NovelToon NovelToon

Secret Marriage

chapter 1

"Alana" sentak papa surya yang semakin geram melihat tingkah putrinya

"kenapa lagi sih pa? al capek mau istirahat" keluh alana yang baru sampai di rumahnya

"sudah berapa kali papa bilang tinggalkan pacar kamu itu, dia pria brengsek dia bukan pria yang baik buka mata kamu lebar-lebar" papa surya semakin mengeluarkan amarahnya

"al cuman bermain-main saja dengan reza pa jangan khawatir, pasti kak darwin ngadu kan sama papa?" selidik alana menunjuk ke wajah papa surya

"yang sopan kamu kalau bicara sama orang tua" papa surya menekan kening alana

"papa tidak peduli kamu serius atau hanya main-main saja dengannya dan kali ini papa gak main-main al sekali lagi papa mendengar kamu masih berhubungan dengan si reza itu, papa akan asingkan dia ke daratan afrika" ancam papa surya melengos meninggalkan alana

alana nathania gunawan anak kedua dari pengusaha sukses di ibukota yaitu surya gunawan alana yang kini berusia 26 tahun bekerja sebagai dosen di salah satu kampus ternama di kota nya, bukan hal sulit bagi alana untuk menjadi salah satu dosen muda di kampus ternama di kota jakarta karena kecerdasan yang alana miliki tidak dapat di ragukan lagi apalagi alana adalah lulusan dengan peringkat cumlaude di oxford university alana terkenal sebagai dosen yang galak dan tegas namun tak dapat di pungkiri alana adalah dosen paling cantik dan seksi membuat mata para kaum adam terpesona melihat kecantikannya tidak sedikit para mahasiswa di kampusnya sering menggoda alana untuk menjadi kekasih para mahasiswa yang menggodanya

bukan tanpa alasan alana memilih pekerjaannya sebagai dosen bukan menjadi penerus kerajaan perusahaan yang di miliki papa nya, alana sangat mencintai pekerjaannya sebagai dosen bukan semata-mata karena ingin mencari uang tapi alana sangat senang bisa berbagi ilmu yang dia miliki kepada anak didiknya apalagi ketika muridnya mendapatkan nilai terbaik dari hasil didikannya itu menjadi kebanggaan tersendiri baginya dan menjadi dosen adalah cita-cita dari seseorang yang sampai saat masih menempati ruang paling dalam di hati alana maka dari itu alana memutuskan untuk menjadi dosen agar bisa meneruskan keinginan pria yang sangat dia cintai itu

pagi ini alana mengajar di salah satu kelas yang para mahasiswanya terkenal paling susah di atur membuat alana mendadak naik darah karena ulah mereka

apalagi ada salah satu mahasiswa yang begitu menyebalkan selain susah di atur dia juga sering sekali menggoda alana untuk menjadi kekasihnya tentu saja itu membuat alana semakin jengkel melihat tingkah laku satu mahasiswanya itu yang tidak tahu malu

"pagi semua" sapa alana saat memasuki kelas

"pagi bu alana" jawab para mahasiswa dengan semangat

"ibu absen dulu ya" ucap alana yang melihat beberapa mahasiswanya tidak hadir pada mata kuliahnya

"tumben di absen dulu bu biasanya langsung ngasih tugas yang bikin kepala kita mumet" sahut salah satu mahasiswa

"jangan protes" tegas alana

"baiklah, baiklah" seloroh mahasiswa tadi

alana mengabsen setiap nama mahasiswa yang saat ini ikut mata kuliahnya dan benar saja mahasiswa yang sering menggoda alana pagi ini tidak masuk

"ryshaka dan teman-temannya kemana? kenapa tidak masuk mata kuliah saya tanpa ada kabar?" tanya alana dengan wajah datarnya

"palingan juga mereka nongkrong di cafe bu" sahut salah satu mahasiswi di kelas itu

