NovelToon NovelToon

Sang Penakluk Bos Brengsek

Bab 1. Anna Azalea Rumi

Di tanganku telah penuh dengan berbagai pesanan para karyawan yang bekerja di perusahaan dimana aku bekerja.

Tugasku memang seperti itu melayani setiap kebutuhan karyawan di PT Nalendra Konstruki.

Namaku Anna Azalea Rumi usiaku 21 tahun sudah bekerja sekitar satu tahun di perusahaan ini sebagai cleaning service.

Aku pun terdaftar sebagai mahasiswi kelas karyawan di salah satu universitas swasta di Bandung jurusan Komputer Jaringan.

Jam sudah menunjukan pukul 12.00 para karyawan di perusahaan ini kebanyakan memilih menggunakan tenagaku hanya untuk sekedar membeli makan siang mereka ketimbang harus panas panasan keluar membelinya sendiri.

Segera aku berlari untuk mengantarkan pesanan mereka. Karena jika tidak segera diserahkan bisa bisa ngomel ngomel mereka dan menyebabkan pekerjaan mereka yang menumpuk akan terganggu.

Sebenarnya mereka sangat baik padaku di karenakan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka membereskan pekerjaannya tepat waktu. Jadi mudah tersulut emosi.

PT Nalendra Konstruksi adalah Perusahaan yang bergerak di bidang Konstruksi sesuai dengan namanya kini PT Nalendra Konstruksi sedang berada di jajaran perusahaan berkembang di negara ini.

Tidak heran sih kenapa perusahaan ini begitu berkembang, Di sini kerja mereka gila gilaan sangat disiplin, tidak mentolerir yang namanya keterlambatan, semuanya harus on time, jika terlambat sudah jelas potong gajih itu adalah hukuman paling mengerikan yang didapat bagi penggila uang seperti aku hahaha.

Aku bergegas menuju ke pantri untuk menyiapkan tempat makan bagi para karyawan dan membagikan pesanan mereka masing masing.

"Terima kasih Anna cantik, ini buat kamu sengaja beli dua aku," ucap mba Rina baik sekali.

"Ieeeeeeh mba bikin seneng aja, makasih ya."

Setelah selesai menyelesaikan tugasku aku kembali ke tempat asal ku di mana lagi kalo bukan di pantri. Aku pun manusia yang harus makan bukan. Lelah tubuh ini dari pagi sampe siang bekerja tak henti henti.

"Na ... hayu bareng makan, aku bawa bekel nih resep baru kimci timun cobain deh seger," ucap sahabatku Ratih.

Ratih adalah teman se profesiku di perusahaan ini. Ada sih beberapa yang lainnya. Tapi aku lebih dekat dengan dia. Mungkin karena kita sama sama dari daerah. Jadinya mudah mengakrabkan diri.

"Keracunan ngga nih aku? entar mules lagi udah makan itu," candaku sambil menyomot masakan Ratih.

" Yeeey, dikata katain tapi akhirnya diembat juga," kesal Ratih.

"Hehehe, asli ini enak lho berbakat emang kamu," pujiku.

Tak lama alarem tanda panggilan pekerjaan pun berbunyi. Hehehe telpon maksudnya.

"Halo," Ratih yang mengangkat telpon.

"Iya pa... baik...oh iya .... Anna ada pa... baik akan saya sampaikan," panggilan telpon pun terputus.

"Kenapa? ko nanyain aku?," tanyaku tak mengerti.

"Itu pak Damar minta di bikinin kopi. Katanya kamu aja yang bikin, bikin 3 katanya," ucap Ratih.

"Ok aku bikinin, di ruangkannya kan," tanyaku memastikan.

"Iya."

Dengan sigap aku membuatkan Kopi pesanan pak Damar. Pak Damar memang seperti itu jika soal menyiapkan kopi. Aku yang harus membuatkannya. Menurutnya kopi buatan ku enak, pas dengan seleranya.

Pak Damar adalah Manager HRD di perusahaan ini. Masih terbilang muda dan masih singgel. Banyak juga karyawan wanita yang mengidolakan dia karena dia sangat ramah pada semua staffnya termasuk padaku dan jangan lupa dia juga ganteng. Kegantengannya sangat khas percampuran antara wajah Indonesia dan latin.

