NovelToon NovelToon

Kakak Kelas Yang Resek Sebagai Suami??

Lili

🙏🙏 mohon kasih like and komentar ya, biar author tambah ilmu Daan semangat menulis nya🙏🙏🙏

Lili Mulia

seorang gadis cantik, pintar, baik, perhatian , ceria, ramah.. itulah yang selalu melekat dalam diri nya. mempunyai orang tua yang sangat menyayangi dan memanjakan nya.

papa dan mama nya sangat menyayangi lili yg merupakan anak tunggal mereka, bagi mereka kebahagiaan Lili adalah harta segala- gala nya dalam kehidupan mereka.

hari ini merupakan hari pertama Lili masuk dunia kuliah. Lili memilih jurusan bisnis karena keinginan nya untuk bisa melanjutkan perusahaan papa nya yang ber gerak di bidang ekspor dan impor barang.

suasana pagi di kediaman keluarga Mulia yang selalu hangat antara orang tua dengan putri nya.

"Lili, ayo cepatan.

ntar kamu telat sayang"

"iya ma. sebentar lagi ma.

Lili ambil tas dulu"

ujar lili sambil mengambil tas nya dan menuju ke ruang makan

"Apa kamu udah siap berangkat kuliah nya, nak?" tanya sang papa

"iya, pa. Lili senang banget hari ini pertama masuk kuliah"

ujar lili sambil mengoleskan selai pada roti nya

"do'a papa, semoga kamu selalu sukses, nak. dan jangan pernah jadi orang sombong"

"Amin, papa do'ain Lili ya semoga suatu saat Lili bisa bantu papa kerja di kantor "

"iya sayang, tapi jangan terlalu kamu paksain diri kamu hanya untuk belajar saja.

nikmati juga masa muda kamu sayang.

kamu bisa jalan - jalan, shopping gitu bareng teman - teman kamu''

"itu sih gampang papa.

sekarang lili ingin fokus and berhasil di kuliah dulu"

" kamu bawa mobil sendiri, sayang?" tanya mama nya

"iya, ma. Kasian papa harus antar jemput Lili, kan sekarang beda arah kantor papa sama kampus Lili. biar Lili bawa mobil sendiri aja"

"iya sayang, hati-hati di jalan ya"

"iya ma,, Lili pamit ya..

assalamu'alaikum, ma. pa"

ujar lili sambil menyalami ke dua tangan orang tua nya.

Lili mengendarai mobil nya sendiri sampai ke kampus, karena hari ini merupakan hari pertama dia kuliah.

dia ber jalan menyusuri koridor kampus menuju kelas yang akan dia tempati untuk mengikuti pembelajaran nya. sesampai di kelas sudah ada beberapa orang yang terlihat menempati kursi. Lili memilih duduk di depan sebelahan dengan salah satu mahasiswi baru juga, supaya lebih fokus dengan kuliah nya.

"hai, perkenalkan. aku Lili" sapa lili dengan ramah

"hai. salam kenal, Aku Vani"

"kamu mahasiswi baru juga ya?"

"iya"

"sama berarti kita ya.

aku mahasiswi baru juga.

kamu tinggal dimana Vani?"

"aku ngekos di sini,"

"kamu asal nya dari mana?"

"aku asli nya orang Bandung. klo kamu, Li?"

"Aku asli orang Bogor, jadi Pulang pergi dari rumah.

rumah aku dekat kog dari sini."

"dosen, masuk. dosen masuk.."

teriak mahasiswa baru lain di dalam kelas, yang masih teringat dan terbiasa dengan masa- masa abu- abu ketika guru masuk kelas sambil berteriak- teriak sebagai kode kepada teman - teman nya.

"selamat pagi, semua"

"pagi, Bu" jawab serentak seluruh mahasiswa baru.

"selamat datang di dunia per kuliahan, mudah- mudahan kalian senang dan nyaman kuliah di sini ya"

"amiinn, Bu.."