"yang benar saja nongkrong di cafe pagi-pagi begini" gerutu alana

"kalau bu alana gak percaya coba ibu lihat sendiri di cafe sebrang kampus, pasti mereka ada disana sambil ngecengin tante-tante" seluruh mahasiswa pun tertawa sedangkan alana malah mengerutkan keningnya tak percaya

"baiklah kerjakan tugas ini saya akan lihat mereka dulu" ucap alana memberikan tugas kepada mahasiswanya dan berlalu meninggalkan kelas

alana berjalan dengan nafas memburu karena sangat kesal dengan tingkah ryshaka bersama teman-temannya yang semakin sulit di atur

alana sangat tidak suka kepada mahasiswa yang menyepelekan mata kuliahnya

sepanjang jalan ada beberapa dosen pria dan para mahasiswa menyapa alana namun alana hanya menjawab sapaan mereka dengan anggukan kepala dan senyuman tipisnya

"bu alana makin hari makin cantik ya tapi sayang jutek"

"orang cantik mah bebas kali"

"gue mau dah jadi brondongnya bu alana"

"lu yang mau bu alana yang jijik"

begitulah kira-kira para cuitan para mahasiswa dan mahasiswi yang melihat alana semakin hari semakin mempesona di mata mereka

tak jarang alana di jadikan sosok inspirasi para mahasiswi disana karena bercita-cita ingin menjadi seperti alana di kemudian hari

sangat konyol bukan

alana telah sampai di cafe sebrang kampus yang di bicarakan oleh mahasiswinya tadi dan benar saja disana sudah ada ryshaka dengan teman-temannya yang sedang bercanda sembari menggoda para wanita yang berada disana berbeda dengan ryshaka yang sedang asik menyesap sebatang rokok yang dia selipkan di jari jemarinya

alana menghampiri mereka dengan nafas yang terengah-engah

"sedang apa kalian disini" sarkas alana

"eh ada bu dosen cantik" sahut rendi salah satu teman ryshaka

"ibu mau gabung sama kita? sini bu kita ngopi cantik" ajak alex tanpa dosa

"kalian cari mati ya sengaja bolos di mata kuliah saya" sentak alana yang semakin geram dan membuat ryshaka menoleh ke arah alana

alana semakin membulatkan matanya ketika melihat ryshaka yang sengaja menggodanya dan memegang tangan alana dengan mesra

dengan cepat alana menepiskan tangan ryshaka dari tangannya

"jangan kurang ajar kamu, cepat kembali ke kelas sekarang atau kalian mau mengulang mata kuliah saya setaun lagi?" titah alana dengan nafas yang memburu karena menahan emosi

"jangan gitu lah bu, kita hanya mengisi amunisi dulu biar otak kita fresh" sahut alex

"jangan kebanyakan gaya kalian belum kerja aja bisanya cuman ngabisin duit orang tua, cepat ikut saya sekarang jangan sampai saya panggil orang tua kalian lagi"

"mampus bisa di pangkas abis uang jajan gue sama bokap, cabut yuk" alex dan rendi beringsut berjalan mendahului alana

ryshaka hanya berjalan santai mengikuti langkah alana dari belakang sembari tersenyum manis

ryshaka memandang setiap lekuk tubuh alana dari belakang membuat dirinya berdecak kagum

"so sexy" gumam ryshaka

tanpa di duga ryshaka memeluk pinggang alana dari samping membuat alana kaget di buatnya

"kalau lagi marah kamu terlihat lebih seksi al" bisik ryshaka nakal di telinga alana

"hey yang sopan kamu kalau bicara dengan dosen kamu ya" sentak alana yang langsung menjewer telinga ryshaka

bukannya meringis kesakitan ryshaka malah terkekeh merasa lucu dengan dosen cantik yang sedang menjewer telinganya

alana semakin menggerutu dan mengutuk ryshaka dengan sumpah serapahnya

"ya Tuhan dosa apa aku ini, sungguh sangat menguras emosi" gumam alana di dalam hati

