NovelToon NovelToon

Sistem God Of The Gods

Hancur dan Awal Mula

Provinsi Jiangsu, kota Chang Zhou.

"Pergi saja dari tempatku ! tidak punya uang untuk membayar sewa, untuk apa kau masih ditempat ku. Menyusahkan saja" kata orang tersebut angkuh mengusir seorang pemuda.

Pemuda yang diusir tersebut berusaha merayu sang pemilik dengan berkata.

"Paman Sam beri aku kesempatan satu kali lagi. Aku pasti akan membayar sekaligus dengan tunggakkan yang sebelumnya. Aku janji jika gajiku sudah cari akan langsung ku bayar sekaligus." kata pemuda tersebut berusaha merayu sang pemilik kamar sewa tersebut. Sang pemilik yang bernama Sam itu hanya mendengus kesal.

"Bulan lalu kau mengatakan hal yang sama seperti itu, aku sudah memberimu keringanan sampai satu bulan lamanya namun kau masih tidak bisa bayar !?" kata Sam dengan senyum mengejek. Pemuda tersebut yang mendengar itu hanya bisa terdiam saja membisu tidak bisa menjawab. Paman Sam yang melihat itu hanya tersenyum sinis lalu masuk kedalam kamar yang disewa pemuda tersebut lalu beberapa detik keluar kembali sembari membawa tas yang berisikan barang-barang pemuda itu.

"Lebih baik kau pergi saja dari tempatku, kamar ini sebentar lagi ada yang ingin menyewanya." kata Paman Sam melemparkan tas pemuda tersebut kepada sang pemiliknya.

Pemuda tersebut hanya bisa menghela nafas panjang dan beranjak pergi dari tempat paman Sam.

"Haih, kehidupanku kenapa menjadi seperti ini." keluh pemuda tersebut.

Nama pemuda tersebut adalah Teng Huan salah satu pemuda yang merantau dari desa untuk mencari keberuntunganya dikota besar Chang zhou. Chang zhou adalah salah satu dari lima kota besar yang ada Tiongkok.

Kehidupan dikota besar sangat berbeda dari kehidupan didesa, setidaknya itu yang dialami oleh Teng Huan saat ini. Dunia dimana jika ada uang semua akan menjadi mudah. Keadilan bisa diputar balikkan jika ada uang. Uang memang bukan segalanya, namun segalanya butuh uang. Semboyan itulah yang dipahami oleh Teng Huan saat ini.

"Sudah dua tahun aku hidup dikota ini namun, tidak ada perubahan sama sekali. Padahal ibu sudah sangat berharap padaku namun aku disini malah mengecewakannya. Pekerjaanku sudah hilang, Tempat tinggal saja sudah tidak punya sungguh nasib yang sial." kata Teng Huan duduk di bangku taman kota yang tersedia disana merenungi kehidupannya yang tidak berubah sama sekali.

Ketika sedang melamun, sepasang matanya menangkap pasangan yang tidak asing menurutnya.

"Tunggu dulu, bukankah itu Qian'er ?" kata Teng Huan yang melihat perempuan yang tidak asing dimatanya. "Sedang bersama siapa dia ? kenapa tidak mengabari dulu ketika ingin pergi ? ada sesuatu yang aneh ini sebaiknya mencari tahu apa yang sedang terjadi ini" kata Teng Huan yang memutuskan untuk mengikuti Song Qian (anggap saja kekasihnya) mengetahui akan pergi kemana kekasihnya itu.

Setelah hampir tiga puluh menitan berjalan kaki akhirnya sepasang muda mudi tersebut masuk kedalam sebuah gedung. Teng Huan yang melihat itu tentu terkejut pasalnya gedung yang dituju kekasihnya itu adalah sebuah motel. Teng Huan yang sadar bahwa kekasihnya telah bermain dibelakangnya seketika langsung emosi tidak mau berlama-lama langsung mendekati kekasihnya itu dengan selingkuhannya.

"Qian'er !" teriak Teng Huan yang berjalan cepat mendekati kekasihnya itu. Song Qian yang mendengar itu lantas terkejut dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan benar saja ia sangat mengenal orang yang memanggilnya tersebut.

