NovelToon NovelToon

Mendadak Nikah

lelaki asing

Seorang pemuda yang berumur kurang lebih (28th) turun dari sebuah mobil mewahnya.dia memasuki sebuah restoran untuk menemui orang tuanya.

karena sang mama terus mendesak agar dia mau datang dan makan malam bersama.

Dia berjalan dengan santai memasuki restoran mewah itu.dilihatnya sekeliling tidak ada sang mama.dia pun mengambil ponsel dari saku celananya dan menekan nomor sang mama.

"Hallo ma,mama dimana?Azka sudah sampai."

"Mama ada di lantai atas sayang,kamu naiklah kesini."

"baiklah Azka naik sekarang."

Panggilan pun terputus, lelaki itu bernama Azka Mahespatih laki laki tampan yang di gemari banyak wanita.dia salah satu pengusaha sukses selain meneruskan usaha sang ayah di bidang properti dan dia juga memiliki usaha sendiri di bidang perhotelan dan sudah bercabang di mana mana.

Azka pun naik ke lantai atas menuju ruangan yang ditujukan oleh Mamahnya.dia memasuki sebuah ruangan dia melihat di sana ada sang mama dan papa dan ada dua orang yang seumuran kedua orang tuanya.dia kenal dengan kedua orang itu dia adalah om Wisnu dan Tante Ajeng kemudian netranya menatap pada seorang gadis cantik yang tengah tersenyum kepadanya dia tidak mengenal gadis itu tapi dia sudah tahu maksud dari pertemuan kedua keluarga ini.

Mama dan Papanya pasti ingin menjodohkan dengan gadis cantik yang duduk bersebelahan dengan Tante Ajeng.

"sini sayang,kami udah nunggu dari tadi loh." ucap sang mama

Azka hanya tersenyum lalu mendekat ke arah sang mama dan duduk di sebelahnya.

"Azka kenalin ini Arini anak dari Tante Ajeng cantik kan?"tanya sang mama

Arini mengulurkan tanganya dengan tersenyum manis. Azka lalu menyambut uluran tangan Arini dan mereka berkenalan.

mereka kemudian berbincang bincang ringan, sambil menunggu makanan yang mereka pesan.

setelah selesai dengan acara makan makan keempat parubaya itupun pamit untuk pulang lebih dulu karena ada keperluan yang harus mereka kerjakan.

kini hanya tinggal Arini dan Azka yang saling terdiam mereka masih merasa canggung.

"mas Azka,sudah punya pacar belum?"tanya Arini basa basi

"memangnya kenapa?"

"gak kok mas,cuman nanya aja."

"dengar ya,saya tahu kalau pertemuan ini tujuanya untuk menjodohkan saya dengan kamu tapi maaf sebelumnya saya menolak dengan perjodohan ini."

Arini yang mendengar itu sontak kaget dengan ucapan Azka yang secara langsung dan menyakiti hatinya.

dia mengakui memang tertarik dengan Azka,melihat perilakunya seperti ini dia berpikir ulang

"dih...siapa juga yang mau di nikahi sama cowo sombong macam kamu!"

ucap Arini tegas dan meninggalkan Azka sendirian.

Azka masih terdiam ditempat semula,dia tidak menyangka akan semudah ini untuk membuat Arini mundur. biasanya akan ada drama, baru dia bisa lepas dari wanita yang akan di jodohkan pilihan Mamanya.

Azka mengedikan bahunya lalu beranjak pergi dari tempat itu. dia memasuki mobilnya duduk di belakang kemudi dan menancap gas

Azka mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.walau jalan terlihat sepi,dia lebih memilih untuk tidak mempercepat laju kendaraannya dia tidak ingin pulang lebih awal karena menghindari Omelan sang ibu negaranya.

saat melewati jalanan yang sepi,tiba tiba dia di hadang oleh segerombolan pemotor berjumlah empat orang.

"turun kamu."bentak salah seorang mereka.

Azka bedecak,lalu turun dari mobilnya.

"mau apa kalian?"

"kami mau nyawamu."setelah mengucapkan itu mereka menyerang Azka beruntung dia memiliki sedikit jurus bela diri.mereka terus menyerang Azka hingga Azka merasa kualahan. Azka menangkap tangan salah satu preman yang ingin memukulnya dan mendorong tubuh besar itu kepada temanya.di rasa ada celah untuknya kabur dia berlari kencang untuk menghindari mereka.

HOS HOS HOS...

