NovelToon NovelToon

JODOH MASA KECIL KU

PROLOG

Dua orang anak laki-laki dan perempuan itu nampak sedang asik bermain, mereka sudah berteman sejak Aleska pindah ke perumahan dekat perusahaan sangat ayah.

Anak perempuan itu bernama Aleska Putri Bayu usianya kini sudah menginjak 7 tahun sedangkan anak laki-laki itu bernama Kenan Wiljons yang sudah berusia 9 tahun.

Sejak Aleska pindah ke perumahan itu hanya Kenan yang mau bermain dengan nya, Aleska adalah anak tunggal dari dari Bayu Agung seorang CEO di perusahaan Agung Compen.

Ibu Aleska adalah seorang dokter di rumah sakit milik orang tuanya, Aleska selalu sendiri dirumah lamanya tak mudah mendapatkan teman yang benar-benar mau berteman dengan nya.

Aleska anak yang cenderung pendiam dan irit jika bicara, dia juga sangat mencintai kebersihan jika ada kotor pada teman atau tempat itu maka dia tidak akan mau.

Namun saad Aleska bertemu dengan Kenan ia merasa nyaman, Kenan adalah anak pertama dari Williams Jhonson dan Margaret. Kenan adalah seorang anak laki-laki dengan garis keturunan dari Jerman dan Indonesia.

Wajahnya begitu tampan dan kulit nya begitu putih seperti Aleska, Kenan sama seperti Aleska selalu sendiri dengan kemewahan yang diberikan oleh orang tua mereka.

Adik Kenan lebih memilih tinggal di Jepang bersama kakek dan nenek Kenan, Namanya Naomikara Wiljons dia gadis yang sangat cantik dan usia nya sama seperti Aleska 7 tahun.

Setiap hari mereka akan selalu bermain di taman komplek itu berdua, Aleska lebih senang bermain dengan Kenan dari pada bermain dengan anak perempuan sebaya nya.

Dia akan berlarian dan bermain petak umpet bersama sesekali Aleska akan berkunjung ke rumah Kenan dan sebaliknya.

"Aleska kau tahu senja itu sama seperti mu! " Celetuk Kenan.

Kedua anak itu masih berada di taman walaupun senja sudah mulai menyapa.

"Sama apa yaaa... " Balas Aleska.

"Sama sama menganggu ku bermain hah ha ha ha... " Pekik Kenan.

Kenan berlari meninggal Aleska yang berteriak sebal, dua anak yang berbeda usia itu berlarian sembari saling tertawa bersama.

"Kau menyebalkan sekali Kenan,dasar awas kau.... " Pekik Aleska.

Kenan berlarian di halaman rumah nya yang sangat besar dan indah, Aleska menghentikan larian nya. Dia benar-benar lelah sudah berlarian sepanjang taman dan rumah Kenan.

Aleska terduduk didepan teras rumah Kenan dna disusul oleh anak laki-laki itu yang segera duduk disamping nya.

"Berlari terus Aleska, esok jika aku pergi jauh kau bisa mengejar ku. " Gumam Kenan.

Aleska menatap bingung dengan ucapan Kenan.

"Kenapa, apa kau akan pergi dan meninggalkan ku sendiri disini. " Sungut Aleska.

"Jika aku pergi aku janji aku akan kembali, lagi pula kau pasti menunggu ku kan? " Ucap Kenan.

"Tapi kita sudah bersahabat lama sejak aku pindah ke sini, dan hari ini kamu bilang akan meninggalkan ku? " Ucap Aleska berkaca kaca.

"Jangan menangis Aleska, kita akan tetap bersahabat walaupun jika nanti aku pergi bersama orang tua ku. " Timpal Kenan.

Kenal sudah diberi tahu oleh ayahnya bahwa mereka akan menyusul adik perempuan Kenan ke Jepang, karena kakek Kenan meninggal dan Kenan adalah pewarisnya.

Aleska menangis menatap Kenan mereka sudah menjadi sahabat hampir enam bulan lamanya dan Aleska sudah sangat menyayangi Kenan, kini Kenan akan pergi jauh dari nya.

"Hapus air mata mu, aku berjanji aku akan kembali ke rumah ini dan aku akan menikahi mu. " Ucap Kenan pada Aleska.

"Berjanji lah pada ku jika kau akan kembali pada ku. " Ucap Aleska menangis.

Mereka berpelukan di senja yang mulai terlihat jelas, Kenan melepaskan pelukan Aleska dan menyerahkan sebuah kalung pada Aleska.

"Pakai lah kalung ku ini, jika nanti aku kembali aku akan mengenai mu Aleska. " Ucap Kenan menyerah kalung berbentuk bulan pada Aleska.

Aleska menerima dan memakai nya, Aleska tersenyum lalu berpamitan untuk kembali ke rumah nya karena hari sudah beranjak Malam.

