"Baiklah aku akan menikahi kau secara siri sebagai bentuk tanggung jawabku karena tragedi kecelakaan yang membuat kau mengalami patah tulang hingga kau berjalan pincang! Tetapi satu hal yang harus kamu sadari, jangan pernah berharap lebih atas pernikahan ini! Karena aku hanya menganggap kamu sebagai istri di atas kertas, yang tak akan pernah aku cintai! Karna cintaku hanya untuk Farrah seorang! Camkan itu!" ucap Kenzi ketus.
Sebenarnya pernikahan ini tak di harapkan Aisyah, namun sang ibu angkat terus memaksanya untuk menikah dengan Kenzi agar Kenzi tak lari dari tanggung jawabnya untuk mengobati Aisyah sampai benar-benar sehat kembali, berjalan normal kembali.
Sah
Kini Kenzi dan Aisyah telah resmi menjadi sepasang suami istri, tapi ini hanyalah sebuah status karna pada dasarnya Kenzi tak akan menganggap Aisyah sebagai istrinya. Tiga bulan lagi dia akan menikah dengan Farrah, kekasih hatinya yang sejak dua tahun dia pacari. Sebelum tragedi kecelakaan terjadi, Kenzi dan Farrah memang sedang mempersiapkan pesta pernikahannya. Dan hanya menunggu waktunya saja, karna segala persiapan telah selesai di siapkan.
Tak ada raut bahagia di wajah Aisyah ataupun Kenzi, pernikahan hanyalah sebuah topeng agar Kenzi tak mendapatkan kasus hingga dirinya harus mendekam di balik jeruji. Pernikahan ini hanya di hadiri keluarga Kenzi dan kedua orang tua angkat Aisyah. Tak ada kemewahan dan kemeriahan sedikit pun, hanya sekedar akad nikah yang di adakan di rumah ibu angkat Aisyah.
"Ayah, Ibu hari ini Aisyah telah resmi menjadi seorang istri. Entah Aisyah harus merasa bahagia atau tidak. Tetapi yang pasti hati Aisyah terasa sangat sakit, karena suami Aisyah tak mencintai Aisyah. Dia hanya terpaksa menikahi Aisyah sebagai bentuk tanggung jawabnya. Doakan Aisyah selalu agar Aisyah bisa kuat menjalankan rumah tangga ini!" ucap Aisyah lirih. Lamunan Aisyah terhenti, karna Kenzi menyuruhnya untuk menyiapkan pakaiannya. Kenzi akan membawa Aisyah ke rumah orang tuanya.
"Aisyah pamit ya Umi dan Abi! Doakan Aisyah selalu, agar Aisyah bisa cepat sembuh kembali!" ucap Aisyah lirih. Aisyah tak mampu membendung air mata perpisahannya dengan kedua orang tua angkatnya. Karena setelah kedua orang tuanya meninggal, Aisyah menganggap umi Siti dan abi Ahmad sebagai orang tua keduanya. Perpisahan di hiasi isak tangis mengiringi kepergian Aisyah.
Kini mereka telah sampai di rumah orang tua Kenzi, rumah yang sebentar lagi akan menjelma seperti neraka bagi Aisyah. Karena dia akan di jadikan pembantu di rumah suaminya sendiri.
"Mas, kita ini suami istri masa kamu dan aku harus pisah kamar? Terlebih kita baru saja beberapa jam menikah!" ucap Aisyah. Namun Kenzi justru membentaknya, sampai dirinya terperanjat kaget mendengar suara bergema menghiasai ruangan.
"Kamu jangan coba-coba mengaturku! Sudah ku bilang, pernikahan ini bukan pernikahan pada umumnya! Jadi, jangan pernah kamu bermimpi memiliki hidup bahagia menikah denganku!" bentak Kenzi.
"Ya Allah cobaan apalagi yang engkau berikan, setelah Aku kehilangan kedua orang tuaku?" ucap Aisyah lirih dalam hati.
