GIRL WITH THE RED EYES
Chapter. 1
Atsuko
Mengapa hari ini begitu sunyi, tidak seperti biasanya. *matanya menangkap sesuatu di luar jendela
Atsuko
Oh Tuhan apa itu...
Atsuko
Sssiiiapa lllagi korbannya kali ini..*dengan cepat menutup pintu dan jendela rumahnya.
Tepat di depan rumahnya ia melihat sosok manusia yang sudah tak bernyawa dalam kondisi tergantung.
eh..eh oeek..oeeek..oeek..
Atsuko
Su...su..su..suara bayi..??? * dengan cepat membuka pintu rumahnya..
Atsuko
Eeeh, bayi siapa ini..? * melihat ke kiri dan ke kanan, lalu membawa bayi itu masuk.
Dari kejauhan seekor burung gagak memperhatikan.
Lalu pergi setelah melihat bayi itu dibawa masuk rumah.
Atsuko
Aduuuh, dengan keadaan seperti ini bagaimana aku bisa memelihara bayi ini?..*mengusap wajahnya..
Mary Saotome
* Menatap keluar jendela
Mary Saotome
...Nothing..* tetap menatap keluar jendela
Aesir Heimdall
Apa kau ingin keluar..
Aesir Heimdall
Aku akan menemanimu jika kau ingin berjalan-jalan..
Mary Saotome
Tidak, lebih nyaman begini..
Aesir Heimdall
Apa yg kau pikirkan..
Aesir Heimdall
(Tidak biasanya istriku seperti ini).. Apakah kamu tahu tadi siapa yang datang?
Aesir Heimdall
(Baguslah)....
Eika Kanda
Bau ini....*melihat ke lantai.
Eika Kanda
Darah?..siapa di sana!..
Eika Kanda
Beatrice?..apa yang kau lakukan?
Beatrice
Apakah aku terlihat sedang melakukan sesuatu?..
Eika Kanda
Terus darah siapa ini?
Beatrice
Baunya mengganggu..
Eika Kanda
Ada yang harus aku selidiki..
Beatrice
Sebaiknya kau bersihkan noda itu..*pergi menjauh
Eika Kanda
Huh ..merepotkan .* membersihkan lantai..
Eika Kanda
Tapi...darah ini...seperti darah...
Eika Kanda
Sejak kapan kau ada di situ..
Yamada Ryu
Dari tadi ..berikan kepadaku lap yang kau pakai untuk mengelap darah itu..
Yamada Ryu
Bukan urusanmu ...
Yamada Ryu
Berikan saja...
Eika Kanda
Hmmph...dalam mimpi..*berlari..
Yamada Ryu
Woi...dia lari...aku curiga..
Yamada Ryu
Huh..udara di dalam kastil ini lama-lama tidak bersahabat..
Yamada Ryu
Akan aku tanyakan pada Kira, mungkin dia tau..
Himuro Kira
Tidak biasanya kamu kemari..
Yamada Ryu
Aku merasa tidak nyaman berada di sini ..
Himuro Kira
Aku tau..ada sesuatu yang besar yang akan terjadi..
Yamada Ryu
Kau juga merasakannya..
Kei Tsukishima
GAWAT....* datang tergesa-gesa...
Kei Tsukishima
Aku menemukan Ashima Senpai terikat ...Ikuti aku .
Ketiganya berlari ke luar ruangan..
Himuro Kira
API !!! .. ayo cepat kita padamkan...
Tak berapa lama api padam...
Ashima Hachisuka
Uhuk..uhuk ...
Yamada Ryu
Senpai... apa yang terjadi..?
Kei Tsukishima
Tali ini..bukan sembarang tali..pantas saja susah dilepaskan oleh diri kita sendiri..
Ashima Hachisuka
Uhuk...uhuk..kalian berhati-hatilah..
misteri apa yang tersembunyi..
tunggu chapter berikutnya..
Chapter. 2
Atsuko
Sudah seminggu ini suasana di luar tetap suram..aku khawatir dengan perkembangan bayi ini.
Atsuko
Pekerjaan sebagai buruh cuci makin lama makin berkurang.
Atsuko
Kapankah semua ini berakhir. *menggendong Nara..
Atsuko
Siapa itu..bagaimana ini
...*Dengan cepat meletakkan Nara ke tempat tidur..
Atsuko
*Cklek...membuka pintu..
Atsuko
Tidak ada siapapun.. hah..apa ini...?
Atsuko
Koin emas?..sssiapa..?..*membawa masuk dan meletakkan di meja..
Atsuko
Setidaknya , masa depan Nara sudah terjamin..syukurlah..
Banaz
Kwaaaak...kwaaaak..(tugas kita sudah selesai, kita pulang)..
Barril
Kwaaak..kwaaak..(hei kau tidak ingin jalan-jalan dulu...siapa tau kita bertemu gagak betina)
Banaz
Kwaaak...kwaaak ...(kau lupa, pemimpin kita Roxath sudah mengungsikan mereka semua, hanya gara-gara tugas penting ini?)
Barril
Kwaak..kwaaak( aaah masa depanku)
Zegurith
Kwaaaak...kwaaak...(diamlah, lihat siapa yang datang)
Ur'githas
Huh...sepi sekali...ada apa dengan kota ini..aku mencium bau darah yang kuat sekali di sini..
Ur'githas
Sungguh tempat yang mengerikan..
Ur'githas
Kalau tidak untuk mengantarkan surat ini, aku tidak akan sudi menginjakkan kaki ku di sini..
Setelah sekian lama berjalan.
Ur'githas
Tempat ini lagi.., *melihat ke secarik kertas* ...ya benar ini alamatnya..
Ur'githas
*Tok ..tok...tok..
?
Masuklah Tuan sedang menunggu kedatangan anda.
