Fadly , ya benar Fadly, Fadly adalah salah seorang dosen di salah satu universitas ternama di Riau. Selain menjadi dosen, kelebihannya juga memiliki paras yang tampan sehingga membuat para mahasiswi terpicut dengan ketampanannya. Ya namanya juga mahasiswi, kalau tidak yang tampan pasti cari yang kayaaa. Ups…. Bukan menyindir yaa !
Fadly ini memiliki karakter yang cuek, wow lumayan kan kalau jadi pacarnya mahasiswi enggak bisa centil centil banget sama diaaa,,, hopp uda udaaa lanjut kecerita. Tadi sampai mana yaaa ?? penulis lupaa , oiya sampai di cuek,
Namun , fadly tidak secuek apa yang dipikirkan , ia juga jail, dalam artian cuek nya hanya sama orang orang tertentu saja. sama yang sudah ia kenal ia sangat jail.
Pagi itu di Pekanbaru banyak sekali mobil mobil yang mengendarainya lambat seperti siput, ya kayak macet gitu, tapi bisa dibilang ya macet laa, Fadly bingung mau menggunakan kendaraan apa menuju ke kampus ketempat ia bekerja, sedangkan pagi itu fadly harus mengawas ujian pada mata kuliah yang diajarkannya kepada mahasiswa di kelas ia tersebut. Jam sudah menunjukan pukul 08.35 WIB, ujian berlangsung tepat pukul 09.00 WIB. Ini pertama kalinya Fadly terlambat karena bangunnya kesiangan . Ya namanya juga manusia, kadang ada melakukan kesalahan jugaaa, yak kan ?
“jadi abang kekampus naik apa ??” tanya mamanya fadly sambil melahap selembar roti yang dilapisi dengan sayur sayur dan saos. Wiii enak yaaa, jadi laper niii. Ah udah kembali kecerita
“abang naik busway aja la maa, kalau bawa mobil nanti kena macet, malah terlambat nanti” jawab fadly sambil terburu buru melahap sarapannya.
Jarak dari rumah fadly ke tempat ia bekerja sekitar kurang lebih 29 KM, aduh nanggung kali satu lagi 30 KM, udah lah genapi aja 30 KM biar enak ngitungnya, hehehehe
Fadly pun berlari sekencang kencang nya menuju ke Halte, karena bus sudah stay di halte tersebut dan bus mulai gerak. kemudian fadly berlari terburu-buru mengejar bus tersebut .
Ya nasib masih berkata baik, fadly pun masih sempat menaiki bus tersebut.
Fadly berdiri tegak di bus sambil melirik lirik mencari kursi yang kosong. Karena kebetulan bus yang ia tumpangi sangat padat. Ya hari ini memang hari keberuntungan fadly ada tersisa satu kursi paling belakang dekat dengan seorang wanita sambil memeluk tas ransel miliknya.
“alhamdulilah, masih ada satu kursi tersisa untuk gue” ucap Fadly sambil ngos-ngosan kecapekan
“gue ?? hahah” bisik cewek tersebut sambil menertawai fadly. Respon fadly hanya melirik wanita tersebut tanpa menghiraukan tertawa bisiknya sambil mengelap keringatnya yang bercucuran ditubuh fadly.
“ini orang habis ngapain ya, pagi pagi gini pori-porinya sudah megeluarkan sumber air” ucap wanita tersebut dalam hati sambil curi-curi pandang ke fadly . Wanita tersebut bernama Febri, Febri adalah salah seorang dosen dimana ia juga bekerja di universitas yang sama dengan tempat fadly bekerja hanya saja mereka tidak pernah ketemu karena beda jurusan. Kebetulan fadly mengajar di Fakultas Teknik, sedangkan Febri mengajar di Fakultas Pertanian.
“mas,bisa agak menjauh sikit enggak, soalnya kamunya bauk” ucap Febri sambil menutup hidung.
