Hai, namaku Jelita Carolina. diusiaku yg baru 23 tahun, aku sudah memiliki seorang putra yg bernama Alfarezeel Gaozhan, usianya baru 3 tahun karna aku menikah mudah saat itu.
#flashback on
Suamiku bernama David Gaozhan, dia seorang CEO di perusahaan ternama Gaozhan Company.
awal pertemuanku dengan suamiku saat itu kami dijodohkan oleh ayahku dan kakek suami ku Tama Gaozhan. pada saat aku baru lulus SMA aku langsung di pinang suamiku. di saat semua teman-temanku sibuk mempersiapkan hendak masuk kuliah, aku malah di sibukkan dengan persiapan pernikahan ku. tapi tidak apa-apa ini semua demi ayah ku. ayah ku yang sedang terlilit hutang dan perusahaan nya yang hampir bangkrut, hingga akhirnya meminjam uang kepada perusahaan raksasa Gaozhan Company agar perusahaan ayah ku bisa berdiri kokoh seperti dulu lagi. namun, pada saat itu yg dipinta oleh kakek suami ku sebagai jaminan nya adalah AKU. aku harus menjadi istri dari cucu penerus perusahaan raksasa Gaozhan Company yaitu Davied Gaozhan yang terkenal dingin, kejam dan pemain wanita. tetapi tidak mempercayai kesetiaan dan pernikahan akibat trauma yang di buat oleh orang tua nya.
pada saat itu, istri Tama Gaozhan tengah berjuang di ruang operasi akibat pendarahan hebat saat hamil 8 bulan, namun naas yang hanya terselamatkan adalah putri nya yang lahir prematur. di ruang isolasi bayi tama menangis melihat bayi kecil mungil yg tak berdaya, ditambah lagi ibu nya sudah pergi menghadap sang khalik. Tama merasa itu adalah hari terburuknya sekaligus yang paling menyedih kan, dan tama berharap tak kan ada lagi hari yg menyedihkan menghampiri nya.
24 tahun berlalu, kini putri Tama Gaozhan yang bernama lilie Gaozhan sudah tamat kuliah jurusan bussines di Amerika serikat. kaya dan cantik tak membuatnya sombong akan diri nya. hingga akhirnya ia dipersunting oleh Aldo Syarif, karyawan biasa di perusahaan raksasa Gaozhan Company, mereka menikah dengan meriah, semua stasiun tv menayangkan momen indah dan haru tersebut. lilie dan Aldo tampak sangat bahagia dan mesra. hingga 2 tahun berlalu lilie baru saja melahirkan anak laki-laki yang tampan yaitu Davied Gaozhan, semua menyambut penerus Gaozhan company tersebut dengan suka cita. Tetapi, setelah 10 tahun berlalu usia rumah tangga lilie dan aldo semakin retak. disaat usia Davied Gaozhan baru 8 tahun, ia sering mendengar pertengkaran dan isak tangis sang bunda. dan sekarang usia Davied Gaozhan 18 tahun, pada saat itu Davied dan teman-teman nya sedang merayakan keberhasilan Davied memasuki kampus ternama di london. Namun bukan nya kesenangan yang di dapat Davied, malah pemandangan menjijikan yang di dapat nya. Ia melihat dengan mata kepala nya bahwa ayah nya tengah bermesraan dan berset*b*h dengan wanita club. sungguh menjijikan pikir Davied.
2 tahun berlalu pada saat Davied masih london, ia dapat kabar bahwa ibu nya stres karena mendapati ayah nya berselingkuh. dibawah tekanan sedikit demi sedikit Davied berubah menjadi orang yang kasar dan dingin. pada saat Davied sudah mau menyelesaikan study nya di london, ia mendapati kabar dari kakek nya bahwa ibunda nya meninggal dunia. Davied terpukul, ia menangis histeris hampir menjadi gila. ia tahu bahwa ibunda nya mati karena tak sanggup menerima bahwa suami nya mati di bunuh oleh sang kakek karena telah berani menyelingkuhi anak nya dan membuat ibunda Davied stress seperti orang gila.
dengan menaiki hellykopter pribadi nya Davied Gaozhan buchari kembali ke indonesia, dengan sikap dingin tertutup dan kejam.__
Hai, teman-teman
semoga kalian suka ya, 😁
insyaAllah aku bakal up tiap hari, dan besok aku bakal kasih visiual ke kalian semua... 😊 bye bye.. 🙌
dengan muka arogan davied ghaozan memasuki mansion nya, melewati para maid dan bodyguard yang berbaris rapi menyambut nya. hingga langkah kaki nya tertuju di meja makan, sudah ada sang kakek yang duduk manis dan berwibawa menunggu kedatangan sang cucu kebanggaan nya.
banyak makanan mewah terhidang di meja makan yang besar dan mewah itu.
