NovelToon NovelToon

Dijodohkan Nenek

Dijodohkan Nenekk

Terasa Angin berhembus bulan menyinari sepenuhnya, bintang bertaburan menambah indah suasana malam

Tapi disebuah rumah cukup besar tidak mewah juga tidak kumuh terdengar suara cekcok, suara tangisan bahkan bisa didengar sampai ke rumah tetangga

"pokoknya besok pagi kamu harus nikah"ucap nenek Halimah

"tapiii nek,,,,," ucap Aira

"jangan membantah tidak ada tapi, ingat jika bukan karena nenek kamu pasti sudah jadi gelandangan,,,,,," ucap Nenek Halimah

yaa,,, Aira Wilda namanya tinggal dengan Nenek angkatnya bernama Nenek Halimah ibu kandung Aira telah meninggal dunia ketika berjuang melahirkan Aira

yaa,,,, Aira sudah menjadi piatu sejak bayi

Sedangkan ayahnya juga meninggal dunia ketika Aira sekolah menengah pertama membuat Aira yatim piatu diusia 14thn (empat belas tahun) kematian ayah Aira mendadak banyak yang berspekulasi Ayah Aira meninggal di teluh santet guna-guna atau sejenisnya

Zaman memang sudah modern tapi tak bisa dipungkiri masih saja banyak yang percaya hal-hal mistis

Aira gadis lugu,cantik,periang bertubuh mungil mata sipit tapi karena perjodohan Aira jadi pribadi pendiam, mengurung diri dikamar

"besok aku akan menikah lalu bagaimana caraku mengatakan perjodohan ini, pasti Bryan akan terluka" Aira bicara dalam hati

yaa,, Bryan dan Aira berpacaran sejak Sekolah Menengah Pertama sampai lulus Sekolah Menengah Atas bahkan sampai sekarang,,,

sudah banyak suka duka mereka lalui

Aira saat ini tidak melanjutkan kuliah lebih memilih bekerja tetapi karena hanya tamat Sekolah Menengah Atas membuat Aira hanya menjadi kasir disebuah minimarket

Sebenarnya Aira murid cukup cerdas tetapi karena faktor biaya Aira tidak melanjutkan ke universitas

Berbeda dengan Bryan yg melanjutkan kuliah di universitas terkemuka didaerahnya

yaa,,, Bryan laki-laki baik, periang,tampan,kaya meskipun kadang-kadang bikin Aira kesel dengan kekonyolannya

Karena terlalu lama menangis akhirnya Aira terlelap

Terdengar suara ayam berkokok, Aira mengucek matanya dan menatap jam di dinding

yaa,, waktu sudah menunjukkan pukul 03:00 dini hari, Aira melirik handphone ternyata begitu banyak pesan dan panggilan dari Bryan

Seketika Aira teringat hari ini Aira akan menikah dan Aira belum memberitahu tentang semua ini kepada Bryan pacarnya tapi sebentar lagi akan jadi mantan

Dengan berat hati juga air matanya yang terus mengalir Aira menulis pesan untuk Bryan " yan, maaf akhir-akhir ini aku menjauh darimu karena aku sudah tidak menyukaimu lagi,aku sudah mempunyai yang lain, selama ini aku selingkuh dibelakang mu,sekali lagi maaff,," begitulah pesan yg dikirim aira

Aira begitu mencintai Bryan tetapi Aira tidak mungkin jika sudah berstatus seorang istri tetapi masih menjalin hubungan dengan laki-laki lain

Tubuh Aira lemas matanya bengkak meskipun begitu aura kecantikannya tidak luntur

" maaf yan, aku harus berbohong agar kamu membenciku mencoba membuka hati untuk wanita lain, aku akan tetap mencintaimu, selamanya" kata Aira dalam hati

