NovelToon NovelToon

CHEF CINTA

Awal Kisah

Mutiara Cinta adalah nama seorang gadis pelajar SMA Favorit di kota Semarang.

Cantik dan modis itulah Cinta, nama panggilan akrab Mutiara Cinta.

Segudang prestasi di sekolah telah di toreh oleh Mutiara Cinta, selain itu gadis yang bernama Mutiara Cinta ini juga mempunyai hobby yaitu memasak.

Banyak yang memuji masakannya itu enak dan tak kalah dengan masakan para chef.

Nama papa Cinta adalah Heri Setiawan dan mamanya bernama Eka Rahayu.

Cinta mempunyai paman dari papanya yang bernama Hendro Setiawan dan istrinya bernama Neni Pangesti yang mempunyai anak Arnold Bahari yang sudah bekerja di sebuah kapal pesiar, karena itulah dia jarang pulang.

Hendro Setiawan dan Neni Pangesti juga mempunyai anak kandung seorang gadis yang juga cantik seumuran dengan Cinta, bernama Septi Suryani.

Sementara itu, Cinta yang mempunyai sifat manja dan terkadang jutek, juga mempunyai kekasih bernama Brandon Madava yang juga menjadi super star di Sekolah mereka karena ketampanan dan kekayaannya.

Mereka selalu menjadi idola bak Romeo dan Juliet.

Tak di sangka, Septi Suryani ternyata sangat menyukai Brandon Madava.

...****...

"Assalamu'alaikum... Mama, Cinta! kalian ada dimana?" salam sekaligus tanya seorang lelaki berusia kurang lebih empat puluh tahun.

"Wa'alaikumsalam... eh papa sudah pulang!" jawab seorang wanita yang berusia tak jauh berbeda yang keluar dari dapur yang kemudian melangkahkan kakinya menghampiri lelaki itu.

"Iya ma, tadi papa menang tender proyek pembangunan apartemen." kata lelaki itu.

Lelaki itu yang tak lain adalah Heri Setiawan papa cinta dan Eka Rahayu, Mama Cinta menghampiri suaminya dan mencium punggung tangan kanan suaminya.

"Terus tumben pulang cepat?" tanya Eka Rahayu yang meraih tas kerja suaminya dan melangkahkan kaki ke ruang kerja yang berada di samping ruang tamu.

"Iya, hari ini kan ha...!" Heri Setiawan belum selesai menjawab, muncul seorang gadis cantik dari lantai atas.

"Papa...! papa sudah pulang?" tanya gadis itu yang tak lain Cinta, putri semata wayang mereka.

Cinta yang keluar dari kamarnya, dengan berlari kecil menghampiri papanya yang duduk di sofa yang sedang melonggarkan dasinya.

Gadis itu mencium punggung tangan kanan papanya.

"Iya Cintaku, papa akan mengajak kalian liburan ke puncak!" jawab Heri Setiawan seraya mengusap lembut kepala putrinya.

"Liburan pa? kemana?" tanya Mamanya Cinta yang baru saja tiba dari meletakkan tas kerja suaminya di ruang kerja papanya Cinta.

"Ke hutan Pinus, bersiap-siaplah kalian. Kita berangkat sekarang!" seru Heri Setiawan seraya mencium kening putrinya.

"Hutan Pinus? hutan yang baru viral itu ya Pa?" tanya Cinta dengan semangat.

"Iya" jawab singkat Heri Setiawan seraya tersenyum.

"Asyiiiik, Cinta harus foto-foto disana!" seru Cinta yang kemudian dengan setengah berlari menuju ke kamarnya kembali untuk mempersiapkan segala sesuatunya. yang akan dia bawa untuk ke tempat rekreasi tersebut.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mengintip keharmonisan keluarga kecil itu.

Orang itu kemudian masuk ke bawah mobil dan melakukan sesuatu di bawah mobil mewah yang terparkir itu.

Setelah selesai dengan niatnya itu, laki-laki itu pergi meninggalkan rumah mewah itu.

