Hay teman-teman NovelToon.
ini adalah novel pertama author.Jika ada kesalahan dalam penulisan atau alurnya di harap maklum ya.😁Soal nya ini kali pertama author menulis novel.
mohon dukungan nya ya...jangan menjatuhkan semangat author.
Selamat membaca💓💓
Pagi yang cerah, sesosok tubuh wanita mungil masih terlelap di dalam buaian selimut.Matanya sembab karna menangis semalaman.Ia baru saja kehilangan pria yang baru saja menikahinya.
Suaminya meninggal karena mengidap kanker otak.Padahal umur pernikahan mereka masih 4 hari.Wanita ini bernama Rihanna Clarista,biasa di panggil Anna.Janda muda ini berumur 21 tahun.Dan bahkan ia masih perawan dikarenakan pernikahan ia dan suaminya adalah permintaan suaminya yang berjanji akan menikahi Anna waktu dulu mereka masih berpacaran.Anna menuruti permintaan terakhir kekasihnya ini.Tapi ini adalah pukulan yang sangat menyakitkan bagi Anna.Bahkan khayalan mereka untuk memiliki anak dan rumah tangga yang bahagia pupus sudah.
Perlahan Anna bangun.Matanya masih terasa berat untuk bangun.Bahkan tidurnya malam ini sangat tidak nyenyak.
Anna turun dari ranjangnya menuju kamar mandi membersihkan diri.
Selesai membersihkan diri Anna keluar dari kamarnya menuju meja makan.Di sana sudah duduk ibu mertua yg bernama Ria menunggunya.
"Apa kau sakit?"tanya Ria melihat Anna lesu.
"Ahh...tidak ma."Anna berusaha menyembunyikan rasa sedihnya tentang kepergian suaminya.
"Sayang..kita harus ikhlas kan dia.Mungkin ini sudah takdirnya.Dia sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakitnya selama ini.Sekarang dia sudah terbebas."Ria mencoba menenangkan hati menantu kesayangannya ini.
"Iya ma..."Anna menundukkan pandangannya.
"Nak,bukan kamu saja yang kehilangan.Kita semua kehilangan dia.Ibu harap kamu ikhlas ya sayang."ucap Ria lagi.
"Iya ma,,"sahut Anna.
"Mungkin seperti ini lebih baik.Tuhan lebih sayang dia,agar tidak merasakan sakit lagi dia berpulang lebih dulu." sambung Ria.
"Ya sudah ma,ayo makan!" Ucap Anna agar tidak larut membahas mendiang suami nya lagi.
"Ahh...iya sayang,mari!"sahut Ria.
Mereka pun sarapan.Mereka seakan sedang mengaktifkan mode hening.Dan yang terdengar hanya suara sendok dan garpu saja.
Setelah selesai makan Anna pamit ke ibu mertuanya ingin mengunjungi ibunya.
Anna membelikan buah untuk ibu nya ketika dalam perjalanan menuju rumah ibunya.
Ketika sedang memilih buah,ia melihat buah jeruk sangkis.Tapi ketika ia sedang meraih buah itu bersamaan juga sebuah tangan besar pria meraih buah itu juga.Anna dengan cekatan menarik buah itu cepat.
"Hey!apa yang kau lakukan?!"bentak pria itu yang bernama Kriss.
"Apa yang ku lakukan?"tanya Anna sambil memicingkan matanya.
"Tentu saja aku sedang mengambil buah ku."sambung Anna lagi.
"Buah mu?kau bahkan belum membayar nya."Kriss mendekatkan tubuhnya ke Anna.
"Aku dahulu yang mendapatkannya.Lalu kau mau apa?"Anna menantang Kriss.
"Tentu saja aku akan merampasnya!"
Dengan cepat kris menarik buah jeruk itu dari tangan Anna.
"Hey!kembalikan!"teriak Anna
"Huh...enak saja."nada Kriss mengejek.
"Dasar pria pecundang!Kau tidak bisa mengalah kepada wanita hah!"maki Anna.
"Tuan,Kriss.Sebaiknya anda mengalah."pinta asisten Kriss yang sedari tadi melihat kejadian itu di belakang Kriss.
"Hah?!aku mengalah?!"bentak Kriss kaget akan ucapan asistennya
"Tuan,sebaiknya jangan membuat keributan. Ramai orang di sini."bisik asistennya pada Kriss.
