Suara riuh disebuah rumah besar,dan kesibukan terlihat disana, acara pernikahan seorang gadis cantik yang di jodohkan dengan pria tampan dambaan kaum wanita.
Kesibukan di rumah itu terlihat saat semua sedang mempersiapkan pesta pernikahan yang di selenggarakan oleh keluarga Hartawan,pernikahan sang putri yang di selenggarakan secara private.
Di sebuah kamar yang luas terlihat gadis cantik dengan senyum manisnya sedang sibuk merapihkan tampilannya dan di sudut lain terlihat gadis yang sedang duduk dan sedang memoles wajahnya yang di lakukan oleh tim MUA.
" Lila... "
Wanita cantik itu memanggil nama seseorang yang dia ucapkan sebuah nama.
" Hani, lo panggil gw? "
Seorang gadis berhijab mendekat pada wanita bernama Hani yang sedang dipoles wajahnya memanggil namanya
" Lila.. gw mau ngomong sama lo...Sekarang..!!
Hani berbicara dengan mata sendu namun penuh keseriusan.
" Lo mau ngomong apa? biasanya juga langsung ngomong, coba ngomong.. gw bakal dengerin kok.. "
Lila langsung menarik satu kursi dan duduk di dekat Hani.
" Lila, tol..tolong gw.. " kata itu meluncur dari bibir perempuan bernama Hani.
Hani memegang tangan Lila dengan erat dan memandang sahabatnya sekaligus adik angkatnya dengan sendu, tak terasa air mata Hani keluar dengan sendirinya.
Lila yang melihat Hani menangis dan menatap penuh tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada Hani . Lila langsung memeluk tubuh Hani dengan erat.
" Tenang Han...lo bisa cerita, apa yang lo mau omongin sama gw? apa hal yang mengganjal hati lo? gw bakal dengerin lo kok...walaupun lo nanti sudah bersuami,lo tetep sahabat gw dan kakak gw.. "
Lila mencoba menenangkan Hani yang tambah histeris. dengan situasi Hani yang sekarang sangat kacau Lila mencoba menghubungi kakaknya Hani yaitu Nadia.
Beberapa saat kemudian,datanglah Nadia dan kedua orang tuanya masuk dalam kamar pengantin.
" Lila ada apa nak..."
Ibu Hani masuk dengan wajah khawatir, dan menanyakan apa yang terjadi pada sang putri yang mengis begitu histeris.
" Lila juga nggak tau bun, Hani belum sempet ngomong sama Lila..dia udah nangis begitu."
Lila bingung harus menjelaskan apa, karena diapun tak tau apa yang terjadi pada sahabatnya.
" Bundaaa.... Ayah... Ha.. Hani..nggak bisa nikah,aku mohon Ayah...bun.. hiks..hiks.. "
Perkataan Hanni sontak membuat semuanya kaget bukan main, karena tak lebih dari satu jam Hani akan melaksanakan ijab Qobul.
" Hani...!! Kamu jangan main-main, kamu kemarin sudah setuju sama perjodohan ini, trus kenapa sekarang kamu menolak, kenapa? apa kamu mau mempermalukan keluarga kita di depan keluarga Abraham !!"
Ayah Hani yaitu Danu Hartawan sangat marah dengan perkataan sang putri yang seenaknya ingin membatalkan pernikahan nya.
" Ta.. tapi, akan lebih memalukan kalau Hani menikah dengan anak om Malik Ayah.. mereka akan kecewa, karena Hani.. sedang hamil ayah.. hiks hiks.. "
Bagai petir menyambar , tubuh mereka langsung lemas dan terkejut dengan apa yang Hani katakan, mereka tak menyangka jika Hani sedang berbadan dua..
" Siapa yang berbuat ini sama lo Han... bilang ke gw!!
Lila yang mendengar sahabatnya sekaligus saudara angkatnya mengguncang tubuh Hani pelan, dia Kecewa kenapa dia sapai kecolongan karena Hani hamil.
