Back To Seventeen
Awal Mengubah Takdir
Aqila berlari kencang tanpa arah meninggalkan suaminya yang sedang mengejarnya sekarang, dia tidak peduli apapun kecuali lari kejaran suaminya. Dia tidak memperhatikan langkah kakinya sampai dia jatuh ke dalam lubang air yang cukup dalam di tengah jalan yang cukup ramai saat matahari tepat di atas kepala.
Aqila berusaha menyelamatkan dirinya, tapi dirinya yang tidak bisa berenang membuat dia kehilangan kesadaran.
Aqila tampak berbaring di kamar bernuansa cerah.
Aqila
"Apa aku mati, dimana ini" ucapnya sambil duduk.
Aqila
Aqila mengamati semua dan dengan cepat dia tahu itu kamar sewanya saat dia SMA dulu.
Tok,tok,tok. Suara pintu terdengar dari luar.
May
"Kau udah bangun, ayo lekas bangkit kita akan terlambat sekolah Qila. Ini hari pertama kita"
Aqila
"May apa itu kau, kau juga sudah mati" ucap Aqila heran
May
"Kau sakit, ngomong apa sih, ayo cepat" ucapnya memaksa.
May
"Pakai seragam mu dan ayo berangkat" tambahnya lagi sambil melempar seragam ke Aqila.
Aqila hanya nurut walau dia sangat bingung. Apalagi saat dia menatap wajahnya di kaca. Dia kembali muda, kembali ke usia 17 tahun.
May
"Kau baik-baik saja kan?"
Aqila
"Kenapa bisa begini, apa tuhan memberiku kesempatan untuk mengubah takdirku? Bagus kalau begitu aku akan berusaha sekuat tenaga mengubah semuanya termasuk suamiku, aku harus mengubahnya
Semua tampak sama seperti 8 tahun yang lalu. Sekolah tempat dia belajar dulu dia datangi kembali.
ucap Ricky begitu melihat Aqila dan langsung meraih tangannya.
Aqila
"Benar sekali, Ricky adalah pacarku saat itu dan harusnya dia yang jadi suamiku"
ucap Aqila dalam hati dengan perasaan sedih.
Daniel (Dan)
"Hai bro, udah lama? Hai juga Qila"
Daniel yang muncul tiba-tiba mengejutkan mereka berdua.
Aqila menatap Dan tajam, sorot matanya menggambarkan kebencian.
Aqila
"Benar, ini adalah kelasku dan ini kursiku tepat di samping Dan"
May
"Kau melamun? daripada melamun mending pikirin gimana caranya balas dendam pada ove"
Aqila
"Ah benar, sekarang harusnya aku membalas ove karena sudah berani merayu Ricky. Bukan hanya diam seperti dulu"
gerutu Aqila di dalam hati
Dan masuk sambil tersenyum menatap Aqila. Aqila membuang muka dari Dan. Wajah Dan mengerut bingung dengan sikap Aqila yang berubah padanya sejak pagi tadi
Daniel (Dan)
"Aku ada salah"
Aqila
"Kau pikir ada, kalau ada ya ada kalau gak ya gak"
jawab Aqila cuek, dia enggan bicara pada Dan saat itu.
Aqila
"Salahmu kau merusak semua impianku dan menjadi suamiku. Aku benci hal itu"
jawab Aqila dalam hati sambil menatap Dan dengan kebencian yang amat sangat.
Aqila
"Itu bukan urusanmu"
May
"Kau kenapa sih dari tadi bersikap aneh"
Aqila
"Bukan masalah, aku hanya terkejut"
Aqila
"Karena baru tahu orang yang selama ini baik dengan kita, cuma berpura-pura"
Aqila sengaja menyindir Dan sambil meliriknya
May
"Maksudnya apa? dari tadi kamu ngaur terus"
Aqila
"Daripada urusin aku, mending bantu aku membalas ove. Bukannya kau menyarankan hal itu"
May
"Kau yakin, kau biasanya---
Aqila
"Orang bisa berubah"
Aqila berjalan mendekati Ove yang duduk di bangkunya dengan gaya centilnya. Dan terus menatap Aqila, dia bingung dengan sikap Aqila yang berubah dalam semalam.
Tap.
Dan menghentikan Aqila dengan meraih tangannya.
Daniel (Dan)
"Aqila yang ku kenal tidak begitu, jadi jangan permalukan dirimu hanya karena Ricky"
Aqila menatap Dan dan menghempaskan tangannya dari Dan.
Aqila
"Aqila yang kau kenal sudah mati dan tidak ada"
Daniel (Dan)
"Apa yang membuat mu berubah begini"
Aqila
"Seseorang yang akan menghianatiku sebentar lagi"
Sindir Aqila, walau sebenarnya Dan tidak pernah merasa tersindir karena tidak tahu apa-apa.
Aqila
"Kau tidak akan pernah jadi suamiku kalau kau tidak menghianati persahabatan kita. Harusnya aku menikah dengan Ricky kalau kau tidak menjebak ku"
Aqila
Gerutu Aqila dengan rasa marah di dalam hati.