"per kenalkan nama ibu........."

per kuliahan selesai. Lili dan vani ber jalan melewati koridor kampus sambil melihat ke kiri dan kanan untuk mengetahui ruangan apa aja yang mereka lewati, sambil menghafal bagian - bagian dari ruangan kampus tersebut.

tujuan mereka sekarang adalah kantin, .

suasana kantin yang rame ketika siang membuat para mahasiswa sibuk dengan kegiatan masing - masing di kantin.

ada yang makan, minum, ngerjain tugas, atau pun hanya sekedar duduk sambil menunggu jam per kuliahan selanjut nya.

"gila,, mahasiswa baru, bro. cantik euy" ucap salah satu mahasiswa ber nama sandi

"yang mana, san??"

"ya elah Ucok, emang Lo paling gak bisa bedain mahasiswa baru dengan mahasiswa jadul ya??"

"kalian ini, ribut amat sih.

tenang aja kenapa, karena tetap gue cowok yang jadi idaman para cewek -cewek di sini" ujar Gilang dengan penuh percaya diri.

"iya, kami tau. Lo populer, pintar, tajir apalagi ya san??"

"resek kali ya Ucok"

"benar tu san" serentak mereka ber dua ketawa sambil melihat wajah Gilang yang kesel karena ulah mereka.

Gilang, sandi, Ucok, mereka merupakan mahasiswa populer di kampus, terutama Gilang yang merupakan mahasiswa ber prestasi dan juga anak tunggal dari CEO perusahaan besar. walaupun demikian, Gilang dan teman -teman nya mempunyai sifat iseng, usil, yang suka mengganggu mahasiswa - mahasiswa lain di kampus.

sehingga banyak mahasiswi yang salah ber anggapan dengan sifat mereka, sehingga Gilang dan teman -teman nya di anggap sebagai playboy ter populer di kampus.

Lili ber jalan dengan memegang sebuah jus menuju meja yang sudah di tempati oleh Vani.

tanpa sadar, ketika ber jalan kaki Lili kesandung kursi sehingga jus yang dia pegang tumpah ke salah satu mahasiswa.

"Opss,, maaf kak. maaf.. maaf.

saya gak sengaja"

sontak kejadian ini membuat seluruh penghuni kantin mengarahkan penglihatan nya ke arah kejadian tersebut

"what's.. ??"

"maaf kak.. maaf. kakak maaf" ujar Lili sekali lagi sambil melihat heran ke arah mahasiswa yang dia tabrak tersebut, tanpa ber geming sama sekali.

"kak.. kakak.. maaf" ujar lili sambil melambaikan tangan nya ke arah laki - laki tersebut

"eh, iya, iya..terserah, lain kali hati- hati.

atau hati kamu bakalan aku miliki"

"iya, kak"

"apa?? kamu mau hati kamu, aku miliki"

"opss... bukan kak. maksud saya, lain kali saya bakalan hati- hati kalau jalan"

"tapi, klo iya juga gak apa- apa.

kakak rela kog"

"yaudah, maaf ya kak, udah buat baju kakak kotor. saya permisi"

jawab Lili sambil melangkah pergi dari depan mahasiswa tersebut.

"aneh, benar- benar cowok aneh deh" batin Lili

sedangkan Ucok dan sandi, melihat aneh ke arah mahasiswa tersebut yang tidak bergerak sama sekali sampai Lili menghilang dari pandangan nya.

"gila, Gilang. ini benar- benar gila. belum ada cewek yang cuekin Lo.

baru kali ini gue dapat cewek kayak gini"

"sialan Lo, san. balik yu, baju gue kotor ni.

bisa turun pamor gue kalau penampilan nya kayak gini"

"ha..ha... parah tu cewek.

masak dia gak kenal ama Lo seorang Gilang Pratama gitu"

"udah, diam Lo, Cok. gue kesel ini.

masak baju gue kotor, seorang Gilang gitu, yang selalu tampil perfect. udah cepat cabut"

"ha.. ha... itu mahasiswi baru yang Lo tunjukin tadi kan san?"