"kakek" satu kata pertama yang keluar dari mulut davied.
kakek hanya menyambut dengan lirikan ujung mata sekilas, lalu lanjut lagi melihat kedapan, suasana seketika tegang.
"hm, cucu ku, aku sudah mempersiap kan wanita untuk menjadi istri mu" melirik sekilas ke davied. "kakek harap kau tak menolak" ucap kakek tak terbantahkan. hanya senyuman meremeh kan yang keluar dari bibir davied.
"baik lah". ucap davied.
1 bulan berlalu, dipesta pernikahan yang sangat mewah dan elegant. sepasang suami istri yang baru saja sah menjadi suami istri tersebut sibuk menyalami dan bersenda gurau kepada para tamu pesta.
dihari-hari davied menjadi suami, tak nampak sedikit pun sifat jelita carolina yang buruk. jelita wanita yang baik humble dan cantik, davied seolah terpesona dengan jelita. begitupun jelita, ia selalu mengurus davied dengan baik, tak pernah mengeluh dengan sifat davied yang acuh tak acuh.
1 tahun berlalu usia pernikahan mereka, davied semakin cinta dan posesif kepada jelita, apa lagi sekarang jelita lagi hamil, seluruh kasih sayang di toreh kan davied kepada jelita, seakan-akan mereka lupa bahwa awal terbentuk nya pernikahan mereka adalah dengan perjodohan.
dan sekarang anak mereka lahir, tetapi semua tak lagi sama seperti dulu. davied bahkan tak datang ke rumah sakit untuk melihat jelita, tak menemani jelita berjuang di ruang operasi.
jelita terdiam memandangi luar jendela yang menampaki silau matahari terbenam. di lantai ter atas rumah sakit dengan ruangan yang luas, sungguh menenangkan dan nyaman untuk wanita yang baru saja melahirkan. tetapi, tidak dengan jelita, ia justru merasa tak semangat, seperti hidup tetapi jiwa nya mati. ia merenungi kejadian 2 minggu yang lalu, saat jelita tak sengaja bertemu dengan kakak teman nya Regar Balwie di cafe. Regar Balwie dari dulu memang sangat akrab dengan jelita, saat regar menjemput adik nya yang merupakan sahabat akrab jelita, pasti jelita juga ikut diantar oleh regar, memang mereka sangat akrab seperti adik dan kakak, tetapi hanya sebatas itu tak lebih, bahkan saat jelita dan davied menikah regar datang mengucapkan selamat.
pada saat itu jelita tengah menunggu davied di cafee, tetapi tiba-tiba regar datang menyapa.
"jelita"
jelita menoleh kesumber suara, bibir mungil nya langsur mekar kala melihat orang yang menyapa nya.
"kak regar"
"hmm" jawab regar singkat tetapi penuh dengan senyuman sambil menggeser kursi untuk duduk di depan jelita. "kamu ngapain disini lita?"
"aku sedang menunggu suamiku kak, btw kakak sendirian aja nih" sambil senyum dan melirik mengejek.
regar tahu maksud nya jelita adalah kenapa regar amat sangat betah menyendiri di usianya yang sudah sangat matang 29 tahun se usia dengan suami nya.
"hahahh kamu sudah pintar meledek kakak ya" sambil mengacak-acak rambut jelita. jelita pun terkikik geli melihat ekspresi regar yang malu.
tetapi pada saat itu davied datang langsung menarik regar dan menonjok nya dengan memb*bi buta. jelita syok ia menangis menjerit sambil menutup kedua telinga nya.
"stop mas!.. stop!!!.." hikss.. hikss.. hikss.. namun seakan jeritan jelita tak terdengar oleh davied, ia terus memukul meninju dan menendang regar sampai tak berdaya terkulai lemas. setelah puas, davied melihat jelita sekilas, begitu nampak kemarahan dimata davied.
