Sarah adalah anak seorang bos mafia bernama Alderts. Setiap hari Sarah hanya berdiam diri di rumah dan terkadang bermain di halaman rumahnya. Entah apa alasan ayahnya tidak memperbolehkan ia keluar rumah. Mungkin karena ayahnya tidak ingin Sarah mengetahui apa pekerjaan ayahnya. Alderts memang tidak pernah memberitahu Sarah, apa pekerjaan ia sebenarnya di Jakarta, mengapa mereka harus pergi jauh-jauh dari Belanda ke Indonesia hanya untuk pekerjaan yang tidak jelas. Pertanyaan itu selalu muncul di benak Sarah, Sarah sudah sering menanyakan hal itu pada papa dan mamanya tapi mereka selalu bungkam.
Sarah tidak memiliki satu teman pun di komplek perumahan nya, jangankan teman keluar saja ia tidak diperbolehkan. Ia memang dicukupkan dengan materi tapi tidak dengan cinta. Ia hanya ingin seperti anak-anak lain pergi sekolah, bermain tapi ayahnya selalu saja melarangnya.
Semenjak kedatangan kami di Jakarta, Alderts menjadi sosok suami dan ayah yang sangat kasar. Ia juga jarang pulang ke rumah.
Perubahan sikap Alderts pada Kinara dan Sarah, juga disebabkan karena ia sudah menjalin hubungan di belakang Kinara bersama guru yang mengajarkan mereka bahasa Indonesia. Guru itu bernama "Sinta". Alderts yang melihat keseksian Sinta pun menjadi tergoda. Mereka melakukan hubungan suami istri dan akhirnya Sinta hamil. Namun Kinara masih belum mengetahuinya.
Mungkin alasan Kinara meninggalkannya dan memilih laki-laki lain karena ia juga merasa sangat bosan dan pastinya kesepian karena Alderts juga jarang pulang kerumahnya. Kinara menjalin kasih dengan laki-laki lain bernama Rangga dan memutuskan berpisah dengan Alderts suaminya. Setelah masa iddah nya selesai, ia memutuskan untuk menikah dengan Rangga kekasihnya. Kinara merasa sangat bahagia dengan pernikahannya kali ini, tidak seperti saat ia bersama dengan Alderts. Secara materi memang Alderts jauh lebih baik daripada Rangga tapi apa gunanya harta jika ia tidak merasakan kebahagiaan saat bersama Alderts. Kenyamanan yang diberikan Rangga, kasih sayang yang selalu ia ingin dapatkan dari mantan suaminya hanyalah khayalan belaka. Dimata Alderts hanyalah cuan, cuan, dan cuan. Dimata Alderts selama ada uang, ia sudah merasa membahagiakan istri dan anaknya padahal ada yang jauh lebih penting dari itu semua. CINTA, yaa cinta, cinta jauh lebih penting daripada harta, buat apa banyak harta, punya tahta tapi jika tidak memiliki cinta. Cinta dan kasih sayang yang membuat hidup menjadi lebih berwarna.
Alderts memang penggila cuan. Ku rasa itu sebutan yang pantas untuknya. Apapun ia lakukan demi mendapatkan uang, tak peduli apakah perbuatannya menyakiti orang lain atau tidak, yang terpenting adalah ia mendapatkan banyak uang. Semua memang butuh uang tapi tidak semuanya dapat dibeli dengan uang. Kebahagiaan keluarga, empati, cinta, dan kasih sayang seseorang itu tidak dapat digantikan dengan uang. Mungkin Alderts melupakan hal itu atau malah Alderts tidak memperdulikan hal itu. Persepsi ku tentang cinta dan uang sangatlah berbeda dengan Alderts itu sebabnya aku memutuskan untuk berpisah darinya karena aku sudah tidak sanggup lagi bertahan dengan segala keegoisannya. Aku hanya ingin diperlakukan layaknya manusia biasa tidak seperti burung dalam sangkar yang selalu dikekang. Aku hanya membutuhkan cinta, kasih sayang dan perhatian dari suamiku, apakah aku salah jika menginginkan hal itu? kurasa tidak.
Saat ini Sarah tinggal bersama Kinara. Kinara berusaha menghiburnya, namun nampaknya cahaya itu telah memudar. Kinara memberikan Sarah kejutan. Ia mendaftarkan Sarah sekolah. Cahaya yang memudar itu kembali bersinar terang seperti dahulu.
