NovelToon NovelToon

CINTA ZAHRA

1. kuliah

" Abi...umi. Zahra berangkat ya." Pamit Zahra ke kedua orang tuanya.

" Iya nak, hati-hati di jalan."

Setelah pamit Zahra pun pergi mengendari mobil Fortuner-nya. Hari ini dia ada kuliah pagi, biasanya Zahra berangkat dengan kembarnya. Tapi karena ini hari Senin sudah pasti saudara kembarnya akan berangkat dari rumah mertuanya.

Kembaran Zahra bernama Zafra dia sudah menikah dengan ustad Alif. Ustad Alif adalah salah satu pengajar di pesantren milik kakeknya. Sama seperti kakak perempuan pertama Zahra juga menikah dengan ustad yang mengajar di pesantren milik kakeknya. Dan sama-sama menikah saat mereka masih sekolah di bangku SMA.

Kakak pertama Zahra bernama Muhammad Iqbal Ibrahim dia sudah menikah dengan Michiko dan sudah di karuniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Faris Miqdad Nazeeh

Ibrahim yang berusia satu tahun. Mas Iqbal tinggal di rumah milik mertuanya dan Mas Iqbal juga memegang perusahaan milik mertuanya. Sedangkan mertuanya mas Iqbal tinggal di luar negeri.

Kakak kedua Zahra bernama Hafiza Khayra Lubna sudah menikah dengan Muhammad Gibran al-Fatir. Kak Khayra kini tinggal di Jepang bersama suaminya ustad Gibran dan juga anak-anaknya. Kak Khayra mempunyai tiga anak dan dua anak angkat. Anak yang pertama Muhammad Rayyan shaqeed al-Fatir, anak yang kedua kembar cewek cowok. Muhammad Zafran shaqeed al-Fatir dan Zafira Shakeela Izza al-Fatir. Sedangkan anak angkat mereka sakti dan Dania.

Sedangkan kembarannya sendiri bernama Hana Zafra Maulida yang lahir lima menit lebih dulu dari Zahra. Juga sudah menikah dengan ustad Alif dan sudah di karuniai seorang putra bernama Muhammad Yusuf Alauddin Fauzi.

Hari Senin hari yang sangat menyebalkan bagi semua orang karena hari dimana kita kembali beraktivitas setelah libur. Dan seperti biasa jalanan kalau hari Senin pasti macet.

Dan hari Senin juga menjadi hari paling menyebalkan buat Zahra. Tiba-tiba ban mobilnya bocor beruntungnya dekat dengan bengkel. Tapi tetap saja itu akan memakan waktu.

Dan benar saja dirinya sudah telat begitu sampai parkiran. Zahra pun segera berlari sekuat tenaga untuk mencapai kelasnya.

Tok... Tok...

" Pemisi pak." Ucap Zahra masih ke kelas yang sudah ada dosen paling killer.

Pak Fachri dia dosen baru tapi cukup killer dimata anak-anak.

" Kamu terlambat lima menit dan silahkan kamu keluar karena saya nggak menerima murid yang terlambat." Ucap pak Fachri datar.

" Tapi pak ban mobil saya bocor makanya saya terlambat."

" Saya nggak peduli silahkan keluar."

Zahra pun keluar dari kelas dan memilih pergi ke kantin sambil menggerutu karena kesal tidak di perbolehkan mengikuti kelasnya.

Sampai kantin Zahra pun langsung memesan siomay dan juga es lemon tea. Berlari dari parkiran ke kelasnya membuat Zahra cukup kelaparan.

Zafra dan kedua sahabat kami Gisel dan Hanum menghampiri Zahra setelah mata kuliah pak Fachri selesai. Mereka langsung duduk di bangku yang Zahra duduki.

" Kalian mau pesan apa biar aku pesanin sekalian." Ujar Hanum.

" Aku mie ayam sama es teh manis."

" Oke, Zafra apa?."

" Aku batagor sama es teh manis."

" Sip Aku pesan dulu ya." Hanum pun pergi memesan makanan.

" Tadi kok bisa telat Ra." Tanya Zafra saudara kembarnya.

" Ban mobilnya bocor jadi tadi aku ke bengkel dulu. Nanti aku pinjam catatnya, ngeselin banget si tuh dosen masa cuma telat lima menit nggak boleh ikut mata kuliahnya. Emang dasar manusia kutub." Omel Zahra.

" Tapi ganteng Ra." Goda Gisel.

" Tetep aja manusia kutub, kaku, datar."

" Udah ih kenapa jadi ngomongin orang sih." Ucap Zafra.