"bereskan si sialan ini" ucap davied menunjuk regar dengan dagu. "dan bawa dia pulang" melihat jelita sekilas lagi dan langsung pergi.
"baik tuan" jawab coky sang asisten sambil menunduk hormat.
"ayo nona, kita pulang" ucap coky
mendengar suara coky, barulah jelita sadar, mata nya melihat anak buah davied menyeret regar, ntah hendak dibawa kemana. saat jelita melihat sekeliling baru lah ia tersadar bahwa di cafe ini sangat lah sunyi padahal tadi sangat lah ramai, tetapi ini hanya ada mereka saja. petugas dan manager cafe disitu hanya diam saja seperti tidak terjadi apa-apa.
sesampai nya dirumah, jelita di kejut kan dengan pemandangan mansion yang sangan berantakan. pecahan kaca, guci dan termasuk bingkai foto pernikahan mereka juga ikut pecah tak berbentuk.
pyaaaarrrrr..... seketika jelita langsung sadar saat guci antik yang berharga ratusan juta melayang tepat di depan nya, hampir mengenai kaki jelita.
"wanita tidak tau diri..!, sini kau!!" bentak davied.
dengan takut-takut jelita melihat davied yang tengah duduk di sofa tunggal bak raja yang paling di takuti, gigi nya menggeretak dan urat-urat leher nya menonjol menahan emosi.
"i.. i ya" jawab nya gugup dan takut. dengan langkah gontai dan pasrah jelita menghadap berdiri di depan davied. "sayang suamiku,_" u**cap jelita terpotong
"jangan panggil aku suami mu!!! " tatap davied nyalang.
"a.. a ku bisa jelaskan" ucap jelita takut dan pelan, di tambah lagi air mata yang tak henti-henti nya keluar membuat ia sesegukan. "itu, __" belum sempat menjelaskan.
"jangan menangis kau!. aku tidak menyuruh mu menangis!". davied bangkit langsung menjambak rambut jelita, sampai wajah jelita banar-benar mendongak menatap mata davied. " dengar kan aku b*tch, apa selama ini kau hanya pura-pura?, kau hanya mempermain kan aku saja?!!" bentak davied di wajah jelita. "kau b*tch! kau benar-benar b*tch!!" ucap davied sambil menghempas kan rambut jelita.
sejak saat itu davied jarang pulang kerumah, bahkan davied menyuruh maid untuk memindahkan barang jelita dari kamar utama.
"hmmmmm" jelita menghembuskan nafas nya kala mengingat kejadian menakut kan itu lagi, ia tidak tahu kenapa bisa seperti ini, kenapa bisa seolah-olah jelita sedang kepergok suami nya sedang berselingkuh.
Tiga tahun berlalu, dengan segala permasalahan dirumah tangga nya. jelita amat sangat tersiksa, mengurus anak nya sendirian hanya di bantu nany. tak pernah sekali pun davied menggendong anak nya atau mengajak anak nya jalan-jalan, tetapi tidak juga kasar kepada Alfarezeel Gaozhan, yaa.. nama anak mereka Alfarezeel gaozhan. setiap kali anak nya ezeel mengajak davied jalan-jalan pasti davied mempunyai alasan. Dan itu membuat jelita muak sangat muak.
Dan sekarang, sepertinya kesabaran jelita sudah habis, ia mempacking barang-barang nya lalu membawa koper nya keluar kamar sambil menggandeng ezeel. davied yang baru saja keluar dari ruang kerja langsung menghentikan langkah jelita.
"mau kemana kau? " tanya davied tanpa ekspresi.
langkah jelita terhenti, menatap davied.
"aku dan anak ku mau keluar dari neraka ini" ucap jelita tak acuh.
davied langsung jongkok menyamai tinggi nya dengan anak nya ezeel.
"ezeel sayang" sambil membelai pipi ezeel "ezeel masuk kamar dulu ya, ada yang mau daddy bicarain sama mommy" pinta davied ramah dengan senyuman.
