NovelToon NovelToon

Jika Hari Esok Datang

ch 0-prolog

Jika aku terus mengikuti alur ini sampai akhir, apakah aku akan berubah

-Sepertinya itu tidak akan terjadi

Aku dengar, takdir harus dilawan, harus bisa mengubah takdir agar hidup lebih menantang.

Aku tidak tau kebenarannya..

Aku hanya mengikuti alur yang sudah disiapkan oleh takdir itu, aku malas mengubah sesuatu. Beberapa hal membuatku sedikit penasaran.. jika aku tetap hidup, masa depanku akan seperti apa?

Aku hanabi yuki, siswi dari sekolah menengah, memiliki satu keinginan. "Memiliki semuanya"

sejujurnya, aku bahkan tidak tau aku bisa atau tidak melakukan semua hal itu.

Aku ingin merasakan semua emosi lagi.. aku tidak berlebihan kan?

Aku merasa payah dan hanya bisa menunduk saat melihat mereka bicara.. mereka tersenyum..

Tapi aku juga merasa senang saat mereka sedih, mereka putus asa! seakan mereka mengerti tentangku.. padahal bukan karena itu

Bahkan disaat aku sadar bahwa aku sedang terluka, aku mengabaikannya. Karena menurut ku itu tak berguna. Jadi aku diam

atau disaat aku memiliki banyak orang disekitarku, aku malah tidak menganggap mereka dan menjauh dengan sendiri nya.

Aku tidak berguna.. bagi diriku atau orang lain. Itu yang kupikirkan.

Sampai aku merasa, "ah.. mungkin akan sangat baik jika aku mat*"

Atau terkadang aku memaki diriku sendiri atas kesalahan kecil.

Mungkin karena rasa benci dengan raga ini, tapi aku juga menyayangi raga ini. Jadi aku memaki diriku ini, agar aku tetap kuat dan bisa bertahan.

Mulai lah cerita ku yang begitu acak, cerita ku yang kukenang hanya untuk menjadi pengingat.

Karena aku bukan lah seseorang yang akan peduli pada hal yang tidak penting, sulit bagi ku untuk berubah.

Ku harap nanti nya aku akan berubah seperti yang orang lain harap kan. Aku harus menjadi sempurna dan mandiri agar mereka tidak khawatir.

Aku akan terus bertanya pada diriku sendiri,

siapa yang sebenarnya bersalah dalam hal ini?

Siapa yang layak untuk disalahkan?

Siapa yang layak untuk dijadikan pelampiasan?

Dan mungkin jawabannya..

"Semua nya adalah aku"

Haha.. kematian tidak mendekat pada ku.. kenapa.. apa mereka ingin aku terus bertahan? atau mereka tidak mau mendekat padaku karena aku sangat buruk?

Yang kupikirkan saat ini hanya mat*, mat*, dan mat*.

Aku orang bodoh? sepertinya iya.

Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, menjadi diriku yang aku inginkan. Bukan orang lain

Halo teman-teman! aku arisawa miya, author dari novel ini! Salam kenal

Novel yang Menceritakan tentang seseorang dengan mental yang sudah hancur ini, tapi orang itu masih tetap bertahan sampai sekarang. Ku harap kalian juga bisa bertahan lebih lama! semangat terus untuk kalian semua!

Hanabi akan membawa kita ke dunia nya yang penuh halusinasi belaka, mimpi-mimpi yang ia dambakan. Jadi, bacalah cerita nya! mungkin ini juga termasuk cerita kalian sendiri? thank you!

My quotes check! (buat nambah kata:v)

Menangis karena merasa tak dianggap. Iri karena sebuah hal kecil. Tertawa untuk alasan yang tidak jelas. Bahagia walau sebenarnya tak tau itu kebahagiaan atau kesedihan. Jadi, apakah ini sebuah rasa? Emosional yang tak dimengerti. Selalu merasa buruk Dan ingin menghakimi. Bukan berarti orang seperti itu adalah orang yang kuat. Jadi lawan saja mereka, karena kebanyakan dari mereka hanya ingin satu hal. "Jika tidak bebas, maka biarkan aku tertidur".