Aqila
"Jangan menghalangiku, aku harus memberi dia pelajaran"
Daniel (Dan)
"Pikirkan lagi, kau akan malu setelahnya ditonton banyak orang dan jadi bahan ejekan"
Aqila
"Kenapa kau peduli, kau suka aku"
Aqila
"Aku tahu kau menyukaiku sekarang"
Ucap Aqila lagi di dalam hati. Percuma dia bicara jujur, Dan pasti mengelak.
Diam-diam Sayang
Aqila mendekati Dan, bicara di depan wajahnya.
Daniel (Dan)
Kita berteman
May
Ada apa sih Qila, kau tampak terus memojokkan Dan
Aqila
(Diam tidak menjawab May)
Akhirnya Aqila tetap memilih melabrak Ove. Dia tidak peduli dengan rasa malu saat ini. Apapun yang terjadi dia harus menghentikan Ove , agar takdirnya di masa depan berubah.
Aqila
Jangan dekati atau menyentuh milik orang lain kalau kau punya harga diri
Ove
Aku gak akan basa-basi, maksudnya Ricky
Ove
(Berdiri dan mendekatkan wajahnya pada Aqila)
Aqila
Kau benar-benat tidak tahu malu.
Ove
Kenapa harus? Ricky yang menggodaku bukan aku.
Ove
Dia mungkin bosan denganmu dan mau cari ganti yang lebih baik
Aqila
(Bingung, harusnya kejadian dulu tidak seperti saat ini)
Aqila
"Ricky tidak pernah selingkuh dulu, ada apa dengan kejadian ini. Apa maksud Ove (berucap dalam hati)
Daniel (Dan)
(Menarik tangan Aqila dan membawanya menjauh dari Ove)
Daniel (Dan)
(Tidak mau melepaskan tangan Aqila)
Daniel (Dan)
Ada apa denganmu
Aqila
Harusnya aku yang bertanya
Aqila
Kenapa kau begitu peduli (marah)
Daniel (Dan)
Kau temanku, aku tidak ingin kau malu dan menderita karena ulahmu sendiri
Aqila
Teman tidak akan pernah berkhianat
Daniel (Dan)
Apa lagi maksud dari ucapanmu. Kau tidaj perlu khawatir Ricky tidak pernah menggoda siapapun, Ove berbohong
Aqila
Aku tidak butuh penjelasanmu
Daniel (Dan)
Kau harus percaya padaku
Daniel (Dan)
(Menatap kepergian Aqila dengan sedih)
Daniel (Dan)
Berhenti menggoda orang lain saat kau punya Qila
Ricky
(Tersenyum mengejek)
Daniel (Dan)
(Meraih kerah baju Ricky dengan cepat)
Ricky
Itu bukan urusanmu sekalipun kau sahabatnya
Daniel (Dan)
Selama itu Qila kau akan berhadapan denganku
Ricky
Ambil saja kalau kau ingin, pasti Qila gak maukan. Karena dia sangat menyukaiku
Daniel (Dan)
(Tersenyum getir)
Daniel (Dan)
Itu kau tahu. Ini caraku menyayanginya.
Daniel (Dan)
(Pergi menjauh)
Ricky
(Marah dan menendang kaleng bekas yang ada di dekatnya)
Daniel (Dan)
(Menatap Qila dengan lembut, sesekali dia tersenyum sendiri saat melihat tingkah Qila)
Aqila
(Tertidur di kursinya)
Daniel (Dan)
(Mendekat dan menyelimuti Aqila dengan jaketnya)
May
Qila itu bodoh tidak tahu perasaanmu (datang tiba-tiba)
May
Dia terlalu menyukai Ricky sampai matanya buta dan gak melihat hatimu
Daniel (Dan)
Aku tidak peduli, selama dia baik-baik saja
May
Kau akan menyesal nanti karena memendam perasaanmu sendiri
Daniel (Dan)
sssst (Mendekatkan jari telunjuknya ke bibir sambil menatap May
May
Dia terlalu sayang Aqila (dalam hati)
Ricky
(Datang dan langsung membangunkan Qila tanpa rasa bersalah)
Ricky
Cuma ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja
Ricky
(Menatap Dan dan tersenyum mengejek)
Daniel (Dan)
Aku keluar dulu
Duduk sendiri di dalam perpustakaan
Daniel (Dan)
(Memegang dadanya yang terasa sesak sebab melihat kejadian mersa Qila dengan Ricky barusan)
Daniel (Dan)
Apa aku harus mengutarakan perasaanku pada Qila? Tidak, dia pasti akan merasa terbebani.