Malam hari Kenan menatap rumah Aleska cukup lama, dia benar-benar berat untuk meninggalkan teman nya sendiri. Tapi orang tuanya tidak akn mengizinkan dirinya sendiri disini, besok pagi mereka akan segera pergi.

"Tunggu aku pulang Aleska, aku akan pulang dan menemui mu. " Gumam Kenan.

Kenan beranjak dari ketempat tidur nya, menatap fotonya dan Aleska di bingkai kamarnya dengan tatapan sedih.

Ruang Rindu

Pagi itu Aleska berlari keluar rumah dia melihat Kenan dan keluarga nya memasuki sebuah mobil mewah. Aleska mengejar mobil itu sembari menangis dia tak menyangka jika pertemuan mereka kemarin adalah saad terakhir kalinya.

Kenan tidak melihat jika Aleska berlari mengejarnya, rambut panjang gadis kecil itu melambai lambai mengikuti irama lari gadis kecil itu.

Ibu Aleska yang melihat putri berlari mengejar mobil Kenan pun mengikutinya dengan susah payah, Aleska terjatuh dan mengakibatkan kakinya tergores dengan aspal yang kasar.

"Aleska.... " Pekik Diana Ibu Aleska sembari berlari mengejar anaknya.

"Bundaaa lihatlah Kenan meninggalkan ku sendiri, dia tidak berpamitan pada ku. " Ucap Aleska sembari menangis tersedu sedu.

"Lihatlah kaki mu berdarah nak, ayo kita pulang. " Ucap Diana menggendong putrinya.

Aleska terus saja menatap mobil Kenan yang telah hilang dari pandangan dia terus saja menangis.

Diana menurunkan Aleska di kursi taman meninggalkan Aleska untuk mengambil P3K untuk luka Aleska.

"Cup cup sayang dengar kan bunda Aleska, Kenan harus pergi menemui adiknya. " Ucap Diana menenangkan Aleska.

"Tapi seharusnya dia berpamitan dahulu pada ku bunda... " Teriak Aleska.

Aleska berlari menuju kamarnya dengan hati yang sangat kesal dan sedih ,Aleska menarik dan membuat kalung pemberian Kenan untuk nya.

10 tahun kemudian...

"Aleskaaaaaa cepat turun lah ada Laras menunggu mu.. " Teriak Diana.

Seorang gadis tersenyum menatap bayangan dirinya didepan cermin, kemudian keluar dari kamar nya menuruni tangga dengan kaki jenjang nya.

"Selamat pagi bunda, selamat pagi Laras sahabat ku... " Ucapnya.

Gadis berseragam putih Abu-Abu itu tak lain adalah Aleska kecil yang kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, rambut panjang nya ia kucir keatas menampakkan leher jenjang nya yang mulus.

"Kenapa bunda menatap ku seperti itu? " Ucap Aleska.

"Anak bunda sudah besar yaa, apa kamu sudah tidak berharap Kenan kembali lagi hemat... " Ucap Diana.

"Sudah lah bunda aku tak peduli, aku pergi dulunya dahh.. " Ucap Aleska mencium kening sangat ibu.

"Hati hati sayang.. " Pekik Diana.

Aleska yang sekarang sudah jauh lebih baik dari Aleska kecil yang selalu jadi pendiam, bahkan dia kini sudah punya banyak temen dan penggemar yang menyukai nya.

Aleska dan Laras mulai bersahabat sejak mereka masuk sekolah menengah pertama, saad itu Aleska dibully dan hanya Laras yang mau menolong nya dan kini mereka bersahabat baik.

Laras adalah anak dari seorang penjaga kantin di sekolah yang kini mereka jajahi untuk belajar, walaupun begitu paras ayu dan lemah lembut Pasar bisa meluluhkan setiap lelaki yang memandang nya.

Laras dengan tubuh nya yang tinggi dan berkulit kuning langsat ditambah matanya yang berwarna coklat membuat nya sangat manis dan cantik.

Mereka pergi kesekolah mengendarai motor bebek milik Laras, setiap pagi Laras akan menjemput sahabat ya itu dengan senang hati.

"Pagi pagi seperti ini sudah macet, astaga menyebalkan sekali. " Gumam Laras.

"Sudah lah dinikmati saja toh sabtu minggu kan gak kek gini ha ha ha... " Timpal Aleska.

sepanjang jalan mereka bercanda gurau dengan setiap ucapan yang terlontar dari mulut Laras akan membuat mu tidak bisa berhenti tertawa.

"Ooh iya Aleska dah tahu belum, kalau kita punya guru baru loh. " Ucap Laras.

Aleska yang sedang menyetir motor Laras kemudian memelankan motornya, mendegar ucapan Laras.

"Guru baru siapa, kok gak ada yang kasih tau aku sih. " Ucap Aleska.