"iya, udah yu cabut. tuh Gilang dah duluan.

loh mau di tinggalin" ujar sandi sambil mengejar Gilang yang udah agak jauh dari tempat mereka duduk tadi

sedangkan Lili langsung menghampiri Vani yang sudah menempati meja pesanan mereka

"kenapa jalan kamu pincang kayak gitu, Li?"

"ini tadi aku kesandung kursi waktu beli jus, trus jus nya tumpah ke baju kakak kelas"

"apa?? kamu gak kenapa -napa kan?"

"iya, gak kenapa - napa, tapi kakak kelas nya resek banget"

"cewek ato cowok??"

"cowok"

"kog bisa resek? emang kamu di apain??"

"tau tuh, masak aku bilang minta maaf. dia jawab gini nih.

lain kali hati- hati, atau hati kamu bakalan aku miliki"

ujar lili sambil memperagakan suara seperti Gilang tadi.

"ha.. ha.. .ha... play boy kelas kakap itu mah. gak usah di dengerin" ujar Vani sambil ketawa mendengar celotehan Lili

"iya tuh. resek banget kan?"

"habis ini kita pada mau kemana?"

"aku langsung pulang Van, bingung juga mau kemana??"

"temanin aku keliling kampus aja yuk, aku kan belum tau banyak tentang kampus ini"

"sama, aku juga baru pindah ke Bogor.

dulu aku tinggal di Lampung"

"jadi kamu tinggal sama siapa di sini?"

"Sama bokap - nyokap, dulu bokap suka bolak- balik Lampung- Bogor.

trus karena usaha di Bogor makin maju, jadi sekarang menetap di Bogor deh"

"berarti udah stay di sini ya?"

"iya, tapi masih nyewa rumah sih di sini"

" kapan- kapan ajakin aku main ke rumah kamu ya.

Ya udah ayo kita keliling kampus aja dulu"

"ayo"

mereka mulai ber keliling kampus sambil membaca detail nama ruangan dan tempat- tempat yang ada di sekitar kampus, perpustakaan dan taman kampus.

"kemarin kamu gak ikut ospek ya Lili?"

"iya Van, aku izin gak bisa ikut Ospek kemarin karena lagi ikut lomba penulisan essay"

"pantesan aku agak asing dengan wajah kamu, aku pikir tadi kamu kakak kelas yang ngulang mata kuliah, maka nya aku gak berani negur kamu duluan tadi"

"sebenar nya tujuan aku ikut lomba essay juga mau ngehindari ospek kog.

aku males aja ikut ospek.. hi.. hi..."

"tapi seru loh Lili, ospek nya beda.

gak ospek kayak waktu SMA kita di kerjain sama kakak kelas. ini ospek nya memang benar- benar mengenal dunia kampus.

istilah nya mah, hampir sama kayak pengenalan kampus gitu, atau ber bagi pengalaman lah"

"iya ya, kog aku gak ke pikiran kesana ya"

"yaudah, dah selesai juga ospek nya, ayo kita keliling lagi"

@🙏🙏 pembaca setia novel author..

mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.

mohon bantuan nya🙏🙏

supaya author tambah semangat dalam menulis.

gilang

🙏🙏 mohon kasih like and komentar ya, biar author tambah ilmu Daan semangat menulis nya🙏🙏🙏

Gilang Pratama merupakan anak tunggal pewaris perusahaan besar. dengan tingkah usil nya yang selalu membuat kedua orang tua nya pusing dengan sikap dan kekakuan nya.

"Gilang, papi mau kamu serius bantuin papi di perusahaan."

"tapi, Gilang masih kuliah, Pi.

sekarang kan Gilang juga sering bantu papi kalau kuliah nya lagi gak banyak tugas"

"kalau kamu masih males - makan ketika papi butuh bantuan, papi gak bakal transfer lagi uang ke kamu"

"apa??.. oh.. tidak bisa.

tidak boleh gitu donk, pi.

Bagaimana dengan gaya hidup Gilang, pi. apa papi gak kasihan dengan anak tunggal papi ini. Iya kan, mi?"

