My Destiny
Chapter.01
"Aku berlari menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju keatap gedung secepat mungkin"
"Aku tak peduli dgn hal lain, termasuk peluh yg membanjiri tubuhku, juga kakiku yg mulai terasa keram"
"Yg kuperdulikan hanya satu, sampai diujung tangga dan membuka pintu yg menjadi penghubung terakhir antara aku dgn atap gedung"
"Bunyi decitan dari pintu yg kubuka secara perlahan², menampakkan sosoknya"
"Sosok yg selama ini selalu ada untuk diriku, tidak peduli dimana aku berada, bagaimana keadaan ku, dia tetap akan selalu ada disisiku, menemaniku setiap saat"
"Aku mulai berjalan semakin mendekati dirinya, berhenti, saat jarak diantaraku dan dia tidak terlalu jauh lagi"
"Dia mulai berbalik, sepertinya dia sadar akan hadirku"
"Aku menahan nafasku saat melihat sosoknya secara keseluruhan dari depan"
"Sungguh dia terlihat sangat menawan, namun dilain sisi juga menakutkan"
"Untuk sementara waktu aku tercekat, semua kata yg ku susun sebelumnya mendadak hilang seketika"
"Dia berkata, yg seketika langsung membuatku tersadar"
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Maaf... [ menunduk. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Mendongak, tersenyum getir. ]
"Aku paham, sangat paham, akan kata² ambigu yg dilontarkannya barusan"
"Aku menghela nafas pelan, melihat bagaimana sikapnya yg masih tetap sama"
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Kmu tau?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Selama ini aku tak menyukai laki-laki.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Bukan tanpa alasan aku mengatakannya.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Ayah, dia adalah sosok yg baik jika dilihat oleh orang-orang.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Tapi dia begitu keji saat bersamaku!
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Dia menuntut ini dan itu dariku.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Mngkn, ya mngkn saja, bagi banyak orang itu hal sepele.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Tapi aku benar-benar hancur dari dalam.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Segala permintaan dan tekanan yg diberikannya selalu dianggap ku beban.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Perlahan² kesehatan dari mental ku pun menurun.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Aku tak menyangka itu.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Kupikir itu adalah hal sepele.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Hal kecil, yg bahkan tak perlu diperdulikan.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Namun kenyataannya?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Semuanya berbanding terbalik.
"Hanya untuk melihat bagaimana responnya"
"Diam, bergeming, dan masih setia berdiri ditempatnya tadi"
"Kulihat, sepertinya dia hanya ingin menjadi seorang pendengar saja"
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Lalu kakak laki² ku...
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Dia laki² yg menjijikkan.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Kekecewaan besar yg ditanamkannya padaku, bukan mlh membuatnya tersadar.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Namun, mlh semakin membuat ku kecewa.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Bahkan, hingga ketitik terendah dlm hidupku.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Aku adik perempuannya!
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Seharusnya...
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Dia bisa menjadi sosok kakak yg tepat untukku!
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Tapi apa?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Apa yg diberikannya kepadaku?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Selain kekecewaan!
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Aku muak dengannya, sungguh!
"Aku sgt ingin menangis jika mengingat semua hal buruk yg mereka lakukan kepadaku"
"Aku kembali melihat kearahnya"
"Untuk memastikan kembali bagaimana responnya sekarang"
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Baiklah...
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Mari, kita lanjutkan semua cerita tentang penderitaan ku ini.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Cerita menyedihkan dari hidupku.
"Aku mendongak sebentar agar dpt menghentikan tetesan air mata yg sedikit lagi keluar dari mataku"
"Aku menghela nafas sebentar, demi menetralkan emosi yg sdh sangat meluap²"
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Terakhir... [ lirih. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Adek laki² ku...
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Sosok yg selalu mampu membuatku iri.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Dia mendapatkan semua yg dia inginkan, didalam keluarga.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Dan jangan lupakan sikap playing victim nya.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Semua kesalahan yg diperbuat olehnya...
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Selalu dilimpahkan kepadaku.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Dia yg melakukan, aku yg terkena imbasnya!
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Bukankah itu gīlā?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Knp harus selalu aku?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Knp tidak kakak saja hah?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
SEANDAINYA MEREKA TAU.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
AKU SDH LELAH.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
LELAH DGN SEGALA HAL YG MEREKA LAKUKAN KEPADAKU.
"Sdh tidak kuasa lagi bagiku untuk dpt menopang segala rasa sakit yg selama ini ku sembunyikan"
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Jangan menangis! [ berjalan mendekat. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Menatap (Illusion). ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Kmu memiliki rasa sakit itu...