" Lil... Lila...maafin gw, maafin gw Lil.. gw salah.. ini akibat apa yang gw lakuin ke lo, gw pengkhianat Lil.. maaf..."Kata kata yang meluncur dari bibir Hani membuat Lila semakin bingung.
Hani bersimpuh di hadapan Lila,dan semua orang melihat Hani yang bersimpuh di hadapan Lila sontak kaget, bertanya-tanya apa yang terjadi antara mereka.
" Coba lo cerita ke kita kenapa lo bisa hamil dan siapa yang ngelakuin semua ini sama lo dek? " ucap Nadia kakak Hani.
" Lila maafin gw, karena gw udah berkhianat ke lo.. hiks ..hiks " ucap Hani yang sudah menangis sesegukan.
" Galang .. dia yang lakuin ke lo..?? Jawab Hanii...!! bentak Lila pada Hani yang masih bersimpuh di depan Lila.
Bentakan Lila membuat Hani tambah histeris, dan kedua orang tua Hani pun tak bisa berkata-kata lagi, yang di benak mereka hanya bagaimana caranya mereka menjelaskan pada keluaga Abraham yang terkenal dengan kekuasaan nya.
Sementara Hani masih bungkam siapa lelaki yang menodainya sampai dia hamil.
" Gimana ini ayah, pasti keluarga Abraham sangat marah ,mereka juga pasti nggak akan tinggal diam dengan apa yang Hani perbuat, semoga keluarga kita selamat dari kemiskinan.. jika,pernikahan ini di batalkan."
Ucap Nadia pada kedua orang tuanya,
karena dia juga khawatir dengan nasib keluarganya, dia tahu semua bagaimana sang ayah merintis usaha mereka dengan jerih payah sang ayah yang sangat gigih sehingga keluarganya sudah dibilang berlebih.
" Lila siapa Galang ? Kamu belum pernah cerita sama kita?
Ayah Danu menatap Lila dengan pandangan yang sulit diartikan.
" Dia.. dia teman Lila ayah, dia seorang dokter di salah satu Rumah Sakit Swasta.
Penjelasan Lila membuat ayah Danu berfikir sejenak, dan memandang Lila dengan pandangan yang datar.
Ayah Danu membelai kepala Lila yang terbalut hijab.
" Lila... mau kah kamu menolong ayah nak? demi keluarga Hartawam..? ayah Danu menatap Lila dengan pandangan sendu dan sulit diartikan
Lila menatap ayah angkatnya dengan wajah sedihnya " Apa yang harus Lila lakukan untuk menolong ayah ,dan keluarga Hartawan,kalau Lila bisa bantu pasti akan Lila lakukan " tanya Lila dengan mengusap lengan sang ayah angkat.
Mendengar penuturan Lila Ayah Danu tersenyum kearah Lila.
" Lila, ayah mohon menikah lah dengan Ray.. kamu juga anak ayah juga bunda, sama saja keluarga Abraham menikahkan anaknya dengan keluarga Hartawan." Betapa terkejutnya Lila mendengar permintaan Danu yang membuat dirinya terlihat mematung .
Hani tak tega melihat sahabat juga adik? angkatnya itu terlibat dengan janji kedua keluarga " Tapi ayah... Lila...
" Kamu diam Hani, pikirkan langkah apa yang akan kamu ambil setelah kejadiannya seperti ini."
Ayah Danu memotong perkataan Hani yang ingin mewakili Lila untuk menolak permintaan ayahnya.
" Ayah.. tapi, Lila itu ..
Bunda Maya ibu dari Hani mencoba untuk membantu Lila untuk menolak namun...
" Bun.. ayah nggak ingin dengar kamu mengungkit apa yang terjadi di masa lalu, dan jika kamu sampai mengungkitnya, aku juga akan mengingatkan jika kamu sudah berjanji pada kedua sahabat kita untuk merawat Lila seperti Nadia juga Hani.."
