NovelToon NovelToon

PERNIKAHAN RAHASIA

Awal Baru

Dibawah halte bus. Aku menunggu hujan deras redah. Saat itu sudah menunjukan jam 21:20 malam. Yah aku pulang malam di karnakan sewaktu sekolah usai aku tidak langsung pulang kerumah. Biasalah remaja SMA. Masa dimana anak remaja sedang nakal-nakalnya. Perkenalkan. Namaku Farrel Argandana. Usiaku 17 tahun dan Aku kelas 11 IPS 2. Orang bilang aku genius. Tanpa belajar pun aku bisa menjawab soal dari guru. Aku murid hits disekolah. Karna wajah ku tampan. Etss.... Tapi aku tidak culun. Justru tampilan ku seperti preman tapi aku anak baik kok. Suka bantuin bunda walaupun suka bohongi bunda juga hehe. Saat hujan redah aku langsung pulang kerumah.

*Rumah*

Farrel : "assalamualaikum bunda"

Bunda : "waalikum salam rel. Kok baru pulang?"

Farrel : "kerja kelompok Bun hehe (padahal main)"

Bunda : ya udah, makan gih ada yang mau ayah omongin katanya.

Farrel : mandi dulu bun

Setelah mandi, aku keluar menuju ruang makan. BTW ayah ku ini CEO suatu perusahaan dan dia orang yang sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan makan malam dirumah pun jarang. Hari ini Tumben ia pulang cepat

*Ruang makan

Bunda : ini rel, bunda udah masakin makanan kesukaan kamu.

Farrel : makasih bunda. oh ya, katanya ayah mau ngomong sesuatu?

Ayah : ahh.. iya rel. Jadi gini *uhukk uhukk (batuk)

Bunda : duhh yah.. kalo ngomong telen dulu nasinya. Keselekkan. nih minum (memberikan minum)

Ayah : makasih bun.. jadi ayah ada urusan kerja di Shanghai selama 3 tahun. Kalian ikut ayah aja ya.

Bunda : wahh boleh tu yah. Kapan berangkat?

Ayah : Minggu depan Bun.

Farrel : Farrel ga ikut deh yah. Farrel ga bisa bahasa Mandarin. Nanti sekolah Farrel gimana?

Ayah : kan bisa belajar rel. Kan ada bunda

Farrel : Farrel disini aja yah,Bun.

Ayah : kamu sendiri disini nak. Kalo ada apa-apa nanti gimana

Bunda : bener rel. Kalau nanti sakit siapa yg urus

Ayah : atau gini aja. Kamu ikut om Irfan aja di Bandung. Kamu pindah sekolah ke sana.

Farrel : oke

Setelah makan malam. Ayah langsung menelpon om Irfan dan menitipkan aku. Om Irfan langsung setuju bahkan katanya tak sabar lagi menunggu ku datang. Om Irfan ini adik ayahku. Beliau sudah 20 tahun lebih menikah. Tapi belum juga dapat keturunan dan mengadopsi anak laki-laki yang 1 tahun lebih tua dariku. Andika namanya. Ayah ku dua bersaudara jadi aku adalah keponakan om Irfan satu-satunya. Katanya Dia sudah menganggap ku seperti anak nya sendiri.

#Seminggu kemudian

Aku mengantar ayah dan bunda ke bandara. Setelah mereka pergi om Irfan ternyata datang untuk menjemput ku. Sepertinya om Irfan benar-benar sudah menganggap aku seperti anak kandungnya. Karna jarak antara Bandung dan palembang rumayan jauh. Dan dia rela datang untuk menjemput ku. bahkan om Irfan sudah mengurus semua registrasi pindah sekolah ku. Om Irfan ketua Yayan SMA Raya indah di Bandung. Jadi sangat mudah bagiku untuk pindah ke sana. Aku bahagia karna akan jauh dari orang tua ku. Aku bebas melakukan apa yang aku mau. karna om Irfan tidak pernah melarang apapun yang penting aku bahagia katanya. Itulah alasan kenapa aku tidak mau ikut ayah ke Shanghai. Karena meskipun ayah dan bunda sibuk masing-masing tapi mereka selalu mengawasi gerak-gerik ku. Mereka overprotektif sejak kakak ku meninggal... Yahh aku dulu punya kakak. Kakakku sangat bebas dan nakal. Orang tua ku tidak pernah melarang nya melakukan apapun sampai kakakku menjadi bandar narkoba pun mereka tidak tau. Saat kakak ku di grebek polisi. Kakakku kabur dan tertabrak mobil hingga tewas. yang membuat ayah stress adalah ketika pemakaman kakakku. ada seorang gadis yang menangis minta pertanggung jawaban karna sudah dihamili oleh kakakku. Ayahku syok dan sejak itu mereka selalu melarang ku untuk pacaran dan harus memilih teman. Pikirku aku sudah besar dan tau mana yang baik dan mana yang buruk jadi aku tidak mau hidupku di atur. Tapi sebenarnya aku keras kepala. Semangkin dilarang semangkin jadi. Aku berkumpul dengan teman-teman ku saat pulang sekolah. Mabuk-mabukan,ngerokok bahkan membully teman sekolah yang terlihat cupu. Cuma satu hal yang aku tidak lakukan yaitu berpacaran. Entahlah aku merasa tidak tertarik dengan perempuan secantik apapun dia.