Disaat Aira melamun didalam kamar terdengar suara

Tokkk,,,,,Tokkk,,,,Tokkk,,,,,

suara seseorang mengetok pintu membuyarkan lamunan Aira

"hhh,,, siapa sihh pagi- pagi buta begini, ketok-ketok pintu" Aira turun dari tempat tidur melangkah menuju pintu disaat membuka pintu kak Monika langsung masuk ke kamar Aira begitu saja tidak memperdulikan Aira

Aira diam saja membisu sambil memegangi pintu, ternyata Aira syok

"kapan Monika datang,kenapa tidak memberitahu ku,,," gumamnya dalam hati

Sudah 6thn Monika tidak pernah pulang ke Tanah Air wajar bila Monika tidak menemui Aira

Monika tinggal diluar negeri bersama kedua orang tuanya, Monika juga kuliah disana

Ibunya Monika bibinya Aira tetapi Aira sudah menganggap ibu kandung Monika seperti ibu kandung sendiri, ibunya Monika pun sama menganggap Aira seperti anak kandungnya sendiri

"woyyy,,, bengong Mulu kesambet baru tau rasa" teriak Monika

Seketika Aira tersadar dari lamunannya "hhhhh,,, kapan kakak datang kenapa tidak memberitahu ku dan mengapa kakak datang" kata Aira

Mengapa kakak datang hahhhh pertanyaan macam apa ini apa Aira tidak senang aku datang" gumamnya dalam hati menggerutu

Mendengar perkataan Aira Monika membulatkan mata rasanya ingin marah jauh-jauh dari luar negeri malah mendapat pertanyaan mengapa kakak datang membuat Monika kecewa

Sebelum sampai di Tanah Air Monika membayangkan akan bergurau bercanda ria dengan teman masa kecilnya, Monika begitu merindukan momen-momen kekonyolan yang pernah mereka berdua lakukan

Tetapi jauh dari ekspektasi, Aira justru terlihat sangat sedih apalagi pertanyaan mengapa kakak datang membuat Monika kecewa

Monika rasanya ingin marah, tapi mengingat Monika yang baru saja sampai mengurungkan niatnya

Monika menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya agar lebih rileks

Mencoba tidak tersinggung dengan perkataan Aira

"baru saja kakak datang, sepertinya adik kecilku ini tidak mengharapkan kehadiran kakak, soal mengapa kakak datang jelas karena adik kesayangan ku akan menikah" ucapnya lembut menutupi rasa kesalnya

" sini duduk dekat kakak,(sambil menepuk-nepuk sofa) banyak yang ingin kakak tanyakan" sambung Monika

Aira menutup pintu kamar lalu berjalan kearah Monika yang sedang duduk di sofa, sebelum sampai di sofa tangan Monika sudah menarik tangan Aira

" jalan aja lemout banget kayak keong" kata monika.

Awalnya Monika ingin bercanda sudah lama Monika tidak pulang ke tanah kelahiran,

Mendengar Aira akan menikah niat hati ingin Menggoda Aira

Tetapi melihat wajah Aira sembab niat Monika diurungkan

, "haiiissss,,,, calon manten masak jelek kayak gini (sambil memegang bahu Aira), kamu tuu,, udah jelek makin jelek tau ngak", ucap monika

Aira tetap diam membisu tidak merespon perkataan Monika wajahnya tertunduk lesu

Melihat Aira diam saja Monika memberanikan diri bertanya" hmmm,,, sebenarnya kenapa sihh sayang, ada apa sih cerita sama kakak ngak usah sungkan-sungkan" kata monika sambil menepuk-nepuk pundak Aira

Disaat itu juga Aira langsung memeluk Monika tanpa mengatakan apapun justru menangis sesenggukan, Monika semakin binggung

Tokkkk,,,,,,,,,Tokkkk,,,,,,,,,Tokk,,,,,,,,,,,, terdengar suara orang mengetuk pintu

