Tangan terasa berkeringat dingin, tubuh bergetar hingga mata yang mulai berkaca kini aku rasakan saat seorang laki laki dengan sangat fasih menyebut namaku di saat Ijab Kobul berlangsung,,
hanya dalam satu kalimat membuat semua orang mengucap kata SAH.
Balutan kebaya abu melekat pas di tubuh ramping ku bertepatan seseorang mengetuk pintu kamar dan memintaku untuk turun menghampiri laki laki yang bisa aku bilang sebagai suamiku sekarang.
" Mba Imel,, kita keluar sekarang ya " Ucap Mbak Upik salah satu Asisten rumah tangga di rumah.
Aku hanya bisa mengangguk dan berjalan keluar.
Semua mata Langsung menatap ke arahku membuatku hanya bisa menunduk karena tidak ada satu orang pun yang aku kenali.
hingga langkahku berhenti tepat di samping seorang laki laki berjas warna sama dengan Kebaya yang aku pakai.
laki laki tinggi, putih namun aku sama sekali tidak melihat wajahnya karena aku hanya bisa menunduk.
" Rey,, ini cincinnya kamu Pakai kan di tangan istri kamu " Ucap Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dialah Mamah dari suamiku.
" Mel,, Sekarang kamu juga pakaikan cincin ke jari suami kamu " Ucap Mama dan aku hanya bisa menurut.
Kini aku pun di minta untuk mencium punggung tangan laki laki itu,,
" Mulai sekarang kalian sudah SAH menjadi suami istri,,
Rey, Papa Titip Imelda Sama kamu " Ucap Papa membuat hati ini terasa sedih.
Papa yang begitu menyayangi ku, memanjakan ku, memberikan semua yang aku inginkan, berucap semacam itu terhadap orang lain.
" Mel,, " Panggilnya membuatku mendongak tanpa terasa air mata yang sudah membendung di kelopak mata kini sudah tidak tertahan hingga mengalir di wajah cantik ku.
" Papa " Ucapku dengan memeluknya erat, rasanya tidak mau berpisah dan masih sangat ingin bermanja dengan nya.
" Sekarang kamu sudah menikah, Kewajiban Papa sudah selesai menjaga kamu, Karena sudah ada suami kamu yang menggantikan Papa menjaga kamu."
Aku hanya bisa menggeleng, dengan masih erat memeluk tubuh Papa.
...********...
...Awal Cerita. ...
Nathania Imelda seorang gadis Cantik berusia 19 tahun berstatus Mahasiswi di sebuah Universitas ternama di Bandung harus menerima kenyataan jika dirinya di jodohkan dengan anak dari temen bisnis orang tuanya.
" Mel masih punya cita cita Pa, Ma, dan Mel belum mau menikah " Ucapku saat kedua orang tua ku memberitahu jika Minggu depan aku akan menikah.
" Kamu masih bisa kuliah dan mengejar cita cita kamu Mel, Menikah tidak menghalangi keinginan kamu " Ucap Rosa mamaku.
" Tapi Papa sudah menerima perjodohan mereka Sayang, Pliss lakukan ini karena Papa dan Mama " Ucap Doni Papa ku.
Aku hanya bisa terdiam menatap wajah kedua orang tuaku, Mungkin ini lah wujud balas Budi mereka yang sudah mengurusku dari bayi dan menyayangi ku hingga aku hanya bisa mengangguk dan membuat Mama yang langsung memeluk ku dengan berucap Maaf dan terima kasih.
_____
Semua persiapan orang tuaku yang sibuk menyiapkan nya sementara aku sendiri hanya diam bisa di bilang meratapi nasib dan membayangkan hidup setelah menikah nanti. Berharap dan berdoa jika kelak suamiku tidak melakukan kekerasan seperti yang sering aku lihat di film atau novel novel yang aku baca.
Aku hanya bisa melihat semua orang sibuk mondar mandir menata rumahku menjadi istana acara pernikahanku lusa.
Aku sendiri meminta untuk menikah di rumah dan tidak adanya pesta meriah.
" Lo Sayang,, Kenapa keluar kamu masih di pingit sayang " Ucap Rosa mengusap punggung ku.
Senyuman hanya aku tampilkan karena aku tidak mau membuat Mama sedih,,
Mama begitu bahagia dengan pernikahanku entah karena apa mereka menjodohkan ku, mereka hanya cerita jika mereka sudah menjodohkan ku dengan anak mereka sejak kami belum ada di dunia ini.
