Seorang laki-laki berusia 35 tahun,
yang berbadan tinggi 178 cm, kulit hitam manis, bersipat baik dan ramah kepada semua orang, dan yang pastinya bertanggung jawab.
Bernama Adi Prasetyo.
Yang berprofesi sebagai Ojek Online, yang sudah di galuti nya sekitar 1,5 tahun.
Masih bersetatus lajang, yang gagal menikah, karena calon istri nya yang di ketahui berselingkuh dengan sahabat nya sendiri.
Lisa Afrilia, yang sering di panggil Lisa berumur 18 tahun, yang baru lulus sekolah tingkat akhir.
Memiliki adik bernama Aya berusia 6 tahun..
Hari naas yang menimpa mereka berdua, bertepatan kelulusan sekolah Lisa, kedua orang tua Lisa yang bernama Arman berprofesi sebagai Guru Smp, dan ibu bernama Aminnah sebagai ibu rumah tangga..
Saat akan menuju ke sekolahan Lisa, kedua orang tua Lisa di tabrak sebuah Truk besar, dan meninggal di tempat kejadian..
••••
Lisa yang mendapat kabar bahwa kedua orang tua nya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, di buat syokk hingga kaki nya merasa lemas, seakan dunia nya runtuh seketika.
Menangis sejadi-jadi nya, tak memperdulikan semua orang di sekitar nya yang melihat..
"Ayah Ibu", kenapa kalian meninggalkan aku bersama aya, kami harus bagaimana, mana janji kalian kalo kita selalu hidup bersama.
Aku harus bagaimana, aku ingin ikut kalian, aku takut ayah ibu, hiks hiks hiks hiks.
Hari sudah mulai jam 04.00 kedua orang tua Lisa di makamkan di TPU Muslimin.
"Hiks hiks hiks kaka Aya takut, Aya mau ikut Ayah sama Ibu", hiks hiks hiks.
Lisa hanya bisa diam, entah bagaimana selanjut nya hidup mereka berdua, tak punya sanak saudara lagi, dan entah kemana mereka semua, yang dia tau kedua orang tua nya hanyalah sebatang kara.
Malam hari, di sebuah rumah kecil Lisa, yang hanya ada 2 kamar, 1 ruang tamu yang hanya berukuran sedang, dapur, dan kamar mandi.
Di adakan Tahlilan, memperingati kepergian ke dua orang tua Lisa, doa dan acara tadarusan Al Qur'an yang di adakan para tetangga sekedar nya saja.
Malam semakin larut sudah menunjukan para tetangga sudah pulang kerumah masing-masing.
••••
Di sebuah kota besar jakarta, seorang laki-laki yang bernama Adi Prasetyo,
berprofesi sebagai Ojek Online.
"Permisi mbak, apakah benar bernama mbak Desi.?
"Iya, mas nya benarkah mas Adi.?
"Iya mbak benar", silahkan mbak kita jalan.
Seperti itulah kegiatan Adi, setiap hari nya, yang hidup bersama ibu nya saja, karena ayah nya sudah lama meninggal dunia.
••••
Sudah seminggu berlalu kedua orang tua Lisa, meninggal dunia.
Lisa yang tak tau harus berbuat apa, tidak punya keahlian, sedangkan uang tabungan sudah mulai menipis.
"Lisa, apa rencana mu setelah ini", kata tetangga sebelah rumah Lisa, yang tak tega melihat ke dua bersaudara itu, tak ada tujuan hidup.
"Entahlah bude Lisa juga bingung",
Lisa mau kerja apa.?
"Bude punya keponakan di kota wa, dia di sana bekerja di sebuah cafe, kata nya di sana ada lowongan pekerjaan. Jika kamu mau, bude bisa minta tolong dia untuk membantu kamu.
"Benarkah bude, bude mau bantu Lisa".
"Benar Lisa, jika kamu mau besok bude bisa antar kamu
"Iya benar Lisa, jika kamu mau besok bude antarkan kamu dan adik mu ke kota".
"Terimakasih Bude".
"Sama-sama Lisa", kata bude sekar.
Keesokan hari nya, Lisa dan Aya sudah berada di terminal bus bersama bude Sekar.