Kenzi mengantarkan Aisyah ke kamar kecil di dekat tempat mencuci. Kamar bekas pembantunya yang baru saja di berhentikan oleh sang mama, karena setelah menikahi Aisyah tugas itu akan di kerjakan Aisyah. Kenzi dan sang mama tak peduli dengan Aisyah yang harus bekerja sambil menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan.
"Kamar ini tempat yang cocok untukmu, karna Aku tidak akan pernah sudi membawamu ke kamar Aku! Jadi jangan pernah bermimpi untuk merasakan tidur satu ranjang denganku! Ranjang itu hanya untuk Farrah, wanita yang Aku cintai," ucap Kenzi. Setelah itu dia pergi meninggalkan Aisyah begitu saja.
Aisyah menutup kamarnya dan langsung berjalan ke kasur kecil yang akan menjadi tempat tidurnya.
"Ya Allah, mengapa engkau begitu kejam memberikan cobaan yang bertubi-tubi kepadaku? Apa salahku, hingga Aku harus merasakan hidup yang sangat menyedihkan seperti ini? Apa memang takdirku harus merasakan penderitaan terus menerus?" ucap Aisyah terisak tangis. Hatinya terasa sakit. Bahkan tangis pun tak akan membuat dirinya bisa merasakan bahagia, membuat suaminya mengurungkan niatnya untuk menikahi wanita lain.
Rumah Kenzi memang sebuah neraka untuk Aisyah, di mana dirinya harus mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan jalan tertatih. Tak ada satu orang pun di rumah itu yang merasa iba kepadanya. Termasuk papa mertuanya dan kakak iparnya. Semuanya jahat padanya.
"Ayam dan daging yang kau masak hanya untuk kami, jika kau merasa lapar dan ingin makan kau bisa menggoreng telor atau pun makan mie instan! Dan ingat semua biaya makan dan tempat tinggal kamu di sini tak gratis, jadi kamu jangan coba-coba untuk malas bekerja!" ucap sang mama mertua ketus dan Aisyah hanya menganggukkan kepalanya.
❤️❤️❤️
Tak terasa pernikahan Aisyah sudah berjalan tiga bulan, itu artinya pernikahan Kenzi dengan Farrah akan segera terlaksana. Minggu depan Kenzi dan Farrah akan menikah. Pernikahan Kenzi dan Farrah akan di gelar secara meriah. Meskipun Aisyah istri pertama, namun Farrah tetap menjadi istri pertama Kenzi yang sah secara agama maupun negara. Selama tiga bulan, Kenzi hanya memberikan nafkah kepada Aisyah 300 ribu setiap bulannya. Karena Kenzi pikir, Aisyah makan dan tinggal di sini.
"Aku ingin kamu ikut ke acara pernikahan Aku dan Farrah! Agar kau sadar bahwa Farrah yang akan menyandang Nyonya Kenzi Alwin Wijaya di mata publik, dan orang hanya mengira kamu seorang pembantu di rumah kami! Bersiaplah, terima Farrah sebagai madumu!" ucap Kenzi.
Meskipun Aisyah sudah tahu akan seperti ini, tapi dia tetaplah seorang manusia yang memiliki hati dan perasaan. Dia tetap merasakan sakit hati yang luar biasa. Penderitaan akan segera bertambah, dirinya harus melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain di depan mata kepalanya sendiri.
Sah
Kenzi dan Farrah telah resmi menjadi pasangan suami istri. Farrah langsung mencium punggung tangan Kenzi dan Kenzi membalasnya dengan mencium kening Farrah. Dan mereka saling bertukar cincin, memasangkan cincin tersebut di jari manis pasangannya. Saat Kenzi dan Aisyah menikah, Aisyah hanya menerima mas kawin berupa seperangkat alat sholat.
"Jika kehadirannya akan membuat bahagia, Aku akan menerima dia sebagai maduku! Semoga Aku bisa kuat melewati hari-hari Aku selanjutnya dengan kehadiran dia di hidupmu!" ucap Aisyah lirih. Aisyah memilih pergi diam-diam di saat semua orang fokus merasakan kebahagiaan pernikahan suaminya. Dengan langkah tertatih, akhirnya Aisyah sampai di rumah. Dia harus berjalan kaki, dan menaiki angkot agar sampai di rumah.