"Kau dengar itu?!Dasar anak-anak!"maki Anna lagi.
"Dasar kau!siapa yang anak-anak?!kau lihat tubuh pendek mu ini?Seperti anak sekolah dasar!"balas Kriss tidak mau kalah.
"Sudah-sudah."teriak asisten Kriss.Keduanya pun menghela nafas.
"Bagaimana buah ini kita lelang?"pinta asisten itu pada keduanya.
"Kalau begitu siapa takut."ucap Kriss.
'Apa aku akan bisa?pria ini terlihat kaya pasti dia akan menawar dengan harga yang sangat tinggi.Sedangkan aku tidak punya banyak uang.Huh!Bagaimana ini'.Gumam Anna dalam hati merasa kesal.
"Kenapa kau diam saja?apa tidak bisa?"tanya Kriss membuyarkan lamunan Anna.
"Aku tidak ingin berdebat dengan anak kecil.Kau ambil saja itu!".ucap Anna sembari meninggalkan Kriss keluar dari toko buah itu.
Kriss hanya memandang punggung Anna yang semakin menghilang.
"Dia takut kan?Kenapa tidak dari tadi saja?Buang buang waktu saja"ketus nya.
"Cepat sana bayar!"perintah Kriss pada asisten nya itu.
Sesampainya di rumah ibu, Anna hanya membelikan makanan ringan saja untuk ibu.
"Bagaimana kabar ibu?"tanya Anna.
"Ibu baik-baik saja nak."jawab ibu.
"Kemarin ibu bilang ibu akan tinggal dengan Kak Tara?"tanya Anna dengan raut wajah sedih.
"Iya nak.Ibu tidak mungkin terus bergantung dengan mu.Lagi pula, ibu itu tanggung jawabnya kakak mu.Dia kan anak laki-laki."jelas ibu.
"Ya sudah lah bu...ibu jangan lupa untuk selalu menelpon ku ya."ucap Anna.
"Iya nak.Sekarang bagaimana rencana mu selanjutnya? apa kau akan bekerja?"tanya ibu mengingat bahwa anaknya seorang janda sekarang.
"Iya bu.. seperti nya aku akan kembali bekerja.Tidak mungkin aku akan bergantung pada mertua ku,bu."ucap Anna.
"Kapan ibu akan di jemput kak Tara?"lanjut Anna lagi.
"Katanya sore ini,nak"sahut ibu.
"Oh..."Anna tersenyum menutupi sedihnya, karena sang ibu akan benar-benar jauh nantinya.
Tara kakak laki laki satu satu nya akan membawa ibu ke rumahnya yang berada di luar kota.Nasib kakak Anna ini sudah lumayan bagus.Ia baru saja menjabat sebagai manajer keuangan di perusahaan S&J Food.
Setelah sore hari Anna pamit pada ibunya pulang ke rumah mertuanya.
Saat perjalanan pulang Anna mendapatkan telepon dari temannya.
"Hallo.."panggil Anna
"Hallo Anna..apa kabar?"tanya Jessi temannya.
"Baik.Ada apa menelpon ku?"tanya Anna heran.
"Apa kah tidak boleh menelpon teman baik ku ini?.."sahut Jessi dengan nada kecewa akan pertanyaan Anna.
"Ahh...tentu saja tidak apa.Maaf aku sedang banyak pikiran."jelas Anna.
"Bagaimana kalau kita bertemu.Aku rindu pada mu.Hitung-hitung sekalian menghibur diri.Aku mendengar kabar Arka meninggal.Maaf ya tidak bisa hadir.Aku juga turut berdukacita."ucap Jessi.
"Iya.Terimakasih Jessi."sahut Anna.
"Baiklah aku tunggu di bar xxx(tidak di sebutkan nama nya ya)"Jessi memberikan alamat.
"Kenapa harus di bar?"tanya Anna heran.
"Aku punya banyak masalah.Jika kau tidak ingin minum kau bisa menemani aku saja.Aku tunggu ya."Jessi memutus panggilan.
Anna hanya mendengus kesal.Ia pun menuruti keinginan Jessi.Lagi pula ia belum pernah ke bar.
Sesampainya Anna di rumah ia segera mandi dan bersiap-siap pergi ke bar tempat ia akan bertemu teman nya.
Sebelumnya Anna tidak pernah memasuki tempat seperti itu.Ia hanya menggunakan dress berwarna hitam.