Lima jam di perjalanan, Lisa, Aya, dan bude Sekar sudah sampai di kota Jakarta, mereka menuju tempat kontrakan Desi, keponakan bude Sekar.
"Assalamu Alaikum", kata bude Sekar.
"Wa Alaikum Salam", jawab Desi yang ada di dalam kontrakan.
"Ehh bude, silahkan masuk bude", kata Desi.
"Desi, kenalkan ini Lisa, dan ini Aya adiknya Lisa", Lisa ini yang bude maksud kemaren.
"Owhhh iya", kenalkan kak saya Lisa dan ini adik saya Aya.
"Iya kenalkan saya Desi".
Mereka duduk di ruang tamu kontrakan Lisa.
"Lisa, nanti malam sehabis sholat Isa", kamu ikut saya ke cafe, tempat kamu nanti nya bekerja, di sana akan di beri kontrakan juga oleh bos nya, jadi kamu tak perlu risau memikirkan bagaimana biaya kontrakan dan bagaimana nanti nya adik kamu akan di tinggal, kata Desi.
"Terimakasih kak Desi", kata Lisa.
"Sama-sama Lisa", kata Desi.
Jam 08.00, setelah sholat isa.
Seperti yang di janjikan Desi, bahwa malam ini dia akan mengajak Lisa ke cafe, untuk mendaptarkan pekerjaan.
Sesampainya di cafe, Lisa di bawa Desi ke ruangan bos yg pemilik cafe itu.
"Assalamu Alaikum", kata Desi
"Wa Alaykum Salam", Kata Bos Alex.
Yaaaa Bos tempat Desi bekerja bernama Alex, Alex berusia 36 tahun, memiliki istri dan dua anak.
"Maap bos mengganggu waktu nya, ini Lisa yang ingin bekerja di sini.
"Kenalkan nama saya Lisa".
"Saya Alex".
Mereka saling berjabat tangan, dan mulai besok Lisa kena sif sore sampai malam jam 10.
Dan Lisa juga mendapatkn kos san dari bos Alex, tak jauh dari cafe tersebut, jika berjalan kaki hanya memakan waktu 20 menit saja
Bude Sekar pulang kampung malam ini juga, dia tak enak jika meninggalkan suami nya terlalu lama.
Sedangkan Lisa sehabis dari cafe tadi, dia dan adiknya Aya segera langsung ke tempat kos san yang di berikan bos Alex kepada Lisa untuk di tempati..
Tempat kos san yang di tempati Lisa, tidaklah terlalu besar, tak ada tempat ruang tamu, yang ada ruang kamar satu, langsung dapur dan kamar mandi.
"Kakak Aya laper".
Jam sudah menunjukan jam 10 malam, Lisa tak berani keluar malam.
Hanya ada 1 bungkus roti, di dalam tas Lisa.
"Makan ini saja ya dek", kaka tak berani keluar malam jam segini, tak apakan.
"Iya kakak tak apa", kita bagi dua ya, kaka pasti juga laper.
Air mata Lisa jatuh menetes ke pipi, segini kah nasip hidup nya di tinggalkan ke dua orang tua nya, hidup dengan serba kekurangan.
" Kaka janji besok kita beli makanan ya", biar kita tak kelaparan seperti ini dek, kata Lisa kepada adik nya.
"Iya kakak", kata Aya.
"Yasudah kita tidur sekarang ya, besok kaka harus kerja".
Mereka tidur di kamar yang sama, dengan kasur yang tipis.
••••
Ke esokan hari nya, Lisa ke pasar dengan berjalan kaki untuk membeli makanan yang tahan untuk mereka berdua selama beberapa hari.
"Dek kita makan di sana dulu yuk", buat mengisi perut.
"Iya kak", di jawab oleh Aya.
Saat mereka masuk ke warung makan, tak sengaja Lisa bertabrakan dengan seseorang lelaki yang ingin keluar dari warung tersebut..
Hayoo dengan siap kah Lisa bertabrakan ya 🤔🤔
Ini adalah Novel pertama aku ya, maap jika ada sedikit kesama an nama tokoh, atau kata" nya.
