Jam pulang kantor hari ini akan di adakan acara makan makan dengan rekan rekan satu divisi finance dan beberpa divisi lain. Katanya itung itung acara perpisahan karena ada beberapa karyawan yang di mutasi ke kantor cabang yang ada di Bekasi.
"Sudah dibereskan semua barang barangmu Nabila?" Tanya pak Romi selaku pimpinan staff dibagian finance
"Sudah semuanya pak, bapak yakin rela melepas saya pergi nih pak?" Jawab Nabila sambil memasang muka berpura pura sedih
"Ya mau di apain lagi, ini udah keputusan pimpinan kita, tenang kamu disana tidak sendiri ko nabil"
"Iya pak, doain ya pak semoga betah disana"
"Pasti, saya kehilangan patner kerja yang cekatan deh nabil"
"Terimakasih pak untuk 3 tahunnya saya disini"
" Sama sama, jangan lupa datang ke resto X ya,kan ga lucu, acara perpisahan kamu tapi kamunya ga datang"
"Pasti dong, ini kan acara perpisah saya, masa saya ga datang, ada ada aja pak Romi ini"
Mereka pun tertawa. Nabila salah satu staff bagian finance yang dipercayai oleh pak Romi
"Yang betah ya disana nabila, jangan lupain gua disini, inget dulu kita senang sedih bareng bareng"
"Iya ca, masa gua lupa sih, oh ya nanti kali ada karyawan yang dimutasi ke cabang lagi,lu ngajuin aja ca, biar barengan lagi kita disana"
" ya kali bisa ngajuin diri, ini aja lu yang dimutasi hasil keputusan rapat kemaren ceo sama jajarannya" jawab caca sahabatnya nabila selama kerja.
"Iya sih. Ya kali kan bisa nanti mah, soalnya denger denger nanti ada susulan mutasi tapi ga tau kapan".
"Kali gua bisa minta dimutasi ke kantor cabang enak ca, tambah deket kali pulang, bekasi kerawang kan sejam setengahan."
" besok siang gua berangkat sama yang lain ca, lu ga mau nganter gitu"
"Elah kaya yang mau berangkat kemana aja, Bandung Bekasi kan deket , nanti kapan kapan gua bisa maen, gua besok di suruh lembur masa, ya karena mutasi ini, jadi ada beberapa pergantian posisi"
"Iya bestie" jawab Nabila sambil tersenyum.
Tak terasa sudah 3 tahun, dia mengabdikan diri di kantor ini semenjak lulus kuliah, dan caca adalah sahabatnya selama kerja di kantor ini, karena emang satu divisi, mereka juga klop diantara banyak hal.
Sebenarnya nabila tidak merasa keberatan untuk dimutasi ke kantor cabang baru di bekasi, toh kalo dari jarak, Bandung bekasi ga terlalu jauh.
Tiba di bekasi, Nabila dan rekan lainnya tinggal di tempat yang sudah disediakan oleh perusahaan, karena dari perusahaan memang menyediakan tempat tinggal untuk beberapa karyawan yang dimutasi, namun untuk kedepannya perusahaan memberikan kebebasan jika suatu saat nanti mau pindah.
Hari pertama di kantor cabang baru, suasana baru dan tentu orang orang baru, dalam hati nabila berdoa mudah mudahan bisa cepat beradaptasi.
Namun yang membuat nabila kesal, ketika tau ternyata dia ditempatkan menjadi sekretaris CEO, bukan menjadi staff finance.
Dari awal nabila memang belom diberitahu job posisi di kantor cabang baru, namun nabila yakin bahwa posisinya pasti sesuai pengalamannya dikantornya dulu.
"Jadi saya jadi sekretaris CEO disini pak?" Tanya nabila karena heran dengan job posisinya
" Iya mba Nabila, itu sudah keputusannya, dan nanti akan ada acara sedikit pembukaan kantor baru kita, ya ada beberapa kata yang akan disampaikan CEO kita".
