Arnold Lee adalah keturunan Chinese dan Indonesia, ibunya asli warga negara Indonesia namun semenjak menikah ibunya mengikuti suaminya menjadi warga negara Chinese sedangkan ayahnya Arnold asli keturunan Chinese. Mereka tinggal di negara S dan Ayah Arnold adalah ketua mafia yang sangat ditakuti di negara tersebut. Selain menjadi ketua mafia ayah Arnold juga seorang CEO keluarga yang kaya raya, perusahaan miliknya ada di mana-mana.
" Arnold kamu serius menikah dengan wanita itu?" Tanya mommynya Arnold
" Iya mom, Arnold sangat mencintainya." Jawab Arnold dengan nada yakin.
Mommynya hanya menghembuskan nafasnya dengan perlahan membuat Arnold menatap mommynya.
" Memang kenapa mom?" Tanya Arnold
" Tidak ada apa-apa, kalau kamu memang serius dan bahagia jika menikah dengan wanita itu mommy tidak akan menghalanginya asalkan kamu bahagia." Ucap mommynya.
Grep
" Terima kasih mommy." Jawab Arnold sambil memeluk mommynya.
" Sama-sama sayang, asalkan kamu bahagia." Ucap mommynya.
Sebulan Kemudian
Waktu berjalan dengan cepatnya hingga akhirnya tidak terasa Arnold menikah dengan gadis pujaannya. Pesta pernikahan diadakan sangat mewah dan banyak tamu undangan datang silih berganti mengucapkan selamat atas pernikahan sepasang pengantin baru.
Awal pernikahan Arnold sangat bahagia namun seminggu kemudian terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh Arnold dan orang tua Arnold.
Arnold yang sedang tidur berpelukan dengan istrinya tiba-tiba mendengar suara tembakan saling bersahutan bersamaan suara teriakan kematian. Arnold terpaksa membuka matanya dan melihat di ranjang istrinya tidak ada membuat Arnold langsung terbangun dan keluar dari kamarnya sambil menggendong pistol yang selalu di simpan di laci.
Ceklek
Arnold membuka pintu dan mata Arnold membulat sempurna melihat bodyguard dan pelayan tergeletak di lantai dengan bersimbah darah.
Dor
" Akhhhhhhhh.." Teriak Arnold ketika dadanya di tembak oleh seseorang membuat Arnold memalingkan wajahnya ke arah orang yang menembak dirinya.
" Sayang, kamu!!" Pekik Arnold terkejut karena tidak menyangka istri yang di cintainya tega menembak dirinya.
Dor
" Akhhhhhhhh.." Teriak Arnold kembali ketika dadanya di tembak kembali oleh seseorang membuat Arnold memalingkan wajahnya ke arah orang yang menembak dirinya.
Bruk
Arnold langsung ambruk dan wajahnya semakin bertambah terkejut melihat siapa yang menembak dirinya ternyata asistennya yang di anggap selalu setia dengannya ternyata tega mengkhianati dirinya begitu pula dengan istrinya.
" Kamu!!" Pekik Arnold kembali.
Cup
" Kenapa terkejut?" Ucap asisten setianya sambil memeluk istrinya Arnold kemudian mengecup bibirnya.
" Kalian!! Sejak kapan?" Tanya Arnold sambil menahan rasa sakit pada tubuhnya.
" Sebenarnya kami sudah lama menjadi pasangan kekasih dan aku sengaja mendekati dirimu agar aku bisa menguasai semua kekayaan keluargamu." Ucap istrinya tanpa dosa.
" Sedangkan aku, aku sangat dendam dengan ayahmu yang telah membunuh orang tua kandungku hingga aku tinggal di panti asuhan. Aku sudah lama menaruh dendam padamu dan akhirnya aku berhasil menjadi orang kepercayaan keluargamu dan merebut istrimu." Ucap asistennya dengan tatapan membunuh.
" Oh ya satu lagi orang tuamu sudah mati di tembak oleh kekasihku." Sambung istrinya.
" Apa permintaan terakhirmu?" Tanya asistennya sambil mengarahkan pistolnya ke kening Arnold.
" Jika aku diberikan kesempatan hidup lagi aku akan membalas dendam pada kalian." Ucap Arnold sambil menatap tajam dan penuh dendam ke arah mereka berdua.
Dor
" Akhhhhhhhh.." Teriak Arnold kembali bersamaan menghembuskan nafas terakhirnya.
xxxxxxxxxxxx
" Akhhhhhhhh.." Teriak Arnold
" Arnold... Arnold." Panggil mommynya sambil mengguncangkan tubuh putranya.
