Pada Suatu hari 5 anak remaja telah merencanakan dijauh hari, untuk berkemah di gunung pangrango. Sejak 2 bulan yang lalu.
Inilah bulan November. Tanggal 19, ke empat anak remaja ini telah bersiap untuk pergi ke tempat perkemahan.
Mereka yang kini sedang berada di rumah Rizki. Sibuk mempersiapkan peralatan yang harus dibawa ke perkemahan.
Dikamar Rizki. Ada Rizki, Aryan, Ziudith dan Danur.
Rizki yang dari tadi duduk dikasur sambil memasukkan barang-barang pribadinya, mulai mengoceh.
"Jam tangan, boneka Annabell, photo masa kecil, buku diari. Semuanya udah aku masukin"
Ziudith yang melihat hal ini, hanya bisa menepuk jidatnya. Lalu,ia berkata.
"Rizki... nanti tas nya makin berat dong..."
Kemudian, Rizki mendecak sebal.
"diih ! tas-tas gue, gue yang bawa, gue yang gendong. Kenapa anda yang repot ?"
Sambil membuang muka, Ziudith berkata.
"terserah deh ! paling belum nyampe gunung ajja, udah banyak ngeluh..."
Lalu, didekat meja belajar. Danur begitu sibuk memberikan tanda ceklis ke buku besar yang ia taruh dimeja belajar. Ia duduk, fokus nya terlalu berlebihan.
Kemudian, Danur berkata dengan begitu gawat. "Astaga...!!!! kamera vlog kamu Ziudith, belum dimasukin ke tas..."
Seketika, Ziudith berlari ke tas ransel besar yang ia sandarkan didekat pintu. Kemudian, ia mengubrak-abrik tasnya itu.
Terlihat, ketenangan ada dimimik wajah Ziudith. Ia kemudian mengeluarkan kamera vlog nya, lalu memperlihatkan nya ke teman-teman nya yang kini memperhatikannya.
"Nah ini guys ,penghasil duit gue hehehe..."
Kata Ziudith sembari cengengesan.
Lalu, sambil tersenyum, Aryan berkata.
"gue benci liat lho bahagia..."
Kemudian, dengan mimik wajah penuh bahagia. Ziudith kembali memasukkan kamera vlog nya ke tas ransel besarnya.
Dari arah meja belajar, Danur menutup buku besar nya.
"Nah guys, waktu nya berpetualang..."
|
Tempat pendaftaran menuju perkemahan Gunung Pangrango, telah didatangi oleh keempat anak remaja ini.
Ditempat pendaftaran ini, suasana nya sangat sepi. Terlihat, hanya beberapa orang saja yang akan mendaki Gunung.
Ziudith yang kini mulai bersiap untuk vlog ke 5 nya. Memegang kamera nya yang dibantu oleh tongsis.
Lalu, ia mulai mengoceh sendiri bersama kamera vlog nya. Dibelakangnya, ada pemandangan indah di siang hari, Gunung Pangrango. Sedangkan disamping nya, ada tempat pendaftaran.
Ziudith pun memulai Vlog nya,
"Hai Ziudith Lover..."
Seketika, Rizki, Aryan dan Danur tertawa terbahak-bahak.
Kemudian, Rizki berkata sambil tertawa terbahak-bahak.
"Ahahaha, Ziudith Lover... ?, memang nya siapa yang cinta sama lho ? diri lho ajja jomblo..... Ahahaha"
Dengan kesalnya, Ziudith berkata.
"iiih kalian...!!!!!, vlog gue jadi hancur kan sama tiga buaya darat. Ngeselin deh..."
Lalu, Ziudith kembali fokus ke kamera nya. Wajah nya menjadi penuh bahagia.
"Nah, gue sekarang lagi ada di kaki Gunung Pangrango. Bentar lagi, gue bersama 3 buaya darat yang akan menjadi pengawal gue. Dari pria-pria tampan yang siap merebut diri ku ketika sampai di perkemahan"
Kemudian, Danur meneriaki Ziudith.
"Halu,halu ahahaha...."
Emosi Ziudith kembali terpancing, ia berkata ke Danur. "Apaan sih !!!!, hancur lagi kan..."
Lalu, Ziudith kembali tersenyum dengan sendiri nya,
"Hmm nggak papa deh. Kan nanti bisa diedit hehehe..."