“mbak, itu mulut apa mulut yang ngomong??” jawab fadly
“upsss, santai la bro, aku hanya bercanda saja” fadly pun tidak merespon kembali ucapan Febri. Ia hanya melototi febri dengan wajah tampannya.
Busway yang mereka naiki berhenti ke halte satu lagi untuk menjemput penumpang yang sudah menunggu. Dikira busnya berhenti penumpang pada turun, eh malah penumpang bertambah banyak. Bus pun semakin padat dan sumpek karena penumpang yang tidak kebagian kursi berdiri di depan orang yang duduk. Haduhhh, uda panas, macet, ramai pulak, malah duduk disamping cewek yang nyebelin, pasti kebayang dong yang jadi fadly. Tapi fadly tetap bersabar menghadapi cobaan yang terjadi.
“eh ko nggak kasian apa liat nenek itu berdiri ? kasian tau” ucap febri yang melihat seorang nenek-nenek berdiri “idiih di cuekin lagi” kata febri dalam hati dengan raut muka yang kesal.
“eh ko nggak punya kuping apa yaa ? apa jangan-jangan ko nggak punya mulut kali yang untuk berbicara! Dari tadi aku ngomong di diami aja” ucap Febri sekali lagi dengan raut muka yang kesal sambil memarahi fadly dengan suara yang lantang. Pasti kebayangkan di suasana yang panas , sumpek dan tenang tiba tiba terdengar suara febri dengan lantunan yang agak keras. Oh my god, semua penumpang dari ujung ke ujung pada melirik ke fadly dan febri. Kebayang apa yang terjadi selanjutnya ??? yuk disimakkk
Tiba-tiba bus terhenti lalu pintunya kebuka, plaaaaak, febri dan fadly tercampak keluar, ya gitu deh, febri dan fadly di keluarkan penumpang yang lain dari bus gara-gara ribut.
“ini semua gara-gara lo” bentak fadly sambil bangkit karena ia terjatuh dibuat penumpang bus.
“bahhh, santai la bro jangan marah-marah gitu, anggap aja ini awal perkenalan kita” jawab febri yang juga ikut bangkit dari duduknya nya di aspal. fadly langsung berjalan meninggalkan febri tanpa ada sedikit bantuan fadly untuk menolong febri berdiri. Ya wajar aja sih kan, febri agak susah berdiri karena febri memiliki postur tubuh yang agak gemukan sikit. Sikit aja nyoo nggak banyak banyak gemukanya.
Sekitar sudah 20 meter menjauh dari febri, Fadly pun langsung menyetop mobil Taxi untuk ia tumpangi, tetapi mobil taxi tersebut tidak berhenti karena taxi tersebut sudah membawa penumpang. Ia pun memperhatikan taxi tersebut seperti ia kenal penumpang yang di dalam taxi. Ketika melewati fadly, kaca taxi tersebut terbuka lalu keluarlah kepala penumpang taxi “woii, mas bro judes, da da” ucap Febri sambil melambaikan tangan dan teriak sambil tertawa terbahak bahak. Ternyata penumpang yang didalam taxi tersebut adalah febri. Febri yang terlebih dahulu menyetop taxi tersebut tanpa sepengetahuan fadly.
“ah resek” ucap fadly sambil menendang batu yang didekat kakinya “kenapa dia duluan yang dapat taxi tersebut, dia apa nggak tau ya kalau saya harus ngawas ujian pagi ini” .
Tak lama itu , tiba tiba supir taxi tersebut berhenti lalu membuka pintu dan menarik febri keluar.
