NovelToon NovelToon

Love Story'

Prolog

Mungkin orang berpikir kalau Ellen masih berusia dua puluh lima tahun, tapi sebenarnya umurnya kini sudah berkepala tiga, lebih tepatnya tiga puluh dua tahun. Umur yang sudah cukup matang untuk berumah tangga.

Jangan kalian berpikir kalau Ellen tidak ada yang tertarik dengannya. Banyak pria yang tertarik dengan Ellen, tapi hatinya jatuh hati dengan seorang pria yang satu sangat sederhana. Teman dari satu kantornya dan satu ruangannya. Tapi sayang saat pernikahan nya tinggal hitungan hari,bhubungan mereka harus berakhir karena kekasihnya selingkuh dan membuat wanita selingkuhannya hamil.

Kedua, saat usianya dua puluh delapan tahun, Ellen kembali menjalin hubungan dengan seorang pria yang cukup tampan dan mapan. Pria itu sangat mencintai Ellen, untuk membuktikan ras cintanya pria itu ingin melamar Ellen. Padahal mereka masih dua tahun menjalin hubungan. Saat pria itu mengutarakannya pada kedua orangtuanya, orang tua pria itu menolak keras karena orang tua pria itu ingin pria itu harus melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Supaya dapat menjalankan perusahaan ayahnya dengan baik. Kekasihnya yang begitu sayang dengan orangtuanya, tidak bisa menolak keinginan orangtuanya. Akhirnya hubungan mereka berakhir tanpa ada kata putus dari pria itu. Pria itu hanya meminta maaf pada Ellen melalui surat. Ellen sangat sakit hati karena pria itu pergi begitu saja tanpa ada penjelasan apapun padanya.

Setelah satu tahun, Ellen menjalin hubungan dengan pria yang selama ini sebenarnya sudah jatuh cinta dengannya sejak lama. Pria itu adalah sahabat dari mantan kekasihnya yang kedua. Ellen yang dari dulu sudah sangat dekat dan mengenal pria itu membuat Ellen tidak susah untuk memutuskan menjalin hubungan dengan pria itu.

Saat hubungan mereka sudah memasuki dua tahun, mereka memutuskan untuk membawa hubungan mereka kejenjang yang lebih serius. Apalagi kedua orang tua kekasihnya menyetujui hubungan mereka. Tapi hal yang tidak diinginkan terjadi, sungguh kali ini membuat Ellen berubah total. Ellen yang selama ini selalu ceria, lembut, manja dan selalu optimis kini menjadi sosok gadis yang lebih banyak diam, dan selalu insecure dengan dirinya sendiri. Dia merasa kalau dirinya tidak akan pernah mendapatkan pria yang benar-benar mencintainya tanpa melihat kekurangannya. Sarah memutuskan untuk menutup hatinya dengan yang namanya cinta.

Hal itu terjadi karena dihari dimana dia dan kekasihnya bertunangan, tiba-tiba keluarga dari pihak kekasihnya datang dan mengatakan pada orang tua kekasihnya datang dan memberi tahu tentang masa lalu almarhum ayahnya yang selama ini dia tutupi dari teman prianya.

Papa nya Ellen adalah kepala polisi, tapi papanya kena kasus narkoba. Ayahnya dituding bekerja sama dengan pengedar narkoba, dan pemakai narkoba. Karena hal itu ayahnya dipecat secara tidak hormat dan masuk dalam penjara. Karena dipecat dan masuk dalam penjara membuat ayahnya stress dan mendapatkan serangan jantung. Setelah tiga hari dalam penjara, ayahnya Ellen ditemukan tewas dalam penjara. Karena hal itu membuat keluarganya Ellen digunjingkan para tetangga dan keluarga besar mereka di kampung. Ellen, ibunya dan adiknya perempuan yang tidak tahan mendengar gunjingan para tetangga dan keluarga besar mereka, memutuskan untuk pindah ke kota.

Ternyata salah satu keluarga dari kekasihnya tetangga Ellen dikampung. Kedua orang tua Kekasihnya tampak sangat terkejut mendengar masa lalu ayahnya Ellen. Ayah kekasihnya langsung memutuskan bahwa pertunangan mereka dibatalkan dan tidak akan pernah terjadi. Karena mereka tidak ingin punya menantu yang ayahnya narapidana dan menganggap sifat Ellen tidak akan jauh beda dari ayahnya.

