Vitalia Putri Sanjaya ia adalah seorang Dokter bedah disalah satu Rumah Sakit ternama di Jepang,dan ia juga merupakan lulusan dari Kedokteran Oxford University,selain itu Vitalia merupakan Saudara kandung dari Aditya Bramasta Wijaya,dan seorang Putri dari Aditama Wijaya. Vitalia adalah sesosok wanita yang penuh misteri,bahkan dimanapun berada, identitasnya selalu ia sembunyikan,itu pun semenjak awal kuliah di Luar Negeri,ia hanya menggunakan nama Vitalia Putri tanpa menggunakan embel-embel Wijaya dibelakang namanya.dan sayangnya saat ini ia telah hilang ingatan,karena sebuah insiden kecelakaan pesawat. Ia sendiri sekarang tinggal dengan keluarga barunya,di Keluarga Hirata yang berada di Jepang,bahkan Keluarga tersebut mengubah nama Vitalia menjadi Amelia Hirata. Mereka mengira bahwa Vitalia itu putrinya yang selama ini menghilang,karena mempunyai wajah yang sama persis dengan anaknya yang bernama Amelia Hirata. kali ini Visual dari Vitalia Putri Sanjaya yang mirip dengan Amelia Hirata.
Amelia Hirata
*******
Chandra Zhu adalah seoarang CEO dari perusahaan Farmasi terbesar seasia,sekaligus seorang Mafia yang sangat kejam terhadap musuh-musuhnya,siapapun yang berani berbuat masalah dengannya,ia tak segan-segan akan menghabisinya,selain itu ia merupakan anak dari seorang pengusaha ternama di Jepang,yang bernama Abraham Zhu, Candra merupakan musuh bebuyutan Vitalia semenjak kuliah, Chandra sangat geram terhadap Vitalia, karena salah satu keluarga Vitalia telah menghabisi nyawa sang Kakek,yang sangat ia sayangi,dan sampai saat ini keluarga dari Chandra Zhu masih menaruh dendam pada keluarga Wijaya,bahkan mereka mengincar Vitalia yang merupakan Putri dari keluarga Wijaya. selain itu Chandra Zhu merupakan sahabat dari Aditya,tapi sayangnya Kakak dari Vitalia tidak mengetahui jika Chandra mendekatinya mempunyai tujuan tertentu, bahkan yang mengetahui hanya Vitalia saja.
Dr.Mirna Feriska ia adalah seorang dokter kandungan,yang merupakan Kakak Sepupu dari Vitalia,yang selalu menemaninya dimanapun berada,bahkan disaat Vitalia menghilang pun ia sama sekali tak putus asa untuk mencarinya, selain berprofesi sebagai seorang dokter ia dipercaya memimpin sebuah perusahaan ternama di Jepang yang bernama Destination Company dan Ia juga ditugaskan menjadi Direktur RS ternama di Jepang yang bernama Sunrise Hospital, menggantikan posisi Vitalia untuk sementara waktu,dengan di dampingi Jack yang merupakan asisten pribadinya saat ini.
Chan Hirata, ia merupakan Saudara Kandung dari Amelia Hirata yang berprofesi sebagai seorang CEO sekaligus artis ternama di Jepang, Ia adalah sosok yang sangat menyayangi sang Adik yaitu Amelia Hirata, bahkan saat mendengar kabar sang Adik mengalami kecelakaan pesawat, Dia bergerak cepat mencari informasi tentangnya
Melisha Takahashi, ia merupakan sahabat dekat dari Amelia Hirata,bahkan pada saat terjadi kecelakaan pesawat,ia yang telah menolong Vitalia,serta merawatnya sampai sembuh,dan berniat membawanya pulang kerumahnya, Melisha mengira bahwa yang Ia bawa adalah sahabatnya yang bernama Amel, padahal yang sebenarnya ia adalah orang lain, Melisha sendiri merupakan seorang dokter penyakit dalam.
