Kehidupan kadang sangat keras, hingga membuat orang terjerumus pada dosa, tanpa berfikir 2 kali untuk melakukannya.
Mami Geyna, sebutan akrabnya di sebuah rumah bordil(rumah bagi para pelac"r).
Dia merupakan salah satu primadona di sana.
Ia masuk ke rumah itu sejak ia masih berumur 15 tahun.
Saat itu keadaanlah yang menjeratnya.
Sampai ia terperangkap di rumah bordir.
Mami Geyna, seorang anak yang di buang ibunya saat usianya 5 tahun.
Ia di tinggalkan saat tidur di sebuah halte bus.
Saat ia terbangun, ibunya sudah tak ada di sampingnya lagi.
Semenjak itu ia mengemis hanya untuk mendapatkan uang untuk makan.
Keahlian itu ia dapatkan dari ajaran seorang preman yang menemukannya di jalanan.
Ia di paksa menjadi mesin pencetak uang kala itu.
10 tahun kemudian, ia menjelma menjadi gadis yang cantik, meskipun kecantikannya itu tertutup oleh dekilnya tubuh yang tak terawat dan terpapar sinar matahari.
Preman yang memungutnya mulai merasa bergairah jika melihat Geyna kecil melintas, atau saat ia memandangnya saat Geyna terlelap.
Ia pun tak tahan.
Ia mendekati Geyna yang sedang tidur pulas malam itu.
"Hallo cantikkk", ucapnya mendekati Geyna yang sedang tertidur.
Geyna terbangun.
"Bang...abang mau apa...??", ucapnya ketakutan.
Geyna berlari, tapi tak bisa.
Preman itu seakan membabi buta saat itu.
Ia mulai memukul Geyna yang berusaha memberontak.
"Diamm...!!!!", teriak preman itu sambil menunjuk wajah Geyna.
"Jangan bang", ucapnya lirih.
"Gak tau di untung, udah di beri tempat enak masih brontak, sekarang waktunya elo balas budi ke gue.....", ucapnya sambil mengelus dada Geyna.
"Ampun bang", ucapnya sambil menangis.
"Tenang aja sayang, pasti kamu ketagihan kok", ucapnya.
"Jangannnnn..!!, tolong...!!!", teriak Geyna.
Plakkkkk..plakkk.
Tamparan keras mendarat di kedua pipi Geyna.
Mulutnya sampai berdarah, ia merintih sambil menangis.
Tubuh preman itu sudah menindih tubuh Geyna.
Geyna tak berdaya.
Akhirnya malam itu Geyna hancur di tangan preman itu.
Setelah puas. Preman itu tidur di samping Geyna.
Geyna yang tanpa busana, menangis sesenggukan.
Mendengar Geyna menangis, tak lama Preman itu kembali bangun.
"Nangis mulu nangis mulu...!!", teriak preman itu.
Melihat Geyna yang masih tanpa busana, preman itu mulai bergairah lagi.
Seakan ada mangsa yang belum tuntas ia makan.
Ia melampiaskan nafsunya pada Geyna untuk yang kedua kali.
Sampai ia tak bisa bangkit lagi.
Geyna merasakan badannya remuk kala itu, dengan sisa kekuatannya, ia memakai kembali bajunya dan pergi dari rumah itu secara diam diam.
Ia berhasil lolos dari rumah itu.
Ia tak sadar, saat melintas di jalan raya, sebuah mobil melintas.
Brukkkkk..
Geyna terkapar pingsan, akhibat terserempet mobil.
Geyna terbangun terkena sinar matahari dari jendela kamar pagi itu.
Ia tak tahu ada di di mana.
Ia terus memperhatikan sekitar.
"Kamu dah bangun", ucap seorang wanita memasuki kamar itu.
"Ibuk siapa..??", ucap Geyna menundukkan pandangannya.
"Tenang, kamu aman kok", ucapnya sambil memegang wajahku yang penuh memar bekas sentuhan preman itu.
"Maaf tadi malam mobil saya menabrak kamu, karna kamu berlari, dan tiba tiba menyebrang jalan raya, kamu ada masalah..??", tanya wanita itu.
"Gak ada buk", jawab Geyna.
"Panggil saya mami Seryl.. Okey..." ucap wanita itu mencoba akrab dengan Geyna.
"Kata dokter, tubuh kamu penuh luka, kamu juga telah menjadi korban pelecehan, apa benar..??", ucap mami Seryl.
Geyna mulai menangis mengingat kejadian semalam.