"Tapi saya belom punya pengalaman menjadi sekretaris sama sekali pak,bu" sedkit tak terima nabila masih tetap negosiasi dengan lawan bicaranya.
"Nanti akan diarahkan, nanti juga akan terbiasa, ini sufah keputusan CEO kantor pusat, berarti dia percaya sama kamu"
" baiklah akan saya usahakan yang tebaik" jawab nabila sedikit lesu
" tentu, good luck untuk kita semua" jawab seorang laki laki yang tak lain asisten pribadi CEO.
" selamat pagi rekan rekan semua, perkenalkan saya CEO di perusahaan ini, saya harap kita semua bisa bekerja sama dengan baik"
Saat sang CEO sedang berbicara di depan, ada bisik bisik dari karyawan perempuan yang mengatakan bahwa CEO mereka masih muda juga tampan.
Nabila yang tadi pamit ke toilet saat waktu menunggu CEO mereka datang, mulai membuka pintu dan mulai berjalan menunduk sehingga dia tidak terlalu memperhatikan CEO yang berbicara di depan.
Rapat selesai dan semua karyawan kembali ke meja masing masing termasuk nabila kembali ke meja sekretarisnya yang berada di samping ruangan CEO.
" hallo mba dipanggil bos disuruh ke ruangannya" suara Toni sang asisten pribadi CEO di sebrang sana
"Ya, saya kesana"
Saat masuk ke ruangan CEO, Sang CEO sedang sibuk memainkan hp karena sedang membalas pesan.
"Selamat siang pak, saya nabila sekretaris bapak, ada yang bisa saya bantu?" Nabila mulai bicara kepada CEO yang sedang sibuk dengan Hpnya.
"Kamu" ucap mereka serempak
Keduanya saling merasa kaget tak percaya dengan yang ada dihadapannya.
" maaf pak, ada yang bisa saya bantu pak faris?" Nabila mencoba mengendalikan diri dan menjaga ke profesionalan kerjanya.
Tak beda dengan nabila, faris pun sama
" jadi kamu sekretaris saya?"
" iya pak"
Toni melongo saat melihat sang bos dengan sekretarisnya yang nampak terlihat canggung satu sama lain
"Tolong kamu tulis secara rinci jadwal jadwal saya, terus nanti kabari saya, dan ingatkan saya setiap 20 menit jika akan ada meeting interen, dan satu atau 2 jam kalo ada meeting di luar dengan klien, supaya kita bisa mempersiapkan keperluannya, jangan sampai terlewat"
" baik pak, ada lagi yang lain pak?"
" cukup, kamu bisa kembali ke mejamu"
" baik, saya permisi"
Di mejanya nabila masih tidak mengira bahwa dia bisa bertemu lagi dengan faris, dengan keadaan sebagai bos dan sekretaris.
"Sungguh ini berasa mimpi, tiba tiba jadi sekretaris, dan ini malah jadi sekretarisnya faris, oh Tuhan, lancarkanlah segalanya"
gumam nabila yang nampak cemas setelah pertemuannya tadi dengan faris.
jantungnya berdetak tak karuan
Sedangkan didalam ruangan faris, tak jauh beda dengan apa yang dirasakan nabila, faris pun merasa kaget melihat kehadirannya nabila
" bos kenapa, daritadi melamun, apa anda sudah kenal dengan sekretaris bos?"
Tanya toni yang masih penasaran dengan atasanya, yang sedari tadi melamun setelah kepergian nabila dari ruangannya.
" saya tidak papa, kamu bisa keluar dari ruangan ini"
" kenapa dia cuek, tidak maukah dia menyapa sekedar menanyakan kabar gitu kek?" Monolog nabila yang berada di kamarnya
Dia masih kepikiran tentang kejadian di kantornya.