Tak berapa lama, keluarga kecil itu keluar dengan membawa bekal mereka masing-masing.

"Sudah siap semuanya?" tanya Heri Setiawan pada Istrinya dan juga Cinta putrinya.

"Sudah Pa" jawab Eka Rahayu dan Cinta bersama'an.

Merekapun masuk ke mobil dengan posisi Heri Setiawan berada di depan, istri dan cinta putri-nya berada di kursi belakang.

Dengan perlahan mobil itu berjalan meninggalkan rumah besar dan mewah itu.

Awal perjalanan lancar-lancar saja, namun tiba- tiba pada saat jalanan yang menanjak, dan kondisi berubah.

Tiba-tiba cuaca berubah menjadi ekstrim, hujan begitu lebat dan disaat itu Heri Setawan hendak mengurangi kecepatan mobilnya.

Namun tak di duga, rem mobil yang mereka tumpangi blong dan hilang kendali.

"Astaghfirullah....! Allahu Akbar...!"

"Semuanya...! kita berdo'a sama-sama, semoga kita bisa selamat!" seru Heri Setiawan yang sangat cemas.

"Ada apa pa?"tanya Cinta dan ibunya bersamaan.

"Rem blong...!!" seru Heri Setiawan yang masih dengan rasa cemasnya.

"Astaghfirullah...! Cinta, ayo kita berdoa bersama-sama!" aja Eka Rahayu yang kemudian memeluk putrinya.

Kemudian Cinta terus-menerus berdo'a untuk kedua orang tuanya dan juga dirinya.

Tak ada pilihan yang ada di pikiran Heri Setiawan saat ini.

"Dari pada masuk jurang, semua anggota keluargaku pasti akan meninggal, lebih baik aku tabrakan ke tebing saja! Ya Allah semoga keputusanku benar, paling tidak harus ada keluargaku yang selamat." kata dalam hati Heri Setiawan.

Lelaki setengah baya itu kemudian membanting stir dan menabrakkan sisi kanan mobil mewah itu ke pohon samping tebing yang ada di pinggir jalan menanjak itu.

"Allahu Akbar....!"

Seru semua orang yang ada di dalam mobil mewah itu dengan rasa was-was dan pasrah pada sang Pencipta.

"Duaaaarrrr...!!"

Jerit bunyi mobil mewah yang menghantam pohon dan ternyata belum berhenti sebelum menabrak ke tebing.

"Duaaaarrrr...!!"

Kembali suara yang dikeluarkan mobil mewah yang menabrak dengan dinding tebing jalan menuju tempat wisata hutan Pinus.

Heri Setiawan terjepit dan meninggal di tempat, dan Eka Rahayu juga terjepit. Karena badan mobil mewah itu dalam kondisi peyok di sebelah kanannya.

"Cinta..! cepat pergi dari sini!" suara lirih dari wanita yang memeluk Cinta.

"Mama..!" panggil Cinta dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Cepat pergi putriku, sebelum mobil ini meledak. Bawa semua tas ini, dan hubungi Om Juna!" kata Eka Rahaya yang semakin melemah.

"Mama...! ayo kita keluar sama-sama" kata Cinta dengan isakan dan air mata yang berlinang di pipinya.

"Pletik..pletik...pletik....!!"

Bunyi percikan api di mesin mobil itu, yang membuat Eka Rahayu dan Cinta semakin panik.

"Cepat pergi putriku...! kamu harus hidup dan jalani kehidupan ini. Jadilah anak yang Solehah dan jaga dirimu baik-baik ya putriku, Cinta! Asyhadu anlaa ilaaha illallah, wa asyhadu Anna Muhammad Rasulullah" pesan terakhir Eka Rahayu dengan terbata-bata, yang kemudian mencium kening putrinya terakhir kalinya. Sebelum dia akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir kalinya.

"Innalillahi wa innalillahi roji'uun, Mamaaaaaaaa....!!" tangis Cinta pun pecah.

"Pletik...pletik....pletik....!!"

