NovelToon NovelToon

PEMBALASAN GADIS DARI ZAMAN KUNO

Episode 01.(TRANSMIGRASI)

...~~~~...

Bab 1

.

.

Awal mula.

.

.

Seorang Gadis sedang berburu di hutan, tak sengaja dia melihat seorang kakek yang terluka. Dia pun membantu dan menolongnya. Setelah membantu, kakek tua itu memberikan sebuah buku novel kepada nya, karena memang hanya itulah yang kakek tua itu miliki untuk membalas kebaikan Gadis yang telah menolong nya itu.

"Ambillah, Kakek hanya memiliki ini sebagai tanda terimakasih karena kau telah menolong Kakek," Ucap kakek tua itu sembari memberikan sebuah buku.

"Aku melakukannya dengan ikhlas, tidak mengharapkan imbalan," Jawab Gadis itu tersenyum.

"Tapi Kakek merasa tidak enak jika Kakek tidak memberikan sesuatu kepada mu. Jika kamu tidak mau, Kakek tidak akan memaksa," Ucap Kakek itu dengan wajah sedihnya.

"Baiklah, aku akan mengambil nya. Terimakasih karena telah memberikan buku ini kepada ku. Aku akan membacanya. Apakah kakek senang?" Tanya Gadis itu mengambil buku yang ada di tangan Kakek tua.

Kakek itu tersenyum karena Gadis di depan nya menerima pemberian nya. "Ya, kakek senang. Dan jangan sampai tidak di baca ya," Perintah Kakek tua itu dengan tersenyum.

Gadis itu mengangguk dan setelah itu mengantarkan Kakek tua itu ke gubuk nya. Setelah mengantarkan Kakek tua itu, Gadis itu pun kembali ke kediamannya.

Gadis yang menolong Kakek tua itu bernama Nona Chin, putri satu satu nya Jenderal perang dari kerajaan Yan. Dia adalah Gadis yang cerdas, pemberani dan pandai ilmu beladiri. Usia Nona Chin terbilang masih muda, dan saat ini usianya baru memasuki 17 tahun. Namun, karena kecerdasan nya, dia dapat menguasai semua apa yang diajarkan oleh Ayah nya. Ayah nya selalu berpesan, jangan menjadi wanita yang lemah dan mudah ditindas. Lakukan apa pun jika ada orang yang menyakiti mu, jika perlu bunuh saja orang itu agar tidak menimbulkan masalah di lain waktu.

Setelah sampai di kediaman nya, Nona Chin meletakkan buku Novel itu di meja dan pergi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai dan berganti pakaian dengan dibantu oleh pelayan, Nona Chin merebahkan tubuh nya, dan mengambil buku Novel memberikan Kakek tua tadi.

Dibaca nya baris per baris hingga lembar per lembar, dan akhirnya sampai di halaman terakhir.

Nona Chin mendesah membaca cerita itu. "Sungguh wanita yang lemah. Sudah jelek, culun, bodoh lagi. Pantas saja kau mati begitu mudah. Mungkin memang itulah yang terbaik untuk nya, mati dengan sangat tragis. Terbakar karena ulah dari ibu tiri nya. Ck..Ck..Ck..mungkin memang benar semua ibu tiri tidak ada baik baiknya. Seperti hal nya di tempat ini,"

"Hah, jika aku jadi kamu, akan ku uyel uyel kepala nya. Dan siapa tadi nama anak nya? Alisha, ya Alisha. Dasar ulat bulu menjijikkan," Ucap nya menggerutu karena terbawa suasana dengan cerita yang telah di baca nya

"Hah, aku lelah. Membaca terlalu lama membuat mataku jadi mengantuk," Lanjutnya dan mulai memejamkan mata.

Namun, suatu keanehan terjadi. Saat Nona Chin membuka mata dirinya dikejutkan dengan keadaan yang menurut nya sangat aneh.