"Ah masa bodo ah, ngapain mikirin dia, belum tentu dia juga mikirin gua, mending tidur siapkan mental juga buat besok"
Tak lama nabila sudah terlelap di alam mimpi
"Pagi pak nanti jam 2 siang akan kedatangan klien untuk meeting disini" ucap nabila saat sedang diruangan faris
"Ok, jangan lupa kamu siapkan berkas yang diperlukan" jawaban faris acuh sambil menatap layar komputer di depannya.
Kenapa dia begitu dingin sih, ga bisa apa dia natap muka gua lawan bicaranya. Seolah jiji aja lihat gua. Oh tuhan kenapa harus bertemu lagi sih. Gumam nabila yang tak terima saat dirinya bicara dengan faris, faris sama sekali tak menolehkan mukanya.
Flash back
" Tipe calon istri kamu kaya apa?? Kaya aku kan?" Tanya nabila kepada sang kekasih.
"kamu ko nanya gitu, udah siap emang dihalalin? Hemzz" balas sang kekasih sambil mencolek lengan nabila
" kan aku nanya aja ris, ga salah kan, kita udh hubungan dua tahun, aku pengen tau aja"
Nabila dan faris sudah menjalin hubungan selama datu tahun, dimulai dari pertemuan nabila sebagai mahasiswa baru di kampusnya, yang notabene adalah sahabat dari sepupunya, panjang cerita mereka jadian. Usia mereka terpaut 2 tahun.
" tipe calon istri aku itu kaya apa ya? Mau tau apa mau banget??" Goda faris kepada nabila saat sedang makan di cafe dekat kampus mereka.
"iih kamu mah, tau ah nyebelin," nabila pura pura merajuk
" ya cewe lah bil, baik, keibuan, penyayang, ya bisa ngurus suami lah yang penting, kamu mau mempersiapkan diri hemz?"
Nabila tersenyum mendengar apa yang barusan faris bicarakan.
"Kalo ortu kamu gimna mau calon menantu keya gimna??"
"Wah bener nih kamu udh mau mempersiapkan jadi istri nih?" goda faris sambil tersenyum
" aku kan nanya ris, aku belum ketemu juga kan sama ortu kamu, kamu juga sama"
"Iya bil, nanti kamu aku kenalkan pas wisuda aku ya"
"Oh iya kamu bulan depan wisuda, selamat ya, wah nanti aku bakal dikenalin sama mamah kamu?"
" nanti kamu aku tinggal kuliah ke Jakarta jangan nakal ya, jaga hati, kamu tinggal 2 tahun lagi kuliah,nanti aku bakal sering temuin kamu kalo pulang ke bandung"
Suasana jadi melow saat faris mengatakan hal barusan
" kamu yang jaga hati jaga mata ya ris, di jakarta pasti banyak cewe cantik, seksi juga,inget ada aku disini"
" iya bila, kamu juga awas nanti kecantol brondong, kalaupun di Jakarta banyak yang cantik dan seksi, tetap ko yang aku suka kamu"
"Gombal deh"
"Eh tadi katanya mau tau tipe menantu mamah, mamah tuh pengen punya menantu yang sama hobinya kaya dia, selain masak dia juga suka belanja."
"Wah kalo belanja mah semua cewe juga pasti suka, termasuk aku, terus terus apa lagi"
" ya gitu aja, yang mamah selalu bilang itu yang penting cewenya baik dari keluarga baik baik,dan sayang sama mamah papa nanti"
Deg
Entah kenapa hati nabila sakit saat faris mengatakan harus dari keluarga baik baik.
Di berpikir sejenak apak dia termasuk?
Jika tidak gimana? Nabila sudah menaruh perasaan yang dalam terhadap faris, faris lelaki yang baik, selama menjadi kekasihnya faris tan pernah menuntut hal apapun, dia tau batasan batasannya.
"Hai kamu kenapa melamun, mikirin apa?"