Sherlyn Fukushima, merupakan saudara tiri dari Amelia Hirata,selain itu dia seorang wanita yang sangat sombong,bahkan ia tak suka dengan keberadaan Amelia yang tiba-tiba muncul,berbagai macam cara ia lakukan untuk menyingkirkan Amelia,tapi usahanya gagal,Amelia justru kembali lagi.
Jack,ia adalah pengawal dari Vitalia yang dulunya merupakan anak buah dari dr.Irsyad,berketurunan Turki,kini ia mendampingi Mirna menjadi asisten pribadinya.
Hilang Ingatan (Amnesia)
Ada seorang gadis cantik yang sedang terbaring lemah tak berdaya di salah satu RS ternama di Jepang,tepatnya berada di kota Tokyo.dan sudah 2 hari berlalu semenjak terjadinya insiden kecelakaan pesawat tersebut sampai saat ini,ia belum juga sadarkan diri.
“Mohon untuk para penumpang agar tetap tenang,dan berdoa,karena pesawat sedang mengalami mati mesin...” ucap salah satu Pramugari memberi peringatan.
“Yaa Allah bagaimana ini....??,Gue harus lakuin sesuatu....” gumam Vitalia pelan,lalu melepaskan sabuk pengamannya,dan berniat akan ke depan untuk mengecek sang Pilot pesawat tersebut...,akan tetapi belum sampai ia sampai menuju ke depan,ternyata laju pesawat justru semakin kencang,dan...
“Aaaaaaaaaaaaaa....“ teriak histeris seluruh penumpang di dalam pesawat tersebut,termasuk Vitalia,dan....
Blaaaaarrrrrr.....
Pesawat pun jatuh menabrak pemukiman warga di salah satu pulau terpencil,banyak korban yang berjatuhan,dan seluruh penumpang mengalami luka berat,
Seketika Gadis itu pun tersadar,dan terbangun dari tidurnya...,lalu ia pun berteriak histeris.
“Tidaaaakkkkk.....” teriak gadis itu.sontak membuat salah seorang yang menunggunya terkejut,lalu ia pun menghampirinya,dan berkata “ Amelia kau sudah sadar...??” tanyanya pada gadis tersebut.
“Ka...kau...,Kau siapa...??” tanya gadis itu mengerutkan keningnya bingung,sambil memijat pelipisnya,menahan rasa sakit.
“Aku sahabatmu Melisha...,apa kamu sudah melupakanku...??” ucap Melisha malah berbalik tanya pada Gadis tersebut.
“Mmmm...maafkan aku...tapi aku....,awwws....” ucap gadis itu lalu meringis kesakitan.
“Tuh kan.., kalau masih sakit jangan banyak bergerak Mel..., ya sudah ini diminum dulu...” ucap Melisha sambil memberikan air putih pada Vitalia,ia menganggap bahwa dia adalah Sahabatnya yang sudah lama menghilang,ia bernama Amelia.. gadis itu pun lalu menerima minumannya,dan meneguknya sampai habis, disisi lain Gadis itu mencoba mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi,sampai ia masuk ke RS,tapi ia justru tak mengingat tentang dirinya sama sekali,ia pun lalu berniat akan bertanya pada Melisha.
“Emmm...bolehkah aku bertanya padamu,Sha?" tanyanya pada Melisha.
“Boleh kok Mel...,memangnya kamu mau tanya apa..??"
“Sebenarnya siapa namaku..??,dan mengapa aku bisa berada disini..??,aku benar-benar lupa tentang diriku sendiri,Sha...” terang gadis itu bingung. Sementara Melisha yang hendak memeriksanya pun terkejut dengan ucapan Sahabatnya. Ia pun lalu buru-buru berjalan keluar dari ruang perawatan,tanpa menghiraukan Sahabatnya,yang memanggilnya.
“Sha..., kau mau kemana...? Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku?” tanya Gadis itu pada Melisha,akan tetapi ia malah berjalan keluar dan meninggalkannya sendirian...,tak berselang lama akhirnya Melisha datang bersama seorang dokter senior,dan dokter tersebut lalu memeriksa Amelia dengan sangat telaten.
