NovelToon NovelToon

MY DANGEROUS HUSBAND

CH 1 : Menangis lalu tertawa

[ Hai guyss setelah berhari-hari, berbulan-bulan hingga bertahun-tahun akhirnya CARAMELLOW COMEBACK!! Aku kembali buat kasih cerita baru untuk kalian. Aku sudah memikirkan cerita ini mulai 2 tahun yang lalu, dan aku memutuskan untuk menerbitkan disini.]

***

"Kemarilah! dasar gadis tidak tau diri! masih untung aku mau merawatmu sampai sekarang!" ucap seorang wanita parubaya dengan penampilannya yang modis kini sedang menghukum seorang gadis yang nampak tak berdaya.

"Maaf Mom, tapi aku benar-benar berkata jujur. Aku sama sekali tidak mengambil uang mommy," ucap gadis itu seraya memohon meminta ampun. Gadis itu adalah Shea Pramesti Jovanka, gadis yang hanya tinggal dengan Ibu dan Kakak tirinya. Setelah kepergian Daddy-nya Shea selalu menerima perlakuan buruk dari Ibu dan saudaranya. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk menghukum tanpa ampun apabila Shea membuat Ibu dan Saudara tirinya marah.

"Jangan Mom, mana ada maling ngaku. Pasti uangnya sudah di buat foya-foya. aku yakin di kampus diam-diam dia pasti punya cowok , Mom!" seru seorang gadis dengan rambut panjangnya yang tergerai dan riasan wajahnya yang tebal. Membuatnya terlihat jauh lebih tua dari usia yang sebenarnya, dia ialah Angel Agantha. Berbeda dengan arti namanya yang indah, perilaku Angel justru berbanding terbalik dengan arti namanya.

"Apa itu benar? jadi di kampus kamu hanya bersenang-senang hah? menghambur-hamburkan uang saja?" Wanita parubaya itu kembali memukul Shea dengan stik rotan yang cukup panjang dan tebal. Seketika membuat Shea memekik kesakitan

"Terus Mom! Hajar saja gadis tidak tau diri itu! biar kapok dan gak akan mengulangi kesalahannya lagi," timpal Angel dengan wajahnya yang nampak bahagia melihat saudara tirinya yang menjerit kesakitan.

"Ampun Mom, maafkan aku! tapi aku...,Akkhh!!!" teriak Shea lagi saat rotan itu kembali melayang mengenai lengannya dan membuat bekas memar di lengannya yang cukup panjang.

"Berhenti untuk menyangkal Shea! kau itu tidak tau diri sama sekali. Masih untung Angel memberitahuku, jika tidak uangku akan habis di ambil olehmu!" kata Melly, Ibu tiri Shea.

Shea terisak dan menahan rasa sakit yang kini menjalar ke seluruh tubuhnya. Sudah cukup kata pembelaan yang ia lontarkan saat ini. Karena Shea merasa hal itu akan percuma. Tidak ada yang mempercayainya.

"Angel, cepat bawa dia kembali ke kamarnya. Selama 3 hari dia tidak akan aku ijinkan untuk keluar dari rumah ini," gertak Melly dengan nadanya yang cukup keras sebelum pergi meninggalkan Shea dan Angel di tempat itu.

"Ayo ikut!" Angel menarik lengan Shea untuk berdiri dan berjalan mengikutinya dengan kasar.

"Kak sakit kak! Shea bisa kok jalan sendiri,"

"Banyak omong!" Angel terus menarik lengan Shea dan sesekali menekan lengan itu hingga Shea merintih kesakitan.

Angel mendorong Shea kasar ke dalam kamar pribadi Shea dan mengunci kamar itu tanpa Shea tau kapan pintu itu bisa terbuka lagi.

"Kak Angel,kak..., jangan kunci pintunya!" namun suara itu seolah hanya menjadi angin berlalu untuk Angel. Ia sama sekali tidak mendengar suara memohon Shea dari dalam kamar.

"Mampus kau gadis jelek," pekik Angel sebelum pergi.