Arnold langsung terbangun dari tidurnya sambil nafasnya tidak beraturan.
" Kamu mimpi apa sayang?" Tanya mommynya dengan nada lembut.
Grep
" Mommy masih hidup?" Tanya Arnold sambil memeluk mommynya.
Pletak
" Aish... Mommy tega banget memukul kepala Arnold." Ucap Arnold sambil melepaskan pelukannya dan mengelus kepalanya.
" Salah siapa kamu mengatakan mommy masih hidup? Kamu ingin mommy mati ya?" Tanya mommynya dengan wajah di tekuk.
Grep
" Tidak mommy, tadi Arnold bermimpi dalam mimpi Arnold kalau Arnold sudah menikah tapi wanita yang aku nikahi ternyata mengkhianati Arnold bahkan wanita itu berkerja sama dengan asisten Arnold. Asisten Arnold menembak mommy dan daddy dan terakhir asisten Arnold menembak Arnold." Ucap Arnold menjelaskan sambil memeluk mommynya dengan tubuh gemetar.
" Sstttt... Sudah itu hanya mimpi buruk, sudah sana mandi bukankah hari ini ada jadwal kuliah?" Tanya mommynya sambil membalas pelukan putranya dan mengusap punggung Arnold.
" Kuliah?" Tanya ulang Arnold dengan nada bingung.
Peletak
" Mommy, kenapa sih mukul kepala Arnold?" Protes Arnold.
" Habis mommy kesal masih muda kok pikun, sudah sana mandi." Ucap mommynya sambil turun dari ranjang.
" Baik mom." Jawab Arnold sambil ikut bangun dan berjalan ke arah kamar mandi.
Mommynya langsung keluar dari kamar putranya dan berjalan ke arah kamarnya untuk menyiapkan pakaian untuk suaminya. Arnold masuk ke kamar mandi dan langsung bercermin.
" Apakah aku tadi bermimpi? Tapi kenapa nyata? Apakah aku berinkarnarsi?" Tanya Arnold.
Setelah beberapa saat melamun Arnold mandi hingga lima belas menit kemudian Arnold keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah handuk dan berjalan ke arah lemari. Arnold melihat tanggal sekarang.
" Sekarang tanggal sembilan belas Maret tahun 19xx berarti umurku sekarang delapan belas tahun dan masih kuliah. Dalam mimpiku itu aku berumur tiga puluh tahun. Kalau memang ternyata aku berinkarnarsi maka aku akan membalas kalian berdua yang telah berani mengkhianati diriku." Ucap Arnold sambil menahan amarahnya.
Setelah berbicara sendiri Arnold memakai kaos warna putih dan celana jeans warna biru laut di padukan dengan jaket jeans senada dengan celananya. Arnold keluar dari kamarnya sambil membawa tas dan buku-buku kuliah kemudian berjalan ke arah ruang makan.
" Anak daddy tumben lama?" Tanya daddynya.
" Maaf dad." Jawab Arnold.
" Tadi mommy cerita kamu bermimpi." Ucap daddynya.
" Iya dad." Jawab Arnold.
" Itu tandanya kamu harus berhati-hati dan jangan percaya dengan orang lain." Ucap daddynya menasehati putra semata wayangnya.
" Baik daddy, Arnold akan ingat pesan daddy." Ucap Arnold.
" Bagus." Jawab daddynya singkat.
" Sekarang waktunya sarapan." Ucap mommynya.
" Baik mom." Jawab ayah dan anak itu serempak.
Mereka bertiga makan bersama dalam diam dan tidak ada satupun yang berbicara hingga lima belas menit kemudian mereka sudah selesai sarapan bersama. Daddy nya Arnold duduk di kursi belakang pengemudi dan bodyguard yang merangkap sebagai sopir duduk di kursi pengemudi.
Sopir itupun mengendarai mobil dengan kecepatan sedang sedangkan Arnold mengendarai mobil sport hadiah ulang tahunnya setahun yang lalu sedangkan tahun ini dibelikan apartemen oleh daddynya.
Arnold mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke arah kampus. Sepuluh menit kemudian Arnold sudah sampai di kampus dan memarkirkan mobilnya di parkiran kampus. Arnold turun dari mobil bersamaan kedatangan seorang gadis yang sangat cantik yang juga sama-sama turun dari mobil.