6 tahun tinggal bersama Kinara dan Rangga. Sarah merindukan Alderts dan mengajak Kinara untuk menemui Alderts. Kinara menuruti permintaan Sarah. Sarah pun tinggal bersama Alderts. Sarah meminta Alderts untuk mencarikannya guru privat. Alderts pun menuruti permintaan Sarah dan mencarikan seorang guru privat untuk Sarah.
Fredericka.. Guru les privat Sarah yang berwajah cantik, putih, dan bermata amber. Jika dilihat sejenak, Sarah dan Fredericka sangat mirip hanya warna matanya saja yang membedakan antara keduanya. Saartje bermata biru sedangkan Fredericka bermata amber tapi kecantikan keduanya pun sama.
Pieter pria tampan berdarah Belanda, Myanmar, Jerman, dan Indonesia. Wajahnya sangat tampan hingga membuat Sarah jatuh hati kepadanya. Pieter adalah pengawal pribadi Alderts ayah Sarah. Keduanya menjalin hubungan kasih tetapi tidak mendapatkan restu dari Alderts karena perbedaan kasta diantara mereka. Alderts menginginkan laki-laki yang sederajat dengan mereka tidak seperti Pieter yang cuma pengawal pribadinya. Apa kata orang nanti jika tau putri satu-satunya menikah dengan seorang pengawal. Mungkin itu yang selalu Alderts pikirkan hingga membuatnya tidak merestui hubungan Sarah dan Pieter.
Ketika sedang berkencan, Alderts tidak sengaja bertemu dengan mereka kemudian Alderts menarik tangan Pieter dan membawanya pergi, begitu pun Sarah, Alderts menyuruh anak buahnya untuk membawa Sarah pulang. Pieter diikat dan dibunuh di depan mata Sarah. Sejak saat itu hidupnya hancur apalagi ditambah dengan kepergian Fredericka.
Fredericka meninggal dunia tak lama setelah kematian Pieter kekasihnya. Fredericka tewas ditangan kekasihnya sendiri. Kekasih Fredericka tak jauh berbeda dengan Alderts ayah Sarah seorang penggila cuan. Fredericka dibunuh, karena ia ingin mendapatkan semua harta yang dimiliki oleh Fredericka. Fredericka memang anak tunggal kaya raya yang mempunyai banyak cuan pastinya. Kekasih Fredericka bernama Hasan ingin memiliki seluruh aset kekayaan Fredericka tapi Fredericka tidak memberikannya itu sebabnya Hasan membunuhnya. Ia mengajak Fredericka berlibur di pantai dan membawanya ke tengah laut dengan kapal ketika sampai di tengah, ia mendorong Fredericka hingga terjatuh dari atas kapal, hingga membuat jasatnya menghilang entah kemana.
Alderts menikahkan Sarah dengan laki-laki lain tapi kehidupannya tidak bahagia. Sarah mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya hingga membuatnya meregang nyawa.
Sarah meninggal dunia tetapi jiwanya masih terus mencari keberadaan Pieter kekasihnya ketika ia masih hidup. Ia masih mencintai Pieter di dimensi yang berbeda.
Shivanya adalah gadis indigo asal Indonesia, ia diberikan kelebihan untuk melihat makhluk tak kasat mata. Ketika Shivanya dan temannya sedang liburan di Kota Tua, ia bertemu dengan Saartje. Saartje memanggilnya dengan sebutan "Fredericka" karena Saartje mengira Shivanya adalah Fredericka sahabatnya ketika masih hidup. Mungkin Shivanya adalah reinkarnasi dari sahabatnya Saartje yaitu Fredericka. Saartje terus mengikuti langkah kaki Shivanya dan terus memanggilnya Fredericka bahkan hingga Shivanya pulang ke rumahnya. Shivanya yang merasa lelah terus diikuti oleh Saartje dan ditambah Saartje terus memanggilnya dengan sebutan Fredericka akhirnya ia mengatakan pada Saartje bahwa ia adalah "Shivanya" bukanlah "Fredericka".