"iya deddy" ucap ezeel menurut dan langsung pergi masuk kamar.
jantung jelita berdetak kencang, hanya untuk menelan ludah saja rasa nya sulit, saat jelita melihat wajah davied yang memerah gigi nya menggeretak menahan emosi.
davied menendang koper jelita sampai jatuh kebawah tangga, dan menyeret pergelangan tangan jelita dengan sangat kuat.
"lepas kan... lepaskan mas.. " ucap jelita takut, matanya berkaca-kaca sambil mencoba menepis tangan davied yang amat sangat kuat mencekram pergelangan tangan nya.
davied melemparkan jelita ke sofa ruang kerja nya, "aaauuuccchhhhh ****.." maki jelita saat terasa punggung nya membentur ujung sofa, sakit terasa amat sangat sakit. davied hanya tergelak meremehkan melihat jelita yang kesakitan, lalu menghimpit jelita, mencium bibir jelita dengan paksa dan menuntut. "hhmmmmm... hhmmmmm... " jelita berusaha menolak menggelengkan kepalanya. davied melepaskan ciuman nya dan beralih mencengkram dagu jelita "heii diam lah..tenanglah.. dan terima" menghempaskan dagu jelita. jelita yang melihat davied mulai membuka baju dan reslet*ng celana nya mulai panik.
"mas, kamu mau apa?" tanya jelita panik, sebab davied sudah lama tidak meminta hak nya kepada jelita.
"hak ku" jawab davied enteng. tanpa aba-aba davied langsung mengangkat jelita, dan sekarang jelita sudah duduk diatas benda yang mulai menegang keras itu "puaskan aku" ucap davied tak terbantah.
"tapii___" belum selesai jelita bicara davied malah mencekram dagu jelita. dengan pandangan marah menatap mata jelita.
"buka baju mu" balas davied bak seorang raja.
dengan tangan gemetar jelita membuka baju nya, nampaklah dua gundukan milik jelita, melihat gundukan itu nafas davied mulai berat, davied langsung menyambar bibir mungil jelita menjilat menggigit sambil menekan tengkuk jelita, membuat jelita hanya bisa pasra dengan perbuatan davied. davied tidak tahan, ia angsung memasukkan milik nya ke milik jelita. dan hanya terdengar sura des*han di ruang yang kedap suara tersebut.
"sudahlah tak perlu menangis" ucap davied sambil mengancing baju nya, setelah selesai mengenakan pakaian nya, davied jongkok membelai pipi jelita yang tengah menangis meringkuk "jangan pernah berfikir untuk keluar dari rumah ini" sambung davied.
ssreeeettttt.... jelita menyingkir kan tangan davied dari pipi nya. davied tak terimah, ia melihat jelita dengan tajam, dan bangkit keluar ruangan sambil membanting pintu dengan kuat.
jelita terkejut, sambil menangis ia menutupi muka nya dengan telapak tangan kecil nya.
matahari menyingsing menunjukkan sinar nya, udara yang masih segar dan daun-daun yang penuh dengan air embun. ditaman yang banyak dipenuhi oleh bungah yang indah, berdiri sesosok wanita cantik dengan senyuman hambar. sebelum ia memasuki mansion neraka itu, ia harus melatih senyum terbaik nya dahulu, agar ia bisa memberikan senyuman itu kepada buah hati yang sangat ia sayangi.
setelah puas, ia melangkah mantap masuk ke mansion, melangkah menemui anak nya.
cekleekkk... suara pintu kamar ezee terbuka
"sayaangggg... " panggil jelita penuh senyuman, namun ia terkejut melihat wanita yang tak ia kenal sedang menyisir rambut anak nya. "kamu siapa? " tanya jelita.
wanita itu pun bangkit dari duduk nya dan membungkuk kepada jelita.
"perkenal kan nyonya, nama saya tika, saya ditugaskan tuan untuk menjaga tuan muda" dengan ragu-ragu tika menjelaskan tugas nya yg di berikan davied. "dan pesan tuan, kalau tuan muda hendak keluar dari mansion harus dengan saya, tidak boleh yang lain" lanjut tika.
"maksud mu?! " jelita sudah hendak emosi.
"termasuk anda nyonya, tuan tidak mengizinkan anda membawa tuan muda keluar rumah" balas tika dengan kepala menunduk.