Suasana kembali tenang, Smartphone Aryan berbunyi. Lalu, ia mengangkat nya. Benak nya sudah tahu siapa yang menelpon diri nya. Ia berkata dengan si penelepon itu.
*...Iya, kok belum Dateng ?*
Terdengar suara seorang perempuan dari telefon Aryan.
*Nanti aku nyusul, kakak gue ngeropotin...*
Mendengar hal ini, Aryan hanya bisa mengangguk.
*Ya udah, jangan sampai nggak jadi Dateng ya...*
Kemudian, suara seorang perempuan itu kembali terdengar.
*Tenang ajja...*
Setelah itu, Aryan menutup telepon nya.
Kemudian, dari arah tempat pendaftaran. Nama Danur dipanggil.
Lalu Rizki mengusulkan,
"Danur, lho ajja gih yang konfirmasi sama orang kantornya..."
"Oh iya" kata Danur sambil mengangguk.
Setelah itu Danur pergi ketempat pendaftaran.
|
Diperjalanan menuju perkemahan. Aryan, Rizki dan Danur hanya berjalan dibelakang Ziudith yang sedang asyik dengan Vlognya.
Dalam vlog nya, Ziudith berkata.
"Nah ziudith..."
Sebelum ia kembali berkata. Ziudith perhatikan terlebih dahulu ketiga temannya dengan tatapan tajam. Lalu ia berkata,
"Jangan ketawa... !!!!!"
Setelah itu, Ziudith kembali fokus ke kamera Vlognya.
" ...Ziudith Lover, sekarang gue bersama 3 buaya darat. Lagi menuju perkemahan, katanya sih menuju perkemahan ini hanya 3 jam. Jadi, ikuti terus ya..."
Kemudian, dari arah jalan menuju perkemahan. Berlari-lari lah seorang pria ke arah Ziudith dan teman-teman nya. Pandangan dari pria ini terarahkan ke belakang. Sehingga, ia langsung menabrak Danur hingga terjungkal.
Seketika Ziudith menghentikan Vlog nya. Ia berkata, "Astaga Bara...?!?! Bagaimana bisa...?!?"
Kemudian, Rizki dan Aryan membantu Danur dan Bara berdiri.
Bara yang masih terengah-engah, berkata.
"...Guys, kalian sejak kapan ?"
Dengan kesalnya, Danur yang berada disamping Bara. Berkata,
"Lho bisa nggak sih tenang !?, gue sampe jungkir balik tahu nggak...!!! Untung barang bawaan gue nggak pada keluar dari tas ..."
Keringat bara terlihat terus mengucur dari kepalanya. Ia kemudian memegang-megang tas ransel Danur. "Cuman kotor doang kok..."
Kemudian Danur menjauhi Bara,
"kotor apanya...?!? Diri gue ikut luka lho mah... !"
Bara pun menghela nafas panjang,
"Iya maaf..."
Ketenangan tetap terjaga didalam diri Aryan. Ia menepuk bahu Bara,
"Habis dari mana lho... ?"
Sambil mendekati Bara, Ziudith berkata.
"Iya. Mana masih pake baju sekolah lagi lho. Hari ini libur tahu nggak... !"
Kemudian, Rizki menunjuk Bara.
"... Pasti belum mandi dari kemarin sore ?"
Tiba-tiba, tatapan bara menjadi menegangkan. "guys, gue habis lihat setan... !!"
Kebahagiaan terlihat dari wajah Ziudith. Lalu, tubuh bara ia goyang-goyang pelan.
"...dimana ? dimana...? ayo kita kesana. Lumayan, kalau di bikin vlog bisa banyak penonton nya"
Mendapatkan kelakukan tak baik dari Ziudith, membuat Bara mengeluarkan tatapan tidak menyenangkan.
"Eeeehhhh... ! lho mah ! Ini ajja gue beruntung masih selamat. Malah suruh balik lagi ke sana..."
Aryan kemudian berkata,
"Setan apaan ? lagi pula lho aneh ! ngapain ke gunung tanpa barang bawaan yang cukup..."
Nafas yang panjang kembali bara hela. Lalu, ia menepuk jidatnya.
"Aryan, gue awalnya habis dikejar anjing. Lalu, lari deh ke Gunung ini..."
Lalu, Rizki berkata sambil tersenyum usil.
"... Sifat anda dari kecil emang nggak berubah. Sering dikejar Anjing, sering ngelempar batu ke Anjing. Gini kan akibatnya..."
