NovelToon NovelToon

Stupid Because Love

Chapter 1 - Kisahku

Aku adalah Lisa Roderick atau sekarang namaku berganti menjadi Lisa Anderson, seorang ibu rumah tangga yang berusia 26 tahun.
Aku akan menceritakan kisah ku. Saat aku duduk di bangku mahasiswa, aku menyukai seorang lelaki yang bernama Steven Anderson. Tampangnya yang tampan serta sikap cuek dan cool nya membuat semua wanita tergila-gila padanya.
Sampai pada suatu malam sebulan sebelum kelulusan, aku melihat Steven yang keluar dari club, dia mabuk itulah yang kulihat. Saat itu aku segera membantunya untuk pulang, tapi diluar dugaan ku dia malah memperkosa ku karena sedang mabuk berat dia kehilangan kendali.
Aku tau aku menyukainya tapi aku juga sedih dan takut saat dia memperkosa ku tapi setelah itu dia malah bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Dia hanya memperingatkan ku untuk tidak memberitahu kepada siapapun dan dia membayar ku seharga 100 dolar. Kabar yang tidak terduga lagi aku hamil setelah dua hari kelulusan akhirnya orang tua kami menikahkan kami berdua dan orang tua Steven meminta maaf. Awalnya kakak ku Leon Roderick sangat tidak setuju dengan hal itu tapi setelah nasehat yg diberikan oleh orang tua kami dia akhirnya setuju.
Aku sangat bahagia saat aku menikah dengan pria yang kucintai tapi dia tidak mencintaiku bahkan saat di rumah dia tidak berbicara denganku, dia memperlakukan ku layaknya orang asing. Enam tahun sudah berlalu dan sekarang seorang anak perempuan kecil sedang tidur dalam pelukanku.
Ya, dia adalah putriku dan Steven namanya Stevani. Tadi pagi, Stevani memberitahu ku jika dia ingin bersekolah seperti teman-teman tetangganya dan aku memerlukan persetujuan Steven tentang itu. Jika Steven tidak memberiku uang maka aku akan menggunakan gaji ku yang bekerja di cafe. Itulah yang kupikirkan saat ini.
Setelah Stevani tidur aku pergi dan berdiri di depan pintu kamar Steven yang terbuka sedikit. Terlihat disana dia sedang berkutat dengan laptopnya di atas kasur. Aku memandangi nya dalam diam saat dia serius, dia terlihat sangat tampan. Sesaat aku menarik nafas lalu membuangnya, kemudian aku mengetuk pintu.
Tok Tok Tok Belum ada jawaban, aku mengetuk kembali. Tok Tok Tok masih belum ada jawaban saat aku hendak mengetuk untuk yang ketiga kalinya, terdengar suara dari dalam.
Steven Anderson
Steven Anderson
Masuklah
suara itu terdengar dingin dan aku yakini itu adalah suara suamiku. Aku membuka pintu lalu masuk, kemudian Steven menatapku tajam
Steven Anderson
Steven Anderson
Apa tujuanmu kesini
Lisa Anderson
Lisa Anderson
A-aku itu karena Stevani sudah berumur 6 tahun maka aku akan menyekolahkan nya tapi sebelum itu aku membutuhkan persetujuan mu (menggenggam tanganku yang mulai basah)
Steven Anderson
Steven Anderson
Lakukan sesuka mu aku tidak peduli (menandatangani dokumen)
Aku menundukkan kepalaku lalu berjalan hendak keluar, tapi dia memanggilku kembali.
Aku berbalik lalu melihat nya, tidak lama kemudian dia melempar sejumlah uang yang sangat banyak sehingga berjatuhan di atas kepalaku, sesaat aku seperti sedang dihujani oleh uang.
Steven Anderson
Steven Anderson
Ambil uang itu, lalu gunakan sebagai pendaftaran dan uang sekolah bulan pertama, lalu sisanya gunakan sesuai kebutuhan mu. Aku tidak mau kau bekerja di cafe itu lagi, kau membuatku seolah aku tidak bisa membiayai mu. Jadi jangan mempermalukan ku mengerti?!
Aku menganggukkan kepalaku, aku senang ternyata Steven masih peduli dengan sekolah Stevani tapi disisi lain aku juga merasa sedih dengan perkataan Steven. Aku memungut satu persatu uang tadi lalu pergi keluar dan tidur di kamarku bersama dengan malaikat kecilku.