“Bagaimana dengan kondisiku,dok...?" tanya gadis itu penasaran.
“ Nona Amelia Hirata..,kondisimu sekarang sudah mulai membaik...” ucap dokter tersebut.
“Syukurlah..kalau begitu..” ucap Gadis itu merasa lega..” eh tunggu-tungu.., jadi namaku Amelia Hirata? Tapi kenapa kok aku merasa asing dengan nama itu,ya..??” batinnya berbagai pertanyaan muncul ke dalam otaknya.
“Tapi Nona...dengan terpaksa saya mengatakannya, bahwa Kau telah mengalami amnesia...” ucap dokter tersebut.
“Apaaa..? Bagaimana bisa... dok?“ tanya Amelia tersentak kaget dengan ucapan dokter Rey,yang menanganinya.
“Tenangkan dirimu Mel...” ucap Melisha mengingatkan.
“Karena kepalamu terkena benturan yang cukup keras..., Nona.. sehingga menyebabkan ingatanmu hilang..”terang dokter Rey.
“Apakah ingatanku akan bisa pulih kembali,dok..?" tanya Amelia.
“Tentu bisa Nona..., tapi jangan sekali-kali memaksa dirimu untuk mengingatnya,karena akibatnya bisa sangat fatal...,biarkan ingatanmu pulih dengan sendirinya..” terang dokter tersebut.
“Lantas sampai kapan ingatanku bisa pulih kembali,dok..??” tanya Amelia lagi.
“Saya tidak bisa memprediksinya Nona...” ucap dokter Rey.
“Huh...Ok baiklah...” jawab Amelia sambil memijat kepalanya kerena merasa pusing.
“Yasudah kalau begitu saya permisi Nona...,dan kamu Lisha....Papa minta kamu harus merawat Nona Amelia dengan ekstra hati-hati...karena ia mengalami gagar otak yang cukup serius,dan jangan lupa... Papa minta kamu supaya segera hubungi keluarganya, bahwa Nona Amelia sudah diketemukan,dan dalam keadaan baik-baik saja...” ucap dokter Rey menasehati Anaknya.,Ya Melisha adalah putri dari dokter yang menangani Amelia. Sementara Amelia masih bingung dengan keadaan,, dan setelah dokter Rey keluar, Amelia pun hendak bertanya pada Melisha:
“ Lisha...sebenarnya aku masih sangat bingung dengan diriku...,entah apa yang membuatku jadi begini,bahkan yang aku ingat hanyalah aku seorang dokter spesialis bedah...” ucap Amelia mengungkapkan isi hatinya, dan Dia sudah memutuskan untuk memanggil Sahabatnya dengan sebutan Lisha, karena memang nama panggilan dari Melisha adalah Lisha.
“Mel... kalau boleh jujur,sebenarnya kamu telah mengalami kecelakaan pesawat...dan pesawat yang kau tumpangi, terjatuh menabrak pemukiman warga dipulau terpencil, dan pada saat itulah aku melihatmu berada di sekitar puing-puing pesawat tersebut, aku pun lalu menghampiri dan menolongmu.., bahkan aku mengira kau sudah tiada dalam kecelakaan pesawat tersebut,Mel....tapi aku sudah salah menilai..bahwa ternyata kau masih hidup..., meskipun wajahmu berlumuran darah...aku masih bisa mengenalimu Mel.., karena hanya akulah sahabat terbaikmu....” terangnya,sambil memeluk Amelia,dan Amelia pun membalasnya.
“ Trimakasih Sha...kau memang sahabat terbaikku... meskipun aku tak mengingatmu,tapi aku merasa nyaman ketika bersama denganmu... “ ucap Amelia sambil tersenyum ke arah Melisha, dan ia pun membalasnya, seketika Amelia pun melepaskan pelukannya, lalu bertanya lagi pada Melisha, ”Lantas bagaimana Kau berada di pulau tersebut Sha?” tanya Amelia penasaran.