"mami gak mau bantuin kamu untuk kali ini, mami setuju dengan usul papi aja" ujar mami nya, yang suka kesel juga dengan sifat dan sikap anak nya itu

"wah, gak benar nih.

mami sama papi pasti sekongkol nih.

apa gak da cara lain??"

"ada" jawab mami & papi secara ber samaan

"apa?? pasti ada yang gak beres nih"

"papi, aja yang jawab. mami males ngomong ma ni anak"

"papi mau kamu menikah"

"OMG,, bumi masih berputar pada poros nya gak sih??

apa papi sama mami gak salah?? gimana nasib gilang??

coba papi & mami bayangin bakal ada berita besar di kampus..

#GILANG PRATAMA, pewaris perusahaan ternama, pria ganteng, berprestasi, populer dan playboy harus menikah di usia muda karena perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua nya#..

gak, gak. Gilang gak mau.. "

"Gilang, stop. sifat percaya diri kamu itu udah overdosis.

mami udah pusing dengan sifat kamu itu"

"tidak ada penolakan, papi udah kasih tau kamu dari dulu, kalau kamu bakal papi jodohin"

"iya sih, pi. Gilang tau kalau Gilang udah papi jodohin, maka nya Gilang gak pernah pacaran dari dulu, karena ancaman papi sama mami buat gak kasih Gilang uang jajan"

"Minggu depan kamu akan ber temu dengan calon kamu sekaligus tunangan"

"Gilang gak mau.. tetap gak mau"

"oke, semua kartu, dan kendaraan kamu papi sita. titik tidak ada koma"

"tidak bisa, Pi. bagaimana nasib nya kalau itu di sita.

bisa-bisa ada berita heboh di kampus.

#Gilang Pratama jatuh miskin dalam satu menit#"

"stop Gilang, ubah sifat kamu. setuju gak setuju kamu tetap akan tunangan. atau papi akan menyita semua.."

"stop, Pi. gilang setuju. demi menjaga popularitas gilang. gak apa- apa tunangan ya Pi. bukan nikah"

"anak ini, benar- benar ya tingkah laku nya.."

ujar papi Gilang yang heran dengan tingkah anak nya tersebut.

"tapi ada syaratnya, Pi"

"apa??"

"Gilang mau acara tunangan nya tertutup, trus nikah nya di tunda sampai Gilang kenal dulu dengan calon istri gilang"

"oke, gak masalah. papi setuju!"

"mami juga setuju"

"baiklah, Gilang mau berangkat kuliah dulu"

"belajar yang benar sayang"

"tenang, mi. Gilang pasti akan tetap jadi mahasiswa ber prestasi di kampus. mami sama papi pasti bangga tingkat tinggi"

ujar Gilang sambil menyalami ke dua tangan orang tua nya dan berlalu berjalan menuju keluar rumah dengan gaya santai nya

"salah apa kita, mi. kog bisa anak kita punya tingkat kepedean overdosis kayak gitu ya??"

"mami juga heran, apa dia ketukar di rumah sakit waktu lahir ya??..

tapi wajah nya mirip papi. "

"ngacau deh mami. udah ah.

papi mau berangkat dulu"

"iya papi, hati - hati di jalan. Mami juga mau keluar ya, mau ketemu mbak mulia buat ngomongin acara per tunangan anak kita"

"iya, hati - hati juga"

Gilang tiba di kampus dan langsung turun dari mobil nya, menuju ke ruang kelas.

banyak pasang mata yg melirik ke arah nya, sambil memasang senyum manis dan ucapan- ucapan yang setiap hari menjadi selingan angin ber tiup buat Gilang.

"ikut donk kak Gilang"

"kak Gilang, kog ganteng banget sih"

"Gilang, aku di hati mu"

tetapi lain untuk hari ini, Gilang hari ini hanya cuek aja tanpa membalas atau menggoda cewek- cewek cantik yang melirik kearah nya.

karena biasa nya Gilang akan dengan senang hati menjawab jawaban cewek- cewek tersebut dengan penolakan yang halus.

Gilang yang lagi kesel karena kejadian di rumah tadi,membuat dia tidak fokus ketika akan menaiki tangga menuju ruang kelas nya.