Tak lama makanan zafra, Gisel dan Hanum datang dan mereka pun menikmati makanan mereka.

Selesai makan mereka pun langsung masuk kelas kembali. Kali ini Zahra bisa tenang mengikuti mata kuliahnya.

Pukul dua siang mereka pun pulang sampai parkiran mereka pun berpisah. Gisel langsung menuju mobilnya begitu juga Zafra dan Zahra begitu juga Hanum yang ikut mobil mereka seperti biasa dan akan turun di depan komplek perumahannya. Kebetulan memang mereka searah jalan pulangnya.

Dan seperti biasa juga kami mampir ke rumah mertuanya zafra untuk mengambil Yusuf.

" Assalamu'alaikum." Terlihat Bu Nuri sedang mengendong Yusuf sambil melayani pembeli.

" Walaikum salam." Mereka berdua pun menyalami Bu Nuri.

" Wah, keponakan ate nggak bobo." Ucap Zahra sambil mengambil Yusuf dalam gendongan Bu Nuri.

Sedangkan Zafra masuk ke dalam rumah mengambil barang-barang yang akan di bawa pulang.

" Aku udah bobo Tante." Ucap Bu Nuri menirukan suara anak kecil.

" Wah ate salah ya baru mau ate hukum karena Yusuf nggak mau tidur." Bocah satu tahun itu pun tertawa gemas.

" Bu, Zafra pamit ya Bu."

" Iya nak hati-hati."

" Assalamualaikum."

" Walaikum salam."

Zafra pun memasukkan barang-barangnya ke mobil. Dan kali ini zafra yang membawa mobilnya. Karena nggak begitu jauh rumah orang tua ustad Alif. Jadi kami pun cepat sampai ke rumah dan langsung masuk ke kamar masing-masing.

Seperti biasa kalau sore Zahra selalu nggak Yusuf untuk keluar. Dan kali ini Yusuf naik sepeda roda tiga yang baru di belikan oleh sang kakek. Abi sengaja membelikan dua sepeda Minggu lalu untuk dua cucunya yang ada di sini untuk Yusuf dan Faris.

Zahra mengajak Yusuf untuk ke taman pesantren tapi di jalan tiba-tiba Adam anaknya Tante Aisyah memanggil.

" Kakak Zahra mau kemana bawa adik Yusuf. "

" Kak Zahra mau ajak adik Yusuf ke taman."

" Adam ikut." Adam pun bergegas pakai sendal.

" Eh tunggu dulu bilang ibu dulu kalau ikut kakak sama adik Yusuf ke taman."

Adam pun nggak jadi memakai sendal dan memilih berlari masuk ke dalam rumah.

" Ayo kak, Adam udah bilang ibu kata ibu boleh." Ucap Adam sambil memakai sendalnya.

Mereka pun berjalan menuju taman pesantren dan terlihat banyak para santriwati yang sedang menikmati waktunya di taman. Dan seperti biasa para santri gemas melihat Adam dan Yusuf.

Menjelang magrib Zahra pun mengajak kedua bocah itu pulang. Sampai rumah Tante Aisyah terlihat om Zaki sedang duduk di teras.

" Dadah Tante Zahra Adam masuk dulu ya." Ucap bocah tersebut masuk ke rumah menghampiri ayahnya yang sedang duduk.

" Dadah juga Adam. Om Zahra pulang dulu. Assalamualaikum."

" Makasih ya udah ajak main Adam. Walaikum salam."

Kini Zahra dan Yusuf pun pulang ke rumah.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Yang kemarin minta cerita Zahra di bikin terpisah dengan cerita Khayra di bertemu jodoh di pesantren kakek.

Nih ceritanya semoga suka

2. kejutan untuk mas Iqbal

Zahra membawa tumpukan tugas teman-temannya dan akan di kumpulkan ke Bu Neti di ruang dosen. Tapi di tengah jalan Zahra bertabrakan dengan seseorang dan membuat tugas teman-temannya jatuh ke bawah. Zahra pun bergegas membereskan kertas yang tercecer di lantai.

" Makanya kalau jalan jangan nunduk liat jalan." Ucap seorang dengan dingin dan berlalu pergi.

Sontak Zahra pun langsung melihat orang tersebut dengan marah. Dan ternyata orang yang menabrak Zahra adalah pak Fachri dosen paling nyebelin menurut Zahra.

Zahra membuang nafas kasar saat melihat pak Fachri pergi begitu saja tanpa minta maaf dan membantu mengambil kertas yang tercecer di lantai.