Serangkaian acara telah selesai, mereka baru tersadar jika Aisyah sudah tak ada di tengah-tengah mereka. Namun, bukannya mereka merasa iba jika mereka berada di posisi Aisyah, justru mereka tersenyum bahagia. Agar Aisyah tersadar bahwa dirinya tak pernah diharapkan kehadirannya di tengah-tengah keluarga Kenzi, menjadi istri yang tak dihargai.
"Pasti kamu saat ini sedang merasakan bahagia, menikmati malam pertama dengan wanita yang kamu cintai," ucap Aisyah. Malam ini Kenzi tak pulang, dia sedang melewati malam pertama mereka dengan Farrah di hotel bintang lima.
❤️❤️❤️
"Aisyah, cepat kau buatkan Aku minuman dingin untuk Aku dan Farrah!" teriak Kenzi bahkan membuat Aisyah terkaget saat sedang menyetrika baju. Aisyah dengan cepat membuatkan minuman untuk suami dan madunya dan membawanya ke mereka.
"Wanita jelek, cacat, dan kampungan begini mau jadi saingan Aku? Ga banget deh!" sindir Farrah.
"Tentu saja tidak sayang, mana mau Aku memiliki istri seperti dia. Bisa-bisa harga diriku akan jatuh, jika orang lain mengetahui jika wanita jelek, cacat, dan kampungan itu adalah istriku. Hanya kamu yang Aku cintai, jadi jangan pernah takut Aku akan berpaling darimu! Bagiku, hanya kamu istri Aku!" ucap Kenzi. Tega, benar-benar tega dia. Menghina wanita yang masih resmi menjadi istrinya, meskipun hanya menikah secara siri.
❤️❤️❤️
Aisyah terbangun dari tidurnya, dirinya merasakan haus ingin mengambil air minum. Langkahnya terhenti saat harus mendengar desauan dari kamar suaminya. Suaminya saat itu sedang bercinta dengan madunya. Hanya air mata yang menemani kesedihannya.
"Aisyah, di mana kau?" teriak Farrah.
"Hei, apa kau tak mendengar Farrah memanggil kamu? Cepat temui dia! Jangan buat Farrah menantu kesayangan Aku menunggu terlalu lama!" cerocos mama Eliza.
Dengan langkah tertatih Aisyah menghampiri Farrah. Dan sungguh kejamnya, ternyata Farrah menyuruhnya untuk membersihkan ranjang sisa-sisa percintaannya dengan Kenzi.
"Pasti kamu belum pernah mencoba kan betapa perkasanya Kenzi di ranjang?" sindir Farrah dengan bangganya.
"Sayang...jangan pernah bicara seperti itu! Karena Aku tak akan pernah menyentuhnya! Mana mau Aku bercinta dengan wanita jelek, cacat, dan kampungan." ucap Kenzi melanjutkan ucapan sang istri.
Aisyah berusaha untuk menahan air matanya. Meskipun dirinya saat ini merasa rapuh, Dia tak ingin menunjukkan kesedihannya di depan kedua orang laknat itu. Dirinya memilih untuk segera menyelesaikan tugasnya dan pergi meninggalkan kamar suaminya dengan madunya.
Tiga bulan telah berlalu, Aisyah telah sembuh kembali. Dia sudah bisa berjalan normal kembali tanpa bantuan tongkat. Namun Kenzi mengurungkan niatnya untuk langsung menceraikan Aisyah, sesuai permintaan sang mama dan Farrah sang istri. Bukankah kehadiran Aisyah di rumah mereka bisa menghemat biaya untuk menggaji pembantu yang bekerja di rumah mereka.
"Apa? Gaun aku bolong? Aisyah! Sini kamu! Pasti kamu sengaja kan membuat gaun mahal aku bolong, karna kamu merasa kesal dengan aku?" teriak Farrah. Dengan jalan tertatih Aisyah menghampiri Farrah.
Farrah langsung menjambak rambut Aisyah tanpa ampun. Dan juga mendorong tubuh Aisyah hingga terjatuh ke lantai. Mendengar keributan, Kenzi langsung menghampiri keduanya.