"Saya tidak ingin harga diri saya dan keluarga saya jelek di pandangan kolega bisnis saya" ucap ayah dari kekasihnya. Keluarga kekasihnya memiliki perusahaan yang cukup berhasil dan Ellen bekerja di perusahaan kekasihnya sebagai manager pemasaran.

Di hari itu juga papa kekasihnya memutuskan untuk menikahkan kekasihnya dengan gadis pilihan papa mantan tunangannya. Kalau kekasihnya menolak maka kekasihnya tidak akan lagi dianggap dalam keluarga.

Ellen meyakinkan Kekasihnya kalau mereka berjuang bersama-sama dan menunjukkan bahwa cinta mereka sangat besar, pasti kedua orang tua kekasihnya akan menyerah. Tapi kekasihnya lebih memilih untuk menyerah karena takut dengan ancaman orangtuanya.

Satu Minggu Ellen mengurung dirinya dikamar sambil menangis, keluarga dan kedua sahabatnya sangat kuatir padanya. Setelah menghabiskan waktunya mengurung dirinya Ellen berubah total, Ellen jadi gadis yang pendiam, keras kepala, dan Ellen selalu merasa rendah diri.

Seminggu kemudian Ellen memutuskan untuk berhenti bekerja dari tempat mantan kekasihnya, Ellen lebih memilih membuka usaha sendiri. Dari uang yang selama ini ditabungnya, Ellen membuka cafe. Cafe nya cukup terkenal di kalangan remaja, karena menu makanan dan minuman yang ada di cafe Ellen sangat nikmat.

"El, ayolah apa tidak sebaiknya, kamu liburannya di tempat yang lain saja?" tanya Desi, salah satu sahabat Ellen. Desi sudah menikah dan memiliki seorang putra yang umurnya dua tahun. Desi yang mendengar dari ibunya Ellen kalau sahabatnya itu ingin liburan di kampung, langsung pergi menemui Ellen di cafe sambil membawa putranya.

"Tidak bisa, Des..." ucap Ellen sambil memeriksa bahan makanan yang ada di ruang pendingin cafenya.

"Kenapa?"

"Aku butuh refreshing, Des."

"Baiklah kalau kamu masih ingin tetap ke sana." akhirnya Desi menyerah membujuk Ellen tidak liburan ke kampung halamannya. Desi mengetahui bagaimana para tetangganya Ellen di kampung, kalau mereka suka menggunjing Ellen dan keluarganya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sudah dua hari Ellen tinggal di kampungnya sendiri. Saat dia datang ke kampungnya semua para gadis yang di kampungnya tidak suka dengan kedatangannya, tapi berbeda dengan para pria yang di kampungnya Mereka malah lebih sering menggoda Ellen. Karena Ellen wanita yang cantik di kampung mereka.

Selama dua hari di kampungnya, Ellen hanya pergi ke sungai dimana dulu dia sering menghabiskan waktunya dulu. Ellen akan kembali ke rumahnya kalau sudah jam enam sore. Dihari ke duanya di kampung, saat Ellen pulang dari sungai, Ellen yang ingin mengambil sayuran di taman belakang rumahnya sangat terkejut melihat seorang pria pingsan.

"Astaga, tuan apa anda baik-baik saja?" ucap Ellen dengan gugup.

"Tolong...Sa..ya..." ucap pria itu dengan terbata-bata.

Ellen yang merasa kasihan dengan pria itu langsung membopong pria itu masuk ke dalam rumahnya. Tanpa pikir panjang Ellen membawa pria itu masuk kedalam kamar orangtuanya dulu.

Saat meletakkan pria itu ke tempat tidur, Ellen baru menyadari kalau lengan pria itu mengeluarkan darah segar.

"Astaga, tuan ada apa dengan tangan mu?" tanpa pikir panjang Ellen langsung membuka baju pria itu, dan saat baju pria itu terbuka, Ellen dapat melihat jelas kalau lengan pria itu terluka. Dan lukanya tampak sangat dalam. Pria itu hanya meringis kesakitan saat Ellen menyentuh lukanya.

"Sepertinya kita harus ke rumah sakit" ucap Ellen panik.

Saat Ellen ingin bangkit, pria itu langsung menggemgam tangan Ellen. Pria itu menggeleng kepalanya sebagai tanda kalau dia tidak setuju ke rumah sakit.

"Tapi tuan, luka anda...."