Jika ada kesalahan tolong beri komentar yg baik ya 🙏🙏☺️
Adi membelikan pesanan untuk pelanggan nya, yang memesan 3 gelas teh panas ful yang di buat di dalam gelas pop ice saat Adi ingin ke luar, tidak sengaja menabrak anak kecil yang di ikuti dengan wanita dewasa.
"Aww panas", hiks hiks hiks kakak tangan sama kaki Aya panas, keluh Aya karena teh yang super panas tadi tumpah ke tangan dan kaki Aya.
"Ya ampun dek, kamu tidak apa-apa".
"Maapkan saya mbak", karena tidak lihat-lihat karena saya buru-buru mengantarkan pesanan orang, maap kan saya mbak.
Adi trus meminta maap, karena sejujur nya dia juga merasa sangat kasihan dengan keadaan anak kecil itu,, hingga dia melupakan pesanan orang lain.
" Dek, sini dulu biar kakak bantu ya", kata Adi, yang sangat merasa tak enak hati.
"Tak apa om", ini juga memang salah kami yang jalan tak lihat-lihat, kata Lisa yang merasa tak enek juga dengan orang yang menabrak adik nya.
"Yasudah kita sama-sama salah", kata Adi, saya akan bertanggung jawab untuk adik mu, tolong tunggu di sini sebentar dulu, saya mau mengantarkan pesanan orang di seberang sana,tolong tunggu lah sebentar, pinta Adi.
Adi segera mengambil minuman yang sudah di ganti oleh penjual di warung tadi.
"Tolong ya tunggu saya sebentar saja", saya akan cepat kembali, kata Adi yg segera pamit untuk mengantar minan ful panas tadi.
Sepuluh menit kemudian Adi datang, dengan tergesa-gesa.
"Maap menunggu lama", adik mu kita bawa ke puskesmas saja, biar luka nya di beri obat, kata Adi.
Lima belas menit kemudian Adi, Lisa, dan Aya, sudah sampai di puskesmas.
Luka Aya segera di bersihkan, dan juga di beri resep untuk menebus obat di Loket puskesmas.
"Tunggu di sini sebentar ya", biar saya tebuskan obat nya, kata Adi.
"Omm gak osah, biar saya saja om", kata Lisa yang tak enak hati karena kebaikan Adi.
"Biarkan saja", kasihan adikmu.
Adi pergi untuk menebus obat di Loket puskesmas.
Sedangkan Lisa dan Aya menunggu di ruang penunggu.
Adi datang, membwa bungkusan obat untuk Aya.
"Nih obat nya di minum 3 kali sehari ya," kata Adi.
"Trimakasih sudah bantu kami om," kata Lisa kepada Adi.
Adi hanya tersenyum, melihat wanita di depan nya ini,sungguh sangat berbeda dengan perempuan jaman sekarang, yang suka memanpaatkan dengan keadaan.
"Aku anter pulang ya kasihan adik mu," kata Adi.
"Emang nya om tidak sibuk ya," kata Lisa.
"Tidak ko, kebetulan tidak ada pelanggan," kata Adi kepada Lisa.
"Baiklah om," kata Lisa.
Saat mau menaiki motor metik Adi, tiba-tiba perut Aya berbunyi, menandakan kalo perut nya sedang sangat laper..
"Kakak perut Aya laper," sambil nyengir-nyengir.
"Ya ampun dek kaka lupa bahwa tadi kita ke warung mau makan."
"Kalo begitu kita mampir saja dulu ke warung makan," kata Adi.
Setibanya di tempat warung makan, Adi memarkirkan honda metik nya, dan masuk ke dalam warung makan bersama Lisa dan juga Aya.
"Kamu mau makan apa", kata Adi.
"Apa saja om", yang penting kenyang kata Lisa.
setelah memesan, Adi, Lisa, dan Aya menunggu makanan nya datang.
"Owcc iya," kita lupa kenalan, nama kamu siapa kata Adi.?
"Nama saya Lisa om, dan ini adik saya Aya", kata Lisa.
"Salam kenal Lisa," kata Adi.
"Owcc iya kalian di sini tinggal dimana, dan sama siapa," kata Adi.