“Karena aku ditugaskan disana, Mel...” jawab Melisha menjelaskan.
“Tapi tunggu dulu Mel..., kamu bilang tadi kamu seorang dokter spesialis bedah..??,yang benar saja..? bukannya kamu belum menyelesaikan spesialisasimu? sambung Melisha bertanya-tanya.
“Masa’ sih, Sha? Ah sudahlah lupakan saja! Mungkin aku yang menghayal terlalu jauh, karena ingatanku belum pulih,jadi begini deh...” ucap Amelia.
“Kau ini...bisa saja...,ya sudah kalau begitu istirahatlah,nanti aku akan kesini lagi setelah makan siang...” pungkasnya. Amelia pun lalu membaringkan tubuhnya,dan sejenak ia berfikir.
“Apa benar namaku Amelia Hirata.., tapi kenapa aku seperti sangat asing dengan nama itu? Terus kenapa tadi Melisha berkata aku belum menyelesaikan spesialisasiku..., padahal seingatku aku sudah menyelesaikannya...” batin Amelia bingung dalam hati,sambil melihat ke arah langit-langit.
“Ah sudah, lupakan saja. Mungkin kalau aku sudah sembuh,aku bisa bertanya banyak dengan Melisha..” batinnya lagi,lalu ia pun berusaha memejamkan matanya,tak terasa ia pun sudah tertidur pulas.
Sementara disisi lain.., ada seorang Pria tampan yang sedang duduk di kursi kebesarannya, ia kini sedang menjabat sebagai seorang CEO di sebuah Perusahaan Farmasi, ia tampak menghubungi seseorang, dan berkata, " Bagaimana....?? apakah dia sudah ditemukan...??" tanya Chandra Zhu pada seseorang yang diteleponnya. Ya Pria itu adalah Chandra Zhu.
"Belum... Tuan Muda..., nampaknya dia sudah mati tuan... "
"Apa katamu...., itu tidak mungkin..., aku sangat yakin bahwa dia masih hidup sampai saat ini..., dia tidak boleh mati sebelum aku menyiksanya..,.seperti Wijaya membunuh Kakekku..., apa Kau mengerti..." ucap Chandra Zhu dingin.
"Tapi Tuan ...." ucap anak buah Chandra terhenti.
"Tidak Ada tapi-tapian... kalau Kau tidak bisa menemukannya... maka aku akan membunuhmu sekarang juga..." tandasnya, dengan penuh penekanan.
"Ba... baik.... Bos... " ucap anak buahnya diseberang sana gugup, lalu Chandra pun mematikan telponnya sebelah pihak.
Tut...
Sambungan telpon pun terputus.
"Vitalia.... sampai kapanpun aku tak akan membiarkanmu mati, sebelum aku menyiksamu hidup-hidup..." terang Chandra, sambil meremas kertas yang ia pegang, dengan sorot mata yang mematikan.
..."Ada yang percaya bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Senandung rindu yang bisa meresonansi ingatan masa lalu"...
*******FYI*******
Sementara di Perusahaan Destination Company..,tampak seorang wanita cantik bernama Mirna Feriska sedang meeting dengan pemilik Perusahaan tersebut.
'Ya, perusahaan tersebut merupakan milik Kakek Vitalia yang dikenal namanya dengan Tuan Feng, ia adalah ayah dari tuan Aditama Wijaya,orang tua dari Vitalia,tapi para cucunya biasa memanggilnya dengan sebutan Grandpa.'
Mirna pun memulai obrolannya: “ Ada apa Grandpa memintaku datang kemari...?? tanya Mirna penasaran,karena tiba-tiba saja Grandpa menghubunginya,ketika sedang sibuk mencari Adik Sepupunya, lalu ia memutuskan untuk menghentikan pencariannya,karena sudah 2 hari ia mencarinya, tapi tetap saja tidak membuahkan hasil,dan Mirna pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke Jepang,menuruti perintah Grandpa.