Aira melepaskan pelukannya ingin membukakan pintu

Monika yang paham respon Aira menghentikan langkah kaki Aira

"biar aku saja" ucapnya

Mendengar perkataan Monika Aira menghentikan langkah kakinya

Monika pun melangkah kan kakinya membukakan pintu

Diraih hendel pindu

"Ceklekkkk,,,,,," suara pintu terbuka

Terlihat wanita asing berdiri didepan pintu tangannya terlihat banyak sekali membawa barang

"siapa wanita ini tetangga bukan saudara juga bukan" gumamnya dalam hati

Dilihatnya wanita tersebut dari ujung rambut sampai ujung kaki

"maaf anda siapa ya?" tanya monika raut wajahnya terlihat bingung

"maaf mb,,, kenalkan saya Ella MUA yang akan merias mb Aira," mencoba menjelaskan

"owhhh,,,,,, "jawab Monika menganguk-anguk kepala menandakan faham apa yang dikatakan Ella

"apa anda yang bernama mb Aira?" tanya Ella Monika hanya menggelengkan kepala

"ayo mb masuk" kata monika,

Mb Ella berjalan mengekor mengikuti langkah kaki Monika

mulai mengetahui

"Aira ini mb Ella yang akan merias mu, mandi dulu sana" ucapnya

Aira tidak menjawab perkataan Monika, Aira masih saja melamun dengan tatapan mata kosong membuat Monika yang melihatnya tidak tega, tapi Monika juga masih binggung

"harusnya Aira bahagia akan menikah tapi kenapa malah begini"gumamnya dalam hati.

Monika memang tidak mengetahui jika Aira dijodohkan Monika kira Aira memang ingin menikah atas kemauannya sendiri.

mb Ella cuma menatap saja melihat calon pengantin yang terlihat sedih dan mb Monika terlihat memikirkan sesuatu membuat mb Ella berdehem agar mereka berdua tersadar jika sudah 15menit mb Ella disana "hemmm,,, hemmm,,," seketika Monika dan Aira menoleh bersamaan,

"ehhh,,, iya,, lupa maaf mb Ella oooo,,,, iya Ra ini mb Ella yang akan merias mu dan mb Ella ini Aira calon pengantinnya(sambil menunjuk Aira)" ucapnya

mb Ella berjalan menghampiri Aira yang sedang duduk ditepi ranjang sambil membawa alat-alat makeup dan baju pengantin, mb Ella duduk disamping Aira "maaf mb sebelumnya, apa mb Aira sudah mandi?" tanya mb ella,

"belum mb" singkat jawab Aira dengan suara lirih dan bibir pucat,

Aira terlihat lemas juga begitu sedih membuat mb Ella ingin bertanya banyak hal tapi diurungkan mengingat mb Ella cuma orang asing dan tidak ingin membuat customernya merasa MUA nya terlalu kepo,

"mandi dulu saja mb aira, sambil menunggu mb Aira mandi saya akan menata makeup dulu" ucapnya begitu lembut

Aira berjalan mengambil handuk sambil berkata "iya mb" Aira sudah masuk ke kamar mandi menutup pintu "dreeetttt" lalu terdengar suara gemercik air pertanda Aira sedang mandi,

sedangkan mb Ella terlihat sibuk menata makeup dan lainnya,

Monika pun pamit ke dapur akan membuat minum dan mengambil camilan "mb Ella saya pamit dulu mau ke dapur sebentar" mb Ella hanya mengangguk.

Monika pun berjalan menuju dapur sebelum sampai di dapur Monika mendengar suara seseorang sedang mengobrol.

monika pun menghentikan langkah kakinya.tidak biasanya Monika kepo tapi ntah mengapa hari ini Monika begitu ingin tau apa yang mereka obrolkan.

