Suasana pagi di pinggiran kota Jakarta sudah tidak lagi seperti dulu.
Aroma dedaunan yang menjadi pewangi alami sudah tidak lagi tercium hidungku.
Terkadang suara kokok ayam seakan enggan terdengar.
Jakarta kini telah banyak berubah.
Kemajuan pesat terjadi dimana-mana.
Terlintas bayangan saat kota kelahiranku di tempo dulu.
Udara dan Aroma tanah dipagi hari yang menyegarkan
Berdampingan dengan suara kokok ayam jago berkumandang begitu lantang.
Kini, Jakarta sudah menua.
Hayati Nur Amalia
Nama pemberian kedua orang tuaku sejak 25 tahun silam.
Aku terlahir dari kedua orang tua berasal dari Betawi. Sejak aku lahir memang sudah berada di Jakarta.
Selayaknya orang Betawi lainnya, kedua orang tuaku tetap tinggal di sini bahkan sebelum aku lahir.
Lingkungan rumahku masih terasa suasana perkampungan. Karena memang lokasinya berada dipinggiran Jakarta.
Babe yang kesehariannya adalah Pegawai Negeri Sipil ditugaskan menjadi Camat di wilayah tempat tinggal kami. Sedang Nyak memiliki sanggar kesenian Betawi seperti Lenong, Tanjidor dan Topeng.
Aku masih memiliki kakek yang biasa ku panggil Kong Ali, Kong Ali adalah Ayah dari Nyakku. Kong Ali memiliki perguruan Silat Betawi yang masih aktif hingga kini.
Selayaknya anak Betawi lainnya, aku tetap berusaha melestarikan kebudayaan Betawi meski aku adalah generasi jaman now.
Karena Babe, Nyak dan Kong Ali sering berpesan bahwa agar terus menjaga dan melestarikan kebudayaan Betawi supaya tidak punah di terpa zaman.
Terlebih rumahku setiap hari selalu ramai dengan anggota sanggar dan murid perguruan silat.
Sehingga aku tumbuh besar dengan budaya Betawi yang melekat.
Meski begitu, Babe selalu menanamkan bahwa meski aku anak perempuan pendidikan juga sangatlah penting.
Saat aku ingin melanjutkan S2 Babeh, Nyak dan Kong Ali justru mendukung. Mereka malah sangat senang karena zaman sekarang laki-laki dan perempuan punya hak yang sama dalam pendidikan dan karir.
Seperti pagi ini kami biasa memulai hari dengan Sholat Subuh berjamaah di Mushola lingkungan rumah kami.
Saat itu Kong Ali yang menjadi Imam sekaligus khotib.
Dalam ceramahnya Kong Ali banyak memberikan nilai-nilai kemasyarakatan terutama mengenai toleransi dan gotong royong.
...Isi Khotbah Subuh yang disampaikan Kong Ali:...
...Ada istilah yang sering kita dengar yaitu toleransi, “tasamuh” dalam istilah agama. Toleransi adalah batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih dapat diterima. Toleransi adalah penyimpangan dari yang tadinya harus dilakukan, penyimpangan yang dapat dibenarkan....
...Mengapa manusia harus bertoleransi? Agama menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial, pasti berbeda-beda, itu bukan saja keniscayaan tetapi itu adalah kebutuhan. Namun dalam saat yang sama, Tuhan menghendaki juga agar kita bersama. Bersama dengan Tuhan, bersama dengan seluruh manusia. Karena kita semua berasal dari ayah dan ibu yang sama. Keniscayaan perbedaan dan keharusan persatuan itulah yang mengantar manusia harus bertoleransi....
... ...
...Sekali lagi kita bertanya, mengapa kita bertoleransi? Karena semua manusia mendambakan kedamaian, tanpa toleransi tidak mungkin ada kedamaian. Semua kita mendambakan kemaslahatan, tanpa toleransi tidak akan ada kemaslahatan. Semua kita menginginkan kemajuan, tanpa toleransi kemajuan tidak akan tercapai....