"Sudah sudah gak usah nangis okey", ucap mami Seryl menghibur Geyna.
"Tadi saat kamu pingsan Dokter menyuntik suntikan kontrasepsi buatmu, itu untuk berjaga jaga agar kamu tak hamil usai pelecehan itu, yang mungkin akan membuat kamu lebih hancur lagi jika benihnya tertanam di rahimmu",
ucap Mami Seryl.
"Makasih mam...", ucap Geyna menghargai kepeduliannya.
"It,s oke..., kamu mending istirahat dulu, saya tinggal yah", ucap mami Seryl sambil berjalan ke luar kamar.
Setelah merasa cukup sehat, Geyna keluar dari kamarnya.
Ia terkejut dengan suasana yang ada, banyak wanita berpakaian sexy.
Minuman keras dan rokok jadi pemandangan setiap sudut rumah ini.
Geyna berjalan menunduk mencari mami Seryl.
"Mami.. !!", ucap Geyna masuk ke sebuah ruangan yang terdapat mami Seryl di dalamnya.
"Hay sayang, sudah enakan..??", ucapnya sambil menghembuskan asap rokok di wajah Geyna.
"Uhukk..uhukkk", Geyna terbatuk akibat asap rokok mami Seryl.
" Sorry", ucap mami sambil menaruh rokoknya di sudut meja.
"Mami..ini tempat apa..??", tanya Geyna.
"Ini namanya rumah bordil sayang, tempat tinggal mami", ucap mami.
"Apa itu rumah bordil ??", tanya Geyna yang semakin bingung.
"Tempat para pelac*r", bisik mami Seryl.
Geyna terkejut bukan main. Ia hampir meneteskan air mata. Ia tahan dengan sekuatnya.
Geyna mengingat masa kecilnya tanpa di inginkan ibunya sendiri.
Ia ingat keganasan preman itu.
Ia seakan sudah tak ada nilainya.
"Kalau kamu mau pergi silahkan, mami hanya menolongmu", ucap mami duduk di samping ranjang.
"Apakah orang sepertiku di terima di sini mami..??", ucap Geyna tanpa ragu.
Mami kaget, kemudian tersenyum.
Mengambil rokoknya yang dia letakkan di sudut meja tadi.
" Kamu yakin mau jadi bagian dari kita..??, mami gak pernah memaksa seseorang untuk mengikuti jalan mami, semua yang di sini datang secara suka rela", ucap mami.
"Aku siap mam, bagiku tak ada bedanya hidupku sekarang, hidupku sudah terlanjur hancur, sekalian saja aku rusak", ucap Geyna sambil menghapus air matanya yang jatuh di pipi.
"Okeyyy, kamu istirahat aja dulu, kalau memarmu dah sembuh, mami bakal kenalin kamu sama klien pertamamu. Okey.
Geyna hanya mengangguk tanpa bicara.
"Ya udah, kamu balik ke kamarmu, klien mami bentar lagi masuk", ucap mami Seryl.
Geyna pun berlalu masuk ke kamarnya.
Ia pandang wajahnya di cermin.
Ia sudah bertekad mengambil langkah ini.
Dan inilah hidupnya sekarang.
5 hari berlalu.
Geyna sudah pulih dari kondisinya.
Ia mulai belajar berias dari mami Seryl.
Mereka terlihat sangat akrab seperti anak dan ibu.
Geyna pun mendapatkan perhatian yang tak pernah ia dapatkan dari seorang ibu selama ini.
Ia semakin merasa bahwa inilah tempatnya sekarang.
Ia menjelma menjadi gadis sexy dan cantik malam itu.
Meskipun ia masih berumur 15 tahun, tapi ia memiliki badan yang tinggi dan ramping.
Malam itu ia bak primadona baru di sana.
Saat ia keluar dari kamarnya, semua tatapan hidung belang mengarah padanya.
"Mami... Siapa dia..??, barang baru..??, berapa harganya..??", ucap seorang lelaki disamping mami.
"Tenang, pasti kamu dapat gilirannya, untuk malam ini dia sudah ada yang punya", ucap mami.
"Berani berapa sih dia...??", ucapnya agak ketus.
"Sabar dong beb, besok aku atur buatmu", ucap mami sambil berjalan mendekati Geyna yang sedang di geromboli para lelaki.
"Heyy., beri jalan dong sama anak baru mami", ucapnya membubarkan para lelaki hidung belang itu.
"Mam..., tugasku apa sekarang..??", ucap Geyna.
