Aleanora, gadis 17 tahun, masih duduk di bangku sekolah menengah atas di tahun ke 2, gadis manis berambut ikal dan panjang jatuh sampai ke punggungnya, Alea mempunyai tinggi 170cm, dan berat badan ideal..ia gadis yang cantik namun sayang, jalan hidupnya tidak secantik wajahnya...
''Alea...sudah jam berapa kau baru pulang sekarang..''
Seorang wanita berwajah culas menatapnya seolah ingin menerkamnya hidup-hidup, dari raut wajahnya wanita itu terlihat membencinya setengah mati..
Alea mengatupkan kedua tangannya rapat-rapat, padahal tadi dia sedang ada tugas tambahan dari gurunya, yah...karna Alea sangat pintar di sekolah maka gurunya meminta dirinya untuk membantu memeriksa hasil ujian teman-temannya dengan imbalan yang cukup untuk di tabungnya...namun akibatnya ia harus terlambat 15 menit..
Dan itu membuat sang tante Meri marah kepadanya, wanita itu bersedekap..
''Jika kau masih ingin tinggal, makan dan berlindung disini maka kau tau benar bagaimana peraturan dirumahku bagaimana Alea...'' jerit wanita itu keras...
Mata Alea berkaca-kaca,...ia menganggukan kepalanya dengan cepat...lalu menundukan kepala lagi...
''Aku akan mengerjakan semua disini tante, aku janji...''ucap Alea dengan kepala yang tertunduk..
Gadis itu terkejut ketika, wanita itu meriah tubuhnya dan mencekal tangannya dengan kuat....
''Hari ini kau tidak perlu melakukan tugas apapun Alea..''
''Hah...''
''Sekarang minum pil ini dan ikut aku ke rumah tuan besar Darius Hugo..''
Alea menggelengkan kepalanya tidak, tuan besar Darius Hugo sangat terkenal kejam dan jahat, ia punya dua orang putra yang sama terkenal buas dan tak kalah kejam dari orangtuanya, mereka adalah Darren Hugo dan juga Erland Hugo, keluarga mengerikan itu selalu mengumpulkan perawan untuk berpesta, bahkan dengan uang mereka yang tak pernah habis, setiap malam ada pesta di rumah besar itu.
Dan apa maksud tante Meri mengirimkannya ke rumah terkutuk itu,...Alea tidak mau..lebih baik dia mati saja dari pada harus kesana..
''Aku tidak mau tante..untuk apa aku kesana...''
''Untuk apa katamu...''
''Yah....''
''Karna kau akan tinggal disana sekarang karna aku telah menjualmu kepada tuan Darius...'' senyum kejam terlihat di wajah tante Meri yang bengis..
Betapa terkejutnya Alea mendengar hal mengerikan dari sang tante, mengapa tante kandungnya tega menjualnya kepada para pria kaya pemuja nafsu itu...? airmata Alea menetes....
Sejak usia 5 tahun kedua orangtuanya meninggal karna kecelakaan, tante Meri adalah adik dari ayahnya, Alea mendapatkan warisan peninggalan orangtuanya,namun karna dia masih di bawa umur maka sang tante adalah wali sementaranya sampai ia berusia 17 tahun..
Minggu lalu Alea di paksa menandatangani sebuah dokumen yang akhirnya ia tau sebagai tanda tangan perwalian harta, dengan begitu semua harta jatuh atas nama tantenya yang licik. Alea tau ketika semua sudah terlambat, ia telah kehilangan segalanya..
Alea berpikir tantenya akan menyayanginya namun tak disangka kalau tante sangat membencinya dan ingin menyingkirkan dirinya...kini Alea sebatang kara ia tak punya siapapun sekarang...
Gadis itu memutuskan saat inilah dia harus pergi dari rumah ini, yah...ia harus pergi...sebelum tante membawanya kepada jurang gelap di rumah keluarga Hugo..
Alea memejamkan matanya gemetar, ia membayangkan rumah keluarga Hugo dengan sangat ketakutan....bahkan hampir semua perawan di kota ini sudah menjadi korban dari kebejatan keluarga itu..
Bahkan para wanita selalu berganti-ganti masuk ke rumah itu dan setiap masuk kesana..mereka akan pulang dengan uang yang bertumpuk, namun itu bukanlah yang di inginkan Alea..dia tidak pernah memikirkan akan menjadi salah satu wanita disana....