...Dari sini, agamapun memberikan toleransi, bukan saja dalam kehidupan kemasyarakatan tetapi juga dalam kehidupan beragama. Saya akan memberikan beberapa contoh dari ayat-ayat al-Quran, bahkan dari sejarah Nabi S.A.W. Bagaimana kita bisa melihat tingginya toleransi beliau, bagaimana tingginya toleransi yang diajarkan oleh al-Quran, guna menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan. Bukan saja bagi umat Islam, tetapi bagi seluruh rakyat, seluruh masyarakat, bahkan seluruh manusia. ...
...Kita sama-sama tahu, Nabi menyatakan bahwa “aku diutus untuk membawa agama yang penuh dengan toleransi.” Ketika terjadi Perjanjian Hudaibiyah, saat itu, dalam konsepnya Nabi menuliskan kalimat Bismillahi ar-Rahmani ar-Rahim. Namun oleh kaum Musyrik tidak disetujui. Mereka meminta agar ditulis menjadi Bismikallahumma. Nabi berkata kepada Ali bin Abi Thalib “hapus basmalah dan tulisbismikallahumma sesuai usul mereka!” Nabi menyusun dan menyatakan: “inilah perjanjian antara Muhammad Rasulullah dan wakil dari kaum musyrik Mekkah.” Pemimpin delegasi kaum musyrik berkata “seandainya kami mengakui engkau sebagai rasul Allah, maka kami tidak akan memerangimu. Tulis “perjanjian ini antara Muhammmad putra Abdullah!” Rasul pun berkata “hapus kata Rasulullah dan ganti dengan Muhammad putra Abdillah!” Sayidina Ali dan sahabat-sahabatnya tidak ingin bertoleransi dalam hal ini, mereka enggan menghapusnya. Tetapi Nabi yang penuh dengan toleransi itu menghapus 7 kata demi kemaslahatan, demi perdamaian....
... ...
...Kita memang tidak boleh mengorbankan aqidah demi toleransi, tetapi dalam saat yang sama kita tidak boleh mengorbankan toleransi atas nama aqidah....
...Karena itu terdapat sekian banyak ayat al-Quran yang berbicara atau menganjurkan kita bertoleransi. Bacalah surat Saba’ (34) ayat 25 dan 26. Anda akan menemukan di situ Nabi diajarkan untuk menyampaikan kepada kaum musyrik, kepada non muslim, bahwa kami atau anda yang berada dalam kebenaran atau kesesatan yang nyata. Yakni, mungkin kami yang benar, mungkin juga kami yang salah. Tetapi nanti Allah akan menghimpun kita, dan Dia-lah yang akan memberi putusan siapa yang benar, siapa yang salah. Ini bukan berarti mengorbankan aqidah dengan dengan berkata bahwa kita salah. Tetapi demi kehidupan bermasyarakat yang penuh kedamaian, jangan mempersalahkan siapapun. Katakanlah boleh jadi anda benar, boleh jadi anda salah....
...Bismillahi ar-rahmani ar-rahim…...
...“Ya Allah…...
...Kami bermohon kepadaMu. Dengan “La ilaha illallah” tidak ada Tuhan selain Engkau, yang Maha Pengampun dan Maha Mulia. Lapangkanlah dada kami, bukalah pintu-pintu hati kami, singkirkanlah kemarahan dan fanatisme yang ada di dalam hati kami. Anugerahilah kami kemampuan untuk menerapkan agamamu yang penuh dengan toleransi ini....
Suasana begitu khidmat, Jamaah betul-betul meresapi isi khotbah subuh yang disampaikan oleh Kong Ali.
Tepat pukul 05.30 Jamaah meninggalkan Masjid.
Melanjutkan kembali aktivitasnya masing-masing.
