NovelToon NovelToon

Kancil Mencuri Timun

Eps 1

Pagi yang cerah, matahari bersinar dengan indahnya.
Pak Tani berangkat ke sawah dengan riang gembira sembari memanggul pacul.
Pak Tani
Pak Tani
Aku akan memeriksa kebun timunku, barangkali besok sudah bisa dipanen (demikian gumam Pak Tani.)
Tetapi... sesampainya di kebun timun ....
Alangkah kagetnya Pak Tani. Buah timun di kebunnya banyak yang rusak.
Pak Tani
Pak Tani
Aduh! Siapa yang merusak kebun timunku ini. Mengapa harus dirusak, kalau mau ambil boleh saja tinggal ambil aku bukan petani yang pelit.
Dengan hati muram Pak Tani pulang ke rumah.
Ia menduga-duga hewan apakah yang suka mentimun.
Pak Tani
Pak Tani
Ha...ini pasti si Kancil (gumam Pak Tani.)
Pak Tani mencari akal untuk menjebak Kancil lalu ia membuat orang-orangan yang diberi perekat sangat kuat.
Menjelang sore orang-orangan itu sudah selesai dan dibawa ke tengah kebun timun untuk dipasang.
Pak Tani
Pak Tani
Aku tahu Kancil hewan yang cerdik, ia akan mengejek orang-orangan sawah ini....tapi rasakan nantinya ya... (pikir Pak Tani.)
Benar saja, malam harinya Kancil mendatangi di kebun itu, ia tertawa sinis melihat adanya orang-orangan itu.
Kancil
Kancil
Cuma orang-orangan, siapa takut?
Lalu Kancil melintasi orang-orangan itu
Dan kini dia makan buah timun yang muda-muda.
Ternyata tidak banyak yang dimakan Kancil, hanya tiga buah timun ia sudah merasa kenyang. Ia juga tidak merusak timun yang lain.
Puas makan timun, Kancil lalu menghampiri orang-orangan, sifat jailnya kambuh, ia pukul orang-orangan itu dengan kaki depannya.
Kancil
Kancil
Aduh! Kenapa kok melekat! (pekik Kancil kaget!)
Kancil
Kancil
Hai orang-orangan jelek, lepaskan kakiku kalau tidak kupukul lagi kau!
Plak!
kini kedua kaki depannya melekat erat di baju orang-orangan.
Perekat yang dipasang dibaju orang-orangan sangat kuat, Kancil tak bisa melepaskan diri, semalaman ia menangis.
Pagi harinya Pak Tani datang membawa pentungan.
Pak Tani
Pak Tani
Ha ini dia biang keroknya. Kutangkap kau!
Pak Tani
Pak Tani
Cil kau boleh makan timunku tapi jangan kau rusak buah yang lain.
Kancil
Kancil
Ampun Pak Tani bukan aku yang merusak timunmu. Aku cuma memakan dua atau tiga buah saja, kok!
Pak Tani tak percaya omongan Kancil ia ikat leher si Kancil dan diseret pulang ke rumah.
Dirumah Pak Tani Kancil diletakkan di dalam kurungan ayam.
Pak Tani
Pak Tani
Batu ini cukup berat, tak mungkin kau bisa meloloskan diri, aku pergi ke pasar untuk beli bumbu sate.
Kancil
Kancil
Ampun Pak Tani aku jangan di sate! (rengek si Kancil.)
Pak Tani pergi ke pasar, pada saat itu ada seekor Anjing mendatangi kurungan si Kancil.
Anjing
Anjing
Cil, kenapa kau dikurung begitu? (Tanya si Anjing.)
Kancil
Kancil
Lho? Apa kau tidak tahu Njing? (Kancil balas bertanya.)
Anjing
Anjing
Katakan ada apa cil?
Kancil
Kancil
Begini Njing, aku ini akan diambil menantu oleh Pak Tani. Makanya sekarang Pak Tani pergi ke pasar untuk membelikan baju dan makanan yang lezat-lezat untukku.
Anjing
Anjing
Wah kau nggak pantas cil, tubuhmu kan kecil lebih baik aku saja yang menggantikanmu jadi menantu Pak Tani.
Kancil
Kancil
How...kok enak, sudah sana pergilah anjing!
Anjing tiba-tiba menggerang marah,
Anjing
Anjing
Cil, kalau kau tak mau kugantikan sekarang juga batu di atas kurungan akan kudorong dan lehermu akan kugigit sampai putus!
Kancil
Kancil
Wah jangan begitu dong!
Anjing
Anjing
Mau apa tidak?
Kancil
Kancil
Baik....baik, terpaksa aku turuti kemauanmu.
-
-
-
Jangan lupa : -Like -Coment -Vote -Dan kasih bintang lima juga yah! -Tambahkan juga ke rak favorit kalian!