Chapter 2 - Anak Baik

Keesokan harinya... Lisa dan anaknya Stevani sedang bersenda gurau di sofa ruang tamu, tidak lama kemudian Steven turun dan sedang menyusun dokumen di dalam tasnya.
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Selamat pagi papa
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Selamat pagi Steven
Steven Anderson
Steven Anderson
(Tidak menghiraukan dan langsung pergi ke luar)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Hiks..hiks (mulai menangis) mama kenapa papa tidak memperdulikan Vani? Papa tidak sayang Vani lagi ya? Vani benci papa!"
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Sayang, papa itu tadi hanya eum...hanya sedang sibuk sayang mungkin dia tidak mendengar Vani
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Tapi setiap Vani berbicara kepada papa, papa selalu tidak menjawabnya. Pokoknya Vani benci papa!
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Vani, apa yang mama ajarkan padamu nak? (memegang bahu anaknya)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Vani tidak boleh membenci papa, Vani harus berbakti kepada papa. Karena walau papa begitu, papa masih sayang padamu. Mengerti nak? (Mengelus kepala anaknya)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
(Mengangguk lalu duduk di pangkuan mamanya)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Oh iya Vani hari ini mama akan mendaftarkan mu di sekolah, apa kau senang?
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Benarkah? (mulai tersenyum)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Tentu sayang ayo bersiap (menggandeng tangan anaknya)
Saat tengah malam, Steven pulang sambil membawa sebuah bungkusan kado. Dia masuk ke kamar istri dan anaknya, lalu tersenyum. Steven menaruh bungkusan itu di atas meja rias istrinya dan keluar.
Saat pagi Lisa dan anak kesayangannya sedang sibuk di dapur, Lisa memasak dan anaknya itu membantu walaupun hanya sedikit. Saat mereka makan, Stevani bertanya..
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Mama, apa mama tau hari ini hari apa?
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Tentu sayang, hari ini hari ulang tahunmu bukan?
Stevani Anderson
Stevani Anderson
( menganggukkan kepalanya dengan semangat lalu tiba-tiba wajahnya kembali bersedih)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Mama, papa dimana?
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Papa sudah pergi tadi pagi, dia sepertinya sangat sibuk ada apa nak?
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Apa papa mengingat ulang tahunku ma? (mata mulai berkaca-kaca)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Tentu saja, dia bahkan memberikan Vani hadiah (pergi ke kamar dan kembali dengan bungkusan kado di tangannya)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Wah ini dari papa? (mata berbinar)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Benar sekali
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Wah boleh Vani buka sekarang ma? (bersemangat)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Tentu (tersenyum lembut)
Stevani langsung bersemangat membuka kado dari papanya itu. Setelah dibuka dia merasa sangat senang
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Mama lihat ini adalah koleksi krayon yang sangat Vani inginkan
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Benarkah? Kalau begitu nanti mama akan mengucap kan terima kasih kepada papa (membelai kepala anaknya)
Ternyata walaupun Steven acuh tak acuh dengan anaknya dia tetap tau apa yang disukai oleh anaknya. Setelah itu Vani langsung masuk ke kamarnya dan mewarnai sebuah kartu disana. Lisa masuk dan mendapati anaknya sedang menulis sesuatu.
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Apa itu nak? (penasaran)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Karena aku tidak bisa berbicara kepada papa, jadi aku membuat kartu ucapan terima kasih untuk papa karena sudah memberiku hadiah (mewarnai)
Lisa menjadi terharu dibuatnya walau Steven tidak memperdulikan mereka tapi Stevani tetap menganggap Steven sebagai papanya.

