Bereinkarnasi Untuk Memilikinya
1
Cerita ini di mulai saat aku masih berumur enam tahun, saat itu aku masih bersekolah di sebuah TK di dekat rumahku. Sebentar lagi hari kelulusan akan tiba, dan aku harus menyiapkan diriku untuk masuk ke sekolah dasar yang ku inginkan. Namun satu hari sebelum hari terakhir kelulusan ku, aku bertemu dengan seorang bocah aneh.
Dia duduk di sebuah ayunan tempat untuk bermain anak-anak TK. Dia hanya terdiam dengan tatapan kosong, awalnya aku sama sekali tak mempedulikannya. Kemudian aku masuk ke kelasku, dan belajar dengan guru TK di kelasku bersama teman-teman ku. Kring! bel sekolah akhirnya berdering menandakan kami sudah boleh pulang ke rumah kami. Aku segera berlari menemui ibuku yang sudah menunggu ku di depan pagar sekolah. Wajahku sangat riang gembira bisa bertemu dengan ibuku.
Namun sesaat mataku teralihkan ke tempat bermain, dan aku cukup terkejut melihat anak aneh itu masih berada di sana dengan posisi yang sama. Dia masih melamun terdiam di sana, ku pikir saat bel sekolah berbunyi untuk masuk kembali ke kelas dia sudah masuk ke kelasnya. Tapi ternyata dia masih diam saja di situ, benar-benar anak yang aneh. Kemudian aku tak mempedulikan anak aneh itu, dan menemui ibuku untuk di antar kan pulang ke rumah. Aku sudah tidak sabar ingin makan masakan ibu setiba di rumah nanti.
Rian (Kecil)
Hei anak aneh! pergi kau dari sini! ini ayunan milikku!
Dia mendorong anak aneh itu dari ayunan hingga terjatuh. Aku mengenal anak itu, dia bernama Rian teman kelas sebelahku. Namun anehnya anak aneh itu hanya diam saja, dan bukannya membalas, dia malah duduk diam di tanah dengan tatapan kosong.
Aku merasa tak tega pada anak itu, dan aku menyuruh ibuku menunggu. Karena aku akan menghampiri mereka.
Lisa (Kecil)
Hei apa yang kalian lakukan padanya?
Rian (Kecil)
Aku tak melakukan apapun padanya
Lisa (Kecil)
Kau bohong! dari tadi aku sudah melihat kalian disini, dari sana
Roy (Kecil)
Rian, siapa gadis menyebalkan ini?
Rian (Kecil)
Ah dia... dia temanku, Lisa. Dia berada di kelas sebelah kita
Roy (Kecil)
Kelas sebelah ya? cih, benar-benar kelas yang menyebalkan karena banyak anak-anak yang membuatku jengkel di kelas itu
Lisa (Kecil)
Apa kau cari ingin ku pukul!
Roy (Kecil)
Pukul saja kalau kau ingin habis di tanganku
Ucapan, dan tatapannya membuatku ketakutan, dia benar-benar anak yang dingin, dan kejam
Rian (Kecil)
Ah sudahlah Roy, kau jangan begitu dengan anak perempuan. Nanti tidak ada perempuan yang mau dengan mu loh kalau galak seperti itu
Roy (Kecil)
Benar juga, aku kan ingin memiliki pacar yang imut, tidak menyebalkan sepertinya. Ayo kita pergi dari sini, Rian
Rian (Kecil)
Ba-baiklah, Lisa aku pergi dulu ya, maaf soal yang tadi
Lisa (Kecil)
Hei apa kau tak apa?
Setelah aku bertanya padanya, dia hanya diam saja seperti orang aneh, ah dia memang orang aneh
Lisa (Kecil)
Hei jawab aku! apa kau bisu?
Lisa (Kecil)
Ternyata dia bisa berbicara, tapi untuk apa kau minta maaf padaku?
Sky (Kecil)
Karena kau sudah terlibat urusanku
Lisa (Kecil)
Sejujurnya aku sama sekali tak peduli dengan mu. Aku hanya kasihan padamu karena diperlakukan begitu terhadap anak-anak yang lainnya
Lisa (Kecil)
Lagi-lagi minta maaf, tapi selama aku sekolah disini aku tak pernah melihat mu. Apa kau anak baru?
Sky (Kecil)
Bu-bukan, kelasku ada di depan kelas mu. Hanya saja aku tak pernah keluar sebelumnya
Lisa (Kecil)
... Berdirilah kalau kau punya kaki (Menggendong Sky ke ayunan)
Sky (Kecil)
Kenapa kau melakukannya? padahal aku bisa sendiri
Lisa (Kecil)
Karena kau itu aneh, anak yang sangat aneh
Sky (Kecil)
Begitu ya? maaf
Lisa (Kecil)
Argh! lagi-lagi minta maaf, jangan mengatakan hal menyebalkan itu lagi
Sky (Kecil)
Aku suka padamu...