Kemudian, Bara menggerutu.
"Kapan gue ceritanya kalau kaya gini... !?"
Aryan kemudian menyeru,
"Ya udah, lanjutin..."
Lagi dan lagi, Bara kembali menghela nafas selama 3 kali. Lalu dengan tenangnya ia melanjutkan pembicaraan.
"Jadi guys, gue tadi habis menemukan gua. Gua itu bercahaya, cahaya nya biru..."
Tiba-tiba, Danur yang entah dari mana. Memotong pembicaraan Bara,
"serius banget... ? lagi ngapain sih ?"
Karena kesal, Bara memalingkan badannya.
"Ya udah ah nggak usah dilanjutkan...!!! Ngeselin kalian guys..."
Dengan sigap, Rizki berusaha menenangkan.
"Eeeh jangan-jangan, lanjutkan bara imut..."
Kemudian, Bara kembali berdiri dihadapan ke empat temannya. Ia tersenyum lebar lalu kembali menghela nafas.
"Kemudian guys, gue lihat kedalam gua itu. Ada sesuatu pemandangan yang indah, namun gue langsung kembali keluar dari gua itu. Khawatir nya itu dunia Setan. Soalnya aneh, ada kerajaan besar. Kayanya, kerajaan setan. Iiih serem... !"
Lalu, Aryan berkata.
"dari mana lho liat setan nya ?"
"Nah..."
Kata Bara sambil menepuk tangan nya,
"Guys, karena panik gue bersandar dibebatuan dekat gua tersebut. Lalu tiba-tiba, ada cowok pake baju ala-ala zaman dahulu. Menaruhkan, beberapa kayu bakar disamping gue duduk. Seketika, spontan gue lari terbirit-birit dari tempat itu..."
"Aneh !" Ungkap Aryan.
Sementara itu, Danur menepis.
"Manusia kali ah..."
Tatapan melototnya, Bara perlihatkan.
"Tidak mungkin... !?! Guys, dia bule..."
Kemudian, Ziudith berteriak kegirangan.
"Aaaaaaah...., ayo kita kesana lagi Bara. Siapa tahu dia manusia, ganteng pasti nya. Iya kan... ?"
Tangan Bara yang dipegang erat oleh Ziudith. Dilepas paksa oleh nya,
"Enggak ah... ! Jin kan bisa merubah bentuk..."
"...Iiihhh Bara mah !!!"
kata Ziudith sambil menggerutu.
Aryan kemudian berkata,
"kalau kita banyak omong kaya gini. Mau sampai kapan ! udah 30 menit, kita disini. Matahari udah mulai turun tuh..."
Kemudian, Bara meresapi perkataan Aryan.
"Bener juga ya.."
Lalu, Sambil mendecak sebal. Rizki berkata,
"Bener juga... !!! Lho sih yang memperlambat !"
"Lagi pula kan lho nggak ikut kemah. Walaupun ikut kemah, tetep ajja lho beban bagi kami"
Kata Danur.
Dagu nya, Bara ketuk-ketuk. Terlihat, ia sedang berfikir. "Ehm...., gimana kalau gue yang bawa tas lho semua. Anggap ajja gue nih pelayan kalian..."
Rizki, Ziudith, Danur dan Aryan saling menatap.
Kemudian, Danur berkata,
"boleh ajja.... Tapi, pulang pergi ya...."
Bara tersenyum lebar. Lalu ia memberi hormat,
"Siap !"
Melihat hal ini, membuat Rizki tertawa kecil. Lalu, ia memberikan tas besarnya itu ke Bara.
"... Nah, ini Bara pelayan baru. Bawa ya, jangan banyak ngeluh..."
"Gue juga nih...."
Kata Aryan sambil menyodorkan tas ransel besar nya ke Bara.
"Sekalian..."
Kata Ziudith dengan hati yang senang. Tas nya pun itu ia sodorkan ke bara.
"Makasih ya bara baik..."
Kata Danur, ia ikut menyodorkan tas nya ke Bara.
Dengan tertatih-tatih Bara menggendong satu per satu tas teman-teman nya itu.
Lalu, Rizki menepuk bahu bara.
"Jangan salahkan gue, kalau anda nyeri otot..."
Bara yang sedang membenarkan posisi tas-tas yang ia gendong, berkata.
"iya tenang, lagi pula gue anak Voli. Udah biasa..."