Mami tersenyum mendengar semangat Geyna.
"Tenang cantik, yuk ikut mami, pelanggan pertamamu sudah menunggu", ucap mami sambil mengajak Geyna masuk ke salah satu kamar.
Mami meninggalkan Geyna di dalam kamar itu.
Di sana sudah ada seorang lelaki berbaring di ranjang.
"Have fun sayang", ucap mami pada Geyna dan berlalu keluar sembari menutup pintu kamar.
"Kamu Geyna..??, cantik juga", ucap lelaki itu mendekati Geyna.
Mula mula ada rasa takut di hatinya.
Tapi ia tak hiraukan.
Ia tatap mata lelaki itu, Geyna melempar senyum manis padanya, memeluknya dan menciumnya, seakan ia sudah terbiasa dengan adegan ranjang.
"Woww, kau luar biasa", ucap lelaki itu sambil membalas pelukan dan ciuman Geyna.
____
Lelaki itu keluar dari kamar.
"Mam, luar biasa, kapan kapan aku mau dia temani aku lagi oke.., ini uangnya, karna aku puas aku kasih 2x lipat", ucap lelaki itu sambil berlalu ke luar dari rumah bordir.
Mami terlihat sumringah, ia masuk ke kamar Geyna.
Saat itu Geyna sedang menyisir rambutnya.
"Sayang.....!!!, lihat hasil kerja kamu, kamu luar biasa", ucap mami sambil mengibas ngibaskan uangnya.
Geyna tanpa senyuman menatap cermin di depannya.
"Mam, kapan lelaki ke 2 datang..??" ucap Geyna dengan datar.
Mami Seryl menatap Geyna.
"Tenang sayang, malam ini cukup itu saja, besok akan ada satu lelaki lagi untukmu, dan seterusnya, selamat istirahat sayang", ucap mami sambil keluar dari kamar Geyna.
Sejak saat itu Geyna menjadi primadona di rumah bordir itu.
Setelah Mami Seryl meninggal, ia mewariskan rumah bordil pada Geyna, anak kesayangannya.
Tabiat dan perilaku Geyna pun sudah berubah 360 derajat.
Ia sudah terbiasa dengan minuman keras dan rokok.
_______
Hay guyss...
Yukk baca novel terbaruku ya...
Jangan lupa like, favorit dan komen ya...
Biar makin semangat nihhh lanjutin ceritanya..
Penasaran kan....??
Geyna bukan tokoh utama ya guys.
Tokoh utama akan segera muncul di part selanjutnya.
Terima kasih....
Geyna duduk di depan cermin.
Mengagumi kecantikan wajah dan tubuhnya.
"Tak salah kalau para lelaki itu tunduk di kakiku", senyumnya sambil menyisir rambut.
"Mami...???", ucap seorang gadis masuk ke kamar Geyna.
"Haii cantik...", ucap Geyna yang sekarang telah menjadi Mami rumah bordir, menggantikan mami Seryl.
"Mi, bagi duit dong..??", ucap gadis itu sambil menengadahkan tangan.
"Buat apa sihh..??", ucap Mami Geyna.
"Buat beli alkohol, di rumah abis", ucap gadis itu.
"Abis...??, kok bisa telat sihh...??", ucap Mami Geyna meletakkan sisir rambutnya.
"Ya gak tau mi, gak ada yang belanja, mami juga gak nyuruh", ucap gadis itu.
"Masak sihh semua harus mami yang turun tangan..??", ucap mami Geyna sambil mengambil uang dari brankas.
Gadis itu menunggu sambil memakai make up riasan Mami.
"Tuh cukup kan, sama rokoknya sekalian ya", ucap mami Geyna menyodorkan segepok uang ke gadis itu.
"Thank you mami", ucapnya sambil mencium pipi mami Geyna.
" Iya.,iya sana...!!, keburu sore tamu pada dateng", ucap mami sambil duduk kembali di depan meja riasnya.
Ia memandang lagi ke cermin, melamunkan suatu hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Ia memandang wajahnya yang seiring berjalannya waktu akan menjadi tua dan keriput, meskipun usianya masih terbilang muda, 27 tahun.
Tapi, jika ia meninggal menyusul mami Seryl.
Siapa yang akan meneruskan rumah bordil ini...??, gumamnya dalam hati.
"Mami Seryl menganggapku sebagai anak, sehingga aku yang meneruskan rumah ini, lalu siapa yang akan menjadi penerusku nanti..??", ucapnya di depan cermin.