Tapi aku tak berani suka padanya. Dia terlalu sempurna untukku yang bukan apa apa ini dan aku masih sadar diri.

Aku sampai di ruangannya. Sebelum masuk aku mengetuk pintu ruangannya.

"Tok tok tok," terdengar sahutan dari dalam.

"Masuk."

"Maaf pa, saya mengantarkan pesanan bapa," ucapku.

Terlihat ada 3 orang pria salah satunya adalah pa Damar sendiri. Sepertinya mereka adalah karyawan baru.

"Silahkan pa," ucapku sambil mundur meninggalkan ruangan pa Damar.

"Makasih ya An," ucap pa Damar sambil memberikan senyum manisnya.

Lalu aku keluar dari ruangan pa Damar, tak menunggu lama langsung menuju pantri untuk melanjutkan kegiatanku mengisi daya dan tenagaku.

Setelah dari pagi hingga sore aku mengerjakan semua pekerjaanku dengan semangat. Akhirnya waktu ku untuk pulang pun tiba.

Tetapi belum bisa pulang ke kosanku. Aku harus masih menggunakan tenagaku untuk menjalankan tugasku. Yah, hari ini aku masuk kuliah pukul 19.00.

Waktu masih menunjukan Pukul 17.00. Masih ada waktu untukku hanya sekedar melemaskan otot otot tubuhku yang terasa kaku. Mungkin aku akan sedikit berjalan jalan di taman yang terdapat tepat di sebrang jalan tempatku bekerja. Biasanya jam segini ada banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan yang sering kali membuat air liurku menetes.

Aku mendekat kepada penjual batagor kesukaanku.

"Mang biasa, pake jeruk ya sama pedesnya dikit aja."

"Oke neng, ditunggu nya," kata si emang batagor.

Tak lama Pesananku telah tersaji dengan cantik di piring putih bermotif bunga. Perpaduan antara batagor dan bumbu kacang gurih dan manisnya kecap, menimbulkan sensasi kepuasan yang bisa dibayangkan siapapun. Mmmmmm pasti kenyang hehehe.

Tak lupa pula aku pesan es jeruk yang asam manis dan dingin, menimbulkan kesegaran pada tubuhku yang sudah melakukan pekerjaan berat dari pagi tadi. Aaah benar benar surga dunia.

Cukuplah untuk mengganjal perutku hingga nanti pulang kuliah.

Setelah tandas. Aku membayar dan bergegas masuk ke kantor lagi untuk mengambil barang barang ku dan bergegas pergi ke kampus.

Terdengar ada yang memanggilku. Suara pria ramah yang di idolakan oleh para karyawati di perusahaan ini. Mungkin termasuk aku. Tapi aku hanya suka dia karena ganteng dan baik, bukan yang lain.

"Anna, bisa minta tolong sebentar?," tanya pa Damar.

"Iya pa."

"Sebelum kamu pulang, tolong buatkan kopi 2 cangkir, dan antarkan ke ruangan CEO ya, katanya beliau suka dengan kopi buatan kamu." ucap pa Damar.

"Oh, baik pa, Saya antarkan sekarang." ucapku.

Waktu sudah menunjukan pukul 18.00 dan aku masih di sini?. Ya Tuhan, semoga aku tidak terlambat ke kampus, harus cepet cepet nih, Dua cangkir kopi ke ruangan CEO lantai 40.

Tak lama aku sudah sampai di ruangan yang aku Tuju. Ruangan CEO.

"Tok tok tok."

Aku tak langsung mendengar jawaban dari balik pintu. Kemudian aku mencoba mengetuk kembali.

"Tok tok tok."

"Masuk."

Barulah setelah 2 kali mengetuk pintu, aku baru mendengar jawaban dari dalam.

"Maaf pa, saya mengantarkan pesanan kopinya," ucap ku.

Aku sedikit terlonjak dengan pemandangan di depanku. Terdapat seorang pria dan wanita dimana si wanita menggunakan pakaian yang begitu seksi menampakan pahanya yang mulus. Mungkin rok itu menutupi hanya sejengkal diatas kakinya.

