Terlihat seorang wanita yang tengah berlari dengan lincah dan cepat sehingga membuat beberapa laki-laki yang berpakaian hitam yang terus mengejar nya nampak bingung karena sudah tidak menemukan sosok nya lagi.
Mereka saling menyalahkan karena lalai dalam mengerjakan tugasnya, mereka terpaksa kembali dengan tangan kosong dan siap-siap untuk di marahi oleh atasan mereka.
"Bagaimana bisa kalian gagal dalam mengerjakan tugas kalian untuk mengejar satu wanita saja? apa kalian sudah bosan hidup hah?" Marah seorang laki-laki dengan menendang mereka satu persatu.
"Maaf tuan, wanita itu bukan seperti wanita pada umumnya. Dia sangat ahli menyelinap dan juga tahu seluk beluk tempat ini...."
"Sepertinya dia memang bukan wanita biasa, cepat lihat semua rekaman cctv yang ada. Aku tidak mau tahu pokoknya dia harus tertangkap sekarang juga!"
"Baik tuan." Kompak mereka dengan pergi begitu saja tanpa menghiraukan rasa sakit akibat tendangan tadi.
Mereka segera mengecek cctv namun apa yang terjadi? semua cctv yang ada di sana mendadak mati semua, hal itu semakin menyulut kemarahan mereka karena tak ada cara lain untuk mengetahui identitas nya.
Sedangkan, di suatu tempat yang ramai dan bau alkohol. Terlihat seorang wanita yang baru saja tiba dengan pakaian baru nya yang lebih mini dan pendek, wanita itu duduk di salah satu kursi dekat bertender agar bisa lebih dekat untuk berbincang.
"Bagaimana? apa terjadi kesalahan?" Tanya bertender itu dengan tetap membuat minuman.
"Tidak ada, semuanya sudah selesai. Aku sudah mengirimkan semua file nya pada mu, lihat dan segera lakukan semuanya." Balas wanita itu dengan meminum sedikit alkohol.
"Oke."
Chloe Aelaria Alessandra atau yang sering di panggil Chloe oleh mereka, dia seorang agen rahasia yang sangat di butuhkan sosok nya. Di usianya yang ke 21 tahun dia sudah menjabat sebagai atasan dari banyaknya anggota laki-laki yang ia pimpin.
Di semua tempat nya tak ada seorang pun wanita yang ada, semuanya murni laki-laki dan hanya dirinya lah yang berbeda.
Untuk laki-laki bertender tadi, dia Crish Bravo Kelard. Sosok laki-laki yang sudah bersama nya lebih dari 10 tahun, bagi Chloe..... Crish sudah dia anggap seperti saudara nya sendiri.
Tring...
Misi selesai, kau berhasil mengerjakan nya dengan cepat. Cepat lihat rekening mu, semua bonus nya sudah aku kirim.
Chloe tersenyum lebar saat menerima pesan tersebut, dia menatap ke sekeliling yang tak berani mendekati nya. Bagaimana mungkin? ya mungkin saja karena Bar tersebut kebanyakan diisi oleh rekannya yang sedang menyamar.
Chloe segera keluar dari bar tersebut untuk segera pulang ke rumah nya, namun saat berada di depan dia melihat sosok laki-laki yang sangat dia kenali tengah mabuk dan sekarang sedang berdebat dengan sosok laki-laki lain yang jadi tamu disini.
"Apa yang kau lakukan? apa kau sudah bosan hidup hah?" Marah laki-laki itu dengan memaki Deon, Deon Elesio Maxime sahabat Chloe setelah Crish.
"Jangan berteriak padaku atau peluru ini akan masuk kedalam tenggorokan mu!" Marah Deon dengan menggunakan tangannya seperti berbentuk pistol.
Chloe yang melihat itu langsung mendatangi mereka dan segera memukul kepala Deon yang sudah gila jika sedang mabuk.
"Apa yang kau lak.... Astaga!!! tolong aku...." Pekik Deon dengan bersembunyi di balik tubuh laki-laki itu yang nampak risi karena di pegang oleh Deon.
"Maafkan saya tuan, teman saya memang sedikit gila. Mohon tuan memaafkannya...." Ucap Chloe dengan tersenyum pada laki-laki itu yang kini tengah menatapnya datar dan dingin.