-arisawa miya-

~prolog selesai~

sankyuu!

Ch 1-Hari yang biasa

Aku hanabi yuki, siswi kelas 9 atau 3 smp. Bersekolah di sekolah sederhana di kota ku. Sifatku cenderung lebih ke dingin dan tidak banyak bicara, tapi ya.. aku termasuk orang yang suka sekali mengoceh.

Tapi orang-orang mengatakan kalau aku adalah gadis dingin yang tak berperasaan. Jahat sekali mereka mengatakan hal seperti itu, walau aku tidak peduli.

.

.

Sekolah, kelas Hanabi

Aku hanya diam duduk dikursi ku, aku duduk di bagian belakang atas keinginanku sendiri.

Melihat kelas yang begitu sepi dan sunyi karena semua murid berada dikantin untuk beristirahat.

Aku memilih untuk diam di kelas karena memang aku juga malas kekantin. Aku hanya melihat ke arah jendela, melihat keluar Sana orang-orang yang sedang bergerumun membicarakan ini itu.

:"Boom!! lagi apa?" seseorang berlari ke arahku

:"Gak lagi ngapa-ngapain.. gak ada kerjaan"

Lily, sahabat yang selama ini selalu bersamaku. Dia lah yang selalu mendukung dan peduli di setiap situasi yang ku hadapi

:"Mau jalan-jalan?"

:"Kemana?"

:"Ke taman yang ada di deket sekolah aja, banyak jajanan loh disitu"

:"Kamu aja. Aku lagi mager"

:"Ohhh ayolaahh.. sekali saja jalan-jalan!"

Lily duduk di kursi depan ku, melihat ku sambil merajuk agar aku ikut

:"Kita udah lama loh gak jalan-jalan"

Aku melihat ke arah jendela lagi, berfikir keras apakah aku akan ikut atau tidak. Karena aku benar-benar malas keluar sebenarnya

:"Sebentar aja" aku melihat ke arah Lily

:"Yey! yaudah yuk buruan!"

Lily langsung bangun dari duduk nya dan menarik tangan ku, aku terkejut saat dia langsung menarik tanganku tiba-tiba

:"Woy sabar dong!" ucap ku agak kesal

.

Ditaman dekat sekolah

Lily tampak antusias berada disana, melihat-lihat sekitar penuh dengan jajanan pinggir jalan

:"Kamu mau beli apa?" tanya ku

:"Aku bingung, tadinya sih cuma mau beli sosis bakar"

:"Ooh.. "

Aku melihat Ada penjual sosis bakar tak jauh dari tempat kami sekarang

:"Tuh sosis bakar" kataku menunjuk kearah tukang sosis bakar itu

:"Woah!"

:"Ayo beli sosis bakar dulu!"

Lily berlari ke arah tukang sosis itu dan aku hanya mengikutinya dari belakang

Waktu terus berputar, 1 jam berlalu.

Tak terasa kini sudah waktunya pulang sekolah

Saat kami sampai ke sekolah lagi, terlihat para murid yang sudah berkerumunan di Gerbang sekolah menunggu jemputan mereka

:"Weh! bolos?! kita bolos woy!!" aku yang baru tersadar

:"Hehe:D"

:"Gak ada akhlak_-" aku yang kesal

:"Ya maap, lu kebanyakan belajar sih:<"

:"Terimakasih atas perhatian nya besti^^"

:"Iya sama-sama:v" jawabnya enteng

-Punya sahabat gini amat.

.

.

Hari-hari berlalu.

Sekarang menunjukkan hari sabtu

Hari yang biasa, dengan kegiatan yang biasa. Aku yang biasanya tidak peduli dengan "hari apa ini?" terkadang juga merasa penasaran sebenarnya ini hari apa

Rumah, kamar hanabi

Aku mencari handphone ku kemana-mana, dan ternyata handphone itu Ada di dalam laci meja disamping kasurku. Rasa nya ingin membanting meja itu..

Ting

Terdengar suara pesan masuk

:"Ada pesan? siapa"

Aku langsung membuka apk chat

:"Oh Lily"

Chat pov

Lily:Hanabi! besok kamu ada waktu gak?