"A..api? aku harus keluar!" seru Cinta yang teringat ada percikan api di mesin mobil.

Gadis itu berusaha membuka pintu mobil, namun pintu itu terkunci secara otomatis.

"Aku harus pecahkan kaca!" seru Cinta yang kemudian dia mencari benda yang bisa di gunakan untuk memecahkan kaca jendela mobil.

"Yang ada botol ini, semoga bisa memecahkan kaca jendela mobil!" gumam Cinta yang kemudian melemparkan botol air mineral yang masih penuh itu ke kaca jendela belakang mobil.

"Pyaaaarrr...!!"

Kaca jendela belakang mobil itu pecah, dan beberapa serpihan kaca mengenai wajah Cinta.

Namun itu tak di rasakan oleh Cinta, tekatnya hanya satu. Keluar dari mobil mewah yang ringsek itu sekarang juga, karena api sudah mulai membesar.

Dengan bersusah payah, Cinta akhirnya bisa turun dari mobil itu.

Cinta memandang mobil itu dan menerawang ke dalamnya.

Dua sosok manusia yang sangat di cintainya terjepit di dalam mobil dan sudah tak bernyawa.

Tangisnya berderai seolah tak percaya dengan kejadian yang dialaminya saat ini.

Dalam sekejap, dia harus kehilangan kedua orang tuanya.

Tiba-tiba mobil itu meledak, dan tubuh mungil Cinta terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri.

"Buuummmm....!!!"

"Aaaaghhh....panaaaaasss....!!!"

Jerit Cinta yang berguling-guling di rerumputan karena api membakar sebagian rambut, pakaian dan juga wajah cantiknya di bagian kanan.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel CHEF CINTA ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Minta Bantuan Om Juna

Api membakar sebuah mobil mewah di tengah perjalanan ke tempat wisata hutan Pinus, dan telah membakar sepasang suami istri di dalamnya.

Nampak seorang gadis yang terkapar tak berdaya beberapa meter dari tempat kejadian.

"Hukk....Hukk....! aaargghhh....!!"

Gadis itu tersadar dari pingsannya saat matahari pagi menerpanya, gadis itu tak lain adalah Mutiara cinta.

Anak gadis yang baru saja merasakan musibah yang sangat mendalam itu, berusaha duduk dan mengingat apa yang terjadi.

"Papa...mama...!!" panggil Cinta dengan diiringi Isak tangisnya, yang mengingat kejadian yang telah terlewati.

Saat larut dalam kesedihannya, Cinta mengingat pesan terakhir mamanya.

🕝Flashback On.

"Cinta..! cepat pergi dari sini!" suara lirih dari wanita yang memeluk Cinta.

"Mama..!" panggil Cinta dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Cepat pergi putriku, sebelum mobil ini meledak. Bawa semua tas ini, dan hubungi Om Juna!" kata Eka Rahaya yang semakin melemah.

"Mama...! ayo kita keluar sama-sama" kata Cinta dengan isakan dan air mata yang berlinang di pipinya.

"Pletik..pletik...pletik....!!"

Bunyi percikan api di mesin mobil itu, yang membuat Eka Rahayu dan Cinta semakin panik.

"Cepat pergi putriku...! kamu harus hidup dan jalani kehidupan ini. Jadilah anak yang Solehah dan jaga dirimu baik-baik ya putriku, Cinta! Asyhadu anlaa ilaaha illallah, wa asyhadu Anna Muhammad Rasulullah" pesan terakhir Eka Rahayu dengan terbata-bata, yang kemudian mencium kening putrinya terakhir kalinya. Sebelum dia akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir kalinya.

"Innalillahi wa innalillahi roji'uun, Mamaaaaaaaa....!!" tangis Cinta pun pecah.

🕝 Flashback Off

"Om Juna...! iya aku hubungi Om Juna sekarang juga." kata cinta yang begitu ingat pesan mamanya.

Juna yang mempunyai nama lengkap Arjuna Dwi Setya adalah adik kandung Eka Rahayu, mama Cinta.