"Tolong nona saya tidak ingin ke rumah sakit. Tolong saya nona..." karena pria yang ditolongnya tidak ingin kerumah sakit, Ellen menghela nafasnya dengan panjang.

"Baiklah kalau tuan tidak ingin ke rumah sakit. Tuan tunggu sebentar disini, saya akan mengambil obat-obatan yang ada di mobil saya" ucap Elle. Mendengar itu pria itu langsung melepaskan tangannya Ellen.

*******

DIPAKSA MENIKAH

Keesokan paginya Ellen bangun dari tidurnya, Ellen sangat terkejut dirinya ada di atas tempat tidur dan tidak melihat pria yang di tolong nya semalam.

"Kemana dia?" gumam Ellen sambil melihat sekeliling kamarnya.

"CK... Dia pergi begitu saja!" ucap Ellen yang baru menyadari kalau pria yang ditolongnya pergi.

Ellen bangun dari tidurnya dan memutuskan untuk membersihkan dirinya. Setelah dia mandi, Ellen sangat terkejut mendengar pintu rumahnya diketuk dengan sangat keras dan suara teriakan orang-orang memanggil namanya.

Dengan kesal, Ellen membuka pintu rumahnya dan dia sangat terkejut ketua RT nya, bibi dan pamannya di depan rumahnya.

"Dasar gadis pembawa sial. Kamu datang ke kampung ini apa tidak bisa membawa kebiasaan buruk mu yang di kota ke kampung ini" ucap bibinya dengan emosi.

"Bibi apa-apaan sih?" ucap Ellen dengan kesal karena bibi nya menghinanya.

"Sudah pak, bawa aja dia ke balai desa..." ucap salah satu warga yang juga hadir.

"Sudah tenang dulu, saya harus tanya dulu pada nak Ellen yang sebenarnya." ucap pak RT.

"Pak, apaan sih? Kenapa semuanya datang-datang marah-marah begini?" tanya Ellen dengan sedikit tenang.

"Begini nak, tadi pak Eko melihat seorang pria keluar dari rumah nak Ellen pagi-pagi sekali dan keadaannya sangat berantakan. Apa benar nak Ellen membawa pria ke rumah nak Ellen?"

"Benar, pak. Tapi...."

Plak...

Ucapan Ellen langsung berhenti karena bibinya langsung menamparnya dengan sangat keras.

"Mama, apa-apaan kamu? Kenapa kamu menampar Ellen langsung?" ucap pamannya Ellen, adik dari papa nya Ellen.

"Kenapa, sih pa? Itu hal yang pantas diterimanya. Dia sudah membuat keluarga kita semakin malu!" ucap bibi nya.

Para tetangga yang ada disana berteriak meminta kepala RT untuk membawa Ellen ke balai desa. Dengan terpaksa Kepala RT membawa Ellen ke kepala desa karena desakan masyarakatnya.

Sesampainya di balai Desa, Bibinya terus saja memukul Ellen. Sampai-sampai membuat wajah Ellen memar dan ujung bibirnya mengeluarkan darah segar. Hal itu terjadi karena Ellen tidak ingin mempertahankan dirinya kalau dia tidak salah dan tidak ingin menyebut nama pria yang dirumahnya.

Ellen sebenarnya ingin membalas apa yang dilakukan bibi nya tapi, tenaganya tidak ada karena semalam dan pagi ini dia tidak makan sedikit pun.

"Kamu sama papa kamu sama saja! Kalian membuat keluarga kita malu di desa ini" ucap bibinya Ellen dengan emosi.

"Cepat katakan siapa pria itu? Kamu harus menikah dengannya, jangan sampai kamu hamil di luar nikah dan malah semakin membuat keluarga kita malu!" ucap bibi nya.

Ellen lebih memilih diam saja, karena dia memang tidak siapa pria yang di Tolong nya. Sampai jam dua belas siang, Ellen masih saja dihakimi warga. Tak ada satupun yang memberikan dia minum atau pun makanan.

Sampai akhirnya mamanya dan adiknya datang. Masyarakat yang melihat kedatangan mamanya malah menghina mamanya yang tidak becus mengurus putrinya.

"Nak..." Mamanya langsung menangis melihat keadaan putrinya yang sangat memprihatinkan.

"Aku tidak apa-apa, ma. Ellen tidak salah, ma. Ellen hanya membantu pria itu saja" ucap Ellen sambil memeluk mamanya.