"Sebenarnya saya di sini merantau om," karena sekitar seminggu yang lalu ke dua orang tua saya meninggal dunia akibat karena kecelakaan,pas mau menuju ke sekolahan saya untuk mehadiri kelulusan sekolah saya om.
karena biaya kehidupan saya mulai menipis, mau tak mau saya harus mencari pekerjaan om, dan merantau kesini.
Dan saya tinggal di jalan gang kenanga om, ngontrak di sana.
Obrolan mereka terhenti saat makanan mereka sudah datang.
" makan yang banyak ya Aya", biar kuat, dan cepat besar, kata Adi.
"Trus kamu di sini kerja dimana", kata Adi.
" Saya kerja di Cafe Idaman om", mulai masuk kerja sore ini, kata Lisa.
"Terus adik kamu sama siapa," kata Adi.
"Mau tak mau dia tinggal sendiri om," jawab Lisa.
Setelah mereka selesai makan, Adi mengantarkan Lisa dan adik nya pulang ke kontrakan.
Sesampainya di kontrakan, Adi melihat keadaan tempat tinggal Lisa, yang sangat sederhana, kurang lebih dari rumah nya juga...
"Terimakasih banyak om," atas bantuan dan tumpangan nya, kata Lisa.
"Sama-sama", terimakasih juga untuk semua nya, kata Adi.
••••
Sesampai nya di rumah, Adi membersihkan badan yang terasa lengket.
Lelah,letih semua jadi satu.
Adi teringat, saat dirinya akan segera menikah, tinggal menghitung beberapa hari lagi.
Tapi takdir seakan tak berpihak kepada nya, orang yang selama ini dia anggap pilihan terakhirnya ternyata berhianat, lebih parah nya berhianat dengan sahabat nya sendiri, sama-sama munfik kan.
Marah ya lasti, kecewa karena di bohongi, tapi mau balas dendam itu sama sekali tidak ada dalam pikiran Adi, karena semua itu percuma tidak akan merubah keadaan nya juga.
Tiba-tiba pintu kamar Adi di ketok, membuyarkan lamunan Adi.
"Tok tok tok tok", seperti itu kira-kira ya ☺️☺️
" Adi kamu sudah pulang", kata ibu.
Cklekkkkk
"Iya ibu Adi sudah pulang", baru selesai mandi bu, kata Adi.
"Kamu mau makan apa, biar ibu siapkan," kata ibu.
"Gak osah bu", Adi sudah makan tadi sama teman, kata Adi.
"Yasudah ibu balik ke kamar lagi aja", kamu istirahat dlu aja, kata ibu.
••••
Lisa yang mulai masuk kerja, di sambut baik oleh teman-teman baru nya.
Lisa yang mudah bergaul, karena orang nya asik, baik, dan mudah untuk cepat mengenal.
"Hai kamu Lisa ya," kata teman-teman Lisa.
"Iya aku Lisa," nama kalian siapa.
"Kenalin nama aku Disty."
"Aku Rara."
"Aku Salsa".
Mereka mulai sibuk bekerja, karena sudah malam banyak pelanggan yang pada berdatangan.
Mulai dari para remaja, orang dewasa, bahkan yang sudah berkeluarga, mulai asik pada nongkrong di cafe ini.
"Suasana malam, dan lampu-lampu yang berkelip-kelip mengesankan keromantisan," bagi yang merasakan jatuh cinta..
••••
Dret dret dret, bunyi getar suara notifikasi hp Adi, ada panggilan dari pelanggan nya yang menginginkan sesuatu.
Adi cepat-cepat berganti pakaian untuk segera membelikan pesanan untuk pelanggan nya.
Pelanggan itu mengirimkan pesan, bahwa dia menginginkan Nasi goreng, dan minuman boba.
Yang akan di beli ke cafe Idaman.
Entah Adi lupa, bahwa di cafe Idaman itu tempat bekerja perempuan yang baru di kenal nya tadi.
Sesampai di cafe Idaman, Adi segera memarkirkan honda metik nya, untuk masuk ke dalam memesan makanan yang di pesan oleh pelanggan nya.
"Permisi mbak," tanya Adi.?