Azka berhenti di sebuah rumah kecil,dan mamasuki rumah tersebut untuk bersembunyi.beruntung rumah tersebut tidak di kunci sehingga dia dengan mudah untuk memasuki rumah tersebut.

dia melihat ke arah luar dari celah pintu.dia bernafas lega saat keempat preman itu pergi dari tempat persembunyiannya.

"syukurlah,tapi siapa mereka kenapa ingin melukaiku aku harus cari tahu siapa yang mau melukaiku." monolog Azka

saat sedang hanyut dalam pikirannya keluar seorang gadis yang hanya memakai handuk yang melilit di dada sampai di atas lutut.gadis itu ingin berteriak karena ada lelaki asing yang memasuki rumahnya tanpa permisi.

Azka yang melihat gadis itu ingin berteriak dia berlari menghampiri gadis itu lalu membungkam mulutnya agar tak berteriak.

tapi sialnya dia tersandung kaki kursi yang ada di ruang tamu sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil itu.

di saat bersamaan muncul beberapa warga yang memergoki mereka dan ingin menghakimi mereka.untung ada pak RT setempat yang berhasil.meredam emosi warga dan disinilah mereka sekarang.

di Balai desa dan di hadiri oleh warga sekitar gadis itu sudah memakai pakaian lengkap.

"pak kami tidak melakukan apa apa pak."ucap Dita

"alah gak usah ngelak kamu,buktinya udah jelas dan banyak saksinya"ucap salah satu warga

"iya untung saya tadi lihat dia masuk kerumah kamu,coba kalau tidak kalian pasti sudah melakukan hal yang tidak senonoh." timpal warga lainnya

memang tadi saat Azka mencari persembunyian ada salah seorang warga yang tak sengaja melihat Azka memasuki rumah Dita,makanya dia langsung mengumpulkan warga untuk menggrebek mereka,dan dia tidak melihat ada yang mengejar Azka.

Azka hanya diam dan tak mau mengelak tuduhan yang mereka tuduhkan. dia melihat Dita yang panik karena kejadian tadi,ini sungguh benar benar memalukan.

"udah nikahkan saja mereka pak RT,dari pada bikin malu desa kita."imbuh salah satu warga

"kalau mereka tidak mau di nikahkan lebih baik usir mereka dari sini." ucap mereka lagi

"saya berani bersumpah pak RT kami tidak melakukan apa apa,bahkan saya tidak kenal dengan lelaki asing ini."ucap Dita membela diri

Azka masih tak mau membuka suaranya.

"mas kamu jangan diam aja dong mas,bilang kita tidak melakukan apapun,dan kita tidak saling kenal."ucap Dita memohon kepada Azka

Azka masih bungkam,dan hanya melirik Dita sekilas.

"sudah nikahkan saja mereka."

"saya akan menikahinya."putus Azka

sontak Dita melotot kaget dengan ucapan Sementara warga tersenyum puas mendengar keputusan azka

"apa apaan kamu sih mas,kita bahkan gak saling kenal tapi kamu mau menikahi saya,dasar aneh kamu itu,emangnya nikah mainan bisa seenaknya memutuskan!"kesal Dita

"siapa nama kamu."

"Apa?" Dita benar benar tak habis pikir dengan apa yang ada dipikiran lelaki asing yang baru ia temui ini

Dita memilih diam tak menjawab pertanyaan azka.

"baiklah saya akan panggilkan pak kiayi dan beberapa saksi,berhubung MBK Dita ini adalah anak yatim piatu dan berhubung kakak laki-lakinya tidak ada disini maka walinya akan di wakilkan."ucap pak RT

sementara dua orang tersangka saling diam dengan pemikirannya masing masing.

"saya tanya siapa nama kamu?"

Dita menoleh dan menatap kesal kearah Azka.

"saya tanya nama kamu,biar saya gak salah sebut saat mengucapkan ijab nanti."ucap Azka

"ish...Nandita." ketus Dita

Azka hanya manggut manggut, Dita dibuat kesal dengan lelaki asing yang ada dihadapannya ini,pasalnya dia hanya diam dan tidak mau membela diri.

Dita hanya bisa pasrah mau tidak mau dia harus menikah dengan lelaki asing.karena posisi mereka memang salah dan banyak saksi juga.

Dita tidak tahu bagaimana nasibnya kedepanya,dia akan menikah dengan lelaki asing yang sama sekali tak di kenalnya.