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Dan aku memiliki rasa sakit lain tentunya.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
[ Mengulurkan tangan. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Menerima dgn perlahan. ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
[ Menarik (Secret Person) untuk kembali berdiri. ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Jangan berharap kepadaku untuk dapat mengobati segala lukamu.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Menggeleng pelan. ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Bagus, jika kmu paham.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Aku diciptakan olehmu dgn luka.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Dan jika kmu berharap aku bisa mengobati segala luka² mu...
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Itu mustahil, hanya sebuah lelucon yg akan kmu dptkn.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Aku adalah ilusimu!
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Namun juga lukamu!
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Aku bisa membuatmu sangat bahagia.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Tapi dgn luka yg juga tak kalah menyakitkannya.
"Melihat kearah langit, yg gelap gulita tiada bulan maupun bintang"
"Selang tak berapa lama, pandangannya kembali kepadaku"
"Dia berkata dgn begitu mudahnya"
"Aku tau dia takkan terbebani oleh kata² barusan"
"Dan itu, juga bkn sebuah kebohongan ataupun lelucon"
"Dia tidak sedang bercanda"
"Dia mengatakannya dengan penuh penekanan pada setiap kata"
"Dia sebuah ilusi, tentu saja"
"Jadi bagaimana dia bisa tau rasa takut akan sebuah kematian"
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Jangan takut.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Aku akan tetap selalu ada disisimu.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Bahkan saat kematian datang sekalipun.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Akulah, yg selalu ada untuk dirimu... [ menangkup kedua pipi (Secret Person). ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Bahkan saat kmu terluka...
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Saat kmu menderita...
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Hanya aku seorang yg tetap bertahan disisimu.
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Dan membuatmu merasa lbh baik.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Menatap tepat pada manik mata (Illusion). ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
[ Tersenyum. ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
Dengarkan kata² ku, hum.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Mengangguk pelan. ]
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
[ Tersenyum semakin lebar. ]
"Bagai disihir, aku mengiyakan pertanyaannya"
"Nth mengapa aku tak dapat untuk menolaknya"
"Terutama, saat melihat senyuman khasnya itu"
( 𝖨𝗅𝗅𝗎𝗌𝗂𝗈𝗇 )
[ Menggandeng tangan (Secret Person). ]
"Dia mulai membawaku ke ujung pembatas atap gedung"
"Menyuruhku untuk melewati pembatas atap gedung"
"Menyuruhku untuk melompat dengan membayangkan bahwa sekarang aku sedanglah terbang menuju surga"
"Semuanya kulakukan, sesuai perkataannya"
"Bunyi yg begitu keras samar² masih kudengar"
"Kualihkan dgn perlahan pandanganku kearah samping"
"Kearah dia, yg tetap masih ada disisiku"
"Bahkan saat kematian datang menjemputku sekalipun"
"Aku tersenyum, melihat bagaimana dia menepati janjinya"
"Melupakan segala rasa sakit yg bersemayam di sekujur tubuhku"
"Sungguh, aku tak membutuhkan apapun lagi sekarang"
"Yg kuinginkan hanyalah dia yg akan tetap selalu berada disisiku"
Chapter.02
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Ini---dmn?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Knp semuanya putih² gini?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Bukannya seharusnya aku udh mati?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Berputar² tidak jls. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Kebingungan. ]
Suara langkah kaki terdengar nyaring.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Melihat keasal suara. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Iya, lu udh māti.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Kaget. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
T---trs kmu siapa?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Sekarang lu gak perlu tau. [ bersidekap dada. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Yg perlu lu tau itu, mulai sekarang lu bkl jadi gw.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
M---mksdnya?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Lu dpt kesempatan hidup lagi.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Kesempatan hidup?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Mana mgkn!
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Mgkn aja, kan kehendak takdir.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Maaf tapi aku gamau.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Kmu malaikat kah?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Seharusnya, kmu tau kan gmn susahnya aku lepas dari kehidupan dunia yg buruk itu.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Gmn susahnya aku berusaha buat mātī.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Eh... Pas udh mātī mlh disuruh hidup lagi.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Gak lucu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Gw bkn malaikat bōdōh!