Ayah Danu lagi-lagi memotong perkataan sang istri yang akan mengungkit jika Lila hanya anak angkat mereka.
" Aku sebenarnya kurang setuju jika Lila di libatkan dengan urusan antara Kakek dengan keluarga Abraham,bukan karena Lila hanya adik angkatku, tapi.. dia berhak untuk memilih jalan hidupnya sendiri, Nadia liat memang Lila juga nggak kalah penampilannya dengan Hani...dia cantik, pintar juga baik..tapi, kakak hanya ingin Lila iklas dengan keputusan yang Lila ambil jika menyetujui usul ayah, yang terpenting kamu juga bahagia Lila.."
Nadia mengutarakan apa yang ada di benaknya, walaupun Lila bukan adik kandungnya namun, dia menyayangi Lila sama seperti sayang nya ke Hani.
Bunda Maya menggenggam erat tangan Lila " Bunda sebenarnya setuju-setuju aja tapi, apa kamu mau Nak.. apakah kamu belum punya pacar atau mungkin sedang dekat dengan seorang pria.."
Bunda Maya bukan tak setuju dengan usul sang suami, namun.. bagaimanaa dengan keluarga Abraham yang menginginkan keturunan kandung dari Hartawan.
" Bagaimana Lila? Apapun yang kamu putuskan, kami tetap menyayangimu. " Ucap Ayah Danu menepuk nepuk bahu putri angkatnya.
" Apa yang harus aku lakukan, apa ini saatnya aku balas budi pada mereka karena merekalah aku hidup dengan layak"
Batin Lila mencoba menenangkan dirinya dan menatap kedua orang tua yang membesarkannya.
Melihat Nadia yang menjadi kakaknya yang menyayangi nya, Hani yang menjadi sahabat dan saudaranya yang selama ini selalu ada untuknya, walau kenyataannya dia sudah bermain di belakang Lila bersama Galang pria yang dulu selalu berusaha mendapatkan cinta Lila.
Terlihat Lila menghela nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar "Bismillahirohmanirrohim ...apapun keputusan kalian aku terima.. "
Ucapan Lila sontak membuat senyum yang tadinya redup kini menghiasi wajah mereka. Sedang Hani langsung menghabur dalam pelukan Lila
" Maaf... Maafin gw Li... gw salah, gw...
Hani menangis sedih mengingat apa yang dia lakukan pada saudaranya itu.
" Ssssttt... Lo bukan pengkhianat, lo berhak bersama siapapun, karena Galang bukan siapa siapa gw,dan setelah beres semunya..gw bakal temenin lo buat tuntut tanggung jawab Galang" Ucap Lila dengan menangkup wajah kakaknya itu dan menghapus air mata di wajah Hani
" Lilaaaa.... hiks.. hiks... "
Hani menangis haru dengan pengorbanan sang sahabat untuk keluarga nya terutama dirinya.
B E R S A M B U N G
Ketemu lagi sama karya terbaru ku semoga kalian suka...
Jangan lupa Like... Comment juga vote setiap episodenya...
Jangan sampe kalian lewatkan kisah selanjutnya...
Salam Sehat untuk kita semua❤❤😘😘
Ayah Danu mulai bicara pada calon besannya yaitu dari keluarga Abraham.
Terdengar suara dari kamar sebelah, seorang laki-laki yang dengan lantang menolak menikah dengan pengantin pengganti,dan menginginkan lebih baik dihentikan dari pada menikahi wanita yang tak tahu asal usulnya.
Namun dengan bujukan sang ayah juga sang kakek, terpaksa laki-laki itu menyetujuinya, dan meminta syarat untuk pernikahan itu di rahasiakan, dalam waktu yang tak di tentukan.
Beberapa saat kemudian terdengar kata
"SAH" begitu lantang di ucapkan.