Suara Shea perlahan semakin kecil saat tubuhnya semakin merasa lelah. Dia sangat lapar, kemarin malam ia tidak sempat makan karena harus mengerjakan tugas kuliah Angel semalaman. Shea duduk menumpu di bawah kasurnya sembari salah satu tangannya memegangi perutnya yang kosong dan berdenyut.

"Dad,Shea laper. Shea capek. Kenapa Daddy harus pergi ninggalin Shea? kenapa Daddy tega ninggalin Shea seperti ini," seru gadis berambut lurus terurai sebahu. Shea merasakan sakit kepalanya semakin menjadi-jadi hingga perlahan ia menutup kedua matanya dan tertidur dengan air mata yang masih membasahi wajahnya.

****

Seminggu telah berlalu setelah hukuman Shea. Gadis itu kini kembali kuliah setelah dua orang mahasiswa menghampiri rumahnya dengan bermaksud mengajaknya mengerjakan tugas kelompok. Hal itu membuat Melly terpaksa membuka kamar Shea. Namun Melly seketika panik saat Shea sama sekali tidak bangun setelah di panggil namanya berkali-kali. Ia terpaksa memanggil layanan dokter untuk mengecek kondisi anak tirinya itu. Beruntung Shea masih selamat, jika tidak mungkin Merry akan menjadi tersangka utama atas kematian Shea.

"Hei Shea, kamu kemana aja dari kemaren-kemaren?" tanya Salsa, teman kampus Shea yang sangat dekat dengannya. Ia juga menjadi salah satu orang yang menghampiri rumahnya dan secara tidak langsung telah menolongnya dari kematian.

"Aku sakit, jadi gak bisa ngampus dulu,"

"Oh, pantes aja pas kemaren aku dateng sama Brian, kita gak di bolehin masuk karena kamu sakit. Kamu sakit apa sih?" tatapan mata Salsa mengamati tubuh Shea hingga pandangannya berhenti ke lengan Shea yang lebam.

"Tangan kamu kenapa? jatuh atau...,"

"udah gak apa kok," Potong Shea saat tatapannya tak sengaja bertemu dengan Angel yang menatap tajam padanya. Seolah dari kejauhan tatapan mata itu memberikan isyarat pada Shea untuk diam.

"Kenapa sih, aneh banget kamu," ucap Salsa lagi saat Shea menarik paksa lengannya untuk masuk ke dalam ruang kampusnya. Namun langkah Shea yang terburu-buru membuatnya tak sengaja menabrak seseorang yang hendak keluar dari ruangan itu.

Bruk

Tubuh mereka bertabrakan hingga sebuah ponsel milik pria itu terjatuh ke atas lantai hingga membuat pemiliknya mengerang menahan amarah. Dengan cepat Shea mengambil ponsel itu dan membersihkannya dengan jari tangannya.

"Maaf aku..," serunya lirih.

"Bodoh," ucap pria itu dengan mengambil kasar ponselnya dari tangan Shea dan berlalu pergi. Pria yang memakai topi LV putih dan bermasker itu terlihat berjalan dengan terburu-buru.

"Ishh, apaan sih tuh cowok kasar banget gak sih," celetuk Salsa melihat dengan jelas perilaku pria itu pada Shea.

"udahlah, lagian aku juga yang salah. Udah mending dia gak minta ganti rugi ke aku," jawab Shea dan berjalan menuju tempatnya duduk.

Dosen mulai masuk ke dalam ruangan bersama seorang pria yang nampak tersenyum sumringah saat melihat Shea dengan tumpukan buku di tangannya.

"Shea sayang!! akhirnya kamu masuk juga," pemuda itu hendak berjalan menuju Shea namun langkah terhenti saat dosen wanita parubaya itu menahan kerah bajunya dari belakang.

"Brian buku saya taruh meja dulu,"

"Oh iya Bu Lupa maaf, Saya terlalu senang soalnya pacar saya akhirnya masuk kuliah juga," ucapnya dengan terkekeh geli dengan ucapannya sendiri.