Hanabi:belum tau, kenapa?

Lily:mau ajak kamu ke mall

Hanabi:aku belum tau, aku bakal tanya ibuku nanti

Lily:oke deh! kalau udah tanya bilang ke aku ya!

Hanabi:iya

Chat pov end

Hari ini sekolah libur, gak punya kegiatan juga. Bosen banget sih kalau udah gini..

Mau tau gak? kata orang-orang kita harus punya banyak teman. Biar kita gak kesepian..

hmm.. kalau misalnya kita gak punya teman.. apa yang bakal terjadi? kalian tau gak?

Aku gak menganggap teman itu penting, karena aku gak peduli. Apalagi, kebanyakan orang berteman karena mandang sesuatu dari orang itu, ada maunya. Mereka gak setia buat jadi teman. Itu sebabnya aku gak mau punya teman. Dan karena itu jugalah hanya Lily sahabatku satu-satunya yang ku percaya.

.

Aku yang sedang tiduran di kasurku sambil memainkan handphone ku, mulai memikirkan hal aneh-aneh

:"Rasanya mau mat*.. capek aja gitu.. mikirin hal gak berguna kayak begini, seakan itu penting banget" gumam ku

:"Kok gw iri ya? sama mereka yang masalahnya tentang cinta segala macem.."

:"Apa yang bisa gw lakukan? cuma diam"

Tok tok tok

Tiba-tiba pintu kamar itu diketuk oleh seseorang, sontak aku yang kaget langsung reflek menjawab

:"Iya??"

:"Ini ibu nak"

:"Sebentar bu!"

Aku langsung bangun dan pergi ke arah pintu untuk membuka nya

:"Kenapa bu?"

:"Hari ini kita akan pergi sebentar ke toko perlengkapan, ayo ikut"

:"Oh.. Hanabi siap-siap dulu ya"

:"Iya, jangan buru-buru,kita tunggu di ruang tamu ya"

:"Iya bu"

:"Yaudah sana siap-siap"

:"Iya"

Melihat ibu ku yang menuruni tangga meninggalkan kamarku, aku menutup pintu kamar dan mulai bersiap-siap mulai dari merapihkan rambut ku dan mengganti pakaian ku

.

.

Di toko perlengkapan

Kami pergi ke toko perlengkapan rumah tangga terlebih dulu, setelah itu kami berencana untuk jalan-jalan nanti

:"Ada lagi yang mau dibeli?" tanya penjaga kasir disana

:"Tidak ada lagi" jawab ibuku

:"Baik"

Begitulah kira-kira. Aku menyadari walau pun hari ku membosankan, aku masih bisa keluar berkat hal seperti ini, dan aku tidak menyesal

Tidak masalah jika setiap hari terasa sama, setidaknya setiap hari tidak lah serupa. Hari-hari akan memiliki kenangannya sendiri yang harus kau ingat dan kau ukir kembali, jadi jangan kecewa karena rasa kosong itu -miya-

Lagi, Hari-hari berlalu, hari yang sama, dengan nama yang berbeda.

.

.

Beberapa minggu kemudian, disekolah

Sekarang adalah hari selasa, jadwal kelas hari ini cukup padat bagiku, apalagi tadi Ada ulangan dadakan. Sekarang menunjukkan jam 10 pagi, anak-anak lain sedang istirahat dikantin

Di koridor

:"Angel, kau murid pindahan mana?" tanya seorang siswa

Banyak yang membicarakan murid baru, ya, itu angel, dia baru saja pindah kesini disaat sudah masa-masa akan lulus

.

:"Eh kau udah denger belom? kata nya nanti kita bakal camp lohh"

:"Iyakah? tau dari mana kao?"

:"Makanya liat pengumannya! Ada di grup kelas, guru-guru juga udah pada ngumumin. Dan kata nya cuma kelas 9 doang loh yang camp!"

:"Weehhh asik dong! kagak Ada adek kelas non ahklak!"