"Mama tahu, mama sangat mengenal kamu. Mama yakin mereka hanya salah paham saja. Sekarang lebih baik kita pulang ke kota saja, ya..." ucap mamanya. Ellen mengangguk kepalanya.

"Tidak bisa. Apa maksud kakak? Apa kakak akan membawa Ellen pergi begitu saja? Bagaimana kalau dia hamil?" cegah bibi nya yang tidak setuju dengan keputusan mamanya Ellen.

"Hamil? Saya sangat mengenal putri saya. Saya percaya dengan apa yang dikatakannya. Jadi jangan halangi saya untuk membawa putri saya pergi dari sini" ucap mamanya Ellen dengan tegas.

Mendengar hal itu membuat pamannya Ellen langsung bicara.

"Kak, Ellen memang putri kakak. Tapi dibelakang namanya ada nama keluarga Hardani. Itu artinya keluarga Hardani memiliki tanggungjawab untuknya. Begitu juga dengan Ellen, Ellen juga memiliki tanggungjawab untuk menjaga nama baik keluarga Hardani, keluarga dari ayahnya. Kalau dia hamil di luar nikah, keluar Hardani semakin tercemar. Cukup hanya bang Roy saja yang membuat keluarga kita malu." ucap pamannya Ellen.

"Begini saja, bagaimana kalau Ellen kita nikahkan dengan juragan? Aku sangat yakin, juragan akan menerima anak yang dalam kandungannya Ellen. Lagian juragan Karlo sangat suka dengan Ellen" ucap bibi Ellen.

Tentu saja membuat Ellen, mamanya dan adiknya sangat terkejut. Sedangkan masyarakat yang masih disana sangat setuju dengan usulan bibi nya Ellen.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Pak, ini data gadis itu" ucap asisten Rezza pada pria yang ditolong Ellen semalam.

Ternyata pria itu seorang pengusaha muda yang sangat sukses di mancanegara, namanya Leo Tak ada satupun kegagalan dalam hidupnya sejak dia menjadi pemimpin perusahaan yang dibangun kakeknya. Perusahaan nya terkenal dengan nama Angkasa Group. Perusahaan yang awalnya bergerak di bidang perkebunan, kini sudah semakin berkembang di bidang makanan, elektronik, hotel, mall dan Angkasa Group juga melakukan investasi.

"Letakkan saja. Apa kamu sudah mendapatkan yang ku minta?" tanya Leo tanpa mengalihkan pandangannya ke laptopnya.

"Sudah pak" mendengar itu Leo langsung mengehentikan kegiatannya, lalu menatap Rezza asistennya.

"Semuanya ada diberkas ini pak. Dari hasil yang saya periksa, gadis yang menyelamatkan bapak sepuluh tahun yang lalu adalah gadis yang sama menyelamatkan bapak semalam." mendengar hal itu Leo langsung membuka amplop itu dengan cepat.

Leo melihat foto Ellen dengan tampilan yang berbeda.

"Gadis itu bernama Ellen Hardani. Penampilan nona Ellen berubah saat dia lulus kuliah. Saya mendapatkan foto nona Ellen yang lama dari sosmed nya. Itu satu-satunya foto nona Ellen yang penampilannya seperti itu." ucap Rezza. Leo masih terus membaca data-data yang diberikan Rezza padanya.

"Pak, sepertinya anda lebih baik kembali ke desa itu" Leo mengerutkan keningnya saat mendengar apa yang dikatakan Rezza padanya.

"Saya mendapatkan laporan dari orang kita disana, kalau nona Ellen dapat masalah. Ada masyarakat yang melihat bapak keluar dari rumah nona Ellen, jadi mereka menganggap nona Ellen melakukan hal yang tidak benar di rumahnya. Dan...."

"Dan apa? Katakan yang jelas!" ucap Leo yang kesal karena Rezza menghentikan ucapannya.

"Nona Ellen habis di pukuli Bibinya dan hina pada warga disana"

"Kita kesana sekarang!" ucap Leo tanpa pikir panjang. Leo merasa bersalah karena membuat Ellen kena masalah di desa.

Leo sangat senang akhirnya dia menemukan gadis yang dicintainya pada pandangan pertama. Meskipun Ellen tampak sangat culun saat menolongnya, tapi ada getaran yang berbeda saat Ellen menyentuhnya. Apalagi Ellen menolongnya tanpa pikir panjang dan memikirkan nyawanya. Padahal saat itu mobil Leo api sudah dikelilingi api.