Chapter 3 - Hari Sekolah

Malam itu Steven pulang tepat jam 1 malam. Pertemuannya dengan klien kali ini benar-benar membuatnya kesal, karena terus memaksa kehendak mereka. Dia tidak habis pikir bagaimana orang itu begitu keras kepala. Saat masuk ke kamarnya, Steven melihat sebuah kartu di atas meja kerjanya. Dia membuka dan melihat tulisan disana. Dia langsung terharu dan menyimpan kartu itu. Selama ini dia memiliki sebuah rahasia yang dia simpan dari orang lain. Sebenarnya, dia sangat mencintai istri dan anaknya tapi karena sebuah penghalang dia memilih agar orang yang dia cintai pergi daripada harus menderita karena dirinya. Dia pergi dan melihat ke arah meja makan, disana terlihat Stevani sedang meminum air di gelas dan melihat ke arahnya.
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Papa! (senang)
Steven Anderson
Steven Anderson
Kenapa kau belum tidur? Tidak ada anak kecil yang tidur semalam ini (dingin dan datar)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Aku hanya tidak sengaja bangun karena haus, oh iya terima kasih untuk hadiah nya papa. Aku sangat suka! Dan apakah papa sudah membaca kartu ku?
Steven memilih mengacuhkan nya dan kembali ke kamar. Hal itu membuat Vani sakit hati karena papanya tidak mau berbicara padanya.
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Tidak-tidak mama bilang papa lelah jadi papa tidak akan banyak berbicara (menggeleng lalu kembali ke kamar)
1 Minggu telah berlalu, dan kini Lisa sedang mengantarkan anak nya ke sekolah. Stevani melihat temannya yang turun dari mobil bersama ayah ibunya, entah kenapa rasa iri mulai memenuhi hati anak kecil itu.
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Mama apa papa tidak bisa menemaniku ke sekolah? (sedih)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Papa sibuk sayang, Vani harus mengerti. Papa mencari uang agar kita bisa hidup dengan layak
Andrean
Andrean
Stevani!
Panggilan itu membuat Vani menoleh ke belakang, dia melihat temannya yang baru ia kenal seminggu lalu saat pertama kali masuk kelas sedang melambaikan tangannya padanya. Bocah lelaki menggemaskan dengan bola mata biru dan rambut berwarna hitam itu bernama Andrean, di sana terlihat Andrean sedang bersama ayahnya di belakang.
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Andre! (berlari ke arah Andrean)
Andrean
Andrean
Ayo kita masuk ke kelas (menarik tangan Stevani)
Stevani Anderson
Stevani Anderson
Bye mama (Mengikuti Andre yang menarik tangan nya)
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Bye!
Lisa yang melihat itu hanya tersenyum, begitu juga dengan ayah Andre. Lisa lalu mengikuti anaknya itu sampai masuk ke dalam kelas tidak lama kemudian bel pun berbunyi menandakan kelas sudah masuk. Namun, masih banyak orang tua yang masih mengamati anaknya, begitu juga dengan Lisa dan Ayah Andre.
Thomas
Thomas
Anak anda sangat humoris dan ceria. Dia sangat special
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Maksud nya?
Thomas
Thomas
Biasanya anak ku tidak akan mudah bergaul dengan orang lain, bahkan bisa dibilang dia itu sulit berteman tapi sejak dia pertama kali bertemu dengan Stevani dia bisa langsung berteman dengannya (tersenyum)
Thomas
Thomas
Dia sudah kehilangan ibunya sejak kecil, itu membuatnya lebih pendiam dan dingin. Ini pertama kalinya aku melihat dia bersemangat setelah ibunya meninggal
Lisa Anderson
Lisa Anderson
Jadi istri anda sudah meninggal?
Thomas
Thomas
Iya dia meninggal dua tahun yang lalu
Lisa hanya mengangguk-angguk kan kepalanya. Sejujurnya, dia merasa kasihan dengan anak sekecil Andrean harus kehilangan ibu sejak kecil tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa berbuat apapun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!