NovelToon NovelToon

Life | Jaemin Jeno Stories | Jaemsung / Sungjaem/ Jaemji

1

Happy Reading 😉
.
Di rooftop salah satu sekolah menengah atas.
Seorang remaja duduk diatas pembatas rooftop dengan sebatang rokok disela jari tengah dan telunjuknya. Asap rokok menyeruak menutupi muka tampannya yang penuh luka.
Remaja itu membuang putung rokoknya, menginjaknya tanpa beralih dari pembatas rooftop. Remaja itu membenarkan letak seragamnya yang sedari tadi tersampir tenang dipundak kirinya.
Briyan Ardian, Nama remaja itu.
brak
tetiba pintu rooftop terbuka dengan kasar. Menampakkan seorang pemuda dengan seragam yang masih lengkap dan bersih. Dipundak kirinya tersampir tas sekolahnya.
Tanpa berkata pemuda itu duduk di sofa usang tak jauh dari pintu masuk. Briyan pun turut duduk disamping pemuda yang baru saja datang itu.
Pemuda dengan name tag bertuliskan nama Diano Ardiansyah, itu lantas membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak.
Kotak yang diisi dengan peralatan pe3ka. Diano mengambil kasa dan membasahinya dengan alkohol. Dinginnya alkohol langsung menerpa kulit wajah Briyan.
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Sshhh
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Pelan" njir, perih nih.
Diano bungkam, dia tak menghiraukan ucapan Briyan. Tangan kanan nya masih menekan kasa beralkohol itu di lebam dan luka Briyan, sedang tangan kirinya menahan leher dan kepala Briyan supaya tidak banyak gerak. Bahkan dirinya mengabaikan Briyan yang keperihan.
Tak butuh waktu lama, Diano akhiri kerjaannya dengan menempelkan plester di beberapa titik wajah Briyan. Seperti di pelipis dan hidungnya.
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Thanks
Lagi tanpa menjawab Diano membereskan peralatannya dan langsung beranjak pergi.
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Dasar *bergumam pelan
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Keluar dah lu pada.
Beberapa orang muncul dari balik tembok yang agak menjorok di belakang pintu yang terbuka.
Tio Martin
Tio Martin
Gw masih heran napa tu bocah slalu muncul klo lu luka?
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Lu pada tau sndiri bokap gw minta tu bocah jagain gw.
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
Ke' bocah dijagain😂
Qian Resmana
Qian Resmana
Bayi lu punya baby sitter😂
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Diem!
Tio Martin
Tio Martin
Lagian napa bocah freak itu yang disuruh?
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Ya jangan tanya gw.
Qian Resmana
Qian Resmana
Jan bahas tu bocah freak, kita dah ditunggu anak".
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
Ngapain?
Qian Resmana
Qian Resmana
Buat nanti malemlah!. Gimana sih lu!?
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Kita kesana sekarang. *beranjak duluan dan disusul yang lain.
.
Thanks😄

2

Happy Reading 😉
lanjut😸
.
Sore menjelang, tapi suasana nampak seperti malam. Dengan awan hitam yang menutupi birunya langit. Gumpalan awan hitam itu menjatuhkan air yang ditampungnya. Membasahi bumi dan apa saja yang menjadi jangkauannya.
Hujan turun cukup deras, ditemani guntur dan angin yang bertiup kencang.
Disebuah halte bus, dua orang remaja berdiri dengan jarak yang tidak jauh. Tak berselang lama orang-orang berdatangan, berteduh dari serangan hujan. Mereka saling mendesak dan seakan berebut untuk berteduh. Terlalu banyak orang yang berteduh, apalagi di jam pulang kerja seperti ini.
2 remaja tadi bukannya saling terhimpit ke tengah, namun terhimpit semakin jauh dari atap halte. Bahkan angin membuat air hujan itu menerpa tubuh mereka.
bruk
seorang gadis terdorong hingga jatuh dari halte. Air hujan pun langsung menerjang membasahi tubuh kecilnya.
Gadis itu agak mendongak menatap orang-orang yang berteduh di halte. Dari tatapannya, terlihat gadis itu meminta tolong. Tapi, jangankan menolong sekedar bertanya pun tidak.
Gadis itu menunduk, kemudian bangkit dengan perlahan. Menatap halte yang penuh gadis itu berjalan ke bawah pohon samping halte. Sedikit membantu tubuhnya dari terpaan air hujan.
Gadis itu duduk diatas akar pohon yang menjulang nampak di trotoar. Kedua tangannya sibuk memeluk tubuhnya. Berharap hawa dinginnya sedikit berkurang.
Diano, remaja yang datang diawal bersama gadis tadi. Dia masih berdiri diambang pintu masuk. Menatap gadis yang berteduh dibawah pohon.
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
/egois
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
/dan lu termasuk. *tersenyum getir dibalik masker yang dikenakannya
Diano berjalan mendekati gadis itu dan berdiri disampingnya. Membuat gadis itu mendongak dengan senyuman.
?
?
Kau terusir juga?
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
Hm
?
?
*menatap lurus ke depan
?
?
Tak apa, disini juga teduh bukan?
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
*menatap gadis itu bingung
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
?
?
?
*menatap Diano dan tersenyum kembali
?
?
Yah dari pada hujan"an didepan halte mendingan disinikan? walaupun nggak begitu teduh tapi seenggaknya masih bisa menghalau derasnya hujan.
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
*terdiam dan mengangguk pelan beberapa saat kemudian.
?
?
Terimakasih mau ngobrol denganku, Nama ku Rina, karna kau sudah mau mengobrol denganku kau bisa panggil aku nana atau riri😊
bruk
Diano Ardiansyah
Diano Ardiansyah
*Mematung
.
Thanks😄