"jangan terlalu kesal sama aku al nanti bucin loh" seloroh ry melengos memasuki kelasnya

"kurang ajar dasar bocah ingusan gak tau malu" geram alana mengepalkan kedua tangannya

"cepat kerjakan tugas yang saya berikan tadi, tiga puluh menit tugasnya harus selesai" tegas alana

alana memijit pelipisnya karena merasa sedikit pusing akibat ulah dari mahasiswanya yang bermuka tebal itu

ryshaka yang tak henti memandangi alana mendapat tatapan tajam dari alana yang ketauan mencuri-curi pandang kepadanya

saking tidak tahu malunya ryshaka malah mengedipkan matanya sebelah untuk menggoda alana

ingin rasanya alana melemparkan vas bunga yang ada di hadapannya saat ini tepat di wajah ryshaka yang sok kegantengan itu

## hai.... hai para readers tersayang ini adalah novel kedua othor ya

mohon dukungannya biar othor makin semangat buat up

like, komen, vote dan hadiahnya ya

happy reading##

chapter 2

"gimana calon istrimu ry?" tanya papi arya

"makin seksi pi" sahut ryshaka terkekeh

"dasar bocah gendeng, jangan macam-macam kamu ya" sentak papi arya memukul kepala ryshaka dengan koran yang sedang di bacanya

"ry cuman mau satu macam aja pi tenang aja" ucap ryshaka tersenyum nakal

"ya Tuhan anak ini, dua minggu lagi akan ada pertemuan keluarga persiapkan diri kamu, gimana perusahaan kamu? lancar kan?" tanya papi arya lagi

"lancar pi tapi ry minta masalah perusahaan yang ry kelola jangan sampai alana tau dulu ya biar dia taunya ry cuman mahasiswa menyebalkan yang selalu mengganggunya" pinta ryshaka

"terserah kamu saja lah, tapi ingat kamu harus fokus di perusahaan dan kuliah kamu harus selesai tahun ini, papi sudah bosan terus-terusan di panggil oleh rektor kamu ke kampus" ucap papi arya melanjutkan membaca korannya

sebenarnya rencana perjodohan ini bukan murni atas permintaan orang tua alana dan orang tua ryshaka lebih tepatnya ryshaka yang memaksa kepada papi arya agar dirinya di jodohkan dengan alana wanita yang sangat membuatnya tergila-gila sekaligus dosen cantik nan seksi di kampusnya

ryshaka tak peduli kalau alana sudah mempunyai kekasih bahkan ry sempat menyelediki tentang reza kekasih alana beberapa waktu lalu dan benar saja dugaannya kalau reza bukan pria yang baik

reza suka bermain dengan para tante-tante kaya yang kesepian tentu saja dia melakukan itu untuk memenuhi gaya hidupnya dan yang terpenting untuk memuaskannya di atas ranjang

perusahaan yang selama ini dia bangga-banggakan kepada alana hanya sebuah bualan belaka agar alana percaya bahwa reza adalah seorang pengusaha muda yang sukses dan bisa dengan mudah untuk menikahi alana bukan karena cinta melainkan ingin memanfaatkan harta orang tua alana semata

dan saat ini alana sedang menunggu reza di halaman kampus untuk menjemputnya

ryshaka yang sejak tadi memperhatikan alana dari kejauhan merasa sedikit cemburu melihat calon istrinya sedang resah menunggu pria brengsek seperti reza

"sayang maaf aku telat, tadi ada meeting dadakan maaf ya" ucap reza yang baru datang

"iya gak apa-apa, loh kamu pakek mobil siapa?" tanya alana heran karena yang reza bawa bukan mobil biasanya

"eeuumm, ii ni mobil aku juga baru selesai di service, kamu gak suka aku pakai mobil yang ini? aku telfon asisten aku aja ya buat tuker mobilnya sama yang kemaren" sahut reza salah tingkah