Kini di dalam kamar pengantin itu terlihat gadis cantik berhijab mengenakan gaun pengantin sedang melihat penampilannya.
Dalam hatinya dia hanya bisa berdoa supaya dia bisa menjalani rumah tangga yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Pernikahan Dalila Sena Garwita gadis berhijab yang rela menggantikan saudara angkatnya yang terpaksa menolak pernikahannya di lanjutkan karena telah berbadan dua, dan mirisnya kehamilannya di dapat dari orang yang sedang mendekati Dalila atau biasa disapa Lila.
Untuk membalas budi pada keluarga Hartawan, Lila rela di jadikan pengantin pengganti untuk saudara angkatnya.
Flasback on
" Malik... aku ingin bicara dengan mu dan juga anakmu "
Ayah Danu menemui Papa Malik Abraham untuk berbicara tentang pembatalan pernikahan Hanindya Hartawan dengan anak dari Malik Abraham, cucu dari konglomerat Azman Abraham pemilik perusahaan raksasa dibidang otomotif juga arsitektur " AZ Group"
Gilbert Ray Abraham biasa disapa Ray pria blasteran Indonesia- Italy ini mempunyai bentuk wajah bulenya, dan banyak di gilai kaum wanita.
Papa Malik menyetujui namun banyak tanya di benaknya pada sang sahabat" Ada apa Danu..?
Saat ini mereka berada di dalam ruang kerja Danu, ada Kakek Azman, Papa Malik.. dan juga mama Jasmine dan ada Ray sang calon pengantin.
Ayah Danu terlihat menghembuskan nafasnya dengan kasar dan memandang wajah setiap orang yang ada di ruangan itu.
" Sebelumnya kami sekeluarga mengucapkan permintaan maaf kami pada keluarga kalian, karena peristiwa ini membuat kami dilema, anak ku Hani calon menantu kalian menolak menikah dengan Ray, karena dia sedang mempunyai gubungan dengan seseorang dan ternyata mereka sudah melangkah terlalu jauh dan sekarang Hani sedang mengandung, dan baru saja Hani menangis dan menceritakan jika dia sedang berbadan dua, jadi tak bisa melanjutkan pernikahan ini, karena tak mau buat keluarga kita tambah malu" Betapa terkejutnya mereka dengan penjelasan Danu membuat keluarga Abraham tak serta merta percaya penuturan sang calon besan.
Ray terlihat mengeratkan rahangnya yang mengeras menatap tajam kearah ayah Danu " "Lalu bagaimana sekarang?"
Ray menatap dingin kearah Danu, dengan nada datarnya Ray menanyakan perihal pernikahannya.
Danu memandang wajah calon menantunya, terlihat kekecewaan mendalam di hati Ray
" Sebelumnya saya dan keluarga sudah pertimbangankan, jika Ray masih bisa menikah dengan putri kami yang lain yaitu Lila.. "
Ungkapan Danu membuat keluarga Abraham bertanya-tanya seperti apa bakal mantunya kini.karena mereka baru mendengar nama Lila di keluarga Hartawan.
" Perasaan kamu punya dua anak saja Dan, kenapa sekarang ada tiga?"
Pertanyaan Kakek Azman membuat Danu menundukkan wajahnya dan terlihat sedih.
" Sebenarnya dia adalah anak angkat kami, dia anak sahabat kami yang kami angkat sebagai anak karena dia tak punya siapapun di dunia ini, kenapa saya bilang dia putri kami.. Karena kami menyayanginya tak ubahnya seperti anak kandung,tak pernah sedikitpun kami ingin menganggap dia orang asing, karena dia anugrah yang paling indah di berikan Tuhan untuk keluarga Hartawan. Memang selama ini dia hidup dilingkungan kita, tapi.. dia seorang yang sederhana.
Perkataan Danu membuat keluarga Abraham sangat penasaran dengan wajah Calon menantu mereka.
