Saya Devan Bukan Dilan
Episode 1
Malam ini, kota Yogyakarta terlihat sangat berantakan. Sebuah geng motor tengah berkelahi di jalanan kota yang sepi.
Para anak-anak motor itu menggunakan segala jenis benda yang bisa mereka gunakan untuk melawan musuh mereka.
Seseorang
Hahaha, Menyerah lah Dilan, Geng kalian tidak akan bisa menang. ( tertawa angkuh. )
Devan Putra Dilan
Nama gue Devan si*alan!!
Ya, malam ini Devan dan teman-temannya tengah berkelahi dengan anak geng sebelah. Alasan-nya cukup sederhana, karena Devan tak sengaja menyenggol bahu ketua geng lawan.
Seseorang
Gue gak salah ngomong kok, Devan Iqbal Lutfi Aldo dan Nando. DILAN!!
Geng itu tertawa terbahak-bahak, entah apa yang lucu dari itu.
Mereka tahu Devan sedikit tak suka dengan nama Dilan, jadi mereka sengaja mengatakan itu untuk menyulut amarah Devan yang terkenal sangat mudah terpantik api amarah.
Devan Putra Dilan
YAK!! [ sudah bersiap ingin memukul mereka semua. ]
Waktu berkelahi masih panjang, tapi sirine polisi membuat mereka mau tak mau harus bubar.
_________________________
Devan dan kawan-kawan sudah berkumpul di markas mereka, dengan luka lembam di mana-mana menghiasi wajah tampan mereka.
Lutfi Ramadhan
Ck, kalau gak ada sirine polisi tadi, uda gue habisin tuh mereka semua. ( sudah kesal setengah mati. )
Aldo Vantore
Setuju gue, enak banget mereka marah-marah cuma gara-gara Devan gak sengaja nyenggol tuh ketua brengshake.
Devan Putra Dilan
Udahlah, bukan masalah besar juga. ( mengusap darah di sudut bibirnya. )
Iqbal Gabrion
Bibir lo sobek bukan masalah, nanti kalau ketahuan mama baru tahu rasa. ( cibir nya. )
Nando Gabrion
Palingan juga disuruh ngapalin ayat kursi di depan rumah sampe pagi. ( santai )
Lutfi Ramadhan
Bagus lagi kalau di lempar se kursi nya. ( lanjut nya mengundang tawa mereka semua. )
Devan Putra Dilan
Si*alan lo semua. ( mendengus sebal. )
Tapi yang menjadi masalah untuk Devan sebenarnya bukan mamanya, tetapi sang Papa!!
Episode 2
Devan baru saja pulang tepat ketika jam menunjukkan pukul 24.00, sudah tengah malam dan seluruh penghuni rumah di pastikan sudah tidur. Waktu yang tepat bagi Devan untuk menyelinap masuk ke kamar nya lewat jendela.
Devan Putra Dilan
[ Melihat kanan kiri jendela ]
Devan Putra Dilan
Aman nih. ( terkikik sendiri sebelum menutup jendela. )
Devan Putra Dilan
[ Berbalik badan dan melompat kearah kasur. ]
Devan Putra Dilan
Huh~ capek nya. [ meregangkan otot tubuh. ]
Devan Putra Dilan
Untung saja kamar gue di bawah, jadi gampang buat masuk nya.
Devan menutup mata, menyamankan tubuh nya yang pegal-pegal dan penuh luka pada kasur empuk milik nya.
Dilan Santoso
Baru pulang?
Devan Putra Dilan
[ Mengangguk tanpa sadar. ]
Devan Putra Dilan
Iya nih, pegel banget.
Devan Putra Dilan
Mana habis berantem sama geng sebelah lagi.
Dilan Santoso
Butuh pijit gak?.
Devan Putra Dilan
Boleh, sini pijitin bentar, kayak nya enak tuh. [ pindah posisi menjadi tengkurap. ]
Pak Santo memasang senyum getir, berjalan mendekati Devan yang tengkurap dan...
Devan Putra Dilan
ANJER SAKIT BANGET!! ( Berteriak kesakitan. )
Dilan Santoso
Diem! katanya minta pijit. ( suara tegas. )
Devan Putra Dilan
Pijit sih pijit Pa, tapi jangan pakai tenaga dalem donk!! Remuk semua ini nanti tubuh Devan!
Dilan Santoso
Udah Diem aja!!, biar pegelnya cepet hilang, jadi di pijit nya pakek tenaga.
Devan Putra Dilan
Ini mah, pegel hilang, badan rusak, nyawa melayang!! KOMPLIT!!