"kalau itu tugasmu, lalu apa tugas saya sebagai ibu nya?! " tanya jelita dengan penekanan dan mata yang merah menahan tangis. tangan terkepal, kuku-kuku yang menancap menusuk telapak tangan nya pun tak dapat jelita rasakan lagi kala mengingat perbuatan davied kepada nya yg semena-mena.
"tugas anda hanya menemani tuan mudah bermain di mansion ini nyonya" jawab tika.
jelita menarik nafas kuat dan menghembuskan nya, tanda ia sudah sangat stres.
"sekarang kau boleh keluar, aku hendak bermain dengan anak ku" ucap jelita buang muka tak mau melihat wajah nany baru ezee yang di siap kan davied.
"saya permisi nyonya" ucap tika sambil menunduk dan keluar.
jelita melangkah mendatangi anak nya, ezee yang tampak begitu bingung dengan apa yang diperdebat kan oleh nany dan mommy nya.
"mommy habis nangis ya?" tanya ezee mengelus pipi jelita.
jelita tersenyum dan memeluk ezee kuat sambil mengecup semua pipi ezee dengan gemas.
"tidak sayang, mommy tidak menangis" jawab jelita.
ibu dan anak itu asyik bersenda gurau, saling sayang dan saling peluk.
#Di perusahaan Gaozhan Company
"coky" tanya davied yg sedang duduk di singga sana nya dengan melihat matahari yang sudah mulai tenggelam pertanda malam akan tiba.
" ya tuan" jawab coky
"bagaimana, kalau aku melakukan tes DNA kepada ezee" tanya davied serius
coky yang tengah berdiri di samping davied duduk hanya bisa menganga, 'kenapa baru sekarang?' 'kenapa tidak dari dulu daddy sialan ini melakukannya' batin coky. dulu sewaktu coky menawari, davied selalu menolak, ntahapa alasannya coky pun tidak tau.
"menurut saya, itu adalah langkah yang sangat bagus tuan". jawab coky
"tes DNA sekarang juga, aku butuh hasil akurat dan cepat" titah davied
"baik tuan" jawab coky sambil menundukkan kepala hormat.
jam 20.00 pintu kamar jelita di ketok oleh kepala pelayan mansion.
tok tok tok..
"masuk" teriak jelita dari dalam kamar sambil membaca majalah fashion. dengan menggunakan baju t-shirt putih polos dan celana pendek, membuat jelita terkesan seperti anak SMA, tidak kelihatan seperti ibu anak satu.
"nyonya, 5 menit lagi tuan sampai di gerbang utama" ucap surtik kepala pelayan.
"hmm.. " hanya deheman yang dikeluarkan jelita tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah yang ia baca.
"saya permisi nyonya" ucap surtik dengan menunduk mundur keluar ruangan kamar jelita.
sehabis surtik keluar jelita langsung melempar majalah yang ia baca ke lantai, mata jelita merah kala mengingat perlakuan davied, dengan menghembuskan nafas berulang kali baru lah jelita mantap untuk turun menemui sih keparat itu.
jelita muruni tangga satu persatu dari lantai 4, karena memang jelita tak di izinkan menaiki lift semenjak davied menuduh jelita berselingkuh tiga tahun yang lalu. satu persatu tangga di turuni hingga sampai dilantai dasar, jelita melihat davied yang tengah duduk dibukakan sepatu oleh salah satu maid. dengan langkah santai tak bersalah jelita mendekati davied.
"suamiku" ucap jelita datar, sebenarnya jelita amat sangat malas dan muak dengan kalimat itu.
davied menoleh ke sumber suara, melihat jelita yang tengah berdiri di hadapan nya, ia pun menendang maid yang membukakan sepatu nya tadi.
"ngapain saja kau?, kau lupa tugas mu?" tanya davied dengan penekanan dan menatap tajam jelita.
"maaf kan aku" jelita berjongkok menggantikan maid tadi untuk melepas sepatu davied, dan membuka kan jas davied.
davied menaiki lift bersama asisten coky, sementara jelita menaiki tangga.
sampai didepan kamar asisten coky menekan pin pintu kamar, dan membukakan pintu agar sang raja davied bisa masuk.
"pulang lah coky" ucap davied
"baik tuan" jawab coky sambil menunduk hormat.
kepala maid surtik hendak masuk untuk membuatkan air mandi hangat dan menyiapkan keperluan lainnya, tetapi dihentikan davied.