Shea yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya, seolah perkataan Brian telah terbiasa olehnya untuk di dengar.

"Hai sayang, akhirnya kamu masuk juga," sapa Brian lagi ketika duduk di samping meja Shea.

"Hueekkkk!! eh kecebong gelandangan bisa gak sih gausah bikin mual pagi-pagi, dan dengerin ya Shea tuh mana mau sama kamu," timpal Salsa dengan tatapan sinis pada lelaki itu.

"Kalau Shea gak mau sama aku. Trus siapa yang mau? kamu mau gak?"

Mendengar hal itu membuat Salsa terdiam lama. Saat Salsa akan menjawab pertanyaan Brian, pria itu justru kembali bersuara. "Eh gak jadi deh, aku gak suka sama cewek cempreng terompet dan berisik banget,"

"Aku juga Ogah!"

Shea yang mendengar pertengkaran dua temannya itu hanya menghela napas panjang. Hingga suara Dosen lah yang menghentikan keduanya.

BERSAMBUNG

CH 2 : Dia bukan Kekasihku

"Sayang, faster please!!"

"Ahhh!!"

Suara erangan dan ******* yang terdengar samar-samar di telinga Shea membuat gadis itu terbangun dari tidurnya. Shea melihat kearah jam di dinding kamarnya yang sudah menunjukkan pukul 11.25 malam. Dengan langkah ragu, Shea beranjak dari tempat tidurnya untuk mengecek suara-suara yang tak biasa ia dengar sebelumnya. Suara-suara itu seperti suara saat seseorang, ah sudahlah Shea tak bisa berpikir sangat jauh seperti itu.

Shea teringat bahwa saat ini Mommy Melly sedang bepergian dengan teman-temannya keluar kota. Lalu berasal dari mana suara itu? Apakah Angel, tapi dengan siapa dia saat ini?

Shea membuka pintu kamarnya dan melihat kearah kamar Angel yang berada di sampingnya. Pintu itu setengah terbuka hingga dari tempat Shea saat ini suara-suara erotis itu semakin terdengar jelas.

"Sayang, hug me please," terdengar suara Angel yang dengan nada menggoda.

"Apa Angel dengan seseorang di dalam?" pikir Shea. Ia mematung di tempatnya lama hingga suara itu tak lagi terdengar. Shea takut untuk melihat hal apa yang telah di lakukan Angel di dalam sana. Hingga akhirnya Shea memutuskan untuk kembali ke dalam kamarnya, namun seketika suara pria asing membuatnya menghentikan langkahnya itu.

"Kamu siapa? apa yang kamu lakukan di depan kamar ini?" tanya Pria itu dengan dada bidangnya yang terekspos dan celana jeans panjang yang menutupi bagian bawahnya.

Angel yang mendengar kekasihnya tengah berbicara dengan seseorang membuatnya beranjak dari tempat tidurnya dan memakai kembali lingerie-nya yang terbuang ke lantai.

Shea berbalik dan menatap pria itu namun seketika ia menutup kedua matanya saat melihat pria itu bertelanjang dada.

"Maaf, aku.. aku mau kembali ke kamar,"

"Shea, ngapain kamu kesini? sayang, lebih baik kamu masuk aja ke dalam. Aku ada urusan lain dengan gadis ini," Angel menarik paksa lengan Shea dan membawa gadis itu menjauh dari kamarnya menuju dapur.

"Kak sakit," rintih Shea saat Angel mencengkram kuat lengannya.

"Apa saja yang kamu liat tadi?" tanya Angel tanpa rasa malu.

"Aku tidak melihat apapun. Tapi kak apa yang kamu lakukan dengan..,"

PLAKKK!!!

Angel menampar wajah Shea dengan kasar. "Ingat Shea, tutup mulutmu dan diam. Jika sampai kau berani bicara pada Mommy mengenai hal ini maka aku akan membuatmu semakin menderita," setelah mengancam Shea, Angel pergi meninggalkan Shea yang masih terdiam di tempatnya.

"Kak, kenapa kamu sekejam ini sama aku," batin Shea.