Berfikir dan berfikir.
"Kenapa aku tidak memiliki anakku sendiri..??, aku bisa melakukan semuanya sesukaku karna dia anakku", ucapnya lagi berbicara dengan diri sendiri.
Ia berusaha mencari jalan keluar tentang hal itu.
Ia tak mau menikah, lagi pula siapa yang mau menikah dengan kupu kupu malam sepertiku??, gumamnya dalam hati sambil tersenyum dengan pemikirannya sendiri.
Berdiri dari tempat duduknya.
"Kenapa aku harus memikirkan hal yang semudah itu .??, bodoh sekali kau Geyna.., kamu bisa dengan mudah memilih benih lelaki yang datang ke rumah bordil ini, aku juga tak harus menikah untuk mendapatkan anak, aku hanya butuh anak bukan suami", ucapnya sambil terkekeh.
Ia pun bergegas ke kamar mandi, bersiap siap untuk malam ini.
Ia punya satu tujuan malam ini, memiliki penerus, memiliki anaknya sendiri.
______
Malam itu mami Geyna terlihat mempesona lebih dari biasanya, sehingga para lelaki masih mengantri padanya.
Tapi untuk malam ini, dia menolak lelaki yang tidak sesuai kriterianya, menjadi sumber benih bagi rahimnya.
"Hay Cantikkk, kamu mempesona sekali malam ini, temani aku ya..??", ucap seorang lelaki datang memeluk dan menggoda mami.
Seolah seorang harimau siap menerkam mangsanya.
"Sorry sayang, malam ini aku sudah punya janji dengan seseorang, lain kali ya..??, pilihlah wanita lainnya, masih banyak gadis cantik di dalam", ucap mami sambil mengecup bibir lelaki itu.
"Okeyyy", berlalu pergi, lalu dengan sigap menggandeng wanita lain yang ia temui.
Mami duduk di teras rumah sambil merokok.
Tak lama, sebuah mobil berwarna merah menepi di teras rumah bordir.
Pandangan mami tertuju pada seorang lelaki muda yang turun dari mobil merah itu.
Seorang lelaki tampan dan menawan.
Dalam sekali pandang, Mami jatuh hati padanya.
Rokok di tangannya segera di buang, ia merapikan rambutnya yang terurai.
Lelaki itu mendatangi Mami yang saat itu sudah siap menyambutnya.
"Hay tampan ...??", ucap mami dengan genitnya.
Lelaki itu memandang ke arah mami, melihatnya dari atas ke bawah.
Seakan ia juga tertarik dengan tubuh mami.
Mami memainkan tangannya di bahu lelaki itu, lelaki itu terlihat tersenyum tak keberatan.
Lelaki yang tampan, gagah, berkelas. Cocok menjadi benih pilihanku. Gumam mami dalam hati.
"Butuh sesuatu sayang..??", ucap mami menggodanya.
"Yaaa...!, dan sepertinya aku sudah menemukan yang aku cari, Geyna", ucap lelaki itu.
"Kau tau namaku tampan...??", ucap mami.
"Namamu sudah tersohor di kalangan rekan bisnisku, selalu saja Geyna, Geyna, dan Geyna, aku jadi penasaran seperti apa layanan yang di tawarkan oleh Geyna", ucap lelaki itu.
"Tentu, kau mau mencobanya sekarang...??", ucap mami menantangnya.
"Let,s go Honey, aku sudah tak sabar", ucap lelaki itu mendekap mami.
Mami menariknya masuk, membimbingnya ke kamarnya.
Dan dengan sengaja, Geyna tak memakai alat kontrasepsi apapun, sesuai dengan rencananya semula.
Mereka bercumbu seakan telah terpanah pada pandangan pertama.
Dengan sukarela mereka bercumbu sampai puas.
Tanpa sang lelaki tahu, maksud Geyna tidur dengannya malam ini.
Setelah cukup lama bercumbu, sang lelaki telentang di sisi ranjang dengan nafas terengah engah, tenaganya sudah terkuras habis.
Hari menunjukkan pukul 2 malam.
Mami Geyna memeluk lelaki itu,
"Menginaplah malam ini,
Jika perlu, kita masih bisa bercumbu sampai subuh" ucap mami Geyna.
Lelaki itu tersenyum mendengar tawaran Mami Geyna.
"Untuk sekarang kita istirahat dulu, sungguh kau luar biasa, aku sampai kewalahan.