"aduh, " rintih Gilang dan seorang mahasiswi yang sedang menuruni tangga.

"maaf,, maaf,, gue gak sengaja"

"iya, gak apa- apa, kak"

Gilang memperhatikan seksama wajah mahasiswi yang dia tabrak di depan nya.

"lah kamu yang waktu itu di kantin kan?"

"ohh... iya ya kak"

"berarti kita impas, ya. kenalin gue Gilang pratama cowok ter populer di kampus ini"

ujar Gilang sambil mengangkat tangan nya

"apa?? kog bisa ya??"

ujar lili yang bingung dengan kata - kata gilang.

"apa ada yang salah?"

"gak, kak. permisi kak ya. saya duluan"

"opss... kenalan dulu"

ujar Gilang sambil menahan lili dengan berdiri di depan lili

"aku Lili Mulia, kak." jawab Lili sambil mengambil uluran tangan Gilang,

"iya, nama yang indah, secantik orang nya"

"permisi ya kak"

"ya, silahkan tuan putri"

Lili tidak terlalu peduli dengan tingkah Gilang, dia ber jalan sambil menarik tangan Vani.

"ha.. ha...ha.. gila. ada ya orang pede nya tingkat dewa gitu" ujar vani

"maka nya waktu aku nabrak dia di kantin itu, aku aja heran dengan tingkah nya"

"bentar- bentar, tadi dia bilang nama nya Gilang Pratama?"

"iya" jawab lili dengan cuek

"berarti dia benar donk kakak kelas terpopuler, pinter, tajir, paket komplit dehhh.... walaupun playboy." ucap Vani dengan antusias

"terserah deh, bodoh amat. amit- amit aku bisa kenal sama orang kayak gitu."

"awas lho ntar jodoh, aku tau nya juga dari teman- teman waktu ospek"

"bodoh amat, deh.. ayo kita cepatan. ntar telat lagi masuk kelas nya, kita masih harus nyari ruang kuliah dulu"

"santai Lili, orang ruangan nya juga udah di depan kita ini"

"he.. he.. iya ya. kog aku bisa bego, gak baca dulu nama ruangan nya ya"

"maka nya santai lili, santai"

selesai per kuliahan lili dan Vani memilih untuk nongkrong di kampus sebentar.

mereka menuju ke bangku taman.

"maaf, boleh gabung gak?"

"iya, silahkan" jawab Lili

"kalian mahasiswa baru kan??"

"iya kak"

"kenalin, gue sandi. semester 3, kakak tingkat kalian"

" aku Vani kak"

" Lili"

"kakak -pernah lihat Vani waktu ospek, kamu anak jurusan bisnis kan?"

"iya kak, Vani jurusan bisnis"

"kalau Lili?"

"Lili juga jurusan bisnis kak, tapi kemarin Lili gak ikut ospek Karena lagi ikut lomba"

"iya.. ya"

"kalian lagi ngapain di sini??"

"gak kak, lagi santai aja.

sebentar lagi juga mau pulang" jawab Vani dengan santai

"ya udah kakak duluan ya, mau masuk kuliah lagi sekarang"

"iya kak"

sandi ber jalan menuju ke ruang kelas nya dengan wajah yang selalu tersenyum ke semua mahasiswi yang melirik ke arah nya.

"kenapa Lo san, kayak kesambet aja loh,

cengar - cengir gak jelas?"

"pucuk di cinta, ulam pun tiba"

"kenapa sih loh, bego?" tanya Ucok yang penasaran dengan tingkah teman nya itu,

"gue... gue... udah ketemu dan kenalan dengan cewek impian gue"

"apaan sih san, lebay amat Lo, gue aja yang setiap hari di kelilingi cewek cantik gak lebay kayak Lo deh" sindir Gilang

"ini beda sob.. cewek impian gue ini bagaikan bidadari tanpa sayap"

"lah, bidadari tanpa sayap... cacat donk.

orang biasa nya kalau ngomong tuh, bidadari ber sayap"

"Lho mah gak bakal ngerti deh Ucok"

"gak usah banyak ngomong deh Lo san, mending lo kasih tau langsung deh siapa cewek yang Lo incar, jangan sampai ntar gue pacarin duluan" ujar gilang

"kalian penasaran kan???

pasti penasaran deh '"

ketiga sahabat ini memang punya ciri khas dalam ber canda dan ber sahabat. walaupun mereka suka mengejek satu sama lain, tapi mereka selalu akur.

sifat inilah yang membuat per sahabatan mereka menjadi satu paket yang komplit.