Monika bersembunyi dan mengintip siapa yang ada didalam

Ternyata didalam terlihat nenek Halimah dan ibu mini sedang berbicara terlihat begitu serius

Nenek halimah iyalah nenek angkatnya Aira sedangkan ibu mini anak nenek Halimah dan ibu kandung monika

"Bu,Aira masih kecil umur baru 19thn kenapa ibu menjodohkan Aira dengan laki-laki tuwwirrr bahkan lebih pantas menjadi ayah Aira" terdengar suara ibu mini yang bertanya

Monika begitu terkejut pantas Aira begitu sedih ternyata dijodohkan apalagi calonnya udah tuwir lebih pantas menjadi ayahnya, membuat Monika tidak habis pikir apa yang ada dipikiran neneknya.

Di dapur nenek Halimah menjawab pertanyaan putrinya

"mini, kamu itu tidak tau apa-apa lebih baik diam saja"ucap nenek begitu marah

terdengar juga suara ibu mini menjawab ibunya "ibu,cukup selama ini ibu terlalu memanfaatkan Aira, kasian biarkan aira bahagia"

Monika berkata dalam hati"memanfaatkan Aira, maksud ibu apa?" Monika semakin binggung bertanya-tanya

nenek Halimah dan ibu mini tidak tau jika sedari tadi Monika menguping pembicaraan mereka. Disaat Monika bingung dan bertanya-tanya

"beraninya kamu, ibu lakukan itu demi kamu,jika bukan karena ibu suamimu itu pasti masih jadi pemulung dan anak-anakmu menangis seharian belum makan" nenek Halimah mengingatkan siapa mini sebelumnya

ibu mini terdiam teringat kisah hidupnya dulu makan saja susah membuat air matanya mengalir begitu saja membasahi pipi.

ibu mini menyeka air matanya dan berkata

"Mini ingat semuanya Bu, tapi tidak mengambil hak orang lain juga agar bisa hidup mewah, bahagia tidak diukur seberapa banyak uang yang kita punya Bu"mencoba melawan

nenek Halimah semakin geram, biasanya mini anak penurut,patuh tapi kali ini jadi membangkang

"hhhh,,,,tapi uang bisa membeli segalanya" dengan mata melotot geram nenek Halimah menatap mini anak semata wayangnya,

"pokoknya mini akan mengembalikan apa yang seharusnya jadi hak Aira, dalam wasiat itu jelas tertulis restoran,butik,rumah segalanya akan menjadi milik Aira bila Aira sudah berumur 17thn dan Aira sekarang sudah berumur 19thn, ini sudah saatnya kita memberitahu Aira tentang wasiat mendiang ayahnya sebelum meninggal"

mendengar putrinya berkata seperti itu membuat nenek Halimah begitu murka

"jadi kamu akan mengembalikan semuanya,jangan bodoh mini mungkin kamu bisa hidup susah tapi apa anak-anakmu bisa?kamu mau Monika berhenti kuliah dan kamu tau sendiri anakmu Arya jika bukan karena obat mungkin anakmu sudah tidak ada"

Arya anak kedua ibu mini adik Monika, Arya sedari kecil punya penyakit langka membuat Arya bolak balik masuk rumah sakit, setiap hari minum obat

"cukup Bu,,,,,,,,ibu keterlaluan, mini percaya Tuhan memberikan cobaan tidak akan melebihi batas kemampuan umatnya,mini juga yakin setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, entah dari mana uang untuk berobat Arya, tapi tidak dengan mengambil hak orang lain" ibu mini berkata sambil meneteskan air mata,

Baru kali ini ibu mini berani melawan ibunya biasanya mini anak patuh, selalu menuruti apapun perkataan ibunya

Monika sedari tadi masih meng-uping begitu terkejut tidak menyangka "jadi restoran,butik bahkan rumahnya milik mendiang ayahnya Aira, jadi ibu dan ayahnya Monika tidak mempunyai apa-apa" Monika berbicara dalam pikirannya,mengetahui semuanya membuat Monika lemas seketika.