" Mel lapar Ma, " Alibiku membuat Rosa tersenyum.
" Mama ambilkan ya, sekarang kamu masuk ke kamar "
Aku hanya mengangguk dan kembali masuk ke dalam kamar.
Sudah hampir seminggu ini aku di pingit dan hanya berada di kamar, Mama bilang ini tradisi yang harus di lakukan sebelum menikah padahal sekarang sudah jaman modern namun Keluarga ku masih selalu melakukan adat nenek moyang.
" Sayang,, sekarang kamu makan dulu " Ucap Rosa masuk dengan sepiring nasi berisi lauk juga air putih.
" Ma, Mel belum tanya sesuatu." Ucapku membuat beliau duduk dan mengangguk.
" Ada apa sayang,, Kamu mau tanya apa sama Mama "
Rasanya sangat berat namun rasa penasaran dalam hati aku begitu besar.
" Mama dan Papa sangat ingin pernikahan ini terjadi ."
Rosa terkejut,,
Sebenarnya dia pun merasa tidak tega memaksa putri semata wayangnya menerima perjodohan ini namun semua sudah terlanjur dan Laki laki yang akan di jodohkan dengan putrinya pun sudah sangat jelas.
" Mama minta Maaf Ya Nak karena sudah memaksa kamu menerima perjodohan ini ,,
Papa dan Mama sangat ingin kamu mendapatkan suami yang tepat, bukan hanya soal pekerjaan nya namun juga semuanya, kamu putri Mama satu satunya dan Mama ingin kamu bahagia, Umur tidak ada yang tahu Sayang, Kita semua tidak tau kapan Papa atau Mama pergi,-
" Ma,, Mama gak bisa pergi tinggalin Mel,, Apa jika Mel sudah menikah Mama akan membuang Mel."
" Tidak Sayang tidak,, Kamu masih anak Kami, putri kecil Mama yang begitu Mama cinta juga Sayang, sampai kapanpun kamu anak Mama "
Aku langsung memeluk beliau erat, menumpahkan rasa kesedihan ini, Sama denganku Mama pun menangis dengan memeluk ku erat, mengecup pucuk rambutku.
Kami menumpahkan kesedihan ini bersama.
" Sekarang kamu Makan, Lusa kamu menikah dan Kamu jangan berpikir macam macam ya Sayang " Ucap Mama dengan mengusap wajah ku yang sudah banjir dengan air mata.
Mama mengambil piring yang beliau letakan di atas meja, seperti biasanya Mama langsung menyuapiku.
Aku menatap wajah Mama,,
Dengan cara ini aku bisa membuat Papa Dan Mama bahagia maka aku akan melakukan nya, walau sebenarnya cita citaku Untuk menikah di usia 25tahun dan masih begitu banyak Cita dan harapan yang masih sangat ingin aku gapai.
Ma,,
Mel janji tidak akan membuat Papa dan Mama kecewa.
Jika dengan Mel menerima perjodohan ini membuat kalian bahagia ,,
Mel akan melakukan nya.. Mel tau kalian pasti kalian melakukan semua ini untuk Mel.
Mel sayang Kalian.
********************%%%%%%%%%%%%%%%
***Karya terbaru aku ,,
Cinta Setelah Menikah,, mudah²an bisa sama dengan Novel lain ku dengan banyak mendapat Jempol kalian juga menjadi salah satu Novel Favorit Kalian.
Sebenarnya sudah sangat lama aku kepikiran cerita ini, tapi masih ada Cerita yang harus aku selesaikan lebih dulu.
Jadi,,
Aku minta dukungannya, juga Komen dan Saran kalian ya,,
walau sudah sering bikin cerita tapi tetep kritik dan saran kalian membatu aku buat terus berkarya..
love you Alla
Encha***
Untuk pertama kalinya Imelda melihat wajah suaminya yang duduk tepat di samping nya, mereka masih berada di Pesta Pernikahan.
Keduanya hanya saling diam dengan memandang luas tamu yang datang di sana.
tidak ada satu pun yang mereka kenal, semua adalah rekan bisnis orang tua masing masing.
Rasanya haus namun Imel tidak bisa berbuat banyak, dia hanya berharap Mama nya datang menghampiri dengan membawakan nya segelas air minum.