Dan juga sang pria yang terlihat begitu ieew berantakan tak lagi memakai jas rapihnya dan dasinya pun entah kemana, hanya kemejanya saja yang tangannya dilipat sampai siku dan jangan lupa terdapat tanda merah di leher sang pria. Entah apa yang telah mereka lakukan di tempat ini.

"Ya Allah tolong lindungi mataku ini, mataku masih suci ya Allah," ucapku dalam hati.

"Taruh saja di meja, sekarang kamu boleh pergi," ucap sang CEO.

"Baik pa."

Dengan dada berdebar debar karena merasa syok telah melihat sesuatu yang membuatku membayangkan yang iya iya. Aku kemudian keluar dari ruangan itu dan bergegas pergi.

Tunggu !!!!

Bukankan, itu pria yang ada di ruangan Pak Damar? Apakah itu CEO baru anak dari CEO terdahulu Tuan Rudi Nalendra.

Ya Allah, kasian tuan Rudi. Mimpi apa coba punya anak kaya gitu.

Hai para readers, aku mau nyoba bikin cerita tentang badboy ya...

insyaallah dibuat seru deh

jangan lupa tinggalin jejaknya ya

Happy reading 😉

Bab 2. Kesialan atau keberuntungan

"Ya Tuhanku yang maha pemurah, selamatkan aku dari keadaan ini"

Aku benar benar terlambat. Waktu sudah menunjukan pukul 18.45 tapi aku masih ada di parkiran Perusahaan tempatku bekerja. Padahal aku sudah mengatur waktuku sebaik mungkin agar tepat waktu.

Gara gara CEO baru yang mesum itu aku jadi terlambat begini, sialaaaaaaaaan ...

"Ya Allah, maafin Anna ya Allah. Anna cuman kesel aja ngga maksud buat ngatain orang," gumamku.

Tak menunggu lama aku langsung berlari ke tempat dimana aku memarkirkan sepeda kesayanganku. Yah setiap hari aku mengayuh sepedaku untuk bekerja dan kekampus.

Bukan apa apa, selain memang agar menekan biaya transportasi tiap harinya, aku juga bisa berolah raga bukan dan lagi aku sangat senang melakukannya.

Kecuali untuk hari ini. Aku merasa ingin punya motor agar bisa mengebut untuk pergi ke kampus. Jarak tempuh dari tempat aku bekerja ke kampusku biasanya memakan waktu sekitar 20 menit dan sekitar 15 menit lagi Perkuliahanku akan segera dimulai.

Dan yang lebih sial lagi hari ini adalah kelasnya Pak Bambang dosen killer yang tidak mentolelir keterlambatan dan kealfaan.

Aku bergegas mengayuh sepedaku sekuat tenaga dan mulutku terus komat kamit.

"Ayo Anna yang cantik jelita kamu pasti bisa. Kamu punya otot kawat tulang besi pasti bisa semangat," aku mengucapkannya sambil berteriak diparkiran yang sepi.

Belum 1 menit aku mengayuh sepeda kesayanganku yang ku beli dari hasil ngirit ku selama 5 bulan ini.Tiba tiba tampak pria yang baru saja membuatku ieeeew....

"Hey, tadi kan dia di ruangannya, bersama pacarnya sedang indehoy, kenapa ada disini? cepat sekali dia," ucapku dalam hati.

Tiba tiba dia mencekalku dan berkata.

"Hei nona OG (Office girl), tolong jangan beri tau kepada siapapun apa yang kamu lihat tadi, mengerti," ucapnya dengan nada ancaman.

"Hah? iiiiya pa," aku hanya melongo mendengarkan ucapannya.

Apa maksudnya? Dia takut di cap brengsek begitu. Tak Kusadari aku tiba tiba menampakan sedikit senyum mengejekku, tapi beneran itu refleks benar benar tak ku sengaja.Alis sang bos naik sebelah dan berkata.

"Apa maksud dari senyummu itu?," ternyata dia menyadarinya.