Papa Malik memandang anak sulungnya " "Bagaimana Ray..? "
kini papa Malik menanyakan keputusan Ray.
Ray menatap dingin kearah Danu dan orang yang ada disana " Ray menolak pernikahan ini di lanjutkan, Ray sangat muak dengan keadaan separti ini, om Danu dengan seenaknya menikahkan Ray dengan wanita yang Ray tak tau dia dari mana dan pantas atau tidak nya dia ada di samping Ray"
Perkataan Ray membuat semua orang saling pandang, dan menghela nafas berat.
Sedang papa Danu merasa tak terima anak angkatnya dihina begitu rendahnya,dia belum tau saja seorang Lila yang di bilang gadis paket komplit.
" Papa juga kakek, mengharapkan kamu tetap menikah, karena bagaimana pun kamu harus menjaga marwah keluarga kita."
Ucapan sang papa membuat Ray sangat kacau,banyak yang dia korbankan untuk menyetujui permintaan kakeknya yang sangat dia sayangi, namun dengan begitu mudahnya sang calon istri mengecewakan kedua keluarga.
" Baik, aku akan menikahinya.. namun dengan hanya akad nikah,dan setelah itu aku akan pergi.. karna tugasku sudah selesai"
Perkataan Ray membuat semuanya kaget apalagi Danu sebagai ayah dia sangat benci dengan kata-kata Ray, bagaimana pun Lila juga putrinya, jika pernikahan itu tak terjadi maka taruhannya nama baik dan juga mereka siap untuk tidak punya apapun.
" Baik, selagi kamu bisa bersikap baik pada putri kami.. "
" Hemm"
Flasback off
Setelah selesai dengan dokumen yang harus di ganti, karena mempelai wanitanya harus diganti.
Tak butuh waktu lama akhirnya Ray melakukan ijab Qobul dengan lancar dan hanya dengan satu tarikan nafas Ray menyelesaikan nya dengan lancar.
Setelah selesai ijab Qobul, Ray menandatangani dokumen pernikahannya dan dengan cepat dia beranjak dari tempat duduknya.
Semua orang yang melihat Ray bangkit dari tempat duduknya pun ikut berdiri.
Malik menepuk bahu Ray pelan " Sabar, istrimu masih diatas, duduklah.. nanti juga muncul dan duduk di samping kamu.. "
Goda sang Papa yang melihat tingkah sang putra seperti tak sabar.
Ray menatap sang papa jengan pandangan jengah " Ray mau pergi, karena tugas Ray sudah selesai.. terserah kalian, mau diapakan wanita itu...Ray permisi" Ucap Ray dan langsung melangkah keluar dari kediaman keluarga Hartawan.
" Ray... Ray.... Mike cepat susul Ray.. " teriak Papa Malik pada Asisten Ray sekaligus sahabatnya dan dengan cepat Mike melangkah meninggalkan tempat acara.
Disisi lain Lila yang sudah melangkah ke meja akad dengan di temani Nadia, melihat punggung lebar nan kokoh seorang pria yang melangkah pergi dari meja akad dengan sangat buru-buru.
Sementara semua orang meneriakinya, untuk berhenti namun dia dengan langkah pasti dan tanpa menoleh ke belakang pergi dari tempat acara.
Visual Dalila Sena Garwita
" Ayah... ada apa yah? Suara lembut Lila mengalihkan pandangan para tamu yang hadir pada gadis dengan balutan gaun pengantin warna putih dan dengan dandanan sederhana namun tak mengurangi kecantikan alaminya.
Danu kaget dengan sentuhan tangan Lila, dan memandang sendu sang putri angkat..
lalu menuntun ke bangku kosong di meja akad.
" Ini mempelai wanitanya pak penghulu " ucap Danu seraya memeluk tubuh sang putri dengan rasa teramat sesak.
" Silahkan tanda tangani berkasnya nona Dalila " ucap sang penghulu menyerahkan semua dokumen yang perlu ditanda tangani.