Shea telah kembali ke dalam kamarnya. Ia berusaha untuk mengabaikan apa baru saja terjadi. Walaupun begitu ia masih khawatir dengan apa yang telah Angel berbuat saat ini.

Bagaimana bisa Angel berani melakukan ini? bagaimana jika dia hamil nanti? Apa mommy akan baik-baik saja jika mendengar hal itu?

Berbagai pertanyaan yang muncul di isi kepalanya membuat Shea kesulitan untuk tidur walaupun jam sudah menunjukkan pukul 2 malam. Hingga suara pintunya yang terbuka dan seseorang masuk ke dalam kamarnya membuat Shea terlonjak kaget.

"Kak Angel, apakah itu kamu?" tanya Shea saat hanya melihat siluet tubuh seseorang menghampirinya di tengah kondisi ruangan kamarnya yang temaram.

Saat Shea hendak menyalakan lampu kamarnya, siluet tubuh itu seketika menghimpitnya dengan napasnya yang memburu.

"Siapa kau! lepaskan aku!" di tengah gelapnya ruang kamarnya Shea menahan wajah orang itu yang sudah berada dicerukan lehernya.

"Lepaskan!! siapa kau! kak Angel!" suara Shea semakin keras dan salah satu tangannya berusaha meraih sakelar lampu di nakas yang berada di samping tempat tidurnya.

Klek

Lampu seketika kembali menyala terang dan Shea bisa melihat jelas pria itu saat ini. Dia kekasih Angel. Wajahnya yang tersenyum misterius dan penuh nafsu itu membuat Shea ketakutan.

"Apa yang kau lakukan disini? jangan berani-beraninya kau mendekat ke arahku. Jika tidak aku akan berteriak sangat keras hingga Kak Angel bisa mendengarnya," ancam Shea ketakutan. Ia masih bisa merasakan jejak air liur pria itu di area lehernya. Menjijikan, sangat menjijikan.

Pria itu hanya tertawa sinis dan perlahan kembali mendekati Shea. "tenanglah sayang, kakakmu saat ini sedang tidur nyenyak. Bahkan jika kau berteriak di sampingnya dia tidak mungkin bisa mendengarnya,"

Shea nampak terkejut dengan pernyataan pria itu. "Apa yang kau lakukan pada kakakku? pria sialan, apa yang kau lakukan padanya,"

"Hanya sedikit obat tidur,"

"Pria gila!" Shea meraih ponselnya dan hendak menghubungi seseorang namun pria itu dengan cepat membuang ponsel Shea dan menahan kedua tangan gadis itu dengan kuat.

"Ternyata kau sangat berbeda dari Angel, gadis. Akh, namamu Shea bukan. Kau sangat cantik..., dan sangat wangi," pria itu semakin menghimpit tubuh Shea hingga gadis itu tidak bisa lagi untuk berkutik.

"Lepaskan!! Tolong!! siapapun tolong saya!!!" teriak Shea sangat keras.

"****! sialan!" dengan cepat pria itu membungkam bibir Shea dengan telapak tangannya dan kembali mengendus aroma wangi dari tubuh Shea.

"Hmmmmmm!!!" Shea kembali berteriak walaupun mulutnya tertutup rapat oleh tangan pria itu.

"Tubuhmu ini sungguh membuatku candu, Shea" pria itu akan melepaskan piyama yang dipakai oleh Shea namun seketika sebuah benda melayang tepat kearah pria itu hingga membuatnya meringis kesakitan.

"Siapa kau! kenapa bisa masuk ke dalam rumahku!" Melly kembali melemparkan benda-benda yang ada di dekatnya pada pria itu.

"Mommy," Shea berlari berlindung pada Melly dan mengusap kasar jejak ciuman ditubuhnya.

"Siapa dia Shea? apa yang kau lakukan dengan pria ini?"

"Dia...,"

"Aku kekasih dari Putri anda, nyonya. Kami sedang menikmati malam yang panas tapi anda telah menganggu kesenangan kami berdua," ucap pria itu memotong ucapan Shea. Pria itu terlihat sangat santai seolah tak terjadi apapun.