Saya mau mesan nasi goreng dua, dan boba dua ya mbak, tolong di bungkus saja,
Lagi asik menunggu pesanan nya, ada yang datang dan memanggil nama Adi.
"Lohh om ada di sini", tanya seseorang yang baru datang.?
Nahhh siapa ya yg baru datang ada yg penasaran gak 🤔🤔
Maap ya klo tulisan nya masih ada yg kurang, tolong beri saran ke aku ya, biar di perbaiki lg kekurangan nya ☺️🙏🙏
Makin malam,makin bertambah banyak pengunjung berdatangan.
Apa lagi ini malam minggu,tempat nya orang-orang menghabiskan waktu bersama, dengan pacar, teman-teman, ada juga bersama keluarga.
Tidak dengan Adi, tidak ada kata libur yang ada lembur, dan lembur. kerja ya kerja cari cuan buat makan 🤭🤭
Adi yg lagi seru-serunya memainkan handphone nya, tidak menyadari ada seseorang yang berjalan mendekati nya dan berkata.
"Lohh om ada si sini," kata Lisa.
"Ehh Lisa," owcc ya ampun saya lupa loh kalo kamu kerja di sini, kata Adi.
"Heeeee iya om," Lisa hanya nyengir saja.
Tak berselang lama pesanan Adi sudah datang,,segera Adi mengeluarkan dompet nya untuk membayar tagihan makanan.
"Semangat kerja ya Lisa," kata Adi sambil melangkahkan kaki nya untuk menjauh, tak berapa langkah Adi berjalan, Lisa berkata.
"Hati-hati di jalan om."
Adi hanya tersenyum dan melambaikan tangan nya, bahwa dia pamit akan pergi bekerja lagi.
Waktu sudah menandakan jam 10.00 wit.
Cafe mulai mau tutup, para karyawan saling membersihkan alat-alat dapur yang lagi kotor, ada yang menyapu, mengepel.
Agar cafe tetap bersih, apa lagi besok hari Minggu, mungkin cafe makin ramai saja.
Bagi yang kena ship pagi.
Bagaimana semuanya, apakah hari ini pada ramai para pelanggan kata bos Alex.
Alhamdullillah bos ramai, kata semua nya.
Ketika Lisa berjalan kaki ingin pulang ke kontrakan nya.
Tit tit tit bunyi klakson honda metik Adi.
"Ehh om," kok jam segini belum pulang kata Lisa.
"Ayo Lisa biar saya anter," kata Adi.
"Terimakasih om," tapi saya bisa jalan kaki saja, tak enak kalo ada yang lihat, kata Lisa.
"Sudah malam Lisa," tak baik anak gadis jalan kaki sendiri, ini bukan di kampung halaman mu, di sini jakarta bahaya kalo jam segini masih ada yang jalan kaki, apa lagi perempuan, kata Adi.
Mau tak mau Lisa mengikuti perkataan Adi, dia sebenar nya juga takut kalo jalan kaki sendiri, tapi apa boleh buat keadaan yang memaksanya seperti ini.
Di sepanjang perjalanan hening tak ada yg memulai bersuara, sampai Adi yg memecah keheningan itu.
"Lisa, kita mampir sebentar ya," di tempat orang jualan martabak itu saya ingim membelikan ibu saya di rumah, kata Adi.
"Om Adi masih punya ibu," kata Lisa.
"Alhamdulillah masih punya ibu," hanya ibu yang saya punya, kalo bapa saya sudah lama tiada, kata Adi.
"Air bening sudah menggenang di kelopak mata Lisa," segera di hapus nya agar Adi tidak melihat nya.
Sesampai di tempat Adi memesan dua martabak manis, sambil menunggu pesanan, Adi duduk di bangku dan di sebelah nya Lisa.
"Lisa kamu kenapa," kata Adi.
"Gak papa kok om," Lisa kepikiran Aya saja di rumah sendirian, kata Lisa.
"Tenang dulu ya," semoga Aya bisa mengerti kata Adi.
"Owcc iya kan rumah kita beda gang aja," kenapa Aya gak di titipin di rumah aku saja sama ibu, kata Adi.