Ur'githas
(Orang ini, mengapa aura nya begitu kuat?, siapa dia sebenarnya).
Morlun de Devastator
Tidak perlu tahu siapa aku, mana suratnya..
Ur'githas
* memberikan surat..
Morlun de Devastator
Ternyata begitu, seharusnya mereka tidak perlu mengirim dirimu kemari hanya untuk hal sepele seperti ini..
Morlun de Devastator
Pergilah..urusan kita sudah selesai..
Ur'githas
(Apaan sih, hanya seperti ini saja, aku harus repot melewati tempat yang menyebalkan seperti ini).
Ia lalu meninggalkan rumah itu.
Morlun de Devastator
Merepotkan..
Morlun de Devastator
Ada yang ingin bermain-main dengan komunitas yang aku pimpin.. hanya kecoa-kecoa kecil yang coba-coba dengan peruntungannya...
Morlun de Devastator
Ha..ha..ha..
Morlun de Devastator
Sepertinya kita akan makan besar..
Morlun de Devastator
Aku ingin tidur, usir siapapun yang datang..
Ur'githas
Aku tadi tidak melewati tempat ini..* mempersiapkan senjatanya..
Ur'githas
Ada yang datang..
Sreet..sreet..sreet...yerdegar suara yang berkata, "aku lapar....".
Ur'githas
*menoleh ke arah sumber suara..
Ur'githas
Oh no .....not agaiiin..!!!
"Hahaha...hahahaha...kau mau membunuhku dengan senjata itu....hahahha", wanita itu tertawa dengan nyaringnya..
Eika Kanda
Pergilah! , biar aku yang menghadapinya..
Seorang wanita tiba-tiba muncul dari kegelapan malam.
Ur'githas
*memanfaatkan kesempatan dengan lari menjauh..
Ur'githas
Untuk misi yang sama lebih baik aku membayar denda daripada menghadapi hal ini berulang kali..
Masih bingung? penulis lebih bingung lagi...mau dibawa kemana ini cerita. Semangat.
Chapter. 3
Waktu pun berlalu,si kecil Nara mulai tumbuh.
Nara kecil
tuum..tuuum...ciup..ciip
Atsuko
Eeh..he..he..he..mulai bicara ya ...
Atsuko
Cepat sekali pertumbuhan kamu.
Nara kecil
Pam..pam ican..ican..
Atsuko
Bicara apa ...he..he..ayo sini..nenek gendong..*mengangkat Nara dan memeluknya..
Nara kecil
*Melihat ke jendela..tanpa sepengetahuan Nek Atsuko, wajah imutnya berubah serius...matanya menjadi merah menyala..
Keadaan di luar rumah mulai mencekam..
?
Tuan menyuruhku memperhatikan daerah ini dikarenakan beliau merasakan aura yang tidak biasa...
?
Ternyata benar...tapi aura ini masih terlalu kecil sehingga agak sedikit susah mencari letaknya...
?
Sebaiknya aku pergi dari sini..*ketika akan melangkahkan kakinya...dia merasakan sakit di dadanya..
?
Ini...apa ini....aaaakhhhh...dadaku....
?
*Perlahan-lahan rasa sakit itu hilang...
?
Ini...ini adalah sebuah peringatan...aku harus cepat pergi dari sini..
Kereta kuda dengan cepat berlalu dari daerah itu..
Atsuko
Apa tadi...suara kereta kuda..*Melihat Nara ternyata telah memejamkan matanya tertidur dengan pulasnya..
?
Tuan ..tuan..memasuki rumah dengan tergesa-gesa..
Morlun de Devastator
Coba ku tebak...kau
menemukannya. . bukan?
?
Iiyaa..Tuan..tapi..hawa keberadaannya susah di deteksi..dan tadi hamba mendapatkan tanda peringatan darinya..
Morlun de Devastator
Heh..Hahahahahaha..........luar biasa ..peringatan katamu?......hahahaha..
Morlun de Devastator
*Terdiam , wajahnya terlihat serius...
Morlun de Devastator
Sudah beratus-ratus tahun lamanya aku menguasai daerah ini..semuanya tunduk pada perintahku..tapi baru kali ini..hanya gara-gara seseorang yang belum diketahui ..aku merasa sudah terancam..
Morlun de Devastator
Draken!
Draken
Tidak biasanya Tuan memanggil saya..sepertinya ini keadaan yang serius..
Morlun de Devastator
Kamu tahu itu .. cari dimana dia..
Zegurith
Kwaak...kwaak..(hmm mencoba mencarinya ya)..
Draken
(Suara gagak ini..)..* Melihat ke sekeliling rumah..
Zegurith
(Hampir saja..awas kau Draken)..*secara perlahan meninggalkan tempat itu tanpa bersuara..
Zegurith terbang melaporkan apa yang ia lihat barusan..
Roxath
Begitu ya..* mendengarkan cerita Zegurith..
Roxath
Sepertinya dinding penyembunyi nya sudah menipis , kita harus membuat lapisannya kuat kembali..belum waktunya Nara menghadapi mereka..
Tuan Croda menatap Zegurith lalu berkata, " pelindungnya sudah mulai menipis ya, tidak perlu khawatir aku akan memperbaikinya, pulanglah, katakan hal ini pada ketuamu".
Roxath
Kurasa kalian tidak perlu memantau daerah itu lagi..terlalu berbahaya..
Roxath
Draken bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh..
Roxath
Kita lihat saja perkembangannya... setidaknya..
.Draken harus bekerja extra keras kali ini..hehe..
Misteri lagii...hehe..penulis memang suka sesuatu yang membuat pembaca penasaran...tunggu chapter selanjutnya yaa..penulis menyelesaikan tugas sekolah dulu ya..😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!