Bukan Orang Ketiga
Bab 1
Kisah seorang remaja putra dengan perjalanan hidupnya yang sedikit rumit, namun ia berusaha mengimbangi semua yang ia hadapi dengan sabar dan banyak mengalah hanya untuk mencoba menjaga semuanya agar menjadi baik-baik saja.
Seorang remaja pria yang baru saja tiba dari Desa, ia berpindah dari Desa ke Kota untuk melanjutkan sekolahnya, sungguh beruntung karena di Kota ia bertemu dengan beberapa orang yang sangat menyayanginya.
Nama Rama Azka Putra
Usia 16 menjelang 17th, seorang remaja yang sedikit tampan sedikit nakal sedikit Playboy.
Karena serba sedikit artinya ia tak seperti yang digambarkan, ia hanyalah sama seperti seorang remaja putra pada umumnya.
Rama anak yang ramah, mudah bergaul dan tidak pelit.
Sehingga orang-orang yang mengenalnya mengira bahwa Rama adalah anak orang kaya.
Nama El
Usia 25th, seorang lelaki yang baik yang mau menerima Rama seperti adik kandungnya sendiri. Saking baiknya ia mau berbagi apa pun baik itu harta tahta maupun wanitanya.
El bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, ia bertemu dengan Rama karena dikenalkan oleh sahabatnya.
Nama Dewi Nirwana
Usia 28th, wajahnya yang cantik dengan mata sendu mencerminkan kebaikan di hatinya.
Dewi adalah seorang wanita pengusaha pemilik butik yang terkenal.
Dibalik wajah sendunya Dewi memiliki watak yang keras dan tegas. Karena itulah ia berhasil menjadi seorang wanita karir, ia sangat di segani oleh orang-orang disekitarnya.
Kisah rumit ini akan segera di mulai.
Rama yang sedang mencoba beradaptasi di lingkungan barunya hanya berusaha mengikuti alurnya saja.
Bab 2
Bermula di sebuah tempat yang sangat jauh, sebuah keluarga mengharapkan kehidupan yang lebih baik untuk putranya. Sehingga mereka memutuskan untuk menyekolahkan putranya ke kota yang katanya dengan bersekolah disana seseorang bisa dengan mudah mencapai kesuksesannya.
Sebenarnya keluarga Rama tidaklah miskin, namun mereka hanya ingin mengubah kehidupan sosial putranya yang monoton.
Di sebuah rumah sederhana, tepatnya di ruang keluarga.
Ibu
Nak, ibu sama bapak mau bilang sesuatu sama kamu.
Mereka bertiga pun duduk bersama di sana. Kemudian bapak mengatakan maksud dan tujuannya.
Bapak
Kamu sekarang sudah kelas 2 SMA, apa kamu mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi?
Rama
Aku ga mau pak, aku sudah malas mikir lagi.
Ibu
Kamu ini masih muda ucapannya malas malas yang keluar, itu ga baik nanti bikin kamu jadi susah.
Bapak
Kalau kamu ga mau melanjutkan sekolah, terus kamu mau apa?
Bapak
Di desa ini palingan kamu jadi kuli tani kaya bapakmu ini.
Rama
Kuli tani juga ga apa-apa yang penting hidup kita ga kekurangan, iya kan?
Ibu
Anak ini ko sok tau, jadi kuli tani itu capek. Kamu ga mau gitu kaya orang-orang di kota kerja kantoran?
Rama
[berfikir sejenak]
Ya mau lah bu, kayanya enak juga ga harus kotor-kotoran di sawah.
Bapak
Maka dari itu, bapak dan ibu berencana menyekolahkan kamu di Kota, nanti kamu tinggal dengan sodara bapak disana.
Rama
Tapi ini kan tanggung pak, setahun lagi aku udah masuk kelas 3.
Ibu
Justru itu, mumpung sekarang kamu masih kelas 2. Kamu punya banyak waktu untuk beradaptasi di lingkungan kota sana nantinya.
Bapak
Betul yang di bilang ibumu itu, kamu bisa mengenal lingkungan baru disana dengan waktu yang cukup.
Bab 3
Setelah perbincangan tersebut, mereka bertiga sudah sepakat untuk Rama bersekolah di luar kota.
Bapak dan ibu nya Rama sudah mempersiapkan semuanya termasuk surat-surat pindah dan masuk ke sekolah baru.
Tapi ini bukan cerita tentang dunia persekolahan.
Beberapa hari setelah urusan urus mengurus selesai, bapak dan ibunya Rama mengantarkan Rama ke kota dengan menggunakan mobil pribadi miliknya. Mobil bak terbuka yang biasa digunakan untuk menjual hasil panen ke kota.
Kurang lebih seperti itu gambarannya.
8 jam kemudian, mereka telah sampai di kota. Tepatnya di rumah saudara bapak dan ibunya Rama.
Bapak
Kita sudah sampai, ayo kita turun.
Ibu
Ayo nak, bokong ibu udah panas ini dari tadi duduk aja.
Mereka pun turun dari mobilnya, dan telah di nanti oleh saudaranya itu.
Ibu
Assalamualaikum, dek apa kabarnya?
Rathi
Waalaikumsalam, baik mbak alhamdulillah
Rathi
Eh ini yang namanya Rama ya...
Rathi
Sudah besar ya, dulu masih bayi pas aku kesana.
Mereka jarang bertemu karena memang mereka adalah keluarga jauhnya.
Bapak
Rat, mas minta tolong ya... titip anak mas ini. Kalo dia berbuat nakal kamu marahi saja dia, anggap saja dia ini seperti adikmu.
Ibu
Soal biaya hidup, nanti mbak kirim setiap bulannya.
Rathi
Jangan sungkan begitu mbak, aku pasti akan menjaga dan merawatnya dengan baik.
Bapak
Baiklah kalo begitu, kami pamit pulang ya.
Rathi
Loh ko cepet-cepet, nanti kalian mengantuk di jalan. Lebih baik esok pagi saja kalian pulangnya.
Rama
Iya pak, besok saja pulangnya. Aku masih pengen liat kalian..
Akhirnya Bapak dan Ibunya Rama menginap di rumah Rathi barang semalam, sekalian melepas rindu sebelum meninggalkan anaknya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!