Sesampainya dibandung. Aku disambut hangat oleh Tante Maya istrinya om Irfan dan Abang Andika anak angkatnya.

T.Maya : welcome baby. Uh keponakan Tante Tambah ganteng aja. Kamu udah makan belum?

Farrel : udah Tan

T.Maya : ya udah kalo gitu kamu istirahat aja dulu. Kamar kamu disebelah kamar nya Andi ya. Ini barang kamu tinggal aja. Nanti Tante yang bawak ke atas.

Farrel : iya Tan makasih

Andika : ehmm...kok lu tambah cakep rel

Farrel : duhh bang ga ada duit receh gue

Andika : ehh si ban*St dipuji orang bukannya makasih atau Puji balik kek

Farrel : okeh makasih Abang Andi yang gendutt hahaha

Andika : ehh ******. Ga bisa bedain mana pujian mana hinaan ini bocah yak hahaha

Aku dan bang Andi Sangat akrab. Walaupun dia satu tahun lebih tua. Tapi kami sama-sama kelas dua SMA. Semoga aku satu kelas dengan nya

#ruang makan

T.Maya : saat nya makan malam (teriak)

Aku,bang Andi dan om Irfan langsung ke meja makan. Aneh nya aku merasa hangat dan sejenak aku berfikir. Andai saja kakakku Leon masih hidup. Mungkin saat makan malam dirumah suasana nya hangat begini.

O.Irfan : Farrel kamu mau masuk sekolah nya kapan. Om udah urus semuanya

Farrel : besok bisa om

O.irfan : tapi kamu baru datang tadi siang. Apa ga mau istirahat atau jalan-jalan dulu

Farrel : ngga om. Besok Farrel mau sekolah aja. Jalan-jalan nya nanti kalo udah punya banyak temen. Kan enak rame-rame

Andi : lucu juga nih bocah kalo ngomong sopan yah haha ngomong sama gue ga ada sopan-sopannya (batin)

O.irfan : oh ya udah kalo gitu

#esok pagi

Hari ini hari pertama ku sekolah dibandung. Saat aku turun dari mobil semua siswa-siswi menatapku. Yahh aku sudah terbiasa. Mungkin mereka takjub dengan penampilan ku yang keren dan tampan. Aku bejalan stay cool di depan para murid yang senyum-senyum melihatku

Andi : rell.. oy farrel

Farrel : Apa!

Andi : resliting lu tu kebuka (berbisik)

Farrel : astaga...toilet mana bang?

Andi : ayok gue anter

Aku menutupi resliting ku yang terbuka sambil lari ke toilet. Setelah sampai Dan langsung masuk ke toilet tanpa melihat sekeliling saking panik nya aku

Andi : ehh Farrel.. aduhhh goblok.. itu toilet perempuan bego

Yahh aku salah masuk toilet. Ada beberapa wanita disana dan teriak. Bagaimana bisa aku sial dihari pertama. Wajah ku memerah karena Malu sekali rasanya dan tak ingin sekolah hari ini. Aku diselamatkan oleh bell sekolah yang tanda nya kelas dimulai.

Andi : udah kan. Mangkanya liat-liat dong hahaha. Ya udah yuk. Kamu ditungguin papa di ruangannya tu. Ku anter aja biar ga nyasar lagi haha

Aku hanya terdiam menahan malu. Bang Andi pasti mengejek ku terus menerus nih.