Kemudian, dengan penuh semangat. Ziudith kembali melanjutkan Vlog nya,
"... Baik Ziudith Lover.Waktunya petualangan !"
Setelah itu, teman-teman Ziudith dan Ziudith kembali melanjutkan perjalanan nya.
Akhirnya setelah perjalanan 2 jam lamanya dari tempat tadi. Ke empat anak remaja ini, sampai diperkemahan Gunung Pangrango, yang terletak di puncak nya Gunung Pangrango.
Pemandangan indah bisa terlihat dengan jelas, hamparan bebatuan lalu ada pepohonan yang rindang, terlihat menancap erat di tebing-tebing.
Kemudian, ada lapangan yang cukup luas ditengah-tengah puncak Gunung Pangrango.
Rizki, Aryan, Danur dan Ziudith berdiri menghadap lapangan kosong ini.
Kemudian, Rizki menatap Aryan.
"kayanya kita nih yang bakal nguasain ini tempat selama seharian penuh...... "
Danur tertawa kecil,
"Ahahaha... serasa milik pribadi"
Lalu, Aryan yang berdiri disampingnya Ziudith. Menyenggol Ziudith dengan pelan,
"... Vlog nya nggak diteruskan ?"
Terlihat, wajah Ziudith begitu berbinar-binar.
"Ehm... iya hehehe..."
Setelah itu, Rizki, Aryan, Danur dan Ziudith kembali melihat pemandangan indah puncak Gunung Pangrango selama beberapa saat.
Kemudian, tak jauh dibelakang mereka. Suara tas yang dijatuhkan ke tanah dengan keras oleh Bara. Membuat suasana yang tadinya tenang, menjadi penuh ketegangan.
Bara yang tiduran diatas tas-tas Teman-teman nya. Mengeluh,
"Gue nyeri otot..."
Seketika, Rizki pun berlari ke arah barat yang tiduran.
"Astaga Dragon Bara...!!!!!, remuk dong barang-barang gue..."
Setelah berkata demikian, Rizki mengambil tas nya lalu melihat isi tas nya, untuk memastikan baik-baik saja barang-barang nya.
Dengan penuh keletihan, Bara berkata.
"Guys,kalian ajja ya yang bikin tenda. Gue mau tiduran..."
Melihat bara yang semakin erat dengan tas-tas yang ia tiduri. Membuat Ziudith kesal,
"iiih Bara...!!!, tidur nya jangan ditas dong...!!! Sana ajja gih di batu..."
Bara yang memejamkan matanya sambil tiduran diatas tas, mengacungkan tangannya.
"... Gue udah nggak tahan. Udah mah tadi dikejar anjing..."
Tetap saja, Ziudith kesal.
"Iihh... pindah !"
Lalu, Ziudith menghampiri Bara yang semakin pulas dari tidurnya. Ia dengan paksa, mengambil tas ransel besarnya.
Kemudian dengan tertatih-tatih, Bara bangun.
"Ya udah, gue pindah nih ke batu..."
Sambil memukul pelan punggung Bara, Ziudith berkata.
"nah gitu dong..."
Bara pun berjalan ke arah batu, kemudian ia tidur dengan pulas nya. Walaupun batu, tak seempuk kasur di kamarnya. Namun tidur karena letih nya itu, tetap terjaga.
Danur mengambil tas ransel besar nya yang tergeletak begitu saja di tanah. Kemudian ia mengambil tas ransel nya dengan penuh kekesalan,
"Nggak usah tidur ditenda gue, Bara...!, kalau lho nggak mau bantu diriin tenda..!!! "
Kemudian, Bara yang sedang tiduran dibatu. Mengacungkan tangannya,
"... Dipohon ajja gue jadi kok"
Dengan kesal nya, Danur berkata.
"Dasar Gorilla !"
Lalu, sahutan Aryan mencairkan suasana.
"oke guys..., waktu nya bikin tenda..."
Setelah berkata begitu, Aryan ikut mengambil tas ransel nya yang tergeletak begitu saja di tanah.
|
Suasana menjadi kembali baik-baik saja. Dalam 1 jam, 2 tenda sudah berhasil didirikan ditengah-tengah lapangan kosong.
Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Rizki, Aryan, Danur dan Ziudith duduk di depan 2 tenda yang sudah berdiri kokoh.
Kayu bakar yang sudah dikumpulkan oleh mereka, dibakar. Kehangatan terjadi, semakin sore, semakin dingin suasana di puncak gunung.