Aku mendengar semua perbincangan itu, karena kelas ku sepi, aku bisa mendengar semua nya. Aku memutuskan untuk ke kantin sebentar karena perutku terasa lapar, aku juga berencana pergi ke uks setelahnya, entah untuk apa

Selama perjalanan di koridor, pandanganku jadi agak Rabun makin aku berjalan, kepalaku juga terasa pusing

Dubrak

:"EH?! WOY SADAR!!" seseorang menahan ku agar tidak terjatuh

.

Beberapa saat kemudian

lily pov

Aku berjalan santai ke kelas Hanabi, berniat mengajaknya untuk makan bersama di kantin. Aku juga sudah membeli kan nya sandwich terlebih dulu takut dia tidak mau ikut

:"Ha-na-bi! dimana kah engkau berada" aku yang membuka pintu kelas

:"Halo Lily!" salah satu siswi menyapa

:"Oh! halo juga Melly!"

Aku melihat sekeliling, Hanabi jelas tidak terlihat disitu

:"Hanabi dimana ya? kok gak ada dikelas"

:"Dia bilang dia mau ke kantin, setelah itu mau ke uks. Itu kata nya"

:"Aah.. oke makasih Melly!"

Aku pergi dari kelas hanabi dan berlari menuju kantin. Tapi saat dikantin, kemana pun aku mencarinya aku tetap tidak melihat Hanabi dimanapun, aku mulai panik dan berlari ke uks sesuai dengan yang Melly bilang tadi

Di uks

Brak!

Pintu langsung ku dorong dengan cepat

:"Hanabi!" aku yang langsung masuk ke dalam ruang uks

:"Astaga dek! nanti pintunya rusak!!" sontak kak Melisa penjaga uks sementara disana

:"Hanabi mana?!"

:"Dia pulang, karena sedang sakit seharusnya dia tidak bersekolah, jadi dia dipulangkan"

:"Oh... oke makasih banyak ya kak!"

:"Iya sama-sama dek"

Jelas aku masih merasa cemas dengan keadaan nya..

.

.

Beberapa jam berlalu, sekarang sudah sore, artinya sekolah sudah selesai

Aku tidak langsung pulang kerumah, aku berniat untuk menjenguk Hanabi. Selama perjalanan kesana aku membeli kan berbagai macam barang bagus yang mungkin tidak akan berguna juga, tidak lupa aku membawa kan nya makanan yang ku beli di resto terdekat

Di depan rumah Hanabi

Tok tok

:"Permisi.. saya Lily" kata ku masih berada diluar

:"Ah iya.. sebentar ya" jawab seseorang didalam rumah

Cklek

:"Ah Lily toh.. mau jenguk Hanabi?" sapa bang Shahiro (kakak Hanabi)

:"Iya bang, Hanabi nya ada kan?"

:"Ada kok dikamarnya, ayo masuk dulu" bang Shahiro mempersilahkan ku masuk

:"Makasih bang"

Lily pov end

~ch1 selesai~

sankyuu!

Ch 2-Pemikiran

Dikamar hanabi

:"Kau baik-baik saja kan? sudah mendingan?"

:"Aku baik-baik saja.. aku sudah lebih baik kok"

:"Maaf aku tidak tau kalau kau sedang sakit.."

:"Tidak masalah.. ini juga mengejutkan ku"

:"Maksudnya mengejutkan?"

:"Ya.. disekolah tiba-tiba aku merasa pusing, dan ada yang melihatnya.. lalu aku dibawa ke UKS"

:"Sejujurnya, aku ingin berterimakasih kepada orang yang membopongku ke uks. Hanya saja pandanganku terlalu buram jadi aku tidak bisa melihatnya"

:"Begitu.. jika kau mengingat nya jangan lupa untuk berterimakasih ya! dan semoga cepat sembuh besti:)"

:"Iya, terimakasih"

:"Oh! dan ini.. sebentar.."

Aku melihat Lily yang mencari sesuatu ditasnya, aku yang melihatnya bingung serta penasaran

:"Nah!! nih! untukmu!"

Lily menyerahkan sebuah kotak dengan ukuran yang cukup besar, entah kenapa dia mencari kotak ini cukup lama untuk mengambil ini

:"Apa ini?"