Sementara Devandra Reyhan Permana atau biasa di panggil Reyhan laki laki yang tak lain merupakan suami Imel meliriknya, Imel yang terlihat terus mengulum bibirnya membuat dirinya tau jika saat ini istrinya merasa haus.
Tubuhnya beranjak dan berjalan turun membuat Imel menatapnya bingung,,
Mau kemana dia,,
Namun tidak lama terjawab pertanyaan nya Saat Reyhan kembali dengan membawa segelas minum dan menyodorkan di hadapan nya.
" Minumlah,, "
Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya,,
" Makasih " Balas Imel menerima dan meneguknya..
tenggorokan yang semula kering akhirnya mendapatkan siraman air.
Tidak lama kembali tamu datang untuk menyalami dan memberikan ucapan selamat untuk mereka,
dengan wajah tersenyum Imel membalasnya walau dirinya sama sekali tidak mengenal mereka.
Hari semakin larut, para tamu pun sudah sepi hanya tinggal keluarga dan kerabat saja yang masih, rasa lelah, tubuh yang lengket Imel rasakan sekarang di tambah betisnya yang sangat pegal.
" Sayang,, Kamu pasti sangat lelah ya " Ucap Rosa menghampiri Imel yang masih memijat kakinya.
" Sekarang kamu istirahat saja, Mama sudah siapkan kamar untuk Kamu juga Rey " Lanjutnya membuat Imel membulatkan matanya.
Berbeda dengan Rey yang tak mengenal lelah, dia malah bersama keluarga masih mengobrol di sana.
Imel pun berjalan menuju kamar yang memang sudah orang tuanya siapkan.
Sesampainya di kamar,
Imel membersihkan seluruh tubuhnya, di tatapnya sudah pertengahan malam, rasa lelahnya membawanya menuju ranjang tidak butuh waktu lama dia pun langsung terlelap.
Reyhan,,
Dia membuka pintu kamar, matanya menatap gadis yang berbaring di ranjang, mulai hari ini status dirinya sudah berubah menjadi seorang suami dan di sana lah istrinya kini tertidur pulas.
Tangannya kembali menutup pintu, dengan perlahan dia membuka jas jika kemeja yang di pakai nya.
Tanpa menggangu dan membangunkan Imel, Reyhan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang juga tak kalah lelah.
...Prov Reyhan....
Devandra Reyhan Permana.
Seorang laki laki tampan, pengusaha Muda sukses mengganti kan Bisnis orang tuanya, dia lulusan Harvard University Amerika dengan Nilai tertinggi di kampusnya.
bukan hanya pintar namun wajah tampannya membuat kaum hawa bertekuk lutut terhadapnya.
Satu hal yang sangat di sayangkan, sifat Cuek dan dingin yang dia miliki sungguh malah semakin semua wanita penasaran dan ingin mendekati nya.
Putra tunggal Dari Pembisnis Bandung,,
Harry Permana sekaligus pewaris tunggal dari seluruh kekayaan yang di miliki orang tuanya.
Reyhan menerima perjodohan dengan Imelda pun lantaran tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya, mereka selalu meminta dirinya menikah karena Usianya yang sudah menginjak 26tahun dengan dalil sudah ingin menimang cucu seperti semua teman teman mereka.
Kepulangan dirinya dari Amerika bukan hanya karena Lulus Kuliah dan untuk membantu Ayahnya mengurus Perusahaan namun juga lantaran perjodohan ini.
************
Imel mengerjakan matanya merasakan cahaya yang mulai masuk melalui celah jendela,, sungguh nikmat rasanya tidur malam ini baginya,,
" Selamat pagi Nyonya " Ucap Seseorang membuat Imel langsung menoleh.
Terlihat seorang wanita berdiri menatapnya, dia sendiri tidak mengenal nya.
" Kamu Siapa , kenapa ada di Kamar Saya " Ucapnya.
" Saya Lasmi Nyonya, Tuan Reyhan meminta Saya untuk menunggu Nyonya bangun "
Imel menatap sekeliling,,
dia hampir lupa jika saat ini status dirinya sudah berubah menjadi seorang istri, namun di setiap sudut tidak terlihat suaminya berada di sana.
" Memangnya Kak Reyhan kemana "
" Tuan sudah ke kantor pagi pagi di saat Nyonya masih tidur."