"Dimana ini? Kenapa aku berada di rumah aneh ini? Dimana kamar ku? Kenapa kamarku menjadi jelek seperti ini?" Gumam Nona Chin bingung dengan keadaan nya saat ini. Apalagi saat melihat dirinya yang memakai kacamata dan juga rambut berkepang dua, dia pun berfikir dan langsung berlari mencari kaca untuk melihat diri nya.

Deg.

"Siapa ini? Kenapa wajah ku menjadi jelek seperti ini?" Gumam Nona Chin berfikir keras.

"Identitas, ya identitas. Pasti ada identitas pemilik tubuh ini," Gumam nya langsung mencari sesuatu yang dapat membuktikan siapa pemilik tubuh ini.

Di obrak abrik nya tas pemilik tubuh yang di tempati nya.

Deg ..

Dia menemukan sebuah kartu identitas diri di dalam dompet gadis culun itu.

"Rena Asyira," itulah nama yang tertulis di dalam kartu identitas itu.

"Sial! Rena Asyira! Bukankah itu nama yang ada di dalam buku novel itu? Apakah aku bertransmigrasi ke dalam novel Gadis lemah dan culun itu? Dan aku akhirnya akan mati karena ulah dari ibu tiri ku, nyonya Dona Young dan Paman ku Robert," Gumam Nona Chin tidak percaya bahwa jiwanya masuk kedalam sebuah novel.

Rena Asyira, Gadis berusia 22 tahun. Seorang mahasiswa Universitas ternama. Dia bisa masuk dan berkuliah di Universitas itu karena kepintaran nya. Namun kepintaran nya itu hanya dalam soal pembelajaran. Rena adalah seorang Gadis pendiam, culun dan juga lemah. Dia sama sekali tidak memiliki teman, dan untuk keluarga, dia sama sekali tidak mengetahui keberadaan keluarga nya.

Padahal Rena Asyira adalah seorang Gadis dari keturunan asli bangsawan Young. Dia di buang oleh Dona dan Robert saat masih bayi sedangkan ibu nya di bunuh oleh mereka tanpa sepengetahuan Ayah Rena, Joni Yeong.

Dona Young mengatakan kepada Ayah Rena, bahwa ibu Rena meninggalkan nya karena memilih dengan selingkuhan nya serta membawa bayi nya. Ayah Rena menjadi marah dan akhirnya sama sekali tidak mencari keberadaan Putri satu satu nya, Rena Asyira Young.

"Tidak akan ku biarkan mereka membunuh ku. Dan tidak akan ku biarkan mereka membakar tubuh jelek ini. Lihat lah, jika sampai mereka melakukan nya kepada tubuh ini, aku tidak akan segan membunuh kalian," Ucap Nona Chin .

"Tapi aku saat ini sedang berada di situasi yang mana?" Ucap nya bingung sambil mengingat cerita di dalam Novel itu.

Karena merasa bingung dan pusing akhirnya Nona Chin merebahkan tubuhnya di ranjang kecil.

Tanpa sepengetahuan nya, seorang laki laki menyiramkan bensin di kontrakan kecil itu. Nona Chin yang tidur terlelap tidak mengetahui jika dirinya akan mengalami hal sama seperti Rena yang berada dalam Novel.

Laki laki itu pun menyalakan api dan membakar kontrakan Rena. Api menyala begitu cepat dan membakar apapun yang ada di dalam nya. Nona Chin yang merasakan sesak karena asap akhirnya membuka mata.

Mata nya melotot melihat api menyambar nyambar di depan nya.

"Sial, ternyata aku masuk kedalam tubuh ini saat kejadian kebakaran. Aku tidak ingin mati konyol dan berakhir dengan kematian. Aku harus keluar dari tempat ini," Ucap Nona Chin mencoba mencari jalan untuk keluar dari kontrakannya.

Namun saat ia menemukan jalan dan hendak berlari, sebuah kayu jatuh dan menghantam tubuh nya.