"Kekasih? jadi ini kekasih yang dibicarakan Angel kemarin?" ucap Melly dengan kilatan penuh amarah.

"Bohong. Dia berbohong,Mom. Dia bukan kekasihku,"

"Shea sayang, kenapa kamu bicara seperti itu. Apa kamu tidak ingat gerakan apa saja yang sudah kita lakukan bersama,"

"Kau! dia berbohong mommy. Percayalah padaku,"

"Menyingkirlah Shea! aku semakin muak melihatmu, dan kau cepat pergi dari sini sebelum aku menghubungi polisi. Cepat!" teriak Melly kasar. Tak ingin semakin membuat keributan, Pria itu pergi dari ruangan Shea namun sesaat ia menatap Shea dengan misterius.

Setelah kepergian kekasih Angel. Shea memohon pada Melly untuk tidak mempercayai ucapan pria itu. Bahkan Shea pun tidak mengenalnya sama sekali.

"Mom, percayalah dia bukan kekasihku. Dia kekasih kak Angel,"

"Angel?"

"Tidak Mom, dia menuduhku. Ada apa ini Mom,. aku terbangun karena suara ribut-ribut Mommy sama Shea," elak Angel yang sudah berada di belakang Melly dan Shea. Ia berjalan dengan langkahnya yang gontai dan salah satu tangannya yang memegangi kepalanya yang masih terasa pusing.

"Kak, kamu tidak apa-apa kan? pria itu bilang kau..,"

"Diam Shea! kenapa kau suka sekali menuduhku. Tuduhan apa lagi yang kau berikan padaku? Mommy apa lagi yang di perbuat gadis ini," Angel memberikan tatapan tajam pada Shea sebelum berjalan ke sisi Melly.

"Dia membawa pria asing masuk ke dalam rumah. Mereka bahkan..," Melly tak melanjutkan ucapannya dan menatap kearah Angel yang terlihat lemah.

"Dia bukan kekasihmu kan Angel? dan kenapa kau terlihat sangat lemas," tanya Melly melihat kondisi putrinya tak seperti biasanya.

"Mom, aku tidak memiliki kekasih saat ini. Kenapa Mommy tidak percaya padaku? aku lelah karena seharian begadang mengerjakan tugas kampus. Kenapa Mommy jadi menuduhku. Pria itu kekasihnya," tunjuknya pada Shea.

"Kakak apa yang kamu katakan? dia bukan kekasihku. Jelas-jelas...,"

"Cukup Shea! aku lelah dengan tingkah lakumu ini!"

Bersambung

CH 3 : Aku Tidak Boleh Menyerah

Sudah 5 jam Shea duduk di atas tempat tidurnya. Meringkuk dan menenggelamkan wajahnya diantara tumpuan kakinya. Ingatannya kembali menerawang saat kejadian pemerkosaan yang hampir terjadi padanya. Sinar mentari pagi yang menerpa kulitnya sama sekali dihiraukan oleh Shea. Ia tidak sedikitpun beranjak dari tempatnya.

"Daddy, Shea takut. Shea takut hidup di dunia yang Daddy tinggalkan ini. Haruskan Shea ikut sama Daddy aja?" gumam Shea sembari menghapus jejak air mata di sudut matanya yang mengenang.

Pandangan mata Shea beralih ke sebuah meja nakas dan mengambil sesuatu dari dalam sana. Shea mengambil sebuah cutter berwarna hitam dan mengarahkannya tepat di atas pergelangan tangannya.

"Aku lelah, aku hanya ingin mengakhiri ini semua. Aku tidak salah kan tuhan?"

Shea menghela napasnya perlahan. Ada rasa takut yang menyelimuti hatinya. Takut akan dosa yang akan ia terima di dunia yang barunya nanti. Takut akan rasa sakit yang harus ia terima di saat prosesnya.

"Daddy, bolehkan aku menyusul mu?"

Jari-jari Shea terlihat gemetar saat benda tajam itu menekan kulit tangannya. Shea memejamkan kedua mata saat tangannya akan mulai bergerak di atas kulit putihnya.