Eps 2

Anjing mendorong batu hingga jatuh kurungan dibuka, Kancil keluar sedangkan Anjing masuk ke dalam kurungan.
Kancil
Kancil
Selamat jadi menantu Pak Tani tuan Anjing....! (kata Kancil sembari berlari kencang)
Sesaat kemudian Pak Tani datang.
Ia kaget bukan kepalang melihat Kancil yang berada di kurungan berubah menjadi Anjing.
Anjing
Anjing
Hormat pada calon mertua, (kata Anjing.)
Anjing
Anjing
Kancil memberikan haknya sebagai calon menantu Pak Tani kepada saya si Anjing yang gagah perkasa.
Pak Tani
Pak Tani
Terus...mana si Kancil? (tanya Pak Tani.)
Anjing
Anjing
Sudah pergi ke hutan Pak Tani!
Pak Tani
Pak Tani
Kamu mau jadi menantuku?
Anjing
Anjing
Benar Pak Tani... (jawab Anjing dengan gembira.)
Pak Tani
Pak Tani
Sekarang keluarlah dari kurungan, lalu duduklah yang manis dan pejamkan matamu, aku akan memanggil putriku di dalam rumah.
Anjing menunggu dengan hati berdebar.
Pak Tani muncul kembali, tapi bukan dengan putrinya, melainkan dengan pentungan.
Pak Tani
Pak Tani
Nih hadiah untukmu! (teriak Pak Tani sembari memukul kepala dan punggung si Anjing.)
Anjing
Anjing
Ampuuuun.....!
Anjing menjerit dan melarikan diri sambil membawa dendam karena merasa ditipu si Kancil.
Anjing
Anjing
Awas kau ya Cil, jika ketemu langsung kugigit kau!
Kancil sudah sedari tadi berlari kencang, namun karena jalannya lambat maka dalam beberapa saat saja anjing sudah bisa menyusul di belakangnya.
Kancil
Kancil
Wah gawat, anjing sudah berada di belakangku, (kata Kancil dalam hati.)
Kancil
Kancil
Aku harus segera bersembunyi.
Anjing sangat marah karena ditipu Kancil, setelah dipukuli Pak Tani, anjing lari mengejar Kancil.
Anjing
Anjing
Hai Kancil kurang ajar, tunggu aku, kugigit kakimu!
Kancil
Kancil
Lho? Kok marah, kau sendiri kan yang minta diambil menantu Pak Tani? (sahut Kancil sembari mempercepat larinya.)
Anjing
Anjing
Hug-hug-huuu...!
Anjing
Anjing
Dasar penipu...!
Anjing
Anjing
Kau bilang mau dijadikan menantu padahal Pak Tani mau menyembelihmu untuk dijadikan sate!
Kancil memang bertubuh kecil, tapi otaknya cerdas, kalau adu lari pasti dia kalah,
maka Kancil bersembunyi di balik rerumputan belukar, anjing tidak mengetahuinya dan terus mengejar.
Kancil
Kancil
Dasar Anjing bodoh! (kata Kancil sambil tertawa.)
Dengan hati-hati ia tutup jejak kakinya dengan debu supaya tidak diendus Anjing, benar! Anjing itu ternyata tak mengetahui keberadaannya.
Cukup lama Kancil bersembunyi, setelah merasa aman ia keluar dari belukar.
Kancil
Kancil
Kukira sudah sangat jauh Anjing itu berlari, saatnya keluar nih!
-
-
-
Jangan lupa : -Like -Coment -Vote -Dan kasih bintang lima juga yah! -Tambahkan juga ke rak favorit kalian!

