Menceritakan perjalanan seorang gadis bernama Kiara yang bisa dibilang unik, karena siapa saja yang memandangnya pasti kagum dan ingin mengenalnya lebih dekat.
Namun Kiara bukanlah tipe gadis yang bisa dengan mudah tertarik pada para pria yang memujanya.
Apalagi sosok yang baru dikenal.
Akankah ada yang membuatnya tertarik dan bertahan lama???.
Yuk... kita ikuti perjalanan Kiara!.
Sore yang cerah dua orang teman tepatnya sahabat,sedang berbincang. Tidak tau entah apa yang sedang mereka obrolkan begitu seriusnya.
Tiba-tiba seorang diantara mereka,Dea nyeletuk dan berkata "Ki... entar malam kita sholat di masjid depan yuk?" ajak Dea.
"Depan di mana?" jawab kiara
"Lho,di depan gang kita kan ada masjid baru,kali aja dapat gebetan." Ujar Dea sambil tersenyum manis. Memperlihatkan giginya yang putih tersusun rapi.
Kiara tersenyum lebar,sehingga terlihat bias wajah cantiknya yang mulus. Terlihat sejuta keindahan di sana. Sambil menanggapi ucapan Dea dan berkata "sholat kok niatnya cari gebetan cari pahala dong neng?"
"Sekalian boleh lah ki," Dea bersungut lagi dengan nada pelan hampir tak terdengar apa yang dikatakannya.
Mendekati masuknya waktu magrib mereka berdua pergi beribadah. Mengerjakan kewajiban mereka sebagai hamba Allah.
Terdengar suara adzan Maghrib yang di kumandangkan Muazin dengan suara yang syahdu.
Allahuakbar Allahuakbar 2×
Asyhadu alla ilaaha illallah 2×
Asyhadu Anna Muhammadarrasulullah 2×
Hayya'alasholaah
Hayya'alalfalaah
Allahuakbar Allahuakbar
Laa ilaaha illallah 1×
Senang melihat begitu ramainya hamba Allah yang hadir untuk melaksanakan ibadah magrib di petang itu. Sehingga ruangan terisi penuh. Sambil menunggu Iqamah Kiara dan Dea melakukan sholat sunnah rawatib ( sholat Sunnah 2 raka'at sebelum sholat magrib di mulai).
Sepulangnya dari sholat mereka berpapasan dengan banyak teman.
" Assalamualaikum" seru seseorang dari belakang menyapa Kiara dan dea. Seorang laki-laki berperawakan tinggi dan berisi menghampiri mereka, Ipul namanya.
"wa'alaikumsalam, ada apa bang Ipul" saut Kiara menjawab panggilan Ipul.
"Tadi ada pertemuan dengan ustadz kami membicarakan pembentukan remaja masjid, jika kalian berdua tidak ada halangan besok sore jam 15.00 datang ya ke masjid sekalian sholat Ashar berjamaah" ( Ipul menyampaikan amanat dari ustadz).
"Oh, besok aku pasti datang" jawab Dea.
"Makasih ya bang infonya, Insha Allah kalau tidak ada halangan Kiara juga hadir!" seru Kiara menanggapi ajakan Ipul.
" Ok,jangan lupa besok ya" Ipul sambil berlari kecil menghampiri teman-teman lain yang jauh berada di depannya.
Kiara dan Dea pun melanjutkan perjalanan mereka menuju pulang.
" Ki,pergi ya besok" ajak Dea pada Kiara.
"Iya, insha Allah ya de. aku nggak berani janji"
" Iya Kiara pergi ya?" sambung Anggi dan lian
"Iya...iya akan aku usahakan, tapi nggak berani janji"
Akhirnya mereka berpisah karena Kiara sudah sampai duluan di rumah.
" Aku duluan ya De, Anggi, Lian"
" Ok, da** " Dea, Anggi dan Lian melambaikan tangan kepada Kiara.
"Assalamualaikum" Kiara langsung masuk karena pintu rumah terbuka.
"Wa'alaikumsalam" terdengar jawaban dari dalam rumah suara seorang wanita yang tak lain adalah mama kiara.