"mimpi apa sih semalam."gumam Dita

Azka yang melihat Dita sedang frustasi karena Masalah ini tersenyum gemas melihat tingkah Dita yang lucu menurutnya.

bertemu kembali

"Kamu ngapain sih senyum-senyum,ini semua tu gara-gara kamu." ucap Dita kesal

"kenapa bukankah nikah itu enak?"jawab Azka enteng

"Ishh...enak si enak,ya kalau nikahnya sama orang yang saya cintai,lah ini kenal aja enggak mana masuk rumah tanpa permisi, baru juga ketemu malah disuruh nikah."

"bagus dong tandanya kita jodoh."

"ish...."Dita mencebik

gadis berumur 20 tahun itu mengacak rambutnya karena frustasi, ingin rasanya dia menelan Azka hidup-hidup.

tak berselang lama pak kiayi dan beberapa orang saksi pun datang.

"ayo,apa kalian sudah siap"

"siap pak."ucap Azka mantap

"pak,apa tidak ada cara lain?kami sungguh tidak saling mengenal."

"Ada, kalian masuk penjara dan harus pergi dari desa ini."

Dita terdiam tak berkutik,biarlah dia menikah dari pada harus masuk penjara.

dengan berat Dita mengangguk.

acarapun di mulai dengan sangat lantang Azka mengucapkan ijab kabul.

"Alhamdulillah....." ucap serentak

"ada baiknya pernikahan ini segera kalian resmikan,karena pernikahan ini adalah pernikahan siri."

kedua orang itu hanya mengangguk, acara berjalan dengan lancar, Azka tidak kesulitan untuk mengucap ijab,setelah acara selesai mereka kembali ke rumah masing masing.

"sekarang semuanya sudah selesai jadi anda boleh pergi dari sini."

"jadi kamu ngusir suami kamu sendiri?"

"suami?bukankah kita menikah karena tidak di sengaja,ada baiknya kita lupakan saja."

Azka menatap garang Dita,yang menyepelekan arti sebuah pernikahan.

Dita yang melihat raut wajah Azka yang berubah merah menahan amarah, seketika nyalinya menciut.

Azka mendekat ke arahnya reflek ia mundur,tanpa sadar punggungnya menabrak dinding yang tak bersalah.

"mm...mau apa kamu?" ucapnya terbata

"apa kau pikir pernikahan hanya mainan?kamu boleh tidak menganggap pernikahan ini,tapi ingat bagiku ini adalah pernikahan sekali seumur hidup,dan aku akan membuat kamu tidak akan bisa lepas dari pernikahan ini."

Dita yang mendengar ucapan Azka meneguk ludahnya dengan susah payah.

"ish...awas ah,terserah deh saya capek saya mau istirahat." ucap Dita sambil berlalu

Dita memasuki kamarnya dan ingin beristirahat dia merasa sangat lelah dengan apa yang terjadi barusan ia berharap ini hanyalah mimpi,dan jika dia terbangun besok di akan memulai aktifitasnya seperti biasa.

dia memasuki kamarnya dan dia tidak mengetahui kalau Azka mengikutinya dari belakang. Dita ingin mengganti bajunya terlebih dahulu.

saat ingin membuka kaosnya tiba tiba suara Azka menggema.

"apa kau ingin menggodaku?"

"aaaa.....mesum." teriak Dita sambil melompat ke arah ranjang dan membungkus tubuhnya dengan selimut seperti kepompong.

Azka mendekatinya dengan seringaian yang tidak dimengerti oleh Dita.

Azka semakin mendekat bahkan hidung mereka saling bersentuhan.

"iya iya tahu hidung saya pesek,jadi jangan gini."ucap Dita sambil mendorong wajah Azka.

ha ha ha ha ha....seketika tawa Azka pecah karena ucapan dita.ia tahu itu hanya akal akalan Dita saja agar bisa lepas darinya.

"udah ah mas,ayo tidur aku ngantuk." ucap Dita

"jadi kamu ngebolehin aku tidur di samping kamu?"

"nggak,Sono tidur di luar."

ucap Dita

"kalau aku tidak mau?"

"terserahlah,aku capek pengen tidur."

Azka naik ke ranjang sempit itu dan membaringkan tubuhnya di samping Dita, dia menoleh ke arah Dita yang memunggunginya Azka pun tak terima,dibalikkan badanya Dita lalu di peluknya tubuh kurus itu.

Dita kaget dengan apa yang di lakukan oleh Azka,ia memeluk Dita dengan sangat erat.Dita berusaha berontak karena merasa tak nyaman dengan pelukan Azka.

ini pertama kalinya ia di peluk selain oleh ayah dan ibunya.