"SHEA! APA YANG KAU LAKUKAN!"

Melly menatap sarkas pada apa yang sedang Shea lakukan saat ini. Shea hanya diam dan berurai air mata tanpa melihat kearah Ibu tirinya.

"Dasar wanita gila!" Melly melihat darah dari pergelangan tangan Shea dan mendengus kesal.

"Jika kau ingin bunuh diri. Lakukan itu di luar sana! aku tidak ingin menjadi tersangka atas kematian mu!" setelah mengatakan itu Melly mengambil cutter yang tergeletak di lantai dan berjalan keluar.

"Jika kau terus bertindak seperti orang gila seperti ini, lebih baik aku memberikanmu pada pria hidung belang yang berani membayar ku mahal," gerutu Melly saat keluar dari kamar Shea.

Setelah kepergian Melly, Shea semakin terisak dan frustasi. Ia berteriak sangat keras di sela tangisnya.

"Mom,Dad.." panggilnya di sela Isak tangisnya. Kulitnya yang tergores tipis oleh cutter miliknya sedikit mengeluarkan darah. Namun sama sekali tidak mengobatinya, ia membiarkan darah itu keluar tanpa jeda.

****

"Gadis itu benar-benar sudah gila!" gerutu Melly setelah menjatuhkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu. Angel yang saat itu sibuk dengan ponsel dan headset-nya mengalihkan pandangannya pada mamanya.

"Ada apa Mom? dan untuk apa mommy membawa cutter itu?" tanya Angel dan mengambil cutter hitam itu dari atas meja. Namun beberapa detik cutter itu berada di tangannya, Angel memekik kaget saat melihat darah yang menempel pada alas benda tajam itu.

"Mommy! ini darah siapa? Mommy terluka?" tanya Angel dan mulai mengamati tubuh Melly.

"Bukan Mommy, tapi saudara tiri mu itu yang ingin bunuh diri," keluh Melly sembari duduk dengan murung.

"What?" pekik Angel tak percaya. Namun beberapa detik ia menyunggingkan bibirnya seolah mengharapkan kematian Shea. Yah, Angel sangat berharap Shea benar-benar menghilang dari pandangannya selamanya. Ia sangat membenci Shea karena telah berani menggoda kekasihnya, Roy. Hingga kekasihnya itu berani berselingkuh darinya dan lebih memilih untuk berc*mbu dengan Shea.

"Sial, bagaimana ini!" keluh Melly lagi dengan gelisah. Ia meremas tangannya dan mencoba berpikir mencari jalan keluar.

"Mom, kau kenapa lagi? kenapa Mommy jadi sangat khawatir pada Shea?" tanya Angel yang merasa tak suka dengan kekhawatiran Melly.

"Untuk apa aku memikirkan Gadis gila itu, aku. harus melunasi hutang kita, Angel. Jika tidak rentenir itu akan mengambil rumah dan seluruh isi rumah ini," jelas Melly dengan raut wajahnya yang nampak cemas.

"What? mommy yang benar saja? lalu kita akan hidup gelandangan? tidak, aku tidak mau hidup miskin," pekik Angel saat membayangkan hidupnya kembali sengsara seperti saat dulu ia tinggal berdua dengan Mamanya.

"Lalu bagaimana lagi? pria tua itu meninggalkan banyak hutang karena sakit-sakitan dan kita selalu meminjam uang untuk kebutuhan kita sampai saat ini,"

"Mom, kau suruh saja Shea untuk bekerja pada temanku. Kita akan mendapatkan banyak uang dengan pekerjaan yang Shea lakukan," Angel tersenyum misterius dengan apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Melly yang mendengarkan ucapan putrinya itu mengerutkan keningnya bingung.

"Pekerjaan apa itu Angel? bagaimana bisa kau mendapatkan uang itu dengan cepat?" tanya Melly yang masih tidak mengerti dengan solusi yang diberikan oleh Angel.