“Mirna... Grandpa memintamu datang kemari karena Grandpa mau menyampaikan sesuatu denganmu..., Grandpa minta agar kamu mau memimpimpin perusahaan ini dengan baik..., dan gantikanlah posisi Adik Sepupumu untuk sementara waktu..., GrandPa yakin suatu saat Vitalia pasti akan kembali lagi...” ucapnya.
“Baik.., Grandpa..., tapi mengapa Grandpa mempercayaiku untuk memimpin perusahaan sebesar ini..??,dan bagaimana Grandpa bisa seyakin itu kalau Vitalia masih hidup...??” tanya Mirna beruntun.
“Karena Kau itu juga Cucuku..., makanya Grandpa sangat mempercayaimu,meskipun kalian hanya saudara sepupu kalian sudah sangat akrab,bahkan saling melindungi satu sama lain. Kamu tahu sendiri bukan bahwa Vitalia adalah gadis yang sangat jenius dan misterius,apalagi sejak kalian masih kecil, Grandpa selalu melatih kalian agar tetap menjadi wanita yang tangguh...,dan Grandpa yakin dengan kemampuan yang Vitalia miliki, dia akan kembali lagi, meskipun harapan itu sangat kecil” terang Grandpa.
“Benar GrandPa, aku pun juga merasakan seperti itu...” batin Mirna
“Mirna janji pada Grandpa..., bahwa Mirna akan memimpin perusahaan ini dengan baik...” tandas Mirna pada tuan Feng.
“Oh ya..., dan satu lagi..., setelah ini GrandPa minta kamu ke Sunrise Hospital untuk melakukan meeting dengan para dokter disana, karena Grandpa berencana menjadikanmu sebagai direktur utama di RS tersebut...” ucap Grandpa.
“Haaa, dua sekaligus Grandpa?” tanya Mirna membelalakkan matanya terkejut.
“Yaa.... karena Granpa sangat yakin kamu mampu untuk mengemban tugas ini untuk sementara waktu..., Jika Vitalia sudah kembali, Grandpa akan alihkan posisi direktur utama Sunrise Hospital ke Adik Sepupumu,sementara kamu akan tetap memimpin Perusahaan Destination Company...atau nanti sebaliknya...” terang Grandpa.
“Lohh...kok gitu sih Grandpa...??,lebih baik Mirna jadi dokter saja deh,daripada memimpin perusahaan...” ucapnya santai.
“NO.., Mirna! Kasian Vitalia...” tolak tuan Feng.
“Hmmm.., ok lah kalau begitu. Tapi dengan satu syarat...” ucap Mirna memberi syarat.
“Apa...itu...??” tanya tuan Feng pada sang Cucu.
“Emmm...,GrandPa harus memberi kedudukan pada Vitalia juga di perusahaan..” jawabnya.
“Hahaha.. Kau ini Mirna...Grandpa kira apa, sudah tenang saja, kalian pasti akan mendapatkan jatah dari Grandpa..” tandasnya.
“Bukan begitu Grandpa..., tapi maksudku....” ucap Mirna terhenti karena terpotong oleh ucapan tuan Feng.
“GrandPa sudah tahu maksudmu. Ya sudah, pokoknya kamu tenang saja...” pungkasnya.
“Terserah Grandpa saja deh... Mirna pusing....” sahut Mirna pasta dengan keputusan Kakeknya.
“Granpa..., kalau begitu Mirna undur diri dulu, mau ke Sunrise Hospital...”sambung Mirna.
“Baiklah.., jangan sampai pulang terlambat,pastikan sebelum jam 7 malam sudah sampai di rumah. Karena Grandpa mau ngomong empat mata sama kamu, Cu....” ucap tuan Feng pada cucunya.
“Siap GrandPa...” jawab Mirna.
“Eh...tunggu dulu Cu, siapa itu?” tanya Grandpa pada sang Cucu.