"Tidak pa, saya tidak melihat apa apa tadi", ucapku berdusta.

"Good .. pertahankan itu."

"Ya sudah, Besok pagi tolong belikan saya cheese cake di toko kue di sebrang jalan dan antarkan ke ruangan saya tepat jam 8 jangan lupa dengan kopi buatan mu ok," ucap sang bos sambil memberikan Uang pecahan berwarna merah sebanyak 3 lembar padaku.

Dalam hati aku sangat kesal sekali.

"Apa dia menyogok ku? beli cheese cake tidak"tapi akan sampai semahal ini bukan," kekesalanku hanya berakhir di tenggorokan saja. Aku takut dipecat jika aku membantah, aku suka kerja di perusahaan ini terutama karena gajinya lumayan.

"Baik pa."

"Ya sudah, silahkan lanjutkan perjalanan anda," lalu ia pergi meninggalkanku masuk kembali menuju ruangannya mungkin. Aku tak tau, Terserahlah dia mau kemana.

Ya Tuhanku. Terpotong sudah waktuku untuk mengejar keterlambatan, dasar bos sialan.

Segera aku memacu sepedaku seperti kesetanan.

Hanya 10 menit aku sudah sampai di kampus. Entah bagaimana caranya tapi aku sekarang benar benar percaya dengan keyakinanku bahwa aku punya otot kawat dan tulang baja seperti Gatot kaca.

Waktu sudah menunjukan pukul 18.57 tinggal 3 menit lagi. Aku harus cepat cepat karena ruang Perkuliahanku berada di lantai 3 dan disini tidak ada lift.

Aku lari sekencang-kencangnya dan beruntung aku melihat pak Bambang sedang berjalan hampir mencapai kelasku.dm Dengan terengah-engah aku berhasil menyamai kecepatan pak Bambang untuk sampai dikelas.

"Huh hah huh hah, Malam pa, hehehe saya ngga telat kan ya?," kutampakan cengiranku pada pak Bambang.

"Nafas dulu yang bener, baru nyapa saya," ucap pak Bambang sambil tersenyum mengejek.

Pak Bambang sebenarnya asik kalo lagi diluar kelas, Dia dosen yang terbuka, dan bisa juga diajak bercanda, tetapi jika menyangkut kedisiplinan, sudahlah jangan ditanya, dia ngga akan pandang bulu.

Kemudian pak Bambang masuk ke kelas diikuti oleh aku dibelakangnya. Kulihat Irma temanku melambaikan tangannya menyiapkan tempat duduk disebelahnya untukku.

"Silahkan yang baru datang, saya beri waktu 5 menit untuk tarik nafas," benar benar kedengaran sedang bercanda, tapi dengan mukanya yang datar tanpa senyuman.

Semua mahluk di kelas sontak menahan tawa sambil melirik padaku, sebal sekali rasanya aku.

"Kamu udah maraton An, biasanya kamu pake sepeda kenapa sekarang jalan kaki."

Ieh sumpah ya ga temen ga dosen bisa aja ngeledeknya.

"Lumayan dapet hadiah 200 rebu," kesalku sambil bercanda.

Irma mengernyitkan alisnya sampai nyaris menyatu tanda dia merasa kebingungan.

"Asli ngga ngerti."

"Anak kecil ngga usah ngerti wkwkwkwkkw."

" Nanti aku ceritain," lanjutku.

"Sudah Istirahatnya?, kita mulai perkuliahan malam ini, mohon fokus, jika kalian belum fokus silahkan cuci muka dulu,"sumpah yah ni Dosen bisa banget bikin syok nya.

2 jam kemudian

" Fiiiiiuh ... Akhirnya bisa ngelemesin pundak juga aku."

Sambil meregangkan otot ototku yang terasa kaku, aku sandarkan tubuhku pada sandaran kursi, sambil meluruskan kakiku.

"Cerita deh An, kenapa ngga biasanya kamu sampe telat gitu?," Irma tak banyak menunggu langsung memburu jawaban dariku.

