''Horee...akirnya aku lolos..."Teriak Jia saat membaca pesan yang baru masuk dari handphonenya, dan langsung memeluk sahabat di sampingnya yang masih kaget plus bingung.
''Kamu kenapa sih beb,kupingku mau pecah nich denger teriakan kamu."Seru Abel sambil masih nutup kupingnya dan melotot ke arah sahabatnya itu.
''Abel sayangkuhh aku lolos ikut lomba balapnya."
''Serius beb....''
''Iya Bel..''
"Selamat ya Jia akhirnya impian kamu sebentar lagi terwujud."Ucap Abel kegirangan sambil memeluk sahabatnya itu.
''Iya beb maksih..''
Jia ikut lomba balap motor nasional yang sudah jadi hobinya dari dulu,walaupun dia cewek tapi dia jago banget balapan.yach itu bukan tanpa sebab loh.
Jia suka motor awalnya untuk pelarian dari kesedihannya karena kepergian orang tuanya untuk selama lamanya.
''Eitzz tunggu."Abel melepas pelukannya.
''Beb acaranya kapan?"
''Besok lusa.''
''Wahduh kok bisa barengan gini sama acara di rumah,aku nggak bisa nemenin kamu donk."
''Udah tenang aja Bel,aku berani kok sendiri ke acara itu."Jia tersenyum semangat ,dia sudah nggak sabar untuk perlombaan itu.Karena itu impiannya agar bisa jadi juara dan bisa membuat bangga kakak tercintanya.
''Apa kamu nggak mau minta kak Arga buat nemenin? Aku takut ada yang nyulik kamu beb...hehehe.''
''Nggak bebkuh,tenang aja nggak akan ada yang berani nyulik aku." Ucap Jia sambil mengangkat tinju mautnya.
''Lagian kalau minta di temenin kak Arga pasti nggak bisa,kak Arga kan sibuk banget." Gumam Jia sedih.
Sejak orang tuanya meninggal karena kecelakaan,Jia hanya tinggal dengan kakaknya.Tapi walaupun begitu Jia tidak pernah merasa kekurangan apapun.Apalagi kakaknya sangat menyayanginya dan mencukupi semua kebutuhannya.Hanya saja terkadang Jia merasa kesepian karena kakaknya terlalu sibuk bekerja.Tapi untung masih ada Abel sahabatnya yang selalu menemani Jia.
''Ok deh terserah kamu aja,kalau gitu kita pulang yuk."
''Ok let's go.''
Sesampainya dirumah Jia memarkirkan motor kesayangannya dan di sana sudah ada mobil mewah kakaknya.
''Tumben nih kakak udah pulang."Batin Jia sambil berlalu masuk kedalam rumah dan mencari keberadaan kakaknya.
''Kak...kak Arga...''teriak Jia memanggil kakaknya.
''Hei sayang,kamu sudah pulang." Saut Arga dari ruang tengah.
''Kakak...'' Sapa Jia sambil memeluk kakaknya.
''Iya sayang..''Arga membalas pelukan adiknya dan mencium rambut adik kesayangannya itu.
''Kapan kakak pulang?''
''Sudah satu jam yang lalu sayang." Jia masih bergelayut manja di pundak kakaknya melepas rindu karena sudah seminggu nggak ketemu dengan sang kakak.
Tiba tiba Jia teringat sesuatu.Sambil menengadahkan tangannya didepan kakaknya.
''Oleh oleh buat aku mana kak...?''
''Kakak itu pulang dari kerja sayang bukan piknik..''jawab Arga sambil mencubit pipi adiknya.
''Huh...pelit..''Gumam Jia sambil mengerucutkan bibirnya.
''Udah udah nggak usah ngambek,kamu mau apa besok kakak beliin''.Arga memang paling nggak bisa lihat adiknya ngambek.
Masih mode ngambek ...Jia teringat lombanya.Dia kepikiran minta kakaknya untuk menemani.''aku coba aja minta kak Arga nemenin buat lomba besok syukur syukur bisa,kalau nggak ya nggak apa apa lah penting coba dulu."Batin Jia .
''Ehm,,..Jia nggak minta dibeliin apa apa kak,..Tapi...''Jia berhenti ragu.
''Tapi apa sayang.''
''Ehm..Jia lolos ikut lomba balap motor tingkat nasional kak dan acaranya besok lusa .Kakak bisa nemenin nggak."
Arga masih diam tidak menjawab permintaan adik semata wayangnya.Pikirannya bingung antara mengijinkan atau tidak.
Di satu sisi Arga tidak ingin membuat adiknya kecewa kalau tidak memberikan ijin karena dia merasa selama ini belum bisa membahagiakan adiknya dan sibuk dengan pekerjaannya.