Yang berprofesi sebagai Atlet beladiri Nasional cabang pencak silat.

Cinta mencari ponselnya dan ternyata batunya sedang lobet, kemudian Cinta mencari ponse mamanya.

Setelah membuka mode kunci onsel yang biasa di gunakan mamanya.

"Alhamdulillah bisa terbuka, tinggal cari kontaknya. Om Juna, mana ya..!" ucap Cinta yang terus mencari nama Om-nya itu.

"Ketemu! Om Juna..!"seru Cinta yang kemudian menghubungi om Juna-nya.

"Tuuut...Turut...tuuutt...!!"

Bunyi telepon di sebrang yang belum di angkat. Tak berapa lama terdengar telepon di angkat.

"Klek"

📱"Assalamu'alaikum...halo, ada apa mbak?" (Juna penasaran).

^^^📱"Wa'alaikumsalam... Om Juna, ini Cinta Om...!" (Cinta terisak).^^^

📱"Kamu kenapa Cinta?" (Semakin penasaran).

^^^📱"Mobil kami kecelakaan Om, cinta takut sendirian!" (Masih menangis).^^^

📱"Kamu sekarang ada di mana Cinta?"

^^^^^^📱"Jalan menuju lokasi wisata hutan Pinus Om. Om, cepat kesini ya!" (tangisnya semakin menjadi).^^^^^^

📱"Iya-iya, om Juna tutup dulu ya! Assalamu'alaikum..!"

^^^📱"Wa'alaikumsalam...!"^^^

Dan keduanya saling menutup ponselnya.

"Krucuk...krucuk...krucuk....!"

Bunyi perut Cinta yang minta di isi, kemudian dia mencari sesuatu yang bisa di makan sebagai pengganjal perut.

"Mama biasanya bawa biskuit, coba Cinta lihat di tas mama" kata Cinta yang kemudian mencari biskuit itu di dalam tas mamanya.

"Alhamdulillah ada, mama terima kasih" kata Cinta lirih seraya membuka bungkus biskuit itu.

Sambil makan biskuitnya, Cinta melihat keadaan sekitarnya yang masih hening.

"Masih sepi! tak ada perkampungan kah di sekitar tempat ini?" tanya Cinta yang pasti tak ada yang menjawabnya.

Cinta bangkit dari duduknya, dengan tertatih-tatih dia berjalan menuju mobil yang terbakar.

Dimana mama dan papanya, meninggal di dalamnya.

"Mama...papa...!"

Cinta pun hanyut dalam kesedihannya.

Tak berapa lama datang dua mobil, satu mobil warna putih dan satunya mobil polisi.

Setelah kedua mobil itu menepi, para pengemudi mobil itu keluar dan dengan berlari menghampiri Cinta dan puing-puing mobil yang terbakar itu.

"Cintaaaaa...!!" panggil laki-laki berusia dua puluh tiga tahunan itu saat menghampiri keponakannya.

Merasa namanya ada yang memanggil, dan cinta kenal dengan suara khas itu, gadis itupun menoleh ke sumber suara.

"Om Juna..!" balas Cinta yang dengan tertatih mengghampiri Om-nya yang berjalan ke arahnya.

Arjuna kemudian memeluk keponakan satu-satunya itu dan Cinta pun menerimanya.

"Mama dan papa kamu di mana?" tanya Arjuna yang penasaran.

Cinta tak menjawab, dia memandang dengan sedih ke arah mobil yang tinggal puing-puing itu.

Karena penasaran, Arjuna mendekati puing-puing mobil yang dimana dua polisi sedang menyelidiki tentang terjadinya kecelakaan itu.

"Apakah i..tu mbak Eka dan mas Heri?" tanya Arjuna yang tak percaya apa yang di lihatnya saat ini.

"I..iya Om, itu mama dan papa!" jawab Cinta yang ada di belakang Arjuna.