"Song Qian apa maksudnya ini, kau selingkuh dariku hah !!" Teriak Teng Huan kepada Song Qian. Song Qian sendiri hanya biasa saja raut wajahnya tidak menunjukkan rasa bersalah sedikitpun. Dirinya bahkan berkata.

"Jika iya memangnya kenapa ?" kata Song Qian dengan nada yang menantang dengan senyum sinis tercetak di bibirnya. Teng Huan yang mendengar kekasihnya itu mengakui perbuatannya tidak bisa berkata-kata.

"K-Ka-Kau, Kau mengkhianati ku setelah segala yang kumiliki kuberikan untukmu ! Aku kerja siang malam untuk memenuhi segala permintaanmu namun kau malah asik-asik bermain di belakangku !?" kata Teng Huan marah. Song Qian yang mendengar itu hanya bersikap biasa saja bahkan wajahnya menunjukkan tanda-tanda tidak peduli sedikitpun.

"Cih, hanya bisa memberiku beberapa Yuan saja sudah berkata seperti itu. Kalau kau ingin tahu uang yang kau berikan itu tidak cukup sama sekali bahkan untuk makan saja itu masih kurang !" kata Song Qian mengejek Teng Huan. Teng Huan yang mendengar itu terdiam tidak menyangka bahwa kekasihnya yang dulunya baik kepada dirinya saat ini telah pergi entah kemana.

"Kau sekarang sudah tidak punya uang lagi, jadi untuk apa aku masih bersamamu yang sudah miskin tambah miskin. Lebih baik kita putus sekarang saja." kata Song Qian dengan santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Teng Huan yang mendengar itu tentu terkejut, karena selama ini dirinya hanya dimanfaatkan saja oleh wanita ular dihadapannya.

"K-Kau semudah itu mengakhiri hubungan kita yang sudah bertahun-tahun ini." kata Teng Huan yang tidak menyangka bahwa Song Qian akan berkata seperti itu.

"Hahahaha, memangnya sulit ? kau sekarang sudah tidak berguna lagi untuk apa masih bersamamu. Lebih baik aku putus darimu dan mencari yang lebih baik." kata Song Qian tanpa beban membuat Teng Huan yang mendengar merasakan perasaan yang beragam di dalam dirinya.

"Sayang sudah selesai berbicara dengan si sampah itu." kata selingkuhan Song Qian dengan nada yang mengejek membalikan badannya sehingga wajahnya bisa terlihat jelas oleh Teng Huan. Teng Huan yang mendengar itu langsung kaget mendengar suara tersebut dan langsung mengalihkan pandangannya ke pemilik suara tersebut

K-Kamu kenapa melakukan hal ini kepadaku Zao de baji*gan !!!" teriak Teng Huan amarahnya naik kembali mengetahui bahwa teman yang ia percayai selama ini sudah menusuknya.

"Kenapa kau terkejut seperti itu Teng Huan salahkan saja dirimu yang naif itu." kata Zao de dengan nada yang mengejek. Teng Huan yang mendengar itu menggertakkan giginya merasa sangat marah.

"Padahal aku selalu memperlakukanmu dengan baik, namun kau malah menusukku dari belakang ! ban*sat kau Zao de tidak tau di untung." kata Teng Huan yang sudah meledak amarahnya. Zao de sendiri hanya tersenyum sinis dan berkata yang membuat Teng Huan hanya bisa terdiam.

"Salahkan saja dirimu sendiri yang terlalu percaya itu, dan harus kau ingat yang membuat dirimu dipecat itu adalah hasil dari rencana ku." kata Zao de menjelaskan bahwa itu adalah rencana yang ia buat supaya Teng Huan dipecat dari pekerjaannya. Teng Huan yang mendengar itu tidak bisa berkata apa-apa kembali. Dirinya hancur, sehancur-hancurnya.

Zao de yang melihat Teng Huan tertekan seperti itu tersenyum sinis dan mengajak Song Qian untuk pergi dari situ.

