Godaan Ayah Tiriku
Chapter 1
Terlihat seorang pria dan wanita yang baru saja menikah tengah menyambut para tamu undangan
Kayla Vettel
Selamat yah atas pernikahannya
[ucapnya sambil memberi sebuah kado yang begitu elegan]
Rena Florence
Iya sama-sama [tersenyum]
Kay Philips
Selamat ya bro
Kay Philips
Jangan lupa nanti malam
[bisiknya ke Leo]
Sudah 1 jam berlalu kini para tamu undangan mulai berkurang
Leo Castillo
Kenapa sayang
Rena Florence
Dari tadi kok anak aku belum datang datang
[ucapnya cemas]
Leo Castillo
Sabar sayang, mungkin sebentar lagi datang
Clara Florence
Momy
[lari dan memeluk momy nya]
Rena Florence
Sayang kamu kok lama datangnya
[cemberut]
Clara Florence
Maaf mah, tadi di jalan macet
Rena Florence
Ohh iya gapapa
Rena Florence
Oh iya sayang, kenalin ini papa baru kamu
[tersenyum]
Clara Florence
Oh haii papa [memeluk papanya]
Leo Castillo
[kaget tiba tiba di peluk]
Clara Florence
Kenalin dady, nama aku Clara Florence
[tersenyum manis]
Leo Castillo
Cantik
[batin]
Leo Castillo
Leo Castillo
[tersenyum dengan lembut]
Rena Florence
Sekarang kamu ke kamar, kamu kan baru sampe pasti kamu cape
Leo Castillo
Anak kamu cantik banget, sama kaya mamahnya
[menggoda]
Rena Florence
Aa kamu bisa aja
[muka memerah]
Leo Castillo
Pipi kamu kenapa kok merah
[godanya]
Rena Florence
Masa sih
[muka bertambah merah]
Leo Castillo
Ya sudah ayo kita ke kamar, kamu pasti cape
Rena Florence
Iya
[berjalan dengan di tuntun]
Note : mama nya Clara itu buta yah makannya harus di tuntun
Leo Castillo
Sayang
[mulai menggoda]
Rena Florence
Maaf ya sayang, aku ga bisa ngelakuin kewajiban aku sebagai istri, aku lagi datang bulan
Rena Florence
Maaf ya sayang
Leo Castillo
Ck kenapa harus sekarang datang bulannya
[batinnya]
Leo Castillo
Kamu tidur duluan aja, aku mau ambil minum dulu
Rena Florence
[mulai tertidur]
Leo Castillo
Night sayang cupp
[memberi kecupan ]
Leo Castillo
[Pergi ke dapur]
Leo Castillo
[melihat seseorang yang sangat familiar]
Clara Florence
Ahh papah ngagetin aja
Leo Castillo
Kamu ngapain malam malam di dapur
Clara Florence
Mau ambil minum
Clara Florence
Terus dady ngapain ke dapur?
Leo Castillo
Dady haus
[tak sengaja melihat body Clara yang sexy]
Leo Castillo
[adek kecilnya mulai berdiri]
Leo Castillo
Clara kenapa kamu pake baju tipis nanti kalo ada yang liat kamu, bisa bisa kamu dimakan loh
Clara Florence
Emang kenapa kalo Clara pake baju tipis lagian Clara kan bukan makanan, jadi engga bisa dimakan
[ucapnya polos]
Leo Castillo
Ternyata body nya doang yang hot, tapi pikirannya masih polos
[batin]
Leo Castillo
Nanti kamu masuk angin kalo pake baju tipis
Clara Florence
Gapapa pah, Clara udah biasa kok pake baju ke gini
[menatap mata Leo]
Leo Castillo
Tapi papa khawatir kalo kamu nanti masuk angin
[mencoba untuk menahan hasratnya]
Clara Florence
Ya udah kalo gitu, Clara ke kamar dulu yah babay dady
[mengecup pipi kanan Leo lalu berlari ke kamar]
Leo Castillo
[muka merah merona]
Leo Castillo
Kenapa dengan jantung ku, aku tak mungkin memiliki perasaan dengan anak tiri ku kan
[guman nya]
Clara Florence
Pagi mom dad
Clara Florence
Mom aku mau pergi ke kafe
Rena Florence
Bukannya kamu sekolah
Clara Florence
Engga mom, sekolah Clara lagi di renovasi, jadi di liburin
Rena Florence
Emang kamu mau ke kafe apa
Leo Castillo
Kebetulan kantor papa searah sama kafe yang mau kamu kunjungi
Leo Castillo
Gimana kalau papa yang antar
Clara Florence
Emang boleh kalau aku ikut dady
Leo Castillo
Ya boleh lah sayang, kamu kan anak papa
Rena Florence
Kamu di antar sama papa kamu aja, kan kamu belum tau jalan di daerah sini
Clara Florence
Iya juga ya
Rena Florence
Yaudah cepat makannya nanti terlambat loh
Leo Castillo
Aku berangkat dulu sayang
[mengecup puncak kepala Rena]
Leo Castillo
Kenapa sayang
Clara Florence
Emang Papa punya perusahaan?