"Jangan disini deh, sambil makan yu, laper," ucapku sambil merangkul pundaknya. Ku seret tubuh Irma menuju tukang bakso yang sering mangkal di Parkiran kampus, menunggu para mahasiswa yang merasa kelaparan.

"Masnyah .... bikinin dua ya, baksonya aja," pesanku.

"Siap neng," jawab si mas baso dengan penuh semangat.

Selera aku dan Irma memang sama jika membeli bakso, hanya baksonya aja di bening pake sambel dan sedikit cuka, perpaduan rasa gurih dari kuah, asam dan pedas yang memanjakan indra perasa ku.

Setelah meracik bakso yang kami pesan, Irma langsung memburu jawaban dariku.

"Kayanya nih bakal seru Cerita kamu, sampe lari lari gitu masuk kelas," ucap Irma.

"Ayo cerita sekarang," lanjutnya.

"Kalo aku cerita aman ngga ya? tapi kamu kan bukan karyawan sana ya," ucapku bertele tele.

"Ish, lama banget mau cerita juga, ya iyalah aku emang mau cerita sama siapa? kenal sama temen kerja kamu aja engga," ucap Irma gemas sekali dia padaku.

"Tadi tuh aku telat gara gara bos baru aku."

Sambil menyuap bakso panas yang dia miliki Irma semakin penasaran.

"Kok bisa?"

"Ya bisalah, dia kan bos," ucapku gemas sekali.

"Ya maksudnya caranya gimana bisa bikin kamu telat kuliah gitu, kamu kan harusnya pulang jam 17.00."

Kemudian terjadilah curhatan lebay ku padanya, begitu panjang, dramatis dan mengharu biru.

"Oh... Si bos baru itu namanya siapa? ganteng ngga?."

Ya ampun pertanyaan seorang jomblo sejati.

"Sumpah, lupa aku liat papan namanya, aku terlalu syok ngeliat kondisi mereka berdua," ucapku baru menyadari.

"Tapi tidak masalah, yang penting aku ngga telat deh masuk kelas, perjuanganku menguras tenaga abis abisan kan ngga terbuang sia sia."

Semoga kalian terhibur ya dengan karyaku, jangan lupa tinggalin jejak dan di share juga sama yang lain siapa tau cocok dengan selera para readers semua ...

happy reading 😉😉

Bab 3. Pria penyuka chees cake

Indahnya hari ini, cuaca cerah, anginnya sejuk banget, jangan lupa hari ini aku bersemangat.

Pukul 07.00 aku sudah stand by di depan kantor yang ku cintai. Kenapa bisa?, karena disini aku dapet gajih yang lumayan hehehe. Aku memang penyuka uang. Kulakukan semua untuknya asal halal ngga mau aku kalo yang aneh aneh.

Gaji besar punya tanggung jawab besar juga, sesuai dengan tuntutan kerjaku, harus rajin dan gesit.

Hari ini ada pekerjaan khusus yang diberikan oleh sang CEO terhormat yang luar biasa iew yaitu membeli chees cake. Ya ampun imut banget ya suka chees cake.

Toko bakery di depan kantorku memang bukanya sangat pagi, dan antriannya lumayan mengular juga.

Aku sudah antri sekitar 10 menit.

"Mba ... chees cake nya ya 1 aja," pesan ku pada mbanya.

"Berapa mba?," tanyaku

"250 ribu rupiah mba," jawab mba kasirnya.

"Eh, ko mahal banget mba, biasanya 100 ah," protesku pada mba kasirnya.

"Yang kecil lagi kosong mba," jawabnya lagi mbanya menyebalkan sekali.

Sebenernya mbanya ramah sih, tapi aku kesel, ngga jadi dapet cuan kan.

"Oh ya udah gak apa apa deh mba,"

Aku berikan uangnya, dan menerima kembaliannya sebesar 50 ribu rupiah.

Dengan gontai aku berjalan menuju pantri dan bersiap siap akan menyiapkan pesanan bos ieeeew itu, harus tepat jam 08.00.

Tadi saat pergi aku begitu bersemangat, malah bukan semangat 45 saja, ini versi lengkap semangat 17 Agustus 1945 sangat lengkap.