Tidak....Alea tak akan pernah mau...........
Gadis itu segera mendorong tubuh tante Meri hingga wanita itu terjatuh, segera tanpa menunda, Alea langsung melesat menuruni tangga menuju pintu keluar.....
Ia sedikit lebih tenang ketika menyadari kakak sepupunya Arnol tak ada dirumah...dengan cekatan ia membuka pintu namun....baru saja sebagian tubuhnya keluar, seseorang menarik rambutnya dengan kuat hingga ia mengerang kesakitan...
''Arrrggghhh..............''
''Kau pikir kau mau kemana hah...kau pikir aku akan melepaskanmu.'' jerit Arnol dengan suara bassnya...
Tante Meri mempunyai 1 anak lelaki yaitu Arnold hidupnya jauh terang, ia selalu mabuk-mabukan dan berpesta, bahkan selalu mengancam ibunya untuk meminta uang..mungkin ini salah satu alasan mengapa tante ingin menjual dirinya kepada keluarga Hugo...
''Kakak...lepaskan aku...sakit sekali...''
Tante Meri tertawa keras mendengar Alea tertangkap, ia kemudian berlari dan meraih Alea....mencengkram lengannya dan menatapnya tajam...
''Kau pikir kau bisa lolos dariku...tidak....aku tak akan pernah melepaskan sumber uangaku...''
Tante Meri melirik putranya...
''Kunci dia di kamar Arnodl, nanti malam tuan Darren akan datang dan menjemputnya...''
Arnold tertawa keras menyadari ia mencium bau uang...
''Aku akan menguncinya mama...''
Arnold kemudian menarik tubuh Alea yang lemah dan memasukannya ke dalam kamar dan menguncinya disana..lalu menatap sang mama....
''Apakah tuan Darren telah mengirim uangnya...?
3 Milyard untuk gadis perawan kita Alea...''
''Wah.....aku tak sabar lagi ingin melihat uangnya mah...''
''Kita akan membagi rata sayang.'' ucap Tante Meri dengan senyuman puas...
Mereka lalu pergi dari sana...
*************************************************
Disebuah ruangan yang redup,
Dua pasang anak manusia, dalam tubuh yang polos sedang tunduk dalam gairah yang menguasai mereka...
sang pria memacu tubuhnya dan menikmati setiap penyatuan mereka dengan gertakan gigi...yah...ia merasa sangat menikmati tidur bersama gadis perawan ...
Suara ******* nafas penuh gairah begitu memenuhi ruangann, suara erangan dan gerakan yang cepat membuat pria itu tak perduli jika wanitanya kesakitan di bawahnya karna ini adalah pertama kali untukknya...
''Arrgghhh....yah..begitu manis, ah.....'' suara sang pria menjadi serak menahan geraman....
Gadis di bawahnya hanya menangis, ketika daerah intinya seperti terkoyak sesuatu yang besar dan keras milik tuan Darren seakan merobek intinya..
Ia sama sekali tak bisa protes atau ia akan di siksa lalu di bunuh, ia pun hanya menangis....
Pria itu akhirnya melepaskan dirinya ketika ia mencapai puncaknya...lalu turun dari sana dengan tatapan dingin...sementara gadis itu menjerit seperti ingin mati saja...
Terlalu menyakitkan untuknya namun..ia tau benar bahwa ia akan mendapat harga yang pantas untuk sebuah keperawanan....
Yah...senyum terbit di sela rasa sakitnya.....
Pria tampan itu keluar dari toilet seraya mengambil sebuah koper penuh berisi uang dan di lemparkan di hadapan gadis itu...
''Pergilah..jangan pernah muncul di kota ini kalau tidak..kau akan mati...'' desis Darren penuh ancaman..
''Tentu saja tuan Darren...'' balas sang gadis lalu beranjak dari ranjang dan segera pergi dengan cepat...
Sedangkan Darren duduk bersantai di balkon kamarnya..sembari menunggu makan malamnya...
Yaitu seorang gadis perawan bernama Aleanora, pria itu memejamkan matanya...
Ia merasa lebih bersemangat setelah bercinta dengan para perawan...
dan untuk Alea..ia akan mempersiapkan dirinya....
Alea menatap sekelilingnya dan menjadi sangat takut sementara hari sudah sore dan sebentar lagi mereka akan datang dan membawanya..bagaimana ini...