"Dasar wanita tak tahu diri, bisa-bisanya kamu berbuat kurang ajar padaku! Pokoknya aku ga mau tau, Mas ceraikan dia atau aku yang akan pergi dari sini!" ancam Farrah. Dia merasa curiga Aisyah akan membalaskan dendamnya ke dia perlahan demi perlahan. Dia sudah tidak peduli, jika suaminya harus mengeluarkan uang demi membayar gaji pembantu.
"Tahan emosi mu sayang...biar nanti aku ganti gaun kamu yang rusak, bahkan aku akan mengganti dua atau tiga sekaligus untuk kamu." rayu Kenzi. Tapi keputusan Farrah sudah bulat, dia tetap tak mengindahkan ucapan suaminya. Bahkan dia langsung pergi mengambil koper dan memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Dan tentu saja hal itu membuat Kenzi merasa panik dan ketakutan jika sampai istrinya itu benar-benar pergi meninggalkan dirinya.
"Baiklah...aku akan menceraikan Aisyah saat ini juga, dan aku akan mengusir dia dari sini! Jika hal itu membuat kamu tak akan pergi meninggalkan aku, karna aku tak bisa hidup tanpamu." ucap Kenzi dan memberikan kecupan sekilas di bibir sang istri.
Aisyah hanya diam terpaku memandang suaminya yang bersikap romantis kepada madunya. Dan tugas dia sekarang yaitu mempersiapkan mental saat suaminya benar-benar mengucapkan kata cerai kepadanya. Dan apa yang dia takutkan terjadi juga.
"Aku ceraikan kamu! Dan mulai saat ini kamu bukan istri aku lagi!" ucap Kenzi tegas. Tentu saja ucapan Kenzi menceraikan Aisyah membuat Farrah tersenyum puas, namun tidak yang di rasa Aisyah. Bagi Aisyah seperti petir di siang bolong, yang menggelegar di hati nya. Sakit tapi tak berdarah seperti itulah yang di rasakan Aisyah.
"Cepat kau bereskan pakaianmu! Aku tidak mengizinkan kamu untuk tinggal di sini lagi!" ucap Kenzi sombong. Dengan langkah gontai Aisyah berjalan ke kamarnya untuk mengikuti perintah mantan suaminya.
Aisyah menenteng tas yang sudah berisi pakaiannya dan meletakkan di dekat kulkas. Karna dia ingin mengisi botol minumnya untuk perjalanan kakinya melangkah. Bahkan dirinya kini tak tahu harus ke mana. Karna dia tak ingin ibu angkatnya mengetahui jika dirinya sudah di ceraikan dan di usir dari rumah Kenzi. Sedangkan rumahnya sudah rata dengan tanah saat tragedi kebakaran dua bulan lalu. Api menyambar dari rumah tetangga yang menempel dengan rumah Aisyah, hingga menghancurkan rumah orang tuanya.
"Mas, cepat kamu lempar tas butut itu ke luar, dan usir dia segera dari sini! Aku tak sudi melihat tas gembel itu di sini!" ucap Farrah sombong. Dan Kenzi mengikuti permintaan istri tercintanya. Kenzi langsung mengambil tas dan menarik paksa tangan Aisyah yang baru saja mengisi botol minumnya.
Brug
Kenzi mendorong paksa Aisyah hingga membuat dirinya tersungkur ke lantai.
"Dadah...wanita gembel!" ejek Farrah. Tak ada satu orang pun yang menghentikan sikap Kenzi dan Farrah. Papa mertuanya, kakak iparnya, suami kakak iparnya, dan mama mertuanya hanya tersenyum melihat Aisyah terhina seperti itu. Sebelum dirinya bangkit, Aisyah memperhatikan semua yang berdiri di sana satu-satu dan berjanji suatu saat nanti dirinya akan membalaskan dendamnya atas perbuatan Kenzi, keluarga Kenzi, dan juga Farrah.
Aisyah berjalan menyusuri jalan, dan dia pun tak tahu di mana kakinya akan terhenti. Pikirannya melayang memikirkan nasibnya yang begitu menyedihkan. Hingga tak tau jika ada mobil yang melaju dari arah berlawanan.