Mereka duduk menghadap barat, pemandangan indah mulai memancar di dunia bagian barat.Hanya saja, bara masih saja tertidur pulas. Untungnya Bara tidur tidak dibarengi dengan dengkuran hebat.
Danur yang sedang memainkan gitar, pandangan nya pun terarahkan ke barat, berkata.
"serasa milik pribadi nih puncak, hehehe..."
Ziudith yang dari tadi sedang fokus dengan pengeditan video hasil vlog nya, dilaptop. Tersenyum manis, "Hmm... Aku cinta hidup ini..."
Kemudian, ocehan Rizki sedikit membuat kesal Ziudith.
"Alah...!!!, tinggal balik kerumah, dimarahin sama ortu. Paling langsung bilang I HATE THIS LIFE..."
Seketika, suasana humor terjadi. Rizki, Danur, Aryan bahkan Ziudith sendiri pun ikut tertawa-tawa.
Lalu, Aryan menyenggol Danur.
"...Si Bara bangunin nggak nih ?"
Dengan senyuman jahatnya, Danur berkata.
"...Nggak usah...!!! Biarin dia tidur sampai pagi, bagi kita semua, suasana semalaman penuh. Jadi tentram !"
Kemudian, Rizki mengacungkan jempolnya.
"Bagus Danur..."
Seketika, suasana humor kembali terjadi. Keempat anak remaja ini kembali tertawa bahagia.
Tidak lama kemudian, datanglah seorang teman dari mereka. Ia datang dengan tas kecil nya yang hanya berisikan Make Up, Charger, Headset dan Smartphone serta Kaca.
Lalu, ia berdiri menghadap lapangan yang kini sudah berubah menjadi tempat perkemahan yang nyaman. Melihat ke empat temannya yang sedang duduk santai menghadap barat, Orang ini langsung menyahut dengan penuh bahagia.
"Teman-teman..."
Rizki, Danur, Aryan dan Ziudith menatap perempuan tersebut.
Dengan penuh bahagia, Ziudith melambaikan tangannya.
"Synus...., sini gabung..."
"Iya..."
Setelah berkata begitu, Synus ikut bergabung diperkumpulan perkemahan teman-teman sekolah nya.
Lalu, satu per satu temannya ia jabat. Kemudian ia duduk di samping Aryan.
Terlihat, Synus sedang membuka tas kecil nya. Melihat hal ini, Aryan hanya bisa tersenyum.
"... Udah ngerjain PR kakak kamu ?"
Sambil mengambil Smartphone nya yang berada di tas kecil nya. Synus berkata,
"Ternyata skripsi.... Parah banget kakak gue... "
"Ahahaha..., justru karena itu, kamu jadi tahu gimana ngerjain skripsi. Biar pas nanti kamu kuliah, nggak pusing lagi... "
Kemudian, Synus melemparkan senyuman manis ke wajah Aryan,
"... Iya nggak pusing lagi. Karena nanti aku juga bakal suruh adik aku yang masih sekolah supaya bisa ngerjain skripsi... "
Akhirnya, Aryan dan Synus tertawa-tawa.
Lalu, Ziudith menyenggol Synus.
"ciee..., kemarin mah kalian marahan... "
Tetapi, kedua bola mata Synus terarahkan ke laptop yang tertaruh bebas di tanah.
"... Kamu bikin vlog lagi ? "
"Iya..." balas Ziudith sambil tersenyum.
"Iiih kok nggak bilang... !? Kalau tahu gitu, gue mendingan nggak ngerjain skripsi Kakak gue. Buat ikutan vlog bareng kalian... "
Dengusan kekesalan Rizki, dirasakan oleh teman-teman nya.
"Alah...!?!, kita dari mananya ! dari awal jalan, kita mah cuman ngeliatin nih cewek yang asyik sendiri sama mainan nya... "
Mendengar keluhan dari Rizki. Membuat Ziudith tersipu malu,
"hehehe, maaf ya Synus... "
Synus pun hanya bisa mengangguk pelan. Lalu, ia menoleh ke belakang, ia melihat seseorang yang tertidur pulas dibebatuan.
"...ngomong-ngomong, itu yang tiduran dibatu siapa ?"
"Si Bara "
Jawab singkat Aryan.
"Kok bisa ? "
Kata Synus, kemudian ia kembali melanjutkan.