"udah gak apa-apa pake mobil yang ini aja, kelamaan kalau nunggu asisten kamu, aku laper" ajak alana menggandeng tangan reza memasuki mobilnya

"cih dasar kang ngibul, alana gimana sih katanya cerdas tapi di kibulin kayak gitu aja gak peka" gerutu ryshaka melihat mobil reza mulai menjauh meninggalkan area kampus

tanpa basa-basi ry menyuruh orang kepercayaannya untuk mengikuti alana dan reza kemanapun mereka pergi

ry gak mau sampai kecolongan apalagi sampai reza berbuat macam-macam pada calon istrinya

pria mana yang akan tahan melihat kecantikan alana apalagi tubuh seksi alana membuat para kaum adam cenat cenut

"woy ngapain lu ngelamun disini kesambet baru tau rasa lu" ucap alex yang tiba-tiba datang

"bikin kaget aja lu ******, gue cabut dulu ya ada urusan" sahut ry yang buru-buru pergi

"si kampret gue malah di tinggal, ry itu pacar lu nyariin, kangen katanya" teriak alex

"siapa?" tanya ryshaka menghentikan langkahnya dan berbalikan ke arah dua sahabatnya

"si marisa lah siapa lagi" cetus rendi

"dia bukan pacar gue" ucap ryshaka berjalan kembali meninggalkan alex dan rendi

"lah si be go, cewek bening kayak gitu di anggurin" teriak alex

"buat lu aja gue gak minat" sahut ry enteng

"enteng banget tuh mulut ngomong gak minat segala, gue embat baru tahu rasa lu" gerutu alex dan pergi menemui marisa

sedangkan alana dan reza saat ini sedang menikmati makan siang mereka di salah satu cafe hits di kota jakarta

alana tanpa rasa malu makan begitu lahap di hadapan reza, begitulah alana tidak pernah jaim dan tidak suka berpura-pura

alana menghabiskan dua porsi steak favoritnya di tambah lagi dengan desert yang sudah ada di hadapannya

reza hanya bergidik ngeri melihat alana begitu rakus seperti orang yang sedang kesurupan

ddddrrrttttt...... dddrrttttttt

papa calling.........

"hallo pa"

"(........................)"

"iya bentar lagi al ke kantor papa"

"(...........................)"

"iya bawel... bye"

alana menutup panggilan telfon dari papa surya dan melanjutkan kembali makan siangnya yang sempat terganggu

"sudah puas?" tanya papa surya dengan tatapan tajamnya

"puas, terima kasih calon papa mertua" sahut ry tersenyum puas

"kamu itu calon menantu kurang ajar berani-beraninya menyuruh calon papa mertua mu yang sibuk ini" ucap papa surya ketus

"demi untuk keselamatan bersama pa, apa papa mau anak cantik papa lecet karena ulah badjingan itu" ceplos ry

"kamu mendoakan putriku terluka hah? jangan sampai kepalamu saya penggal ry, sembarangan saja" sarkas papa surya tak terima

"mana berani aku mendoakan calon istri cantikku terluka pa, aku pasti akan lebih terluka kalau itu sampai terjadi" sahut ry bersedih

"cih masih bocah sudah bisa menggombal selesaikan kuliahmu tahun ini jangan sampai kamu menjadi mahasiswa abadi lebih lama lagi, bagaimana perusahaanmu? kamu harus fokus sebentar lagi kamu akan menafkahi putriku jangan sampai saya menyesal karena menerima perjodoahn paksa ini"

"semuanya berjalan dengan lancar pa tapi ry mohon alana jangan sampai tahu dulu kalau ry sudah mempunyai perusahaan biarlah dia tau kalau ry cuman seorang mahasiswa saja ry janji gak akan ngecewain papa mertua"