" ngga ko aku barusan lihat badut lewat di jalan" pura pura dia sambil melihat jendela kafe yang menghadap ke jalan raya"
"Selamat ya nak, mamah senang kamu sudah lulus, mudah mudah dilancarkan juga kuliat s2 nya nanti" ucap mamah Aida, ibunya faris
"Iya mah makasih, papa mana?"
"Tadi papamu ada telpon buat ke kantor ada hal penting, nanti ketemu di resto aja kita"
"Selamat ya faris, siang tante" nabila datang dengan membawa buket bunga yang diberikan kepada faris dan menyapa mamahnya faris dengan ramah tak lupa mengangkat tangan dan bersalaman dengannya.
" mah kenalin ini nabila"
" oh Nabila, cantiknya, mamah pernah deh nama itu dari faris,"
mamah Aida sambil melirik ke faris dan tersenyum
" pacarnya faris ya sayang??"
Nabila hanya menjawab dengan senyuman.
Setelah acara di kampus selesai, dan papa indra, papanya faris sudah beres acara di kantornya mereka be empat makan siang di salah satu resto.
"Gimana nabila makanannya suka?ni salah satu resto langganan kami,mudah mudah kamu suka makannya?" tanya mamah faris kepada nabila
" suka ko tan, enak makanannya"
Saat mereka mau pulang, nabila permisi untuk ke toilet sebentar, faris dan keluarganya menunggu di dekat pintu keluar resto
"Cantik ya nabila, mamah suka loh ris, gimana menurut papa?"
" ya cantik mah kan cewe"
" ih papa mah"
" dia baru semester 5, kamu serius sama dia ris? Umur kamu segini jangan main main lagi soal cewe, jangan cari pacar saja, cari calon istri"
" iya pa, faris pengennyaa serius sama nabila, doain ya pa"
"Pasti, kamu udh kenal sama kelurganya?"
"Belum pak, sama kaya nabila, dia baru pertama ketemu mamah papa, faris juga belum ketemu keluarganya"
" baiklah semua tergantung kamu, yang penting dari keluarga baik baik"
Deg
Perkataan itu lagi yang nabila dengar, kali ini keluar dari mulut papanya faris, nabila mematung sejenak saat mau menghampiri keluarga faris.
Flash back off
"Tolong ke ruangan saya" panggil faris lewat telepon kantor kepada nabila
"Aih, kenapa langsung ditutup, belom juga di jawab" gerutu nabila yang kesal karena ulah faris
"Ada yang bisa saya bantu pak?"
jujur sebenarnya hati nabila tak pernah tenang jika harus ke ruangan faris, dan baru kali ini dia langsung di tatap oleh faris. yang membuat hati nabila menjadi ga karuan.
"Kamu tolong kerjain ini" perintah faris sambil menyerahkan berkasnya ke nabila
"Baik pak saya permisi"
"Mau kemana kamu?"
"Mau ke meja saya pak mau ngerjain yang barusan bapak suruh"
"Kerjakan disini, gunakan laptop saya"
"Hah?" nabila melongo tak percaya harus kerja seruangan dengan faris sang mantan
" kenapa? Ga mau?"
" kan saya bisa ngerjain di komputer saya pak"
" saya mau kamu kerjakan disini, biar nanti kamu jika tak ada yang kamu ngerti bisa langsung tanya ke saya, hemat waktu"
"Tapi pak, eh baiklah"
Hari ini nabila kerja di ruangan faris, sesekali nabila melirik faris yang serius bekerja.
Tanpa sadari daritadi faris pun sama sesekali melirik gadis di masa lalunya.
Mereka bicara kaku hanya sebatas kerjaan, suasana sepi. Dan datanglah roni asisten faris
" bos saya sudah selesai mengerjakan tugas dari bos,eh ko ada nabila disini?"
" bukan urusanmu, jika sudah beres tugasmu, tolong antarkan kado yang sudah saya titipkan di resepsionis."