3

Happy Reading😉
lanjut😸
.
Malam hari hujan menyisakan rintiknya. Bumi masih diguyur dengan air dari awan itu. Awan gelap sedikit berangsur pergi, sedikit menampakkan langit malam tanpa bulan dan bintang.
Suara dentingan besi yang beradu mengisi suasana malam di atas tanah lapang.
Teriakkan turut menemani suara dentingan itu. Suara tumbangan pun terdengar samar. Tubuh dengan luka, emosi yang saling memuncak dan keinginan membunuh satu dan yang lain turut mencengkamkan suasana ditempat yang minim cahaya itu.
?
?
Lo bakalan mati ditangan gw!.😏
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Cih, Renal" bahkan sebelum lo bunuh gw, lo bakalan mati ditangan gw!. *geram
Renal
Renal
Kita liat aja nanti, Lemah!.
Briyan merasa sangat teramat geram. Dia tak suka direndahkan. Lagi pula siapa orang yang suka direndahkan?
Briyan Ardian
Briyan Ardian
MATI LO ANJ- *mengangkat celurit yang dipegangnya tinggi dan siap menebas leher Renal
?
?
RENAL *berlari ke arah Renal
ctass
bruk
Renal
Renal
TIWI *mendekat ke Tiwi (cewek yang tiba" datang menggantikan Renal yang tadi mau ditebas Briyan)
Renal
Renal
YAK ANJ LO BRIY. URUSAN LO SAMA YA BUKAN SAMA CEWEK GW BEGO!. NGGAPAIN LO LIBATIN DI ANJ?! PUNYA OTAK NGGAK SIH LO HAH?!
Renal
Renal
hiks
Renal
Renal
*menangis sambil memeluk Tiwi yang tergeletak tak berdaya dan ya sudh kehilangan nyawa.
Pertarungan itu terhenti karna kejadian itu.
Briyan Ardian
Briyan Ardian
Bukan salah gw, lagian salah cewek lo juga tiba" dateng, jangan salahin gw Lah.
Renal
Renal
LO TAU?! DIA ITU HIDUP GW, CINTA GW. LO GAK BAKALAN BISA NGERTI! ORANG KAYAK LO YANG KAGA PUNYA RASA DAN PERNAH NGERASAIN CINTA MANA MUNGKIN LO NGERTI ANJ. LO BELOM PERNAH KEHILANGAN LO KAGA BAKALAN NGERTIII! INGET KAR-
ctass
bruk
Tio Martin
Tio Martin
Berisik, cctnya ganggu pendengaran. *mengelap celurit yang dipegangnya.
Qian Resmana
Qian Resmana
Ketua lo dah mati, masih mau mati disini atau pergi? *memainkan rantai yang ada diantara jemarinya
Lawan pertarungan Briyan and the geng langsung berlarian menyelamatkan diri, tak lupa pula membawa anggota mereka yang terluka.
Qian Resmana
Qian Resmana
Hahaha lari lu pada, takutkan. *tertawa dengan ya sedikit kesombongan.
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
Kaga sah sombong bukan elu yang ditakutin. *mendekati Briyan yang terdiam
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
*menepuk bahu Briyan
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
Kita balek ke markas, banyak yang luka.
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
.
Daren Kesumajati
Daren Kesumajati
Termasuk lo sendiri. *kembali menepuk bahu Briyan dan berlalu membantu rekannya yang terluka
Tempat itu kembali sepi, menyisakan jejak dan beberapa cecer darah yang pastinya akan langsung menyatu dengan tanah dan air hujan yang sedari tadi tak berhenti menitik.
.
Thanks😄

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!