Setelah tiga empat jam, mereka sampai di kampung Ellen. Tujuan Leo ke kampung itu semalam karena ingin meninjau tanah yang ingin dibeli perusahaannya.

...****************...

Kedatangan Leo

Betapa terkejutnya Leo saat mendengar bibi nya Ellen mengatakan kalau Ellen harus menikah dengan juragan yang ada di kampung itu.

"Saya tidak setuju..." Ellen, dan yang lainnya langsung menatap Leo yang sudah berdiri di depan pintu balai desa.

Ellen yang masih ingat wajah Leo, langsung terkejut melihat kedatangan Leo. Secara refleks Ellen langsung bangkit berdiri dari tempat duduknya. Tentu saja hal itu membuat mamanya dan adiknya menatapnya.

"Untuk apa dia kembali lagi?" gumam Ellen.

"Kak, apa pria itu yang kakak tolong?" bisik Kartika adiknya Ellen.

"Emm..."

"Baguslah, dengan begitu kakak tidak akan jadi menikah dengan bandot tua itu" ucap Kartika sambil menatap penampilan Leo dari atas sampai bawah.

"Diamlah..." ucap Ellen dengan kesal karena ucapan adiknya.

Bibi dan yang lainnya tampak sangat terkejut melihat kehadiran Leo yang tiba-tiba. Apalagi melihat ketampanan Leo membuat para gadis yang ada disana tampak sangat terpesona dengan Leo. Melihat ketampanan Leo membuat bibi nya tampak sangat kesal dan tidak percaya.

"Siapa kamu?" tanya bibi dengan menatap tajam Leo.

"Saya pria yang bersama dengannya semalam" tentu saja membuat bibi dan yang lainnya terkejut mendengar ucapan Leo.

"Ellen apa benar dia pria yang bersama mu semalam?" tanya bibi yang masih tidak percaya. Dia tidak suka kalau Leo menikah dengan Ellen.

Bukannya menjawab pertanyaan bibi nya, Ellen menghampiri Leo dengan kesal.

"Apa yang kamu lakukan disini? Seharusnya kamu pergi jangan kembali." ucap Ellen dengan kesal. Mendengar ucapan Ellen membuat semuanya langsung percaya kalau Leo adalah pria yang bersama Ellen semalam.

Pak RT langsung menghampiri Leo dan Ellen Sete mengetahui kalau Leo pria yang bersama Ellen.

"Maaf anak muda, saya RT dikampung ini. Kalau boleh tau nama nya siapa?" tanya pak RT dengan sopan.

"Nama saya Leo, pak"

"Baiklah kalau begitu, karena nak Leo di sini apa bisa kita bicara sebentar?" Leo mengangguk kepalanya.

Pak RT mengajak Leo, Ellen, mamanya Ellen dan pamannya untuk bicara empat mata di ruangan kosong.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Begini nak Leo, demi kebaikan bersama saya sebagai RT disini, nak Leo dan nak Ellen menikah dihari ini juga. Bagaimana?" Ellen dan mamanya sangat terkejut mendengar ucapan pak RT.

Sedangkan Leo tampak tenang dan bibinya Ellen tampak tidak suka. Padahal dia dari tadi yang memaksa Ellen untuk menikah dengan pria yang bernama dengan Ellen semalam. Tapi saat melihat ketampanan Leo, bibi ingin sekali membatalkannya. Dia ingin Leo menikah dengan putrinya, karena dia merasa Leo tidak cocok dengan Ellen.

"Baik, pak." ucap Leo.

Ellen langsung bangkit berdiri setelah mendengar persetujuan Leo.

"Apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Ellen sambil menatap Leo dengan tajam.

"El..." mamanya langsung menegur Ellen.

"Ada hal yang penting yang harus ku katakan padanya, ma..." ucap Ellen pada Mamanya.

Karena Leo tampak diam saja, membuat Ellen langsung menarik tangan Leo untuk menjauhi dari mamanya dan yang lainnya.

"Apa maksud mu? Kenapa kamu langsung menyetujuinya?" tanya Ellen dengan Curiga pada Leo.

"Aku hanya ingin menyelamatkan mu, apa kamu ingin menikah dengan juragan yang dikatakan bibi mu?"

"Aku bisa mengatasi nya sendiri"

"Dengan cara apa?" Ellen langsung terdiam, dia pun juga tidak tahu bagaimana caranya.