"Lahh pakkk, salah aku apa ya" tanya febri heran. Tanpa jawaban satu kata pun, supir taxi tersebut pergi menjalankan mobilnya dengan kekuatan penuh dan meninggalkan febri begitu saja. Fadly melihat kejadian tersebut ia langsung berlari menghampri Febri sambil menertawai Febri
“hahaha…rasain lo kenak batu nya kan hahahahaha” tawa Fadly terbahak bahak
“eh puas ko kan” kata Febri dengan raut muka yang cemberut
“hahahaha” tawa Fadly
“diam"
“rasain”
“diam aku bilang, kalau enggak aku siram air minum ko ya”
“hahahaha”
Tanpa berpikir panjang lagi tiba-tiba Byurrrrrrrrrr……. Febri langsung menyiram fadly dengan air minum yang ia bawa. “ketawa lagi ?” ucap febri dengan raut muka songong
“ha”
“uda mulai gila dia”
“ha”
“hahahahahahaha,basah ko kan ? hahaha makannya jangan ko cari gara-gara sama aku” ucap febri
“memang kepala batu lo yaaa”
“mas bro judes”
“diam”
“diam”
“apaan si lo”
“diaaaaaaaaaaaammmm” teriak nyinyir febri
“ini suara apa terompet ? nyiniyir amat sih lo , sakit nih telinga gue”
“eh ko nggak usa lagak sok sok jadi orang Jakarta sana laaaa, sok sok pakai lo gue lo gue segala, menggek amat si”
“lo tuh memang kepala batu ya, nyesal banget gue hari ini ketemu sama makhluk kayak elo”
Fadly pun langsung pergi meniggalkan febri dengan perasaan yang amat kesal sambil menendangi batu disekitar perjalanannya. Ia merasa hari itu adalah hari kesialan baginya, bertemu dengan seorang wanita yang bikin manusia tidak punya hati lagi.
“kenapa gue apes banget ya hari ini, andai aja cewek itu cowok, udah habis gue buat” ucap kesal fadly. Masih untung mbak kepala batu nggak dijambak-jambak rambutnya. Bahhh kok di jambak-jambak pulak, gaya cool, muka tampan, badan tegap masa main jambak-jambakan, ganti-ganti, untung aja mbak kepala batu nggak di pukul habis-habisan, kalau saja rasa kesabaran mas bro judes abisss…. Iya betoll, habis mbak kepala batu !! heheheheh (pakai logat batak)
Secangkir kopi sudah disuguhkan diatas meja, beberapa Kertas lembar jawaban dan soal juga sudah ditangan mahasiswa. What????? Apa maksudnya ini ? apa Mahasiswa sudah mencuri soall ? hopppppp no no no tenyata didepan kelas sudah berdiri ketua jurusan mengawasi mahasiswa ujian dikelas Fadly. Dari kejauhan terlihat fadly sedang berlari terburu-buru menuju kekelasnya.
“asalammualaikum” ucap fadly terputus kaget melihat Ketua jurusan sudah berdiri didepan kelas dan melihat semua soal dan lembar jawaban sudah terbagi.
“temui saya nanti diruangan setelah jam ujian selesai” ucap ketua jurusan sambil pergi meninggalkan kelas melewati fadly dengan raut muka yang serammmm.
Sudah sangat terkenal bahwa ketua jurusan dijurusan teknik sangat sangat garang. Jangankan manusia, nyamuk aja berlarian ketika melihat ketua jurusan tersebut. Hahahaha ndak-ndak becanda ajaaa, emang ketua jurusan tersebut mempunyai darah berwarna putih sehingga ditakuti nyamuk. Jangan terlalu serius donggg !
Para mahasiswa memanggil ibu ketua jurusan dengan sebutan Bugar yang artinya buk garang. Itu sakin takut nya mahasiswa terhadap ibu tersebut. Tapi segarang-garangnya bugar , Bugar tidak mangsa manusia kok ! tenang, masih aman kitaaa.
Belum 20 menit fadly sampai dikelas, para mahasiswa sudah mengumpul kertas jawaban dan soal ke fadly. Para mahasiswa sudah menyelesaikan ujiannya dari 1 jam 19 menit yang lalu. Ternyata fadly sudah memang benar-benar terlambat. Kira-kira bagusnya fadly di hukum apa yaa ? masak mahasiswa aja yang terlambat dihukum, dosen juga dong, karena dosen juga punya aturan. Yaaaa hukuman yang setimpal akan dirasakan fadly. Karena fadly akan menghadapi bugar. Wiii horor yaaaa.