"Kurang tahu juga aku sih, tapi katanya laki laki ganti masih muda lagi. " Ucap Laras cengengesan.

"Ooooo aja dahhhh... " Timpal Aleska.

Setelah berkendara cukup jauh akhirnya mereka sampai di gedung sekolah SMA NUANSA BARU 15,sekolahan yang sudah 3 tahun mereka tekuni itu.

"Pagi mbk Aleska dan mbk Laras. " Sapa mang ujang satpam di sekolah itu.

Aleska terseyum kemudian memarkirkan motornya di sebelah motor sport berwarna merah cerah itu.

"Motor sapa nieh, baru liat aku. " Celetuk Aleska.

"Gak penting Al, yuk ah masuk. " Timpal Laras sembari menarik tangan Aleska.

Sepanjang koridor mereka hanya mendegar pada mahasiswa yang membicarakan kegantengan guru baru itu, semua nya berbicara dengan gaya mereka masing-masing.

"Apa ku bilang Aleska benar kan, guru ya ganteng. " Ucap Laras tersenyum.

Aleska memutar bola matanya jengah mendegar ucapan Laras yang sama seperti para mahasiswi yang lain.

Mereka masuk kedalam kelas yang masih nampak sangat sepi berbanding terbalik dengan suasana diluar sana.

Saad duduk di kursi Aleska dan Laras mendegar suara riuk dari lapangan bola basket di depan kelas nya, entah kenapa matanya ingin sekali menuju kearah sana.

Terlihat seorang pria tampan dengan serangan olaraga nya sedang bermain basket, wajahnya begitu tampan dengan kulit putih dan tubuh yang Atletis membuat Aleska teringat seseorang dimasa lalunya.

"Tidak tidak tidak, kok malah keinget dia sih.. Sadar Aleska sudah 10 tahun berlalu. " Ucap Aleska sembari menggeleng kepala nya.

"Aleska lihat lah ganteng banget guru itu, ahh terpesona aku ini. " Ucap Laras heboh.

Aleska semakin jengah dibuatnya, belum lagi Laras terus saja terpekik seperti para mahasiswi diluar sana.

"Apa kamu akan kembali, seperti janji mu pada ku Kenan. " Batin Aleska.

Aleska menatap pria yang sedang bermain baskom itu dengan intens, bayangan dimasa lalu nya kembali berputar seperti roda di kehidupan nya yang sekarang.

Menyebalkan

Aleska bejalan sendiri menuju ke sebuah perpustakaan disekolah nya, dia melihat sekeliling perpustakaan yang masih sangat lah sepi. Hari ini guru matematika yang mengajar tidak hadir jadi Aleska memutuskan untuk membaca buku seperti biasanya di perpustakaan yang sepi.

"Selalu sepi dan tenang, setidaknya aku tak perlu mendengar suara Mahasiswi yang bersorak sorak tidak jelas itu. " Gumam Aleska.

Setiap kali tidak ada guru yang masuk ke kelas nya Aleska akan memilih untuk berdiam diri di perpustakaan sekedar mendegar kan musik atau membaca novel.

Aleska memilih duduk di barisan kursi paling pojok di perpustakaan itu, dia mengeluarkan sebuah Novel tebal dari dalam tasnya lalu memasang Earphones ke telinganya.

Disebrang rak buku terlihat seorang pria sedang memperhatikan Aleska yang sedang membaca Novelnya dengan serius, pria itu bersandar di rak buku dengan kemeja putih yang menambah ketampanan nya.

"Hanya gadis itu yang tidak terlihat mengejar ku, cantik sama seperti... " Ucap nya terpotong mengingat gadis kecil di masa lalunya.

Pria itu pergi dari perpustakaan tanpa di ketahui oleh Aleska yang pokus membaca Novel.

"Eh pak Wiliam selamat siang Pak, sedangkan apa di perpustakaan pak? " Tanya seorang wanita dengan pakaian yang ketat.

"Selamat pagi juga bu Lesti, saya hanya sedang mencari buku. Permisi. " Ucap William.

Guru wanita itu nampak senyam senyum sendiri menatap punggung lebar pria yang dipanggil Williams itu dengan penuh ke terpesona an.

Wanita itu yang ternyata bernama Lesti Ayunan seorang guru penjaga perpustakaan yang selalu mengunakan pakaian yang ketat dan berdandan tebal yang selalu di gunjing oleh setiap murid dan guru yang melihat nya.

"Itu pasti Aleska, gadis itu suka sekali di pojokan. " Gumam Lesti.

Dia sudah biasa melihat Aleska berasa disana saad jam pelajaran kosong, entah kenapa dia begitu menyukai perpustakaan yang selalu sepi dan sunyi itu.

"Aleska apa kau tidak masuk kelas, bel sudah berbunyi. "Teriak Lesti pada Aleska.