"Qian'er sayang kita pergi saja dan tinggalkan si sampah ini." kata Zao de menarik Salah satu lengan Song Qian lalu memeluknya mesra didepan Teng Huan. bahkan Zao de sengaja *******-***** bagian bokong Song Qian didepan Teng Huan.

Teng Huan sendiri sudah sangat hancur luar dalamnya. Tidak mempunyai tempat tinggal, dikeluarkan dari pekerjaannya, dimanfaatkan oleh kekasihnya sendiri, bahkan dikhianati oleh sahabat sendiri. Sungguh paket lengkap penderitaannya.

"Akhhhhhhhhhhhhhhh persetan dengan semuanya." teriak Teng Huan kelangit dan seketika langit-langit bergemuruh dan beberapa saat langsung turun hujan.

"Sungguh kehidupan yang lucu." gumam Teng Huan yang hancur sembari memandang langit. Lalu tiba-tiba sebuah hologram muncul dihadapan wajahnya.

Ding

[Selamat ! Tuan mendapatkan Sistem god of gods]

[Apakah tuan ingin menyatu dengan sistem god of gods ?]

[Y / N]

"Eh, apa ini ? sistem god of gods ? Maksudnya ?" kata Teng Huan yang merasa sangat bingung.

>>>>> Bersambung

Menyatu Dengan Sistem

"Sistem god of gods ? apa-apaan ini ?" Teng Huan tidak mengerti sama sekali tentang tulisan hologram didepannya.

Ding

[Sistem god of gods adalah sebuah panduan untuk tuan mencapai puncak dari seluruh dunia ini]

"Puncak dunia ? semakin tidak jelas saja, siapa yang membuat hal bodoh seperti ini ?" kata Teng Huan yang semakin bingung dengan penjelasan dari layar hologram yang ada dihadapannya.

Ding

[Tuan akan mengetahuinya setelah menyatu dengan sistem]

[Apakah tuan ingin menyatu dengan sistem ?]

[Y/N]

"Menyatu bagaimana lagi ini, namun jika hal itu nyata adanya. Bukankah. . . . ." kata Teng Huan kembali memandang hologram didepannya. Terdapat tombol berwarna hijau dan disebelah berwarna merah.

"Lakukan saja dulu pikirkan konsekuensinya nanti saja." kata Teng Huan langsung menekan tombol hijau. Pas setelah Teng Huan menekan tombol hijau hujan yang awalnya turun sangat deras mendadak berhenti dan digantikan cahaya matahari yang terang sekali.

Ding

[Memulai penyatuan sistem kedalam tubuh tuan]

[Harap tuan bersabar untuk sementara]

Teng Huan langsung menutup matanya setelah peringatan dari sistem sembari mengepal telapak tangannya erat-erat. Bersiap-siap dengan konsekuensi terburuknya.

10 detik kemudian

30 detik kemudian

satu menit kemudian

Ding

[Selamat sistem telah berhasil menyatu dengan tuan]

[Terima kasih tuan sudah bersabar]

"Eh, apa ini." kata Teng Huan yang terkejut karena, menurutnya sangat cepat dan sama sekali tidak merasakan apapun yang terjadi pada tubuhnya. Namun suara yang jelas terdengar dikepalanya membuat dirinya ragu.

Ding

[Tuan sudah menyatu dengan sistem]

[Selamat ! mendapatkan kotak harta pemula]

"Ehh, belum apa-apa sudah mendapatkan kotak harta. Sungguh permainan yang sangat lucu." batin Teng Huan terkekeh.

"Sistem buka kotak harta pemula." kata Teng Huan kepada sistemnya.

Ding

[Membuka kotak harta pemula]

[Selamat ! tuan telah mendapatkan buku metode pernafasan langit dan bumi]

[Selamat ! tuan telah mendapatkan 10.000 PS]

[Benda yang didapatkan dari hadiah kotak harta otomatis langsung dialokasikan ke storage]

"Eh buku tentang apa ini ? dan lagi dimana storage ku ?" kata Teng Huan melihat mendapatkan sesuatu semacam buku. Tepat setelah Teng Huan berkata seperti itu tiba-tiba muncul jendela status dirinya dihadapan wajahnya.