"Tuan, segeralah minta maaf padanya. Jika dia sudah mengamuk maka kita tidak bisa menghindari pukulan nya yang mematikan..." Ucap Deon dengan tersenyum ketakutan karena terus di tatap oleh Chloe.
"Deon...." Panggil Chloe dengan tersenyum dan penuh penekanan, sorot matanya berubah menjadi lebih dingin dan datar hingga membuat Deon cemberut dan segera mendekati Chloe, tapi sebelum itu.
"Kau pergilah, aku tidak apa-apa..." Ucap Deon pada sosok laki-laki itu dengan menepuk-nepuk pundak nya.
"Cih.." Laki-laki itu menghempaskan tangan Deon dan segera masuk kedalam mobilnya yang berada di samping mereka.
Laki-laki itu tidak langsung pergi dan memilih untuk melihat mereka berdua yang kini tengah berdebat, salah! lebih tepatnya laki-laki tadi kini langsung mendapatkan pukulan dari Chloe.
"Kau bosan hidup hah? jangan membuat ku sudah Deon!! aku sudah miskin karena terus mengeluarkan uang untuk mengganti rugi apa yang sering kau lakukan saat mabuk!!" Marah Chloe dengan terus memukuli Deon yang hanya diam.
"Sekarang masuk mobil!! aku akan menggosok habis semua kulitmu!" Marah nya yang langsung di angguki oleh Deon tanpa mengeluarkan sepatah katapun lagi.
"Deon!!!" Kesal Chloe yang membuat Deon menatapnya.
"Kau salah masuk mobil sialan!!" Geram Chloe yang membuat Deon tersadar dan langsung berlari kecil untuk segera masuk kedalam mobil Chloe.
Laki-laki yang terus memperhatikan mereka sedikit terhibur dengan keadaan mereka, laki-laki itu bukan sosok laki-laki yang sederhana. Dia sosok yang sangat di agung agung kan oleh semua orang, bahkan semuanya sering mengatakan bahwa dia memiliki dunia dan seisinya. Bukankah itu terlalu berlebihan? tapi itu memang benar bahwa dia memiliki segalanya.
Jeff Geovandra Vitton, anak dari pasangan Alegra geovandra Vitton dan Chareen Lee ini selalu menjadi incaran semua orang. Dia sangat kaya Raya karena sang ibu yang dulu nya merupakan seorang model terkenal dan pemimpin dari salah satu mafia terbesar di Korea dan juga seorang bangsawan terhormat di sana, untuk Alegra... Dia seorang chef terkenal dan pemimpin perusahaan yang mendapatkan gelar sayap dunia itu juga seorang pemimpin Mafia yang sangat di takuti oleh semua orang.
Hidupnya yang serba ada membuat nya menjadi seperti ini, dia tidak memerlukan seorang wanita di usianya yang hampir menginjak 30 ini. Sudah banyak wanita yang di kenalkan oleh Chareen tapi tak ada satupun yang dapat memikat seorang Jeff yang sangat gila kerja ini, bahkan Alegra saja tidak seperti ini dulu.
Jika kalian baca Chef tampan pilihanku mungkin kalian tahu siapa mereka, pastikan baca terlebih dahulu cerita orang tuanya.
Skip!
Jeff pergi ke bar karena ingin bertemu dengan seseorang yang menjadi tangan kanannya di sana namun dia tidak menemukan sosok nya, saat dirinya hendak masuk kedalam mobil, dia di cegah oleh Deon yang nampaknya sudah mabuk.
Hingga akhirnya terjadilah perdebatan itu yang membuat Jeff marah dan kesal, bagaimana tidak? Deon terus membuat nya emosi karena laki-laki itu sudah membuat waktunya terbuang sia-sia.
Awalnya Jeff ingin membunuhnya saat itu juga dan menyuruh bawahannya untuk segera membersihkan mayat nya namun tak di sangka, sosok wanita muncul di sana dengan terus meminta maaf padanya.
Jangan lupa like dan komen yaa
Semua orang yang ada di markas terkejut dengan kemunculan Chloe yang membawa paksa Deon dan melemparkannya ke tengah-tengah mereka, Deon nampak semakin tak jelas karena mabuk.