Ucap anak aneh itu dengan kata-katanya yang membuatku terkejut. Dia benar-benar anak aneh yang tak tahu malu, padahal kami baru saja bertemu, dan dia langsung menyatakan perasaannya. Dan lagi kita masih kecil, kata ibu kalau pacaran aku akan di cincang
Lisa (Kecil)
A-apa!? k-kau ngelantur apa sih!?
Sky (Kecil)
Aku serius... selama ini aku hanya memperhatikan mu di balik jendela
Lisa (Kecil)
Di-diam! su-sudahlah aku ingin kembali ke kelasku, sepertinya ada barang yang tertinggal
Aku berbohong soal ada barang yang tertinggal. Sebenarnya aku sangat kebingungan, dan tersipu malu. Jadi aku mengatakan seadanya, dan masuk ke kelasku
Namun begitu aku masuk kelas, tiba-tiba atap di kelasku runtuh, dan mengenai ku hingga aku terluka sangat parah. Saat itu yang mendengar kebisingan itu hanya anak aneh itu, yang namanya belum ku ketahui
Sky (Kecil)
Hei apa kau baik-baik saja? ergghh benda ini berat sekali! bertahan lah
Sepertinya dia mengatakan sesuatu padaku, namun saat itu pendengaran ku mulai menghilang, dan pandangan ku mulai buram, dan menghitam. Sepertinya, aku akan mati, ah... padahal aku belum mengetahui nama anak itu
2
Lima belas tahun Berlalu sejak kejadian itu. Saat itu, saat aku tertimpa puing-puing bangunan, tiba-tiba saja aku langsung bereinkarnasi kembali setelah mati.
Dan yang paling mengejutkannya saat aku terlahir kembali, wujud ku masih sama seperti sebelumnya. Sama sekali tak ada yang berubah dari tubuh, dan wajahku. Hanya saja yang berubah adalah kedua orang tuaku.
Dan lagi ada yang paling menyebalkan, karena aku harus mengulang TK, padahal saat itu aku akan lulus, dan masuk ke sekolah dasar yang kuinginkan. Tapi aku malah mengulang kembali.
Padahal aku sudah bilang kepada orang tuaku kalau aku sudah lancar membaca, tapi aku tetap disekolahkan ke TK, benar-benar sangat menyebalkan. Sebenarnya masih ada yang menyebalkan lagi, karena aku tak dapat mendengar apa yang anak aneh katakan saat itu padaku sebelum aku mati.
Ibu
Lisa anakku sayang! makan dulu sebelum berangkat sekolah. Hari ini kan hari pertamamu masuk sekolah
Lisa
Iya bu! sebentar! (Sedang Di Kamar)
Ayah (Sugar Daddy)
My Darling! aku berangkat kerja dulu ya, muach
Ibu
Aww, iya sayang! hati-hati~~~
Lisa
Padahal sudah tua, tapi bisa-bisanya mereka masih bermesraan seperti itu (Ucap Dalam Hati)
Itulah alasanku tak keluar kamar sampai ayah berangkat kerja. Karena melihat kedua orang tuaku bermesraan itu sangat membuatku jengkel untuk jomblo seperti ku.
Kemudian aku keluar kamar, dan segera makan masakan ibu
Ibu
Anakku, nanti saat kamu masuk kelas kamu harus tebar pesona, dan harus memiliki setidaknya satu pacar ya
Lisa
Ibu, sudah ku bilang aku tak akan berpacaran, atau menikah dengan pria lain. Sampai orang yang ku maksud bertemu dengan ku, dan menikahi ku (Sambil Makan)
Tentang aku bereinkarnasi itu, hanya aku, dan kedua orang tuaku saja yang tahu. Aku pernah memberitahukan pada kedua orang tuaku tentang reinkarnasi ini. Awalnya mereka menertawai ku karena tiba-tiba aku memberitahukan hal ini. Namun begitu aku memberitahu tentang kematian seorang anak di TK karena tertimpa bangunan, mereka mulai berpikir kembali.
Saat ini aku tak tahu apakah mereka mempercayai kata-kata ku atau tidak, dan aku sudah tidak peduli.
Ibu
Dasar anak ini, kalau begitu kau tak akan mendapatkan Sugar Daddy seperti ibu
Lisa
Siapa yang menginginkan hal itu!
Setelahnya aku langsung berangkat sekolah, sebelum hari-hari yang lebih menjengkelkan mendampingi ku. Aku ingin sekali cepat-cepat lulus sekolah, lalu kerja, kemudian memiliki rumah sendiri, dengan begitu hariku pasti akan bahagia, dan santai. Tak seperti hari suram saat bersama keluarga ku.