@🙏🙏 pembaca setia novel author..

mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.

mohon bantuan nya🙏🙏

supaya author tambah semangat dalam menulis.

setuju

🙏🙏 mohon kasih like and komentar ya, biar author tambah ilmu Daan semangat menulis nya🙏🙏🙏

Kediaman mulia.

Lili dan keluarga nya sedang menikmati makan malam ber sama di rumah mereka.

"lili, papa mau ngomong sesuatu yang penting ke kamu"

"iya, pa. ngomong aja"

"habisin dulu makan nya. habis itu kita ngobrol di ruang TV aja ya"

Lili hanya mengangguk menandakan iya.

"Lili, masih ingat gak dulu papa pernah bilang ke kamu kalau papa sudah menjodoh kan kamu dengan anak rekan bisnis papa?''

"iya, pa. Lili masih ingat kog"

"mereka ingin kamu segera ber tunangan Minggu ini"

"apa papa gak salah?"

"tenang dulu, nak. papa menjodohkan kamu bukan karena masalah bisnis. tapi papa yakin teman papa itu dari keluarga yang baik"

"apa mama juga setuju dengan per jodohan ini?"

"iya, nak. mama juga setuju. karena mereka orang yang baik, mama sama papa udah kenal baik dengan mereka"

"kalian akan ber tunangan Minggu ini, dan setelah itu kalian akan langsung lanjut ke pernikahan"

"tapi pa. lili masih ingin kuliah dan bantu - bantu papa nanti nya di perusahaan "

"iya sayang, kami tau. keluarga suami kamu juga gak mau kamu berhenti kuliah. mereka juga ingin melihat kamu sukses dan punya masa depan yang cerah"

"terserah papa sama Mama aja. asal kan itu yang terbaik buat Lili, Lili terima keputusan nya" jawab Lili dengan wajah sedikit tertunduk.

"baiklah, kamu persiapkan diri kamu malam Minggu ini untuk acara pertunangan mu," ujar papa nya

"iya, pa"

"sayang,. yaudah kamu istirahat ya.

besok kamu kuliah bukan?"

"iya ma. Lili balik ke kamar duluan ya."

Lili ber jalan ke kamar nya sambil merenungi nasib nya. dia gak habis pikir, kenapa orang tua nya mau menikahkan diri nya di usia muda. Lili masih ingin kuliah dan menikmati masa- masa kuliah dengan teman- teman nya. tetapi dia juga harus membahagiakan orang tua nya.

menikah di usia muda memang Ter lalu berat buat lili. karena dia gak akan bisa sebebas sekarang. pasti ada aja nanti nya hal- hal yang tidak boleh dia lakukan lagi dan pasti nya tugas seorang istri akan ber tambah.

Kampus

Lili sudah melewati dunia per kuliahan selama satu semester.

Lili merupakan mahasiswa pinter di kelas nya. semua teman- teman nya salut dengan LiLi. walaupun dia pinter tapi dia gak pernah sombong dan mau membantu kawan- kawan nya untuk belajar.

sehingga lili menjadi mahasiswi populer karena sifat dan sikap nya tersebut.

"pagi Lili cantik, secantik mentari di pagi hari"

"pagi Vani sayang, tumben cepat datang.

apa rembulan salah arah putaran tadi malam"

"oh no.. no.. no..