Setelah dari toilet. Om Irfan langsung membawa ku ke suatu ruang kelas 11 dan memperkenalkan sebagai murid baru.

O.irfan : pagi anak-anak. Hari ini kelas kalian kedatangan murid baru. Rel masuk

Aku masuk keruangan kelas itu dan semua siswa melihat ku dengan wajah kagum. Dalam hati ku bertanya. Apakah ada yang aneh lagi didiriku. Jangan bilang resliting ku terbuka lagi atau aku belekan. Ahh sudahlah percaya diri saja. Karna aku tampan

O.irfan : perkenalkan dirimu rel

Farrel : Hallo semua.. nama saya Farrel Argandana pindahan dari SMA buana Palembang.

O.irfan : ada yang ingin ditanyakan?

Semua siswi menunjuk dengan histeris

O.irfan : ahh.. kita lewatkan saja bagian ini. Nanti kalian tanya sendiri saja pas istirahat ya. Farrel kamu duduk di sana (menunjuk)

Aku duduk di barisan kedua dari depan. Sungguh tidak nyaman rasanya. Aku sudah terlanjur jatuh cinta dan nyaman saat duduk dibangku yang paling belakang. Untungnya harapanku untuk satu kelas dengan bang Andi terkabul. Saat Pelajaran dimulai aku berkenalan dengan teman sebangku ku.

Arya : haii salken ya. Gue arya

Farrel : salken back. Gue Farrel

Terdengar suara bisikan dari belakang dan samping memanggil ku.

Ara : syutt.. syutt.. farrell (suara kecil)

Aku menoleh dan ia melambaikan tangan. Aku hanya bisa tersenyum. Karna sekolah baru. Aku tak mau dibilang sombong

Ara : kenalin aku Ara (berbisik)

Lena : aku Lena rel.. nanti istirahat ke kantin bareng ya oppa (berbisik)

Dengan nada sok manja nya aku merasa mual.

Singkat cerita. Waktu yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba yaitu bell istirahat.

Arya : kantin yuk rel

Ara : ga ga. Farrel sama aku.

Lena : enak aja. Sama gue dong

Siti : dihh dia ga cocok sama kalian. Udah rell sama aku aja Yuk.

Ara : apa sih. Kan aku duluan yang ajak dia.

Tak hanya Ara,Lena dan Siti saja yang ingin kekantin bersamaku. Bahkan hampir semua cewek sekelas mengajak ku ke kantin. Saat mereka ribut. ku gunakan waktu itu untuk kabur bersama Arya ke kantin.

Arya : wahh jadi rebutan lu rel

Farrel : udah biasa. Dari dulu gitu

Arya : seru dong. Tinggal pilih mau pacaran sama siapa aja.

Farrel : iya tapi sayang nya gua ga tertarik

Arya : jadi lu masih jomblo?

Farrel : gue belum pernah pacaran sih

Arya : astaga. Sayang dong muka ganteng tapi jomblo. Buk bakso 1, es teh 1 ya

Farrel : mie ayam 1,jus jambu 1 buk

Buk kantin : ini dek bakso, es teh,mie ayam dan jus jambu nya. Ehh anak baru ya dek. Baru liat ibuk

Farrel : iya buk

Saat mau makan pun banyak siswi yang menempel nempel. Gini amat jadi ganteng. Tapi jadi jelek lebih menyedihkan sih

SIAL

Saat mau makan pun banyak siswi yang menempel nempel. Gini amat jadi ganteng. Tapi jadi jelek lebih menyedihkan sih

Andi : "Yow.. Yow... Hebat kali Kelen ya. Ke kantin ga ngajak ngajak gua lu pada. Ehh cewek-cewek pergi semua sana. Gue mau duduk disini"

Huft aku menarik nafas lega. Karna bang Andi. Cewek-cewek itu pergi karena takut. Bang Andi orang yang disegani seluruh siswa. Selain anak ketua yayasan dia juga punya anak buah. Ibaratkan geng terkuat disekolah. Kalian pasti paham maksud ku

Farrel : "sorry bang. Abis mereka ribut-ribut kalo ga cepet kabur ya gawat"

Ku lihat Arya diam ketakutan bahkan wajah nya menjadi pucat. Apakah semengerikan itu bang Andi Dimata semua murid. Dimata ku bang Andi sosok orang yang humoris dan baik.