Aleska yang menggunakan Earphones tak mendegar teriakan dari penjaga Perpustakaan itu.

" Astaga Aleska pasti pakai Earphones lagi.. "Ucap Lesti kesal.

Dia berjalan menuju ke kursi yang sedang duduki oleh Aleska yang masih asik dengan Novel nya.

" Aleska.... "Teriaknya.

Aleska terkejut kemudian melepaskan Earphones dan tersenyum menatap Lesti.

" Eh buk Lesti kok disini buk, ngapain? "Ucap Aleska.

" Saya kan penjaga perpustakaan Aleska, pergi bel masuk sudah berbunyi dari tadik. "Ucap Lesti.

" Haa astaga aku gak denger, permisi buk.. "Ucap Aleska dengan tergesa-gesa.

Aleska berlari menuju ke kelas nya di lantai dua sekolah itu, terlihat koridor sudah mulai sepi dan tak terlihat halu lalang para mahasiswa.

Aleska berlari memasuki kelasnya dengan ngos-ngosan, dia berhenti didepan pintu kelasnya den wajah yang penuh keringat.

Seorang pria menatap anak perempuan itu dengan tatapan yang sulit diartikan, dia tersenyum dan hatinya merasa nyaman saad melihat gadis itu.

"Heyy kamu..., iyaa kamu masuk. " Ucap nya dingin.

Aleska gugup dia tak menyangka jika guru baru itu akan berada di kelasnya sekarang, dia berjalan perlahan mendekati guru barunya.

"Maaf Pak saya tadik abii... ii. " Ucap Aleska terpotong.

"Saya tahu kamu asik membaca sebuah Novel di perpustakaan, sampai lupa jika ada jam pelajaran saya disini. " Ucap nya dingin.

"Tap.... i.. "

Aleska menghembuskan nafasnya kasar, setiap kali ingin bicara pasti dipotong langsung oleh guru baru itu.

"Berdiri didepan papan tulis sampai saya selesai memperkenalkan diri saya. " Ucap nya.

Aleska hanya menurut ucapan guru baru itu dengan hati yang sangat dingkol dan kesal.

"Baik lah anak anak, perkenalkan nama Williams saya guru baru disini. Study saya Olahraga dan Sain apa ada pertanyaan? " Ucap Williams.

Sorak sorak terdengar nyarinya didalam kelas itu tanpa ada yang memperhatikan Aleska yang mulai lelah berdiri didepan kelas.

"Dan kamu siapa nama mu? " Ucap Williams.

"Nama saya Aleska Pak, permisi kaki saya capek mau duduk. " Ucap Aleska pergi ke kursi nya.

Williams terdiam mendegar gadis itu menyebutkan namanya, hatinya terasa bergetar saad mendegar nama Aleska di telinganya.

"Apa lah gadis itu Aleska sahabat kecil ku, tapi tidak mungkin aku rasa mereka hanya sama namanya saja. Lagi pula Aleska sudah pergi dari kota ini. " Ucap Williams.

Pria itu adalah Kenan Wiljons, dia mengunakan nama Williams karena waktu di Jepang dia akan di panggil dengan nama Williams.

Kenan sendiri sudah kembali ke komplek lama dirumah lama dulu saad masa kecilnya bersama Aleska kecil, namun saad kenan mencari Aleska dirumah yang berada disana bukan lagi Aleska nya melainkan orang lain.

Kenan kehilangan semua kontrak dan hubungan dengan gadis kecil di masa lalu nya, dia kembali setelah menyelesaikan kuliahnya di Jepang, namun dia tidak bisa menemukan gadis kecilnya.

Kenan kemudian menjadi guru penganti di sekolah paman nya yang sudah pensiun dari pekerjaan gurunya, karena prestasi dan otak jenius nya Kenan sangat mudah masuk universitas yang dia ingin kan.

"Loh dari mana saja sih, aku nyariin dari tadik. " Gumam Laras pada Aleska.

"Dari perpustakaan biasa baca NOVEL. " Jawab Aleska nyengir.

Laras menggeleng kepalanya kesal melihat sahabat nya itu yang suka sekali beridiam diri di perpustakaan yang sepi dan sunyi.

"Pacaran loh di sana sama salah satu rak buku? " Ucap Laras asal.

"Enak aja pacaran sama rak buku, gue masih sangat waras. " Sungut Aleska sebal.

Pelajaran dimulai dengan sangat tentang dan sunyi, ternyata Kenan mengajar mereka dengan sangat keras dan galak. Para gadis yang tadik nya bersorak kini terdiam takut saad mendegar suara berat Kenan.

Aleska dan Kenan salah beradu pandang mungkin mereka mengingat kenangan yang sama, namun mereka takut jika mereka berharap orang yang salah.

"Siapa gadis itu kenapa aku terus teringat pada ya, " Batin Kenan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!