Nanti kita lanjutkan lagi, aku akan menginap sesuai permintaanmu", ucap lelaki itu, tak lama ia tertidur.
___
Pagi itu jam menunjukkan pukul 9 pagi.
Karna aksinya semalam, ia sangat kewalahan dan bangun dengan tergopoh gopoh.
Sedangkan mami sudah menyegarkan tubuhnya di bawah pancuran kamar mandi.
"Hai sayang, kenapa terburu buru..??", ucap mami keluar dari kamar mandi.
"Sorry, aku kesiangan, aku harus ke bandara pukul 10", ucap lelaki itu sambil berpakaian.
"Kau mau kemana...??", ucap mami.
"Aku ada urusan di luar negri, dan mungkin aku akan lama untuk datang lagi ke Indonesia", ucap lelaki itu.
Dia mau pergi..??, tak apa lah, aku sudah tak membutuhkannya lagi, gumam mami dalam hati.
"Makasih ya untuk semalam, kutinggalkan uang bayaranmu di laci", ucap lelaki itu pergi keluar dari kamar mami.
"Okey, makasih, bye....", ucap mami sambil membuka lacinya.
Betapa terkejutnya mami, uang yang dia dapatkan 3x lipat dari bayaran biasanya.
Mami tersenyum sumringah dan berkaca di cermin, ia memegangi perutnya.
Tumbuhlah sayang, jadilah kebanggaan mami.
Kau akan menjadi primadona setelah mami..Gumam mami dalam hati.
Saat dia merapikan ranjangnya, tak sadar lelaki itu menjatuhkan kartu namanya.
"Bram, Jayawijaya corp", ucap mami membaca tulisan di kartu itu.
Namanya Bram, lelaki terpandang lagi, tapi dia telah jatuh di pelukanku semalam, gumamnya dalam hati dan tersenyum sekali lagi.
Sungguh beruntung aku, mendapatkan benih dari lelaki terpandang seperti itu.
Sayangnya hanya semalam dia bisa jadi milikku.
Dan malangnya dia, calon anaknya akan aku didik menjadi sepertiku..Hatinya terus berargumen sendiri.
Seolah olah ia telah ketiban bulan hari itu.
"Aku akan shopping hari ini, merayakan apa yang aku dapat hari ini", ucap mami berganti pakaian.
Alat tes pack di pegang erat oleh Geyna.
Ia berharap rencananya kali ini berhasil.
Dengan gelisah, ia menunggu hasil tes pack itu keluar.
Butuh 10 menit untuk mengetahui hasilnya.
Tapi bagi Geyna, seakan 10 menit terasa lama.
Ia tak sabar menunggu hasilnya.
"Garis dua..!!", teriak Geyna dari dalam kamar mandi.
Ia menari seperti orang kesetanan, ia menghempaskan badan sexy nya di ranjang tidurnya.
Memandangi tes pack di tangannya sekali lagi.
"Aku hamil", ucapnya sambil mengelus perutnya.
Senang di raut wajahnya tak bisa di sembunyikan.
Bagaimana tidak, Ia berhasil mendapatkan anak dari benih unggul yang ia dapatkan 2 bulan lalu.
"Thank you sayang, anakmu sudah berada di rahimku", senyumnya penuh kebahagiaan.
Akhirnya impiannya memiliki anak penerus rumah bordil ini dapat segera terwujud.
Ia keluar dari kamarnya dan mengumpulkan semua gadis asuhannya.
"Dengarkan semua..!!, mami punya pengumuman penting untuk kalian." ,ucap Geyna.
Seluruh mata tertuju pada Mami mereka.
"Mami hamil...!!", ucap mami sambil tertawa lepas.
Semua gadis terkejut mendengarnya.
"Mami....hamil...??, kok bisa...??, apa mami lupa memakai alat kontrasepsi..??", ucap salah satu gadis.
"Mami ceroboh, lebih baik kita gugurin aja mi..!!", ucap gadis yang lain, memberi saran pada mami.
Mami tersenyum melihat kekhawatiran semua gadis asuhannya.
Bagaimana tidak, kita sebagai kupu kupu malam tidak ada bayangan memiliki seorang anak.
Lelaki hanya hinggap, setelah itu semua selesai, itulah pekerjaan kita.
Lalu bagaimana jika primadona rumah bordil hamil....??.
Itu sangat merugikan bagi usaha mereka.
"Tenang, tenang...!!, mami tak sebodoh yang kalian kira, mami tuh gak tolol ya, mau mengandung dari benih lelaki hidung belang sembarangan", ucap mami sambil menyalakan rokoknya.