" Hallo." Panggil gadis itu
Arnold menatap mahasiswi cantik tersebut dengan tatapan tajam kemudian berjalan meninggalkan mahasiswi tersebut membuat mahasiswi cantik tersebut menjadi bingung.
' *Gadis itu sama seperti dalam mimpiku, dia mendekatiku dan setelah itu lama-lama kami saling mencintai tapi ternyata dia mengkhianati diriku.' Ucap Arnold dalam hati.
' Biasanya tidak ada yang berani mengacuhkan gadis cantik seperti diriku ini tapi kenapa pria tampan itu berani tidak menjawab ucapanku.' Ucap gadis itu dalam hati*.
" Tunggu kak." Panggil gadis tersebut sambil berjalan dengan langkah cepat menyusul Arnold.
' Sepertinya enak nih bermain dengannya, aku ikuti apa maunya tapi aku melakukan ini tidak dengan hati melainkan aku akan membalasnya melalui kakak tirinya agar hatimu merasakan sakit yang teramat sangat seperti apa yang aku rasakan dalam mimpiku.' Ucap Arnold dalam hati.
Bruk
Arnold menghentikan langkahnya tiba-tiba membuat mahasiswi cantik tersebut menabrak punggung Arnold. Untung saja tangan Arnold menahan tubuh mahasiswi tersebut agar tidak terjatuh.
deg
deg
Jantung mahasiswi tersebut berdetak kencang sedangkan Arnold bersikap biasa karena dirinya sudah tahu gadis yang berada di pelukannya akan mengkhianati dirinya di masa depan. Arnold segera melepaskannya setelah mahasiswi tersebut bisa berdiri dengan tegak.
" Boleh kenalan? namaku Anabel mahasiswi baru." Ucap Anabel memperkenal dirinya sambil tangannya diarahkan ke Arnold.
" Arnold." Jawab Arnold singkat.
Akhirnya mereka berdua mengobrol sepanjang jalan tepatnya Anabel yang sering berceloteh dan Arnold hanya menjawabnya dengan singkat hingga akhirnya mereka masuk ke dalam ruangan kelas. Banyak mahasiswa iri dengan Arnold karena berkenalan dengan mahasiswi baru sedangkan para mahasiswi iri dengan Anabel karena Anabel bisa berdekatan dengan Arnold seorang mahasiswa tertampan dan terkaya sekampus.
Seperti perkiraan Arnold kalau Anabel akan duduk bersebelahan dengan Arnold tapi Arnold hanya diam dan sudah mempunyai rencana untuk Anabel. Tidak berapa lama dosen killer masuk ke dalam kelas awalnya para mahasiswa dan mahasiswi saling mengobrol namun ketika dosen datang suasana seperti kuburan sunyi senyap.
" Oh ya bapak dengar di sini ada mahasiswi baru silahkan maju dan memperkenalkan dirinya." Perintah dosen killer tersebut.
Anabel berdiri sambil tersenyum dan berjalan ke arah depan kelas untuk memperkenalkan dirinya.
" Hallo kenalkan namaku Anabel mahasiswi baru pindahan kampus xxxx. Saya tinggal di mansion xxxxxxx." Ucap Anabel sambil tersenyum manis.
Senyuman manis membuat para mahasiswa menatapnya tanpa berkedip kecuali Arnold.
' *Kenapa dalam mimpiku aku begitu bodoh seperti mereka jatuh cinta dengan wanita ular 🐍 benar kata daddy aku harus berhati-hati dengan siapa aku berteman dan aku tahu siapa orang yang tulus dan siapa yang pura - pura tulus padaku.' Ucap Arnold dalam hati.
' Dalam mimpiku sebentar lagi akan datang musuhku yang membunuh ke dua orang tuaku dan aku. Aku tidak tahu kenapa aku begitu mempercayainya hingga mengangkatnya menjadi asisten setiaku.' Ucap Arnold dalam hati*.
Arnold tidak menyadari kalau sebenarnya dirinya berinkarnarsi karena dalam pikiran Arnold dirinya diberi penglihatan lewat mimpi. Seperti perkiraan Arnol tidak berapa lama seorang dosen datang dan di belakangnya ada mahasiswa tampan lebih tampan Arnold masuk ke dalam ruangannya membuat Arnold tersenyum menyeringai.
Dosen itu membisikkan sesuatu ke dosen killer dan dosen itupun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti sedangkan Anabel kembali duduk di sebelah Arnold. Setelah berbicara sebentar dosen itupun pergi meninggalkan ruangan kelas.