Tapi sekarang hanya semangat 45 aja ngga lengkap, seperti ada yang hilang dari semangatku yaitu cuan. Tapi lumayan sih ada kembalian 50 ribu.

Eh tunggu dulu, jangan jangan ini kembaliannya diminta juga? oh ya ampun ya ampun ya ampun, lupa aku kalo kemungkinan ini kembalian bakalan diminta. Terlalu bahagia.

"Oke Anna, tarik nafas hembuskan, tarik nafas hembuskan, sabar rejeki ngga akan kemana," ucapku menyemangati diri sendiri.

"Aamiin," ucap Ratih sambil cekikikan.

"Dasar ya, semangatnya over limit, sampe nyemangatin diri sendiri seruangan ini denger semua," ejek Ratna sahabat laknat.

Terdengar karyawan lain terbahak bahak menertawakan aku.

"Ish nyebelin," sambil menghentakkan kaki. Makin terbahak saja semua orang.

Di pantri saat ini terisi oleh 5 staff yang sedang membuat teh dan kopi yang akan di bawa ke kubikelnya masing masing dan 3 orang yang seprofesi denganku yang sedang bersiap siap akan melakukan tugasnya.

"Wah wah, pagi pagi udah beli cheese cake, punya siapa An?," ucap mas Ardi staff di bagian keuangan.

"Punya pak bos di lantai 40," jawabku sambil membuat kopi pesanan sang bos.

"Oh yang CEO baru ya? siapa sih namanya lupa aku," kata bang Ardi.

"Ngga tau aku mas, ngga nanya juga aku," jawabku.

CEO yang baru ini memang belum sempat diperkenalkan pada staff yang lainnya dikarenakan dia baru masuk kemarin, itupun kemarin katanya hanya kunjungan.

"Ya ampun, baru kunjungan doank udah berbuat ieeew di kantor ini," aku merasa kesal sekali mengingat kejadian kemarin.

"Ieh manis banget sih An dia suka sama chees cake," ucap mba Wina teman seruangan mas Ardi.

"Iya manis banget," jawabku mencibir.

Waktu sudah menunjukan pukul 07.30, terdengar suara telpon berdering.

"Halo," sapaku pada sang penelpon.

"Anna, tolong bikinkan saya kopi ya," ternyata itu Pak Damar.

"Baik pa segera saya antarkan pesanan bapa," lalu sambungan telpon terputus.

"Harusnya kamu jadi Barista An, bukan jadi OB disini," ucap mas Wisnu. Dia bagian marketing di perusahaan ini satu geng dengan mas Ardi dan mba Wina seperti Teletubbies saling berpelukan.

"Sekalian ya," melanjutkan permintaannya.

Aku hanya menunjukan tanganku yang membentuk huruf O padanya.

"Kalo ada yang butuh saya pindah deh jadi Barista," candaku sambil membuatkan kopi untuk Pak Damar dan mas Wisnu.

"Jangan deh kalo kamu jadi Barista, nanti yang bikinin kopi pak Damar siapa,"ucap mas Adam nimbrung satu lagi personil Teletubbies.

"Ya istrinya lah," aku jawab dengan asal.

"Ieh dasar bocah," ucap mba Wina sambil cekikikan, apa maksudnya itu.

Tak lama 2 cangkir kopi buatan ku pun tersaji dengan menampakkan kepulan asap kenikmatan yang menguarkan aroma kopi khas.

"Ieh bener wangi banget, aku blm pernah lho dibikinin An, nanti siang bikinin ya," ucap mas Ardi.

"Ya ampun aku dianggap barista, makasih lho ya, silahkan dinikmati kopinya masnya," candaku.Seketika semua terbahak.

"Saya Anter kopi dulu ya ke pelanggan, mari semua," ucapku berpamitan lebay.

"Dasar bocah," ucap mereka serempak.

Ruang pak Damar tidak terlalu jauh dari pantri, hanya beda 3 lantai, ruang pak Damar ada di lantai 5 jadi tidak akan memakan waktu banyak untuk menuju ruangannya.

"Tok tok tok."

"Masuk," terdengar jawaban dari balik pintu.