"lepas ih..."

"diem gak,nanti adikku bangun kamu harus tanggung jawab."

seketika tubuh Dita kaku mendengar ucapan dari mulut Azka.

Azka tersenyum penuh kemenangan dan semakin erat memeluk tubuh kurus itu.

"udah tidur,jangan lihatin aku terus nanti kami jatuh cinta lagi."

Dita mencebik mendengar ucapan Azka,dia lebih memilih memejamkan matanya dan mencoba menikmati pelukan Azka.

lama kelamaan ia pun mulai merasa nyaman dengan pelukan yang di berikan oleh Azka,dan iapun terbuai dalam mimpi.

setelah yakin Dita tertidur dalam pelukannya,Azka membuka matanya lalu tersenyum melihat wajah damai Dita yang tertidur.

"akhirnya aku menemukanmu,sudah lama aku mencarimu dan akhirnya kita bertemu lagi."

Azka mengingat jelas wajah yang 6 bulan belakangan ini menghantuinya.

gadis yang telah menolongnya yang hampir tertabrak mobil yang melaju kencang saat dirinya akan menyebrang.

flasback on

Azka sedang menunggu salah satu rekan bisnisnya di sebuah restoran,dia akan membicarakan tentang cabang hotel barunya. dia berencana ingin membangun hotel di Bandung.

dia melihat yang ditunggu akhirnya datang juga,iapun melambaikan tanganya.

"maaf bro nunggu lama ya?" ucap Farhan.

"gak kok,hampir 2 jam gue."

Farhan terkekeh dengan ucapan Azka.

memang rekan bisnisnya ini ada teman Azka waktu kuliah dulu makanya mereka terlihat akrab.

"iya deh maaf,tadi tiba tiba nyokap nyuruh anterin ke rumah sakit."

"kalau alesan yang satu ini gue maafin."

mereka berdua pun terkekeh

"jadi gimana nih rencananya?"

"gue pengenya hotel yang di Bandung terkesan sederhana namun elegan ."

memang Farhan ini adalah seorang arsitek,makanya Azka memintanya untuk membuat desain untuk hotel barunya nanti.

setelah lama berbincang bincang tentang bisnis dan juga banyak obrolan ngalor ngidul yang gak jelas akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

"ok,nanti gue kabarin lagi ya."ucap Farhan

Azka mengangguk dan mereka berjabat tangan sebagai salam perpisahan.

saat Azka hendak berjalan menuju parkiran,sang mama menelponya untuk membelikan sesuatu.

kebetulan di sebrang restoran tempat ia bertemu Farhan ada sebuah mini market,iapun berjalan menyebrang jalan untuk menuju mini market itu.

saat hendak menyebrang Azka tidak memperhatikan jalan ia hanya fokus pada ponselnya.hingga tiba tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang hampir menabrak tubuh kekar Azka kalau saja tidak di tarik oleh seorang gadis.

"mas perhatikan jalan kalau mau nyebrang!" omel gadis itu

Azka yang masih shock terdiam melihat gadis itu.di tatapnya lekat wajah gadis itu,gadis itu tidak bisa melihat wajah Azka karena wajah Azka tertutup oleh masker.

Azka ingin mengucapkan terima kasih kepada gadis itu,tetapi gadis itu sudah ada yang memanggilnya dan berlalu pergi meninggalkannya sendirian.

"mas hati hati kalau jalan,perhatikan jalan jangan ponsel terus." ucap gadis itu memperingati sebelum akhiry ia berlalu pergi.

saat itu Azka mencari tahu tentang gadis itu tapi tidak ia temukan.hingga saat ia memasuki rumah kecil ini dan melihat Dita tinggal disini,ia sempat kaget.dan hingga dia di grebek oleh warga dan menyuruhnya menikahi Dita ia langsung setuju,karena ia yakin Dita adalah wanita yang baik untuknya.

flasback off

"aku tidak menyangka kalau aku akan bertemu denganmu dengan cara seperti ini,mungkin ini takdir dan kamu memang jodohku." ucap Azka sambil mengelus pipi Dita lalu mengecup kening Dita dengan lembut.

dia akan berusaha mencintai dan menumbuhkan cinta di hati Dita,ia yakin akan hidup bahagia bersama Dita nanti.

status baru

Suara Kokok ayam saling bersahutan membangunkan seorang gadis yang masih setia memeluk gulingnya ,sungguh hari ini gulingnya begitu nyaman dan hangat,ia semakin mengeratkan dan membenamkan wajahnya di guling yang hangat.

saat tanganya meraba guling yang di sukainya sekarang ini,ia berhenti sejenak,ada yang janggal dengan gulingnya.