Padahal Aira begitu ingin kuliah tapi yang dikuliahkan nenek Halimah justru monika Aira termasuk anak yang cukup cerdas berbeda dengan monika, sebenarnya Monika tidak ingin kuliah merasa malas berfikir tapi karena permintaan nenek Halimah Monika menyetujui nya.

Nenek Halimah begitu disegani anak dan cucunya karena memang paling tua didalam keluarga itu,tidak ada yang berani membantah nenek Halimah tapi kali ini ibu mini terlihat berdebat dengan nenek Halimah ibu kandungnya sendiri.

Sebenarnya selama ini ibu mini menahan diri diam mengalah menuruti semua kemauan ibunya tapi setelah mengetahui Aira akan dijodohkan dengan laki-laki tuwir membuat ibu mini tidak bisa tinggal diam lagi ibunya sudah keterlaluan. begitulah yang ada dipikiran ibu mini

Monika bicara dalam pikirannya"lebih baik aku pergi sudah tidak kuat lagi mendengar semuanya",Monika yang sudah tidak kuat mendengar perdebatan nenek dan ibunya melangkah dengan hati-hati agar nenek dan ibunya tidak mengetahui jika Monika mengguping,Monika pergi dengan air mata yang sudah bercucuran, sesenggukan menahan suara agar tidak ada yang tau jika monika menangis.

Monika berjalan menuju kamar Aira, kejadian barusan membuat Monika lupa tujuannya pergi ke dapur yaitu mengambil minum dan camilan.

sampai didepan kamar Aira ,Monika mengusap air matanya dan mencoba menghela nafas panjang lalu keluarkan, menghela nafas panjang lalu keluarkan beberapa kali sampai Monika benar-benar lega, tenang.

Setelah benar-benar lega Monika mengetuk pintu kamar aira

Tokkkk,,,,,,,Tokkkk,,,,,,,,Tokkk,,,,,,,,,,,

Bryan pacar Aira begitu terkejut

"buka saja kak Monika, pintu tidak dikunci kak"terdengar suara teriakan aira.

Monika membuka pintu matanya terbelalak melihat Aira awalnya kaget tapi akhirnya Monika tertawa

"hahahaha,,,,,," sambil memegangi perut tertawa lepas seketika jiwa bar-barnya keluar

"Hugh untung nihh jantung ngak copot, muka putih,bibir putih,gigi putih pakai baju putih pula untung tidak ditempat gelap bisa dikira mb Kunti"Aira belum mengunakan lipstik jadi terlihat pucat

"kenapa sihh kak ketawa sendiri" Aira bertanya sambil bibirnya manyun, Aira mengira Monika menertawakan hidupnya yang dijodohkan

padahal Monika menertawakan Aira mirip kunti

"udah ahhh,,,ngk usah dibahas ngk penting, lupakan saja" Monika berjalan menghampiri aira

"mb Ella apa make up nya masih lama?"

Monika berniat memberi tahu tentang kejadian didapur tadi, tapi menunggu benar-benar tidak ada orang lain.

Monika ingin bicara 4mata karena ini masalah keluarga

"masih lama mb,jika mb Monika juga ingin di makeup sabar yaa mb temanku bentar lagi datang bisa merias mb Monika" mb Ella bicara tanpa memandang Monika, matanya masih fokus merias Aira

"ahhh ngk mb, makasih" Monika menjawab tapi pikirannya masih memikirkan obrolan nenek dan ibunya .