Buk.

Nona Chin terjatuh dan menimpa bara api yang menyala

Wajah nya menyentuh bara api itu, dan alhasil kulit wajah itu langsung mengelupas karena panas nya api yang mengenai wajah nya.

Ah…

Nona Chin bangun dan menahan panas di wajah nya, dia berlari keluar. Setelah berhasil, dia pergi meninggalkan kontrakan nya yang telah habis di lahap oleh api.

Dia berjalan sambil tertatih tatih. Merasa tubuh nya sudah tidak kuat akhirnya dia pingsan.

Namun ada seorang yang melihat nya dan membawanya menuju rumah sakit. Dia adalah orang suruhan yang mencari keberadaan wanita kecil yang menolong Tuan nya.

.

.

.

.💞💞💞💞💞💞💞💞

Episode 02 (SADAR)

Bab 2.

.

.

.

Laki laki yang menemukan Nona Chin langsung membawa ke rumah sakit.

Di sana dia meminta seorang Dokter untuk merawat gadis itu hingga sembuh, dan dia juga meminta Dokter itu untuk merawat nya seperti kata tuan yang memerintahkan nya.

"Dok tolong rawat gadis ini hingga sembuh, Tuan saya akan membayar berapapun harga nya. Jika dia sudah sadar, Tuan saya meminta anda untuk merawat dan menganggapnya sebagai saudara anda. Dan minta pada nya untuk melakukan operasi wajah jika tubuh nya sudah pulih. Tuan akan mengirim biaya nya nanti, anda hanya perlu berkata kepada nya untuk datang ke Negara K melakukan operasi. Tuan saya sudah menyiapkan Dokter ahli bedah disana," Ucap laki laki yang diperintah oleh Tuan itu.

"Baiklah, saya akan merawat nya. Anda tidak perlu khawatir, saya akan merawat pasien saya dengan baik hingga sembuh. Dan untuk permintaan Tuan anda agar saya merawatnya, saya akan melakukan nya sesuai perintah nya," Ucap Dokter bernama Leni.

"Terimakasih, kalau begitu saya pergi dulu. Tolong jaga gadis itu Dok, saya percayakan dia kepada anda," Ucap laki laki itu dan dokter itupun mengangguk.

Laki laki itu pergi setelah menyerahkan Rena kepada Dokter Leni.

(Mulai sekarang kita akan memulai dengan panggilan Rena).

Dokter Leni terus merawat Rena dengan baik. Hingga tak terasa waktu berjalan hingga 6 bulan lama nya. Rena mengalami koma, entah kenapa bisa seperti itu. Padahal dia hanya mengalami luka bakar di wajah nya sedangkan tubuh nya baik baik saja. Dokter Leni pun juga penasaran kenapa seperi itu.

Dokter Leni tidak menyerah, dia terus dan terus merawat Rena agar empat bangun dan pulih.

Dan kini penantian Dokter Leni pun menjadi kenyataan. Rena membuka mata nya, menatap sekeliling yang bagi nya terasa asing.

"Dimana aku?" Itu lah pertanyaan yang keluar dari bibir nya.

Suster yang berada di dalam ruangan itu melihat pasien nya sadar dengan cepat memanggil Dokter Leni.

"Dok, pasien bernama Rena telah sadar." Ucap suster 

"Benarkah? Baiklah ayo kita kesana." Ucap Dokter Leni dengan cepat menuju ruang rawat Rena.

Dokter Leni masuk, di lihat nya Rena duduk di ranjang sambil menatap sekeliling. Dokter Leni menghampiri Rena.

"Siapa anda?" Tanya Rena karena tidak mengenal Dokter Leni. Di dalam novel hanya tertulis, setelah Rena terbakar tidak ada yang menolong nya dan akhirnya mati, dan cerita itu pun berakhir.

Tapi sekarang tidak sama seperti yang ada di cerita novel. Cerita itu seakan berubah dengan hadirnya dirinya yang masuk menempati tubuh Rena.