" Perkenalkan dirimu." Perintah dosen tersebut.
" Namaku Beni Ibrahim panggilannya Beni, aku pindahan dari kampus xxxx." Ucap Beni memperkenalkan dirinya.
" Baiklah sekarang silahkan duduk di kursi kosong." Perintah dosen tersebut.
" Baik pak." Jawab Beni dengan nada sopan.
Para mahasiswi menatapnya dengan tatapan lapar sedangkan Beni hanya diam saja acuh tak acuh. Seperti perkiraan Arnold kalau Beni akan duduk di sebelah Anabel.
" Hari ini ulangan." Ucap dosen killer tersebut.
" Pak, saya belum belajar." Ucap salah satu mahasiswa.
" Iya pak, kenapa bapak suka ulangan mendadak." Protes salah satu mahasiswa.
" Betul pak." Jawab mereka serempak kecuali Arnold karena dirinya tahu kalau akan ada ulangan walau dirinya tidak belajar tapi dirinya tahu jawaban ulangan.
Betapa enaknya jadi Arnold walau tidak belajar dirinya tahu jawaban soal ulangan. Author pun ingin seperti itu tapi mana mungkin 🙅🤷.
" Maaf pak, saya kan mahasiswi baru dan saya tidak tahu kalau ada ulangan." Ucap Anabel sambil mengangkat tangannya dan mengedipkan matanya ke arah dosennya.
' Sama seperti dalam mimpiku Anabel mengedipkan matanya agar dia terbebas dari ulangan dan sebentar lagi dosen akan memintanya untuk keluar karena Anabel masih mahasiswi baru setelah itu Beni juga meminta agar tidak ikut ulangan dengan alasan mahasiswa baru.' Ucap Arnold dalam hati
" Baiklah karena kamu mahasiswi baru silahkan menunggu di luar." Perintah dosen killer tersebut.
" Baik pak terima kasih pak." Ucap Anabel sambil tersenyum manis.
" Maaf pak, saya juga mahasiswa baru." Ucap Beni sambil mengangkat tangannya.
" Baiklah kamu boleh keluar karena masih mahasiswa baru." Ucap dosen killer tersebut.
" Terima kasih pak." Jawab Beni sambil tersenyum bahagia.
Beni dan Anabel keluar dari ruangan tersebut membuat para mahasiswa dan mahasiswi iri dengan mereka berdua.
" Pak itu namanya curang masa mereka tidak ulangan." Protes salah satu mahasiswa.
" Benar pak." Jawab mereka serempak kecuali Arnold.
brak
Dosen killer itupun menggebrak meja sambil berdiri dan menatap tajam kearah para mahasiswa dan mahasiswi satu persatu membuat mereka menunduk.
" Jika kalian tidak mau ulangan silahkan keluar tapi dengan catatan nilai ulangan kalian bapak kasih nilai E." Ancam dosen killer tersebut sambil tangannya menunjuk ke arah keluar pintu.
Merekapun diam tanpa bersuara kemudian dosen pun memanggil salah satu mahasiswi untuk membagi-bagikan soal ulangan. Suasana ruangan kelas terasa panas karena ulangannya lumayan sudah kecuali dengan Arnold. Arnold dengan santai menjawab soal ulangan hanya membutuhkan tiga menit kemudian langsung berdiri dan berjalan ke arah dosen killer tersebut.
" Ada apa Arnold?" Tanya dosen killer tersebut dengan nada ramah karena dosen killer tersebut tahu kalau Arnold anak pemilik kampus.
" Sudah pak." Jawab Arnold sambil menyerahkan soal jawaban ulangan ke dosen killer tersebut.
" Apa?? Secepat itu?" Tanya dosen killer tersebut dengan nada terkejut sambil mengecek jawaban Arnold.
Matanya membulat sempurna ketika dosen killer tersebut membaca jawaban Arnold yang 💯 persen benar sempurna.
" Apakah kamu menyontek Arnold?" Tanya dosen itu tidak percaya.
" Tidak, saya bisa menulis lagi di depan bapak atau saya beritahukan jawaban ke teman-teman." Ucap Arnold dengan nada santai.
" Tidak... tidak bapak percaya." Ucap dosen dengan nada tidak yakin.
Arnold tidak perduli dan berjalan meninggalkan ruangan kelas tersebut hingga dirinya berjalan ke arah lorong yang sepi dan tanpa sengaja melihat dua orang yang dibencinya sedang mengobrol.