"kok gulingku jadi kenyal gini ya?" tanganya mulai meraba turun,

"kok jadi keras seperti roti sobek?"

Dita menoel noel dengan jari telunjuknya,merasa penasaran ia pun membuka matanya melihat sebenarnya apa yang tengah di peluknya.

sungguh betapa terkejutnya ia mendapati seorang laki-laki laki tidur di sampingnya.

ia mendekap mulutnya agar tak menimbulkan suara dan tidak membangunkan laki-laki itu.

sungguh kejadian semalam bukan mimpi tapi nyata. Dita dengan perlahan melepas tangan kekar yang melingkar di perutnya dengan pelan.tetapi tangan itu malah semakin erat memeluknya.

"ish...apa-apaan ini bukanya lepas,malah semakin melilit." ingin rasanya ia menggetok wajah laki -laki yang disampingnya ini,tetapi ia tak mau merusak moodnya di pagi hari ini.

Azka menahan senyumnya,ia tahu Dita tengah kesal kali ini,karena ia tak membiarkannya untuk beranjak dari tempat tidur mereka.

Azka sudah bangun sejak Dita mulai meraba raba tubuhnya dan menganggapnya sebagai guling.

sungguh Azka gemas dibuatnya,gadis di sampingnya ini memang sangat menggemaskan,makanya tumbuh ide jahilnya untuk menjahili gadis di sampingnya ini yang sudah menjadi istrinya semalam.

"mas...bangun,lepasin tanganya,aku mau pipis ih..." ucap Dita akhirnya membangunkan Azka,karena ia benar-benar sudah tidak bisa menahannya,tak ada pilihan lain selain membangunkan Azka.karena laki-laki itu memeluknya dengan sangat erat.

Azka yang mendengar itu langsung membuka matanya,ia menatap Dita yang meringis menahan sesuatu yang harus di keluarkan.

"yey....malah bengong,lepasin dulu ih..." ucapnya lagi

"morning kissnya dulu baru aku lepasin."

"apaan sih mas,dah gak tahan ini " ucap Dita lagi

"kalau gak mau ya udah,pipis aja di sini."

"mas...ih ..." Dita mengerucutkan bibirnya kesal.

"mau tidak,kalau tidak juga tidak apa-apa." ucapnya semakin mengencangkan pelukanya.

"mas...lepas ih,udah mau keluar." ucap Dita memohon.

Azka yang melihat Dita seperti menahan tangis,akhirnya melepas pelukanya.

Dita bergegas berlari ketika pelukan Azka mengendur.

"BRAK..." suara pintu di tutup dengan keras,karena sangking tak tahannya.

Dita segera melakukan ritualnya dan segera melaksanakan kewajibannya walaupun terlambat ia tetap menjalankannya.

Azka yang merasa Dita terlalu lama ia memutuskan untuk menyusul Dita,memang kamar mandi di rumah Dita hanya ada satu yaitu dekat dengan dapur.

ia mencari keberadaan gadis itu, ia melihat Dita yang sedang berkutat dengan spatula,ia langsung menghampirinya.

aaaaaa....

kaget Dita ketika tiba tiba ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.

"mas ih...lepas!"

"sedang apa kamu,kenapa lama sekali?" tanya Azka menaruh dagunya di ceruk leher sang istri

Dita yang merasa risih mencoba menyingkirkan tubuh Azka darinya,

tapi Azka tak bergeming,ia terus memeluk Dita dengan erat.

Dita yang merasa geram,ia menginjak kaki Azka,

"aaa....sakit Dita."

"biarin suruh siapa gangguin muluk."

Azka cemberut dan lebih memilih pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badanya.

Dita menghela nafas panjang,sepertinya dia harus terbiasa dengan keberadaan Azka di dekatnya,karena statusnya kini adalah seorang istri,istri dari azka mahespatih.orang yang baru datang dalam hidupnya dan sekarang malah menjadi suaminya.

"aku harus terbiasa dengan status baruku ini " gumam Dita,ia melanjutkan membuat nasi goreng untuknya dan untuk Azka,karena sebentar lagi dia harus pergi bekerja.

memang Dita bekerja di sebuah mini market dekat rumahnya,hari ini ia mendapatkan sif pagi. maka dari itu dia bangun lebih pagi karena harus menyiapkan semua keperluannya.