"Sudahlah Mom, serahkan saja padaku. Nanti siang aku akan membawa Shea bersamaku. Mom urus saja rentenir itu sementara,"

"Baiklah,"

****

Shea yang masih berada di dalam kamarnya kini emosinya berangsur membaik. Ia perlahan mengobati luka di pergelangan tangannya dan berusaha untuk tetap tegar menghadapi ujian hidupnya.

"Shea, kau tidak boleh menyerah. Kau harus ingat pesan Daddy untuk terus hidup dengan bahagia dan tidak putus asa. Ini hanya ujian yang Tuhan berikan kepadaku," gumam Shea menyemangati dirinya sendiri.

Shea mengambil tas selempang miliknya dan beberapa buku untuk bergegas pergi ke kampusnya. Namun saat membuka pintu kamarnya ia mendapati Angel yang sudah berdiri di depannya.

"Kak, apa kamu perlu...,"

"jangan banyak bicara dan ikutlah denganku," potong Angel dan menyeret Shea untuk mengikutinya.

"Kak, kamu akan membawaku kemana?" tanya Shea saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Sudah ku katakan untuk diam saja! kau itu pembangkang sekali," keluh Angel dan beberapa saat kemudian mobilnya berhenti di sebuah rumah besar dan mewah.

"Disini kau akan bekerja Shea. Kami harus membayar hutang karena penyakit Daddy-mu dulu. Jadi kau harus mau melakukannya," perintah Angel dengan tatapan matanya yang tajam.

"Tapi kak aku kan harus kuliah. Bagaimana dengan kuliahku?"

"yang penting sekarang itu kau harus bisa melunasi hutang. Apa kau mau kita di penjara karena tidak bisa melunasinya. Ini semua karena penyakit Daddy mu!" ucap Angel dengan nada suaranya yang sedikit meninggi.

"Ayo masuk," seret Angel lagi saat meraih pergelangan tangan Shea. Ia masuk ke dalam rumah mewah itu setelah melewati pemeriksaan oleh beberapa penjaga. Di saat Shea dan Angel masuk ke dalam rumah mewah itu, mereka di sambut oleh seorang wanita paruh baya dengan penampilannya yang modis dan baju yang sedikit terbuka. Sebuah batang rokok yang di hisapnya tak luput dari perhatian Shea.

"Hai Nyonya Berka, kau ingatkan apa yang aku katakan. Dia lah gadis yang ku bicarakan padamu," tunjuk Angel lewat sudut matanya.

Wanita parubaya yang diketahui bernama Berka itu menatap tubuh Shea dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kemudian tak lama ia menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Angel.

"Baiklah, aku terima tawaranmu,"

"Senang mendengarnya Nyonya. Lalu akan bisa ku terima uang itu?" bisik Angel pada wanita itu.

"Satu jam lagi kau akan menerimanya,"

"Baiklah," Angel berbalik menghampiri Shea yang berdiri tak jauh darinya.

" Kak aku kerja apa di rumah ini? sebagai pembantu?" tanya Shea sembari memperhatikan sekelilingnya.

Angel mengusap lembut helaian rambut yang sedikit menutupi wajah adik tirinya itu. "kau akan tau nanti, Shea. Yang jelas kau harus patuh pada ya. Kau harus ingat ini baik-baik, penyebab ini terjadi karena hutang Daddy-mu. Jadi kau harus bisa menjadi putri yang baik," jelas Angel dengan nada bicaranya yang penuh maksud.

"Tapi kak aku takut sendirian," ucap Shea mencegah Angel meninggalkannya.

Angela menghela napasnya kasar. Ia menatap tajam Shea dengan tatapannya yang mengintimidasi. "Kerjakan saja Shea, kau itu sama sekali tidak tau diri!" Angel mendorong tangan Shea kasar dan meninggalkan gadis itu seorang diri bersama Nyonya Berka.

BERSAMBUNG

Jangan lupa buat follow akun Instagram author @ilyuaml @crmellow.

Jangan lupa juga buat lapaknya di tabur bunga yang sayang biar updatenya makin lancar setiap hari :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!