"pergilah, nanti alana keburu datang" usir papa surya mengibas-ngibaskan tangannya

ry keluar dari ruangan papa surya dengan menggerutu karena mertuanya dengan lantang sudah mengusirnya meskipun itu hanya gurauan semata tetap saja membuat ry kesal

ry memutuskan untuk menunggu alana di lobby kantor ry berniat ingin mengantarkan alana pulang nanti biarlah alasannya nanti dia buat sendiri

"ada apa sayang?" tanya reza yang baru menyelesaikan makannya

"papa nyuruh aku ke kantornya" sahut alana

"aku anter ya sekalian aku mau balik ke kantor juga" pinta reza antusias

"gak usah aku naik taksi aja ya, aku gak mau papa marah-marah lagi kalau sampai ngeliat kamu" tolak alana

"yauda iya... ayo aku temenin sampai dapet taksi" ajak reza menggandeng tangan alana

"iya sayang, jangan marah ya" bujuk alana

"iya, tapi kamu harus bisa yakinin papa kamu kalau aku serius sama kamu dan mau nikah sama kamu" ucap reza

"pasti... aku duluan ya" alana buru-buru masuk ke dalam taksi saat reza akan mencium pipinya

"gue harus mandi kembang tujuh rupa nih buat ngilangin jejak si reza di tubuh gue" batin alana mengusap-usap tubuhnya merasa jijik

ketika reza akan masuk ke dalam mobilnya tiba-tiba salah satu pelayan cafe mengejarnya

dan memberikan bil yang belum dia bayar

reza gelagapan melihat nominal yang tertulis di dalam bil itu

"mba bukannya tadi pacar saya yang sudah bayar semuanya" ucap reza basa-basi

"belum pak, malah pacar bapak bilang katanya semuanya di bayar sama bapak" jawab pelayan itu

"ah sial bisa ludes duit dari tante erni" gumam reza dalam hati

chapter 3

alana memberengut kesal saat masuk ke dalam ruangan papa nya tampak kosong

alana mencoba menanyakan kepada sekretaris papa nya dimana papa surya berada sekarang

wajah alana semakin di tekuk kala mendengar kalau papa surya sedang mengadakan meeting di luar kantor dengan klien dari luar kota

"oh my god buat apa papa nyuruh aku datang kesini kalau papa juga meeting di luar" gumam alana kesal dan berjalan menuju ke ruangan kakaknya

BRAK

alana membuka pintu ruangan darwin begitu keras membuat darwin terlonjak kaget

Darwin Axel Gunawan kakak pertama alana yang saat ini ikut mengurus perusahaan papa surya

darwin sudah menikah dan sudah di karuniai satu anak perempuan yang sangat lucu, darwin sudah memiliki rumah sendiri sehingga alana jarang sekali bertemu dengan darwin jika bukan dia yang sengaja datang ke rumah darwin untuk mengajak shakira bermain

shakira nama anak darwin yang baru berusia dua tahun sangat lucu dan menggemaskan

"astaga al bikin kaget kakak saja, emang gak bisa ketuk pintu dulu untung saja kakak tidak punya penyakit jantung" gerutu darwin menatap alana

"maaf kak, aku kesal sama papa" sahut alana mengerucutkan bibirnya

"kesal kenapa? lagian kamu tumben banget datang ke kantor ada apa?" tanya darwin

"tadi papa nelfon aku nyuruh datang kesini eh malah papa pergi meeting di luar kantor kan nyebelin" ketus alana

"meetingnya penting kali al jadi gak bisa di tunda, kamu mau nunggu papa disini apa gimana?" tanya darwin lagi

"aku pulang aja deh tapi bagi duit dong kak buat naik taksi aku gak bawa mobil" pinta menengadahkan tangannya

"dih kamu gak malu minta duit sama kakak, gaji kamu emamg gak cukup buat bayar taksi doang hmm? sadar umur al cepat menikah biar ada yang ngasih kamu duit jadi gak minta terus sama kakak" darwin terkekeh

"aku belum gajian kak lagian aku gak kepikiran buat nikah sekarang-sekarang masih mau nikmatin masa-masa remaja aku dulu kak" alana tergelak