Setelah selesai akhirnya sang penghulu mohon pamit karena akan ketempat lain.
Kini Lila di bimbing oleh sang ayah kearah keluarga sang mertua.
Mama Jasmine melihat menantunya tersenyum lebar dan tiba-tiba sangat senang melihat sang menantu sesuai dengan keinginannya selama ini.
" Lila ini mereka keluarga suamimu, ini ibu mertua kamu Jasmine, papa mertua kamu Malik, kakek suami kamu Azman Abraham, dan si cantik ini adalah Dalila menantu kalian " ucap Danu salin mengenalkan diri.
" Masyaallah menantu ku cantik sekali" puji mama Jasmine melihat wajah cantik milik Lila.
"Ah.. tante bisa aja, tante juga cantik.." ujar Lila mencoba untuk bersikap biasa saja walaupun hatinya terasa sakit saat ini.
Bagaimana tidak, dia harus menerima kenyataan jika saudara angkatnya hamil dengan laki-laki yang dia impikan menjadi suaminya, trus harus menikah dengan calon dari saudara angkatnya tanpa saling mengenal dan tanpa saling melihat wajah masing-masing dan sekarang dia di tinggal oleh suaminya sendiri yang baru saja menikahinya dan menolak melihat wajahnya.
Sangat miris nasib seoarang Dalila saat ini.
Namun apapun itu sudah jadi takdir yang harus di jalani saat ini.
" Mulai saat ini tolong panggil saya mama, ini papa dan ini kakek yaa.. kamu sekarang menantu keluarga Abraham " ungkap Nyonya Jasmine pada Lila.
Lila hanya bisa patuh pada mertuanya, dan di atas lantai dua terlihat Hani melihat perlakuan Ray yang sangat tega meninggalkan Lila membuat hatinya sakit karena nya Lila harus mendapatkan harga mahal yaitu istri yang hanya di atas kertas,.
" Kamu kenapa? kok nangis? Sedih? Menyesal? Atau jangan-jangan kamu merasa bersalah dengan keadaan Lila sekarang? Tanya Nadia tiba-tiba yang sudah ada disampingnya.
" Kak, ini semua kesalahanku tapi.. liat,Lila yang menanggungnya.. aku jahat kak.. hiks..hiks.. " ungkap Hani dengan deraian air mata yang jatuh dari matanya.
" Sudahlah itu sudah terjadi, mau di balikin ke semula juga nggak akan bisa, yang ada malah tambah kacau " ujar Nadia berusaha menenangkan hati sang adik.
Di depan rumah sudah tak ada tamu datang mereka semua telah kembali sekarang, tinggal keluarga Abraham dan juga keluarga Danu.
" Sayang, kamu kemasi barang-barang kamu dan nanti kamu ikut kita." ucap mama Jasmine.
" Iya kak, biar Dini ada temennya.. BT tau nggak sih, mama kalau udah arisan sosialitanya.. " sela Dini adik dari Ray.
" Pa, kakek, mama juga Dini maaf sebelumnya boleh Lila disini saja bersama ayah juga sama bunda, sebelum mas Ray menjemput Lila sebagai istri dia, Lila tidak akan tinggal dengan kalian" ucapan Lila mambuat mereka saling pandang.
Papa Malik menghela nafas berat dan terpaksa mengiyakan keinginan menantunya itu.
B E R S A M B U N G
Jangan lupa
Like
Coment
Vote
Di lain tempat tepatnya di sebuah hotel yang biasa dia kunjungi saat melakukan one night Stand bersama para wanita malam nya.
Dia Gilbert Ray Abraham seorang Cassanova kelas atas, tak sembarangan wanita bisa naik di atas ranjangnya. Dengan masih memakai baju yang dia pakai saat acara pernikahannya dengan gadis yang tidak pernah dia lihat dan tak pernah dia kenal.