Azka keluar dari kamar mandi,dengan wajah yang fresh,dia hanya mengenakan handuk yang ada di kamar mandi.

Azka mendekati Dita yang tengah sibuk menata nasi goreng yang dibuatnya tadi.

"Dita apa kamu baju ganti untukku?"

"eh...kodok." ucap Dita sambil mengelus dadanya

sejenak Dita terpaku melihat tubuh atletis Azka,perut kotak kotak,dengan kulit putih,dan di balik handuknya pasti dia tidak memakai dalaman,seberapa besar punyanya?

Dita menggeleng kuat,menepis pikiran mesum yang bergelut di otaknya.

"ah....emmm....sebentar aku Carikan." ucapnya gugup dan dengan segera meninggalkan Azka.

Dita berjalan menuju kekamar yang satunya,dia akan mencari baju kakanya mungkin akan muat jika di pakai oleh Azka.

memang Dita ini mempunyai seorang kaka,tetapi kakanya ini pergi kerja keluar negri kekorea menjadi TKI sudah satu tahun lamanya kakanya berada disana.

Dita tidak tahu kalau Azka mengikutinya dari belakang,saat Dita sedang sibuk memilah baju, tiba tiba dia di kejutkan dengan suara Azka.

"kamar siapa ini?" tanya Azka tepat di telinga Azka.

Dita yang kaget seketika mundur dan hampir kehilangan keseimbangannya.tetapi dengan sigap Azka menangkap tubuh mungil istrinya itu.

beberapa saat mata mereka saling mengunci,Azka menatap Dita cukup dalam dan matanya beralih ke bibir Dita yang ranum,ia mendekatkan bibirnya ke bibir tipis Dita lalu di ciumnya.

Dita yang merasakan ini pertama kali hanya bisa pasrah saat Azka mencium bibirnya,ia memejamkan matanya dan menikmati sensasi yang pertama kali ia rasakan.sungguh saat ini jantungnya rasanya mau copot atas perlakuan Azka.

satu menit Azka baru melepas ciuman mereka,ditatapnya wajah Dita yang memerah seperti buah tomat,Dita menunduk karena malu.

Azka yang gemas melihat tingkah Dita,langsung menghadiahi sebuah kecupan dibibirnya.

"kenapa Malu,aku ini suami kamu loh." ucap Azka sambil mengusap pipi istriya yang menjadi merah.

Dita mendorong dada Azka pelan dan memberikan baju itu kepada Azka dan meninggalkanya sendirian untuk mengganti baju.

Dita berlari saat keluar dari kamar kakanya,dia berhenti di meja makan lalu duduk sambil memegangi dadanya.

"duh...nih jantung rasanya mau copot,tadi itu yang namanya ciuman?" ucap Dita sambil memegang bibirnya yang masih terasa bengkak karena ulah Azka. dia memejamkan matanya membayangkan ciumannya dengan Azka tadi.sungguh kenyal dan manis rasa bibir Azka,tak tahu kenapa ia ingin mengulanginya lagi.

Azka yang melihat Dita memejamkan matanya dan memegangi bibirnya lalu tersenyum,dan mendekati Dita ia mendekatkan wajahnya ke wajah Dita,

"sedang apa kamu?" tanya Azka saat jarak mereka sudah begitu dekat. Dita membuka matanya seketika tatapan mata mereka beradu,Dita berusaha untuk mundur tetapi Azka mencegahnya,dia menarik tengkuk Dita.

"apa tadi adalah ciuman pertamamu?" tanya Azka tepat di depan wajah Dita.

seketika wajahnya bersemu merah menahan malu.

Azka yang tak mendapatkan jawaban seketika tersenyum lebar,ia tahu jawabannya meski Dita tidak menjawabnya.dia menarik tengkuk Dita dan mengulang kembali ciuman mereka,tetapi kali ini lebih panas dari yang tadi,Dita yang tak mengerti harus melakukan apa,seketika Azka mengalungkan tangan Dita kelehernya dan ia meraih pinggang Dita dan memeluknya erat sampai tubuh mereka saling menempel mereka berciuman dan saling *******.

cukup lama mereka berciuman hingga mereka kehabisan nafas baru mereka melepaskan ciuman mereka.

"sepertinya aku harus terbiasa dengan status baruku ini." gumam Dita dalam hati dan tersenyum ke arah Azka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!