Alea memejamkan matanya, berjalan mondar-mandir dengan langkah yang gemetar.. berulangkali gadis itu menatap ke arah jendela dengan hati yang diliputi kecemasan...
Alea..ayolah berpikir lagi, bagaimana caranya keluar, bagaimana caranya pergi..sementara waktu tak akan menunggunya, jika ia bersikap pasrah maka nasibnya akan tamat seperti para gadis malang itu...
Tidak...Alea tak akan pernah rela jika harus menjadi milik psikopat gila yang suka menyiksa itu...tidak..Alea tak akan pernah sudi tubuhnya di sentuh oleh bajingan menjijikan itu, Alea mengepalkan tangannya...lalu bergerak menyandarkan tubuhnya di dinding sembari memerintahkan otaknya untuk berpikir keras...dan sebuah tongkat baseball di kamarnya membuat gadis itu tersenyum..ini adalah kesempatan terakhirnya untuk melarikan diri bukan...?
Semoga Tuhan menolongnya...
Alea lalu menyembunyikan tongkat baseball itu di belakang pintu dan berdehem sebentar, ia tau benar jika kak Arnold ada di balik pintu besar ini..yah..mereka tak akan mengambil resiko jika kehilangannya bukan....atau sumber uang mereka akan hilang, dan psikopat gila itu akan mura..
Alea menghela nafas...sebelum menjerit...
''Aaaaaarrrggghh,........''
Suara Alea melengking dan meninggi hingga Arnold yangs edang bersandar di luar kamar tersentak, ia segera berdiri dan membkua pintu..apa yang terjadi kepada Alea..jika gadis itu melukai diri maka tuan Darren akan marah dan ia bisa kehilangan nyawa...
Pria itu segera membuka pintu, dan begitu terkejut melihat kai Alea mengeluarkan darah...
''Alea..apa yang terjadi...''
''Aaa...ada ular di kamar mandiku..'' tangis Alea pecah saat itu juga.
Karna terlalu panik Arnold segera berlari menuju pintu kamar mandi...namun tiba-tiba dari arah belakang tiba-tiba..
Buggghhh!!!!
Sebuah benda keras menghantam kepalanya hingga pria itu seketika jatuh pingsan...Alea menjadi gemetar sendiri dan melepas tongkat baseball itu...
''Hoh...dia pingsan..'' jerit Alea histeris sendiri,...
Apa yang harus ia lakukan sekarang...??
Keluar dan lari Alea...apa yang kau tunggu...? hatinya memerintah dan gadis itu tersentak, segera meraih tas kecilnya lalu ponsel bututnya dan berlari ke arah pintu lalu mengunci kakaknya disana,...
Keringat membanjiri wajah Alea, ia sungguh ketakutan, rumah tanpak sepi..tante Meri biasanya sedang berbelanja di jam segini, apalagi anak tuan Darius akan datang jadi..tante pasti sedang mempersiapkan penyambutan besar..
Alea mengeraskan tatapannya, ia lalu melangkah menuju pintu, syukurlah tidak di kunci..gadis itu keluar dari sana dengan langkah yang ringan, tidak akan pernah ia kembali ke rumah ini tidak akan pernah....gumam Alea penuh janji.
Alea melesat keluar dari sana dan pergi dari rumah besar itu dengan hati yang lega luar biasa...
gadis itu segera menumpang taxi di sekitarnya dan meninggalkan rumah besar itu...tubuhnya masih bergetar ketika sadar ia telah menjauh....
Sekarang bagimana...dia harus kemana..? oh astaga..bahkan dia tak punya siapapun...
Mata Alea menjadi panas, dan tak tahan untuk menangis yah..di usianya yang masih sangat muda namun semua tak mudah baginya, di saat teman sebayanya menikmati masa muda dengan bahagia..berkumpul bersama orangtua dan teman-teman mereka namun tidak bagi Alea..bahkan ia sebatangkara saat ini...
Ia harus kemana lagi...??? gadis itu mulai terisak sendiri di dalam taxi yang entah mau membawanya kemana..
Tiba-tiba ponselnya berbunyi...dan senyuman Alea segera terbit disana....
*********************************************************
Kediaaman keluarga Darius Hugo..