Fatih langsung mengerem mobilnya secara mendadak. Aisyah tersentak kaget hingga membuat dirinya terjatuh. Hal itu tentu saja membuat Fatih merasa panik, dan akhirnya langsung turun dari mobilnya untuk melihat keadaan Aisyah.
"Apa kamu baik-baik saja? Apakah kamu tak melihat saat mobilku melaju di hadapan mu?" tanya Fatih lembut, Fatih sangat berbeda dengan Kenzi yang sombong. Kejadian kedua ini, membuat Aisyah menjadi trauma. Dirinya menangis dan berteriak-teriak membuat Fatih merasa iba dan bingung, dia yakin jika wanita yang berada di hadapannya sedang memiliki masalah hidup terlebih saat Fatih melihat tas besar di samping Aisyah. Aisyah menjadi teringat kembali, saat dirinya tersadar dari komanya setelah tragedi kecelakaan dulu. Kenzi menghinanya dan sangat kesal karna harus di paksa menikahi dirinya. Aisyah sempat mengalami koma, dan akhirnya tersadar kembali.
Melihat Aisyah yang hanya diam terpaku, akhirnya Fatih berniat membawa Aisyah ke rumahnya. Untuk mengobati luka Aisyah dan menanyakan tempat tinggal Aisyah. Dan kini mereka telah sampai di rumah Fatih.
"Maaf jika aku terpaksa menyentuhmu! Karna aku harus mengobati lukamu!" ucap Fatih yang kini mengobati luka Aisyah.
Tiba-tiba saja Aisyah terisak tangis, bahkan semakin lama semakin histeris. Hal itu tentu saja membuat Fatih merasa bingung.
"Kamu kenapa? Apa ada masalah berat yang kamu alami saat ini? Cerita lah, mungkin saja aku bisa menjadi pendengar setia untuk kamu!" ucap Fatih dan Aisyah menatap ke arah Fatih dan langsung terisak tangis.
Aisyah menceritakan kisah hidupnya yang menyedihkan, di mulai dirinya di nikahi secara terpaksa dengan suaminya, di jadikan pembantu, suaminya menikah kembali, dan bahkan membersihkan ranjang setelah sang suami bercinta dengan madunya. Hal itu membuat Fatih merasa geram, dengan sikap mantan suami, keluarganya, dan juga istri keduanya Aisyah.
"Hiks...hiks...semua ini karna aku jelek dan kampungan. Sehingga mereka semua menghina aku. Apa kamu bisa menolong aku, merubah takdirku? Menjadi wanita yang cantik. Aku janji jika suatu hari nanti aku akan membalas semua kebaikanmu kepadaku!" ucap Aisyah yang sudah terisak tangis. Air matanya sudah mengalir deras. Aisyah bersimpuh di kaki Fatih, memohon agar Fatih mau mewujudkan keinginannya untuk merubah wajah dan penampilan Aisyah.
"Baiklah...aku akan mewujudkan keinginanmu menjadikan dirimu menjadi wanita yang cantik dan merubah penampilan. Jujur aku tak mengerti tentang salon mana yang bagus dan butik mana yang menjual pakaian yang bagus. Gimana kalau kita datangi tempat mantan istriku biasa mempercantik dirinya? Kita bisa konsultasikan, treatment apa saja yang kamu butuhkan untuk merubah kamu!" ungkap Fatih dan Aisyah hanya menganggukkan kepalanya.
Berhubung Fatih tak ingin orang di luaran sana menganggapnya berzina, dia mencari kontrakan untuk Aisyah. Fatih juga membiayai semua hal yang bisa merubah penampilan Aisyah.
❤️❤️❤️
Tiga bulan sudah, Aisyah mulai mengalami perubahan tubuhnya sudah terlihat putih dan segar. Tubuhnya juga terlihat lebih padat dan berisi karna Aisyah melakukan treatment untuk membuat tubuhnya menjadi sexy. Dan kini pakaian Aisyah terlihat lebih menarik meskipun tidak terlalu terbuka. Namun wajah cantik dan bentuk tubuh yang sexy sudah membuat dirinya terlihat sangat berbeda. Ya...Aisyah telah berubah meskipun belum sempurna.