"Karena sepertinya kami akan lembur"
" siap meluncur bos, permisi"
"Kado untuk siapa? Pacarnya kah atu istrinya? Eh dia udh nikah belum ya?" Batin nabila
"Nabila, hari ini kamu lembur, kerjakan tugas itu sampai selesai, baru bisa pulang"
"Iya pak"
Lembur pertama mana harus seruangan sama faris lagi, yang cuek banget, dingin ga ada hangat hangatnya jadi atasan,gerutu nabila dalam hati.
"Kenapa belum pulang?" Tanya Faris berjalan dari arah belakang, heran melihat nabila yang sudah keluar 15 menit sebelum dirinya, namun masih ada di lobi sendirian.
" lagi nunggu taxi online pak"
" bareng saya aja, saya tunggu di parkiran" ucap faris sambil melenggang ke arah parkiran
Nabila serba salah mau nolak tapi dari tadi belum dapet taxi online, setelah berpikir panjang baru lah dia memutuskan untuk ikut bersama faris.
Suasana di dalam mobil hening, tidak ada yg mulai bicara, hingga tiba pas lampu merah baru lah faris angkat bicara
"Saya antar kamu kemana?"
" ke kosan pak" jawab spontan Nabila
" iya maksud saya dimana alamatnya?"
"Oh iya maaf, setelah lampu merah lurus terus masuk gang dekat minimarket, tapi kalo beda arah gapapa pak saya turun deket minimarket aja"
" saya anterin nyampe depan kosan"
" terimakasih pak, ucap nabila saat mau turun dari mobil
"Kenapa bila?"
Bila tak mengerti apa yang ditanyakan oleh faris.
" kenapa apa ya pak?"
"Kenapa kamu pergi dariku?" tanya faris sambil menatap dalam ke arah nabila
"P-ak" nabila bingung harus jawab apa.
"Aku minta jawaban pertanyaanku bila, cukup 5 tahun aku bertanya tanya sendiri kenapa kamu meninggalkanku"
"Maaf pak, itu masa lalu, sekarang kita hanya rekan kerja, saya permisi terimkasih sudah mengantar"
Tangan nabila ditahan oleh faris saat nabila mau turun dari mobilnya.
Nabila yang kaget langsung memutar badan dan menghadap ke faris, saat mereka berhadapan faris menariknya kedalam pelukannya
Nabila pun kaget dan berontak karena menurutnya ini tak bagus untuk kesehatan jantungnya.
" lepas pak"
" biarkan seperti ini dulu sebentar" ucap faris dengan nada yang melemah
Jujur nabila juga mulai merasa nyaman dengan posisinya, berada dalam pelukan orang yang selama ini dia rindu.
Beberapa menit mereka masih di posisi yang sama, tak ada yang berbicara
" masuklah, istirahat, pasti kamu capek hari ini, tapi nanti pasti akan aku tanya lagi soal ini, dan kamu harus menjawabnya
Ucap Faris sambil melepaskan pelukannya.
Kemudian nabila pun pergi masuk kedalam kosannya.
" aku akan minta jawaban mu bil, 5 tahun ku rasa lebih dari cukup untukmu menjelaskan semuanya" monolog faris di dalam mobil.
Faris begitu sedih saat tiba tiba sang kekasih minta putus darinya, hanya lewat pesan singkat, padahal saat itu hubungan mereka baik baik saja dan nabila susah dihubungi.
Sedangkan nabila didalam kosannya melamun, memikirkan apa yang baru saja terjadi, dia merasa bersalah kepada faris atas kejadian lima tahun yang lalu, dia seolah menyia nyiakan faris.
Tapi dia tidak siap jika nanti terlalu dalam menjalani hubungan dengan faris, takut akhirnya dia kecewa tidak diterima oleh faris dan keluarganya, karena hal yang faris belum tahu.
" Ya Tuhan, kenapa harus seperti ini?"
Sambil menitikkan air mata, nabila mengingat perlakuan faris.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!