" Dasar manusia kutub boro-boro minta maaf bantuin mungutin nih kertas juga nggak. Dasar nyebelin." Gerutu Zahra sambil mengumpulkan tugas teman-temannya lalu pergi menyerahkan ke Bu Neti.

" Kenapa tuh muka di tekuk asem banget." Ucap Hanum saat Zahra menghampiri mereka yang sedang duduk di taman kampus.

" Lagi kesel sama manusia kutub, udah nabrak bikin tugas anak-anak berhamburan di lantai. Boro-boro bantuin, minta maaf juga nggak." Ucap Zahra kesal

" Hati-hati Loh jangan kelewat benci sama tuh dosen entar jodoh loh." Ledek Hanum.

" Hahaha....amin." timpal Gisel yang ikut menggoda Zahra.

Sedangkan Zafra hanya tersenyum melihat kembarannya marah-marah.

" Rese Lo sel. Emang Zahra pelakor apa? Si manusia es kan sudah nikah." Omel Zahra.

" Ya siapa tahu pak Fachri mau cari istri lagi. Hahaha." Goda Gisel lagi.

" Udah ah. Kalian udah lihat grub kelas kalau kelas berikutnya kosong karena pak Yudha izin nggak ngajar dan ngasih tugas untuk di kumpulkan di pertemuan berikutnya." Ujar Zahra.

" Ah masa." Ucap Gisel sambil mengecek ponselnya dan sama juga dengan zafra dan hanum.

" Kalau gitu gue cabut duluan ya mau langsung balik ke apartemen terus pulang ke Bandung mumpung long weekend." Pamit Gisel dan langsung pergi.

Ya Gisel memang orang Bandung dia di sini hanya kuliah saja.

" Kamu NUM mau kemana?." Tanya Hanum.

" Nunggu Erik, Erik ngajak jalan." Erik adalah pacarnya Hanum.

" Ra gimana kalau kita pergi ke mall beli kado buat mas Iqbal."

" Mas Iqbal ulang tahun ya." Tanya Hanum.

" Iya dan nanti mereka mau nginap di rumah." Jawab Zafra.

" Kamu izin dulu gih sama Alif." Ucap Zahra.

Zafra pun langsung menelpon suaminya.

" Ayo Ra, kak Alif udah ngizinin." Ajak Zafra.

" Ya udah num, kita duluan ya. Assalamualaikum." Pamit mereka berdua.

" Iya itu Erik juga lagi jalan ke sini. Walaikum salam." Ucap Hanum sambil menunjuk sang kekasih yang sedang jalan.

Kini mereka pun sampai di mall dan saat tadi di jalan kak Michiko menelpon. Dan mereka pun janjian ketemuan di mall. Begitu masuk mall mereka berdua mencari keberadaan kakak iparnya.

Dan mereka pun melihat kak Michiko melambaikan tangannya.

" Assalamualaikum kak udah lama nunggunya."

" Walaikum salam, baru juga datang kok dek."

" Hallo Faris sama ate Zahra yuk." Zahra pun mengendong Faris dari stroller nya.

" Kita makan dulu ya kak Zafra sudah lumayan lapar."

Mereka pun menuju restoran Jepang yang ada di mall tersebut.

" Kak mau ngasih kejutan apa?." Tanya Zafra.

" Jadi tuh kakak lagi ngerjain mas Iqbal, dari semalam kakak ngambek sama mas Iqbal. Dan juga kakak bilang mau ke rumah umi sendiri aja nggak mau bareng mas Iqbal. Jadi tuh kakak mau ngediemin mas Iqbal nanti pas teng jam dua belas baru kita kasih surprise. Gimana?." Michiko menatap kedua adik iparnya meminta pendapat.

" Keren kak Zahra jamin mas Iqbal saat ini lagi Uring-uringan." Ucap Zahra sambil tertawa membayangkan kakaknya yang dicuekin sang istri.

" Jadi kita mau nyiapin apa nih." Tanya Zafra

" Gini kakak juga sudah menelpon Kai dan minta video call untuk ikut ngasih surprise ke mas Iqbal. Tapi kakak bingung tempat dimana mas Iqbal nggak tahu kejutan kita."

" Di kamar kak Kai aja. Mas Iqbal pasti nggak akan masuk ke sana. Dan nanti kita sambungin Videocall kak Kai ke tv biar seru."

" Oke, berarti kita habis makan cus cari semua yang di perlukan."