Siang ini Aisyah ingin memberikan kejutan kepada Fatih. Dia sudah membuatkan makan siang dan akan mengantarkannya ke kantor.
Deg
Jantung Aisyah berdegup kencang saat melihat mantan madunya dan mantan suaminya berdiri di hadapannya. Ternyata Fatih dengan Kenzi dan Farrah satu kantor. Namun Aisyah tak menyapa mereka, dirinya memilih untuk melanjutkan perjalanannya menuju ruangan Fatih. Dan Dewi Fortuna berpihak kepadanya, Fatih adalah direktur di perusahaan tempat mantan madu dan mantan suaminya bekerja. Lebih luar biasanya lagi, mantan papa mertuanya pun bekerja di situ.
"Sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padaku, ketiga orang tersebut bekerja di sini. Bagaimana jika aku menjadi wanita penggoda saja di sini? Mengganggu mantan suamiku?" gumam Aisyah menyeringai licik.
Aisyah membicarakan hal itu kepada Fatih. Tentu saja hal itu membuat Fatih merasa kaget. Kalau ternyata ketiga karyawan nya adalah orang masa lalu Aisyah dan orang yang telah menghina dan menyakiti hati Aisyah. Aisyah memohon kepada Fatih agar dirinya bisa bekerja satu divisi dengan mantan suaminya. Namun Aisyah tak bicara kepada Fatih kalau dirinya berniat menjadi wanita penggoda di pernikahan mantan suami dan mantan madunya.
Rencana Aisyah untuk membalaskan dendamnya sedikit demi sedikit berhasil. Dia telah berhasil menjadi wanita penggoda. Dengan penampilan barunya, Kenzi merasa tergoda terlebih dengan intensitas kebersamaan mereka. Aisyah dan Kenzi kerap bersama untuk kerja lapangan.
Seperti hari ini, Kenzi hampir saja menci*um Aisyah dan bahkan dirinya menjadi terang*sang saat tidak sengaja kedua bukit kembar milik Aisyah menyentuh dada bidang Kenzi. Membuat jarak mereka sangat dekat. Berhubung tempat parkiran mobil sangat sepi, Kenzi mendorong tubuh Aisyah ke dalam mobil dan menguncinya. Kejadian ini terjadi saat Aisyah hendak mengambil berkas di belakang dan saat berbalik arah Kenzi sudah di belakangnya.
"Lepaskan aku breng*sek!" ucap Aisyah sambil menendang burung perkutut Kenzi membuat Kenzi meringis kesakitan.
"Aku tak akan pernah membiarkan kamu untuk mencicipi tubuhku! Bukankan kamu dulu merasa jijik padaku dan berkata tidak akan pernah menyentuhku sampai kapan pun?" ucap Aisyah ketus, membuat Kenzi merasa malu atas perkataannya dulu.
"Awas mas, kita harus ke dalam sekarang! Pasti klien kita sudah menunggu!" ujar Aisyah dan Kenzi mau tak mau mengurungkan niatnya dan mengikuti ucapan Aisyah.
Ternyata di balik gaya Aisyah yang dulu terlihat kampungan, Aisyah adalah sosok wanita yang pintar dan pandai bicara. Hanya saja nasibnya tak beruntung, Aisyah hidup di keluarga yang serba kekurangan, dan bahkan keadaan ekonominya semakin terpuruk saat sang ayah meninggal karna kecelakaan kerja. Saat itu Aisyah masih duduk di bangku SMP, hingga akhirnya dia hanya bisa menamatkan pendidikan sampai di bangku SMP dan harus bekerja membantu sang ibu untuk kehidupan sehari-hari. Karna hasil dari jualan kue sang ibu tak mencukupinya. Di tambah lagi dirinya harus mengetahui jika sang ibu memiliki penyakit gagal ginjal. Membuat dirinya menjadi tulang punggung keluarga.