Salah satu nasihat Kong Ali yang tak pernah kami lupakan adalah mengenai Etos dan Semangat Kerja.
...*Salah satu ayat menunjuk masalah ini adalah ayat...
...Al*- Qur’an surat al-Jumu’ah ayat 10, yang artinya:...
...“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” ...
Dari ayat tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bagaimana sebagai manusia kita harus memiliki Etos Kerja dalam bidang apapun yang ditekuni.
Etos kerja Islam menurut merupakan karakter dan kebiasaan manusia dengan kerja, terpancar dari sistem keimanan/aqidah Islam yang merupakan sikap hidup mendasar terhadapnya.
Etos kerja Islam adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh kemampuan, pikiran, dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia.
Setiap muslim sudah seharusnya mampu menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khairul ummah) atau dengan kata lain dapat juga kita katakan hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya.
Etos kerja Islami adalah akhlak dalam bekerja sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga dalam melaksanakannya tidak perlu lagi dipikir-pikir karena jiwanya sudah menyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi yang cerah membuat suasana hatiku begitu ceria. Hari ini adalah penantian selama 2 tahun berjibaku dengan perkuliahan pasca sarjana yang aku tempuh. dengan penuh perjuangan.
Betapa bahagianya hari ini aku diwisuda.
Babeh dan Nyak tampak sangat amat bahagia dengan pencapaianku hari ini.
Aku bersyukur memiliki kedua orang tua yang selalu mendukung apapun pilihan anaknya selama terbaik dan bertanggung jawab.
"Ay, wisuda jam berapa? Telat ga nih?"tanya nyak saat masuk kamarku.
"Palingan kita berangkat jam 9 aja nyak. Kan acaranya jam 10 baru mulai."
"Ya udah lagian babeh lagi ke kecamatan dulu, lagi peresmian pembangunan masjid, bentaran lagi juga udah balik."Nyak yang sudah rapi siap mengantar wisuda.
Akupun masih di make up untuk acara wisudaku.
Selesai aku menuju ruang tamu menghampiri Nyak yang sedang membantu babeh memakai pakaian dan menyiapkan sepatu babeh.
"Masya Allah cakep amat anak perawan babeh, Hayati Nur Amalia."babeh emang selalu bisa bikin aku dan Nyak seneng.
"Anak siape dulu dong beh, liat kenape Nyak nye?"Nyak sambil bergaya dihadapan babeh.
"Eitts, Cucu siape dulu, Kong Ali!"Kong Ali masuk dan langsung ikut obralan kami.
"Iya dong, Aya kan cucu nya Kong Ali, Kong nya ganteng ya cucunya cantik. Ya ga Kong?"Aku memang sejak kecil begitu dekat dengan Kong Ali.
"Beh, beneran ga ikut wisudanya Aya?"Nyak menanyakan ulang perihal Kong Ali tidak bisa ikut hadir diwisuda Aya.
"Abis gw udah keburu janji sama Haji Muhidin soal pembebasan tanah di Meruya, Ni hari tekennya." Kong Ali memang ada keperluan sehingga tidak bisa menghadiri wisuda cucu semata wayangnya.
"Yah Kong ga ikut, Gapapa deh Kong yang penting."Aya memberikan tanda fulus dari tangannya pada Kong Ali.
"Gampang Sayang, Cucu engkong yang boto, cakep, pinter. Mau apa dah, ntar kong beliin?" Kong Ali mendekat ke Aya.
"Asik, nanti deh Aya pikirin dulu ya Kong."Aya memeluk Kong Ali.
"Ay, Nur, berangkat sekarang, ntar telat. Beh, aye pamit ye?" Babeh pamit pada Kong Ali sambil salim dan kamipun berangkat menuju tempat wisuda.
"Beh aye nganter Aya dulu ya wisuda." Nyak pamit ke Kong Ali sekaligus salim.