[STATUS]

Nama : Teng Huan

Status : Orang yang dikhianati

Umur : 18 tahun

Skill : -

PS : 10.000

PK : -

> Shop sistem

> Storage

"I-Ini sistem ini sungguh kejam sekali menulis statusku seperti ini." kata Teng Huan melihat statusnya dan bahkan dirinya sangat mengasihi kehidupan yang telah ia lalui saat ini.

"Sudahlah yang lalu biarlah berlalu. Kita lihat buku tentang apa ini." kata Teng Huan menekan menu "Storage" dan mengklik buku yang ia dapatkan dari kotak harta pemula tadi.

"Metode pernafasan langit dan bumi ? buku tentang apa ini ?" kata Teng Huan mengklik buku tersebut.

[Apakah tuan ingin mempelajari metode pernafasan langit dan bumi ?]

[Y/N]

Teng Huan yang melihat hologram yang menampilkan pilihan berwarna hijau dan merah. Entah kenapa tangannya tiba-tiba bergerak menekan tombol yang berwarna hijau.

"Eh, apa ini ? kenapa tiba-tiba tanganku bergerak sendiri ?" kata Teng Huan lalu jendela hologram tersebut mengeluarkan peringatan.

Ding

[Mempelajari metode pernafasan langit dan bumi. Harap tuan menunggu sebentar]

Ding

[Dikarenakan tubuh tuan yang lemah, tuan akan mengalami sedikit rasa sakit dikepala. Sistem sarankan tuan dapat bertahan]

[Semoga beruntung tuan >_<]

"Ehh, apa maksud dari sistem ini." kata Teng Huan dan entah kenapa merasakan firasat tidak enak setelah kata-kata semangat dari sistem ini.

Deggghhh

"Akhhhhhh, apa-apaan ini kepalaku rasanya seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum." teriak Teng Huan sembari berguling-guling ditanah. Untung saja setelah hujan reda, Teng Huan sempat berpindah tempat ke gang yang sepi.

"Akhhh, persetan rasa sakit ini !. Sistem sialan !! apakah kau ingin membunuh tuanmu sendiri." teriak Teng Huan sembari berguling-guling mengcengkram kepalanya kuat-kuat bahkan urat-urat di dahinya terlihat sangat jelas.

1 menit berlalu

10 menit berlalu

15 menit kemudian

Setelah memakan waktu 15 menit lamanya rasa sakit yang tidak terduga itu selesai juga. Teng Huan yang terbaring lemas ditanah itu hanya berusaha untuk mengatur nafasnya supaya normal kembali.

Tiba-tiba ingatan-ingatan baru muncul di kepalanya tentang seputar metode pernafasan langit dan bumi. Teng Huan yang mengetahui itu sangat terkejut didalamnya, namun tidak bisa mengekspresikannya, karena tenaganya sudah terkuras habis akibat dari menahan rasa sakit itu dan berusaha untuk menjaga kesadaran dirinya.

Setelah mendapatkan ingatan tersebut Teng Huan langsung menutup matanya kembali mencoba memahami semua ingatan yang baru muncul dikepala nya. Tanpa basa-basi dirinya langsung mempraktekkan metode pernafasan langit dan bumi dengan cara berbaring. Tiba-tiba aura yang disekitar Teng Huan mendadak menjadi lebih padat saat Teng Huan mempraktekkan metode pernafasan langit dan bumi.

Setelah memakan waktu lima menit untuk memulihkan tenaganya kembali dengan menggunakan metode pernafasan langit dan bumi. Bukan hanya Tenaganya saja yang telah pulih didalam dirinya merasakan sesuatu kekuatan yang aneh berada didalam dirinya. Teng Huan langsung bangkit dan duduk merenungkan kembali tentang kejadian yang dianggapnya hanya main-main saja namun ternyata benar adanya. Tiba-tiba muncul layar hologram dihadapan wajah Teng Huan.