Langkah demi langkah di telusuri fadly menuju keruangan bugar, tidak jauh dari ruang dosen sehingga tak butuh waktu yang cukup lama untuk menuju keruang bugar. Ketika sudah sampai didepan pintu ruangan bugar, fadly tak langsung mengetuknya dan masuk. Melainkan fadly hanya mondar-mandir bolak balik saja depan ruangan bugar. Fadly sedang mempersiapakan mental dan kata kata yang akan ia ucapkan didepan bugar. Tentu membuat perasaan fadly semakin lama semakin deg-degan dan hati yang semakin kwalahan. Mengapa demikian ? tentu iyaaa, karena jarang sekali manusia setelah masuk kedalam ruangan bugar keluar dengan keadaan sehat walafiat. Hahaha enggak gitu juga kaliiiii, emang bugar ini Virus covid 19,, no..no..no… tergantung orangnya juga sih, kalau kuat mentalnya yaaa keluar dengan keadaan selamat.
Fadly sudah mengumpulkan tekadnya untuk mengetuk pintu bugar. Setelah beberapa menit ia mau mengetuk pintu bugar akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuknya
Tuk..tu..tuk suara pintu mulai terdengar tapi pintu belum terbuka.
“siapa” ucap bugar sinis dari dalam ruangan
Tuk…tuk…tuk… suara pintu terdengar untuk yang kedua kalinya. Tapi hal yang sama terjadi, tidak ada sama sekali orang yang menongolkan diri. Ya pintu tetap tertutup rapat.
“siapaaa ??” ucap bugar yang kedua kalinya dengan nada yang agak keras dan lantang.
Tuk…tuk…tuk… suara ketukan pintu untuk yang ketiga kalinya. Hal yang sama tetap terjadi, fadly sama sekali tak memberanikan diri untuk membuka pintunya.
“haaaa,,,, ini orang ngerjai saya ini” ucap bugar sambil memukul meja dengan keras dan mulai bangkit dari duduknya. Sebelum bugar berdiri, fadly mendengar ucapan bugar dan mendengar gerak gerik bugar bangkit dari duduknya. Fadly pun akhirnya menongolkan kepalanya saja tanpa terlihat anggota tubuh lainnya.
“bukan buk, bukan saya untuk mengerjai ibuk, hanya saja saya agak takut bu” ucap fadly gagap yang hanya berbicara dibalik pintu dan hanya kepala nya saja yang ia tampakkan .
“oh kamu , masuk” kata bugar dengan suara yang lantang. Fadly pun mulai melangkahkan kakinya satu persatu menuju kemeja bugar. Ketika duduk bugar hanya terdiam melihat dia tanpa ada bersuara sedikit pun. Fadly ikut diam sehingga suasana jadi sangat tegang. Satu kata pun tak berani ia lontarkan kepada bugar yang masang muka galak. Ruangan sangat senyap karena tak ada suara satu pun terucap, bahkan suara jam tik…tik..tik… terdengar sakin senyapnya keadaan ruangan. Untung saja suara detak jantung fadly yang berdebar begitu kencang tidak terdengar oleh bugar, kalau terdengar waduhhhh bisa malu nih fadly.
Sesekali fadly menatap mata bugar dan langsung menundukkan kembali kepalanyanya. Keringat mulai berkeluaran dari tubuh fadly, telapak tangan fadly pun mulai basah. Hupppp satu lagi, muka fadly pun mulai memerah dan kisut.
“ada apa kamu kemari ??” Tanya bugar sangar
“ti..dak a..da a..pa apa buk” jawab fadly gagap. Setelah menjawab pertanyaan bugar fadly langsung bangkit dari duduknya dan berbalik arah untuk pergi. Ia pun berjalan begitu cepat menuju keluar ruangan.