"Saya Leni, Dokter yang selama ini merawat mu." Ucap Dokter Leni.

"Dokter?" Gumam Rena.

"Mungkin semacam tabib." Batin Rena.

"Ya." Dokter Leni mengangguk. "Oh ya, aku akan memeriksa keadaanmu terlebih dahulu. Berbaringlah." Pinta Dokter Leni.

Rena menurut, ia kembali berbaring. Dokter Leni pun memeriksa keadaan Rena. Rena terus menatap apa yang dilakukan Dokter Leni pada dirinya.

Setelah selesai.

"Kondisi sudah lebih baik, beberapa hari perawatan kau sudah boleh pulang." Ucap Dokter Leni.

"Benarkah?" Tanya Rena, dan Dokter Leni pun mengangguk.

"Oh ya Dok, bolehkan saya meminta cermin?" Pinta Rena

"Cermin? Buat apa?" Tanya Dokter Leni. Dokter Leni sebenarnya tahu bahwa Rena meminta cermin untuk melihat wajah nya. Hanya saja dia pura pura bertanya.

"Untuk melihat wajah saya. Saya yakin wajah ku pasti tidak baik baik saja." Ucap Rena.

"Tidak perlu di lihat, biarkan saja. Jangan melihat wajahmu jika nanti kau akhirnya akan kecewa." Ucap Dokter Leni.

…….Rena diam. Dia membenarkan ucapan Dokter Leni. Jika sampai dia melihat, dia yakin pasti tidak akan bisa menerima kenyataan ini.

Setelah beberapa hari dirawat, Rena pun akhirnya sudah diperbolehkan untuk pulang. Tapi untuk pulang ke kontrakan seperti nya tidak mungkin. Oleh sebab itu di menerima tawaran Dokter Leni untuk tinggal di kediaman nya.

Di Kediaman Dokter Leni.

"Ren, bagaimana kalau kamu melakukan operasi wajah?" Ucap Dokter Leni.

"Operasi wajah? Apakah dengan operasi wajah, wajah ku akan pulih?" Tanya Rena.

"Ya, wajahmu akan pulih. Jika kamu mau, Tante akan merekomendasikan Dokter bedah untuk mu." Ucap Dokter Leni.

…….Rena diam, berfikir. Jika dia melakukan operasi dan dia pulih, dia bisa melakukan apapun tanpa harus diam di rumah seperti ini. Dan  dia juga bisa balas dendam dengan orang yang telah membuat nya seperti ini.

"Baiklah, Rena mau. Kapan kira kira Rena bisa melakukan operasi itu?" Tanya Rena

"Jika kamu sudah siap, besok kamu bisa berangkat. Karena kamu akan melakukan operasi wajah di Negara K." Ucap Dokter Leni.

"Negara K! Apakah itu sangat jauh?" Tanya Rena.

"Tidak, hanya beberapa jam saja perjalanan." Jawab Dokter Rena. "Disana nanti kau tidak akan sendiri, akan ada seseorang yang menemani mu." Lanjut nya

"Baiklah." Jawab Rena.

Setelah Rena menyetujui, Dokter Leni pun menghubungi laki laki yang telah mengantarkan Rena ke rumah sakit. Mengatakan bahwa Rena siap melakukan operasi wajah.

Laki laki yang di hubungi Dokter Leni pun langsung mengatakan kepada tuan nya, bahwa Gadis kecil tuan nya siap melakukan operasi dan akan segera ke Negara K.

Hari ini 

30 Maret 2022 Rena sudah bersiap pergi ke Negara K untuk melakukan operasi untuk wajah nya yang rusak akibat mengelupas. Rena memakai cadar untuk menutupi wajah nya.