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Mengernyitkan alis. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Gw sama kea lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Manusia biasa.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Gw adalah jiwa dari raga yg bkl lu masukin ntar.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
M---mksdnya, kmu---kmu manusia?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
T---trs ju---ga sama kea aku, yg u---udh mā---tī!? [ berbicara dengan hati². ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Iya, tapi, gak.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Tapi... Knp nyuruh aku hidup lagi diraga kmu?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Kan aneh.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Lagian gak ada hal kea gitu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Buktinya ntar pasti bisa kita buktiin klo lu masuk keraga gw.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Klo gitu knp harus aku?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Karna cmn lu yg cocok.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Garis takdir kita juga sama.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Dan ini semua juga udh ditentuin sama takdir.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Mksdnya, butuh aku gmn? Trs, takdir apa yg kmu mksd?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Heh... [ lesu. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Okay gpp... Insyaallah gw sabar ngadepin lu yg loli ples lemot gini.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Gw butuh lu untuk ngebales dendam atas kematian gw.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Dan dilain sisi...
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Lu juga bkl diuntungkan.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Lu juga bisa bales dendam ke keluarga lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Bales dendam ke ayah lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Bales dendam ke kakak cowok lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Dan bales dendam ke adek cowok lu.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Bales dendam?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Iya. [ mengangguk mantap. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Yakali lu gamau bales dendam di atas semua penderitaan lu selama ini.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Selain itu lu juga bkl bisa selamat.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Karna gunain raga gw.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Dan... Gak akan keliatan sedikitpun wajah asli lu yg rupanya lagi bales dendam.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Jadi... Bales dendam yg lu jalanin bkl lbh mulus dan dpt dipastikan berjalan lancar.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Mhmmm... [ ragu. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Halah, gausah ragu²an lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Intinya iya, ya?
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Itu... [ lirih. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
[ Mengamati. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Fine, intinya lu terima.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Hah? [ kaget. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Padahal aku---
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Sssttt... Diem, dengerin aja...
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Sebelum itu...
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Ada beberapa poin penting yg harus lu inget.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Pertama : lu bkl hidup di masa lalu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Tepatnya (6 bln) sebelum kematian gw sama lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Kedua : lu cmn punya waktu hidup selama (6 bln).
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Karna di (6 bln) sebelum kita mātī org yang bunuh gw udh ada disekitar gw.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Dan penderitaan lu udh dipuncaknya.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Ketiga : pas lu bangun diraga gw ntar.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Diri lu yg asli udh mātī dluan.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
K---knp?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Adanya perubahan waktu, takdir, and...
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Yg paling penting jiwa lu udh gak diraga lu lagi.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Sama... Raga lu udh terlanjur rusak.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Akibat penyakit mental lu.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
I---iya juga sih.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Keempat : semua hal dasar, hal umum, sama hal biasa dari diri gw gak bakal berubah.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Mulai dari gaya bicara gw, tingkah laku, dan semua kebiasaan sehari².
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Kecuali kepribadian, sikap, sifat itu lu yg nentuin sendiri.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Kelima : setelah semua ini selesai.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Setelah misi ini lu tuntasin.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Gw bakal balik lagi keraga gw.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Gw bakal ambil lagi apa yg harusnya jadi hak milik gw.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Knp gitu?
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Lu, punya waktu (6 bln) untuk kesempatan hidup kedua.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Untuk bales dendam sama org yg bunuh gw.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Juga... Bales dendam ke keluarga lu.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Ehmmm...
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Iya. [ lirih. ]
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
Aku paham.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Itu hal yg gw butuhin dari jiwa yg bkl nempatin raga gw.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Lu org independen dan bisa dipercaya.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Ya... Walaupun kesehatan mental lu sempet down.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Tapi gw yakin sama lu.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
[ Membelakangi (Secret Person). ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Oh ya satu lagi. [ masih tetap dgn posisinya. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Semua ingatan gw, mulai dari gw masih kecil sampe sekarang bakal langsung lu punya.
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Bahkan keingatan yg paling rahasia sekalipun juga bakal lu dpt.
( 𝖲𝖾𝖼𝗋𝖾𝗍 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇 )
[ Mengangguk samar. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
[ Berbalik sedikit untuk dpt melihat (Secret Person). ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
[ Tersenyum tulus. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
[ Kembali membelakangi (Secret Person). ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
[ Mulai berjalan menjauh. ]
( 𝖯𝖾𝗋𝗌𝗈𝗇♀ )
Oh ya, btw nama gw Ethelita Miranda!
Chapter.03
Itu adalah bunyi dari sebuah alarm yg amat memekakkan telinga.
Seketika alarm tersebut langsung dibanting oleh sang pemilik.