Astaga,,
ini masih hari pernikahan dan dia sudah kembali bekerja..
gimana hidup gue nanti,,
" Maaf Nyonya, Anda mau sarapan apa pagi ini"
" Apa saja,, Saya mandi dulu " Ucap Imel dan Lasmi mengangguk,,
Imel berjalan menuju kamar mandi, di tatapnya wajah Ayu diri nya di depan Cermin.
Masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi kemarin di mana Dirinya menjadi Ratu sehari dalam Pesta Pernikahannya.
********
Permana Grup di mana Reyhan sedang memimpin sebuah Meeting bersama semua Staf Kantor.
Mulai hari ini dan seterusnya dia lah yang akan bertanggung jawab penuh dengan Bisnis keluarga nya.
Tidak masalah bagi Reyhan, dia bukan hanya tampan namun dia pun memiliki otak yang pintar dan hanya dengan mendengarkan semua Ucapan Ayahnya dia mampu memimpin Meeting.
" Gak sia sia Papa menyekolahkan kamu ke Luar Negeri Rey " Ucap Rahadi
Reyhan hanya menggeleng dengan tangan yang membolak balik berkas di hadapannya ini.
" Rey,, Kamu sekarang sudah menjadi seorang suami jadi Papa minta ubah sikap Kamu "
Reyhan mengernyit,
Dia tidak paham dengan ucapan Ayahnya,,
sikap nya di ubah, bukannya selama ini dia tidak pernah berbuat onar atau mencemari nama baik keluarganya.
" Bukannya selama Ini Rey tidak pernah berbuat macam macam ?" Ucapan menatap laki laki paruh baya di hadapannya.
Rahadi tersenyum,,
Putranya memang memiliki sifat yang baik tapi bukan itu maksud nya.
" Ya Selama ini kamu memang selalu membuat bangga Papa juga Mama, tapi bukan itu maksud Papa,,
Kamu lihat bagaimana Papa memperlakukan Mama kamu, Sesibuk apa pun Papa di Perusahaan Papa tetap akan mengutamakan soal keluarga, menyayangi Mama kamu seperti menyayangi diri Papa,,
Papa hanya minta satu hal sama kamu, Walau kamu menikah karena sebuah Perjodohan baik kamu ataupun Imelda tidak saling mengenal sebelumnya namun sekarang kalian sudah menikah, kamu suaminya kepala keluarga jadi kamu harus menjaga istri dan keluarga kamu,, Imelda masih sangat muda sudah pasti sifatnya masih labil kamu lah di sini yang harus banyak mengalah dan sabar."
Reyhan hanya terus diam mendengarkan wejangan yang di berikan oleh Ayahnya,, dia cukup mengerti dengan semua itu.
Walau memang mereka tidak saling mengenal namun apa yang di katakan Ayahnya benar dan selama ini memang Keluarga nya sangat harmonis bagaimana Ayahnya yang sangat mencintai Mamanya.
" Ini sudah waktunya makan siang,, Kita makan siang bersama dan setelah itu Papa akan mengajak kamu bertemu salah satu Mitra Kerja kita ."
" Iya Pa "
Reyhan Beranjak keluar bersama Ayahnya,,
Mereka berjalan keluar dengan beberapa Karyawan yang langsung menunduk saat melihat Bos dan putranya berjalan.
namun siapa sangka ketampanan Seorang Reyhan selalu menjadi pusat perhatian siapa saja yang melihatnya.
Namun Reyhan yang notabene bersikap cuek hanya berjalan lurus tanpa memperdulikan ucapan ucapan yang memujinya.
Imelda berada di rumah orang tuanya setelah sebelumnya dia berada di hotel dan merasa bosan,,
" Udah sore Mel, kenapa belum mandi " Ucap Rosa menghampiri Putrinya yang masih berada di tengah ranjang tidur ya.
Imel menoleh dan tersenyum,,
" Tanggung Ma, lagi seru film nya "
" Kamu tuh ya, Ingat kamu sudah menikah dan sebentar lagi suami kamu pulang bagaimana jika dia melihat kamu masih seperti ini, Suami pulang itu di sambut dengan istri yang sudah cantik "
" Iya Ma,, Mel mandi sekarang "
Rosa tersenyum,,
Imel memang tidak pernah membantah ucapan orang tuanya, dia gadis yang baik dan menurut walau sebenarnya dia masih bersikap manja.
