NovelToon NovelToon

KISAH SEPOTONG ES KRIM

awal mula

Di suatu kawasan dekat pantai, terdapat sebuah keluarga kecil , mereka hanya terdiri dari seorang ibu dan seorang anak, mereka hidup sederhana dengan penuh perjuangan di setiap hembusan nafas mereka.
NovelToon
lingkungan tempat tinggal mereka sangat berdekatan dengan pantai, dengan mayoritas penduduk di sana hanya menjadi pengrajin oleh - oleh, bukan tanpa sebab, lingkungan yang asri dan nyaman membuat lingkungan di sana di jadikan sebagai kampung wisata.
Ibu Mira membesarkan Ryuji dengan sepenuh hati, meskipun Ayah Ryuji sudah meninggal sejak Dia masih kecil, namu semangat Ibu Mira untuk mendidik dan membesarkan anaknya sangat lah besar
tepat saat itu tempat tinggal Ryuji mengadakan sebuah perayaan besar dan membuat banyak sekali orang yang datang berkunjung, hal itu membuat Ibu Mira dan Ryuji mempersiapkan berupa benda oleh - oleh khas kampungnya.
Ryuji
Ryuji
Bu, Ryuji mendengar jika besok akan di adakan perayaan di kampung kita, apa kita akan membuat kerajinan ini lebih banyak?" Ujar Ryuji penuh semangat
Mira
Mira
Ibu Juga sudah mendengar tentang berita itu, mudah - mudahan kerajinan yang kita buat bisa banyak yangg terjual." Ujar Ibu Mira penuh harap
Ryuji
Ryuji
" Ia Bu, Mudah - mudahan saja." Ujar Ryuji, sibuk mempersiapkan barang jualannya.
Mira
Mira
" Sudah lama sekali barang dagangan Ibu tidak banyak yang beli, sehingga uang yang harusnya di putarkan , malah terpakai untuk biaya kita makan sehari - hari." Ujar Ibu Mira bersedih.
mendengar curahan Hati Ibunya, Ryuji merasa jika dirinya belum bisa membuat Ibunya bahagia.
Ryuji
Ryuji
" Bu, Maafkan Ryuji." Ujar Ryuji menundukan kepala.
Mira
Mira
" Maaf kenapa Nak, memangnya Kamu membuat kesalahan Apa?" Tanya Ibu Mira sambil membantu mempersiapkan kerajinan.
Ryuji
Ryuji
" Ryuji kini sudah berumur 22 tahun, semakin lama Ibu juga semakin tua, Tapi Ryuji belum bisa membahagiakan Ibu, Ryuji ingin ke luar kota , tapi Ibu melarang, namun dalam Hati ryuji juga berpikir sesuatu, jika nanti Ryuji di kota Ibu sendirian dan Ryuji takut Ibu Kesepian." Ujar Ryuji bersedih.
Mira
Mira
" Sudah, rejeki itu datang tidak di kota saja, manfaatkan yang ada , tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki, dan terus berusaha mencari peluang." Ujar Ibu Mira memberikan semangat.
Ryuji
Ryuji
" Memang Bu, Tapi Ryuji saat ini merasakan dilema dalam hati, Ryuji ingin membahagiakan Ibu dan membuat Ibu tidak usah susah payah berjualan lagi." Ujar Ryuji menghapus air mata yang mulai menetes.
Mira
Mira
" Kamu ingin membuat Ibu bahagia?" Tanya Bu Mira sambil menatap Ryuji.
Ryuji
Ryuji
" Ia Bu," Ujar Ryuji mengangguk.
Mira
Mira
" Jika Ingin membuat Ibu bahagia, kuncinya hanya satu." Ujar Ibu Mira menatap dan memegang kepala Ryuji.
Ryuji
Ryuji
" Apa Itu Bu?" Tanya Ryuji sambil membuka kaca matanya
Mira
Mira
" Kamu harus optimis dalam semua tujuan dan sikap yang Kamu ambil, jika kamu ingin sukses pergunakan prinsip itu, Ibu akan sangat bahagia jika Kamu bisa sukses dengan cara kamu sendiri, pergi ke kota pun tidak menjamin semua yang ada di sana bisa sukses dengan udah, namun jika kmau memegang Prinsip itu, di mana pun kamu berpijak, kamu pasti akan menemukan kesuksesan itu." Ujar Ibu Mira dengan semangat.
ryuji hanya terdiam, dan merenungi nasihat ibunya, sambil terus mempersiapkan kerajnan untuk esok hari.
nasihat orang tua sangat berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang Ryuji sedari kecil, tidak adanya sosok ayah dalam kehidupan Ryuji, membuat Ibu Mira harus menjadi dua sosok dan dua peranan yang berbeda hingga Ryuji bisa tumbuh dan berkembang layaknya anak dengan keluarga utuh.