Mereka pun langsung mencari semua yang di perlukan untuk kejutan ulang tahun mas Iqbal. Setelah semua yang di perlukan mereka pun langsung menuju parkiran. Kak Michiko, Faris dan pengasuhnya akan ikut mobil Zahra. Dan supir kak Michiko di suruh pulang kembali ke rumah.

Sampai rumah mereka pun langsung minta izin umi dan Abi untuk memakai kamar Khayra untuk melaksanakan kejutan ulang tahun. Beruntung umi dan Abi mengizinkan dan akan ikut partisipasi.

Mereka bertiga pun mulai menghias kamar Khayra. Sedangkan Faris dan Yusuf bermain dengan kakek dan neneknya. Mereka mendekor kamar Khayra sambil Videocall dengan Khayra.

Pukul setengah dua belas malam mereka sudah siap di kamar Khayra. Sedangkan mas Iqbal sudah tidur karena dia Ngambek balik setelah di cuekin sang istri. Umi, Abi, kak Michiko, Zafra, Zahra, ustad Alif dan juga Yusuf yang sedang tertidur pulas di tempat tidur. Tak lupa juga Khayra dan ustad Gibran sudah standby mengikuti acara kejutan ulang tahun mas Iqbal walaupun mereka jauh.

Tepat pukul dua belas kak Michiko membangunkan dan mengajak mas Iqbal ke kamar Khayra. Dan mas Iqbal pun terharu karena di kasih kejutan oleh keluarganya. Apalagi adiknya juga ikut berpartisipasi walaupun hanya video call aja. Tapi bisa di lihat mas iqbal sangat bahagia.

Setelah pesta kejutan ulang tahun mas Iqbal mereka pun kembali ke kamar masing-masing. Dan besok rencananya mereka akan makan bersama dengan keluarga besar di restoran milik om zidan dan Khayra.

3. Menolong

Siang ini Zahra dan Sahabatnya Hanum memutuskan untuk pergi ke mall. Kebetulan hari ini mereka hanya ada satu mata kuliah. Tapi saat mereka sudah di parkiran kampus orang tua Hanum telpon Kalau kakeknya masuk rumah sakit dan harus berangkat ke solo saat ini.

" Ra maaf kita nggak jadi ke mall, Nyokap baru ngabarin kalau kakek aku masuk rumah sakit dan harus berangkat ke solo." jelas Hanum setelah menerima telpon dari mamanya.

" Ya udah nggak apa-apa semoga kakek kamu cepat sembuh. Terus kamu pulang naik apa?." Tanya Zahra.

Zahra memang kuliah membawa bekas kak Khayra yang dulu di pakai ustad Alif. Kini ustad Alif sudah membeli mobil sendiri jadi mobil Khayra di pakai untuk kuliah Zahra dan Zafra. Dan hari ini Zafra sudah di jemput ustad Alif karena memang hari ini jadwal mereka menginap di rumah orang tua ustad Alif.

Sedangkan Nadifa anaknya om Zidan walaupun satu kampus tapi beda fakultas. Nadifa lebih memilih bisnis, Agar bisa membantu om Zidan. Jadi Nadifa bawa mobil sendiri karena jam kuliahnya yang nggak sama.

" Aku naik ojek online aja ke kantor mamaku, Aku di tungguin di sana." Ucap Hanum

" Ya udah bareng aja, aku mau pulang aja kan ngelewatin kantor mama kamu jadi bareng aja sama aku."

" Boleh deh."

Mereka pun pergi meninggalkan halaman kampus.

Habis mengantar Hanum, Zahra pun mampir sebentar ke supermarket. Karena sudah di pastikan nanti malam dia akan sendirian bersama umi dan Abinya saja. Karena sang keponakan yang hampir tiap hari main dengannya. Tidak ada sedang menginap di rumah mbah nya. Jadi untuk menghilangkan rasa bosannya dia berencana akan menonton drama Korea sambil ngemil.

Setelah dari supermarket Zahra pun mengendarai mobilnya. Tapi dirinya baru ingat kalau anaknya kak Ridwan ulang tahun hari ini.

Akhirnya Zahra pun membelokkan mobilnya ke sebuah toko sepatu. Zahra sudah janji sama pandu anaknya om Ridwan membelikan sepatu sebagai kado ulang tahunnya.

Saat keluar dari mobil, Zahra melihat wanita bersama anak perempuan sekitar usia tiga tahun. Tiba-tiba Wanita itu jatuh pingsan dengan hidung mengeluarkan darah.

Zahra yang melihat itu meminta orang Yang ada di sana untuk membawanya ke dalam mobil. Anak wanita tersebut menangis ketakutan melihat mamanya pingsan.