"Mas Juna, kami turut perihatin atas musibah yang terjadi pada saudara anda." kata salah seorang polisi yang memeriksa kondisi mobil yang terbakar itu.

"Terimakasih pak!' balas Arjuna yang memeluk keponakannya yang kini jadi yatim piatu.

"Dari pemeriksaan kami, kemungkinan ada yang menyabotase mobil saudara anda." kata polisi lainnya.

"Sabotase?" tanya Arjuna yang penasaran.

"Iya, ternyata ada yang mengubah rem mobil saudara anda. Yang mengakibatkan rem-nya blong." jawab polisi itu.

"Iya, sebelum kecelakaan papa juga bilang kalau rem-remnya blong." sahut Cinta yang mengingat kembali saat sebelum kecelakaan.

🕝 Flashback On.

"Astaghfirullah....! Allahu Akbar...!"

"Semuanya...! kita berdo'a sama-sama, semoga kita bisa selamat!" seru Heri Setiawan yang sangat cemas.

"Ada apa pa?"tanya Cinta dan ibunya bersamaan.

"Rem blong...!!" seru Heri Setiawan yang masih dengan rasa cemasnya.

"Astaghfirullah...! Cinta, ayo kita berdoa bersama-sama!" aja Eka Rahayu yang kemudian memeluk putrinya.

Kemudian Cinta terus-menerus berdo'a untuk kedua orang tuanya dan juga dirinya.

Tak ada pilihan yang ada di pikiran Heri Setiawan saat ini.

"Dari pada masuk jurang, semua anggota keluargaku pasti akan meninggal, lebih baik aku tabrakan ke tebing saja! Ya Allah semoga keputusanku benar, paling tidak harus ada keluargaku yang selamat." kata dalam hati Heri Setiawan.

Lelaki setengah baya itu kemudian membanting stir dan menabrakkan sisi kanan mobil mewah itu ke pohon samping tebing yang ada di pinggir jalan menanjak itu.

"Allahu Akbar....!"

Seru semua orang yang ada di dalam mobil mewah itu dengan rasa was-was dan pasrah pada sang Pencipta.

"Duaaaarrrr...!!"

Jerit bunyi mobil mewah yang menghantam pohon dan ternyata belum berhenti sebelum menabrak ke tebing.

"Duaaaarrrr...!!"

Kembali suara yang dikeluarkan mobil mewah yang menabrak dengan dinding tebing jalan menuju tempat wisata hutan Pinus.

🕝Flashback Off

"Dan setelah kejadian itu, mama menyuruh Cinta keluar dan menghubungi Om Juna" ucap Cinta seraya menyeka air matanya.

"Baiklah pak, saya minta kepolisian mau membantu mengusut kasus yang menimpa keluarga kakak saya." ucap Arjuna pada dua polisi yang tadi bersamanya.

"Cinta, kita cek kondisi kamu! sepertinya wajah kamu terkena luka bakar!" kata Arjuna yang khawatir melihat kondisi keponakannya saat ini.

"I..iya Om!" balas Cinta yang menurut saja apa kata Om-nya.

"Permisi Pak, saya harus ke rumah sakit sekarang juga!" kata Arjuna pada kedua polisi itu.

" Iya mas Juna! Hati-hati..!" balas salah satu polisi itu.

"Assalamu'alaikum..!" salam pamit Arjuna.

"Wa'alaikumsalam..!" jawab kedua polisi itu.

Arjuna kemudian membopong keponakannya menuju ke mobilnya.

Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, Arjuna dengan perlahan-lahan meninggalkan lokasi kejadian kecelakaan itu.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel CHEF CINTA ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Pemakaman Orang tua Cinta

Mobil mewah yang di kendarai Arjuna Dwi Setya dengan membawa Mutiara Cinta, melaju dengan kecepatan sedang menuju ke rumah sakit terdekat.

"Cinta, kamu yang tabah ya!" kata Arjuna yang mengemudi dan sesekali melihat keadaan keponakannya yang meringis kesakitan.

"I...iya Om!" jawab Cinta yang kemudian terus mengipasi luka bakar di wajahnya.