Eps 3

Kancil berjalan ke arah yang berlawanan dengan Anjing hingga suatu ketika ia sampai di tepi sungai.
Kancil
Kancil
Wah bagaimana cara menyebrangnya? Sepertinya sungai ini cukup dalam.
Kancil merenung sejenak mencari akal.
Kancil
Kancil
Nah ketemu sekarang!
Ia berjalan ke arah rerumputan pohon pisang yang masih kecil.
Dengan sekuat tenaga ia dorong-dorong batang pohon pisang itu hingga satu persatu roboh.
Lho? Apakah yang akan diperbuatnya dengan batang pohon pisang itu?
Aha.... ternyata si Kancil mau membikin rakit untuk menyebrangi sungai.
Pintar juga dia, kini setelah rakitnya jadi ia tarik ke tepi sungai
Kancil
Kancil
Aduh beratnya minta ampun. (Kancil mengeluh.)
Tanpa disadari Kancil seekor buaya besar mengintainya dari belakang dan....
Hup!
Dalam sekejap kaki Kancil sudah diterkam sang buaya
Kancil
Kancil
Aduh Pak Buaya! Tunggu sebentar.....!
Pak Buaya
Pak Buaya
Tunggu apa lagi Cil? Perutku sudah lapar nih!
Kancil
Kancil
Jangan kuatir Pak Buaya, aku tak mungkin bisa melawanmu, tapi aku sedang lapar juga, jadi biarkan aku mencari makan dulu!
Anehnya Pak Buaya mau mendengar omongan Kancil, ia lepaskan gigitannya pada kaki Kancil.
Pak Buaya
Pak Buaya
Jadi apa maumu Cil?
Kancil
Kancil
Temanmu banyak kan?
Pak Buaya
Pak Buaya
Ya, betul banyak Cil!
Pak Buaya memanggil teman-temannya, dalam waktu singkat teman-temannya segera muncul ke permukaan air.
Kancil
Kancil
Salah satu dari kalian harus mengantarku ke seberang untuk mencari makanan biar tubuhku jadi gendut dan cukup untuk kalian santap bersama.
Pak Buaya
Pak Buaya
Cil! Kau jangan coba-coba menipuku ya? (ancam Pak Buaya.)
Kancil
Kancil
Mana aku berani menipumu Pak Buaya!
Pak Buaya
Pak Buaya
Baik, sekarang kuantar kau ke seberang sungai, di sana banyak makanan buah-buahan.
Maka Kancil segera naik ke punggung Pak Buaya untuk menyeberang.
Kancil
Kancil
Wah! Asyiiik....! (kata Kancil dengan riang gembira.)
Pak Buaya
Pak Buaya
Nikmatilah kegembiraanmu karena sebentar lagi kau akan masuk ke dalam perutku. (pikir Pak Buaya.)
Pak Buaya
Pak Buaya
Ingat Cil jangan coba-coba menipuku, (kata Pak Buaya sambil menunggu di pinggir sungai,)
Sementara Kancil mencari buah-buahan untuk disantap sepuasnya.
Tak berapa lama Kancil muncul lagi dengan perut lebih gendut, rupanya sudah kenyang dia makan.
Kancil
Kancil
Pak Buaya berapa banyak jumlah temanmu?
Pak Buaya
Pak Buaya
Banyak Cil!
Kancil
Kancil
Banyak itu berapa dihitung dong!
Pak Buaya
Pak Buaya
Belum pernah kuhitung Cil!
Kancil
Kancil
Wah payah bagaimana cara membagi dagingku nanti?
Kancil
Kancil
Baiklah, aku yang menghitung jumlah kalian, sekarang berbarislah dengan rapi membentuk jembatan hingga ke seberang sana.
Pak Buaya
Pak Buaya
Setuju Cil! Tapi karena aku pemimpin Buaya di sungai ini maka aku berhak mendapat bagian pahamu!
Para Buaya berjajar rapi, Kancil meloncat dari punggung buaya ke buaya lainnya sambil menghitung satu, dua, tiga empat hingga ia sampai di seberang sungai.
Begitu sampai di seberang sungai Kancil melambaikan tangannya.
Kancil
Kancil
Terima kasih Pak Buaya dan selamat tinggal!
Pak Buaya
Pak Buaya
Lho? Cil kau jangan pergi begitu saja! Aku belum memakanmu!
Kancil
Kancil
Apa mau memakan dagingku? Sorry aja yah! (teriak Kancil sambil berlari.)
Para Buaya
Para Buaya
Dasar Kancil! Kamu tak bisa dipercaya! Penipu! (umpat Para Buaya.)
Kancil
Kancil
Nggak apa-apa aku menipu kan hanya untuk menyelamatkan diri!
Para Buaya
Para Buaya
Kanciiiil! Kembalilah! (teriak Para Buaya.)
Tapi Kancil terus berlari kencang tanpa menghiraukan Para Buaya yang hendak memangsanya.
-
-
-
Jangan lupa : -Like -Coment -Vote -Dan kasih bintang lima juga yah! -Tambahkan juga ke rak favorit kalian!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!