Saartje meminta maaf pada Shivanya dan menjelaskan apa alasan ia terus mengikutinya dan memanggilnya dengan sebutan "Fredericka" dan bahkan Saartje juga menceritakan kehidupannya sebelum meninggal dunia. Saartje meminta bantuan pada Shivanya untuk mencarikan keberadaan Pieter kekasihnya. Awalnya Shivanya menolak tapi melihat Saartje ia merasa kasian dan akhirnya bersedia untuk membantunya.
Hari demi hari mencari keberadaan Pieter, membuat Saartje dan Shivanya semakin akrab. Pencarian ke-3 Akhirnya mereka bertemu dengan Pieter. Karena Saartje sudah terlanjur menganggap Shivanya sebagai sahabatnya ia memutuskan untuk tinggal, menemani Shivanya disaat suka dan duka dan membuat mereka akhirnya bersahabat.
Ternyata selain Saartje, Shivanya juga memiliki 2 sahabat gaib lain bernama Sandra dan Dewi. Saartje dan Pieter kemudian berkenalan dengan Sandra dan Dewi hingga mereka berlima pun akhirnya bersahabat.
2 tahun bersahabat, Shivanya bertemu dengan hantu lain bernama Annisa, Anjani, David, Dimas, Rangga, Rizal yang kemudian Shivanya jadikan sebagai sahabatnya. Selang beberapa bulan, Shivanya dan Saartje menemukan kembali Fredericka. Shivanya terkejut melihat kemiripan wajahnya dengan Fredericka tapi akhirnya mereka semua bersahabat dan hingga saat ini Shivanya memiliki 14 sahabat gaib yang selalu menemaninya.
Tokoh:
Foto dibawah ini adalah Saartje. Nama asli Saartje sengaja diganti sesuai dengan permintaannya dan novel ini secara garis besar diambil berdasarkan kisah nyata.
Saartje Kim Jacob adalah gadis cantik berdarah Belanda, Jepang, dan Seoul yang tinggal di Belanda, tempat kelahirannya.
Kehidupan Saartje, Kinara dan Alderts sangat bahagia. Keluarga harmonis yang selalu bersama membuat para tetangga di sekitarnya iri dan bahkan banyak wanita yang berusaha mendekati Alderts dan berusaha memisahkan keluarga kecil mereka. Tapi Alderts tidak peduli dengan semua wanita yang mendekatinya karena dia sudah memiliki satu ratu yang sangat cantik berdarah Jepang, dan Seoul, bernama Kinara Kim.
Di Belanda, Alderts bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan ternama di Belanda. Kinara juga memiliki butik wanita modern yang cukup populer di kalangan remaja Belanda. Dengan memadukan unsur Belanda, Jepang, dan Korea dalam butiknya, para pembelinya tersebar di berbagai negara dan memiliki cabang juga di Jepang, dan Seol.
Satu bulan sebelum keberangkatan yang direncanakan, Alderts bertemu dengan teman lamanya, mereka saling berkomunikasi tentang kehidupan mereka saat ini. Samuel Frederick Ryder ternyata seorang mafia Indonesia. Dia menjadi mafia selama kurang lebih 5 tahun dan mengajak Alderts untuk terjun ke dunia itu bersamanya, bahkan Samuel juga menawarkan Alderts untuk menjadi bos mafia. Awalnya Alderts menolak namun karena Samuel terus membujuknya, akhirnya Alderts tergoda dan bersedia menjadi bos mafia.
"Laten we naar Jakarta gaan want we hebben een belangrijke missie als we heen en weer moeten gaan tussen Indonesi en Nederland zal het veel tijd kosten, het is better we gewoon in Indonesi blijven'' notifikasi pesan dari Samuel.
(Ayo ke Jakarta karena kita punya misi penting jika harus bolak-balik antara Indonesia dan Belanda akan memakan banyak waktu, lebih baik jika kita tinggal di Indonesia) Terjemahan bahasa Belanda.
''Wat is de missie deze keer?'' tanya Alderts.
(Apa misi kali ini?) terjemahan.
''Praat er nu niet over, ik vertel het je wel als we in Indonesia zijn'' kata Samuel.
(Jangan bicara sekarang, saya akan memberitahu anda ketika kita sampai ke Indonesia).
"Oke" ucap Alderts.
''Kinara, Sarah, maak je klaar, laten we naar Jakarta, Indonesia gaan'' kata Alderts.
(Kinara, Sarah, bersiap-siap, kita akan ke J, Indonesia) terjemahan.