Di sisi lain Arga takut bila terjadi apa apa dengan adiknya.Kecelakaan orang tuanya membayangi pikirannya dan dia tidak mau lagi kehilangan orang yang dia sayangi.
Dulu saat memberikan ijin untuk Jia naik motor Arga pikir itu hanya akan jadi hobi saja,dan agar Jia tidak berlarut larut sedih atas kepergian orang tuanya.Tapi sekarang Arga tidak menyangka kalau adiknya ini begitu serius sampai ikut lomba tingkat nasional.
Sambil menundukkan kepala Jia melepaskan tangannya dari pundak Arga.''Kalau kak Arga nggak ngijinin Jia ikut lomba nggak apa apa kok''.
Arga memandang adiknya,dengan berat hati Arga memberikan ijin untuk Jia.
''Kakak ijinin sayang."
Jia sontak melihat ke arah kakaknya,seakan tidak percaya.
''Beneran kak...?''Jia masih tidak percaya.
''Iya sayang,tapi kamu harus hati hati ya..''
''Siap...pasti kak...Jia akan buat kak Arga bangga.''Jia memeluk kakaknya lagi.
''Besok kak Arga bisa kan nemenin Jia?''
''Ehm acaranya dimana sayang.''
''Dikota B kak jam 1 siang.''
''Ok kakak usahakan buat nemenin kamu kebetulan besok lusa kakak juga ada pekerjaan disana.''
''Sekarang kamu mandi dulu sana nanti kita makan malam bareng.''
''Ok bos..''Jia beranjak dari duduknya untuk ke kamarnya.
Arga memandang adiknya yang menuju ke kamar,ada rasa bersalah karena selalu meninggalkan adiknya dan sibuk dengan pekerjaannya.
''Mungkin dengan mendukungnya bisa menebus rasa bersalahku ini, maafin kakak Jia,tapi kesibukan kakak ini semua buat kamu.'' Batin Arga.
KANTOR BUANA GROUP
''Tok..tok..tok....''
''Masuk..''
''Permisi tuan,ini saya membawa biodata peserta lomba besok lusa.Reno menghampiri meja bosnya dan meletakkan tumpukan kertas berisi biodata para peserta lomba balap motor lusa yang di sponsori oleh BUANA Group tempatnya bekerja menjadi sekretaris sekaligus sahabat dari Nara sang direktur.
''Ok..''
Nara melihat satu persatu foto dan biodata para peserta.Dia berhenti pada salah satu foto yang menyita perhatiannya,terlihat foto seorang gadis yang cantik dengan lesung pipi.
''Jia Mahendra.'' nama gadis itu.
''Ehm cantik..''Batin Nara yang tanpa sadar tersenyum.
Reno mengerutkan kening melihat bosnya yang tersenyum sendiri.
''Sudah lama senyum itu hilang.''Batin Reno.
''Ok Ren,pastikan acaranya berjalan dengan lancar,aku nggak mau ada kesalahan apapun terjadi!''
''Baik tuan."
---------------
Pagi ini Jia bangun dengan semangat,dia ingin menyiapkan semua barang yang akan dibawa untuk acara besok.
Drt,,,drt..terlihat tulisan BEBEBKUH dari ponselnya,yang tak lain adalah sahabatnya Abel.
Jia dan Abel memang sama sama memberikan nama bebebkuh diponsel mereka masing masing,maklum efek jomblo..hheh
''Hallo...''
''Hallo beb,kamu sudah bangun?''
''Sudahlah,kalau belum aku nggak mungkin angkat telfon kamu donk!''
''Heheh..iya ya,gimana kamu jadi berangkat jam berapa..?
''Jam 9nan beb..''
''Kamu beneran berani berangkat sendiri?" Abel bener bener nggak tega kalau sahabatnya itu pergi sendiri.
''Tenang aja aku nggak berangkat sendiri kok,nanti sama kak Arga beb..''
''Kak Arga...????
''Iya kak Arga..''
''Tumben,emang kak Arga nggak sibuk..?''
''Bukannya nggak sibuk,tapi besok kak Arga juga ada kerjaan disana jadi kebetulan banget besok bisa sekalian temeni aku."
''Ok deh beb syukur kalau gitu aku jadi tenang,besok kalau acara dirumah udah selesai aku nyusul kamu kesana buat kasih semangat.''
''Ok..bener ya..''
''Iyup..''
''Udah dulu y beb,aku mau siap siap."
''Ok..''
Setelah selesai packing semua kebutuhannya,Jia keluar dari kamar dan berjalan ke kamar kakaknya untuk mengajak sarapan.