"masih pake baju sekolah lagi... "
Sambil memetik satu demi satu gitar yang ia pegang, Danur berkata.
"udah tahu pasti alasannya apa... "
Mulut Synus menganga, tangannya berusaha menutupi mulut nya yang kini terbuka lebar.
"dikejar anjing lagi ? "
Dengan tenang nya Aryan berkata.
"begitulah... "
Lalu Synus pun, hanya bisa menahan tawaannya.
"...Dari kecil itu bocah dikejar anjing terus. Dulu ibunya ngidam apa sih ? "
Mendengar pertanyaan dari Synus, membuat Aryan tertawa geli.
"Ahahaha..., itu dia... "
Kemudian, sambil menutup laptopnya, Ziudith berkata. "udahlah guys, kita mendingan fokus sama yang didepan kita... "
Rizki mengetuk-ngetuk jam tangannya.
"3 jam lagi sunset... "
Seketika, Synus memegang erat tangan Aryan, kepalanya pun disandarkan ke bahu Aryan, "Hmm, nggak sabar... "
Suasana kembali hening, suara Jankrik membuat suasana tidak terlalu hening.
Kelima anak remaja ini begitu fokus terhadap pandangan diarah barat. Walaupun matahari terbenam masih lama, namun pemandangan dari pancaran sinar matahari nya. Sudah mampu membuat mata terbelalak penuh takjub.
Ingatan Danur kembali teringat terhadap cerita Hantu yang diceritakan oleh Bara,
"... Ehm, tempat yang dimaksud si Bara. Dimana ya ?"
Kemudian, Synus menatap Danur dengan serius. "maksudnya ? "
Lalu, Ziudith mencoba untuk menjelaskan.
".... Si Bara bilang, dia lihat penampakan setan gitu. Jelas banget lagi... "
Synus pun kembali menyandarkan kepalanya di bahu Arya.
"... Iiiiih ngeri kalau kaya gitu. Mana cuman kita yang berkemah disini... "
Dengan tenangnya, Aryan mengelus rambut panjang Synus.
"tenang, ada aku disini... "
Sambil tersenyum pada Aryan, Synus berkata. "makasih... "
Tidak lama dari itu, karena suasana yang terlalu hening. Danur mengambil digital musik, lalu ia memutar lagu hits masa kini.
Sebagai pasangan satu-satunya dari teman-teman lainnya. Aryan dan Synus kemudian berdiri, lalu bernyanyi sambil menari penuh bahagia.
Sedangkan Rizki, Danur dan Ziudith hanya memperhatikan kedua temannya yang sedang memandu kasih. Tubuh mereka pun sedikit bergerak, karena asyik nya lagu yang disetel.
Setelah musik selesai, Synus yang sudah berada dipegangan erat Aryan, sehabis menari dan bernyanyi. Tiba-tiba terlintas dikepalanya ingin buah apel.
Synus yang sedikit terengah-engah, karena asyiknya menari dan menyanyi. Berkata,
" .aku ingin buah apel ? "
Lalu, Aryan menjawab dengan senyuman.
"iya, kita cari ke hutan... "
"Kalau nggak ketemu ? "
Kata Synus, terlihat wajah nya khawatir.
Aryan mengusap rambut panjang Synus,
"tenang, kan aku yang nyari. Pasti buah apelnya pada nyamperin... "
Karena merasa geli terhadap omongan Aryan, Synus mencubit pipi tirus Aryan.
"ahahaha kamu.. "
Kemudian, Rizki yang dari tadi memperhatikan nya. Pura-pura batuk,
"Ehm...!!! romantis banget nih... "
Lalu, Ziudith berkata.
"pasti mau kehutan ?"
"Awas ah kelepasan... " kata Danur.
Mendapatkan perilaku humor dari teman-teman nya. Membuat Synus tersipu malu.
Lalu ia, mengajak Aryan untuk mencari buah apel ke hutan.
"Ayo Aryan... "
Aryan pun hanya mengangguk pelan.
Kemudian, Synus kembali memperhatikan ketiga temannya yang duduk santai.
"guys, kita berdua mau kehutan dulu ya... "
Setelah berkata begitu, Synus menarik tangan aryan menuju hutan untuk mencari buah apel.
Sedangkan, Rizki yang masih duduk didepan Api unggun berkata,
"Awas ah ada orang ketiga... "
Kemudian, Danur kembali menambahkan.