"coba buka hati kamu buat menerima cinta yang baru al asalkan jangan sama si reza itu, dia bukan pria yang baik, dih remaja kadaluarsa kamu itu al" ucap darwin membuat alana menatap sinis

"ayolah kak bagi duit aku capek mau istirahat" rengek alana

"dasar tukang malak" gerutu darwin namun tetap memberikan alana beberapa lembar uang berwarna merah

alana tersenyum saat melihat jumlah uang yang di berikan darwin cukup banyak bukan karena alana tidak punya uang namun kebiasaan alana sejak dulu jika bertemu darwin harus selalu minta uang jajan dan darwin sudah tidak aneh lagi tentang hal itu

alana berjalan menyusuri lorong kantor banyak pasang mata menatap kagum kepada alana dan ada pula yang menatap iri dengan kecantikan alana yang pari purna

meskipun usia alana sudah 26 tahun tapi alana masih terlihat seperti gadis berusia 22 tahun unyu-unyu menggemaskan

alana mencoba bersikap sopan kepada setiap karyawan yang menyapanya

alana sampai di lobby di kantor dan berniat untuk memesan taksi online dari ponselnya namun tiba-tiba ada suara yang begitu dia kenali memanggilnya

"hai ibu dosen cantik, pulang bareng babang tampan yuk" ajak ry merangkul pundak alana

"astaga" kaget alana karena tiba-tiba ada tangan asing merangkulnya

"biasa aja kali gak usah kaget gitu al" sahut ry tersenyum

"kamu itu tidak sopan sama dosen kamu sendiri, jangan bilang kalau kamu ngikutin saya sampai kesini?" dengan percaya diri alana menuduh ryshaka

"ini udah di luar kampus jadi bebas dong aku mau manggil kamu dengan sebutan apapun, bukan ngikutin al tapi menjaga" ryshaka menarik tangan alana untuk menaiki motor sport miliknya

"ry stop it... saya akan pulang naik taksi dan satu lagi panggil saya ibu alana" sentak alana berjalan menjauh dari ryshaka

"kamu bukan ibu aku al, ayolah aku antar pulang aja ya" ry kembali menarik tangan alana

"ya Tuhan anak ini benar-benar bikin naik darah" jengah alana dengan kelakuan ryshaka

tanpa basa basi ryshaka menggendong tubuh alana dan mendudukkannya di atas motor sport miliknya

alana hanya melongo dengan tingkah mahasiswanya yang benar-benar di luar nalar

untung saja saat ini alana memakai celana panjang masih aman untuk di bonceng menggunakan motor

ryshaka memakaikan helm untuk melindungi rambut alana agar tidak berantakan saat di perjalanan nanti

jika di lihat mereka seperti pasangan kekasih yang akan pergi berkencan

"pegangan dong bu dosen" tirah ryshaka yang akan melajukan motornya

"cepat jalan gak usah banyak ngomong" ketus alana

ryshaka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tangan alana begitu saja memeluk ryshaka karena takut terjatuh meskipun ini bukan kali pertama alana naik motor tapi tetap saja ada rasa was-was di dalam hatinya kan tidak lucu kalau tiba-tiba alana kejengkang ketika di bonceng ryshaka

apalagi ryshaka mengendarai motornya seperti seorang pembalap yang sedang berlomba untuk segera mencapai garis finish

"kenapa seperti dejavu ya" batin alana

mereka berhenti sejenak di kawasan lampu merah alana tanpa sengaja melirik ke samping dia melihat reza yang sedang bercumbu dengan seorang wanita paruh baya di dalam mobil, alana hanya menatap jijik dengan kelakuan reza yang begitu memalukan

ryshaka yang juga melihat kejadian merasa aneh karena alana bersikap biasa saja melihat kekasihnya sedang bercumbu dengan tante-tante kesepian itu

bukan kali pertama alana melihat aksi gila kekasihnya itu bahkan alana pernah melihat hal yang lebih panas lagi dari itu tapi entah mengapa hatinya terasa biasa saja tidak merasa dirinya sedang di hianati oleh pria yang berstatus sebagai pacarnya itu