Ding

[Selamat ! tuan telah berhasil mempelajari metode pernafasan langit dan bumi]

[Selamat tuan sudah menerobos ketingkat awal fondasi qi]

"Menerobos ? Awal fondasi Qi ? Muncul lagi istilah baru yang tidak kuketahui." gumam Teng Huan yang sama sekali tidak mengerti.

"Sistem apakah kau bisa mendengar ku ?" tanya Teng Huan.

Ding

[Sistem disini tuan. Apakah tuan membutuhkan sesuatu ?]

"Apakah kau ini benar-benar akan mengantarkanku kepuncak dari dunia ini ?" kata Teng Huan serius.

[Bukan hanya puncak dunia saja, prosedur yang sudah diatur kepada sistem adalah mengantarkan sang pemilik sistem untuk berdiri dipuncak diantara puncak lainnya.]

"Puncak duniakah. . . . .Awalnya aku tidak menyangka bahwa kau mengatakan sesungguhnya. Padahal aku mengira kau adalah Kecerdasan AI yang dirancang oleh seseorang untuk menggunakan ku sebagai bahan uji coba." kata Teng Huan sembari terkekeh

[Sistem bukan AI buatan manusia yang ada di dunia ini tuan. Sistem adalah AI buatan dari eksistensi itu sendiri]

Teng Huan yang mendengar itu mengkerutkan keningnya kembali tidak paham dengan perkataan yang diberikan oleh sistemnya.

"Jadi maksudnya ? aku sungguh tidak paham sama sekaligus." kata Teng Huan bertanya kepada sistemnya, karena tidak paham dengan perkataan sistemnya tersebut.

[Jika tuan ingin mengetahui itu. Tuan masih belum layak. Anda terlalu lemah untuk mengetahui semua tentang eksistensi itu sendiri.]

Jawaban sistem yang membuat Teng Huan terdiam merenung.

[Namun Tuan tenang saja. Ada sistem bersama tuan. Tuan pasti akan mencapai dan bahkan bisa mengetahui eksistensi itu sendiri]

Jawaban sistem lagi membuat Teng Huan semakin bersemangat, karena dirinya sangat penasaran tentang mister eksistensi itu sendiri.

"Sepertinya kehidupan ku akan mulai berubah saat ini." kata Teng Huan terkekeh dan tiba-tiba notif dari sistem berbunyi.

Ding

[Misi baru dipicu]

>>>>> Bersambung

Misi Perdana dari Sistem

Ding

[Misi pemula]

[ Bantu orang tua yang sedang dirampok di gang sebelah]

> Berhasil : mendapatkan kotak harta perunggu

> Gagal : Sistem akan nonaktif selama satu bulan penuh

Nb : Misi tidak bisa ditolak. Jika misi ditolak akan langsung dinyatakan gagal.

[Selesaikan misi dengan sepenuh hati tuan]

"Sistem ini mempunyai niat baik, namun kata-katanya terkadang sangat tidak beradab untuk didengar." Gumam Teng Huan tetapi dirinya tetap melaksanakan tugas tersebut dan langsung keluar dari gang tersebut lalu menyeberang jalan untuk pergi ke gang sepi disana.

Setelah sampai didepan gang sepi tersebut, benar apa yang dikatakan sistemnya itu. Terlihat sebuah nenek tua yang sedang dikerumuni oleh tiga orang dewasa berpakaian layaknya berandalan.

"Nenek tidak mempunyai uang untuk diberikan untuk kalian nak. Ini biaya untuk berobat cucu nenek yang sedang sakit." kata nenek tua tersebut sembari melindungi tas dengan mendekap erat tas tersebut.

"Aku tidak peduli dengan cucumu yang sedang sakit atau apalah itu aku sama sekali tidak peduli. Cepat berikan tas itu kepada kami sebelum kami merebutnya paksa darimu nenek tua." kata salah satu berandalan tersebut yang bertubuh paling besar.

Nenek tersebut tidak mengindahkan perkataan berandalan tersebut hanya mendekap tasnya lebih erat kembali sembari menundukkan kepalanya.