''Naar Jakarta? wat we gaan doen ?'' Kinara bertanya pada Alderts.
(Ke Jakarta? apa yang ingin kita lakukan?) terjemahan.
''Daddy heeft een nieuwe baan di Jakarta, dus we moeten verhuizen naar Jakarta" kata Alderts.
(Ayah punya pekerjaan baru di Jakarta, jadi kami harus pindah ke J).
''Wat voor werk doe je??'' tanya Kinara.
(Pekerjaan apa yang Anda lakukan?).
''Ik vertel het je later als we in Jakarta aankomen, maak je snel klaar, ik wil eerst naar het vliegveld om kaartjes te kopen voor onze reis naar Indonesia'' kata Alderts.
(Nanti saya kabari kalau kita sudah sampai di Jakarta, segera bersiap-siap, saya mau ke bandara dulu untuk beli tiket perjalanan kita ke Indonesia).
"oke papa, wees voorzichtig oké papa" kata Kinara.
(Oke papah, hati-hati papah).
"Assalamualaikum" ucap Alderts.
''Wa'alaikumsalam'' kata Kinara dan Sarah serentak mencium punggung tangan Alderts.
Sesampainya di Indonesia, mereka pun beristirahat di sebuah rumah mewah, uangnya sudah disiapkan oleh Alderts sebelum mereka pergi.
Keesokan harinya Alderts, Kinara dan Sarah tiba di Jakarta.
''Mom, dad will een leraar zoeken die ons Indonesisch leert, zodat we Indonesisch kunnen spreken en het ons gemakkelijker maakt om ons aan te passen aan de omgeving'' kata Alderts.
(Mah, papah ingin mencari guru yang akan mengajari kita bahasa Indonesia untuk memudahkan kita beradaptasi dengan lingkungan sekitar) terjemahan.
''Oke papa" ucap Kinara.
"Assalamualaikum" ucap Alderts.
"Wa'alaikumsalam" kata Kinara sambil mencium punggung tangan suaminya.
2 jam berlalu, Alderts pulang dengan seorang wanita.
''Assalamualaikum" ucap Alderts.
"Wa'alaikumsalam'' kata Kinara sambil mencium punggung tangan suaminya.
"Dit is Sinta, de person die ons Indonesisch gaat leren," kata Alderts kepada istrinya.
(Ini Sinta, orang yang akan mengajari kita bahasa Indonesia) terjemahan.
''Sinta, dit is de Kinara van mijn vrouw'' kata Alderts kepada Sinta
(Sinta, ini kinara istri saya) terjemahan.
Sinta dan Kinara berjabat tangan.
''Mah, bel alsjeblieft Sarah zodat ze ook Indonesisch" kata Alderts.
(Mah, tolong panggil Sarah agar dia bisa belajar bahasa Indonesia juga).
Kinara hanya mengangguk patuh dan pergi.
''Sarah, kom als eerste naar buiten'' kata Kinara mengetuk pintu Sarah.
Sarah pun keluar dari dalam kamarnya.
"Ja'' ucap Sarah.
(Ya).
''Ok, Laten we eerst beginnen met de dagelijkse woordenschat, zullen we?" tanya Sinta.
(Oke, mari kita mulai dengan kosakata sehari-hari dulu, oke).
Ja \= saya.
Jij \= kamu.
Zig \= dia.
Goedendag \= halo.
Dank u \= terima kasih.
Goedemorgen \= selamat pagi.
Goedemiddag \= selamat siang.
Welterusten \= selamat malam.
Welkom \= selamat datang.
Tot ziens \= selamat tinggal.
Zie je weer \= sampai ketemu lagi.
Een \= satu.
Twee \= dua.
Drie \= tiga.
Vier \= empat.
Vijf \= lima.
Ze \= enam.
Zeven \= tujuh.
Ach \= delapan.
Negen \= sembilan.
Tien \= sepuluh.
Maandag \= Senin.
Disdag \= Selasa.
Woensdag \= Rabu.
Donderdag \= Kamis.
Vrijdag \= Jumat.
Zaterdag \= Sabtu.
Zondag \= Minggu.
''Nu zullen we leren over gevoelens" ucap Sinta.
(Sekarang kita akan belajar tentang perasaan).
De liefde \= kasih sayang.
De woede \= marah.
De verveling \= kebosanan.