" Untung, dosen killer itu mengijinkan aku keluar." Ucap Anabel
" Iya, mana aku belum belajar lagi." Jawab Beni.
" Kak Beni, tinggal di mana?" Tanya Anabel dengan nada lembut.
" Kakak tinggal di xxxx." Jawab Beni berbohong.
" Wah itu kan perumahan elit, hebat bisa tinggal di sana." Puji Anabel
Beni hanya tersenyum kemudian menggengam tangan Anabel.
" Mungkin ini terlalu cepat maukah kamu menjadi kekasihku?" Tanya Beni sambil tersenyum manis.
" Tentu saja kebetulan aku juga belum mempunyai kekasih." Jawab Anabel sambil tersenyum.
grep
" Terima kasih sudah menerima ku dan mulai sekarang kita menjadi pasangan kekasih." Ucap Beni sambil memeluk Anabel.
" Ya, mulai sekarang kita menjadi pasangan kekasih." Ucap Anabel sambil membalas pelukan Beni.
Beni hanya tersenyum menyeringai tanpa diketahui oleh Anabel sedangkan Arnold melihat senyuman licik Beni membuat Arnold semakin yakin untuk mulai berhati-hati dengan mereka berdua. Setelah lama saling berpelukan merekapun melepaskan pelukannya.
" Kamu sekarang pindah duduk di sebelahku ya." Pinta Beni
" Maaf aku tidak bisa, kak Arnold memaksaku untuk duduk di sebelahnya." Ucap Anabel berbohong.
" Siapa Arnold? bukankah kamu mahasiswi baru?" Tanya Beni dengan nada cemburu.
cup
" Kak Arnold yang duduk di sebelahku, kami satu perumahan dan dia selalu mengejar-ngejar diriku padahal sering aku tolak tapi tetap saja. Sampai akhirnya aku pindah keluar kota tapi setahun kemudian keluarga kami pindah lagi ke sini dan aku kuliah di sini dan tidak aku sangka bertemu dengannya. Kak Arnold memintaku untuk duduk di sebelah nya." Ucap Anabel panjang lebar.
' Semoga kak Beni percaya dengan kebohonganku ini karena orang yang tidak mengenalku belum tahu kalau aku adalah si ratu bohong.' Ucap Anabel dalam hati.
Beni menganggukkan kepalanya sedangkan Arnold menggenggam ke dua tangannya dengan erat menahan amarahnya terhadap Anabel karena perkataan yang baru diucapkan adalah bohong belaka.
' Pantas saja mulutnya sangat berbisa dan membuatku selalu tergila-gila karena ucapannya sangat manis namun berbisa. Aku harus berhati-hati untuk tidak mempercayai mulut yang berbisa itu.' Ucap Arnold dalam hati.
' Yes kak Beni percaya dengan kebohonganku, tidak sia-sia orang yang mengenalku menyebutku Si Ratu Pembohong.' Ucap Anabel dalam hati sambil tersenyum bangga akan julukannya.
" Sekarang aku kekasihmu dan aku akan melindungi dari pria brengs*k itu. Setelah bel ke dua kamu pindah di sebelahku." Pinta Arnold
" Bukankah kak Beni duduk di sebelahku? Kenapa aku harus pindah?" Tanya Anabel yang merasa keberatan.
' Aku pindah? Tidak maulah, kak Arnold adalah pria sangat tampan dan sepertinya pria terkaya di lihat dari pakaian yang dikenakannya. Maaf kak Beni bukannya aku tidak mencintaimu tapi aku tidak bisa kalau hanya satu pria saja. Aku sangat cantik dan aku tidak pernah merasa puas jika hanya satu pria saja.' Ucap Anabel dalam hati.
'' Memang benar tapi di sebelahku juga kosong dan aku sangat cemburu jika kamu dekat dengan pria brengs*k itu jadi kamu pindah ya." Mohon Beni sambil menggenggam tangan Anabel dengan nada posesif.
Anabel menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukan kepalanya tanda setuju.
" Baiklah." Jawab Anabel pasrah
cup
Beni mengecup bibir Anabel kemudian tidak berapa lama Beni ******* bibir Anabel membuat Arnold pergi dari tempat tersebut dari pada merusak mata sucinya.