Andi : "haish. Kalo lu risih bilang aja sama gue. Ntar gue beresin. Atau lu masuk aja geng gue. Dijamin ga ada yang berani ganggu lu"

Farrel : "emmm gue pikirin deh bang"

Andi : "woke.. Mmmm Arya (teriak)"

Arya reflek berdiri dan gugup. Sepertinya dia benar-benar ketakutan karena kulihat tangganya gemetar. Jika tidak ku bawak keluar. Bisa-bisa dia pingsan

Arya : "ya siap.."

Andi : "Lu.."

Farrel : "bang tadi Arya janji mau anter gue ke perpus. Kami pergi dulu ya. Abang makan aja"(memotong perkataan Andi)

Aku menarik tangan Arya keluar dari kantin dan dia seperti legah. Bahkan wajahnya yang pucat tiba-tiba memerah.

Arya : "thank you rel... Thank you so much.. Gue mau kencing dicelana rasanya"

Farrel : "setakut itu lu. Emang apa yang lu takutin dari bang Andi. Orang nya baik kok"

Arya : "dia anak bapak Irfan rel dan juga ketua geng motor. Siapapun yang cari masalah sama dia bakal dihajar abis-abisan. Gue takut dibully aja karena dia kan suka ngebully orang. Ngomong-ngomong lu kayaknya akrab sama Andi sampe mau dilindungi bahkan nyuruh lu masuk geng nya. Ga semua orang bisa masuk geng itu"

Farrel : "Ohh bang Andi itu kakak sepupu gue"

Arya : "oalahh. Pantes.. ta-tapi lu ga-ga akan macem-macem in gue kan"

Farrel : "udah lu tenang aja. Gue ga suka ngebully orang. Gue mau temenan Ama lu kok"(padahal di sekolah lama ngebully orang terus)

Tringgggg bell masuk pun berbunyi. Seketika mataku mengantuk dan tulang ku melemas ingin tidur.

#dalam kelas

Karna aku tidak nyaman duduk di depan. Aku ingin pindah ke belakang. Saat itu aku bertemu dia

Farrel : "ehemm. Sorry nih. Gue ga betah di depan. Lu pindah depan ya. Gue mau duduk disini"

Dia..dia adalah orang yang merubah hidup ku 180°. sofia namanya dan sering dipanggil Via. Saat aku menyuruhnya pindah ke depan. Dia hanya menatapku dan tidak bilang apa-apa. Ku pikir dia bisu

Andi : "woy via. Denger ga lu" (teriak)

Tanpa berkata-kata dia pindah ke depan tapi aku tau dia marah dan tidak suka. Kurasa dia juga takut pada bang Andi

Farrel : "siapa nama lu"

Ira : "Ira rel"

Farrel : "lu pindah juga ya. Ikut tu cewek. Oyy Arya sini lu"

Seperti biasa. Saat jam pelajaran dimulai aku pun tidur pulas sampai guru memanggil ku dan menyuruh ku menjawab soal

Buk Siska : "itu murid baru bangunin"

Arya membangunkan ku. Entahlah kenapa mendengarkan guru menjelaskan mata pelajaran seperti mendengarkan lagu tidur saja. Membuat orang mengantuk

Buk Siska : "kamu kerjain soal ini"

Untung nya aku pintar matematika. Lagi pula soal yang diberikan buk Siska pernah ku pelajari di sekolah lama ku. Tak butuh waktu lama untuk menjawab soal tersebut dan buk Siska pun tak bisa marah

Buk Siska : "lain kali jangan tidur di kelas dong nak"

Saat aku didepan. Aku melihat Sofia menatapku dengan kesal. Mungkin dia masih marah karna ku suruh pindah. Karena aku juga tipe orang yang tidak peduli jadi ku cueki saja dia.

Tak terasa jam sudah menunjuk jam 15.00 dan waktunya pulang. Saat bell berbunyi semua orang pulang kerumah masing-masing kecuali aku dengan penyakit lamaku yaitu Main dulu.

Andi : "balik yuk rel.."

Farrel : "Abang duluan deh. Gue mau pergi ke suatu tempat dulu"

Andi : "kemane?"