"Tante, terimakasih karena sudah merawat Rena selama ini. Rena akan berangkat, doakan Rena berhasil. Dan untuk kembali lagi kesini, Rena sendiri tidak tahu, apakah Rena akan kembali atau tidak. Karena Rena memiliki hal yang harus Rena selesaikan." Ucap Rena pamit.

"Sama sama sayang. Jika pun kamu tidak kembali kesini, Tante hanya berpesan jaga dirimu baik baik di manapun kamu berada." Ucap Dokter Leni.

Rena mengangguk setelah itu memeluk wanita yang telah merawatnya selama ini. Setelah berpamitan Rena pun berangkat pergi menuju Negara K.

.

.

.

Setelah beberapa jam perjalanan di pesawat, akhirnya Rena telah sampai di bandara Negara K.

Rena melihat sekeliling, ramai itulah yang ada di pandangan nya.

Dia berjalan sambil menyeret kopernya. Tiba tiba seorang laki laki paruh baya menghampiri nya.

"Selamat sore Nona." Ucap laki laki paruh baya itu.

Rena yang mendapat sapaan langsung melihat laki laki yang ada di depan nya. Dia melihat dari atas hingga bawah. "Siapa anda?" Tanya Rena.

"Nama saya Lim, panggil saja Pak Lim. Saya ditugaskan oleh tuan muda untuk menjemput anda." Ucap Pak Lim.

"Tuan muda? Tuan muda siapa? Aku tidak kenal." Ucap Rena melangkah pergi meninggalkan orang yang menurut nya aneh. Baru saja tiba di negara asing, tiba tiba ada yang mengenal nya dan mengatakan bahwa dia diperintahkan oleh tuan muda.

"Tunggu Nona." Tahan pak Lim. "Tuan muda berpesan bahwa anda harus ikut dengan kami. Jika anda tidak ikut, anda tidak akan bisa melakukan operasi wajah." Ucap pak Lim.

Rena menoleh. "Apakah tuan muda mu itu yang akan melakukan operasi terhadap wajah ku?" Tanya Rena.

"Bisa dikatakan seperti itu Nona." Jawab pak Lim.

……..Rena diam, menimbang perkataan laki laki tua di hadapan nya ini. "Baiklah, aku akan ikut dengan mu. Tapi jika anda membohongi ku, aku tidak akan segan membunuhmu." Ucap Rena.

Pak Lim hanya tersenyum mendengar ancaman Rena. Setelah itu mereka berdua dan seorang supir pergi dari bandara menuju Villa Lily.

.

.

.

.

💞💞💞💞💞💞💞

Episode 03 (FAREL ISKANDAR'S)

Bab 3

.

.

Rena pergi menuju Villa Lily, Villa milik Farel Iskandar's. Putra satu satu nya dari keluarga Iskandar's.

Farel Iskandar's, seorang CEO di perusahan Iskandar's Group's. Memiliki wajah tampan dan sikap tegas. Pandai berkelahi dan bertarung. Dia putra dari pasangan Tuan Bima Iskandar's dan nyonya Jenni Iskandar's. Terobsesi mencintai gadis kecil yang telah menyelamatkan dirinya dari penculikan, Gadis itu adalah Rena Asyira.

Setelah menempuh setengah jam perjalanan, Rena dan pak Lim telah sampai di villa Lily. Villa yang indah dikelilingi pepohonan dan bunga bunga serta terdapat Danau yang tak jauh dari sana.

Rena turun menatap sekeliling. "Sangat indah." Gumam Rena.

Villa ini memang sangat indah Nona, karena Tuan Muda sendirilah yang mengaturnya." Ucap pak Lim. "Mari Nona kita masuk, Tuan Muda sudah menunggu kedatangan anda." Lanjutnya mengajak Rena untuk segera masuk. Takut Tuan Muda menunggu kedatangan mereka terlalu lama.

Rena pun berjalan di belakang pak Lim, mengikuti nya masuk kedalam Villa.

Di ruang tamu, Farel Iskandar's sudah menunggu kedatangan Gadis kecil nya dengan tidak sabar.