"Cepat obati dia! jangan sampai aku melihatnya seperti ini lagi." Kesal Chloe dan segera pergi ke ruangan nya.
Mereka dengan patuh langsung membawa Deon pergi, mereka sudah tidak heran dengan Deon yang sangat lemah mabuk.
Chloe terdiam di atas kursi nya, dia teringat laki-laki tampan tadi. Meskipun dia tampan dan sama seperti tipe nya yang dingin dan penuh penekanan di setiap tatapannya namun tak membuat Chloe tergerak.
Tok tok tok tok
"Masuk."
"Nona, anda di undang untuk pergi ke kediaman tuan besar. Katanya, ada sesuatu yang penting yang tidak bisa di wakilkan." Jelas seorang laki-laki muda pada Chloe.
"Oke, aku akan bersiap dulu." Balas Chloe karena tidak mungkin dia pergi dengan menggunakan dress pendek itu, selain karena takut menjadi pusat perhatian Chloe juga tidak terlalu suka menggunakan nya.
"Tapi nona terlihat cantik jika seperti ini." Celetuk laki-laki itu membuat Chloe menatapnya.
"Kau anggota baru?" Tanya Chloe dengan mengetuk ngetukan jari nya di atas meja dengan seirama jarum jam.
"Iya nona, saya anggota baru." Balas nya setelah menggaruk tengkuknya.
"Apa kau tidak mempelajari tata krama disini?" Tanya Chloe dengan terus menatapnya yang hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Saya....." Ucap nya dengan sedikit gugup sebelum akhirnya dia teringat dengan salah satu aturan, di mana mereka tidak di perbolehkan untuk mengatakan hal menjijikkan seperti itu padanya. Awalnya dia heran, bukankah biasanya seorang wanita sangat senang dirinya di puji? tapi kenapa dengan Chloe.
"Kau tahu, aku paling tidak suka di puji seperti itu. Jika aku mendengar nya sekali lagi maka..... Kau tidak akan lolos disini!" Ucap nya dengan bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja setelah mengambil mantel panjangnya.
"Nona...." Panggil nya namun Chloe tidak peduli dan memilih untuk pergi tanpa menghiraukan panggilan nya.
"Apa kau membuat nona Chloe marah?"Tanya salah satu laki-laki pada nya.
"Aku tidak tahu, aku hanya mengatakan bahwa dirinya sangat cantik dengan pakaian tadi.." Jelasnya.
"Astaga! bukankah kau sudah membaca aturan yang ada disini? nona Chloe tidak suka di puji cantik karena dia tahu bahwa dirinya hanya sendirian disini, jadi jangan sekali-kali mengatakan hal itu. Kecuali kau memuji tentang kemampuan nya...." Jelas nya dengan menepuk kepalanya sendiri.
"Baik, aku akan meminta maaf padanya nanti."
"Itu lebih baik."
•••
Jeff sampai di kediaman nya, di sana dia melihat pemandangan yang gelap gulita karena di sekitar kediaman hanya ada hutan dan pantai yang tidak pernah di kunjungi oleh orang luar, selain karena tertutup di sana juga sangat berbahaya karena banyak sekali hewan buas milik Jeff yang sengaja di biarkan bebas di sana.
Tok tok tok tok
"Kak Jeff?" Panggil Aleyza Andriana, dia anak dari Ricko dan Chaty yang sejak kecil sudah bersama Jeff karena Ricko dan Chaty tinggal di luar negri.
"Ada apa?" Tanya Jeff tanpa melihat ke arah Aleyza yang duduk di sampingnya.Aleyza berusia 24 tahun dan saat ini dia sedang menempuh pendidikan nya di salah satu universitas ternama di sana.
Jika kalian bertanya, kenapa usianya jauh berbeda dengan Jeff padahal orang tuanya menikah saat dirinya berusia 1 tahun? itu karena Ricko dan Chaty sulit memiliki anak sehingga membuat mereka terus berusaha hingga akhirnya membuahkan hasil.
"Kak Jeff, aku akan ada tugas di salah satu kota kecil. Bisakah aku pergi tanpa pengawal?" Tanya Aleyza dengan penuh harap.
"Tidak bisa, kau akan pergi dengan mereka." Balas Jeff dengan tenang.