Karena hari ini ada kuis yang menyebalkan, jadi Vani mau belajar dulu biar nilai Vani naik sedikit di bawah nilai nya lili"

"kirain apa? dah sana belajar. bentar lagi dosen nya masuk tuh "

"kalau Vani gak bisa, kasih tau ya Lili.

biar Vani pinter dikit gitu"

"itu sih mau nya kamu, belajar... belajar.."

perkuliahan selesai

"Lili, kamu ikut ibu ke ruang akademik ya"

"iya, Bu"

"Van, aku ke ruang akademik dulu ya. kamu mau ikut?"

"gak deh. aku mau ketemu kak sandi aja. dia ajak aku ketemuan"

"yaudah aku duluan"

udah 2 bulan sandi dan Vani mulai dekat. mereka sering ketemuan dan pulang bareng.

kedekatan mereka berdua membuat, Lili, Gilang, dan Ucok juga udah saling mengenal. Karena secara tidak langsung, Vani yang sering ketemu dengan sandi ketika di kantin dan taman kampus, mau gak mau mereka ber lima akan duduk ber lima dalam satu meja.

pemandangan kedekatan mereka sudah menjadi hal biasa di kantin,, tetapi tidak bagia orang - orang yang melihat nya.

sehingga banyak cewek- cewek yang menatap tidak suka ke arah mereka karena Lili dan Vani bisa duduk dengan santai dengan cowok- cowok populer di kampus tersebut.

Apalagi kelakuan Gilang yang sering kali suka usil dalam menggangu lili, karena jujur saja sebenar nya Gilang sangat suka dengan lili. tetapi komitmen nya dengan orang tua terhadap perjodohan yang telah di sepakati membuat dia urung untuk mendekati lili

hari ini, lili berjalan sendirian di koridor kampus tanpa di temani dengan vani.

karena lili mendapat panggilan ke ruang akademik oleh dosen pembimbing akademik nya tadi pagi.

Lili berjalan menuju ke ruang akademik. tampak di sana sudah ada 3 mahasiswa lain yang sudah menunggu.

"ayo kalian ber empat, silahkan masuk"

mereka berempat berjalan menuju kursi di depan dosen

"tujuan ibu menyuruh kalian kesini, rencana nya bulan depan kita akan ada kunjungan ke salah satu universitas di Aceh.

nah, kalian ber empat akan menjadi perwakilan dari kampus kita. apa kalian bersedia?'"

"kalau saya jangan di tanya lagi, bu.

sangat - sangat setuju, Bu" ujar Gilang dengan senang.

"ya, iya. saya tau kamu pasti akan sangat setuju Gilang. kesempatan kamu buat jalan -jalan sekalian liburan kan??"

"nah itu, ibu tau aja isi hati ter dalam saya, yang susah di mengerti" ujar Gilang dengan pede.

"kamu ini yah gilang.

Yang lain bagaimana?

apa kalian setuju"

mereka bertiga mengiyakan dengan anggukan kepala.

"baiklah kalau kalian udah setuju, nanti kita akan ada breefing lagi.

yaudah, kalian sudah boleh balik sekarang"

"terima kasih, Bu" ujar mereka secara bersamaan.

mereka ber empat akan mengikuti study tour ke Aceh. Lili, Gilang, Aditya, dan Eva.

mereka menjadi mahasiswa pilihan kampus untuk ikut study tour karena ke pintaran mereka, kecuali Eva yang mengandalkan jabatan orang tua nya sebagai rektor di kampus tersebut.

"Gilang, Lo senang banget ya bisa ikut study tour ini??" tanya Eva

"ya iyalah gue senang. masak gue sedih.

secara jalan - jalan gitu loh"

"gue malah lebih senang lagi, karena kamu juga Ter pilih dalam kegiatan ini "

"Lo bisa ikut bukan karena Lo pinter ya, tapi karena Lo anak rektor aja, beda ma kita- kita ber tiga ini.

Aditya, Lo kasih tau gue ya. kalau ada info terbaru"

ujar Gilang sambil menunjukkan ke arah mereka bertiga kecuali Eva

"oke, ntar gue Telpon.

oh ya, Lili boleh minta nomor HP kamu, sekalian kamu ketik ini, biar kita bisa buat grup. untuk mudah komunikasi?"

ujar Aditya sambil menyodorkan HP nya ke arah lili.