"dasar buaya buntung," geram alana jijik melihat tingkah reza yang membuatnya muak

"kenapa bu dosen?" tanya ry pura-pura tidak tahu

"bukan urusan kamu" sentak alana

"galak bener sih kamu al" lirih ryshaka

"bocah ingusan kayak kamu itu harus di galakin biar gak ngelunjak" sarkas alana dengan sorot mata tajamnya

ryshaka pun kembali melajukan motornya namun alana merasa heran karena ryshaka membelokan arah motornya bukan arah menuju rumahnya, pikiran buruk seketika menggerayangi pikirannya alana takut jika bocah ingusan itu akan berbuat macam-macam kepada alana

namun seketika ketakutan alana mendadak sirna karena ryshaka berhenti di parkiran sebuah warung makan padang

"ayo turun al" ajak ry yang sudah melepaskan helmnya

sejenak alana terpana melihat ketampanan ryshaka apalagi dengan rambutnya yang sedikit berantakan

bisa di bilang ryshaka pria paling tampan di kampus tempatnya mengajar dan tidak sedikit para mahasiswi berlomba untuk menjadikan ryshaka sebagai kekasihnya tapi karena sifat menyebalkannya seolah-olah alana menutup mata akan ketampanan mahasiswanya itu

"kok bengong ayok turun" ucap ry membuyarkan lamunan alana

alana turun tanpa membuka helmnya terlebih dahulu ryshaka mengulum senyum melihat alana yang akan memasuki rumah makan padang itu masih menggunakan helmnya

"di dalem gak bakalan ada rajia al" ledek ry menatap alana dan alana memegang kepalanya yang masih menggunakan helmnya

"astaga" alana berusaha membuka pengait helmnya tapi terlihat kesusahan

"sini aku bukain" seketika netra mereka saling berpandangan alana semakin terpukau melihat wajah oriental ryshaka yang mempunyai daya tarik sendiri di matanya

"kok cuman ngeliat matanya doang bisa bikin hati adem ya" batin alana menatap lekat netra ryshaka

"aku tampan kan al?" ucap ry tersenyum

"cih percaya diri sekali" alana membuka helmnya dan mendahului ryshaka masuk ke dalam warung padang itu

"kamu mau makan apa biar aku pesenin sekalian?" tanya ry

"aku gak lapar, kalau kamu masih lama saya duluan saja " alana berdiri berniat untuk pulang terlebih dahulu namun ry mencegahnya

"temani aku makan sebentar saja" pinta ry dengan sorot mata yang begitu berbeda dari biasanya

"saya capek mau istirahat, kamu makan saja sendiri" alana menghempaskan tangan ry namun ry mencekalnya begitu kuat

"aku gak nyuruh kamu buat lari-lari kan cuman diam dan temani aku makan apanya yang bikin capek" sahut ry

"terserahlah" seperti terhipnotis alana pun kembali duduk di hadapan ryshaka

ryshaka tersenyum penuh kemenangan akhirnya saat yang sudah di tunggu sekian lama olehnya bisa kesampaian juga makan berdua dengan alana meskipun dia hanya makan sendiri tapi itu cukup membuat hatinya berbunga-bunga

alana hanya memandang jengah melihat ryshaka makan begitu lahapnya seperti yang tidak makan selama satu minggu

"ayolah ry jangan membuang-buang waktu saya untuk menamani kamu makan, cepat habiskan makanannya" protes alana karena ryshaka menambah porsi makanannya

"sabar dong al, aku laper banget" sahut ry dengan mulut yang penuh dengan makanan

"laper apa rakus hah" ketus alana sedangkan ry hanya terkekeh mendengar ucapan alana

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!