"Kakak!!" Rengek Aleyza dengan menggoyangkan tangan Jeff yang langsung menghela nafas berat itu.
"Aley dengarkan kakak, mama dan papa mu sudah menitipkan kamu disini. Itu artinya, sekarang ini kau sudah menjadi tanggung jawab kakak. Jadi, jangan membantah!" Tegas Jeff yang langsung membuat Aleyza mengangguk pasrah n
"Baiklah, apa kak Nero juga akan ikut?" Tanya nya dengan ekspresi penasaran.
"Tidak, dia akan ada tugas."
"Hhhh, kalau begitu aku permisi." Pamit nya dan segera pergi dari kamar Jeff.
Sudah bukan rahasia, jika Aleyza sangat menyukai Jeff. Namun, keluarganya tak menghiraukan itu karena mereka terus menganggap bahwa Aleyza masih labil. Karena itu lah, Jeff terus menjaga jarak dengan Aleyza sejak dulu.
Jika bukan karena kedua orang tuanya, Jeff tidak ingin Aleyza tinggal bersamanya. Jeff lebih suka tinggal seorang diri, atau tidak dengan Nero anak dari Bara dan Raisa, Kim Dan Alister Nero. Wajahnya asli Korea sehingga membuat nya terlihat sangat tampan dan mempesona namun jika di bandingkan dengan Jeff, Nero tidak ada apa-apa nya.
"Jeff?" Panggil Nero yang muncul dengan membawa beberapa dokumen di tangannya.
"Ada apa?" Balas Jeff dengan sedikit malas, Nero usianya hanya beda 2 tahun dengannya sehingga Jeff tidak menghiraukan nama panggilan nya itu.
"Ada beberapa dokumen yang butuh tanda tangan mu, apa kau sedang kesal karena Aley?" Tanya Nero saat melihat ekspresi tak senang dari Jeff.
"Hmm..." Dehem Jeff dengan memijat pelipisnya.
"Sudah ku duga, aku sudah memikirkan tentang ini. Bagaimana jika kau tinggal di tempat lain? kau beralasan untuk pergi ke luar negeri saja...." Jelas Nero namun langsung mendapatkan pelototan dari Jeff.
"Kau pikir orang tua ku akan diam saja?" Balas Jeff yang langsung membuat Nero terdiam, memang benar sih.... Aleyza pasti akan mengadu pada Chareen dan Alegra, hingga dengan hitungan beberapa detik saja mereka sudah menemukan keberadaan Alegra.
"Aku sudah mengatakan hal ini pada kedua orang tua ku, mereka juga sadar bahwa hal ini tidak baik tapi mereka tidak bisa melakukan apapun. Kau tahu sendiri bagaimana keras nya orang tua mu."
"Hmm.... Itu karena mama tidak enak dengan kedua orang tua nya, entah apa yang terjadi dulu yang jelas mereka tidak menginginkan Aleyza bersedih."
"Haishh, mangkanya kau cepat cari pacar! pastikan dia kuat dan tidak mudah di tindas agar cepat atau lambat Aley akan terbiasa."
"Pacar? apa itu? apa itu sangat menyenangkan?" Ketus Jeff yang membuat Nero mendecak kesal.
"Terserah padamu!! aku tidak peduli, aku akan pergi ke rumah kekasih ku dulu...." Pamit nya dengan meletakkan dokumen itu di atas meja dan Nero kembali pergi meninggalkan Jeff seorang diri.
Jeff segera mengambil ponselnya, dia segera menghubungi seseorang untuk menyelediki keseharian Aleyza di kampus dan meminta jadwal nya untuk sebulan ke depan.
Namun apa yang dia dapat? Pihak kampus tidak mengadakan acara tersebut dan Aleyza sendiri pun jarang sekali masuk kelas, melihat itu Jeff segera mengirimkan nya pada Chaty dan Ricko yang seperti nya mereka sudah tahu mengenai hal tersebut.
Chloe memasuki sebuah perumahan elit yang letaknya sedikit jauh dari perumahan lainnya, di sana Chloe melihat seorang laki-laki paruh baya tengah duduk di salah satu kursi yang ada di taman. Di dekatnya ada api unggun yang menyala, padahal sekarang sudah memasuki waktu pagi tapi orang tua itu tidak menghiraukan nya.