_____
Sementara Reyhan dia baru saja selesai meeting bersama Klien di luar,,
" Sudah sore,, mending kamu jemput istri kamu Rey "
Reyhan menatap arlogi di tangannya, sudah jam 5 sore dan Lastri mengabarkan jika Imel berada di rumah orang Tuanya.
" Jadi kamu langsung pindah ke rumah baru kalian ?"
" Iya Pa, Kasihan Mel juga kalau di Apartemen " Rahardi mengangguk dan mereka menuju mobil masing masing karena memang Reyhan mengendarai mobilnya sendiri.
******
Kediaman yang tidak kalah mewah dan megah dimana Mel baru saja selesai mandi, dengan memakai setelan santai dia berjalan turun menghampiri kedua orang tuanya yang sudah bersantai di ruang tengah sambil menunggu magrib.
" Nah gitu kan cantik, Bentar lagi suami kamu datang " Ucap Rosa menatap putrinya.
" Kak Rey Ma, Kok dia ke sini ?" Ambigu Imel membuat Kedua orang tuanya hanya menggeleng.
Tidak lama terdengar suara salam dari depan rumah.
" Assalamualaikum " Ucap Rey masuk dan langsung mencium punggung tangan kedua Mertuanya.
" Waalaikumsalam,, Baru pulang Rey " Ucap Doni tersenyum menatap menantu tampannya.
" Iya Pa "
Sementara Mel, hanya diam sembari menatap suaminya.
Kali pertama baginya menatap wajah laki laki yang telah menyebut namanya dengan lantang di Ijab Kobul pernikahan mereka.
Rey menatap Mel yang masih menatapnya, sedikit sunggingan senyuman dia berikan membuat Mel langsung memalingkan wajahnya.
" Mumpung Kamu di sini, Mama siapkan makan malam untuk kita . "
" Ma,, Mel ikut " Ucap Imel yang langsung mengekor di belakang Rosa.
Rey hanya menatapnya ,,
dan matanya kembali menatap laki laki paruh baya di depannya sembari mereka mengobrol di sana.
Mel kembali hanya duduk di dapur, sebenarnya dia pun sama sekali tidak bisa memasak.
selama ini dirinya selalu di manja orang tuanya terutama Doni Ayahnya yang sangat menyayangi dan menjaga serta memanjakan Imel mulai dari kecil hingga sekarang.
" Loh kenapa duduk, Tadi bilang mau bantu Mama" Ucap Rosa
" Mama kan tau Mel gak bisa masak "
Rosa menggeleng,,
Dia kembali menyiapkan makan malam untuk keluarga dan menantunya.
___
Semua sudah siap,,
Sayur Bayam, Ayam goreng, sambal juga beberapa makanan lain sudah siap di meja makan.
Mel memegang perutnya yang sudah merasa lapar,,
" Mel,, panggil Papa juga suami kamu kita makan bersama "
" Iya Ma "
Imel pun berjalan menuju ruang tengah, dimana dua laki laki yang sedang asik mengobrol..
" Pa,, Mama bilang makan malam udah siap " Ucap Mel yang hanya memanggil Dona.
" Ayo Rey, kita makan dulu "
" Baik Pa "
Imel berjalan masuk lebih dulu dan duduk di kursi di susul Doni juga Reyhan.
" Mel,, Ambilkan suami kamu dulu makanan nya" Ucap Rosa membuat Mel mengangguk dan mengambil piring di depan Rey.
Rey menatapnya,,
" Kak Rey mau lauk apa " Ucap Mel tanpa menatap suaminya.
" Apa saja " Ucap Rey dan Mel mengambil beberapa lauk di piringnya.
Setelah nya dia mengambil nasi juga sayur, Mel memang selalu makan sedikit untuk menjaga tubuhnya, Mel selalu merasa tubuhnya gendut tiap kali makan banyak.
*********
Hari semakin larut,,
semua masih berada di ruang tengah setelah makan malam.
Rey menatap jam di tangannya,,
Dia pun akan berpamitan karena Mel sendiri terlihat sudah mengantuk.