Sesampainya Anna di bar xxx,ia menelpon Jessi.
"Hallo, Jessi?"panggil Anna.
"Iya,na...kau masuk saja aku di kamar VIP 02."Jelas Jessi memberikan tempat ia berada.
Anna memutuskan kan panggilan dan masuk.Tak lama kemudian ia pun menemukan kamar VIP 02.Anna masuk.
Ia melihat banyak botol minuman beralkohol.
"Duduk lah.."ucap Jessi melihat Anna yang hanya berdiri di pintu.
"Ahh...iya"Anna merasa canggung dengan tempat seperti ini.
"Kau mau minum?"Jessi menawarkan sebotol minuman beralkohol.
"Ahh...tidak usah.aku tidak bisa."tolak Anna.
"Kalau minuman bersoda kau mau?"tawar Jessi lagi.
"Ya sudah itu saja."Anna menerima tawaran Jessi.
"Ya ampun Anna.. baiklah."Jessi tersenyum pada Anna.
"Pelayan berikan kami soda."pinta Jessi pada pelayan yang melayani mereka.
"Kau ini zaman sekarang banyak wanita yang meminum minuman ini.Kau terlalu polos sayang".ucap Jessi pada Anna yang masih terlihat canggung akan kondisi ini.
"Jessi...apa kau tidak terlalu banyak minum?"melihat 2 botol alkohol sudah kosong.
"Aku hanya ingin menghilangkan beban di otak ku."ucap Jessi yang sudah hampir mabuk.
Soda Anna pun datang ia segera meminum nya.
"Anna...apa tante Farah baik pada mu?"tanya Jessi.
"Baik dan bahkan sangat baik.tapi..."Anna menghentikan kata-katanya.
"Tapi apa?"tanya Jessi.
"Ah..tidak ada."Anna mengurungkan perkataannya.
"Baiklah.Jangan bahas lagi.Apa kau punya masalah untuk di ceritakan?"Anna menaikkan alisnya.
"Sangat banyak sekali.Kau mau yang mana?"Jessi tertawa.
"Terserah kau yang mana saja"Anna juga tertawa.
Jessi pun menceritakan masalah hidupnya.
Di sisi lain
Kriss juga berada di bar yang sama dengan Anna.Dia duduk di kamar VVIP no 5.Sambil menghisap sebatang rokok dan memandang teman nya yang sedang berkaraoke dengan wanita malam.
Seorang wanita berbaju seksi yang menggoda menghampiri Kriss.
"Apa aku menyuruhmu kemari?!"tanya Kriss sinis dan merasa risih.
Setelah wanita itu mendengar kata Kriss ia tanpa sepatah kata apapun pergi meninggalkan Kriss.Para wanita itu tau bahwasanya Kriss sangatlah sulit di goda.Siapapun yang ingin menggodanya harus siapkan telinga untuk mendengarkan caci makinya.
Tiba-tiba ia teringat wajah wanita yang berdebat dengan nya ketika membeli buah jeruk itu yang tak lain adalah Anna.
"Kenapa teringat wanita itu?!"Kriss berusaha menghilangkan khayalannya.
Ia segera bangkit dan pergi ke toilet.Saat menuju toilet ia berpapasan dengan Anna.
'Kenapa sih ketemu pria songong itu di sini?di mana-mana pasti ada dia.Apa dia menguntit ku?'batin Anna melihat Kriss di depannya.
'Kenapa dia ada di sini?apa dia bekerja di sini sebagai kupu kupu malam?'batin Kriss yang melihat Anna juga.
Anna berlalu melewati Kriss tanpa menatap wajah Kriss.
"Hey!gadis keras kepala!"panggil Kriss kepada Anna yang baru saja melewatinya.
Anna pun menghentikan langkahnya.Tapi Anna tidak menoleh ke belakang.
Kriss mendekati Anna.
"Ternyata kau bekerja di sini?hmm..."tanya Kriss sambil melihat Anna dari atas sampai kebawah memperhatikan penampilan Anna.
"Apa urusan mu?"tantang Anna sambil membalikkan badannya melototi Kriss.
"Pakaian mu.. bagaimana mungkin bisa menarik pelanggan."Kriss tertawa mengejek Anna.
"Kau!"bentak Anna dengan tatapan marah.
"Apa kau sengaja menguntit ku?dimana aku berada kau selalu muncul.Dasar mesum!"maki Anna.