𝖠𝗍𝗁𝖺𝗅𝖺 𝖲𝖺𝗀𝖺𝗍𝗁𝖺
STOP BANTING ALARM LAGI YA ETHEL!!!
𝖠𝗍𝗁𝖺𝗅𝖺 𝖲𝖺𝗀𝖺𝗍𝗁𝖺
GW DENGER DARI BAWAH!!!
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
WOY BANGUN CURUT.
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
Pemalas bgt lu!!!
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
KULIAH BĒGŌ.
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
UDH HAMPIR SIANG INI.
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
Lu masuk pagi kan?!
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
Barengan sama kita kan?!
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
KLO GITU BURU BANGUN ĀNJR.
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
JANGAN KEBO!!!
Segala kerusuhan yg tiada henti dipagi hari yg cerah ini kita abaikan terlebih dahulu saja.
Mari beralih pada Ethelita Miranda, sang tokoh utama dalam cerita ini.
Gadis introvert yg senantiasa menjadi budak dari kedua kakak kembarnya.
Namun sebenarnya mereka saling menyayangi.
Hanya saja cara mengungkapkannya yg memang terkesan aneh dan nyeleneh.
Buktinya apa yg terjadi hari ini, itu sdh cukup membuktikan apa yg terjadi selama ini pada Ethel.
Namun semua itu sebenarnya juga disetujui oleh Ethel sendiri, dan tak masalah.
Selagi rahasia tentang dirinya yg merupakan seorang mafia, mampu tertutup rapat² dari kalangan org² biasa.
Maka hal itu takkan diambil pusing olehnya.
Terutama jika rahasia tentang dirinya itu mampu terjaga dgn aman dari bundanya.
𝖠𝗍𝗁𝖺𝗅𝖺 𝖲𝖺𝗀𝖺𝗍𝗁𝖺
ETHELITA MIRANDA BANGUN ĀNJR.
𝖠𝗍𝗁𝖺𝗅𝖺 𝖲𝖺𝗀𝖺𝗍𝗁𝖺
Klo telat kita pastiin rahasia lu kebongkar!!!
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Refleks bangun. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
( Rahasia? )
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Diam sejenak. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Berusaha menyesuaikan pandangan dari cahaya yg menyeruak masuk kedalam kamarnya. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Melihat sekelilingnya. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
( Jadi ini beneran nyata? )
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
( Aku sekarang ini Ethelita Miranda? )
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Langsung turun dari kasur. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Melihat cermin. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Ini---ini, gw???
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
What? [ kaget. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Tadi gw barusan bilang...
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
KOK BISA???!!!
𝖠𝗋𝗍𝗁𝖾𝗇𝗈 𝖲𝖾𝗏𝖾𝗋𝗎𝗌
Astaghfirullah...
𝖠𝗍𝗁𝖺𝗅𝖺 𝖲𝖺𝗀𝖺𝗍𝗁𝖺
Haladzim...
"Keempat : semua hal dasar, hal umum, sama hal biasa dari diri gw gak bakal berubah"
"Mulai dari gaya bicara gw, tingkah laku gw, dan semua kebiasaan sehari² gw"
"Kecuali kepribadian, sikap, sifat itu lu yg nentuin sendiri"
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Emg beneran nyata?
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Diam sejenak. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Melihat pantulan dirinya dari cermin. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Ethelita Miranda.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Itu gw sekarang!?
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Menunduk. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Menghela nafas panjang. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Melihat kembali pantulan dirinya dicermin. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Sekarang gw Ethelita Miranda.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Dan bkn gw yg dlu.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Gw bisa mulai balas dendam sekalian bisa ngelindungi raganya Ethel.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Sebelum waktu gw habis.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Gw bkl lakuin apapun untuk kita berdua.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Tenang aja Ethel.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Gw bkl pegang kata² gw.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Gw bkl tau batasan.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Dan gw bkl selesain ini sebelum 6 bln yg akan datang.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Menatap lekat² kalender kecil didekatnya. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Menyentuh tgl yg tertera pada waktu sekarang. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Hari ini.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Trs tiga hari lagi...
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
[ Menyentuh sebuah tgl yg ditandai dgn warna merah. ]
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Ulang tahunnya Ethel...
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Diingatan Ethel...
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Besok bkl ada org misterius yg datang ke pesta ultahnya yg dirayain.
𝖤𝗍𝗁𝖾𝗅𝗂𝗍𝖺 𝖬𝗂𝗋𝖺𝗇𝖽𝖺
Tanpa bawa undangan, dan tanpa diundang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