' Si*l, Beni menyebutku pria brengs*k orang yang pantas di sebut brengs*k adalah kamu Beni. Awas kamu Beni aku tidak akan melepaskan mu jika kamu berani mengusik keluargaku. Jangan harap aku akan menerimamu berkerja di perusahaan milik daddyku.' Ucap Arnold dalam hati sambil menahan amarahnya.
bruk
Arnold yang sedang menahan amarahnya tanpa melihat jalan tidak sengaja menabrak seorang gadis cantik yang juga buru-buru berjalan tanpa melihat arah yang di depannya karena matanya melihat jam tangannya yang sudah hampir terlambat. Tangan kekar Arnold menahan tubuh gadis cantik itu agar tidak terjatuh.
'' Maaf kak, saya tidak melihat kakak.'' Ucap Gadis cantik itu merasa bersalah sambil melepaskan tangan Arnold.
'' Tidak apa-apa." Jawab Arnold dengan nada dingin dan datar sambil melepaskan tangannya.
Gadis cantik itupun hanya tersenyum dan pergi meninggalkan Arnold karena dirinya sedang terburu-buru.
' Tunggu bukankah dia kakak tirinya Anabel aku akan membalasnya lewat kakak tirinya." Ucap Arnold sambil tersenyum menyeringai.
Arnold sudah mempunyai rencana untuk membalas terhadap Anabel dan Beni. Arnold kembali ke kelas karena sudah masuk ke jam ke dua. Seperti apa yang diminta oleh Beni, Anabel duduknya pindah ke sebelah Beni sedangkan Arnold bersikap biasa saja malah terkesan cuek.
Tidak berapa lama datang dosen baru bersama seorang mahasiswi cantik tapi karena pakaiannya agak lusuh dan memakai kacamata besar membuat mahasiswi tersebut tidak terlihat cantik.
' Aku baru memperhatikan kalau kakak tirinya sebenarnya sangat cantik kalau di poles dan memakai pakaian bagus. Hmm... aku punya ide aku akan merubah gadis itu menjadi cantik dan aku akan menjadikan dia sebagai kekasihku untuk membalas wanita jahat itu.' Ucap Arnold dalam hati sambil tersenyum menyeringai ).
" Kenalkan ini mahasiswi baru, silahkan perkenalkan dirimu." Ucap dosen yang baru masuk.
" Kenalkan namaku Adelicia, nama panggilannya Adel." Ucap Adel memperkenalkan dirinya.
" Adel silahkan duduk di kursi yang kosong." Ucap dosen tersebut.
" Baik pak." Jawab Adel dengan nada lembut.
Dosen yang mengantar Adel berpamitan dengan dosen pengajar kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut sedangkan Adel mencari duduk yang kosong namun baru saja hendak duduk dirinya di usir oleh mahasiswi membuat Ade membatalkan untuk tidak duduk.
Adel berjalan kembali hingga ingin duduk kembali tapi lagi-lagi dirinya di tolak hingga terakhir dirinya berjalan ke arah Arnold.
" Maaf kak boleh aku duduk di sini?" Tanya Adel dengan nada takut dirinya di tolak kembali.
" Duduklah." Jawab Arnold singkat.
" Terima kasih kak."Jawab Adel sambil tersenyum bahagia.
Adel pun duduk bekas kursi yang tadi di pakai oleh Anabel sedangkan Anabel yang melihat kakak tirinya menatapnya dengan tatapan kebencian.
' Kamu berani duduk dengan pria yang aku sukai awas saja kamu nanti sampai rumah kakak akan aku siksa." Ucap Anabel dalam hati sambil menatapnya dengan tatapan kebencian.
Tatapan kebencian Anabel terhadap Adel dapat di baca dengan jelas oleh Arnold membuat Arnold tersenyum menyeringai dan dirinya semakin yakin untuk menggunakan Adel untuk memanasi dan membalas dendam terhadap Anabel.
Dosen pun mulai memberikan mata kuliah dan para mahasiswa dan mahasiswi mendengarkan apa yang diucapkan oleh dosen pengajar hingga setengah jam kemudian dosen pun memberikan pertanyaan yang baru saja disampaikannya.
Adel dan Arnold yang sering menjawab pertanyaan dosen sebenarnya Arnold dan Adel menahan diri untuk tidak menjawab dan memberikan mahasiswa dan mahasiswi untuk menjawab tapi karena mereka tidak menjawab membuat Arnold dan Adel bergantian menjawab pertanyaan dosen.
' Si*l, kamu sengaja mencari perhatian kekasihku awas kamu Adelicia." Ucap Anabel dalam hati sambil menahan amarahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!