"Tuan Muda." Panggil panggil.

Farel mendongak, di lihat nya pak Lim dan seorang Gadis bercadar yang berdiri di belakang pak Lim. Farel menebak, Gadis yang ada di belakang pak Lim pasti adalah Gadis kecil nya.

"Selamat datang Gadis kecil ku," Ucap Farel menghampiri Rena dan hendak memeluk nya.

Rena yang didekati oleh Farel mundur beberapa langkah, menatap pemuda yang menurutnya sangat lancang.

"Jangan berani menyentuh ku, saya tidak mengenal anda dan jangan sok kenal dengan saya," Ucap Rena dengan nada penekanan.

Farel diam, tidak jadi mendekati Rena. Namun bukan nya dia marah, tapi Farel malah tersenyum senang. Ternyata dari informasi yang didapat anak buah nya semua nya salah. Dari informasi itu, Rena adalah seorang Gadis pendiam, penakut dan juga lemah. Namun yang ada di hadapannya ini malah sebaliknya. Berani, tidak ada rasa takut dan seperti nya kuat.

"Baiklah, aku tidak jadi memeluk mu. Tapi lain kali aku akan memeluk mu," Ucap Farel tanpa rasa malu. Padahal jika di fikir ini adalah pertemuan kedua setelah kejadian beberapa tahun yang lalu. Farel benar bena tidak ada rasa malu.

"Dasar sinting," Ucap Rena pelan namun masih bisa di dengar oleh Farel. Sedangkan Farel hanya tersenyum tipis mendengar Rena mengatai diri nya sinting.

"Pak Lim antar kan Nona muda ke kamar nya." Perintah Farel.

"Baik Tuan muda," Jawab pak Lim.

"Rena sayang, pergilah ke kamar mu. Malam nanti kita makan malam bersama," Ucap Farel lalu pergi meninggalkan Rena yang melotot karena dengan berani nya Farel memanggil nya dengan sebutan sayang.

"Dasar laki laki gila, tidak waras," Gerutu Rena dan pergi mengikuti pak Lim menuju kamar nya.

Malam hari.

Rena sedang merebahkan diri di ranjang nya. Terdengar suara pintu di ketuk dari luar.

Tok…Tok…Tok…

"Siapa?" Ucap Rena sedikit berteriak.

"Saya Nona, pak Lim." Ucap pak Lim dari luar.

Rena yang mendengar suara pak Lim menyebikkan bibir nya. "Pak Lim lagi, pak Lim lagi. Kenapa laki laki tua itu selalu saja mengganggu waktu ku." Gerutu Rena sambil berjalan untuk membukakan pintu.

"Ada apa pak Lim?" Tanya Rena.

"Nona di tunggu oleh tuan muda di meja makan," Ucap pak Lim.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Tanya Rena.

…….Pak Lim diam. Lama berfikir, setelah itu berkata. "Jika anda tidak mau, mungkin Tuan akan datang dan menggendong anda sampai di meja makan. Atau mungkin Tuan akan mengurung anda di kamar bersama dengan nya." 

Rena menaikkan sebelah alis nya. "Aku tidak percaya," Ucap nya.

"Kalau anda tidak percaya, saya akan memanggil Tuan untuk melakukannya," Ucap pak Lim dengan sikap tenang nya.

Rena yang mendengar menjadi kesal. Berbicara dengan pak Lim seakan tidak akan ada menang nya. Rena pun pergi meninggalkan pak Lim menuju ruang makan sambil menghentak hentakkan kaki nya.

Pak Lim yang melihat hanya tersenyum kecil melihat Gadis tuan nya ini yang mungkin akan sulit ditaklukkan.

Farel yang melihat Rena datang sambil mengerucutkan bibir nya tersenyum tipis. Dalam pikirannya, gadis nya itu sungguh sangat lucu.

"Kenapa cemberut seperti itu?" Tanya Farel.