"ngak apa-apa mb,jangan khawatir temenku juga jago lho mb meriasnya, tak jamin mb Monika bakalan cantik, tapi tetep yang paling cantik mb Aira dong,,, kan ratu seharinya mb Aira"

"Deggg,,,,,,,"

jantung Aira berdegug kencang mendengar kalimat ratu sehari? harusnya aku bahagia tapi ini hhhhhh,,,,,,,,,, bahkan aku juga belom melihat bagaimana calon suamiku, gumam Aira dalam hati

Aira selama ini memang tidak pernah mau bertemu calon suaminya,malas dan tidak cinta membuat Aira ogah bertemu

tapi Aira sedikit tau bagaimana calon suaminya dari

Bu Yayuk tetangga Aira sii mulut ember, tukang gosip, sebenarnya Aira males mendengar gosip-gosip tidak jelas,Aira berfikir banyak tidak benarnya

tapi entah kenapa kali ini Aira percaya sii mulut ember.kata-kata bu Yayuk 2minggu ini terngiang di kepalanya,

Bu Yayuk mengatakan calon suaminya Aira itu duda anak dua,udah tuwwirrr lagi pantasnya jadi ayah aira, mantan istrinya cari uang sendiri menghidupi kedua anaknya calon suami aira tidak pernah memberi nafkah akhirnya istrinya minta cerita

perkataan Bu Yayuk selalu terngiang di telinganya

Monika melihat aira bengong berusaha memecah keheningan "Aira kamu kenapa, heiiii,,,, malah bengong"

sambil menoleh menatap Monika "hhhhh,,,,,,ada apa kak,, kakak monik panggil saya?" tatapan Aira terlihat mengatakan minta tolong,kasian

ingin rasanya Monika membantu Aira tapi Monika takut dengan nenek Halimah,Monika merasa tidak sanggup melihat Aira sedih memutuskan pergi ke kamar tamu.

"aku ke kamar tamu dulu yaa Ra,,, mau istirahat bentar capek banget perjalanan lumayan jauh membuat badan pegal-pegal"

" iya kak tapi ingat jam 08:30 kakak harus sudah bangun" Aira berkata sambil bibirnya ditekuk 5cm.jam 08:30 ijab kabul,Aira tidak mau kakaknya melewatkan momen sepesial dalam hidupnya meskipun bukan bersama orang spesial.

Aira berharap pernikahannya sekali seumur hidup, meskipun dijodohkan Aira berharap rumah tangganya nanti akan bahagia sampai kaki Nini

"iya,, adikku tersayang, yang kecil pendek hidung pesek" berkata sambil tangannya mencolek hidung Aira.

Aira yang kesal berkata "ihhhh,,kakak mengejekku saja terus,,"monika melihat Aira sedang kesal berkata

"adikku yang baik,cantik tidak sombong udah dong jangan cemberut terus, nanti jadi jelek lho udah lah aku mau istirahat ngladeni kamu bisa debat sampai besok ngak selesai-selesai" Monika berjalan menuju pintu

Aira yang melihat kakaknya akan pergi bergumam"padahal yang ngeselin itu kakak"

mb Ella melihat tingkah Aira dan Monika geleng-geleng kepala

Monika sudah diluar kamar Aira,air matanya menetes

"andai kamu tau jika keluargaku hanya memanfaatkan mu,pasti kamu akan membenciku Ra" Monika menuju kamar tamu berfikir memberitahu semuanya atau tidak ya,,,

Jika Aira tau pasti akan marah membenci Monika tapi jika dipendam sama saja Monika mendukung neneknya, "hhhhhh,,,,,," sambil mendengus kesal mengusap wajah dengan kasar,

Monika sudah sampai dikamar melempar tubuhnya "brugh,,,,,,,,,,"

"hhhhh,,, nyamannya huahh,,,, ngantuk tidur dulu ahhh,,,," setelah baca doa sebelum tidur gak terasa Monika sudah di alam mimpi

Dikamar sebelah Aira masih didandani mb Ella,

Bryan pacar Aira dirumahnya terbangun mendengar suara ayam tetangga berkokok,dengan mata sayu belom sepenuhnya sadar melirik jam menunjukkan pukul 04:30

"hmmm,,,, sudah pagi" langsung mencari hp dicarinya diatas meja didekat ia tidur tapi tidak ada "perasaan waktu mau tidur ditaruh disini dehh,," sambil menepuk nepuk kasur