Het vertrouwen \= kepercayaan.
De creativiteit \= kreativitas.
De nieuwsgierigheid \= rasa ingin tahu.
De nederlaag \= kekalahan.
Depressie \= depresi.
De wanhoop \= putus asa.
De teleurstelling \= kekecewaan.
Het wantrouwen \= ketidakpercayaan.
De twijfel \= keraguan.
Droom \= mimpi.
De vermoeidheid \= kelelahan.
De angst \= ketakutan.
De strijd \= berjuang.
De vriendschap \= persahabatan.
Het plezier \= kesenangan.
Het verdriet \= kesedihan.
De shock \= kaget.
De optimis \= optimis.
De verbijstering \= kebingungan.
De woede \= marah.
De afwijzing \= penolakan.
Het verzoek \= permintaan.
De Veiligheid \= keamanan.
De Bedachtzaamheid \= perhatian.
Di sela-sela mengajar, Sinta mencuri pandang dengan Alderts.
Alderts yang melihat tingkah Sinta tiba-tiba merasa malu.
Sinta memang cantik, tubuhnya juga seperti gitar Spanyol. Tapi Kinara jauh lebih cantik, hanya soal body, Sinta juaranya. Alderts terus memandangi Sinta dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Sinta pun pergi ke toilet, saat hendak berdiri dia sengaja menggoda Alderts dengan mengangkat gaun pendeknya dan berjalan-jalan memberikan ciuman bye kepada Alderts dengan tangannya. Alderts, yang telah mengawasi Sita, merasa malu.
Saat Sinta ingin pulang, Alderts yang mengantarkan Sinta ke depan dan meminta Kinara untuk istirahat di kamarnya agar ia bisa berduaan dengan Sinta.
Setelah memastikan Kinara mengunci pintu kamarnya, dia mengantar Sinta ke depan, tak lupa meminta nomor WhatsApp Sinta agar bisa sering bertemu. Usai memberikan nomor WhatsApp kepada Alderts, Sinta pulang menggunakan taksi online.
Mereka pun mengobrol, bertemu, berkencan di belakang Kinara.
1 tahun tiba di Indonesia dan mereka fasih berbahasa Indonesia, Sinta juga berhenti mengajar mereka, Alderts mulai mengalami perubahan pada sikapnya.
''Mau pergi kemana pah?'' tanya Kinara.
''Keluar'' jawab Alderts dengan dingin.
''Wa'alaikumsalam'' ucap Kinara yang hendak mencium punggung suaminya namun didorong menjauh oleh Alderts dan Alderts segera meninggalkannya.
''Papah, kenapa kamu tidak pulang akhir-akhir ini?'' tanya Kinara mencoba menghentikan langkah suaminya.
Tapi Alderts hanya diam mematung tidak berkata apapun.
Kinara terus bertanya-tanya di benaknya tetapi tidak pernah mendapat jawaban. Kekerasan yang terus ia dapatkan, bukan cinta. Alderts dulunya adalah suami yang sangat penyayang, namun sikapnya berubah drastis saat mereka tiba di Jakarta.
Alderts menjadi suami yang sangat angkuh, dingin dan kasar. Entah apa yang mempengaruhi perubahan sikap Alderts. Kinara tidak mengetahui pekerjaan Alderts saat ini.
Kamar Alderts dengan gaya serba hitam yaitu warna favoritnya.
''Papah mau pergi kemana? sini mamah rapihkan kemejanya'' kata Kinara tersenyum rapi menatap Alderts.
Alderts hanya menatap Kinara dengan tajam dan segera meninggalkannya.
Kinara terdiam karena hatinya terluka oleh perkataan Alderts.
''Pah tolong carikan guru privat untuk mengajarkan Sarah, kasian banget Sarah pah, seharusnya Sarah sudah mulai sekolah saat ini karena umurnya sudah mencukupi untuk memasuki sekolah dasar'' ucap Kinara.
''Oke'' kata Alderts dengan sinis dan segera meninggalkannya.
Kinara masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Dia mengambil foto yang tersusun rapi di dalam sebuah album. Dia mengingat semua kenangan indah bersama Alderts selama pacaran hingga akhirnya menikah.