"Lalu...??, apa ini mami...??" ucap gadis yang lain.
"Mami tuh mikir, memang sekarang mami masih muda, nanti kalau mami sudah mulai tua, siapa penerus mami...??, tak ada yang bisa di andalkan di sini...??" melotot ke setiap gadis di sana.
"Lalu...??, maksud mami...??", ucap gadis di sebelah mami.
"Mami hamil, cuma buat mencetak penerus mami, mami bakal didik dia menjadi boneka mami selamanya", tertawa dengan yakinnya.
Semua gadis mulai paham.
Mereka lalu ikut tertawa dengan mami.
"Kalian tau....??, anak ini berasal dari benih lelaki pebisnis handal, pemilik perusahaan besar", ucapnya sambil mengelus perutnya.
"Wow, mami emang paling hebat", ucap gadis lainnya.
"Siapa dulu, mami Geyna gitu...??", ucapnya sambil tersenyum bangga.
"Lalu bagaimana dengan para pelanggan mami...??", ucap salah satu gadis.
"Makanya itu mami kumpulin kalian di sini, untuk klien mami, bilang aja mami ada urusan di luar negeri dan sementara rumah ini di urus oleh kamu Gea" ucap mami sambil menunjuk salah satu gadis yang bernama Gea.
"Siap mami", ucap Gea.
"Mami akan tinggal di lantai 2, tak ada pelanggan yang boleh masuk kesana, okey...!!!, itu tugas kalian, pahamm..!!!!", ucap mami.
"Siap mam", ucap para gadis serempak.
___
3 bulan berlalu.
Mami tetap stay di lantai 2 dengan memantau aktifitas para gadis asuhannya dalam melayani para hidung belang.
"Tinggal 4 bulan lagi, aku akan menjadi primadona lagi di sana", ucap Geyna sambil mengelus perutnya yang semakin membuncit.
Tiba tiba....
Auhhhhh....!!.
Mami merasakan ngilu pada perutnya.
Tendangan dari bayinya semakin kuat setiap harinya.
"Tenang sayang, mami bakal jaga baik baik kamu, jangan nakal ya..??, jadilah kebanggaan mami nantinya", ucapnya sambil duduk mengelus perutnya.
Dokter pribadi rumah mami, datang setiap bulan untuk memberi suntikan maupun alat kontrasepsi lain pada para gadis di rumah bordil.
Setelah tugasnya selesai di lantai bawah.
Ia menaiki tangga, masuk ke kamar Geyna.
Tokk..tokkk..
"Mami, ini Susan", ucapnya.
"Masuk dokter..!!," ucap mami dari dalam kamar.
Dokter membuka pintu kamar.
"Gimana kondisi mami..??", ucap dokter mulai memeriksa kondisi mami.
"Baik dokter, tak ada keluhan di kehamilanku, hanya tendangannya saja yang sering membuatku ngilu", ucap mami.
"Wajar mami, kehamilan mami sudah masuk trimester ke 2", ucap dokter.
Mami mengambil rokok dan menyalakannya.
"Mami masih merokok..??", ucap dokter.
"Yaaa, memang kenapa...??", ucap Geyna dengan santainya.
"Lebih baik mami berhenti dulu, tidak baik bagi sang bayi", ucap dokter menjelaskan.
"Tak usah mengaturku dokter ..!!!, biarkan bayiku merasakan rokok mulai dari dalam kandungan, agar ia terbiasa nantinya, tugasmu hanya memeriksa kandunganku saja", ucap Geyna dengan ketusnya.
"Baik", ucap dokter tak mau ikut campur dengan urusan Mami Geyna.
"Bagaimana jenis kelaminnya, apa kau bisa memprediksinya..??", tanya Geyna.
"Dari bentuk dan pemeriksaan saya, sepertinya seorang bayi perempuan mami, tapi lebih akuratnya harus dengan alat usg di rumah sakit", ucap dokter memeriksa perut Geyna.
"Tak perlu..!!, prediksimu saja sudah cukup bagiku, kau tak pernah mengecewakanku selama ini, baguslah jika seorang perempuan" ucap Geyna dengan tersenyum senang.
"Baiklah, saya permisi dulu mami", ucap dokter berjalan keluar kamar.
"Yap", ucap Geyna dengan ketus.
Sekali lagi, mami mengelus perutnya.
"Sehat sehat gadisku..", ucap Geyna.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!