"Gak usah om," takutnyan bikin ibu kerepotan, kata Lisa.
"Kata siapa ibu kerepotan," yang ada ibu malah senang ada teman nya.
"Tapi Lisa gak enak om," kita baru kenal sudah terlalu banyk merepotkan om dan ibu, kata Lisa.
"Gak ada yang merasa di repotkan di sini," nanti tak kenalin ke ibu yah demi Aya, kasihan dia selalu sendirian di rumah, kata Adi.
"Bagaimana dengan anak sama istri om," kata Lisa yang menundukan kepala nya, merasa tak enak dengan pertanyaan nya.
"Emang nya saya kelihatan sudah berumah tangga ya," kata Adi yang menyeritkan kening nya.?
Lisa mengangkat kepala nya, merasa ada yang aneh dengan jawaban dari Adi.
"Maksud nya om," kata Lisa yang merasa bingung.?
Belum sempat menjawab pertanyaan Lisa, pesanan Adi sudah datang.
Adi langsung membayar pesanan nya dan pergi bersama Lisa, meninggalkan tempat penjual martabak manis.
Di dalam perjalanan tak ada yang bersuara, baik adi maupun Lisa.
Tak lama di perjalanan, akhirnya mereka sampai di muka kossan Lisa.
"Terimakasih ya om," sudah mau mengantarkan Lisa pulang ke rumah, kata Lisa.
"Sama-sama,"
Saat Lisa mau berbalik ingin masuk ke dalam rumah, Adi memanggil Lisa.
"Lisa," panggil Adi.?
Lisa berbalik, dan merasa bingung kenapa Adi memanggil nya.
"Iya om ada apa."
"Saya tidak memiliki istri dan anak."
"Maksudnya om apa."
flash back on
" Adi," panggil Parjo, teman satu perjuangan bekerja di sebuah kebun teh.
"Iya Jo ada apa," jawab Adi.
"Lo yakin mau lanjutin nikah sama Rahma," kata Parjo.
"Lahh ya lanjutin donk," kan uang untuk semua keperluan nikah udah tak kasih semua ke Rahma, lah aku tinggal terima beres aja, kata Adi yang nyengir-nyengir sendiri.
"Wahhh lo parah Di," lo gak tau yang sebenar nya siapa calon istri lo itu, kata Parjo yang mulai kesal kepada Adi yang tak pernah mau mendengar nasehat dari nya, bahwasanya si Rahma itu cwek gak benar.
"Ehh Parjo," jaga mulut mu itu ya.!
Sudah berapa kali aku bilang, Rahma itu perempuan baik-baik beda sama cwe-cwe yang lain, kenapa kamu ngeyel sih, lah aku tak mau dengar lagi omong kosong dari mulut mu itu, kata Adi yang sudah marah dan meninggalkan Perjo sendiri..
"Lah Adi Adi," kau itu terlalu bodoh untuk menilai mana yang baik dan mana yang jahat, kita ini hanya seorang buruh saja, mana mungkin rahma mau sama kamu itu, uang gajihan kita pun tak cukup untuk membelikan skincare dia, kata Parjo yang bicara sendirian..
Seminggu sudah, setelah kejadian Paijo yang membicarakan tentang keburukan Rahma di depan Adi.
Malam hari nya, Parjo datang ke rumah Adi, berniat untuk meminta maap, karena bagaimana pun Adi adalah sahabat Parjo, bukan Adi saja yang sahabat Parjo, Lukman juga adalah sahabat Adi dan Parjo.
Tapi Karena Lukman adalah anak orang berada, berbeda dengan Adi dan Parjo hanya orang yang tak punya.
"Assalamu Alaikum Adi."
"Wa Alaikum Salam," kata Adi yang membuka kan pintu rumah nya.
"Adi," aku kesini mau minta maap, aku tidak ingin persahabatan kita hancur hanya karena masalah ini.
Sebenarnya Adi juga merasa tak nyaman, sudah mendiamkan Parjo.
Tapi apa boleh buat, Parjo sudah sangat keterlaluan memitnah Rahma sang pujaan hati nya.