“Fadlyyyy” teriak bugar memanggil fadly yang baru saja sampai diluar ruangan bugar. Tanpa berpikir panjang fadly langsung berlari sekuat-kuatnya meninggalkan ruangan bugar tanpa ditutupnya kembali pintunya.
Mbammmmm suara hentakan pintu ruangan bugar tertutup dengan sangat keras.
***
Fadly terus berlari sekencang-kencangnya menjauh dari ruangan bugar, sampai ia berada di fakultas lain. ia berlari terus menerus dan sikit-sikit kepalanya melihat kebelakang memastikan bahwa bugar tak ikut berlari untuk mengejarnya. Ia terus berlari dan akhirnya ia menabrak seorang wanita yang sedang membawa buka lebih dari 7 buku yang ketebalannya mencapai 500 halaman. Kebayang kan bagaiaman berat nya itu!!!!
Brakkkkk suara tabrakan antara fadly dengan seorang wanita. Braakkk yaa jangan di tambah huruf e setelah huruf b nya yaa
“ah ko lagi ko lagiii , kenapa si aku harus ketemu sama kau lagi”ucap wanita tersebut
“lo kan wanita yang tadi pagi, pantes gue sial, ternyata gue ketemu sama elo” ucap fadly. Tenyata yang tabrakan dengan fady adalah febri.
“stop..stop..stopp… ko jangan banyak bicara sebaikanya ko tinggali aku secepatnya karena kalau ko lama lama disini banyak hal hal yang tidak terduga akan terjadi sama akuuu, cepat pergiii tinggali aku” ucap febri sambil menyusun bukunya yang terjatuh berserakan.
“weee… siapa yang mau lama lama disini, dasar kepala batu” jawab fadly sambil pergi meninggalkan febri tanpa membantunya sedikit pun.
“dasar mas bro judes,,, bukanya minta maaf atau bantui kek, dasar bocah tengik” ucap febri. Febri kembali menyusun dan membawa buku yang ia bawa menuju ke ruangannya. Tidak ada bersuara sedikit pun tiba tiba terpikirlah oleh febri dalam hati “kira-kira mas bro judes ngapain ya di kampus ini ? apa tadi dia ngikuti aku ??? oh my goddd oh no no no apa yang akan dilakukanya terhadap gue sampai-samapi ia mengikuti ku ??? apa dia maling ? bisa jadi dia begal ! aku harus waspada nih”
Bunga yang mekar memang tak selamanya harus indah. Begitu juga dengan febri, ada aja masalah yang ia hadapi untuk hari ini. Seperti manusia yang dikejar-kejar rentenir, lo ? kok bisa pulak kesitu. Ganti-ganti, seperti air yang diisi kedalam ember bocor. Terisi terus namun tidak penuh-penuh. Akhirnya Febri sampai keruanganya sambil merepet-repet.