Acara presentasi hari ini berhasil kembali seperti kemarin-kemarin, klien Kenzi dan Aisyah akan memakai jasa perusahaan mereka. Perusahaan tempat Aisyah bekerja bergerak di bidan advertising. Meskipun Aisyah baru terjun di bidang itu, tak memiliki pengetahuan sebelumnya, tapi dia mampu mensejajarkan dirinya dengan Kenzi. Sehingga Fatih tidak menyesal mempekerjakan Aisyah satu divisi dengan Kenzi, divisi marketing. Di mana Kenzi sebagai manager marketing di perusahaan tersebut.
"Kita mampir makan dulu yuk sebelum pulang! Oh ya kamu masih tinggal di tempat yang lama saat kita menikah dulu?" tanya Kenzi sambil dirinya fokus menyetir.
"Cih, sekarang mas mengakui kalau kita pernah menikah? Bukankah mas pernah bilang, kalau aku ini hanyalah seorang pembantu di rumah kamu?"sindir Aisyah membuat mulut Kenzi membungkam.
Kini mereka sudah berada di parkiran di sebuah mall yang letaknya tak jauh dari tempat mereka tadi meeting.
"Aisyah, ku mohon maafkan aku! Dulu aku sangat jahat padamu, ucapan aku selalu menyakiti hati kamu." ucap Kenzi sambil meraih tangan Aisyah.
Namun Aisyah menghentakkan tangan Kenzi, dia tak sudi Kenzi menyentuhnya meskipun hanya sebuah tangan.
"Sudahlah mas, aku sudah tak mau bahas masa lalu! Lebih baik ayo kita makan dan langsung pulang! Aku ingin segera beristirahat!" ujar Aisyah yang langsung membuka pintu mobilnya.
Kini mereka sudah berada di restoran, dan sudah mulai memakan makanan yang mereka pesan. Aisyah berusaha untuk cuek dan tidak tergoda dengan sikap Kenzi yang berusaha untuk bersikap romantis. Mulai dari memesan makanan, menyiapkan bangku untuk Aisyah duduk, dan sekarang pandangan Kenzi sesekali memperhatikan ke Aisyah.
"Ternyata kamu aslinya cantik ya? Siapa yang telah merubah penampilan kamu sekarang?" ucap Kenzi.
"Kakak sepupu aku lah, bang Fatih. Direktur di perusahaan kita. Pertemuan aku dengannya, membuat aku seperti ini!" ungkap Aisyah. Membuat nyali Kenzi ciut, karna ternyata wanita yang sempat dia hina bukanlah orang sembarangan seperti yang dia kira.
"Lantas mengapa baru sekarang? Kamu dulu dekil kampungan, kamu juga harus berjualan kue basah keliling. Bikin kulit kamu dekil,kusam, ga terawat. Gaya kamu juga kampungan. Kalau kamu dari dulu seperti ini, aku ga akan pernah menolak menikah sama kamu." ungkap Kenzi dengan cueknya. Namun Aisyah memilih untuk diam, dia ga mau terlalu menanggapi omongan Kenzi. Dia takut pada akhirnya Kenzi merasa curiga kalau dirinya bukanlah sepupu Fatih.
❤️❤️❤️
Setelah mengantarkan Aisyah sampai di depan kontrakannya, Kenzi langsung melajukan kembali mobilnya dan kini dia sudah sampai di rumahnya. Dan ternyata Farrah sudah menunggu Kenzi di ruang tamu.
"Mas, mas ini dari mana aja sih? Jam segini baru pulang? Biasanya dulu mas selalu jemput aku kalau habis ketemu klien di luar. Sekarang justru aku yang pulang duluan! Jangan bilang mas sekarang tergoda sama cewek kampungan itu ya!" ucap Farrah geram. Matanya ke arah sang suami, berusaha menyelidik.
"Cukup! Kamu itu, suami datang bukannya di sambut di buatkan minuman. Ini malah di sambut ocehan. Aku ini kerja keras, berusaha agar klienku mau memakai jasa perusahaan. Kamu malah nuduh aku sama Aisyah, hanya karna aku kerja satu tim sama dia." sahut Kenzi tak kalah kerasnya. Kenzi langsung meninggalkan Farrah begitu saja membuat Farrah merasa geram.