Tak apalah jika sekali ini di maapkan, tapi kalo lain kali, sudah tak ada kata maap, waluapun Parjo adalah sahabatnya sedari kecil.
"Yasudah aku maapkan kau Parjo," kata Adi, tapi lain kali kalo mulut mu itu lancang bilang Rahma qu seperti itu lagi, tak ada kata sahabat lagi di antara kita.
Parjo hanya bisa mengalah, demi persahabatan nya, lah kalo orang salah nanti nya akan pasti ketahuan juga, batin Parjo dalam pikiran nya.
"Terimakasih kawan," kata Parjo.
"Owhhh ya kan dua hari lagi kau mau menikah," gimana kalo kita jalan-jalan dlu, nongkrong brow kata Parjo.
"Baiklah hayo," kata Adi
Saat mereka di perjalanan, Parjo dan Adi tak sengaja melihat Lukman yang tanpak nya mau pergi, di panggil tak mendengari.
Parjo hanya nyengir saja, dia tau kemana arah tujuan Lukman.
"Ehh kita ikutin yuk kemana Lukman pergi," kata Parjo.
"Lah ngapain," kan kita mau nongkrong biarkan saja dia mau kemana, kata Adi yang tak menaruh curiga pada sahabat nya itu.
"Udah gak osah bnyak bicara," kata Parjo yang mulai kesal kepada Adi.
"Terserah kau saja," kata Adi yang mulai pasrah, dan tak ingin bertengkar lagi sama sahabat nya itu.
"Lohh Lukman mau kemana dia," ini kan jalan mau ke rumah Rahma, kata Adi, yang mulai merasa ragu.
Parjo yang paham dengan pertanyaan Adi hanya berdiam saja, dalam pikiran nya, kita lihat saja Adi, ini kah yang kau bilang sahabat, dan ini kah kau bilang kekasih.
"Lohhh iya benar ngpain si Lukman kerumah Rahma," Adi yang mulai gelisah, sudah memikirkan ucapan Parjo, tentang kelakuan yang buruk pada Rahma.
"Sudah diam saja," kita turun dan kita jalan ke samping kamar nya Rahma, kata Parjo.
Adi yang mulai gelisah, hanya pasrah saja dengan ucapan Parjo, dia hanya mengikuti jalan nya Parjo dengan lemas.
Di sebuah kamar yang tak terlalu besar.
"Sayang," aku kangen sama kamu, aku pengen kamu, kata Lukman.
"Ihhh kamu tak sabaran sekali sayang," kata Rahma dengan suara manja nya.
"Kamu kan sbentar lagi mau nikah dama si Adi yang miskin itu," nanti aku akan dangat susah untuk kita seperti ini, kata Lukman dengan suara serak nya yang sudah sulit menahan gairah nya..
"Aku hanya terpaksa saja mau menikah sama Adi itu," kata Rahma yang mulai terbakar gairah karena tangan Lukman sudah meraba kemana-mana.
Bisa kalian pikirkan sendiri ya,selanjut nya mereka berdua ngapain 😅😅😅.
Adi yang di samping jendela kamar Rahma, mendengar semua apa yang mereka berdua bicarakan, seakan dunia nya runtuh seketika.
Sahabat dan kekasih yang selama ini dia sangka sangatlah baik, ternyata berhati iblis yang sedang memadu kasih, di atas penderitaan Adi selama ini..
Adi yang sudah tak terima semua penghianatan yang di lakukan sahabat dan mantan kekasih nya itu, segera masuk ke dalam rumah Rahma, dan Brak..... sekali dobrakan pintu kamar Rahma terbuka lebar.
Rahma dan Lukman yang sama-sama polos, sedang nikmat-nikmat nya memadu kasih, terlonjak kaget atas kedatangan Adi yang secara tiba-tiba.
"Ternyata ini yang kalian lakukan di belakang ku,"
"Kau yang ku kira sahabat baik ku, dan kau yang ku anggap perempuan terakhir ku," kalian berdua tidaklah beda nya dengan sampah.
"Kita Putus," pernikahan batal.
Flash Back Off
"Lisa yang mendengar, cerita dari Adi menutup mulut nya," tak menyangka seseorang yang baru dia kenal penuh dengan senyuman, ternyata menyimpan sejuta luka..