Dan dengan terpaksa, malam ini harus Devan habiskan dengan teriakan penuh kesakitan karena pijitan sang Papa yang__ emh, enak banget, mana pakek tenaga dalam lagi.
Rekomendasi banget kalau kalian Pegel-pegel bisa dateng ke rumahnya Devan buat pijit ke Papa Santo, di jamin pegel-pegel ilang.
Devan Putra Dilan
MAMA TOLONG!! PAPA NYA KDRT SAMA ANAK SENDIRI!!
Satu tamparan berhasil Devan dapat kan di punggung karena berteriak tak karuan.
Dilan Santoso
Diem kamu!! atau mau Papa ambil batu buat bantu mijitin?
Devan Putra Dilan
[ Menggeleng cepat ]
Devan Putra Dilan
Iya deh, Devan gak teriak lagi. ( pasrah. )
Devan Putra Dilan
{ Semoga aja besok badan gue masih bisa di gerakin huhuhu ╥﹏╥ }
Episode 3
Pagi ini mama Lea cantik kita sedang memasak di dapur untuk suami dan kedua anaknya yang akan berangkat bekerja.
Devan Putra Dilan
Aduh... [ berjalan terseok-seok dan duduk di meja makan. ]
Alea Az-Zahra
Kenapa kak? kok jalan nya gitu?. [ berjalan dari dapur sambil membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk. ]
Alea Az-Zahra
Ini pa. [ meletakkan piring tersebut di hadapan Papa Santo. ]
Dilan Santoso
Makasih ma. ( tersenyum sekilas kepada sang istri. )
Devan Putra Dilan
Itu ma, masa mama gak denger sih?, kemarin kakak habis mendapatkan KKADU dari suami Mama. ( adu nya. )
Kejora Putri Dilan
KKADU apaan bang?. ( memakan sesuap nasi. )
Devan Putra Dilan
Kekerasan Kepada Anak Dibawah Umur!! ( ngegas )
Dilan Santoso
Emang kamu di bawah umur?. ( muka menjengkelkan )
Devan Putra Dilan
Iyalah, kakak kan baru 17 tahun, belum 20 tahun.
Devan Putra Dilan
Jadi masih dibawah umur.
Kejora Putri Dilan
Sejak kapan ada yang kek gitu? ( memicingkan mata aneh. )
Devan Putra Dilan
SEJAK LO LAIR DARI LOBANG NYA PAPA!! ( Ngegas. )
Dilan Santoso
Heh!! sejak kapan papa bisa ngelarin adek kamu! [ memukul kepala Devan dengan koran di tangan nya. ]
Devan Putra Dilan
Tauk lah, kesel Devan!
Devan Putra Dilan
Adeknya tol*ol gak bisa di ajak kerja sama, bapak nya juga nyudutin mulu!.
Devan Putra Dilan
Herman saya!.
Kemoceng kesayangan mama, mendarat sempurna ngenai kepala Devan sebelum jatuh kepangkuan laki-laki itu.
Alea Az-Zahra
Jangan ngomong kasar.
Alea Az-Zahra
Nanti malem kakak hafalin juz 28, besok subuh setoran sama Mama.
Alea Az-Zahra
Anggap aja itu hukuman dari mama karena semalam kakak habis berantem.
Devan Putra Dilan
( Mengerucutkan bibir. )
Ma... ngapalin 1 juz dalam semalam itu gak mudah loh.
Devan Putra Dilan
Mama Lea yang cantik kan baik nih, di kurangin dikit bisa donk. ( rayu nya. )
Dilan Santoso
Gimana kalau ikut ayah ke kantor.
Dilan Santoso
Sama temen-temen mu yang semalam berantem juga.
Dilan Santoso
Masih untung semalam ayah lihat kamu dan membuat para polisi yang lain gak nangkep kamu. ( sinis nya. )
Dilan Santoso
Kalau sampai kejadian lagi, ayah pasti in bahwa ayah sendiri yang bakal nangkep kamu dan masukin kamu ke penjara.
Kejora Putri Dilan
Nah, Rara setuju yah. Biar rumah gak jadi sarang para monyet itu lagi, kan sarang nya pindah ke penjara.
Devan Putra Dilan
Sia*lan lo Ra. [ memukul tengkuk belakang sang adik. ]
Alea Az-Zahra
Gak boleh bicara kotor atau hukuman mama tambah.
Devan Putra Dilan
Iya, ma, ampun deh. [ mengangkat dia jari ke udara. ]
Tawa Kejora meledak, puas sekali ia bisa melihat kakak nya itu di marahi mama.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!