"Nanti kelepasan "
Seketika, Rizki dan Danur tertawa-tawa.
Hari semakin sore, Aryan dan Synus menuruni gunung secara perlahan. Disepanjang jalan yang menurun, Aryan dan Synus saling bertukar pembicaraan.
Sambil berjalan menuruni Gunung, disisi kiri mereka adalah jurang yang dalam, sedangkan disisi kanan mereka adalah Pohon rindang yang tertanam dalam keadaan miring.
Dijalan setapak yang menurun ini, Synus berkata.
"... Kita sebenarnya mau kemana ?"
Sambil menghela nafas pendek, Aryan berusaha tidak marah.
"katanya mau cari apel... ?"
Mendengar hal ini, Synus hanya bisa tertawa kecil. "...hehehe, sejak kapan di Gunung rindang gini ada apel ??? Yang tanam ajja kayanya nggak ada..."
"Kamu nya sih tadi..." Lalu, Aryan menoleh kebelakang. "mana ke puncak jauh lagi..."
Seketika, Synus menghentikan langkah kaki nya.
"... Ya terus gimana ?"
"Yang pasti itu bukan salah aku !!!"
Dengan kesalnya, Synus memukul-mukul tangan Aryan.
"iiih..., kamu mah. Baru ajja baikkan..."
Untuk kedua kalinya, Aryan menghela nafas pendek.
".. Oke, lebih baik kita balik ke puncak. Lagi pula hari udah mulai gelap..."
Lalu Synus, hanya bisa menunduk sedih.
"Apel nya ?"
Dengan senyuman manisnya, Aryan berkata sambil mengusap rambut panjang Synus.
"akan aku cari..."
Seketika, wajah kebahagiaan terpampang jelas diwajah Synus.
"Aaaaaaah....... Aryan, kamu memang selalu bisa aku andelin"
Kemudian, Synus memeluk Aryan dengan eratnya.
Setelah itu, baru saja melangkah. Tiba-tiba, tanah yang dipijak Synus rapuh. Yang membuat Synus dan Aryan terjatuh ke dalam jurang yang cukup dalam.
|
BRAK !!!
Suara benturan yang cukup keras,vterdengar. Synus dan Aryan pun jatuh ke tempat yang tidak dikenal.
Untungnya, didasar jurang ini memiliki rumput yang tinggi dan empuk, dan kedalaman jurang pun tidak terlalu dalam.
Kesakitan yang tidak terlalu sakit, dirasakan oleh Synus dan Aryan. Mereka berdua berusaha bangun dari jatuh nya itu.
Setelah keadaan keduanya mulai pulih. Synus melihat ke sekeliling.
Terlihat, ada gua kecil, lalu rumput-rumput yang cukup indah, tanaman-tanaman bunga anggrek dan melati yang bermekaran hebat. Serta untaian daun yang menghias dinding berbatu.
Kemudian, tak jauh dari tempat itu ada jalan keluar yang dikelilingi oleh dinding berbatu.
".... Ini dimana ? Ungkap Synus.
"Entahlah..."
Synus pun kembali berkata,
"... Tempatnya cukup luas, indah. Jarang banget di Gunung ada tempat seindah ini..."
Lalu, Aryan menoleh kebelakang nya. dibelakangnya ada pohon yang tinggi. Kemudian, ia arahkan pandangan nya ke daun-daun.
Dengan tenangnya, Aryan berkata sambil memandang daun-daun dari pohon tinggi tersebut.
"apa yang kamu cari, tinggal metik..."
"Maksudnya ?"
Setelah berkata begitu, Synus melihat apa yang dilihat oleh Aryan. Seketika, dirinya menjadi girang.
"... Aaah, Aryan cepetan petik. Buah apelnya merah-merah"
Semangat tinggi menimpa jiwa Aryan,
"tenang Putri, aku akan segera mengambil nya"
"Iya pangeran hehehe..."
Kemudian, Aryan akan memanjat pohon apel yang tinggi itu. Namun, baru saja memegang pohon apel tersebut. Suara berat dari pria seusianya yang berada tak jauh di belakang Synus. Membuat Aryan tak jadi memanjat pohon apel ini.
"Jangan dipanjat... !!"
Ungkap sang pria misterius.
Dengan serentak, Synus dan Aryan menoleh kebelakang. Seketika, Synus memeluk Aryan dengan erat.
"Oh my God. Jin penghuni tempat ini..."