"keluarlah surtik, panggil kan jelita" perintah davied
"baik tuan" jawab kepala maid surtik.
tokk tokk tokk..
suara ketukan pintu kamar jelita.
"masuk" jawab jelita dari dalam kamar
nampak lah perempuan paruh bayah kepala maid surtik didepan pintu.
"nyonya, anda diminta tuan untuk melayani nya" ucap surtik dengan kepala menunduk.
'tak bisa kah si sialan itu untuk tidak mengganggu ku, hidup di mansion neraka ini saja sudah membuatku muak, apalagi harus melayani sih pemilik mansion' ucap jelita dalam hati meluangkan kekesalan nya.
"hmm.. " hanya dengan deheman jelita membalas permintaan kepala maid surtik.
"saya permisi nyonya" ucapnya sambil menunduk hormat dan pergi.
dengan menekan pin pintu, akhirnya pintu terbuka. sebenarnya jelita sangat gugup untuk melayani singa gila satu ini, tapi apa boleh buat, ia juga takbisa menolak. jelita berdehem sebentar untuk menetralisirkan rasa takut nya, setelah dirasa sudah puas jelita hendak mulai melangkah kan kaki nya.
"mau berapa lama kau disitu!" suara bentakan sudah terdengar di gendang telinga jelita.
dengan langkah berani dan elegant jelita mendekati davied.
"apa kamu membutuhkan sesuatu tuan davied yang terhormat?" tanya jelita santai sambil melihat ke samping tak mau melihat wajah davied.
davied hanya memperhatikan gerak gerik jelita, melihat jelita dari bawah ke atas.
"ya, siapkan air mandiku" titah davied.
jelita segera beranjak mempersiapkan air mandi davied, setelah dirasa hangat air sudah sesuai jelita pun keluar, namun saat hendak keluar langkah jelita terhenti, diambang pintu kamar mandi davied berdiri hanya dengan lilitan handuk di pinggulnya, memperlihatkan perut kotak-kotak yang banyak di idamkan kaum wanita. jelita melongo seolah fikiran nya traveling akan hal-hal kotor yang pernah dilakukannya bersama davied.
davied mendekati dan mencengkram dagu jelita, mendekati mukanya dengan muka jelita, hanya berjarak beberapa senti saja, wangi papermint dari mulut davied keluar tercium indra penciuman jelita.
"keluar kau" ucap davied menghempaskan dagu jelita pelan.
seketika jelita tersadar dengan pikiran mesum nya.
'sok oke' batin jelita malas.
jelita pun keluar hendak memilihkan baju ganti untuk davied, baju t-shirt dengan celana training, dan meletakkan nya di kasur king size itu.
setelah hendak melangkah keluar tiba-tiba jelita dikejut kan dengan suara bariton yang hampir membuat jantung jelita copot.
"mau kemana kau!" bentak davied
jelita yang tersentak langsung memegang dada nya, dan memutar tubuhnya melihat sumber suara.
'kenapa si gila ini mandi nya cepat sekali, apa dia tidak mau berendam dulu' ucap jelita sesal dalam hati.
"ya tuan davied" jawab jelita agak sedikit kesal
"bodoh, apa aku sudah menyuruh mu keluar?" tanya davied tak terima dengan tatapan mata jelita yg seolah tak takut dan menentangnya.
"tuan davied yang terhormat mau apa lagi?" tanya jelita kesal tapi di tahan.
davied mendekati jelita, lalu ssrrreeeekkkkkkk.... suara baju jelita yang di sobek paksa davied. jelita syok tapi hanya bisa diam tak berani bergerak. jelita tahu kalau sudah begitu berarti davied sudah mulai emosi, mata jelita yang memerah karena menahan tangis menatap mata davied yang penuh dengan kemarahan dan kebencian.
"berdiri disitu dan jangan bergerak" ucap davied penuh penekanan. ia pun beranjak naik ke atas ranjang king size nya. duduk dengan menyandarkan punggung nya, melihat dengan tatapan meremehkan dan senyum mengejek yang tak pernah lepas dari bibir nya, solah sedang menunjukkan betapa berkuasa nya seorang davied gaozhan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!