"Masuklah Lisa," sudah malam, aku pamit dulu ya.
Saat Adi mau membunyikan motor metik nya, Lisa membuka suara lagi.
" Om yang sabar ya," di balik semua kejadian ini pasti ada sebuah kebahagiaan yang menanti om.
Terimakasih om martabak manis nya sambil tersenyum manis, Lisa berkata lagi hati-hati di jalan om sampai berjumpa lagi.
Cepat-cepat Lisa masuk ke rumah kosan nya.
Adi yang masih di luar rumah Lisa, hanya tersenyum tipis, baru kali ini dia dekat dengan perempuan setelah penghianatan Rahma mantan kekasih Adi.
Banyak para penumpang dan langganan ojol Adi, yang menginginkan Adi sebagai pacar, suami, tapi Adi tak pernah merespon mereka semua.
Karena menurut Adi semua perempuan itu sama saja, tak terkecuali ibu Adi.
Dia adalah perempuan yang setia dan penuh kasih sayang, selalu ada di setiap susah senang Adi.
Apakah ada perempuan yang berhati seperti ibu nya, Adi rasa itu tak mungkin.
"Kakak baru datang," kata Aya yang terbangun dari tidur nya.
"Iya dek," maap ya kakak malam banget baru datang, kata Lisa yang merasa kasihan kepada adik nya itu.
"Ini dek," kakak bawa martabak manis di makan dlu, baru setelah itu kita tidur lagi.
"Iya kakak ini sangat enak sekali," Aya sangat senang karena martabak manis ini adalah makanan kesukaan nya.
••••
Di sebuah rumah sederhana.
Adi datang, dan mengetok pintu rumah nya.
Tok tok tok
Seperti itu ya kira-kira.
Cklekkkk
"Assalamu Alaikum."
"Wa Alaykum Salam
"Baru sampai selesai kerja nya Di," kata ibu Adi.
"Sebenar nya sekitar jam 10 tadi sudah selesai bu," kata Adi yang mulai ingin bercerita.
Adi mulai menceritakan tentang awal dia bertemu, dan tak sengaja bertabrakan, hinggat tadi dia mengantarkan Lisa ke rumah kontrakan nya.
Ibu yang mendengan cerita Lisa dari Adi merasa kasihan dengan gadis itu, di usia dia yang terbilang sangat muda, seharus nya masih bersenang- senang dengan teman-teman nya, kini harus menerima kenyataan bahwa harus bekerja untuk memenuhi kehidupan nya bersama adik nya.
"Bawa dia kesini Adi," kasihan anak kecil itu kalo di tinggal kakak nya setiap hari bekerja.
"Baik ibu," nanti Adi ijin dulu ke Lisa nya, kata Adi.
••••
Ke esokan hari nya Adi setelah mengantarkan pesanan orang, karena tak ada lagi yang minta tolong jasa nya, Adi segera meluncurkan motor metik nya menuji ke kediaman Lisa.
Sesampainya di kediaman Lisa, Adi mengetok pintu rumah Lisa.
Tok tok tok tok
"Assalamu Alaikum."
"Wa Alaikum Salam."
Lisa yang kaget dengan kedatangan Adi pagi-pagi membuat dia merasa menjadi bingung.
"Apa aku tidak boleh masuk," kata Adi.?
"Ehhh boleh om," silahkan masuk, maap duduk di lantai saja om beralasan tikar, kata Lisa.
"Tidak apa-apa kata Adi."
"Begini Lisa," kedatangan saya kesini atas permintaan ibu yang ingin bertemu dengan kalian.
Lisa merasa lebih bingung, ada apa ini, ibu nya om Adi ingin bertemu.?
Adi menceritakan semua yang telah di katakan Adi kepada ibu nya malam tadi, dan ibu ingin Aya bersama ibu, jika Lisa sedang bekerja.
"Apakah boleh.?"
🤔🤔🤔 boleh gak ya
Akhir nya aku bisa up sampai 2000 kata, bila ada sedikit kekurangan, dan masih ada kesalahan dalam penulisan mohon diberi saran ya ☺️🙏🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!