Seorang pria muda turun dari tangga melingkar berwarna emas, langkahnya teratur dan begitu wibawa, dialah seorang Darren Hugo putra mahkota keluarga Darius Hugo..
Pria dengan kharismanya yang begitu membius, ia di juluki pria berwajah malaikat..
Mengapa begitu...? karna wajahnya sangat tampan, ucapannya tertata, dan sangat baik di mata semua orang..mereka kaya bisa sampai 70 turunan karna perusahaan tambang besar yang tersebar di dalam maupun luar negri..
Darius Hugo sangat mencintai putra sulungnya dan slalu mengatakan Ya di setiap kata-kata Darren, bukan tanpa sebab...
Sikap Darren terlalu dingin dan begitu menakutkan ketika ia sedang di kuasai amarah, wajah malaikatnya berubah menjadi kebalikannya hingga sang Ayah menjadi takut...
Di dalam rumah ini ialah yang memegang kekuasaan tertinggi, ia membebaskan pada malam hari, ayahnya membawa para wanita yang cantik berganti-ganti setiap hari untuk berpesta dan memuaskan ayahnya...lalu paginya rumah akan terlihat rapi seolah tak pernah terjadi pesta liar disini...
Darren punya adik laki-laki usianya 27 tahun, namanya Erland Hugo, ia pria yang hangat sifatnya bertolak belakang dengan sang kakak, ia tak suka menyiksa wanita dan mempermainkannya..dialah putra mahkota yang bersih tanpa noda,....
Erland sedang mengajar sebagai dosen di sebuah kampus ternama milik keluarganya, ia tidak berambisi seperti sang kakak karna bagi Erland..ia ingin hidup dengan damai dan tenang...
Mereka bahkan tidak dekat, hanya saling menyapa dalam kekakuan yang nyata...
Erlan akan lebih dulu pergi dan menghindar dari aura kejam sang kakak yang membuatnya merinding...
Malam yang di tunggu Darren akhirnya tiba..ia sudah siap menjemput makan malamnya...pria itu menaikan sudut bibirnya, menyadari ia telah mengintai Alea sejak gadis itu duduk di bangku SMP dan menunggu dengan sabar ketika gadis itu tumbuh besar dan tubuhnya siap untuk menjadi pemuasnya...
Alea sangat cantik dan kecantikannya mencolok di antara gadis seusianya, Darren bahkan mengirim mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik Alea agar tidak ada satupun pria yang mendekatinya karna Alea adalah miliknya...
Alea mempunya wajah yang kharismatik, bibir yang merah tanpa harus di poles, kulitnya lembut dan putih seperti mutiara..ukuran dadanya, mungkin tangan Darren akan penuh ketika menggenggamnya..
Sial....membayangkan Alea membuat tubuh bawah Darren mengeras...ia butuh pelepasan sekarang karna gairahnya yang terlalu besar...semoga Alea siap untuknya, dia juga sudah memastikan pada nyonya Meri kalau Alea sudah melewati periode menstruasinya jadi tak ada masalah..dia tinggal datang dan mengambil milikknya..lalu menghabiskan malam mereka...dengan panas....
Darren melangkah menuju pintu sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya...
''Tuan Darren....''
Darren berdehem....itu adalah suara asistennya bernama Lukas.
''Katakan...''
''Aku mendapatkan sebuah informasi penting untuk anda tuan Darren..''
Darren menoleh dengan sorot mata tajam..
******************************************************
''Kau bodoh...bagaimana bisa kau di tipu gadis kecil itu..'' jerit tante Meri dengan murka...
Ia pulang dengan hati yang riang membayangkan uang yang akan di berikan tuan Darren sungguh membuatnya bersemangat...
Namun ia tak menyangka jika tiba dirumah malah menemukan anaknya terkunci dari dalam dan terluka.,...
''Mama aku tak menyangka jika dia menipuku..''jerit Arnold marah...
Tante Meri menjadi ketakutan...bagaimana sekarang, tuan Darren akan membunuh mereka....wanita tua itu menjadi gemetar..
Pintu terbuka di depannya dan kedua pasangan ibu dan anak itu menjadi pucat ketika melihat tatapan Darren yang membunuh...
''Beraninya kalian melepaskan milikku...'' desisnya dengan tatpan yang mengerikan...