Clara Florence
Kapan kapan aku boleh main ke perusahaan papa ga
Leo Castillo
Boleh dong, kapan pun
Leo Castillo
[melihat paha mulus Clara]
Clara Florence
Papa kenapa kok ngeliatin aku terus
Leo Castillo
Itu kafe nya bukan
Leo Castillo
Pake ngedesah lagi
[batin]
Clara Florence
Kalau begitu aku pergi dulu dady
Leo Castillo
[menjalankan mobil menuju perusahaan]
Chapter 2
Clara Florence
"Bella kau tau tidak, papa tiriku sangat tampan"
Bella Zeliphia
"Clara, maafkan aku kemarin tidak datang ke acara pernikahan orangtuamu"
Bella Zeliphia
"Aku sedang di luar kota"
Clara Florence
"Tidak apa-apa Bella. Kau mau pesan apa? Biar aku yang bayarkan"
Bella Zeliphia
"Tidak perlu Clara aku bisa bayar sendiri"
Clara Florence
"Tidak perlu, aku saja yang bayar sebagai hadiah untuk pertama kali kita bertemu setelah kau pergi ke luar kota"
Pelayan
"Ada yang bisa kami bantu nona?"
Clara Florence
"Bella kau ingin pesan apa?"
Bella Zeliphia
"Aku mengikut saja"
Clara Florence
"Steak medium dan ice bubble 2"
Pelayan
"Baik mohon di tunggu nona"
Pelayan
"Selamat menikmati nona"
Clara Florence
"Terimakasih"
Bella Zeliphia
"Clara apa kau sibuk malam ini?"
Clara Florence
"Tidak, kenapa?"
Bella Zeliphia
"Tidak, aku hanya bertanya saja"
Kami berdua menghabiskan waktu kami untuk bersenang-senang setelah 1 tahun tidak bertemu
Clara Florence
"Bella, aku pergi dulu. Hari sudah sore aku takut di cari orangtua ku"
Bella Zeliphia
"Baiklah hati hati"
Clara Florence
"Mamah aku pulang"
Rena Florence
"Clara kamu dari mana saja? Mamah khawatir" Ucap Rena dibantu dengan pelayan di sampingnya
Clara Florence
"Aku habis bertemu dengan Bella, dia baru saja pulang dari luar kota"
Rena Florence
"Oh ya? Kapan kapan ajak temanmu untuk bermain ke rumah"
Clara Florence
"Kapan-kapan aku akan mengajaknya"
Clara Florence
"Aku ke atas dulu mah, aku ingin mandi"
Clara Florence
"Papa sudah pulang?"
Leo Castillo
"Tentu saja, pekerjaan papa sudah selesai di kantor oleh karena itu papa pulang cepat"
Rena Florence
"Sayang aku lebih dulu ke atas, badanku terasa tidak enak badan"
Leo Castillo
"Biar aku antar"
Rena Florence
"Tidak perlu sayang, ada pelayan yang akan mengantarkanku, aku tahu kamu pasti lelah"
Rena pun pergi ke atas untuk beristirahat di kamarnya
Clara Florence
"Pah apakah kantor papa besar?"
Leo Castillo
"Tentu saja, mengapa kau bertanya seperti itu?
Clara Florence
"Aku hanya penasaran saja. Baiklah aku pergi ke kamar dulu pah, goodnight pah" Aku berjalan menuju kamarku
Leo Castillo
"Aishhh anak itu, membuatku berdebar debar" Leo melirik bagian bawahnya yang sudah mengeras
Clara Florence
"Papa baru ku sangat tampan"
Clara Florence
"Lebih tampan dibanding teman-teman ku" Aku membuka lemari ku untuk berganti pakaian
Leo Castillo
"Clara" Leo terkejut ketika melihat pakaian yang Clara kenakan
Clara Florence
"Ada apa pah?"