" Sudah pulang teh,mana Dea nggak di ajak singgah" ( panggilan sayang mama ke Kiara yaitu teteh sebutan kakak yang biasa di gunakan oleh suku Sunda. karena papa Kiara berasal dari serang Banten)
" Nggak ma, tadi dea bareng sama Anggi dan Lian. Katanya mau pergi "
"Oh, kalau begitu makan dulu sana! sudah di tunggu papa di dalam"
"Ayo ma?" Kiara merangkul bahu mama menuju ruang makan.
Mereka berjalan menghampiri papa dan kedua adiknya,yang sudah menunggu di depan ruang makan.
Sore jam 14.30 Dea datang menjemput Kiara." Kiara, Kiara. udah siap belum, pergi yuk?"
Tak lama Kiara pun keluar mengenakan kemeja kotak-kotak merah dengan celana panjang hitam, berbalut kerudung hitam. Membuat wajah imut itu terlihat memukau pada siapa saja yang memandangnya walaupun tanpa polesan.
Mereka berjalan kaki menuju masjid, karena jaraknya tidak jauh dari rumah. Sesampainya di Masjid mereka sudah di tunggu oleh rekan-rekan lain yang sudah lebih awal datang.
Terdengar bisik-bisik para kaum Adam yang tidak lepas memandang ke arah Kiara,tak tau apa yang sedang mereka bicarakan.
Kiara dan Dea pun mencari posisi duduk di sebelah Novi dan sofa. "Hai... cantik. sapa Novi kepada Kiara dan Dea.
"Hai...juga manis" jawab Kiara dan Dea hampir bersamaan. Karena memang Novi seorang gadis yang berkulit sawo matang, ramah, periang dan memiliki senyum indah hingga terlihat manis.
Assalamualaikum wr.wb. Ustadz membuka pembicaraan, Abang-abang dan Kakak-kakak hari ini kita mengadakan pertemuan, untuk suatu tujuan yaitu : pembentukan remaja masjid. Ustadz harap Abang-abang dan Kakak-kakak tidak keberatan untuk mengisi formulir yang Ustadz bagikan. Baiklah Abang-abang dan Kakak-kakak formulirnya bisa diisi di rumah. Besok kembali kan lagi ke Ustadz. Sekarang perkenalan dulu mungkin ada di antara kalian yang belum mengenal satu sama lain. Kita mulai dari Abang yang disebelah kanan Ustadz ( Ustadz memberikan mic kepada bang Ipul yang duduk di sebelah kanan ustadz).
Bang Ipul pun memperkenalkan diri kemudian dilanjutkan dengan Deni, Arif, Dudi, Bial, Fadli, Abi, Rizal, Mahmud, Azi, Kadar, Sofyan, Damar, Egi, Rini, Maya, sofa, Novi, Dea, Kiara, Jihan, Manda, syva, Canda, Lian,Anggi, Ana, Dinda, Irma dan Diah.
" Nah, semua sudah memperkenalkan diri, karena remaja masjid yang akan kita bentuk terdiri atas laki-laki dan wanita. Alangkah baik nya apabila Ustadz mengingatkan agar berlaku sopan satu sama lain ya, Abang-abang dan Kakak-kakak kita menjaga image dan niat agar tidak mengarah ke hal-hal yang tidak baik sehingga bisa menimbulkan fitnah. Paham kan maksud ustadz?"
"Iya ustadz, Insha Allah paham." jawab para calon remaja masjid
"Baiklah anak-anak ustadz. Untuk hari ini kita akhiri sampai disini,karena sebentar lagi magrib jadi Insha Allah besok kita lanjutkan lagi ya. Assalamualaikum wr.wb." ustadz menutup pertemuan.
Wa'alaikumsalam wr.wb." dijawab serentak oleh para remaja masjid
Sambil menunggu masuk waktu magrib mereka berpencar ada yang ambil wudhu ,ada yang ke WC, ada yang masih ngobrol. hingga terdengar adzan magrib mereka sudah siap untuk melaksanakan sholat magrib.
"Kiara,sholat isya ntar di masjid yuk?"