Halaman pertama ada foto Sarah menunggang kuda ditemani Alderts dan Kinara. Sejak kecil, Sarah suka menunggang kuda seperti ayahnya. Sarah terlihat tersenyum bahagia tidak seperti saat kami pindah ke Indonesia, putri kecilnya yang ceria berubah menjadi pendiam. Sarah yang aktif menjadi pasif.
Pada lembar kedua, terdapat foto mereka sedang berlibur di sebuah taman bunga, Belanda. Alderts sering mengajak keluarganya berlibur dulu, tapi sekarang apalagi liburan, dia jarang pulang.
Di lembar ketiga, foto keluarga kecil mereka makan malam bersama. Makan malam yang sangat romantis, di tepi kolam yang dihiasi dengan lampu warna-warni di setiap sudut dan di sekitar kolam ditambah bunga berbentuk cinta di atas kolam, membuat suasana semakin romantis. Momen yang tidak pernah ia rasakan lagi hari ini. Alderts selalu sibuk bekerja hingga melupakan kebersamaan keluarga.
Halaman demi halaman album foto dia buka, dan dia mengingat semua kenangan di foto itu. Sebuah album foto yang sangat berkesan baginya berisi semua kenangan manis dari keluarga kecil mereka yang diberikan Alderts pada ulang tahun pernikahan mereka.
Malam hari pun tiba dan Alderts tidak kunjung datang, mungkin malam ini dia tidak pulang lagi.
"Mungkinkah dia sudah memiliki wanita impian lain? apa aku sudah tidak cantik lagi?" Kinara terus bertanya-tanya di depan cermin melihat penampilannya sampai dia tertidur di meja riasnya dengan album foto sebagai bantal di kepalanya.
Sejak bertemu Sinta, hubungan mereka semakin dekat. Mereka sering bertemu, makan malam dan bahkan tinggal di kamar yang sama. Tiga bulan menjalin hubungan, Sinta memberitahukan bahwa dia sedang hamil 2 bulan anak Alderts.
2 bulan yang lalu dia tidur dengan Alderts dan layaknya pasangan suami istri. Sinta meminta Alderts untuk menikahinya. Namun ada keraguan dan ketidakmauan di hati Alderts tetapi dia juga tidak bisa membiarkan buah hatinya lahir tanpa seorang ayah.
Akhirnya mereka menikah tanpa sepengetahuan Kinara dan putrinya Sarah. Mereka menikah di S, kampung halaman Sinta. Pernikahan tersebut dilangsungkan secara tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga Sinta dan beberapa anak buah Alderts.
Alderts memang mengancam semua anak buahnya untuk tidak memberi tahu Kinara atau Sarah tentang pernikahannya dengan Sinta. Ia tidak ingin keluarga kecilnya hancur tapi ia juga tidak ingin anak dalam kandungan Sinta lahir tanpa ayah.
Alasan dia jarang pulang adalah karena Sinta yang sedang mengidam dan ingin Alderts selalu berada di sisinya. Alderts terpaksa mengesampingkan keluarga kecilnya demi anak dalam kandungan Sinta. Usia kehamilan Sinta memang rentan saat ini. Dia selalu mengeluh sakit di perutnya. Terkadang Sinta membohongi Alderts dengan mengatakan bahwa perutnya sangat sakit ketika Alderts berada di rumahnya bersama Kinara dan Sarah hanya untuk mendapatkan perhatian Alderts. Alderts yang panik sering meninggalkan Kinara dan Sarah tanpa pamit.
Throw back saat Alderts bertukar nomor WhatsApp dengan Sinta.
''Assalamualaikum cantik, sudah sampai di rumah atau belum?'' tanya Alderts mengirim pesan WhatsApp ke Sinta.
''Wa'alaikumsalam, maaf, ini siapa?'' tanya Sinta.
''Ini aku Alderts'' ucapnya.
''Oh ya, maaf, nomornya belum disimpan'' ucap Sinta.
''Ya, tidak apa-apa, udah sampe rumah belum? atau masih dalam perjalanan?'' tanya Alderts.
Sinta mengirimkan foto.
''Belum sayang, masih terjebak macet'' ucap Sinta.
''Oh begitu hm, kalau udah sampai di rumah, beri tahu saya'' ucap Alderts.
''Ya sayangku'' ucap Sinta.
''Hehe Love you'' ucap Alderts mengirimkan Sinta rekaman suara.
''Love you too'' kata Sinta mengirimkan emoticon hati dan cium.