Tak berapa lama, mereka sampai di rumah sakit. Dan setelah memarkirkan mobil, mereka keluar dari mobil dan bergegas menuju ke ruang pendaftaran pasien.

Setelah selesai, mereka menuju ke ruang perawatan.

Cinta di sambut oleh dokter yang kemudian memeriksa luka Cinta.

"Maaf ya mbak, rambutnya saya potong ya! karena sangat mengganggu dalam membersihkan dan mengobati luka-luka yang dialami mbak Cinta" ucap dokter yang hendak memeriksa luka-luka Cinta.

"Tapi, bagaimana rambut indahku? hiks!" kata Cinta yang sangat sayang pada rambutnya yang sebelumnya sangatlah indah.

"Nggak apa-apa Cinta, kalau sudah sembuh kan bisa memanjangkan lagi rambut kamu!" rayu Arjuna pada keponakannya.

"I..iya deh!" ucap cinta dengan kerelaan.

Dokter pun memotong dan memeriksa luka-luka Cinta.

Kemudian dokter itu menyuruh perawat untuk membersihkan luka-luka cinta.

Luka Cinta di bersihkan dan di obati oleh perawat rumah sakit itu.

"Drrrtt....drrtttt....drrttt...!!"

Terdengar bunyi ponsel di saku celana Arjuna.

Arjuna berjalan menjauh dari Cinta yang lukanya sedang di bersihkan oleh perawat.

Kemudian Arjuna menerima telepon yang menghubunginya.

^^^📱"Assalamu'alaikum...!"^^^

📱"Wa'alaikumsalam.., Saudara Juna, jenazah keluarga anda sore ini akan di makamkan"

(polisi yang tadi mengurusi kecelakaan mobil ke dua orang tua Cinta)

^^^📱"Apa sore ini juga? baik kami akan kesana!"^^^

📱"Baiklah saudara Juna, selamat siang dan Assalamu'alaikum...!"

^^^📱"Wa'alaikumsalam..!"^^^

Arjuna menutup ponselnya dan menghampiri Cinta.

"Siapa Om?" tanya Cinta yang penasaran.

"Polisi tadi, yang mengatakan kalau jenazah mama dan papa kamu di makamkan sore ini juga." kata Arjuna yang melihat cara perawat mengobati keponakannya.

"Sore ini? kita langsung pulang kan Om?" tanya Cinta yang berharap tidak menginap.

"Luka anda hanya luka luar nona, anda di perbolehkan untuk pulang." ucap dokter yang sudah memeriksa luka bakar Cinta setelah di bersihkan oleh perawat.

"Nah, sudah boleh pulang tuh!" ucap Arjuna seraya mengulas senyumnya.

"Ini resep obat untuk adik cinta, semoga lekas sembuh ya!" ucap dokter seraya memberikan secarik kertas bertuliskan resep obat.

"Aamiin, terima kasih dokter. Assalamu'alaikum..!" salam pamit Arjuna.

"Wa'alaikumsalam wa rohmatullahi wabarokatuh." jawab sang Dokter.

Arjuna dan Cinta berjalan menuju ke apotik dan ruang administrasi.

Setelah selesai, keduanya berjalan melewati lorong rumah sakit dan menuju ke tempat parkiran mobil.

Mobil itu pun melaju menuju ke rumah mewah milik keluarga Cinta.

Sesampainya di rumah mewah itu, sudah terpasang bendera warna kuning.

Semua tetangga menyalami dan para ibu-ibu tetangga Cinta semuanya memeluk cinta. Untuk sekedar memberi semangat pada gadis yang sudah jadi yatim-piatu itu.

Cinta segera kekamarnya untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya.

Demikian pula dengan Arjuna yang juga membersihkan diri dan mengganti pakaiannya, yang selalu dia bawa di bagasi mobilnya.

Acara selanjutnya adalah sholat jenazah, yang dilakukan semua keluarga, kerabat, sahabat dan para ta'ziah.