“kamu kenapa feb ??” Tanya yudia yang merupakan rekan kerja febri
“itu yud, aku ketemu cowok yang aku ceritai tadi pagi. Kali ini dia menbrak ku tanpa meminta maaf sama dan dia malah memarahi ku. Ini ni buku semua yang aku bawak semuanya berserak dilantai, tu dia nggak ada bantui aku sedikit pun. Kan memang kurang ajar dia. Memang bocah tengik dia”
“hahahaha uda la feb, jangan marah-marah gitu. Bisa jadi dia suka nggak sama kau? Atau bisa jadi kalian bertemu untuk berjodoh. Hahahahahaha”
“terus…. Terus… ketawai aja terus. aku ya kalau tak ada lagi pilihan laki-laki didunia ini selain dia, aku lebih baik jomblo yud dari pada harus sama dia”
“ eh awas lo feb termakann cakap”
Matahari semakin petang semakin tenggelam, kini matahari akan bertukar shif pekerjaan sama bulan. Saatnya tugas bulan yang menerangi bumi. Baik ya antara matahari dan bulan, mereka kerjasama yang tepat bahkan mereka tidak pernah bertukar pekerjaan, seperti matahari kerja dimalam hari dan bulan bekerja di siang hari toh sama sekali tak pernah kan , hehehehe
Malam ini suhu nya begitu dingin dan terang karena ada beribu-ribu bintang di langit menemani bulan menyinari dunia… cieee, sok sokan gituuu bintang bulan menyinari yang dibahas… hahaha langsung ke ceritaaa
Febri kembali mengotak-ngatik ponsel miliknya sambil meneguk secangkir teh. Ia sudah menjalin hubungan bersama kekasih selama dua tahun. Tetapi tiga bulan belakangan ini febri dan kekasihnya sama sekali jarang komunikasi, jarang kasih kabar apalagi chating, Boro boro lah. febri juga tidak tau kenapa dia menjalin hubungan seperti ini. ia selalu menghubungi cowoknya tapi cowoknya sama sekali tidak pernah membalasnya, tidak pernah mengangkat telefon dari febri. Ya febri serasa di gantungin gitu sih, kasian kann !. Sebenarnya febri juga ingin mengetahui apa yang sebenarnya yang diinginkan sang kekasih, ia juga ingin kejelasan dari kekasihnya, Ya namanya juga wanita ya kan, kalau uda sayang ya begitu lah.
" Kamu dimana ? bagaimana sama hubungan kita ? kenapa kamu tidak pernah menghubungi ku kembali ?? sebenarnya mau kamu apa ? aku ingin tau kejelasan dari kamunya aja. Kamu bisa ngerti perasaan aku nggak sih ? mana kamu yang dulu rio ? yang selalu perhatiinaku , yang selalu ngestalk aku, yang selalu japri-japri aku. Mana kamu yang dulu , aku merindukan masa masa kita dulu. Mengapa kamu giniin aku ! kamu janji tahun depan mau menikahiku. Tapi apa buktinya ? uda tiga bulan belakangan ini kamu begini sama aku. Orang tua aku terlalu sering nanyai kamu. Yang selalu datang kerumah ku. Yang selalu nemeni papa aku main catur. yang selalu ditunggu mama aku untuk mencicipi makanan yang ia buat. Mengapa kamu giniin aku ? sejak pertunangan kita 5 bulan yang lalu, sejak itu kamu sudah berubah. Perlahan-lahan menghilang dari ku. Aku masih butuh kamu rio. Tolong ngertiin perasaan aku. Aku harap kamu bisa balas pesan ini" isi pesan febri yang dikirim kekekasihnya yang bernama rio. Rio terkenal sangat setia dan bisa menerima segala kekurangan febri. Rio juga sudah datang kerumah febri untuk melamarnya pada lima bulan yang lalu, lah sekarang rio malah meninggalkan febri begitu saja tanpa alasan apapun.
Tung..tung.. bunyi ponsel febri yang menandakan ada pesan masuk. Febri pun terburu buru membuka ponselnya . setelah ia buka ternyata balasan dari 88330 yang berisi collect SMS tekom**l : Pesan anda sudah diterima dan biaya SMS dibayar oleh nomor tujuan……. Febri teriak terpicut dan langsung lompat dari tempat tidurnya
“yeeee….sms aku dibaca rio, dan ternyataaaa pulsa aku habis . tapi nggak papa yang penting dia sudah baca pesan aku dan aku tinggal menunggu balasan darinya”
Febri selalu membolak-balik melihat ponsel miliknya yang sedang menunggu balasan dari rio. Setiap dua menit sekali ia melihat ponselnya. Febri sudah sangat sayang sekali dengan Rio. Ya wajarlah namanya juga sudah dua tahun menjalin hubungan, apalagi rio selama ini dikenal baik banget sama febri dan keluarganya. Dasar lelaki, hoppp tapi tidak semua lelaki begituuu yaaa.