Leo Castillo
"Clara.." Tubuhnya membeku melihat penampilan didepannya, ada sesuatu yang berteriak di dalam tubuhnya yang ingin dilepaskan
Clara Florence
"Papa kenapa? Apa papa sakit, wajah papa memerah?" Aku mendekatinya dan memegang wajahnya
Leo Castillo
"Uhh Clar" Seperti ada sengatan listrik ketika Clara memegang wajah Leo
Clara Florence
"Papa kenapa?" Aku menarik Leo ke atas ranjangku untuk memastikan keadaannya
Leo Castillo
"Papa sudah tidak tahan lagi Clara" Leo memegang tangan Clara
Clara Florence
"Apa yang terjadi pah?" Aku menatapnya polos
Leo Castillo
"Bisa bantu papa?"
Clara Florence
"Bantu apa pa? Aku akan membantu papa semampu aku, sebenarnya apa yang terjadi dengan papa?"
Leo Castillo
"Bantu memenuhi hasrat papa" Bagian bawah Leo sudah sangat mengeras ia sudah tidak tahan lagi, meminta istrinya pun percuma ia sedang datang bulan
Clara Florence
"Aku akan membantu papa asal papa bisa sembuh" Aku menatapnya khawatir pasalnya wajah papa nya sudah sangat merah
Leo Castillo
"Benar kau akan membantu papa? Kau tidak akan menyesal?" Keringat bercucuran didahi Leo
Clara Florence
"Benar pah" Aku menatapnya
Leo Castillo
"Berbaringlah"
Clara berbaring mengikuti ucapan Leo
Leo Castillo
"Kau tidak akan menyesal setelah ini?"
Clara Florence
"Tidak, asal papa bisa sembuh"
Leo Castillo
"Baiklah" Leo mulai menurunkan pakaian Clara satu persatu hingga telanjang
Clara Florence
"Aku malu pah" Wajahku memerah
Leo Castillo
"Tidak apa-apa, kau mau papa sembuhkan?"
Clara Florence
"Iya pa" Aku mengangguk
Leo mulai membuka bajunya hingga bertelajang seperti Clara
Clara Florence
"Pah ini apa? Sangat panjang dan keras" Aku memegang ujung benda itu karena penasaran
Leo Castillo
"Ahh~ kau membuatnya semakin berbahaya Clara" Desahnya
Leo mendekatkan wajahnya ke arah untuk mencium bibirnya
Clara Florence
"Emhhh~" Clara hanya menerima semua sentuhan Leo
Leo Castillo
"Bibirmu begitu manis" Ucapnya sambil memainkan tangannya di sekitar dada Clara
Chapter 3
Leo membuka paha Clara lebar lebar
Clara Florence
"Papa aku malu" Aku menutup pahaku
Leo Castillo
"Tidak apa Clara, ini demi papa"
Clara mulai membuka pahanya malu malu
Leo menurunkan wajahnya dan menjilati bagian paling sensitif Clara
Clara Florence
"Ahh papa~" Aku menggeliat nikmat
Clara Florence
"Lebih dalam papa"
Leo menuruti permintaan Clara dan bermain dengan liar dibagian sana
Cairan kental keluar dari bagian sana
Leo Castillo
"Kamu sudah basah"
Clara Florence
"Ahh~" Aku hanya mendesah menikmati setiap sentuhan nya
Leo mengarahkan benda miliknya ke atas bagian sensitif Clara
Clara Florence
"Ahh papa apa itu~" Aku mendesah
Leo Castillo
"Milik papa, kamu ingin mencobanya?" Leo tersenyum menggoda sambil menggesekkan benda miliknya di atas sana
Clara Florence
"Aku sudah tak tahan papa~"
Clara Florence
"Rasanya aku ingin milik papa masuk di dalam sana~"
Leo Castillo
"Tahan Clara" Leo masih bermain-main di sana, ia senang melihat Clara tersiksa di bawah sana
Clara Florence
"Masukkan papa~ Aku ingin dimasukkan"
Leo pemanasan terlebih dahulu, ia memasukkan dua jarinya di bagian sana
Clara Florence
"Ahh papa~"
Jari Leo bergerak maju mundur di area sana dan mulai menambahkan jarinya lagi
Clara Florence
"Papa lebih cepat" Aku sudah tidak tahan rasanya sangat nikmat
Sebelum mencapai puncak nya Leo mengeluarkan jarinya dari sana
Clara Florence
"Papa kenapa berhenti kau hanya menyiksaku" Aku merengek ingin di masukkan lagi
Leo Castillo
"Sabar Clara ini baru pemanasan"
Leo Castillo
"Sekarang baru permainanya"
Leo menggesekkan miliknya di atas area sensitif Clara. Ia mulai memasukkan ujung kepala miliknya hanya ujungnya
Clara Florence
"Papa ini sangat nikmat ahh~"
Kemudian Leo mulai memasukkan semuanya secara perlahan
Clara Florence
"Ahh papa sakit emhh~" Ini terasa sangat sakit, air mataku keluar tidak tahan dengan rasa sakitnya.