Aryan pun tetap berusaha tenang,
"... Tenang, dia seperti nya nggak membahayakan"
Sambil berbisik, Synus berkata.
"gimana jadinya kalau dia mau culik kita... ?"
Kemudian, sang pria misterius ini kembali berkata.
"Aku bisa mendengar apa yang kau ucapkan. Dan..."
Ia berjalan beberapa langkah kedepan. Lalu,via kembali berkata,
"Selamat datang ditempat persembunyian ku..."
Aryan cukup terkejut, kemudian ia melepaskan pelukan Synus dari nya.
"Maksudnya ?"
Sang pria misterius yang belum diketahui namanya ini, menyodorkan tangan kanan nya.
"Aku Yusuf"
"Mengejutkan !"
Ungkap Aryan. Lalu, ia menjabat tangan Yusuf dengan erat.
"Aku Aryan. Dan perempuan muda itu adalah Synus..."
Kemudian, Yusuf namanya. Mengangkat kedua halisnya,
"nama yang tidak asing di peradaban Yunani..."
Pikiran Aryan semakin tergelitik. Ia berkata ke Yusuf. "... Peradaban Yunani ? Sebenarnya darimana kau berasal ?"
Lalu dengan tenangnya, Yusuf menjawab.
"Aryan teman baru ku. Aku berasal dari gua ini, dan kau pasti berasal dari luar sana"
Aryan pun masih belum bisa percaya sepenuhnya, "Sungguh... ? kau berasal dari gua tersebut ?!? Itu mustahil !"
Yusuf kemudian memberikan tanda ajakan lewat tangannya. Setelah itu, ia berjalan ke arah gua itu bersama Aryan.
Sedangkan Synus hanya bisa berdiam diri didekat pohon apel. Perasaan tak menyangka, masih menghantui diri nya.
Yusuf yang sudah ada didepan Gua bersama Aryan. Berkata,
"... Kau tak ingin mengajak teman gadis mu itu ?"
Mendengar perkataan tersebut dari Yusuf, membuat Aryan tertawa geli.
"Ahahaha... Dia kekasih ku"
"Oohh... Ajak saja. Pasti dia mau kalau bersama mu"
Hati Aryan terasa menggelitik,
"bagaimana bisa kita cepat akrab ?"
Setelah berkata begitu, Aryan menghampiri Synus yang berdiri memperhatikan nya.
Lalu, Aryan menyodorkan tangan kanannya ke Synus, "mari ikut dengan ku... ?"
Ekspresi Synus terlihat tegang.
"... Tapi Aryan, dia orang asing. Bule lagi, curiga deh gue..."
"Tenang..., ada aku disini"
Kata Aryan sambil Tersenyum.
Dengan terpaksa, Synus memegang erat tangan kanan Aryan.
"... Baiklah, karena diri mu aku menjadi lebih tenang"
Kemudian, Aryan sedikit menarik tangan Synus.
"itulah guna nya kekasih..."
Setelah itu, Aryan berjalan bersama Synus menuju gua.
Yusuf yang berdiri didepan gua, tersenyum lebar. "kalian memang romantis. Aku jadi iri"
"Sudahlah..."
Kata Aryan sambil tersipu malu.
Kesepakatan bersama telah dibuat. Aryan, Synus yang bernampilan biasa saja dan sedangkan Yusuf yang bernampilan ala bangsawan zaman Romawi kuno. mulai memasuki gua tersebut.
|
Hanya beberapa langkah dari dalam gua, Aryan dan Synus mengikuti Yusuf yang keluar dari gua tersebut.
Kedua mata Aryan dan Synus terbelalak penuh takjub. Yang mereka berdua sangka, hanya sebuah gua berbatu yang gelap dan dingin. Namun nyatanya setelah memasuki gua tersebut kemudian keluar melewati cahaya besar.
Terpampang jelas, pemandangan indah diseluruh arah. Pemandangan yang sangat kuno, pemandangan yang tiada dua nya dimasa modern.
Dibarat ada pedesaan yang kuno sekali namun indah dipandang. Di timur ada kerajaan besar yang kuno sekali namun indah dipandang. Di tengah tengah nya ada hutan yang kuno sekali namun indah dipandang. Di Utara ada bebukitan yang terhampar bunga-bunga indah. Sedangkan diselatan adalah gua menuju tempat yang Aryan dan Synus temui tadi, dibawah jurang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!