Rena tidak menjawab pertanyaan farel. Namun Rena malah memberikan tatapan tajam pada nya. Farel yang di tatap hanya diam dan malah memberikan senyum manis nya. "Berhentilah memberikan tatapan itu pada ku, aku takut nya kau akan jatuh cinta pada ku." Ucap Farel.

Rena yang mendengar itu tambah melotot kan mata nya, dan setelah itu mendengus kesal.

Seorang pelayan wanita datang, menghidangkan berbagai masakan di atas meja. "Silahkan dinikmati Tuan." Ucap pelayan wanita.

Pak Lim yang sudah ada di samping tuan muda nya membalikkan piring dan mengambilkan makanan untuk tuan muda nya. Setelah selesai. "Silahkan di makan Tuan muda."

Rena hanya diam. Jika biasanya dia akan di layani oleh dayang nya di kediaman jenderal, tidak untuk saat ini. Farel yang melihat memberi tanda agar pelayan wanita itu melayani Rena.

"Nona, biarkan saya melayani anda," Ucap pelayan wanita 

Rena mendongak, setelah itu mengangguk. Pelayan wanita itu pun melayani Rena, mengambilkan makanan untuk Rena, Nona muda nya.

Setelah itu mereka makan malam bersama dengan diam, hanya dentingan sendok yang terdengar di ruangan itu. 

Setelah selesai.

"Besok aku akan mengantarkan mu ke Dokter spesialis bedah wajah, Jam 8 sudah harus siap." Ucap Farel.

"Kau yang akan mengantarkan ku?" Tanya Rena

"Tentu saja, siapa lagi jika bukan diri ku. Apakah kau berharap pak Lim yang sudah tua itu yang akan mengantarkan mu?" Tanya Farel

"Tidak," Jawab Rena

Setelah makan malam selesai, mereka pun kembali kekamar mereka masing masing.

Pagi hari.

Rena dan Farel sudah bersiap untuk pergi ke rumah sakit Dokter bedah wajah. Mereka diantar oleh supir pribadi Farel. Dalam perjalanan hanya ada kesunyian, tidak ada yang berbicara ataupun memulai pembicaraan.

Setelah sampai.

"Ayo turun, Dokter sudah menunggu kedatangan kita," Ucap Farel

Rena pun tidak membantah, dia menurut dan mengikuti Farel menuju ruangan Dokter bedah wajah yang sudah disiapkan oleh Farel.

Setelah sampai di ruangan Dokter itu. "Selamat datang tuan Farel." Sapa Dokter bernama Liam menjabat tangan.

……Farel hanya mengangguk sambil menjabat tangan.

"Silahkan duduk." Ucap Dokter Liam mempersilahkan kedua nya untuk duduk.

Rena dan Farel duduk, setelah itu bertanya. "Bagaimana, apakah hari ini kita bisa langsung melakukan operasi nya?" 

"Bisa tuan. Em..apakah wanita yang ada di samping anda ini yang akan melakukan operasi wajah?" Tanya dokter Liam.

Farel menatap Rena, setelah itu mengangguk. "Ya, dia yang akan melakukan operasi wajah," Jawab Farel.

Dokter itu pun bertanya kepada Rena. "Bisakah anda membuka cadar anda agar saya bisa melihat parah atau tidaknya wajah anda." Ucap Dokter Liam.

Rena ragu untuk membuka cadar nya, dia sedikit malu karena wajah nya yang rusak cukup parah harus di perlihatkan kepada dua lelaki yang ada di depan dan di samping nya.

"Bukalah," Pinta Farel melihat keraguan di mata Rena.

Rena pun perlahan membuka cadar nya, dan kini terpampang jelas wajah yang rusak akibat luka bakar. Farel yang melihat sungguh tidak tega dan dia pun dengan cepat meminta Dokter Liam untuk segera melakukan operasi wajah Rena.

.

.

.

.

💞💞💞💞💞💞💞💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!