Leo Castillo
"Sabar Clara, ini hanya sebentar"
Leo Castillo
"Setelah ini akan nikmat"
Leo Castillo
"Ahh~" Leo mendesah
Clara Florence
"Benar apa katamu papa, ini tidak sakit lagi ahh~" Clara terus mendesah dibawah Leo
Clara Florence
"Papa bisa lebih cepat"
Leo Castillo
"Tentu saja baby"
Leo mempercepat gerakannya. Untung saja kamar Clara kedap suara sehingga tidak akan ada yang dengar suara suara tepukan itu
Clara Florence
"Ahh ahh ahhh" Clara semakin mendesah ketika gerakan Leo semakin kuat dan cepat
Leo Castillo
"Suaramu begitu manis"
Leo Castillo
"Panggil nama papa"
Clara Florence
"Ahh ahh L-Leo ahhh~"
Clara Florence
"Ahh ahh ahh ahhh~"
Leo Castillo
"Tahan, sebentar lagi papa akan keluar~"
Clara Florence
"Papa aku sudah tidak tahan lagi ahh~"
Leo Castillo
"Ahhh~" Leo mencapai klimaks begitu pula dengan Clara
Perlahan-lahan Leo mulai memberhentikan gerakannya
Leo ambruk lemas di atas Clara sedangkan miliknya masih berada di dalam milik Clara, ia belum melepaskan miliknya
Cairan kental dan lengket keluar dari area sensitif Clara
Clara tertidur di bawah Leo karena terlalu lelah
Clara Florence
"Hoamm" Aku terbangun dengan tubuh papa ku masih di atas ku
Clara Florence
"Papa bangun, tubuhmu berat" Aku bergerak gerak, aku merasakan seperti sebuah benda panjang masih berada di bagian milikku terasa perih
Leo Castillo
"Jangan bergerak-gerak Clara, kamu bisa membangunkan adik kecilku"
Clara Florence
"Papa punya adik?"
Leo Castillo
"Tentu saja, itu yang membuatmu mendesah tadi malam"
Clara Florence
"Papa" Aku tersipu malu
Clara Florence
"Apa sudah tidak sakit lagi kan seperti tadi malam?"
Leo Castillo
"Masih sedikit" Leo mulai membuka matanya dan menatap Clara di bawah tubuhnya
Clara Florence
"Ahh~" Aku sedikit mendesah ketika bagian bawahku ada yang bergerak
Leo Castillo
"Clara kamu membuatku sakit lagi" Bagian miliknya mengeras di bagian milik Clara
Clara Florence
"Maaf papa"
Leo Castillo
"Kamu harus bertanggung jawab"
Belum sempat Clara bereaksi Leo sudah menggerakkan pinggulnya maju mundur
Clara Florence
"Ahh papa~"
Leo Castillo
"Ini semua karenamu"
Leo Castillo
"Kamu harus menanggung semuanya"
Leo Castillo
"Tubuhmu benar-benar nikmat~"
Leo terus menggerakkan pinggul nya dengan hentakan yang pasti
Entah sudah berapa ronde mereka melakukan nya
Clara terkapar lemes di bawah Leo
Leo Castillo
"Terimakasih Clara" Leo mengecup kening Clara kemudian ia memakai pakaian nya kembali dan pergi meninggalkan Clara yang telah lemas di atas ranjang
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!