"Sepertinya kau memilih cara kekerasan ya, nenek tua." kata berandalan bertubuh besar itu, lalu memerintahkan kedua orang lainnya. "Kalian cepat rebut paksa tas itu dari nenek tua ini, yang kita butuhkan ada didalam tasnya itu." kata orang yang bertubuh besar itu dengan seringai lebar dengan suara yang dipaksa-paksakan.

"Baik kak." kata kedua orang tersebut lalu langsung berusaha merebut tas yang didekap oleh nenek tua tersebut.

"Oi tua bangka, cepat serahkan tas itu atau kau akan menyesali akibatnya nanti." kata salah satu berusaha menarik tas tersebut namun masih didekap erat oleh nenek tersebut.

"Jangan ambil tas nenek, ini uang untuk berobat cucuku." kata nenek tersebut dengan nada sedu mempertahankan tasnya mati-matian.

Teng Huan yang melihat itu merasa sangat iba dan dirinya langsung berteriak.

"Hentikan itu baji*gan ! kalau berani jangan melawan yang lemah kepar*t." teriak Teng Huan menarik perhatian kedua orang tersebut terutama satu orang yang berbadan besar itu.

"Hah. . . . .Kau bilang apa tadi ?" kata orang yang berbadan besar berjalan mendekati Teng Huan. Teng Huan sendiri dirinya sangat tenang, entah kenapa setelah dirinya mendapatkan sistem. Kepercayaan dirinya menjadi naik dan tidak ragu kembali dalam melakukan apapun.

"Aku bilang, jangan hanya berani yang lemah saja sampah." kata Teng Huan dengan nada yang mengejek membuat berandalan yang paling besar langsung naik darah.

"Kep*rattttt jangan harap setelah ini kau akan hidup tenang setelah menghinaku." teriak berandalan itu maju menerjang kearah Teng Huan dengan kecepatan penuhnya. Teng Huan sendiri yang melihat berandalan itu maju menerjang kearahnya entah kenapa terlihat sangat lambat dimatanya.

"Mati kau baji*gan !" teriak berandalan itu menargetkan wajah Teng Huan namun sangat disayangkan. Teng Huan dapat menghindarinya dengan mudah.

Teng Huan sendiri bingung dengan kejadian yang terjadi didepannya.

"Kenapa ini ? berandalan itu yang bergerak sangat lambat, atau waktunya yang diperlambat." batin Teng Huan yang bisa melihat gerakan berandalan itu dengan sangat jelas. bukan hanya itu saja, Teng Huan mengalihkan pandangannya kearah nenek tua dan benar saja seakan-akan semua yang dimatanya itu sangat lambat dan Teng Huan bisa melihat dengan jelas semua itu.

[Setelah tuan mempraktekkan metode pernafasan langit dan bumi, tubuh tuan sudah mengalami peningkatan. Tubuh tuan yang sekarang ini sudah lebih baik dari tubuh manusia normal. Bisa dibilang tuan adalah orang terkuat diantara manusia-manusia biasa disini.]

Penjelasan Sistem membuat Teng Huan mendapatkan sedikit pencerahan dan teringat dengan film yang pernah ditontonnya tentang seorang manusia biasa namun bisa menjadi kuat dan mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah.

"Apakah maksudmu aku sekarang sudah menjadi seorang kultivator sistem ? dan eksistensi yang kau ceritakan itu adalah jalan menuju keabadian" batin Teng Huan menanyakan hal tersebut.

[Bisa dibilang seperti itu tuan]

Teng Huan yang mendengar itu mengangkat sebelah alisnya heran apa maksud dari sistem.

[Jika tuan ingin mengetahui hal tersebut saat ini masih tidak bisa. Karena, tuan saat ini masih sangat lemah untuk mengetahui semua tentang hal tersebut]

Teng Huan yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang saja dan tidak menanyakan kembali. Sementara Teng Huan masih berkecamuk dengan pikirannya, orang berandalan itu berusaha melancarkan serangannya namun sama sekali tidak bisa mengenai Teng Huan.