Anna berjalan meninggalkan Kriss yang masih terdiam.
"Ya ampun kenapa mulut ku tidak bisa melawan gadis itu?tapi dia itu sangat manis."gumam Kriss.
"Hah!dasar wanita hina!Kenapa juga aku bisa mengagumi nya.Ku kira dia wanita polos.Ternyata di sini tempat bermain nya."maki Kriss pada dirinya sendiri karena memuji Anna manis.
Kriss pun melanjutkan langkahnya menuju toilet.
Di sisi lain Anna baru saja memasukinya ruangan tempat mereka berada tadi.
Ia mendengus kesal.Jessi yang melihat nya bertanya.
"Kau kenapa?"tanya Jessi.
"Aku bertemu pria menyebalkan."gerutu Anna.
"Siapa dia?"tanya Jessi lagi.
"Aku juga tidak mengenalnya."jawab Anna.
"Ataukah penggemar mu?"Jessi meledek Anna.
"Jika iya,kenapa harus aku punya penggemar yang sangat songong."Anna duduk membantingkan tubuh nya di sofa.
Anna kembali melihat botol minuman alkohol itu sudah kosong 5 botol.
"K..kau meminum semua ini?"pekik Anna.
"Hhah..aku hanya menikmati nya."Jessi tertawa.
Kini Jessi benar-benar sudah mabuk.
"Ayo kita pulang!"Anna bangkit berusaha merangkul jessi pergi.
"Tidak!aku tidak mau pulang!"tolak Jessi.
"Tapi keadaan mu ini..."Anna tidak melanjutkan karena Jessi memotong pembicaraan.
"Cari kamar!cepat!aku mual.."rengek Jessi.
Anna pun bergegas memesan kamar.setelah dapat ia meminta penjaga bar membantunya menggendong Jessi.
Setelah sampai di kamar Jessi dan penjaga bar itu pergi Anna teringat kalau tasnya tertinggal dan ternyata ia hanya membawa tas Jessi.
"Jessi aku pergi bentar.Tas ku tertinggal."pamit Anna.
"Hhmm...."Jessi hanya membalas dengan berdehem lalu berguling gusar di ranjang.
Anna pergi mengambil tasnya lalu kembali.Tapi langkahnya terhenti di koridor.Ia lupa Jessi sekarang di kamar yang mana,karena tadi ia buru-buru.
"Ya ampun... kamar yang mana ya.."Anna mulai kebingungan.
Ia pun membuka salah satu kamar dan masuk.Karena memang pintu kamar itu tidak terkunci maka ia memutuskan untuk masuk.
Ternyata Anna salah kamar.Ia masuk ke kamar pria hidung belang dan sialnya lagi pria itu mengira bahwa Anna adalah wanita pemuas ranjangnya.Anna panik segera keluar.Tapi pria itu tidak melepaskan
nya begitu saja.Pria itu mengejarnya.
"Maaf.Aku salah kamaarr..."jerit Anna pada pria itu.
Tiba-tiba tangan Anna di tarik oleh sebuah tangan kekar ke dalam sebuah kamar.
"Ahh..."jerit Anna.
Pintu kamar itu segera ditutup dan terkunci.Sebuah sosok kekar menyudut kan tubuh Anna di tembok.Anna masih memejamkan mata nya.
"Hmm..."pria itu mendengus.
"Aku bukan wanita j***ng.Aku hanya berkunjung di sini dengan teman ku...aku mohon....lepaskan aku.."Anna mulai menangis.
"Siapa juga yang ingin menyentuh mu?"pria itu berjalan ke arah ranjang.
Anna yang merasa tidak asing dengan suara itu pun membuka matanya.Tangannya masih gemetar.
"K..kau?!"Anna menunjuk ke arah pria itu yang tak lain adalah Kriss.
"Kau mau apa?bukan nya aku sudah menyelamatkan mu.Seharusnya aku mendengar ucapan terima kasih."Kriss merebahkan badannya di ranjang.
"Ehem.."Anna berdehem sambil menarik tangannya yang menunjuk Kriss tadi.
"Terima kasih."ucap Anna.
"Terlambat!"bantah Kriss.
"Apa nya yang terlambat?!kau ini merumitkan saja!"bentak Anna.
"Aku mau imbalan."pinta Kriss bangkit dan mengeluarkan senyum mesumnya.