"Aisyah....kenapa sih kamu selalu hadir di kehidupan kami? Lihat saja nanti, besok aku akan membuat perhitungan sama kamu!" ucap Farrah.
Semenjak kehadiran Aisyah di perusahaan dan bahkan bekerja satu tim dengan Kenzi, hidup Farrah menjadi tak tenang. Dia selalu di hantui rasa cemburu. Karna Aisyah yang sekarang bukanlah Aisyah yang dulu. Penampilan Aisyah sekarang membuat dirinya merasa takut jika sang suami akan tergoda.
Kenzi memilih untuk naik ke ranjang untuk memejamkan matanya, meskipun dirinya belum terlalu mengantuk, tapi dia malas jika harus berdebat dengan sang istri.
"Mas, aku pengen. Kita kan sudah satu Minggu ga bercinta. Padahal dulu mas selalu yang meminta duluan. Apa jangan-jangan mas melakukannya dengan Aisyah?" bisik Farrah di telinga Kenzi, karna kini Kenzi memunggungi dirinya. Kenzi jadi teringat kejadian tadi, dia hampir saja memperko*sa Aisyah di dalam mobil. Entah karna dia terobsesi dengan Aisyah atau memang dia naf*su dan butuh disalurkan. Tapi kenapa dia harus melakukannya dengan Aisyah, sedangkan Farrah siap melayani dirinya. Terlebih Farrah istri sahnya. Rasa malu atas penolakan Aisyah, membuat mood Kenzi menjadi buruk dan bahkan terbawa sampai di rumah.
"Besok-besok aja ya, aku lagi lelah banget pengen istirahat! Akhir-akhir ini pekerjaan aku banyak menyita pikiranku. Dan aku minta sama kamu, tolong jangan bawa-bawa Aisyah dalam hal ini! Karna Aisyah bukanlah wanita murahan, yang memberikan miliknya untuk aku yang bukan siapa-siapanya lagi!" sahut Kenzi lesu. Masih teringat oleh Kenzi, saat Aisyah menolak dan membalikkan ucapannya dulu.
❤️❤️❤️
Penolakan sang suami dan sikap cuek suaminya kepadanya, membuat Farrah merasa dendam kepada Aisyah.
"Dasar wanita murahan, aku tahu kamu menggoda suamiku kan? Hingga dia berubah kepadaku!" ucap Farrah geram. Farrah menghampiri Aisyah di ruangannya dan menarik paksa rambut Aisyah. Dan tentu saja Aisyah tidak terima. Dia menarik balik rambut Farrah hingga akhirnya mereka main jambak-jambakan. Untungnya ada Kenzi yang melihat kejadian itu, Kenzi baru saja kembali dari toilet. Kenzi dan Aisyah bekerja di satu ruangan.
"Farrah, lepaskan Aisyah! Kamu itu apa-apaan sih?" teriak Kenzi. Kenzi langsung melerainya, dan menarik paksa Farrah. Meremas tangan Farrah dengan kasar sampai Farrah meringis kesakitan.
"Jadi kamu belain wanita murahan itu mas? Dari pada aku? Di mana Kenzi yang aku kenal dulu? Aku yakin wanita kampungan itu telah menggoda kamu, hingga kamu berubah kepadaku!" cerocos Farrah. Kenzi yakin jika Farrah merasa kesal karna penolakannya semalam dan sikap cueknya akhir-akhir ini ke Farrah.
Aisyah pun tak tinggal diam, Aisyah mengancam akan menyuruh sepupunya yang menjabat direktur di perusahaan tersebut untuk memberhentikan Farrah dari posisi sekertaris. Hal itu tentu saja membuat Farrah merasa terkejut mendengar bahwa Aisyah adalah sepupu bosnya. Hingga membuat nyalinya menciut. Sedangkan Aisyah tersenyum sinis dan mengatakan kalau dirinya bukanlah Aisyah yang dulu, yang bisa di tindas oleh Farrah. Kenzi pun ikut memperingati Farrah agar tak membuat masalah dengan Aisyah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!