"Sialan ! apa-apaan orang ini, aku sudah berusaha menyerangnya namun sama sekali tidak bisa mengenai dirinya. Dirinya sangat gesit sampai aku mengira sudah mengenainya padahal tidak sama sekali." batin berandalan tersebut yang mulai lelah, karena Teng Huan hanya menghindari setiap pukulan yang dilancarkan kearahnya.

"Kepa*at !! kenapa kau hanya bisa menghindari tinju saja. Jika kau berani diam berdiri disitu dan terima tinjuku." teriak berandalan itu yang sudah mulai lelah terlihat dari nafasnya yang sudah tidak teratur.

"Apakah kau bodoh, mana ada orang yang akan diam saja jika ingin disakiti." kata Teng Huan membuat berandalan itu terdiam merasa bodoh.

"Cih, jika kau berani mari kita adu tinju." kata berandalan itu terpikirkan sebuah ide supaya Teng Huan tidak menghindari serangannya lagi. Teng Huan sendiri hanya tersenyum membatin.

"Ohhoooo. . . .siapa takut, ayo kita lakukan." kata Teng Huan menyetujui perkataan berandalan tersebut. Berandalan tersebut yang mendengar Teng Huan menyetujuinya, sudah tertawa bahagia didalam hatinya.

"Kau jangan menyesal bocah setelah menerima tinjuku dan jangan ingkari janjimu bahwa kau tidak akan menghindar." kata berandalan itu memasang kuda-kuda layaknya seorang petinju sungguhan.

Teng Huan sendiri hanya memperhatikannya sembari tersenyum kecil tercetak diwajahnya.

"Siapa yang tahu kedepannya, mungkin saja kau yang akan kalah nantinya." kata Teng Huan dengan senyuman yang tidak luntur.

"Cih, akan kuhancurkan sifat terlalu percaya dirimu itu bocah Kepa*at." kata berandalan itu langsung menerjang maju meninju sekuat tenaga. Teng Huan yang melihat itu hanya mundur satu langkah dan melakukan tinju biasa yang terlihat lemah. Berandalan itu yang melihat itu hanya tertawa bahagia didalam hatinya namun siapa sangka yang terjadi malah sebaliknya.

"Mati kau bocah !!!!!" teriak berandalan itu dan

Krekkkk

"Akhhhhhhhhhhhhhhh"

Swusssshhhh

Terlihat berandalan itu terpental terbang kebelakang setelah beradu tinju dengan Teng Huan dengan konsekuensi lengan yang beradu tinju tersebut menjadi remuk.

"Akhhhhhhhhhhhhhhh !!! tanganku !!!. Sakit sekali !!!! Akhhhhhhhhhhhhhhh !!!" teriak berandalan tersebut guling-guling menggenggam erat lengan yang beradu tinju dengan Teng Huan.

Dua orang tersebut yang awalnya terdiam terpaku seketika terkejut dan langsung mendekati berandalan berbadan besar itu.

"Kakakkkkkk" teriak kedua orang tersebut sembari mendekatinya berandalan yang mereka panggil kakak.

Teng Huan sendiri hanya biasa saja tidak mengalami patah tulang atau semacamnya setelah beradu tinju dengan berandalan itu.

"Badan saja besar, beradu tinju saja sudah terbang melayang." kata Teng Huan dengan nada mengejek lalu berjalan mendekati nenek tua yang masih terdiam melihat kejadian itu.

"Nenek apakah kau tidak apa-apa ?" tanya Teng Huan dengan senyuman tercetak diwajahnya mengulurkan tangannya kepada nenek tersebut.

"Oh iyah, nenek tidak apa-apa nak. Terima kasih sudah membantu nenek dari para berandalan-berandalan itu." kata nenek tersebut mengucapkan terima kasih.

"Sudah tidak perlu sungkan nek. kita sudah seharusnya saling tolong menolong." kata Teng Huan terkekeh kecil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Lalu terdengar sebuah notif dikepalanya membuat Teng Huan tersenyum semakin lebar.

Ding

[Selamat ! Tuan sudah menyelesaikan misi pemula. Hadiah akan langsung otomatis dipindahkan kedalam storage]

>>>>> Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!