Wanita di masukkan ke jok belakang mobil Zahra sedangkan anak tersebut duduk di kursi samping Zahra. Zahra memacu mobilnya menuju rumah sakit milik keluarganya yang kebetulan tak begitu jauh dari tempat wanita itu pingsan.

Beruntung siang itu jalanan sedikit lenggang jadi Zahra bisa cepat sampai rumah sakit. Zahra pun langsung menghentikan mobil di depan IGD dan menyuruh petugas membawa wanita tersebut.

Setelah wanita tersebut di bawa masuk ke IGD Zahra pun memarkirkan mobilnya. Lalu dia mengendong gadis kecil tersebut yang masih menangis takut.

Sampai di dalam IGD Zahra pun langsung menemui perawat.

" Sus gimana keadaan wanita tersebut." Tanya Zahra.

" Masih di tangan mbak Zahra, Saya minta data pasien mbak Zahra." ucap di suster.

" Tunggu sebentar ya sus, Soalnya saya nggak kenal wanita itu. Saya nemuin dia pingsan di jalan." ucap Zahra sambil mencari dompet wanita tersebut di dalam tas nya sambil mengendong gadis kecil tersebut.

" Jadi Mbak Zahra nggak kenal?" Tanya Suster tersebut.

" Nggak sus, Nih sus KTP nya." ucap Zahra sambil memberikan KTP ke suster.

Ternyata wanita tersebut bernama Sari Anggraeni, Saat Zahra melihat nama di KTPnya.

" Mbak Zahra yang membawa wanita tersebut ke sini." Tanya dokter IGD yang bernama dokter Mita.

" Iya Dokter Mitha. Wanita itu sakit apa?."

" Kita harus mengecek lebih lanjut dan perlu persetujuan keluarganya. Dugaan awal saya sih beliau menderita kanker tapi itu baru dugaan sementara." Ucap dokter Mitha

" Aduh dok, Saya menemukan wanita itu pingsan dan saya nggak tahu dia siapa?." ucap Zahra bingung.

" Mbak Zahra mungkin bisa lihat ponselnya cari kontak keluarganya." Saran dokter Mitha.

Zahra pun langsung mengambil ponsel wanita itu dan mencari kontak keluarganya. Saat mencari kontak keluarga Zahra menemukan nama suamiku di kontak paling atas. Tanpa buang waktu Zahra langsung menghubungi suami wanita itu.

Sambung pertama ternyata nggak diangkat begitu juga panggilan kedua dan ke tiga. Begitu panggilan ke empat barulah orang tersebut mengangkat telponnya.

" Sari ada apa telpon, nggak ada apa-apa kan saya masih ngajar kalau nggak ada yang penting aku tutup ya bicaranya nanti aja." cerocos pria di sebrang sana.

" Ya Allah jutek amat suaranya." gumam Zahra dalam hati.

" Maaf ini buka mbak sari."

" Kamu siapa? kenapa ponsel istri saya ada di tangan kamu? terus kemana istri saya."

" Maaf Nama saya Zahra, Saya menemukan mbak sari pingsan di pinggir jalan. Dan kini mbak sari ada di rumah sakit Al hikmah. Maaf sebelumnya bisa anda ke sini soalnya kasihan sama putri anda menangis ketakutan melihat mamanya pingsan."

" Baiklah saya segera ke sana?." ucap pria tersebut sambil menutup telponnya.

Selesai menelpon Zahra pun menghampiri brankar wanita tersebut.

" Mama..." Ucap Gadis kecil itu menangis melihat mamanya

" Maaf mbak tadi saya yang bawa mbak ke rumah sakit nama saya Zahra. Dan tadi juga saya minta maaf buka tas mbak karena rumah sakit perlu identitas mbaknya. Tadi saya juga sudah menelpon suami mbak pakai ponsel mbak. Sekali lagi maaf kalau saya lancang."

" Nggak mbak Zahra saya yang harus berterima kasih karena sudah di tolongin."

" Panggil Zahra aja mbak, dan memang sudah seharusnya untuk saling tolong menolong."

" Kamu masih kuliah atau sudah kerja." Tanya wanita tersebut.

" Masih kuliah mbak."

" Oh.."

Tak lama muncullah sosok laki-laki menghampiri brankar wanita yang bernama Sari tersebut.

" Sari kamu tuh ya udah di bilang jangan kemana-mana?." ucap laki-laki itu ketika menghampiri kami.

Deg...

Zahra kaget melihat laki-laki yang baru saja datang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!