Setelah rangkaian acara, dan acara yang terakhir adalah pemakaman.

"Mama dan papa, semoga tenang di sana, Cinta baik-baik saja di sini!" ucap Cinta seraya menabur bunga di pusara kedua orang tuanya.

"Mas Heri dan mbak Eka, Juna janji akan menjaga putri kalian baik-baik. Semoga amal dan ibadah kalian di terima di sisi-Nya. Aamiin ya Robbal Alaamiin" doa Arjuna yang juga menabur bunga di pusara kedua kakaknya.

"Cinta, ayo kita pulang!" ajak Juna pada keponakannya, Cinta pun mengangguk dan bangkit dari duduk jongkoknya.

"Om Juna, nanti menginap ya!" pinta Cinta seraya menggandeng om tersayangnya.

"Iya, tapi besok om mau kembali ke tempat latihan. Bulan depan ada pertandingan tingkat nasional. Om harus latihan, kamu tinggal bersama paman Hendro dan bibi Neni dulu ya!" ucap Arjuna seraya mengusap kepala Cinta.

"Beberapa bulan kedepan, Cinta akan rindu usapan tangan Om di kepala Cinta." kata Cinta seraya memandang Arjuna.

"Do'akan Om menang ya! dan kita bisa jalan-jalan keliling Indonesia!" ucap Arjuna seraya tersenyum.

"Semoga Om Juna menang dan tidak cidera sama sekali. Aamiin ya Robbal alaamiin" do'a Cinta.

"Aamiin ya Robbal alaamiin."

Dan mereka sudah sampai di rumah. Setelah membersihkan diri, Arjuna dan Cinta makan bersama dengan keluarga dari papanya Cinta.

"Cinta jangan lupa di minum obat dari Dokter tadi siang!" ucap Arjuna yang mengingatkan.

"Eh iya, hampir lupa. Makasih ya Om sudah di ingatkan.!" balas Cinta yang kemudian mengambil obatnya yang ada di dalam tas nya dan setelah itu dia meminumnya.

Cinta dan Arjuna di sambut hangat oleh semua orang, dan kemudian mereka mengadakan pengajian bersama.

Para tetangga dan sahabat pun ikut dalam pengajian yang di gelar keluarga Cinta.

Pukul 21.00 Wib acara pengajian itu telah usai dan para tetangga dan sahabat pulang ke tempat mereka masing-masing.

Sementara itu Cinta kembali ke kamarnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk.

"Tokk....tokk...tokk...!!"

"Assalamu'alaikum...!"

Salam seorang laki-laki yang suaranya di kenal oleh Cinta.

"Wa'alaikumsalam..!"

Jawab Cinta yang kemudian membukakan pintu kamarnya.

"Om Juna, ada apa?" tanya Cinta yang penasaran.

"Apa Om mengganggu kamu?" tanya Arjuna yang menatap kesegala sudut kamar. kalau-kalau saja keponakannya itu sedang repot

"Tidak Om, Cinta tidak sedang mengerjakan apapun.!" kata Cinta dengan mengulas senyum.

"Aku hanya mau mengajari kamu sedikit ilmu beladiri, buat menjaga diri kamu. Karena Om tak selamanya ada di dekat kamu!" kata Arjuna yang di sambut sangat baik oleh Cinta.

"Boleh Om, Cinta mau dan Cinta bertekat tidak akan menjadi gadis manja dan cengeng lagi" ucap Cinta.

"Kalau begitu sebelumnya kamu harus tahu, kalau Pencak Silat adalah seni beladiri Nusantara." kata Arjuna sebelum memulai latihan.

"Iya om, Cinta pernah membacanya." kata cinta.

"Teknik dasar yang pertama kali dalam olahraga pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Teknik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang maupun bertahan. Caranya adalah menapakkan kaki ke tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki seorang dalam melakukan teknik ini bagaikan posisi kaki orang yang naik di atas kuda." jelas Arjuna.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk memberi like/komentar/favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel CHEF CINTA ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!