Sudah bertahun-tahun Chloe kenal dengannya namun sampai sekarang mereka tidak ada yang tahu mengenai nama nya, mereka sering menyebut nya sebagai kakek tanpa nama.
"Kakek? sebaiknya kita berbincang di dalam saja. Disini udaranya sangat dingin." Ucap Chloe dengan membantu kakek untuk bangkit dari duduknya.
"Tidak apa-apa, di dalam sedang kacau kau tidak boleh masuk." Balasnya dengan tersenyum kecil.
"Ah baiklah.."
"Aku mengundang mu kemari karena aku ingin pergi, aku sudah mengurus semua pengalihan kedudukan atas nama mu. Jangan hiraukan aku setelah ini karena aku tidak akan kembali lagi..." Jelas nya dengan memberikan beberapa lembar kertas pada Chloe yang hanya diam dengan masih sedikit terkejut.
"Tubuh ku sudah tidak bisa lagi bergerak lincah seperti dulu, kakek harap kau mau bertanggung jawab atas organisasi ini." Jelas nya dengan tersenyum pada Chloe.
"Kakek, kakek akan pergi jauh?" Tanya Chloe dengan sedikit pelan.
"Ya, sudah saatnya aku berlibur dan bersenang-senang di hari tua ku. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja." Ucap nya dengan menepuk pundak Chloe.
"Tapi, apakah kakek akan kembali lagi kemari?"
"Itu tidak mungkin."
"...." Chloe hanya diam dengan menundukkan kepalanya, sejak dia menjadi anak terlantar di jalanan, kakek ini lah yang membawanya dan memberikan fasilitas yang lengkap sehingga bisa membuat nya seperti sekarang.
"Ini sudah saatnya aku pergi, kau pergilah..."
"Tapi.... Baiklah, apa aku boleh memeluk mu kakek?" Tanya Chloe dengan tersenyum lebar namun tak dapat di pungkiri bahwa dari tatapannya menunjukkan rasa kesedihan.
"Kemarilah..... Anggap saja ini sebagai hadiah terakhir dari ku." Ucap nya dengan merentangkan kedua tangannya hingga membuat Chloe langsung berhambur untuk memeluk nya.
Pelukan tersebut hanya terjadi beberapa detik saja sebelum akhirnya Chloe pergi, di tangannya ada surat surat penting dan beberapa harta atas namanya. Chloe tidak tahu, kenapa semuanya menjadi miliknya? apa dia pantas mendapatkan semua itu?
Di jalanan yang sepi, Chloe mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Dia menatap jalanan dengan tatapan yang dingin dan datar, hingga sampai di apartemennya Chloe langsung masuk tanpa menghiraukan sapaan para petugas apartemen itu.
Di lihatnya jam yang menunjukan pukul 5 pagi, Chloe segera berganti pakaian menggunakan pakaian olah raga dan memilih untuk pergi ke taman yang ada di samping apartemen.
Chloe melakukan gerakan kecil olah raga dan sisanya untuk berlari tanpa arah, jika sedang dalam suasana buruk Chloe pasti melakukan hal tersebut agar dirinya tidak lagi merasakan perasaan sesak dalam hatinya.
"Permisi nona, apa anda tahu tempat pengisian bensin disini?" Tanya seorang laki-laki yang ada dipinggir jalan dengan mobil sport nya yang berhenti.
"Masih jauh..." Balas Chloe dengan kembali berlari namun segera di tahan oleh laki-laki itu.
"Anu nona, bisakah nona meminjamkan ponselnya?saya ingin menghubungi bawahan saya untuk menjemput saya disini tapi ponsel saya mati..." Jelas nya dengan menggaruk tengkuknya karena di tatap datar oleh Chloe yang hanya menghela nafas sebelum akhirnya memberikan ponselnya.
"Terimakasih..." Ucap nya dan segera menghubungi seseorang, namun belum sempat itu terjadi ponsel milik Chloe pun mati.
"I-ini...." Ucap laki-laki itu dengan menahan tawa nya.
"Sepertinya ponselku belum di charger dari kemarin, sebentar....." Ucap Chloe dengan memencet tombol kecil yang ada di telinganya, jika tidak di lihat dengan teliti mungkin mereka tidak akan bisa melihat sebuah tombol kecil yang warna nya hampir sama seperti kulit.