"Hati-hati, jangan ngebut Din!" Kong Ali mengingatkan Udin Sopir Babeh.
"Kong, Aya berangkat ya, doain biar lancar wisudanya." Aya salim pada Kong Ali sambil meminta doa.
"Iya Sayang, Kong doaian biar lancar, biar bagus, terus biar dapet jodoh! Pan sekolah udah, tinggal jodoh dah!"Kong Ali dengan doa khusus untuk Aya.
"Aamiin. Makasi Kong, Kong udah jodoh-jodoh aje!" Aya sambil bercanda dengan Kong Ali.
Kong Ali menatap kepergian Anak, Mantu dam Cucunya dengan senyuman dan doa.
Sementara pagi ini Jakarta lumayan padat Aya beserta orang tua nya masih berjuang dengan kemacetan.
Nyak sibuk selfie-selfie dan tampak mempostingnya di sosial media sementara babeh sedang menelepon urusan pekerjaannya.
Sementara Aya sedang berchat ria dengan teman kampusnya perihal wisuda nanti.
Aya melihat digroup kelasnya tampak beberapa teman-temannya yang sudah hadir namun acara wisuda masih belum dimulai.
"Ay, dapet salam nih dari group bu camat se jakarta pusat." Nyak memperlihatkan chat group di HP nya kepada Aya.
"Ya ampun nyak emang harus diposting kesitu. Malu ah Aya?"Aya memang kurang senang memposting sesuatu ke sosmed jika tidak penting.
"Ye, Ay, Gapapa, yang laen juga begitu." nyak masih sibuk membalas komen-komen group wa nya.
"Yah gitu dah Ay, nyak kan eksis."Senyum babeh sambil nyubit dagu nyak gemes.
"Yehhh, Babeh malu beh udah tua mesra-mesra diliatin Aya tuh.!" Nyak malu-malu tapi mau.
"Biarin Nur, biar anak perawan kite kepikiran buat nikah sama punya suami. jangan jomblo aje!" Babeh gaya-gayaan kenal istilah jomblo.
Hayati Nur Amalia tampak terbiasa melihat kebucinan kedua orang tua, Babeh dan Nyak nya. Meski usia keduanya tidak muda lagi.
...Visual Babeh, Nyak dan Aya...
...Babeh...
...Dr.Ing. H. Fauzi Bowo ...
...Nyak...
...Hj. Nur Asiah,. Sn....
...Aya...
...Hayati Nur Amalia,S.M,.MM....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nyak dan Aya sedang melatih tari di sanggar milik nyak. Meskipun Aya berpendidikan tinggi dan terbuka dengan hal-hal modern, Aya selalu mencintai kebudayaan betawi dimana ia berasal. Nyak dan babeh selalu mengingatkan Aya bahwa jangan lupa dan selalu melestarikan kebudayaan betawi asal meraka.
...Suasana latihan di sanggar tari nyak Nur...
Kurang lebih selama 2 jam latihan tari selesai. Kini tampak nyak dan Aya masih di sanggar selepas semua murid-murid sanggar pamit pulang.
"Ay, ngak lupakan besok dampingi nyak ke acara pagelaran budaya betawi di taman ismail marzuki?"nyak mengingatkan Aya.
"Iya nyak. lagi pula kan emang besok sengaja Aya kosongin jadwal ngajar Aya, nyak kan udah ngomong dari jauh-jauh hari."kata Aya menjawab pertanyaan nyak Nur.
"iya Ay, takut lupa. Namanya umur. Lagian Ay nyak sengaja minta Ay ikut soalnya besok ada investor yang bantu program di wilayah kita buat bikin RPTRA si wilayah kecamatan menteng. Nah yang nyak denger orangnya dari tiongkok. Nah kan Aya bisa bahasa mandarin, makanya nyak ajak."kata nyak menjelaskan.
"iya nyak. Nyak besok Engkong datang juga dong?"kata Aya bertanya keterlibatan Kong Ali di pagelaran budaya betawi besok.