Darren sungguh kehilangan kesabaran ketika Lukas memberitahunya malam ini bahwa, Alea..gadis muda miliknya itu melarikan diri darinya, bahwa Alea telah melarikan diri dan mempermalukan dirinya, gadis itu pergi entah kemana..
Tentu saja Darren tidak tinggal diam ia segera memerintahkan semua anak buahnya berpencar dan mencari Alea sampai menemukan gadis itu, setiap cctv di jalan-jalan besar di periksa oleh orang suruhannya,
Bagaimana gadis kecil itu lolos padahal mereka telah menguncinya..? bagaimana bisa mereka membiarkannya pergi...?
Atau...jangan-jangan mereka telah menjualnya pada orang lain dan menipunya..?
Jemari Darren terkepal dengan sangat kuat...
Tidak...ia tak akan pernah membiarkan Alea lepas darinya, ia tak akan pernah membiarkan wanita itu menghilang, Alea adalah milik nya dan ia tak akan pernah membiarkan gadis itu menjadi milik orang lain.....
Darren melangkah menuju laci meja kerjanya dan mengambil sebuah pisau lipat miliknya dan juga, sebuah pistol yang menjadi teman hidupnya selama ini..yang menemaninya berpetualang, dan teman hidupnya ini akan memberi pelajaran pada para penipu itu yang telah berani mempermainkan dirinya...
Segera Darren menuju rumah wanita penipu itu, mereka harus di beri pelajaran dan Darren tak akan mengampuni mereka sedikitpun..
*********************************************
''Beraninya kalian mempermainkan aku...'' geram Darren dengan suara yang lantang...
Para anak buahnya sudah memegangi masing-masing dari pasangan ibu dan anak ini yang menatapnya dengan tangisan nyang tertahan...
Ada bekas darah di kepala Arnol dan itu cukup menjelaskan kalau gadis itu sangat pintar...namun, seharusnya Arnol lebih waspada dan kecerobohannya malam ini membuat Darren kehilangan makan malamnya...
Sial....mereka harus membayarnya bukan...???
''Tuan Darren, ampuni kami...gadis itu dia berhasil menipu anakku...dengan alasan dia di gigit ular, anakku tidak bersalah..''isak Tante Meri dengan sesegukan..
Semua orang akan membela anaknya, meski..anaknya melakukan kesalahan besar, dan pembelaan wanita ini semakin membuat Darren terbakar..ia tidak menerima alasan sedikitpun...
Pria itu mendekati Arnold yang menatapnya dengan ketakutan, pria itu mengeluarkan pisau yang sangat tajam dari dalam saku jassnya, dengan tatapan dingin,..dia mengerahkannya lurus dan kemudian...
''Aaaarrrrrrgggghhh...''
Arnold seperti ingin mati saja ketika pisau licin itu berhasil menembus lututnya, darah mengucur dari sana..dan membuat ia mengerang kesakitan bahkan menangis seperti anak kecil..
Wajah tante Meri sangat pucat ia sungguh tak menyangka jika tuan Darren menusuk anaknya tanpa sedikitpun ragu...
Airmatanya sebagai seorang ibu seakan menyakitinya dengan dalam, bahkan pisau itu masih menancap disana, seolah setiap detiknya hanya rasa sakit...
''Tuan Darrren...'' tangis tante Meri pecah memenuhi ruangan yang hening..
Bahkan para anak buahnya seakan terbiasa melihat pemandangan mengerikan itu...dan hanya diam dengan wajah batunya...
Darren menoleh dengan senyuman dingin...
''Kesalahan anakmu maka aku kehilangan gadisku, aku tak akan mengampuni kalian jika.....kalian tidak bisa menemukannya...''
''Oh...tuan Darren...aku mohon kepadamu jangan sakiti anakku..''
Namun kata-kata tante Meri semakin membuat Darren marah, dengan cepat di ambilnya pisau itu dan semakin menusuknya dengan dalam..hingga Arnold kembali menjerit sampai hampir pingsan...
Nafasnya satu-satu, rasanya sangat menyakitkan hingga untuk bernafas saja Arnold merasa susah payah.
''Ttu..tuuan Darren, aku akan mencarinya...'' tangisan Arnold sepertyi anak kecil yang meraung
Sementara Darren semakin menikmati kesakitan itu...
''Jika kau gagal menemukannya dalam 2 minggu maka pisau ini akan menusuk sebelah kakimu..''
''Apa....'' tangis Arnold ketakutan...