Kemudian aku masuk ke kelas X IPA 3, itu adalah kelasku menurut data yang dibagikan. Aku berharap di SMA ini dapat menjalani hari yang biasa saja, namun menyenangkan.
Roy
Hei anak baru! berikan duit mu atau ku hajar dengan otot-otot ku ini (Pamer Otot)
Jhon
Enak aja! memangnya kalian siapa?
Rian
Hei sepertinya kau tidak tahu siapa kami. Kami adalah Trio Senior yang tidak lulus selama 6 tahun (Bangga)
Kemudian seisi kelas menertawai mereka. Brak! Roy menendang meja hingga hancur, dan membuat mereka semua terdiam.
Roy
Hoi hoi, siapa yang menyuruh kalian tertawa? apa kalian ingin ku hajar? dasar anak baru (Dingin)
Lisa
Sepertinya aku tidak bisa bersekolah dengan tenang disini (Ucap dalam hati)
Kemudian aku segera berjalan, dan mencari bangku kosong. Kebetulan sekali aku adalah siswa terakhir yang masuk ke kelas, dan bangku kosong itu saat ini ada di belakang anak-anak preman itu.
Lisa
Permisi, aku ingin lewat... tolong singkirkan kakimu (Sopan)
Roy
Siapa kau? berani sekali menyuruhku, kalau ingin lewat berputar saja
Rian
Hei apa kalian sudah mengerti! kalau belum kami akan menghajar kalian semua hingga mampus!
Roy
Cepat berikan uangmu culun
Jhon
Ba-baiklah... ta-tapi aku hanya punya lima ratus perak
Roy
Oh benarkah, lalu apa yang ada di tanganmu?
Jhon
Ah sial! bodoh sekali aku, aku malah memperlihatkan uang seratus ribu padanya (Ucap dalam hati)
Roy
Kemarikan! baiklah dengan begini kau tidak perlu memberikan uangmu lagi dalam seminggu
Jhon
Apa? kenapa aku harus berterima kasih kepada preman itu? (Ucap dalam hati)
Red
Hei paman! apa kau ingin menjadi preman selamanya? (Datang dengan keren)
Roy
Wah wah, sepertinya ada anak ayam yang datang kemari
Red
Anak ayam? mungkin maksudmu anak Thanos
Rian
Bwahahaha! anak ini pandai membuatku tertawa, aku suka kau
Rian
Dasar bodoh, bukan itu maksudku
Roy
Dia menyebalkan, aku tak suka dia
Red
Kalau kau tak suka ayo kita berkelahi bung
Jhon
Hajar dia! siapapun kau aku sangat berterima kasih
Roy
Hei, soal perjanjian pemalakan itu aku hapus, mulai besok kau akan ku palak lagi
Kemudian mereka saling berkelahi sampai membuat kelas ini hancur berantakan. Kemudian guru kami datang, dan memisahkan mereka. Benar-benar hari yang menjengkelkan, padahal aku ingin bersekolah dengan tenang disini.
3
Bu Mina (MTK)
Woi ada apa ini!? kenapa di hari pertama kalian sekolah malah berkelahi! oh, pantas orangnya adalah Roy, dan kawan-kawan
Red
Enak aja! sini ku cabut ginjal kau!
Bu Mina (MTK)
Diam! Roy, Rian, kalian mau sampai kapan seperti ini! apa kalian tak mau naik kelas?
Roy
Kok Sky ga di sebut bu?
Bu Mina (MTK)
Soalnya dia berbeda dengan kalian yang suka mencari keributan disekolah ini
Lisa
Sky? apa dia orang ketiga yang tidak naik kelas juga? (Ucap dalam hati)
Rian
Halah! palingan ibu punya rasa sama Sky
Bu Mina (MTK)
E-eh!? ba-baka >///<
Semua muridnya terkejut begitu mengetahui seorang guru yang menyukai muridnya
Jhon
Sepertinya kehadiran ku sudah tidak di anggap disini (Ucap dalam hati)
Bu Mina (MTK)
Baiklah kalau begitu, ibu akan memperkenalkan diri sebelum memulai pelajaran
Red
Kapan-kapan kita lanjutin gelud kita
Roy
Cih! siapa takut, wajah udah bonyok kayak aspal aja belagu
Kemudian Bu Mina memperkenalkan dirinya, setelahnya di sambung dengan muridnya yang memperkenalkan diri, dan akhirnya pelajaran yang di tunggu-tunggu di mulai hari itu juga. Pelajaran pertama mereka adalah matematika, dan langsung masuk ke bab polinom.