:"Coba buka saja! aku tadi membeli semua ini di perjalanan"

:"Oke"

Aku membuka kotak itu dengan hati-hati, setelah ku buka.. betapa terkejut nya aku melihat isi dari kotak itu, membuatku ingin tertawa dan berterimakasih terus menerus.

Kotak dengan isi yang begitu random, tapi juga menarik. Lily memasukan snack, beberapa aksesoris, susu kotak, bahkan ayam dan lauk pauk dimasukkan kesini. Untung nya itu dipisah-pisah jadi aku tidak perlu khawatir

:"Wahh lily"

Aku terkagum melihat isinya, dia benar-benar niat untuk membawa semua ini untukku

:"Hehe.. semoga suka!"

:"Suka banget..! keren deh"

Aku yang masih sedikit terkejut hanya bisa tertawa setelahnya

Kami menghabiskan beberapa waktu lama untuk mengobrol, membahas segala hal yang menyenangkan

-Mereka disini, bersama kita, disaat kita tak bisa melakukan apa-apa

1 jam kemudian

Waktu menunjukkan pukul 5 sore

Lily sudah kembali ke rumahnya, dan aku juga sedang tiduran dikamar ku tentunya

Diruang tamu

:"Gimana itu sekolah kamu?" tanya ibu kepada kakak ku

:"Lancar kok bu, shahiro bisa jaga diri kok" jawab kak Shahiro

:"Yaudah atuh, bagus kalau lancar mah"

:"Kalau kamu gak betah bilang ke ibu ya"

:"Iya bu.. lagian shahiro betah kok sekolah disana"

:"Iya.."

:"Yaudah kamu mandi sana! udah sore ini"

:"Iya bu, yaudah shahiro mau mandi dulu"

:"Iya sana!"

Percakapan yang kudengar itupun berakhir

Malam harinya

Aku terbangun tengah malam, disaat semua orang tertidur. Aku turun dari kasurku dan pergi kebawah untuk mengambil air, aku membuka kulkas dan mencari air dingin disana, hanya saja tidak kutemukan

:"Mana sih air dingin? gak ada kah?" gumamku

Setelah ku cek ulang, ternyata memang tidak ada

:"Yah.. gak ada dong"

:"Yaudah lah, air biasa aja"

Akhirnya aku mengambil gelas kosong dan mengambil air biasa dari galon yang Ada disamping kulkasku, aku kembali ke kamar setelahnya

Sampai dikamar, aku menaruh airnya di atas meja (laci) disamping kasur.

.

Aku duduk dipinggir kasurku, melamun kan ini itu

Terkadang aku berfikir, apa yang akan mereka lakukan dimalam hari seperti ini.

Aku sudah melihat banyak orang yang memiliki masalah, tapi aku tidak tau apa yang mereka rasakan sebenarnya. Rasa ingin membantu, tapi takut salah bertindak.

Semakin aku memikirkan itu, semakin aku bertanya-tanya,apakah mereka tidak mendapatkan hak yang seharusnya menjadi milik mereka? atau mereka lah yang hanya diam saja di setiap masalah. Seakan mereka ingin minta diperhatikan, tapi tidak ada yang peduli.

Awalnya aku berfikir bahwa masalah mereka adalah masalah mereka sendiri, mereka bisa mengatasinya. Tapi bagaimana jika pemikiranku salah? mereka butuh dukungan dari banyak orang, agar tetap bisa bertahan. Itulah yang aku pikirkan

Lily juga pernah bilang, "kau selalu memikirkan orang lain, sampai kau melupakan dirimu sendiri. Mereka punya cara sendiri untuk hidup mereka, kau juga harus memperhatikan dirimu." Haha, kalau lily bicara seperti itu, seakan aku dinasihati oleh ibuku sendiri.

Cenderung terkesan aneh, disaat kau bilang kau membenci semua orang. Kau tau? aku memiliki pengalaman yang buruk, dan tanpa kusadari mental ku hancur begitu cepat.