" Pa, Ma, Rey pulang dulu Mel juga sudah terlihat mengantuk "
Mel langsung menatapnya,,
" Loh,, Kok pulang memangnya kita gak tinggal di sini "
" Sayang,, Ingat kamu sudah menikah jadi kemana pun Suami kamu pergi kamu harus ikut bersamanya." Ucap Doni
" Tapi Mel,-
" Yang Papa bilang benar Mel,, nurut sama suami kamu "
" Kalian ngusir Mel, Mel masih anak Papa Mama "
" Siapa ada bilang Kamu bukan anak Kami Sayang, Tapi kamu sudah menikah Loh "
Mel hanya mengangguk,,
Belum siap rasanya jika tinggal bersama Rey, walau mereka sudah menikah tapi ucapan kedua orang tuanya benar dan mau tidak mau dia harus mengikuti kemana Rey suaminya pergi.
" Mel,, Ambil tas dulu di kamar " Ucapan berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
" Maaf ya Rey, Mel masih sangat manja,,
maklum dia anak satu satunya Papa "
Rey tersenyum dan mengangguk,,
" Hanya satu pesan Papa, selama ini Papa sangat menjaga Mel, memanjakan nya, dia putri satu satunya Papa tapi kini, Mel sudah menikah dan Papa minta tolong jaga Mel, sayangi Mel walau kalian menikah karena perjodohan."
" Iya Pa, Rey mengerti."
Rey menatap Mel yang turun dengan membawa tasnya, dia membawa beberapa pakaian nya.
" Kami permisi Pa, Ma " Ucap Rey membuat keduanya beranjak.
Mel langsung memeluk Rosa,,
Selama ini dia tidak pernah jauh dari kedua orangtuanya.
Kemana pun dia akan bersama mereka tapi kini, dirinya harus tinggal berjauhan dengan Papa mamanya.
" Sudah,, Kalau kangen Mama kan bisa main Sayang, Bisa menginap juga " Ucap Rosa mengusap wajah putrinya .
Doni tersenyum,,
membuat Mel berjalan menghampiri dan memeluk nya.
" Mulai sekarang Kamu sudah menjadi seorang istri, Patuhi semua ucapan suami kamu ya Sayang "
Mel mengangguk,,
Doni tersenyum dan mengecup kening Putrinya.
" Mel masih anak Mama Papa Kan " Ucapan membuat semua tertawa.
" Mana ada bekas Anak sayang "
" Mel, Pergi dulu Kalian juga jaga kesehatan "
" Iya Sayang kamu juga ya Nak,, "
Reyhan membawa Koper Mel menuju Mobilnya,,
" Bye Pa ,, Ma " Ucap Mel sebelum masuk ke dalam mobil.
Reyhan menutup pintu mobilnya, dan berjalan memutar.
Dia pun melajukan mobilnya keluar .
___
Selama dalam Perjalanan tidak ada suara, keduanya sibuk dengan pikiran masing masing.
Reyhan yang memang cuek pun hanya fokus dengan stir bundarnya menyusuri jalanan Malam, sementara Mel rasa kantuknya hilang begitu saja dan menatap lurus.
Hingga mobil memasuki sebuah Kawasan Elit di Bandung,,
Mel sendiri tidak tau mereka akan kemana.
" Ini Rumah Siapa " Ucap Mel saat melihat rumah besar dan mewah di depannya.
Rey hanya meliriknya,,
" Rumah Kita "
Deg..!!
Mel kaget dengan jawaban Rey,,
Dan membuka Pintu Mobilnya saat Rey keluar mengambil Koper di bagasi belakang.
" Ayo Masuk " Ucapnya dan Mel menurut,,
Pintu rumah terbuka,,
Mel menatap takjub, rumah yang sangat besar,indah dan terasa nyaman.
" Selama malam Tuan,, Nyonya " Sapa seorang laki laki menghampiri.
Mel tersenyum,,
" Saya Rotman Pelayan di rumah ini Nyonya "
" Oya Pak Rotman "
" Tolong bawa Koper Istri Saya ke kamar" Ucap Rey.
" Baik Tuan,, "
Rey mengangguk dan akan berjalan namun Mel memanggilnya,,
" Besok aku bisa kembali kuliah Kan." Ucap Mel dan hanya di balas anggukan Rey sembari kembali berjalan.
Astaga,,
Gue nikah dengan manusia apa kulkas sih,, dinginnya gak ada obat.
Kesal Mel berjalan masuk dan mengikuti Rotman.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!