"Permisi pa, ini pesanan kopinya," ucapku.

"Oh, oke makasih ya An," kata Pak Damar sambil menampakan senyum manisnya, ganteng banget sih pa.Saat akan pamit, Pak Damar tiba tiba berucap.

"Anna, nanti malam kamu ada kuliah?," tanya pak Damar tiba tiba.

"Hari Kamis ada pak, satu mata kuliah," ucapku pada pak Damar.

"Sampe jam berapa?," lanjutnya bertanya.

"Sampe jam 8.30 Pak," jawab ku.

"Ok, kamu boleh kembali, makasih Ya," lanjutnya.

"Sama sama pa, mari," pamitku sesopan mungkin, kalo ngga sopan takut dipecat.

Kemudian aku bergegas kembali ke pantri untuk menyiapkan pesanan bos luar biasa ku yaitu chees cake satu porsi disajikan diatas piring kecil imut berwarna putih tulang bermotif bunga kecil dipinggirnya biar lebih manis kan, terdapat garpu kecil untuk alat makan si bos ieeeeew dan didampingi kopi buatan sang barista PT Nalendra Konstruksi ini, kemudian sisa dari chees cake itu aku bawa saja, biar nanti diletakan di kulkas kecil yang ada di ruangan CEO.

"Bahagianya jadi bos, dilayani apapun yang dia butuhkan," mulai iri lagi aku, padahal tugas atasan lebih berat daripada bawahannya, tanggung jawabnya begitu besar untuk memajukan dan mensejahterakan karyawannya kan.

Waktu sudah menunjukan pukul 07.50 aku bergegas menyelesaikan pekerjaanku dan segera menuju ruangan yang mulia pak bos yang aku tak tau namanya.

Aku berjalan pelan pelan menuju lift lalu aku tekan angka 40 dan kurang dari 5 menit aku sudah sampai didepan ruangan pa bos CEO.

Terlihat di meja sekertaris ada pria yang kemarin di ruangan pak Damar bersama Dengan CEO, terrnyata dia adalah sekertaris CEO baru ini, dilihat dari papan namanya adalah, Arman Pramono .

"Pak maaf, saya mau mengantarkan pesanan pak CEO," ucapku pada pak Arman, lalu ia menampakkan senyum ramahnya dan berkata.

"Masuk aja mba, pak CEO sudah ada di dalam," ucapnya ramah sekali.

Tak menunggu lama kemudian aku ketuk pintu itu.

"Tok tok tok."

"Masuk," terdengar jawaban dari balik pintu.

"Maaf pa, saya mengantarkan pesanan bapa kemarin," pertegasku pada sang CEO.

"Oke silahkan masuk," sejenak Bos itu menatapku.

"Siapa nama kamu," tanyanya Tiba tiba.

"Nama saya Anna pa," jawabku.

"Oke Anna, tiap pagi tolong kamu siapkan pesanan saya seperti ini ya," ucapnya tiba tiba.

"Hah? iya pa," kaget aku. Ya Tuhanku tiap pagi aku harus melihatnya?

"Maaf pa saya letakkan cheese cake yang ini di kulkas ya pa."

"Iya," ucapnya tanpa mengalihkan atensinya dari laptop.

"Ini untuk membeli chees cake selama 3 hari," sambil melirikku dan menyodorkan beberapa uang berwarna merah padaku.

"Baik pa, saya undur diri pa, permisi," ucapku sambil lalu keluar dari ruangan itu.

Saat sampai di pantri aku menghitung uang yang diberikan oleh sang CEO. Aku tercengang melihat uang yang ku hitung. 900 ribu dan memang tidak salah dia ingin yang ukurannya besar.

Sekarang aku punya julukan untuk sang CEO baru, Bos ieeeew pecinta cheese cake

ya ampun manisnya.

Selamat datang di zona belajar somplak bersama author,

semoga ngga ngebosenin ya, autor bikin cerita ini

Ditunggu jejaknya terutama saran dan kritiknya, biar ceritanya nanti ngga monoton ya ...

Peluk hangat ku untuk readers yang Sudi mampir ke sini 🤗🤗

Happy reading😉😉

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!