"Dasar mesum!suami ku saja belum menyentuh ku!"maki Anna.
Anna meraih knop pintu.Tapi pintunya di kunci oleh Kriss.
"Jadi kau punya suami?"Kriss bangkit menghampiri Anna.
"K..kau mau apa?!"Anna perlahan mundur karena Kriss menyudutkannya.
"Kau tebak,apa yang aku mau?"Kriss menggoda Anna.
"Ku mohon jangan sentuh aku...aku mohon.."lirih Anna.
"Kalau aku jadi suami mu pasti aku akan marah kalau kau mengunjungi tempat ini."seru Kriss.
"Kalau suamiku juga masih hidup aku tidak akan menginjakkan kaki di sini!" teriak Anna emosi.
Anna mulai menangis dia sungguh rapuh.Rasa panik dan sedih campur aduk.
Kriss terpaku mendengar pernyataan Anna dan melihat ia menangis.
Kriss ingin meraih wanita itu dan minta maaf karena ia merasa bersalah.
Anna menegakkan wajah nya dan menatap nyalang Kriss.
"Mari untuk tidak bertemu lagi ke depan nya.Kalau pun suatu saat kita berpapasan jangan sok kenal." ucap Anna.
Anna pergi dari kamar itu dengan perasaan campur aduk.
Anna menuju kamar Jessi.Anna pun masuk ke kamar Jessi dan istirahat di samping Jessi.
_______
Pagi hari telah tiba.Perlahan Anna mengerjapkan matanya berubah bangun.Anna bangkit sambil mengusap-usap biji matanya.
"Whoaa..."Anna menguap.
Ia melihat ke arah Jessi yang masih tertidur pulas.
Anna harus pulang.Karena takut ibu mertua nya berpikir macam-macam karena tidak pulang semalaman.Anna menuruni ranjang menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.Setelah itu Anna memoles sedikit wajahnya.
Ia membangun kan Jessi.
"Jess .. Jessi..Jessi.."panggil Anna.
"Ahh...hemm..."Jessi mengulat.
"Ada apa?"tanya Jessi dengan mata masih terpejam.
"Aku pulang duluan ya."pamit Anna.
"Hmm"membalas Anna dengan deheman.
Anna mengambil ponselnya di atas nakas lalu pergi.
Anna sudah berada di luar bar itu tepatnya di halaman bar.Anna berdiri di pinggir jalan memanggil taksi.Anna melambaikan tangan lalu sebuah taksi menghampiri Anna.Anna naik lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Masih dalam perjalanan pulang Anna mendapatkan telepon dari Tara kakak nya.
Anna mengangkat panggilan itu.
"Ada apa?"tanya Anna.
"Aku sudah menjual rumah ibu.Aku akan menggunakan uang ini untuk membuatkan ruang tambahan di rumah ku untuk ibu."jelas Tara.
"Apa!"Anna terkejut.
"K..kau kenapa bukan nya bertanya atau berdiskusi dulu pada ku.Kenapa seenak perut mu saja menjual nya?!"bentak Anna.
"Untuk apa pamit pada mu.Ibu saja menyetujuinya."bantah Tara.
"Kau tahukan aku sudah menjanda.Aku akan tinggal dimana?!"bentak Anna lagi sehingga supir taksi itu melihat ngeri pada Anna dari kaca spion tengah mobil.
"Itu urusan mu.Lagian kau kan juga sudah besar dan bisa berpikir.Maka pikirkan lah sendiri!"Tara langsung menutup panggilan itu.
Tut...tut...(panggilan terputus)
"Hey!hey!"Anna memanggil Tara yang di sebrang tapi telepon sudah terputus.
"Dasar bedebah!breng**k!"maki Anna kesal sambil memegang kepalanya.
Anna menghela nafas kasar.
Sepanjang jalan Anna hanya merutuki dirinya.
Setelah 15 menit perjalan akhirnya Anna sampai di halaman rumah yang besar yang tak lain adalah rumah mertuanya.
Anna sampai di depan pintu.Anna menghela nafas lalu mengetuk pintu.Terdengar suara seorang wanita berkata "Sebentar"lalu knop pintu di putar muncul sosok wanita yang berumur 24 tahun memakai stelan baju santai.Ia adalah istri dari kakak iparnya yang bernama Luna.
Luna menyambut dengan senyuman sinis.Anna hanya memalingkan mata jengah melihat wanita yang ia anggap iblis itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!