"apa dibawah bantal ya,,," bergumam sendiri sambil membalikan bantal ternyata hpnya ketemu dibawah bantal

"hhhh,,,, ketemu juga" handphone pun dibuka bahagianya dia ada pesan dari Aira pacarnya karena memang minggu-minggu ini Aira tidak pernah membalas pesan bryan, Aira berusaha menjauh

setelah dibaca pesan dari aira raut wajah Bryan berubah jadi sedih "ahhhh,,,, tidak mungkin Aira selingkuh, dia pasti bercanda"Bryan membalas pesan Aira

"jangan bercanda donk sayang,pagi-pagi jangan buat jantung mas copot, bercandamu tidak lucu sayang" disaat mengetik terdengar suara adzan setelah selesai mengetik pesan dan dirasa sudah terkirim Bryan sholat subuh dulu

Aira dikamarnya mendengar pesan masuk diraih hpnya diatas meja terlihat pesan dari bryan, Aira buru-buru membuka pesan tersebut memang meskipun pikiran berusaha menjauh tapi hati Aira tidak bisa dibohongi

"jangan bercanda donk sayang,pagi-pagi jangan buat jantung mas copot,bercandamu tidak lucu" bibir aira bergetar membaca kata sayang tak terasa air mata akan jatuh tapi berusaha Aira tahan malu karena ada orang lain dikamarnya yaitu mb Ella

"sayang,sudah 5thn kata itu menjadi panggilan untukmu,apa aku sanggup jika panggilan itu menjadi milik orang lain" Aira berbicara dalam hati

tiba-tiba Aira teringat ayah dan ibunya

"ayah ibu, Aira ingin ikut ayah dan ibu kesurga saja, setelah kalian tiada hidup Aira sudah tidak ada artinya, Aira didunia ini tidak punya siapa-siapa yah, ingin ikut ayah ibu saja dan mengapa ayah menitipkan Aira ke nenek Halimah yah, nenek Halimah tidak sebaik ayah kira yah," gumamnya dalam hati

6thn lalu disaat ayahnya Aira masih hidup nenek Halimah itu asisten rumah tangga dirumahnya,nenek Halimah bekerja 3thn sejak Aira masih Sekolah Dasar.

Disaat Aira duduk di kelas 6 Sekolah Dasar ayah Aira mulai sering sakit sakitan,

tapi disaat periksa ke dokter tidak ada penyakit apapun dan disaat Aira masuk Sekolah Menengah Pertama ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya meninggalkan Aira untuk selamanya

Sebelum meninggal ayah Aira menitipkan Aira ke nenek Halimah asisten rumah tangganya,sebelum meninggalkan Aira untuk selamanya ayah aira berwasiat ke nenek Halimah

Restoran,butik,rumah dan harta lainya agar diberikan ke Aira ketika sudah 17thn

Sebelum Aira 17thn usahanya dikelola anak Bu Halimah dulu

begitu wasiat ayah Aira sebelum pergi meninggalkan Aira, tapi sayangnya wasiat itu tidak dilengkapi hitam diatas putih

Ayah Aira tidak tau bagaimana nenek Halimah sebenarnya yang ayah Aira tau nenek Halimah berkerja sangat baik,jujur

Ibunya Aira anak satu-satunya dan ayah Aira pun sama anak satu-satunya membuat ayah Aira mempercayakan semuanya ke nenek Halimah termasuk anaknya

Awalnya nenek Halimah baik,jujur.

Tapi setelah terbuai hidup enak takut hidup susah.

Membuat nenek Halimah melupakan wasiat dari majikannya

," tohh,,,, Aira tidak tau wasiat itu yang tau hanya ayah Aira dan nenek Halimah" begitulah yang ada dipikiran nenek Halimah.

Nenek Halimah lupa ada Tuhan Yang Maha Tau apapun yang dilakukan umatnya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!