“Rei bisa temui aku di caffé resto sekarang” isi pesan febri yang ia kirim ke sahabat dekatnya bernama Reiza
Tak lama kemudian ponsel febri kembali berbunyi yang merupakan balasan pesan dari Reiza “ada apa feb ? masalah cowok lagi ? ok lah aku kesana sekarang. Tapi jangan lama-lama yaaa soalnya kan sudah malam ni”
“ok rei” balas febri kembali, “kok nggak seperti biasanya ya reiza kayak gini ? biasanya jam berapa aja dia siap dengari curhat aku dan siap menemaniku, bahkan ketika jam sudah menunjukan larut malam dia malah meminta aku tidur dirumahnya” ucap febri dalam hati. Tanpa berpikir panjang lagi febri langsung bergegas mempercantik diri lalu ia keluar dengan terburu-buru.
“Febri kamu mau kemana ???” Tanya mama febri yang melihat putrinya keluar kamar dengan buru-buru keluar rumah.
“ma febri pergi dulu yaaaa” ucap febri sambil berlari keluar rumah
“feb jangan lama-lama pulangnya” ucap mamanya yang mengikutinya sampai depan pintu .
***
Febri masuk ke caffe tersebut dengan keadaan terburu-buru dan tanpa tersengaja ia menabrak seorang lelaki yang sedang membawa minum sampai tumpah hingga baju lelaki tersebut basah. “aduh maaf maaf mas” ucap febri tanpa melihat muka lelaki tersebut. Ketika ia melihat lelaki tersebut ia tersentak kaget “ Rioo!!! Kamu kemana aja selama ini, aku rindu” ucap febri lalu memeluk rio dan meneteskan air mata
“kamu ini apaan sih” jawab Rio sambil melepas pelukan febri
“kamu jahat, aku rinduuu aku rinduuuu yooo” ucap febri sambil memukuli dada rio
“kamu ni kenapa sih”
“kamu kemana aja selama ini ?? mengapa kamu menghilang begitu saja tanpa memberi kabar sedikit pun”
“asal kamu tau yaaa, aku tuh menghilang bukan untuk senang-senang, bukan untuk liburan. Aku selama ini pergi keluar kota feb, aku kerja, aku cari uang buat menikahi kamu. Kamu taulah sekarang ayah aku bangkrut. Jadi aku harus bekerja keras banting tulang untuk menghidupi keluarga aku dan adik – adik ku” jelas Rio
“tu kenapa kamu tidak membalas sms aku ? kenapa kamu tidak menghubungi aku via telepon ?”
“kamu ini memang payah yaaaa, ponsel aku hilang kenak jambret. Semua atm, ktp,sim, seisi dompet ku hilang semuaaa. Bagaiamana bisa aku menghubungi kamu. Nomor kamu aja aku tidak ingat feb”
“ni kenapa kamu bisa disini ? dan kenapa kamu tidak kerumah aku dulu”
“feb kamu ngertiin aku laaaa, aku baru pulang kemari. Ini aja aku belum ada pulang kerumah sama sekali. Aku dari bandara langsung kemari. Aku haus”
“tu kok kamu baru pulang mana semua tas kamu ?”
“kan sudah aku bilang, semua barang aku kena jambret. Aku sekarang tidak punya apa-apa, ini untung aja aku ketemu kamu. Jadi kamu bisa bayarin makan dan minum aku”
“hems, ok lah. Alasan kamu aku terima” ucap febri yang sama sekali tidak ada kecurigaannya terhadap kekasihnya. Karena ia sangat sayang sama kekasihnya. Ia pun percaya begitu saja.