lanjutan 1

Acara perayaan pun tiba, tepat semenjak fajar mulai naik, Ryuji dan Ibu Mira langsung mempersiapkan kerajinan - kerajinan yang akan di jual, mulai dari gantungan kunci, kalikatur, bahkan sampai kain - kain bermotif khas daerah asal Ryuji berada, mereka berdua tampak sangat bersemangat.
Ryuji
Ryuji
" Semoga hari ini bisa banyak pengunjung ya Bu, dan mudah - mudahan dagangan kita laris" Ujar Ryuji bahagia
Mira
Mira
" Ia, Hanya saja cuaca tampak mendung." sambil melihat ke atas langit.
Ryuji
Ryuji
" Mungkin karena masih pagi, jadi matahari masih belum naik."
Mira
Mira
( Bu Mira hanya terdiam dan berharap perkataan Ryuji benar)
semua kerajinan yang mereka buat pun sudah terpasang secara rapi, sesuai dengan tempatnya, Rumah mereka yang berada di jalan utama kampung itu , menjadikan tempat yang strategis untuk mereka bisa berjualan, tanpa harus repot menyewa tempat lain.
waktu berlalu begitu cepat, tepat saat itu pukul 9 pagi, cuaca kembali cerah, namun tidak di bayangkan dan jauh dari harapan, pengunjung perayaan saat itu sangat sedikit, dan membuat tidak satu pun kerajinan yang di beli.
Ryuji
Ryuji
" Perayaan hari ini begitu berbeda dari tahun kemarin ya Bu." keheranan
Mira
Mira
" Memangnya kenapa?"
Ryuji
Ryuji
" Tahun kemarin kita mudah sekali mendapatkan uang dan menjual banyak sekali kerajinan, tapi sekarang sangat berbeda, satu kerajinan pun belum terjual." Ucap Ryuji bersedih.
Mira
Mira
" Ini masih pagi, jangan pesimis seperti itu, namanya juga berjualan, ada naik dan turun." ujar Bu Mira menenangkan
Ryuji
Ryuji
" Ia Bu." melihat sekitar
perayaan tahun ini bisa di bilang sebagai perayaan yang gagal, sedikit sekali pengunjung yang datang, dan membuat banyak sekali warga yang tidak mendapatkan untung
masih menjadi pertanyaan penyebab hal itu bisa terjadi, namun warga kampung itu belum menyadari perkembangan di sekitar sana , yang membuat perayaan tahunan di kampung itu menjadi sepi peminat.

lanjutan 2

waktu semakin cepat berlalu, hingga akhirnya sore menjelang, kerajinan yang mereka jual hanya terjual satu buah, itu pun karena terpaksa, sebab salah satu pengunjung yang datang merusak kerajinan dan akhirnya terpaksa harus membeli kerajinan itu
Mira
Mira
( Bu Mira hanya bersedih melihat semua kerajinan yang di jualnya, sambil menarik nafas panjang, dirinya duduk dan menundukan kepala)
Ryuji
Ryuji
" Bu, sekarang kita harus bagaimana?"
Mira
Mira
" kita harus bersabar, mungkin esok lebih baik." sambil tertunduk
mendengar Ibu nya yang seperti sudah lelah dengan keadaan, membuat Ryuji kebingungan dengan keadaan saat itu, dirinya seperti tidak berdaya , dirinya merasa belum bisa membahagiakan seorang Ibu yang telah membesarkannya
Ryuji
Ryuji
" Aku harus mencari cara baru, Aku sepertinya harus bekerja di luar kota saja, agar aku bisa mengirimi Ibu Uang setiap bulannya dan Obu tidak usah repot - repot berjualan lagi" Ujar Ryuji dalam hati sambil melihat Ibunya yang tertunduk lesu
Ryuji pun pergi meninggalkan Ibu Mira menuju teras rumahnya, Dia mengambil Hp miliknya dan menanyakan kepada deni sahabatnya yang sudah bekerja di luar kota.
Ryuji
Ryuji
" Di mana kontak Deni, Siapa tahu Dia bisa memberiku pekerjaan." sambil memegang Hp
Ryuji langsung saja menelepon sahabatnya itu, namun di balik pintu Ibu Mira sudah Diam berdiri mendengarkan percakapan mereka
" maaf nomor telepon yang anda tujubsedabg sibuk, silahkan tekan 1 untuk mengirim pesan suara"
Ryuji
Ryuji
" Sibuk lagi itu anak"
Ryuji
Ryuji
( menekan angka 1 untuk pesan suara) " Den , ini aku Ryuji, Aku mu minta pertolongan, Jika ada pekerjaan di kota sana tolong kabari Aku."
Mira
Mira
Kasihan Anakku, mungkin aku terlalu khawatir, Aku juga harus mencoba merelakan Dia,, Dia juga punya mimpi, Aku tidak bisa membuatnya diam di sini lebih lama.
mendengar Ryuji yang tampak sudah yakin dengan keputusannya, membuat Ibu Mira mencoba berdamai dengan ke adaan,, dan hanya bisa mendoakan jika memang Ryuji akan pergi ke luar kota, semoga Dia bisa mendaptkan apa yang Dia inginkan selama Ini

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!