“Ini...??,oh iya... Mirna lupa...,hehe...” ucap Mirna sambil nyengir kuda. “ Grandpa kenalin ini Jack, anak buah dari Vitalia,” ucap Mirna memperkenalkan Jack, dan jack pun membungkukkan badannya tanda memperkenalkan diri.
“Hmm ya sudah...kalau begitu jadikan dia sebagai asisten pribadimu...,biarkan dia yang selalu mengawasimu...” kata tuan Feng,sontak membuat Mirna terkejut membulatkan matanya,dan berkata: “ Whaaattt...??”
“Kenapa....??” tanya Grandpa.
“Eh... emmm, enggak kenapa-kenapa kok Grandpa...cuma nggak nyangka saja sih...” ucap Mirna sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.sementara tuan Feng hanya menggelengkan kepalanya pelan,melihat tingkah Cucunya.
“Emmm...ya sudah deh grandpa kami undur diri dulu...” ucap Mirna,lalu Mirna dan Jack pun berjalan keluar dari ruang CEO,dan akan menuju ketujuan selanjutnya.
******
Disisi lain Amelia yang sedang di rawat dalam ruang perawatan,dikejutkan dengan kedatangan tamu,yaitu Daddynya dan Saudara Sepupunya,ia begitu bingung melihat mereka, entah mengapa mereka terlihat sangat asing baginya,meskipun begitu Amelia tetap menghargai kedatangan mereka,dan bagaimanapun juga mereka adalah keluarganya sendiri pikirnya.
Ceklekk...
terdengar suara pintu terbuka, dan Amelia pun melihat kearah sumber suara. Seketika Amelia pun terkejut, karena tiba-tiba saja orang paruh baya tersebut menghampirinya dengan berlari, lalu memeluknya, sambil berkata, “Amelia...Putriku...ini kamu Nak...,setelah sekian lama kau pergi,akhirnya kau kembali lagi, Nak...” ucapnya senang bercampur haru.
Sementara Amelia hanya diam mematung,ia benar-benar bingung dengan siapa yang ia hadapi sekarang,dan apa maksud perkataan orang paruh baya tersebut. dan akhirnya Amelia pun lalu bertanya pada orang paruh baya tersebut.“ Siapa kau...? Berani-beraninya Kau memelukku...” ucapnya dingin. Seketika Daddy dari Amelia melepas pelukannya, tersentak, dan bertanya dalam hati,”mengapa putriku tidak mengenaliku..??”
“Sayang mengapa kamu bertanya seperti itu...??,ini Daddy Nak...” terangnya pada sang Putri, dan tiba-tiba saja ada seseorang yang datang, ia pun lalu menyela obrolan antara Daddy dan Putrinya,ia berkata: “ Dadd..., percuma saja Daddy menjelaskan panjang lebar dengan Amelia...,dia juga tidak akan mengingatnya...dia kan amnesia...” terang seseorang itu,sontak membuat tuan Hirata geram dengan perkataannya.
“Jaga...ucapanmu Sherlyn! Kau harus bisa menghormati saudari tirimu...” bentak tuan Hirata pada putri tirinya.
'Ya, seseorang itu adalah Sherlyn, saudara tiri dari Amelia. sementara Amelia hanya diam mendengarkan perdebatan mereka, sambil menatap tajam ke arah Sherlyn, entah mengapa ia benar-benar kesal dengan wanita itu, ia bahkan juga berusaha menahan amarahnya sambil mengepalkan tangannya diam-diam.'
Sedetik dua detik tak ada yang berani bersuara, termasuk Sherlyn yang sedang berdecak kesal karena ditegur oleh Daddynya.
“Daddy...maafkan aku, aku tidak bisa mengingatmu. Karena memang aku sedang mengalami amnesia, Dadd...” ucap Amelia memotong pembicaraan sang Daddy yang sedang tersulut emosi.
Amelia pun merasa sangat bersalah, ia pun berkata seperti itu sambil menundukkan kepalanya,dan tuan Hirata pun menjawab, “ Iyaaa... tidak apa-apa...Nak...,Sahabatmu Melisha sudah menceritakan semua pada kami...” terangnya lalu mencium kening Amelia. Amelia pun tersenyum senang, dan menganggukkan kepalanya tanda mengerti apa kata sang Daddy.