“febri, kamu sudah sampai??” Tanya Reiza yang tiba-tiba datang mengahmpiri mereka berdua. “ya ampun rioo, baju kamu kok basah begini ? ntar ya aku carikan tisu” ucap reiza yang kaget melihat bajunya rio basah karena ketumpahan air. “makannya kamu itu bawak air minum hati-hati, tuh kalau uda tumpah begini nggak minum lah kita” ucap reiza keceplosan
“apa kamu bilang rei ? nggak minum lah kita ?? maksudnya apa ini?” Tanya febri
“aduhhh febri. Kamu itu punyak otak diciptakan untuk berpikir yaaaa. Bukan untuk seudzon sama orang aja. Tadi kamu kan yang suruh aku kemari ?? tuh ketika aku sampai disini aku ketemu sama rio, yaudah lah kami ngobrol berdua sekalian menunggu kehadiran kamu” jelas Reiza
“iya sayangg,sebenarnya aku tadi mau kerumah kamu setelah selesai minum. Beruntung aku ketemu dengan reiza. Tuh kata reiza kamu bakal kemari, ya sudah jadi aku nunggui kamu disini” timpal rio
“ih kamu ini sayang” kata febri centil sambil memeluk rio
“ya sudah sayang kamu pesankan dong makan untuk aku dan reiza. Laper nih” ucap Rio
“ok sayang, tunggu dulu yaaa, kalian duduk aja dulu” jawab febri sambil pergi ke meja pesanan untuk memesan makanan
“rio kamu kok mau sih dipeluk-peluk dia” ucap reiza
“ya mau bagaimana lagi sayang, aku kan masih mengharapkan uang dia. Tuh kalau nggak ada dia disini kita mau makan apa. Lagian kamu memilih tempat disini. Tempat dimana kamu bakal kamu ketemuan sama febri”
“ya habis gimana lagi, dia ngajakin aku jumpa, kamu juga ngajakin aku jumpa. kan tadi aku bilang ke kamu hati-hati jangan sampai kamu bertemu dengan febri, nih kamu malah tabrakan sama diaaaa. Dasar pekokkk”
“tapi yaudah lah nggak papa, kan kita bisa makan gratis”
Febri dari kejauahan memandangi Rio dan Reiza. Ia sama sekali tak ada perasan curiga terhadap teman dan pacar nya. malahan Ia sangat bahagia karena sudah bertemu pacarnya walaupun posisi febri sedang dimanfaatkan uangnya. dasarrr bucinnn ... upsss
Memang selama ini rio memanfaatkan febri untuk bayar uang kuliahnya. Febri dan rio mempunyai jarak umur 5 tahun lebih tua dari febri. Is is yang cowok pulak yang matrek yakan !!!. akhirnya febri pun kembali kemeja dengan seorang pelayan caffe sambil membawa hidangan.
“yuk kita makan” ajak febri sambil menyuapkan sesendok makanan kemulutnya. “oh iya ,kok keliatannya kalian dekat yah”
“ha perasaan kamu aja feb” jawab reiza
“oh iya rei, ini kan sudah jam 22.00 WIB, aku malam ini tidur dirmah kamu yaaa, soalnya banyak yang mau aku ceritai ke kamu”
“apa ??? maaf ya feb bukannya aku tidak mau. Tapi seminggu kedepan ini keponakan ayah aku datang. Jadi rumah aku lagi ramai Dan kamar aku penuh juga”
“oh yaudah deh, aku biar minta antar rio aja pulang. Lagian orang tua aku juga merindukan rio”
uhuuk-uhukk suara batuk rio “maaf ya sayang,bukannya aku tidak mau nganterin kamu. Tadi aku uda janjian dula sama reiza mau ngantari dia pulang kerumahnya. Kamu tau kan rumah reiza jauh dari sini. Kasihan dia kalau malam-malam begini naik taxi. Next time aja yaaa”
“ehemmm, yaudah la yah feb, aku mau pulang dulu, uda malam nih, takut ayah aku nyariin” ucap reiza sambil bergegas siap siap mau pulang “yuk rio”
“kami pergi dulu ya sayang, besok aku main kerumah kamu. Masakin makanan kesukaan aku yaaaa”kata rio sambil mencuit hidung febri dan pergi meniggalkan febri seorang diri
“tttttaapiii, makanannya kan belum habis”ucap febri. mereka sama sekali tak merespon dikarenakan mereka sudah agak jauh
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!