Karena frustasi Ellen langsung bersandar di dinding lalu jongkok. Ellen mengusap wajahnya dengan kasar. Leo yang melihat hal itu mengetahui kalau Ellen tampak tidak setuju menikah dengannya.

"Aku tahu kalau kamu tidak setuju dengan keputusan ini. Kamu tenang saja, setelah kita keluar dari dari desa ini kamu bisa bebas. Kalau kamu ingin kita bercerai, aku akan siap. Anggap saja pernikahan kita ini pernikahan kontrak" ucap Leo.

Mendengar itu Ellen langsung mendongakkan kepalanya menatap Leo. Ellen ingin sekali marah, tapi dia tidak tahu kenapa dia harus marah pada Leo. Seharusnya dia mengucapkan terimakasih karena Leo menyelamatkannya dan mengerti dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Akhirnya kini dengan pakaian seadanya Leo dan Ellen menikah dihadapan warga desa. Acara pernikahannya diadakan di balai Desa. Menunggu asisten Rezza membawa berkasnya, mama nya Ellen ingin bicara berdua dengan Leo.

"Apa Tante bisa mengajukan permintaan? Tante tahu tidak seharusnya Tante mengajukan permintaan, malahan seharusnya Tante mengucapkan terima kasih padamu" ucap mamanya Ellen dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Tidak apa-apa, Tante. Katakanlah, Tante ingin mengajukan permintaan apa?"

"Tante mendengar apa yang kamu katakan pada Ellen, kalau kamu akan membebaskannya dan menceraikannya setelah keluar dari desa ini" Leo langsung membulat kan matanya karena mamanya Ellen mendengar ucapannya pada Ellen.

"Tante bukan begitu..."

"Saya tahu kamu mengatakannya karena kamu melihat Ellen seperti yang tidak setuju dengan keputusan ini." ucap mamanya Ellen dengan tersenyum.

"Apa Tante setuju dengan pernikahan ini? Kalau Tante setuju, bukannya itu berarti Tante tidak mempercayai putri Tante?" tanya Leo dengan serius.

"Kamu salah, nak. Tante sangat mengenal putri Tante bagaimana. Dia tidak akan mungkin melakukan hal yang paling dibenci oleh agama.

"Saya setuju dengan pernikahan ini, karena tidak ingin orang-orang di desa ini menghina putri saya lagi." Leo mengerutkan keningnya saat mamanya Ellen mengatakan lagi.

"Tante hanya meminta, kalau kamu ingin menceraikan Ellen tolong tunggu satu tahun lagi. Saya tidak akan sanggup mendengar hinaan orang lagi pada putri saya, kalau Putri saya diceraikan padahal baru beberapa hari menikah" sambung mamanya Ellen dengan air mata yang sudah mengalir.

"Saya mohon tolong kabulkan permintaan wanita tua ini, nak. Saya yang akan menjelaskan pada putri saya, nantinya"

Melihat mamanya Ellen yang tampak seperti itu membuat, Leo merasa bersalah. Sebenarnya Leo sangat senang karena dia akan menikahi gadis yang dicintainya selama ini. Tapi karena melihat Ellen yang seperti tidak suka, membuat Leo mengatakan hal itu.

"Tante tenanglah, saya akan mengikuti keinginan Tante" ucap Leo. Mendengar ucapan Leo membuat Mamanya Sarah langsung memeluk Leo dengan bahagia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Astaga, jadi kak Leo akan menikah dengan gadis itu?" cicit Chelsea saat mendengar apa yang dikatakan Rezza.

Chelsea adik satu-satunya Leo. Chelsea mengetahui siapa gadis yang akan dinikahi Leo, karena Chelsea lah yang menjemput Leo dari rumah Ellen.

"Nona tolong kecilkan suaranya. Saya pergi dulu, pak Leo pasti sudah menunggu saya" ucap Rezza.

Saat Rezza ingin mengambil surat-surat yang diperlukan untuk pernikahan Leo dan Ellen, Chelsea merampas surat itu dari tangan Rezza. Dengan terpaksa Rezza memberi tahu untuk apa surat-surat itu.

Saat Rezza ingin memutarkan tubuhnya, bertapa terkejutnya Rezza dan Chelsea melihat kakek Bryan ada di depan pintu. Kakek Bryan adalah kakeknya Leo dan Chelsea, satu-satunya wali Leo dan Chelsea sejak kedua orangtuanya Leo dan Chelsea meninggal karena kecelakaan.

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!