"Sayang, aku sudah sampai di rumah" kata Sinta.
''Coba pap'' pinta Alderts.
Sinta mengirimkan foto dirinya mengenakan lingerie.
Alderts yang melihatnya pun semakin terpesona dengan Sinta.
Mereka pun berkencan selama 3 bulan. Makan malam romantis, jalan-jalan ke luar kota bahkan ke luar negeri. Tak hanya itu, Alderts juga memberikan Sinta sebuah rumah dan sebuah mobil mewah. 3 bulan berpacaran, Sinta semakin menyukai Alderts, karena dia selalu memberikan apa yang diinginkannya. Perhiasan, rumah, mobil sport dia dapatkan dari Alderts.
Dia yang sudah nyaman dengan uang Alderts, terus menggoda Alderts sampai akhirnya mereka mulai berkencan. 1 bulan pacaran, mereka selalu bersama hingga akhirnya Sinta mengandung anak Alderts. Saat hamil 2 bulan, ia mengatakan kepada Alderts. Alderts yang mendengarnya tiba-tiba terkejut dan pergi ke rumah Sinta, padahal dia sedang merayakan hari pernikahannya dengan Kinara.
''Sayang, coba share location'' kata Alderts.
Sinta mengirimkan lokasi.
Alderts pergi ke rumah Sinta. Mereka memiliki hubungan gelap di kamar Sinta.
Hari demi hari berlalu, Alderts dan Sinta semakin sering melakukannya. Sampai dia datang terlambat 2 bulan dan selalu merasa mual. Kemudian dia memutuskan untuk pergi ke dokter, memeriksa kesehatannya. Di dokter umum, semuanya baik-baik saja dan kemudian dia dirujuk ke dokter kandungan. Di sana dia menjalani tes kehamilan dan hasilnya positif. Dokter pun memberi tahu Sinta.
“Selamat bu, saat ini anda sedang hamil 2 bulan” kata dokter kandungan melihat alat tes kehamilan yang digunakan Sinta.
Sinta terdiam ketika mendengar itu dan kemudian dia memanggil Alderts. Karena tidak diangkat, dia memutuskan untuk memberi tahu Alderts melalui WhatsApp.
Notifikasi pesan ''Sayang, aku hamil 2 bulan'' dari Sinta.
''Apa? hamil? bagaimana bisa? kamu tidak minum obat kah?'' tanya Alderts.
''Minum sayang, saya juga tidak tahu mengapa saya bisa kebobolan seperti ini'' ucap Sinta.
''Ya, aku ke sana sekarang'' kata Alderts yang segera meninggalkan Kinara.
Kinara yang melihat Alderts panik mencoba bertanya padanya. Tapi Alderts tidak mengindahkan dan terus berjalan dengan cepat.
''Kenapa dia bisa hamil?'' Alderts berpikir dengan panik yang membuat wajahnya menjadi pucat.
''Sayang kamu mau kemana?'' tanya Kinara saat Alderts bergegas pergi.
"Yah, mungkin Mas Alderts ada urusan mendesak'' kata Kinara, mencoba berpikir positif tentang suaminya.
1 jam kemudian Alderts tiba di rumah Sinta.
''Sayang, buka pintunya'' kata Alderts mengetuk pintu rumah Sinta.
Sinta membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan Alderts masuk.
Sesampainya di dalam, Sinta langsung mengunci pintu rumahnya.
''Sayang apakah kamu benar-benar hamil 2 bulan?'' tanya Alderts.
''Ya kenapa? anda tidak ingin tanggung jawab? ini anak kamu lho mas, masa kamu tega sih sama anak kamu sendiri?" tanya Sinta.
Alderts terdiam sejenak, mengacak-acak rambutnya.
''Sayang, jawab'' kata Sinta.
Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Alderts.
''Ini anakmu, apakah kamu tega anak ini lahir tanpa ayah?'' tanya Sinta.
''Ya, baiklah, aku akan bertanggung jawab, aku akan menikahi mu, tapi menikah saja dengan sirih karena tidak mungkin jika kita menikah secara resmi, Kinara akan mengetahuinya nanti, bagaimana?'' tanya Alderts.
''Tidak apa-apa, nikah sirih juga yang terpenting kita menikah'' ucap Sinta.
Keesokan harinya mereka pergi ke Sunda untuk mengatur pernikahan.