Daniel (Dan)
(Mengacak rambutnya karena prustasi)
Ove
(Mengembalikan buku pinjamannya)
Daniel (Dan)
(Datang menghampiri Ove)
Daniel (Dan)
Apa benar yang kau katakan pada Qila
Ove
Dia bukan hanya menggodaku, kami pacaran. Dia selingkuh dari Qila dan temanmu yang bodoh itu malah tidak tahu
Daniel (Dan)
Kau sadar dengan apa yang kau bilang barusan
Ove
Aku sepenuhnya sadar. Ricky bilang dia sudah tidak sayang Qila. Tinggal menunggu waktu untuk putus dengannya
Daniel (Dan)
(Hendak memukul)
Daniel (Dan)
Kalau kau bukan wanita kau udah habis deluan di sini
Ove
Itu bukan salahku, itu salah temanmu yang gak bisa mempertahankan hubungannya
Daniel (Dan)
(Pergi dengan amarah)
Siapa yang Harus Kupercaya
Daniel atau Dan berlari mencari Aqila dan hendak mengatakan kebenaran tersebut padanya.
Daniel (Dan)
(Melihat Aqila yang tertawa riang bersama Ricky dan dia tidak tega jika tawa itu berubah jadi tangis)
Ricky
Aku pergi dulu, nanti kita pulang bareng
Daniel (Dan)
(menatap tajam ke arah Ricky yang sedang melewatinya)
Aqila
Aku tidak suka dengan tatapanmu pada Ricky. Dia pacarku, jika kita berteman harusnya kau lebih ramah padanya.
Aqila
Aku juga tidak suka caramu menatap diriku
Aqila
Kita cuma sahabat, tidak lebih dan selamanya akan seperti itu
Aqila sengaja bicara demikian agar Daniel sadar dan membuat dia mundur, dengan begitu di masa depan Daniel tidak menjadi suaminya.
Daniel (Dan)
Aku tahu tanpa kau jelaskan (sakit hati)
Aqila
Bagus, aku pegang ucapanmu
Daniel (Dan)
(menunggu Ricky keluar)
Daniel (Dan)
Kau ingat ulang tahun Aqila besok
Ricky
Aku lupa, apa itu penting
Daniel (Dan)
Aku sudah menyiapkan acara untuknya nanti malam di rumah sewanya bersama dengan May. Datang saja , aku akan bilang itu acara kau yang siapkan semua
Ricky
Apa kau begitu menyukainya
Daniel (Dan)
Iya, cukup datang dan tunjukkan kau menyayanginya
Daniel (Dan)
Aku realistis, dia menyukaimu dan aku tidak bisa memaksa
Pukul 00:00 di rumah sewa Aqila dan May
Ricky
Happy birthday to you, Happy birthday to you, Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday to you
Ricky
Selamat ulang tahun sayang
Aqila
Terimakasih sudah menyiapkan ini semua (tersenyum riang)
May
(Ingin memberitahu yang sebenarnya)
Daniel (Dan)
(Mengisyaratkan agar May diam)
Daniel (Dan)
Selamat ulang tahun Qila, semoga bahagia selalu bersamamu
May
Selamat ulang tahun sayangku
Aqila
Terimakasih May (riang)
Acara berlangsung lancar. Aqila tampak bahagia dengan semua.
Daniel (Dan)
(Keluar sebentar mencari udara segar)
May
Apa yang kau lakukan, kau yang sudah siapkan itu semua dan sekarang kau membiarkan Ricky--
Daniel (Dan)
Asal Qila senang itu cukup, apa gunanya dia tahu kalau akhirnya dia bakal tidak suka (sedih)
Berjalan mengantar makanan setelah berdiam diri cukup lama di balik pintu.
Aqila
Ini makanan untuk kalian, aku sengaja mengantar sebab kalian berdua tak kunjung masuk
Daniel (Dan)
Terimakasih Qila, harusnya kau nikmati waktumu bersama Ricky. Jangan hiraukan kami
Aqila
Aku pergi duku, jangan lupa dimakan
Aqila
Apa ini? Kenapa kejadian di waktu dulu berubah? Jelas-jelas acara ulang tahunku saat itu Ricky yang persiapankan. Ini Daniel? Apa sebenarnya yang terjadi?
Aqila bingung dengan perubahan kejadian di masa lalu.
Aqila
tidak ada, aku hanya lelah.
Semua berkumpul kembali ke ruangan
Ricky
Aku akan kembali, kata Aqila dia lelah ingin istirahat.
Daniel (Dan)
(Menatap Khawatir Qila)
Daniel (Dan)
Aku juga pergi saja.
Ricky
Aku pergi dulu sayang
Daniel (Dan)
Terimakasih May
Tok, tok, tok.
Suara dari luar pintu jendela kamar Aqila.
Daniel (Dan)
Aku bawakan vitamin
Daniel (Dan)
(Mengangguk sambil tersenyum senang)
Aqila
Terimakasih, apa kau kembali hanya untuk ini
Daniel (Dan)
Itu bukan hanya, kesehatan itu penting
Aqila
(Diam tidak bisa menjawab)
Aqila
Apa aku salah paham padanya selama ini? (dalam hati)
Daniel (Dan)
Aku pergi sekarang
Daniel (Dan)
jangan lupa diminum
Aqila
Siapa sebenarnya yang harus aku percaya sekarang? (Dalam hati)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!