Farrel : "ada deh.. gue pergi dulu ya. Bilangi om Irfan gue ada urusan"

Bang Andi tidak tau kalau aku ini juga punya komunitas di Bandung.. jadi gini guys. Gue di Palembang ikut komunitas tinju yang sering disebut the Hunter. The Hunter ini tidak cuma di Palembang tapi Dibandung juga ada yang melatih Taufik.. Bukan geng motor kaya bang Andi ya. The Hunter ini sejenis tempat orang latihan tinju. Jadi setiap pulang. Aku ke sana untuk latihan. Tapi sayang nya bang Taufik pindah ke Bandung jadi aku tidak latihan lagi. Itu juga salah satu alasanku tak menolak saat pindah ke bandung agar biasa latihan lagi tapi sayang nya Nasib malang terjadi hari ini

*Pusat kebugaran the Hunter

Taufik : "hi bro"

Farrel : "Hallo"

Taufik : "apa kabar lu.. terakhir ketemu tahun lalu ya pas kumpul dinikahannya Reno ye kan"

Farrel : "baik.. iya udah lama. Abang ga berubah ya haha"

Taufik : "karna aku spider bukan poweranger yang bisa berubah hahaha. Oke gusy kenalin ini Farrel murid saya waktu masih di Palembang. Kasih salam dong"

Marsel : "hai farrel. Gue sering denger pelatih selalu muji-muji lu. Mau tanding lawan gua ga?"

Taufik : "Marsel!" (Teriak)

Farrel : "oke. Siapa takut"

Taufik : "rel jangan... Lu Udah lama kan ga latian"

Farrel : "iya mangkanya ini mau tarung. Kira-kira gue masih kuat apa enggak"

Aku naik ke arena dan melawan Marsel. Marsel adalah atlit antar kota. Dia selalu menang juara satu sedangkan aku sudah lama tidak latihan. Tentu saja jadi makanan Marsel. Aku kalah tapi untung nya wajahku tidak apa-apa karna bisa gawat kalau om lihat.

Taufik : "rel lu gapapa kan?"

Farrel : "gapapa. Lama ga latihan aja ini"

Marsel : "cuma segitu aja kemampuan lu"

Taufik : "Cukup!!"(teriak)

Aku melanjutkan latihan dan tidak terasa sudah malam. Saat itu jam 10 malam

Taufik : "mau dianter ga rel"

Farrel : "ga usah bang. Lagian gue bawak mobil"

Aku pulang dan saat itu tiba-tiba gerimis. Untung nya aku pakai mobil dan tidak basah. Jarak Rumah om Irfan dengan pusat kebugaran hunter rumayan jauh. Ditengah perjalanan pulang aku bertemu dengan Via yang sedang di ganggu preman. Sontak aku turun dan membantunya. Aku memukuli preman itu. Untunglah mereka pergi. Malam itu adalah malam yang tidak akan aku lupakan

Farrel : "lu ga papa"

Dia tidak menjawab dan hanya menangis

Farrel : "bisu lu ya. Gue tanya jawab dong"(bentak)

Via : "aku ga papa. makasih ya"(sambil nangis)

Farrel : "lu ngapain malem-malem gerimis gini diluar?"

Via : "aku tadi ada les. Papa ga bisa jemput. Mau pesen Go-Jek tapi dompet ku dicopet jadi rencananya aku mau nginep dirumah Ira dulu malam ini. Karna ga mungkin pulang jalan kaki. Rumah ku jauh''. (sambil nangis)

Farrel : "ya udah lu ikut gue. Entar gue anter sampe rumah."

Via : "sampe rumah Ira aja. Rumah ku jauh. Agak masuk pelosok dan sepi"

Farrel : "ortu lu tau ga kalo lu mau nginep?''

Via : "ngga sih. Hp ku low bat soalnya. Nanti di rumah Ira baru ku telfon"

Farrel : "lu mau ortu lu cemas nungguin anak gadisnya ga balik-balik. Udah gue anter sampe rumah aja"

Ini pertama kali aku membiarkan seorang wanita menaiki mobilku selain bunda. Jantungku berdegup kencang. Entah kenapa Aku benci melihat wanita ini menangis. Ingin ku peluk rasa nya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya itu

Farrel : "lu bisa berhenti nangis ga. Gue risih nih"

Via : "ma- maaf. Aku masih trauma"

Farrel : "mangkanya pulang jangan malem-malem''

Via : "hari ini kak Sandra ngabisin materi. Karna besok dia keluar kota"

Farrel : "papa kamu ga nyariin"

Via : "udah bilang ke papa kalo nanti pulang nya malem bareng meli. Tapi meli ternyata ga berangkat hari ini"

Farrel : "rumah kamu beneran lewat sini?"