Setelah beberapa minggu persiapan, hari pernikahan akhirnya tiba. Pernikahan tertutup yang digelar di kediaman Sinta yang hanya dihadiri keluarga dan pak RT dan RW.
Satu bulan setelah mereka menikah, Alderts kembali ke rumah Kinara. Baru 2 hari di rumah bersama Kinara dan Sarah, Sinta menghubungi Alderts mengatakan bahwa dia menginginkan sesuatu dan tidak ada orang di rumah. Akhirnya Alderts meninggalkan Kinara lagi dan menuju ke rumah Sinta di Sunda.
Kinara yang masih belum mengetahui suaminya menikah lagi, masih bisa mempercayai Alderts dan berpikir positif bahwa suaminya sibuk bekerja bukan dengan wanita lain.
Alderts memutuskan untuk tinggal bersama Sinta sampai dia melahirkan.
6 bulan telah berlalu, dan sekarang hari kelahiran calon buah hati mereka. Alderts menemaninya dengan penuh harap. Beberapa menit kemudian, suara tangisan bayi terdengar dari dalam kamar bersalin Sinta. Alderts masuk ke dalam membawa putranya.
Dokter memberi tahu dia bahwa jenis kelamin anaknya adalah laki-laki. Alderts pun mengumandangkan adzan tepat di telinga anaknya dan memberikan nama Rafly Abercio Altezza untuk anak pertamanya bersama Sinta itu. Keduanya memiliki wajah bahagia. Dua minggu kemudian, Sinta diperbolehkan pulang.
Mereka pun menuju ke Jakarta agar Alderts tidak terlalu jauh datang ke rumah Sinta. 2 bulan menemani Sinta setelah melahirkan anaknya, Alderts kembali ke rumah Kinara. Awalnya Sinta tidak melepaskannya, namun setelah rayuan manis yang diberikan Alderts, Sinta pun luluh dan membiarkan Alderts kembali ke rumahnya untuk menemui Kinara.
''Tokkk... tokk... tok... assalamualaikum'' kata Alderts mengetuk pintu rumahnya.
Kinara yang mendengarnya langsung membukakan pintu saat mengetahui bahwa suami tercintanya sudah pulang, dia langsung memeluk Alderts, Alderts memeluk kembali Kinara. Kinara pun mengunci pintu rumahnya dan menyiapkan air hangat untuk mandi Alderts. Sambil menunggu air mendidih, Kinara membuka percakapan dengan Alderts.
''Apakah kamu sudah makan?'' tanya Kinara.
''Belum sayang'' ucap Alderts dengan sangat manis.
''Biarkan saya menyiapkan makanan untuk kamu mas, kamu mau makan apa?'' tanya Kinara.
Alderts segera berdiri dan meletakkan tangannya di bahu Kinara.
''Apa saja sayang'' kata Alderts sambil tersenyum.
Kinara pun menjadi salah tingkah dengan perlakuan Alderts yang begitu manis padanya sehingga dia tidak sengaja mendorong suaminya.
"Maaf mas, aku tidak bermaksud begitu'' kata Kinara.
''Iya sayang, aku tau kok'' ucap Alderts tersenyum mengelus pucuk kepala Kinara.
''Air ini sudah mendidih'' ucap Kinara.
“Sini, aku saja yang bawa, kamu masak saja, sudah lama ya, aku tidak makan makananmu'' kata Alderts sambil mengedipkan mata dan tersenyum.
Terlihat jelas dari wajah merona Kinara yang menunjukkan bahwa dia sedang terbawa oleh perasaan bahagianya.
''Ya, sayang'' ucap Kinara.
15 menit kemudian Alderts kembali ke meja makan dan Kinara telah menyiapkan makan malam berupa nasi goreng.
''Maaf cuma nasi goreng, takutnya kamu kelamaan nunggunya'' ucap Kinara.
"Iya sayang, tidak apa-apa, kalau kamu yang masak pasti enak'' kata Alderts tersenyum sambil mencubit hidung Kinara pelan.
''Ayo, makan nanti keburu makanannya dingin, tidak enak'' ucap Kinara.
''Ya Sayang'' ucap Alderts tersenyum.
Mereka pun makan malam bersama. Setelah makan mereka tertidur di kamar masing-masing sambil berpelukan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!