"Ya pasti dateng Ay, kan Kong Ali ketua Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi). Lupa?"kata nyak sambil mengusap kepala anak perawan kesayangannya.
"Iya, ya. Besok kita bedol desa berarti nyak?"kata Aya yang membuat nyak mengernyitkan dahi.
Nyak tampak bingung "Hubungannye apa Ay sama bedol desa?"Nyak bingung makaud putrinya.
"Babeh, Nyak, Kong Ali, Aya, semua dateng ke TIM (Taman Ismail Marzuki). Kosong kan rumah? Bedol desa tuh!"Aya tertawa karena memang besok seluruh anggota keluarganya menghadiri acara tersebut.
Nyak tertawa begitu pun Aya.
"Bisa aja Ay."Nyak goleng-goleng kepala.
Aya hendak pamit duluan karena mau langsung mandi dan menyelesaikan pekerjaannya yang iya bawa dari kampus, namun nyak menahannya untuk tetep ngobrol di sanggar.
"Ay, duduk dulu sini, ada yang nyak mau omongin?"Nyak bergegas meminta Aya kembali duduk untuk berbicara.
Aya kini duduk di sebelah nyak sambil menatap wajah ibunya.
"Nyak mau ngomong apa sih?"Aya membuka percakapan mereka.
"Aya, masih ingat ga sama Kong Aji Hasan yang di tanah abang?"nyak membuka memori Aya mengenai Kong Aji Hasan.
Aya mengingat sejenak kemudian teringat. Tentu Aya pasti tidak akan melupakannya.
"Inget nyak, inget banget malah!"Aya kembali teringat jelas pada memori 15 tahun yang lalu.
"Nah tuh, nyak yakin Aya pasti inget."nyak yang tahu Aya tentu mengingatnya.
"Emang ada apa nyak?"Aya bertanya.
"Yah, begimane ye nyak bilangnye. Begini! Sebenernya Kong Ali sama Babeh ada niatan buat jodohan Ay sama cucunya Kong Aji Hasan. Istilah betawi mah kawin gantung?"nyak mulai menjelaskan perihal tersebut.
"kawin gantung?"Aya keheranan karena selama ini tidak mengetahui akan hal tersebut.
"sebenernye belom sampe kawin gantung cuman dulu Kong Ali sama Kong Aji sepakat buat jodohin Ay sama cucunya. Kenapa ga diomongin ya karena kan masih kecil jadi pas sekarang nie nyak kasih tahu Ay."nyak menjelaskan kronologi kawin gantung tersebut.
"Emang masih jaman nyak dijodoh-jodohin? Lagian belum tentu juga cucunya Kong Aji mau dijodohin, Zaman udah beda nyak, kita udah melek pendidikan."Aya yang kaget mencoba tenang dan memberikan penjelasan.
"Nyak, Babeh sama Kong Ali ga bakal maksa Ay, tapi coba aja dulu, kenalan, biar tahu kalo jodoh syukur, kali enggak masa iya, eh maksudnya ya gak ape-ape jadi nambah sodara aje."Nyak memberikan gambaran dan keleluasaan pada Aya.
"Ya kalo cuma kenalan mah gapapa nyak, sekalian silahturahmi, nambah pahala."Aya menanggapi santai.
"Ay, nyak, babeh tetep ngasih Ay kebebasan buat nentuin dan milih sendiri jodoh Ay kelak, nyak dan babeh cuma bisa doain dan berharap yang terbaek buat masa depan Ay."Nyak sambil memeluk bahu putrinya.
"Aya juga bakal tetep selalu berusaha ngebahagiain nyak sama babeh, begitu juga soal jodoh, Ay pengen jodoh Ay nanti di restuin babeh dan nyak dan Ay sendiri juga memang memilih dia sebagai pendamping hidup Ay kelak.."Aya membalas pelukan ibunya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!