Via : "iya"

Ternyata benar. Rumah nya melewati hutan rimba yang panjang. Bulu kuduk ku merinding karna sudah lebih satu jam belum menemukan pemukiman warga

Farrel : "kamu beneran manusia kan?"

Via : "bukan bang" (menoleh tajam ke arahku)

Farrel : "ahhh" (rem mendadak)

Via : "hahaha kamu penakut ternyata ya. Aku Sofia rel. Jelas manusia dong"

Ternyata dia bisa bercanda dan melihat nya tertawa aku suka. Aku terus menatapnya dan dia berhenti tertawa dan menatap ku dengan bingung

Via : "rel.. Farrel"

Farrel : "ah iya kenapa"

Via : "kamu yang kenapa"

Aku diam dan menghidupkan mobil ku lagi tapi ntahlah. Mobil ku tiba-tiba tidak bisa hidup. Aku panik. Apalagi mogoknya di tengah hutan begini

Via : "kenapa rel?"

Farrel : "mogok nih kayaknya"

Via : "serius rel.. gimana dong.. aku takut" (menangis)

Aku turun dan memeriksa mobil. Aku tidak tau apa yang salah. Karna aku cuma bisa membawa tapi tidak bisa membenarkan jika rusak. Kulihat sekelilingku yang sangat gelap. Kami masih berada ditengah hutan. Suara binatang terdengar jelas bahkan tidak ada satu orang melewati jalan ini apalagi sudah jam sudah setengah 12. Tapi yang membuat ku lebih khawatir adalah dia... Dia terus menangis. Dada ku sesak melihat itu

Farrel : "lu bisa ga jangan nangis!"

Via : "gimana ga nangis. Pemukiman warga masih jauh dan ini tengah hutan"

Dia menangis semangkin kencang yang membuat ku tak tega. Ku peluk dirinya agar tenang dan dia pun membalas pelukan ku. Dari depan mobil. ku lihat seorang bapak separuh baya menatap kami dengan tajam dengan mata yang besar. Saat itu ku lepaskan pelukan ku lalu ku tanya via tentang lelaki itu. Ternyata

Farrel : "via lu kenal bapak itu ga?"

Via : "papa'' (teriak)

Ternyata lelaki paruh baya itu adalah papanya. Dia hanya diam dan menatapku tatapan kosong. Aku merinding melihat tatapannya. Tatapannya seakan ingin membunuhku. Dia datang padaku tanpa mengucapkan satu kata langsung memukulku

Aku penolong bukan tersangka

Ternyata lelaki paruh baya itu adalah papanya. Dia hanya diam dan menatapku tatapan kosong. Aku merinding melihat tatapannya. Tatapannya seakan ingin membunuhku. Dia datang padaku tanpa mengucapkan satu kata langsung memukulku

Via : "pah"

Alex : "kurang ajar kamu ya. Kamu apakan anak gadisku"

Farrel : "sumpah om. Ga saya apa-apa in"

Alex : "kau kira saya buta hah. Saya liat kau peluk-peluk anak saya"

Farrel : "maaf om. Tapi anak om.."

Alex : "diam. Ikut saya kau"

Farrel : "om dengerin penjelasan saya dulu. Tadi mobil mogok tiba-tiba om. Anak om takut terus nangis. Saya cuma mau tenangin aja kok om."

Om Alex melihat-lihat mobil ku lalu menghidupkan nya. Aku pun bingung. Tadi tidak mau hidup kenapa tiba-tiba bisa hidup

Alex : "mana. Ini bisa. Kamu bohongi saya! Tunggu kamu disini"

Om Alex menelpon seseorang dan tak lama beberapa warga datang. Perasaan ku mulai tak enak. Aku berfikir macam-macam. Mau di apakannya aku. Terlihat om Alex mengatakan sesuatu yang aku tidak mengerti artinya

Alex : "kamu ikut saya"

Om Alex menarik ku dan menyuruh ku masuk mobil nya. Tak lama pemukiman warga terlihat. Handphone ku terus bergetar. Ada 38 panggilan tak terjawab dari om Irfan dan bang Andi. Mereka pasti menghawatirkan aku sekarang dan aku pun tidak akan memberi tau keadaan ku sekarang kan.