Ray memang seorang Cassanova, dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan, apalagi dengan dirinya yang lama hidup bebas di luar negri, namun sang kakek sudah menentukan wanita pilihan keluarganya. Dan itu kesepakatan dia dengan sang kakek,maka dari itu dia hidup bebas karena setidaknya dia sudah melampiaskan emosi dan kekecewaan nya untuk mempermainkan perasaan wanita.
Kejam memang, tapi... itulah Seorang Ray Abraham.
" Ray... " Sapa Mike saat masuk dalam kamar hotel itu
" Ngapain lo kemari, gw pengen sendiri Mike" ucap Ray memandang nanar ke arah jendela
" Gw tau lo kecewa sama keluarga lo, tapi.. bagaimana pun wanita itu sudah jadi istri lo.. " ucap Mike mencoba memberikan pengertian pada Ray.
" Iya ..wanita itu udah jadi istri gw namun hanya diatas kertas, walaupun keluarga gw nerima dia jadi menantunya. " Ungkap Ray dengan wajah yang terlihat menyiratkan emosi jiwanya.
.
.
.
.
Sementara itu di kediaman keluarga Abraham mereka sedang duduk di ruang tengah sehabis makan malam mereka bersantai sejenak.
" Yah.. gimana nih, Ray belum mau menerima Lila jadi istrinya Jas takut kalau Lila pasti akan kecewa dan ninggalin Ray.. " ucap Jasmine mama Ray pada mertuanya.
" Sebaiknya biarkan dulu dan nanti kalau mulai tenang kita suruh Ray jemput Lila untum tinggal bersamanya. " ucap Kakek Azman menanggapi dengan tenang
" Aku rasa juga gitu, biar Lila pun lebih bisa menerima kenyataan, kasihan gadis malang litu" ucap Papa Malik
" Tapi, Dini ngrasa kak Lila lebih cantik dari Hani deh,udah begitu sepertinya dia bukan gadis yang lemah" ucap Dini anak kedua tuan Malik.
.
.
.
.
Keesokan hari nya Lila sudah siap dengan seragam putih dan hijab putih kebanggaannya.
"Assalamualaikum semua.." salam Lila pada semua yang ada di meja makan.
"Wa'alaikumsalam"balas semuanya kompak
" Kamu mau mulai kerja nak? tanya Ayah Danu yang melihat Lila dengan memakai seragam perawatnya
" Iya yah, kan Lila cuma ijin dua hari.. " ucap Lila dengan menyendokkan nasi ke piringnya.
" Yah, bun.. nanto siang aku sama mas Niko harus balik lagi ke Surabaya.. " ucao Nadia tiba-tiba
" Lho.. kenapa bukannya kamu mau disini dulu sementara? tanya Bunda Maya pada anak sulungnya.
" Mas Niko mendadak dapet proyek baru bun " jawab Nadia
" Iya bun, yah... maaf kalau Niko harus bilang ini sama kalian" ucap Niko tak enak hati dengan mertuanya
" Nggak papa.. mau gimana lagi, yang penting kalian rukun dan baik-baik saja.. " ucap ayah Danu.
" Han.. kamu kenapa? tanya Bunda Maya penasaran karena melihat Hani banyaj melamun
" Eh... ng... nggak papa kok bun, Hani baik-baik saja.. " ucap Hani dengan sedikit gugup
" Han.. jangan khawatir aku ada buat kamu, dan kita semua sedih kalau kamu sedih.. jangan dipikirin.. nanti setelah Galang balik dari seminar aku akan bantu ngomong sama dia, seenak nya saja dia buat kamu begini, masih santai gitu dia berkeliaran di luar sana " ujar Lila dengan kesal.
" La... maafin aku, karena aku kamu...
" Sssttt... ini keputusan aku bukan salah kamu,udah jangan dipikirin aku baik-baik saja " ucap Lila memeluk tubuh Hani
Semua yang melihatnya penuh rasa haru dengan pengorbanan Lila dan kesabaran Lila.