"Seperti nya aku nggak bisa De!" Seru Kiara.
"kenapa, Ki?" Dea,meminta alasan.
"Dari tadi sore aku keluar, rasanya ngga enak sama mama keluar mulu" kata Kiara, sembari tersenyum.
"Tapi kita kan keluar bukan untuk main-main. karena ada kegiatan dan sholat berjamaah" Dea mencoba membujuk Kiara.
"iya benar. ntar lah, aku tanya mama dulu boleh apa ngga."
"Ok. di tunggu ya Ki, jawabannya. chat aja law di bolehin ntar aku jemput."
"Ok. ntar aku kabari boleh atau nggak"
mereka berpisah di depan rumah Kiara.
"nggak singgah De?,sapa mama Kiara kepada Dea"
"nggak dulu Tante, lain kali aja"
Mama Kiara hanya tersenyum menanggapi jawaban Dea.
"Ma, Dea ngajak sholat isya di masjid boleh nggak teteh pergi" Izin Kiara kepada mama.
" Ya, boleh lah teh.selama itu tujuannya baik kenapa tidak" mama tersenyum mendengar pertanyaan gadisnya.
"makasih ya ma, teteh takutnya mama marah. masalahnya dari tadi sore teteh keluar "
Mama berpesan. "Teh, mama tidak marah teteh keluar apalagi tujuan nya untuk ibadah. Tapi tolong jangan menyimpang dari tujuan awal, paham kan maksud mama?"
" Iya ma, teteh paham."
"Teteh sudah besar tentunya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. kalau ada teman cowok yang godain jangan terlalu di tanggapi. Jika sekedar berbincang- bincang boleh saja,hanya sekedar ngobrol, tapi tidak berlebihan dan ingat jaga jarak karena bukan mahram. Ok!"
"Iya mama sayang, dimengerti."
"Pintar, tetaplah berjalan di jalurnya."
" Ya udah kalau gitu, teteh kabari Dea dulu ya ma"
"Iya, sana ntar keburu isya."
Dea di rumah nya duduk sambil mengotak atik ponsel, buru-buru membuka chat yang baru masuk dari Kiara mengatakan setuju untuk pergi sholat isya di masjid.
"De, di bolehin sama mama aku tunggu di rumah ya"
"Ok, otw" Dea, buru-buru beranjak dari duduknya.
Selesai melaksanakan sholat isya, suasana begitu tenang.
Tiba-tiba Anggi nyeletuk "coba lihat cowok itu ganteng banget ada lesung pipinya lagi" Anggi begitu menikmati wajah itu sampai-sampai Dea bertanya pun tak didengar oleh nya.
"Mana-mana" kata Dea mencari-cari wajah yang di maksud Anggi, "ih dasar si Anggi giliran cowok ganteng aja temen di cuekin" terlihat kesal di wajah Dea.
Kiara hanya tersenyum dan geleng- geleng kepala, melihat tingkah kedua temannya.
"Itu de,"Anggi menunjuk dengan memonyongkan bibirnya ke arah bial yang lagi ngobrol dengan beberapa temannya yaitu Ipul, Abi, Rizal dan Mahmud.
"Mana sih, Anggi?" sambil mencari-cari yang di maksud. "wow, indahnya pemandangan ini!. Ganteng plus tampan, cakep dan sejenisnya lah, nggak salah, namanya bial kan Anggi?"
dih! dasar si Anggi nggak berkedip.
" Ki...Ki..lu liat nggak to cowok ganteng Ki" tangan Dea mengguncang tangan Kiara,tapi pandangannya tetap tertuju pada Bial.
Ih.apaan si De? tujuan kita ke sini kan mo sholat, jangan dinodai dong. mending lu berdua hapus tu ilernya (salipa) ntar banjir ni masjid. Gelak Kiara yang di sambut ocehan dari kedua teman nya.