Bu Mina (MTK)
Kumpulkan tugas yang ibu kasih sebelum pelajaran ibu habis ya
Roy
Saya sudah bu, tch ternyata hanya tugas yang mudah
Red
A-apa? dia sudah selesai? tapi apa yang membuatnya tidak naik kelas? (Ucap dalam hati)
Jhon
What the four! tidak ku sangka ada suhu disini, tapi kenapa dia tidak naik kelas? apa karena sering gelud ya? (Ucap dalam hati)
Rian
Saya juga sudah bu, lain kali berilah tugas yang sulit untuk kami
Lisa
Padahal aku tokoh utama kenapa dialog ku sedikit disini? (Ucap dalam hati)
Bu Mina (MTK)
Kalian lagi-lagi mengisi jawabannya dengan asal, mau sampai kapan kalian terus seperti ini. Huh... syukurlah pak kepsek mau di sogok dengan terang bulan
Jhon
Hmm kata-kata yang biasa di ucapkan oleh ciwi ciwi (Ucap dalam hati)
Red
Hampir saja aku tertipu kalau mereka jenius, ternyata mereka tidak naik kelas karena bodoh
Kemudian seluruh siswa menahan tawa, dan itu membuat Roy kesal sehingga memukul mejanya dengan keras, dan membuat mereka terdiam kembali
Roy
Maaf bu ada nyamuk yang ngeselin
Rian
Aduh kapan waktu pulang sekolah tiba. Aku ingin tidur begitu sampai di rumah
Bu Mina (MTK)
Rian khusus kamu ibu kasih pelajaran tambahan saat pulang sekolah nanti
Jhon
Hahahaha rasakan itu (Ucap dalam hati)
Rian
A-apa!? kok gitu bu? seharusnya berikan pelajaran tambahan itu kepada junior kita yang baru
Sky
Saya setuju... mereka harus menjadi anak-anak yang pintar
Bu Mina (MTK)
Baiklah kalau Sky yang berkata begitu~~~
Red
Hadeh suram dunia ini (Ucap dalam hati)
Jhon
Rasanya aku ingin pindah kelas saja (Ucap dalam hati)
Lisa
Bu Mina! bagaimana cara menyelesaikan soal nomor tiga?
Bu Mina (MTK)
Oh soal ini, ini sangat mudah bagaikan kemurahan hati ibu pada Sky... ah!? ma-maksud ibu pada anak-anak murid ibu >///<
Lisa
Baiklah, sulit di mengerti, semoga ibu bisa membantu saya menyelesaikan soal nomor tiga
Bu Mina (MTK)
Baiklah, jadi yang ini tuh caranya gini, setelah itu kamu giniin, habis itu kamu kasih ini, dan itu, kemudian jangan lupa pake ini
Bu Mina (MTK)
Baiklah anak-anak! tugas dikumpulkan dalam waktu sepuluh menit lagi!
Rian
Hahaha! kalian lama sekali mengerjakan tugas mudah seperti itu. Contohlah kami murid unggulan yang berbakat (Bangga)
Roy
Benar sekali, kami adalah pemuda yang diharapkan oleh dunia (Pose keren)
Lisa
Dasar orang-orang gila (Ucap dalam hati
Red
Bu saya sudah selesai mengerjakan tugasnya, jadi... apakah saya boleh melanjutkan gelud yang tertunda dengan ananda Roy, bu?
Bu Mina (MTK)
Rasanya ingin ku menangis saja (Ucap dalam hati)
Roy
Uraaaa siapa takut cacing pita
Red
Apa katamu? dasar cacing tanah
Jhon
Hajar dia Red, aku akan mendukung mu!
Red
Baiklah, terima kasih bocah culun
Roy
Tangan ku sudah gatel nih, ga sabar ingin nonjok cacing
Red
Hahaha lucu sekali! baiklah mari kita mulai ronde dua!
Ucapan ku membuat mereka semua terdiam, dan gelud antara Red, dan Roy pun harus dihentikan
Lisa
Apa kalian tidak bisa tenang! aku hanya ingin hidup dengan damai disekolah ini!
Roy
Maaf sepertinya itu tidak bisa, karena dunia yang damai itu tidak ada
Red
Aku setuju dengan perkataan mu, cara damai satu-satunya hanyalah dengan bergelud
Jhon
Cara damai macam apa yang kau maksud
Rian
Aku setuju, dengan gelud membangun negeri
Bu Mina (MTK)
Kumohon Sky, tolong hentikan kekacauan ini (Memberi isyarat)
Sky
Sial kenapa rasanya aku sedang dipelototi (Sedang menggambar)
Lisa
Suram, suram sekali hidupku ini. Tidak di rumah, di sekolah, semuanya sama saja
Sky
Sepertinya dia broken home (Ucap dalam hati)
Kemudian mereka melanjutkan gelud mereka, sampai bunyi bel pulang sekolah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!