“Oh ya, siapa namamu tadi?” tanya Amelia pada saudara tirinya.dan Sherlyn pun menjawab dengan nada ketusnya: “ Sherlyn...” ucapnya.
“Hmmm yaa... Sherlyn...bagaimana kabarmu?" tanya Amelia ramah, walaupun hatinya berkata lain.
“Baik..., dan ya, lebih baik nggak usah sok baik di depan Daddy deh, karena Daddy nggak akan bisa kau pengaruhi!” ucap Sherlyn ketus, membuat sang Daddy yang mendengarnya pun membuka suaranya dan berkata, “ Sherlyn...,ini di rumah sakit...,Daddy minta jaga ucapanmu...” ucapnya berusaha mengingatkan sang anak.
“Daddy...kenapa sih selalu saja membela dia? Sudah bagus kemarin menghilang. Eh tau-taunya sekarang nongol lagi....” ucap Sherlyn.
“Tutup mulutmu Sherlyn..., kau tau tidak Amelia sedang sakit...” bentak tuan Hirata..,seketika Amelia menghentikan keributan tersebut,dan berkata, “ Daddy..., sudahlah jangan hiraukan dia. Yang terpenting Daddy sudah bertemu dengan Amel, iya kan..?? tanya Amelia memastikan.dan tuan Hirata pun menjawab, “Kau benar, Nak....” ungkapnya. sementara Sherlyn menggerutu kesal sambil berjalan keluar dari ruangan tempat Amelia dirawat “ Awas saja nanti..” gerutu Sherlyn tapi masih terdengar oleh Amelia,dan tuan Hirata,
“Daddy sangat senang kalau kamu sudah kembali, Nak. Daddy yakin kalau Mommy kamu tahu pasti dia akan senang mendengarnya..., maafkan Daddy ya Nak, Daddy tidak bisa menjaga perasaanmu selama ini...” ucap tuan Hirata pada sang Putri.
Sementara Amelia hanya mengiyakan saja permintaan maaf dari Daddynya..., padahal yang sebenarnya ia benar-benar tak tahu dengan apa sebabnya,sehingga ia pergi,dan menghilang dari keluarga Hirata,dalam benaknya masih banyak pertanyaan yang belum ia ketahui.
“Iya Dadd... Amel sudah memaafkan Daddy kok..., meskipun Amelia sebenarnya sudah melupakan masalah tersebut....” ucap Amelia,ia berpikir bahwa ia lupa, karena ia sendiri sedang mengalami amnesia,selain itu baginya juga tidak penting untuk mengungkit-ungkit masalah yang telah berlalu.
“Sebenarnya apa yang terjadi dengan keluargaku? Kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Aku benar-benar bingung dengan keadaan, apa memang rasanya amnesia itu seperti ini? Bahkan aku hanya mengingat jika diriku adalah seorang dokter bedah, tapi kenapa Melisha mengatakan jika aku belum menyelesaikan spesialisasiku.., duhh kok bisa seperti ini sih...?? batinnya, sambil memegang keningnya yang terasa pusing, sementara tuan Hirata yang melihat anaknya memegang keningnya pun panik, lalu bertanya, “Kamu kenapa Nak...??"
“Aduhhh... Dadd.. sakit..“ eluh Amelia kesakitan. Sontak membuat sang Daddy semakin panik, ia pun segera memanggil dokter dengan memencet tombol otomatis,akan tetapi masih saja tidak ada dokter yang datang,sementara Amelia masih meringis kesakitan sambil *******-***** rambutnya sendiri. Tuan Hirata pun segera berlari keluar memanggil dokter.
*** Hilang ingatan,membuat diriku seakan hilang arah dan tujuan,akan tetapi aku tak akan menyerah begitu saja.*** Amelia pov***
Happy Reading.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!