"Sekalian lah Ki, sambil menyelam sambil minum air" kata Dea
"mata kan diciptakan untuk melihat yang indah-indah" sambung Anggi
"Iya nyelam nya jangan kedalaman De, ntar kelelep (tenggelam). hahaha...benar to Anggi mata diciptakan untuk melihat yang indah-indah tapi bukan yang belum halal. Dea, Anggi jaga mata sayang bukan mahram"
"Satu doang Rizkiara Banuarli, kali aja bisa jadi gebetan"
"Dasar Dea, tadi diluar di bilang ganteng ini didalam di bilang ganteng. Ntar aki-aki yang lewat juga di bilang ganteng.Dea...dea...hamdeh" Kiara hanya bisa geleng-geleng kepala melihat ulah temannya.
"Tega sih Kiara! tapi emang kenyataan kok, emang ganteng. Coba aja lu liat dulu pasti lu insecure (cemas)" kata Dea yang tak hentinya memuji.
"Iya, ntar pulang nyesel lu" ledek Anggi.
"Nggak lah, lagi nggak mood. ntar aja langsung aku gandeng baru ku kenalin ke lu berdua" sembari melemparkan senyum tipisnya ke arah dua temannya itu sambil iya merapikan mukena ke dalam tasnya.
"De, kita pulang malam ini aku janji ke mama mau muroja'ah"
Dea dan Anggi pun segera berkemas di- tunggu dengan sabar oleh Kiara. Sambil masih melihat ke arah bial dan sekali liar melihat- lihat ke arah lain. Kiara hanya tersenyum melihat ulah dua temannya itu.
"Ok ud siap nyonya besar. yuk…aku anterin lu pulang dulu. Habis antar Kiara kita jalan-jalan yuk?" kata Dea mencari jawaban dari Anggi.
"Ayok" jawab Anggi "Sekalian berburu cowok-cowok ganteng kali aja nyangkut satu. hihihi..., lu mo titip nggak Ki?"
"Idih kaya pesan es Boba aja, cowok kok di cariin dan dititipin.Anggi...anggi untuk lu berdua aja to, stok aku masih banyak" canda Kiara pada kedua temannya. boro-boro mau nyetok satu aja nggak punya batin Kiara.
"Wah, kali ini kayak nya ada nyuri start De. kita aja nggak punya stok lah Kiara pake di timbun" kelakar Anggi yang sadar nggak mungkin Kiara seperti itu karena Kiara bukan tipe cewek yang mudah suka sama seseorang. Bahkan sampai sekarang aja setau Anggi, Kiara belum pernah pacaran dan mendengar kalau ia ada suka sama seseorang. Cuma emang Kiara suka bercanda kalau orang yang belum mengenalnya, mungkin beranggapan apa yang mereka dengar itu benar. Padahal mah cuma candaan nya aja.
"Dasar kalian berdua, kayak nggak ada kerjaan saja" ucap Kiara sambil tersenyum sangat indah, terlihat begitu imut. Siapa pun yang melihat pasti terpesona dibuatnya. Sehingga tak heran banyak para pria yang suka padanya tetapi memang tak pernah di gubris oleh Kiara.
" Biarin,hitung-hitung refreshing" jawab Dea lagi.
" Iya, Kiara. Bosan aku di rumah kalau nggak lihat ibu ku nonton sinetron, paling aku cuma bisa nge-game atau dengar musik. Sekali-kali lah cuci mata." Anggi mengungkapkan perasaannya yang sedang jenuh berada di rumah.
"Anggi! Cuci mata itu pakai air, bukan pake debu. Ntar jadi nggak kelihatan lho matanya" ledek Kiara
"kok pake debu Ki" Anggi sedikit bingung.
"Kan lu jalan-jalan, di jalan kan banyak kendaraan lalu lalang berdebu kan. hahaha..."
"Dasar Kiara, hobinya nggak berubah selalu aja seperti itu. Udah sampai rumah Ki, buruan masuk Sono. Capek aku dengerin ledekan mu, yang makin bikin tersiksa" kata Dea lagi.
"Ya ud makasih banyak ya, anyang- ayang ku yang imut. Singgah nggak?" Kiara menawarkan untuk mampir.
"Nggak,salam aja buat tante" jawab Dea dan Anggi serempak
"Ok" merekapun berpisah di depan rumah Kiara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!