Karena bully? mungkin, berawal dari masalah keluarga, dimana ayahku bercerai dengan ibuku karena dia hanya menginginkan warisan dan tidak mencintai ibuku sedikitpun. Lalu orang-orang terdekat yang mendengar itu mulai menyebarkannya kemana-mana. Teman sekolah ku juga mengetahuinya, dan menjadikan itu bahan gosip.

Inilah hasilnya, aku selalu dianggap ada tidak ada,seperti angin yang berlalu begitu saja.Bahkan mungkin aku adalah pembawa sial bagi mereka. Ejekan adalah hal yang biasa, tapi mental ku yang lemah ini pasti akan rapuh juga pada akhirnya.

Tanpa sadar aku meneteskan air mata ku

:"Kalau aku memiliki keluarga yang bahagia.. mungkin aku bisa merasakan rasanya berbicara dengan banyak orang.."

:"Aku terlalu bergantung kepadanya.. (Lily) aku masih belum bisa melakukan apapun sampai sekarang.."

:"Tapi mau bagaimana pun, dia ingin yang terbaik untukku kan?"

:"Hahhh..." aku menghembuskan nafas panjang

Dikamar ku, tepat di samping kasur, ada jendela yang besar. Dimalam hari aku bisa melihat bintang-bintang. Terkadang aku juga mencoba menggambar bintang-bintang itu. Lalu setelah itu aku akan tidur...

Pagi hari

:"Hanabi.. bangun sayang, udah pagi" ucap ibu ku yang duduk di pinggir kasur

:"Emm... iya.." jawab ku yang masih memejamkan mata

:"Bangun bangun.. makan dulu, abis itu minum obat, nanti boleh tidur lagi"

:"Iya bu.."

Dan setelah itu aku bangun

.

.

4 hari berlalu, aku sudah membaik, lily selalu menjengukku setelah pulang sekolah, dan itu membuat ku merasa lebih baik.

:"Hari ini aku bawa masakanku sendiri loh!!" kata nya heboh

Lily mengambil 2 kotak makan yang ia bawa dari tasnya, dan menyerahkan 1 untukku, dan aku pun mengambil nya

:"Wah!! kau bisa masak?"

:"Baru belajar sih, hehe"

:"Kalau begitu aku akan mencoba nya"

Aku pun membuka kotak makan itu, terlihat roti panggang dengan telur, juga sandwich buah yang dipisah disana

:"Kasih nilai ya!"

:"Siap"

Aku langsung mencicipi masakan Lily itu, dan ternyata masakan itu sangat enak, aku benar-benar menyukainya

:" Gila! kamu belajar masak darimana???"

:"Hm? mamah aku yang ngajarin"

:"Ini enak banget!! keren sih!! emang besti gw berbakat banget!"

:"Pede aja dulu ye kan UwU" jawab Lily dengan gaya keren nya

:"Keren keren!" setelah itu aku bertepuk tangan dengan meriah nya

.

Kami menghabiskan waktu untuk mengobrol santai serta makan-makan dikamar ku, dan lagi, hari sudah hampir malam. Kak Shahiro menawarkan tumpangan pulang untuk Lily.

Lily sudah kembali kerumahnya dan kini aku ditemani oleh adikku (Kuki), Kuki banyak bercerita tentang sekolahnya yang begitu menyenangkan jika didengar, kami mengobrol santai sambil menunggu ibu pulang bekerja. Dan akupun tertidur.

Shahiro pov

cklek

:"Aku pulang.." kata ku menutup pintu rumah

:"Selamat datang:O" jawab Kuki menghampiri ku

:"Nih kakak bawain jajanan buat kalian"

Aku yang melihat Hanabi tertidur di sofa hanya tersenyum

Terlihat kantung belanjaan, Kuki langsung mengambil kantung itu dan membawa nya ke meja

:"Yey ngemil!!" Kuki yang melihat begitu banyak cemilan yang berserakan

Aku hanya menggeleng-gelengkan Kepala melihat tingkahnya itu

Kuki sedang asik memakan cemilannya, sementara aku mengambilkan selimut dari kamar Hanabi, kembali turun kebawah, dan memakaikan selimut itu Kepada Hanabi yang sedang tertidur di sofa

~ch 2 selesai~

sankyuu!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!