"iya kak" jawab lili sambil menerima HP yang dikasih Aditya.

"ini kak udah selesai"

"makasih lili, ntar saya masukin ke grup ya.

biar kita bisa langsung tau info apa aja nanti yang akan kita siapkan sebelum berangkat ke Aceh"

"iya kak, terima kasih. Saya duluan ya kakak- kakak semua"

Lili berjalan menyusuri koridor menuju tempat parkir.

sementara di belakang nya terlihat Gilang yang sedang lari terburu -buru sambil berkomunikasi dengan HP nya.

"iya. iya,, bentar lagi gue sampe. tungguin bentar"

"aduh.. sakit"

rintih lili karena jatuh saat ke senggol dengan Gilang yang Ter buru- buru lari tanpa melihat lili di depan nya.

" maaf, lili.

kakak sengaja karena lagi buru - buru"

"kak Gilang, kog bisa sih setiap ketemu tabrakan - tabrakan terus kerjaan nya??"

kesel lili

"maaf lili, Kakak lagi buru-buru. bye.. bye"

ucap Gilang sambil lari- lari tanpa melihat ke arah lili yang lagi kesel

"aduh ampun deh, kalau tiap hari ketemu, tiap hari tabrakan. bisa sakit semua badan aku"

kring... kring.... bunyi HP lili

"Assalamu'alaikum, ma"

"wa'alaikum salam "

"ya ma, ada apa?"

"kamu lupa ya janjian sama mama?"

"gak ma, tadi Lili ada kumpul dengan dosen sebentar di ruang akademik.

mama di mana sekarang ?"

"mama di depan kampus kamu, dekat gerbang"

"iya, bentar lagi Lili sampai ke sana"

Lili mulai ber jalan agak cepat menyusuri koridor untuk sampai ke tempat parkir depan kampus. mama nya sudah menunggu di mobil.

"ayo cepat masuk sayang.

kenapa lama banget sih?"

"itu ma, tadi di panggil dosen ke ruang akademik.

"memang nya ada masalah apa?

sampai kamu di panggil dosen gitu?"

"ada study tour kampus ke Aceh, ma.

lili terpilih buat ikut kegiatan nya"

"wah jauh tuh lili"

"kami berangkat 4 orang. 2 cewek, 2 cowok.

lili boleh ikut ya ma?"

"kalau mama sih terserah kamu aja.

asal kamu bisa jaga kepercayaan mama sama papa"

"oke, makasih mama"

"iya sama- sama sayang"

"kita mau kemana sih ma?" tanya Lili ketika mobil mama nya mulai memasuki area butik- butik terkenal.

"mau ke butik buat beli gaun tunangan kamu"

"mama serius ini?? gak bisa di undur gitu tunangan nya??"

"apa kamu keberatan dengan per jodohan ini?"

"nggak ma, Lili setuju kog. cuma lili takut aja kalau kuliah Lili terhambat dan gak bisa sebebas sekarang"

"mama yakin gak sayang"

"iya ma"

mereka mulai masuk ke sebuah butik dan mencari gaun yang akan di kenakan Lili untuk acara per tunangan nya.

Lili hanya ingin gaun sederhana yang agak tertutup, karena dia tidak suka memakai pakaian yang agak ter buka

.

"yang ini aja ya, mama"

Lili mencoba gaun hitam yang panjang selutut dan terlihat elegan

" cantik sayang, baju nya sesuai dengan usia kamu.

cocok buat kamu.

kita foto dulu biar kita kirim ke papa kamu. papa kamu pasti suka"

ujar sang mama sambil mengeluarkan HP nya untuk mengambil gambar.

"Lili ambil yang ini berarti ya"

"iya, mama langsung ke kasir ya sayang"

"iya mama, lili ganti baju dulu"

@🙏🙏 pembaca setia novel author..

mohon kasih like and komentar nya ya buat author dan perbaikan novel nya.

mohon bantuan nya🙏🙏

supaya author tambah semangat dalam menulis.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!