#dirumah via

Alex : "nduk kamu masuk kamar sekarang"

Via : "iya pah"

Alex : "apa tujuan kamu"

Farrel : "ga ada om. Beneran. Saya ga ada niat apa-apa"

Alex : "suruh orang tua kamu kesini. kamu tidak boleh pergi dari sini sebelum orang tua kamu datang"

Farrel : "om ini udah malem banget. Orang tua ku juga ada diluar negeri"

Alex : "saya tidak peduli. Suruh mereka kesini"

Jam sudah 00:40 malam. Aku bingung apa yang harus ku lakukan. Terpaksa aku menelepon om Irfan dan memberi tau detail kejadian. Beliau pun langsung kemari setelah Ku share lokasi ku. Aku sangat lelah dan tak sadar tertidur disofa.saat aku tertidur. Kurasakan ada seseorang yang menyelimuti tubuhku. Aku terbangun ketika mendengar suara mobil masuk ke pekarangan rumah Sofia. Saat ku lihat handphone ku. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Saat bangun tubuhku dibalut kain yang sangat tebal. Ku kira orang yg menyelimuti hanya halusinasi atau mimpi. Aku merasa tenang ketika tau bahwa yang datang adalah om Irfan

Alex : "masuk pak"

O.irfan : "assalamualaikum. Maaf pak pagi-pagi sudah kemari"

Alex : "ya.. itu yang saya mau.. ini anak anda pak"

O.irfan : "dia keponakan saya pak. Sudah saya anggap anak sendiri juga. Saya sudah mendengar permasalahannya dari Farrel pak"

Alex : "mana orang tua nya. Saya lihat sendiri dia melecehkan anak saya. Saya rasa anak saya menangis karna ia mencoba berbuat mesum"

O.irfan : "diluar negeri pak.. mohon maaf pak. Apa bisa kita tanya dulu anak bapak"

Om Alex memangil via. Via pun juga menjelaskan apa yang terjadi secara menyeluruh. Aku dan via hari ini tidak berangkat ke sekolah karna masalah ini

O.irfan : "bapak dengar sendiri kan. Anak bapak juga bilang tidak terjadi apa-apa. Justru keponakan saya menolong anak bapak. Coba bapak bayangkan. Kalau Farrel tidak membantunya lepas dari preman itu bagai mana nasib nya"

Alex : "tetap saja pak. Anak saya di peluk. Itu termasuk pelecehan seksual. Anak saya ini belum disentuh dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh lelaki yang bukan mahram nya tapi keponakan bapak sudah memeluknya. Harga diri anak saya bagaimana?"

O.irfan : "terus mau bapak gimana? Apa harus dinikahkan! Mereka masih SMA pak. Lagi pula dia hanya memeluk bukan memperkosanya"

Aku merinding saat om Irfan bilang seperti itu. Suasana semangkin memanas sampai akhirnya sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah Sofia dan betapa kaget nya aku bahwa yang datang ayah dan bunda. Aku tidak bisa memikirkan apa yang akan terjadi dan dari mana mereka tau ataukah dari om irfan. lalu apa yang harus ku katakan pada mereka. Semangkin dipikirkan semangkin pusing kepalaku dan pengelihatan ku gelap. Ku dengar sayup suara bunda memangil namaku. Aku ingin menjawab tapi berat untuk bicara. Kaki,tangan dan badan ku tidak bisa ku gerakkan. Ada apa ini

Entah berapa lama aku tak sadarkan diri. Saat mataku membuka. Aku berada ditempat asing dengan bau obat dimana-mana. Iya.. aku dirumah sakit. Ternyata aku pingsan

Ku lihat wajah bunda yang cemas menunggu ku sadar dan kulihat juga wajah via dengan mata sembab nya. Mungkin dia menangis lagi. Tapi karna apa. Tidak mungkin karna menghawatirkan aku kan. Atau ayah memarahinya atau terjadi pertengkaran dirumah nya.

Bunda : ''nak kamu udah sadar. Dokter bilang kamu anemia jadi kamu harus banyak istirahat ya"

Tak lama om Alex dan ayah masuk keruangan ku. Mereka terlihat sangat akrab. Apakah masalahnya sudah selesai. Aku ingin bertanya tapi badanku rasanya sakit semua dan aku tertidur lagi

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!