"Cepat kemari dalam waktu 5 menit, bawakan bensin juga." Ucap Chloe sebelum akhirnya kembali menekan tombol di telinga nya.
"T-terimakasih..." Kagum laki-laki itu, sepertinya dia sadar bahwa Chloe bukan wanita sembarangan. Di lihat dari nada bicaranya pun Chloe seperti seorang pemimpin yang tegas namun, dia sebenarnya sangat baik.
Chloe memilih untuk duduk di trotoar dengan melakukan gerakan lembut untuk memijat kaki nya, hingga akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di sana. Terlihat Crish yang muncul dengan membawa selang dan juga bensin dalam jumlah banyak.
"Di mana mobil mu?" Heran Crish.
"Tuh.. Kau berikan padanya." Balas Chloe dengan tersenyum kecil dan menepuk pundak Crish yang nampak kesal.
"Kau menyuruhku pagi-pagi buta seperti ini hanya untuk membawakan bensin, dan itu pun bukan untuk mu?" Kesal Crish namun segera di bungkam oleh telunjuk Chloe.
"Sutt jangan berisik, bukankah kau bisa meminta bayaran nya? sepertinya dia orang kaya." Ucap Chloe yang masih dapat di dengar oleh orang tadi, untuk Crish dia hanya menghela nafas berat. Temannya memang sedikit gila jika sudah dalam mode kumat seperti ini.
"Ini, aku akan membayarnya sekarang. Berapa banyak yang harus aku bayar?" Tanya laki-laki itu sedang mengeluarkan dompetnya.
"Tidak perlu, dia memang sedikit gila. Kau tak perlu menghiraukan nya." Balas Crish dengan membantu untuk memberikan bensin tersebut.
"Tapi aku tidak enak pada kalian, atau begini saja... Bagaimana jika aku mentraktir kalian untuk makan?" Tawar nya dengan penuh harap.
"Kami orang sibuk, sebaiknya kau urungkan niat baik mu itu." Balas Chloe yang muncul di balik jendela mobil.
"Tapi..... Kalau begitu terima ini saja, kalian bisa menghubungi ku jika kalian membutuhkan sesuatu." Ucap nya dengan memberikan sebuah kartu nama pada Chloe yang langsung melihatnya.
"Aydin Wira Kanza." Ucap Chloe dengan memperhatikan kartu nama itu.
Hingga tanpa sadar, Crish masuk kedalam mobil dan merebut kartu nama itu untuk membacanya. Crish mengeryit sebelum akhirnya tersenyum aneh.
"Lihat, bukankah dia anak manja dari keluarga kaya raya itu? aku mendapatkan informasi, kita harus menyelidiki tentang keseharian nya. Sepertinya dia terlibat masalah, sayang sekali...." Ucap Crish dengan kembali memberikan kartu nama itu.
"Apa maksudmu?" Heran Chloe dengan menatap Crish.
"Tadi malam, aku mendapatkan email dari seseorang. Dia meminta kita untuk menyelidiki tentang nya, mereka pikir Aydin tidak sesederhana yang mereka lihat. Oleh karena itu mereka meminta semua informasi nya dengan lengkap." Jelas Crish dengan memberikan salinan dokumen nya.
"Kenapa nama nya di rahasiakan?" Heran Chloe karena tidak ada nama pengirim nya, yang ada hanya huruf inisial nya saja.
"Entahlah, lalu bagaimana? kita terima atau tolak saja?" Tanya Crish dengan meminta persetujuan Chloe, bagaimana pun Chloe adalah pemimpin nya yang paling berhak atas keputusan itu.
"Kita lihat saja, apa bayaran nya sangat cocok dengan tugas kali ini?" Tanya Chloe dengan menaik turunkan alisnya.
"Kau ini!! tapi memang benar sih, aku ingin segera membeli rumah baru yang ada di tepi pantai.... Bukankah itu sangat menyenangkan?" Tanya Crish membuat Chloe menatapnya heran.
"Kau lupa? kau sudah memiliki 7 rumah!!! tapi kau malah tinggal di samping apartemen ku, apa kau gila?" Heran Chloe namun tak di gubris oleh Crish yang memilih menyalakan musik.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!