Tok..tok...Jia mengetuk kamar kakaknya,tapi karna tidak ada sahutan Jia membuka pintu dan masuk ke dalam.
Ceklek...
''Kak...kakak ayo sarapan.'' Karna di kamar Jia tidak menemukan kakaknya diapun keluar menuju ke dapur.
Di dapur terlihat Bi Yanti sedang menyiapkan sarapan. ''Bi lihat kak Arga nggak?"Jia bertanya kepada wanita paruh baya asisten rumah tangganya.
''Den Arga sudah berangkat pagi pagi sekali tadi non,katanya ada pekerjaan mendadak.''
''O ya sudah Bi makasih.''
"Apa jangan jangan kak Arga nggak jadi nemenin aku..huh.'' Batin Jia.Tidak lama ponselnya berbunyi ada pesan masuk.
''Dari kak Arga.'' Jia langsung membuka dan membaca pesan dari kakaknya.
''Jia sayang maaf ya kakak nggak bisa berangkat bareng sama kamu,kita ketemu disana ya, kakak sudah pesenin kamu kamar hotel disana.''
''Ok kak maksih...''Jia membalas pesan kakaknya.
''Nggak apa apa lah nggak berangkat bareng yang penting nanti kak Arga bisa nonton aku tanding.'' Gumam Jia menghibur diri dan melanjutkan sarapannya.
Selesai sarapan Jia kembali ke kamar untuk bersiap siap.
Setelah semua siap Jia turun dari kamarnya dan menghampiri bi Yanti yang sedang beres beres di depan rumah.
''Bi Jia berangakt ya,doain Jia menang ya bi.''
''Iya non bibi pasti doain non Jia, Non Jia hati hati ya!''
''Iya bi...''
Walaupun hanya pembantu di rumahnya tapi Jia dan Arga sudah menganggap bi Yanti seperti keluarga sendiri .Bi Yanti sudah merawat mereka dari kecil sebelum orang tua mereka tiada.
Jia memakai hoodie lengkap dengan tas, ransel ,celana jeans sobek sobek dan juga sepatu kets kesayangannya kado dari kakaknya setahun lalu.
''Bismillah..''Jia mulai menghidupkan motornya dan meninggalkan rumah.
Sudah satu jam lebih Jia mengendarai motor gedenya melintasi ramenya jalan pagi itu dan berhenti di lampu merah.
Di sampingnya terlihat seorang anak kecil yang mengetuk sebuah mobil mewah,saat kaca mobil terbuka terlihat seorang pria tampan berwajah dingin yang mengangkat tangannya tanda menolak.
Jia mengambil uang di saku hoodienya dan memberikan beberapa lembar uang untuk anak kecil itu.
''Terimakasih kakak...''
''Sama sama dek..''
Lampu hijau menyala Jia hendak melajukan motornya tapi sebelum dia tancap gas Jia melihat ke arah pria di mobil mewah tadi yang masih memperhatikannya.
''Dasar pelit...''Teriak Jia sambil berlalu.
''Hei kamu bilang apa..??!!!''
Nara sangat kesal dengan gadis yang baru saja mengatainya.
Ya pria yang ada di mobil tadi adalah Nara sang sponsor utama dari pertandingan Jia besok.
''Sialan...'' Umpat Nara yang masih kesal.
Reno yang melihat kekesalan bosnya hanya bisa menggelengkan kepala sambil menjalankan mobilnya.
Sampainya di hotel Jia menuju kemeja resepsionis untuk menanyakan reservasi kamar hotel yang sudah di pesankan kakaknya.
Dan di waktu yang sama Nara dan Reno juga sampai di hotel tempat Jia menginap.
Setelah selesai Jia hendak berjalan menuju ke kamar sambil menelpon kakaknya untuk mengabari kalau dia sudah sampai.
Baru beberapa langkah tiba tibaJia di tabrak seseorang dan membuat ponselnya jatuh.
''Bruk....awww.'' Rintih Jia.
''Hey kalau jalan pakai mata!'' Teriak orang yang bertabrakan dengan Jia.
Jia mengambil ponselnya yang terjatuh dan berdiri tepat di hapan orang tadi.
''Bukannya minta maaf malah marah marah,kan kamu yang nabrak aku!" Teriak Jia nggak mau kalah.
"Hey bukannya kamu si cowok pelit yang tadi..huh pantesan aja.''
''Maksud kamu..?'' Nara masih belum jelas,dan mengingat siapa wanita di depannya,karena tadi Jia pakai helm jadi Nara nggak begitu ingat.
''Dasar cowok pelit galak lagi...''Jia menginjak kaki Nara dan terus berlari menjauh dari Nara.
---------------
Gimana ya reaksi Nara ....?
Harap maklum ya..baru belajar...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!