.
.
.
Tanpa terasa leenikahan dadakan Lila dan Ray sudah dua bulan dan dengan masa itu sama sekali tak ada kabar tentang Ray, sebenarnya sebagai orangtua Danu sangat marah dengan apa yang di lakukan oleh menantunya namun Selalu ingat kata kata Lila.
Sementara Hani sudah menikah dengan Galang, Lila marah besar pada Galang pada Hani.
Galang juga dapat bogem mentah dari Niko sang kakak ipar sementara ayah Danu berfikir untuk tidak main fisik, Lila yang selalu mengingatkan sang ayah supaya lebih tenang dan tetap mendukung Hani, karena keadaan Hani yang sedang hamil.
Bunda Maya sangat menyayangi Lila sama seperti sayang nya ke anak kandungnya.
.
.
.
* PT HR Group
Disinilah dua orang lelaki paruh baya yang sedang berbincang soal anak dan menantu mereka. atau pasangan Ray dan Lila.
" Bagaimana kabar mu Dan? tanya Malik sanv besan
" Alhamdulillah baik Lik, gimana om Azman sehat kan? tanya Danu
" Iya begitulah, dia selalu menyalahkan diri sendiri apalagi Lila yang masih ada di rumahmu, sejak menikah Ray tinggal di apartement nya..bertemu dengannya sangat sulit, tapi.. yah... papa selalu memantau tingkah lakunya yang masih sama " ucap Malik merasa bersalah dan sedih.
" Maaf Malik, sebenarnya aku sudah cukup untuk terus bersabar, aku sangat kecewa dengannya namun Lila selalu mengingatkan aku untuk tidak mencampuri urusan rumah tangga mereka. " ucap Danu seraya memijit pelipisnya
" Oh iya.. katanya Lila perawat, dia kerja dimana? tanya Malik
" Di RS Global Lik.. kenapa? tanya Danu balik
" Oke.. nggak papa cuma aku dengar RS itu sangat maju dan juga bisa buat perantara kita untuk memertemukan Ray dan Lila " ucap Malik dengan senyuman yang penuh arti
" Kamu yakin kalau Ray mau memegan kendali RS itu kalau seandainya kamu membeli saham Global? tanya Danu tampak ragu.
" Doakan saja semoga mereka bisa saling menerima pernikahan ini.. "ucap Malik.
Dan benar saja setelah kedatangannya ke tempat Danu sahabatnya Malik melancarkan aksinya. Papa Malik memang mempunyai perusahaan sendiri di bidang retail dan sekarang dia mulai merambah ke bidang kesehatan.
" Hahhh.. papa beli saham RS Global, yang benar saja? Ray yang menerima berita itu dari Mike tak habis pikir dengan sang papa, padahal usahanya pun kadang di backup Ray saat sang papa kualahan
" Mungkin om Malik pumya alasan untuk itu"ucap Mike
" Alasan apa coba, ada-ada saja papa..kerjaannya aja kadang kita backup sekarang nambah kesibukan lagi. " gerutu Ray benar-benar tak mengerti pikiran sang papa.
.
.
.
" Kamu benar-benar membeli saham Global Hospital Malik? tanya kakek Azman pada sang putra.
" Iya yah... apalagi disana ada memantuku" ucap papa Malik dengan santai.
" Lila..?? tanya ketiga orang yang ada di ruang makan
" Iya.. siapa lagi, dia seorang perawat disana.. dan karena itu akan aku pastikan dia akan baik dalam perlindungan kita.. dan jangan sampai Ray tau soal Lila kerja disana, takutnya Ray akan buat ulah" ucap papa Malik.
Mereka faham apa yang ditakutkan Malik apa yang akan terjadi pada Lila jika Ray tahu tentang Lila bekerja di Global Hospital.
Bersambung...
Like
Coment
Vote
Setiap. episode nya....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!