''Jika kau gagal..maka pisau ini akan bergerak dan melukai tubuhmu yang lain...'' lanjut Darren mengancam..
''Tuan Darren...''
''Aku tidak akan membunuhmu secara langsung Arnold..tapi..aku lebih suka menyiksamu di hadapan ibumu bagaimana...'' Darren tersenyum kejam...
Arnoll menggeleng ketakutan...
''Aku akan mencarinya tuan Darren tolonglah cabut pisau ini..aku hampir mati..''
''Hahahaha...karna itu...kau harus ingat baik-baik...aku tidak menerima kegagalan karna jika kau gagal maka kau..harus menggantinya dengan nyawamu...apa kalian berdua mengerti..''
Tante Meri dan Arnold menganggukan kepala dengan cepat...tentu saja mereka sangat mengerti...
''Terimakasih atas kebaikan hati tuan Darren..'' ucap tante Meri dengan gemetar...
Darren lalu mengangguk, pisau yang masih tertancap itu segera di tariknya dengan keras hingga menimbulkan gesekan yang membuat Arnol sekali lagi...mengerang....
Darren lalu memberikan pisau berdarah itu kepada anak buahnya lalu menatap Arnold dan tante Meri secara bergantian..
''Aku menunggu kabar baik, dan jangan pernah berpikir untuk melarikan diri karna kalian berdua akan mendapatkan penyiksaan yang lebih sadis dariku.'' Darren tersenyum lembut..
Tak menunggu jawaban, pria itu segera melangkah keluar rumah besar itu dengan meninggalkan kengerian di belakangnya...
Tangisan ibu dan anak itu pecah, tante Meri sungguh tak menyangka mendapat kekejaman dari tuan Darren itu, yah...ia sudah mendengar semua yang telah di lakukan tuan Darren pada orang yang melawannya namun ia sungguh tidak menyangka jika...tuan Darren benar-benar menyiksa anaknya...
''Apa yang harus kita lakukan sekarang Ma..tuan Darren akan membunuhku..'' rengek Arnold merasa kesakitan..
Tante Meri berusaha memikirkan sesuatu...
''Kita akan mendapatkannya anakku...percayalah...sekarang kita akan ke rumah sakit sayang...''bisik tante Meri dengan sisa airmata..
Semua ini gara-gara Alea....gadis itu membuat anaknya celaka dan tante Meri tidak akan pernah melepaskan dirinya...
****************************************
Darren menatap rumah besar itu dan menoleh kepada Lukas yang setia di belakangnya..
''Selidiki semua teman-temannya aku ingin segera mendapatkannya Lukas...'' geram Darren dengan tatapan tajam..
Lukas menundukan kepalanya...
''Tuan akan segera mendapatkan kabar baik..kami berjanji.''
Darren akhirnya menjadi tenang lalu masuk ke dalam mobilnya, sementara Lukas mengangkat ponselnya dan menelfon seseorang....
********************************************************
''Jika kau lelah tidurlah Alea...aku akan menjemur pakaianku..''ucap Laras teman sekolah Alea dengan senyuman..
Alea menganggukan kepala...
''Laras...aku tak tau bagaimana caranya berterimakasih..kau sangat baik..''ucap Alea dengan senyuman hangat...
Laras lalu melangkah pelan menuju dapur dan segera mengambil ponselnya..
dan segera mengirim pesan,.....
Dia sudah tidur..........
****************************
Tengah malam,...Alea terbangun...ia harus ke toilet, dan mulai melangkah...namun ketika membuang pandangan melalui jendela kamar ia bisa melihat ada banyak mobil berwarna hitam di luar rumah..dan wajahnya menjadi pucat..
Ia baru sadar jika sahabatnya Laras tak ada di sebelahnya, Ana menjadi begitu ketakutan..Bahkan sahabatnya sendiri menghianatinya...bagaimana mungkin...?
Airmata menetes di wajahnya...segera Alea mengambil tasnya dan melangkah ke arah pintu, tubuhnya gemetar....ketika terdengar suara dari luar...
''Dia di dalam, cepat buka pintu karna tuan Darren sudah menunggunya.........'' ucap seseorang dari luar..
Alea menatap ke segala arah dengan pucat ketika pintu itu akan terbuka...
''Apa yang harus ia lakukan....'' desahnya dengan mata yang basah.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!