NovelToon NovelToon

PENGGANTI DARI ALLAH

PART 1. Pertemuan Pertama

Nadira anandiya putri seorang gadis manis, periang, baik, ramah dan juga sholehah. Nadira adalah putri satu-satunya dari pak Ahmad dan ibu Alya. ya Nadira adalah anak perempuan pertama dari tiga bersaudara. setelah selesai kuliah Nadira memilih untuk menjadi seorang pengusaha muda.

***

"selamat pagi sayang."sapa Bu Alya

"pagi ma."jawab Nadira sembari tersenyum

"sarapan dulu yuk."titah Bu Alya

Nadira mengangguk lalu ia duduk di samping mama nya

"papa kemana ma?"tanya Nadira

"ada papa lagi siap-siap dikamar."jawab Bu Alya sembari memberikan sepiring nasi goreng pada Nadira

walaupun Nadira sudah dewasa namun ia tetaplah menjadi putri yang manja bagi pak Ahmad dan ibu Alya.

"hei selamat pagi."sapa pak Ahmad lalu mengelus kepala Nadira

"pagi pa."jawab Nadira

"gimana butik mu nak?"tanya pak Ahmad

"Alhamdulillah pa, sudah banyak orang yang tau dan mampir ke butik."jawab Nadira

"syukurlah nak."jawab pak Ahmad

"pagi ma, pa, mbak?"sapa vino tiba-tiba muncul dari belakang Nadira

"pagi, ayo sarapan ntar telat lho."ucap Nadira

"iya mbak."jawab vino

Nadira mempunyai dua adik laki-laki. yang pertama bernama Viko dan yang kedua bernama vino. kedua adik nya sedang menjalani pendidikan nya masing-masing. Viko sedang kuliah di Semarang sedangkan vino masih kelas 2 SMA.

setelah selesai sarapan Nadira langsung berpamitan dengan kedua orang tua nya, begitu juga dengan vino. iya Nadira lah yang sering mengantar vino ke sekolah. tak jarang Nadira di godai oleh para guru vino yang masih single di sekolah nya.

sesampainya nya di sekolah, vino langsung turun dari mobil dan berpamitan dengan Nadira.

"mbak, vino sekolah dulu ya, mbak hati-hati di jalan." ucap vino

"iya Vin, kamu belajar yang rajin ya, mbak pergi dulu. assalamu'alaikum."ucap Nadira

"wa'alaikumussalam."jawab vino

sesampainya di butik. Nadira Memarkirkan mobil nya kemudian Nadira masuk ke dalam butik.

"pagi mbak."sapa ayu

Nadira memang mempunyai seorang karyawan yang bernama ayu. Ayu sudah bekerja dengan Nadira dari awal Nadira merintis usaha nya.

"pagi ay."jawab Nadira sembari tersenyum

"mbak ke dalam dulu ya."ucap nya lagi

ayu pun mengangguk sembari tersenyum

tak terasa hari sudah semakin siang, suara adzan Zhuhur pun sudah terdengar di telinga. Nadira langsung menghentikan kegiatan nya.

"ay kita sholat dulu ya, butik nya tutup aja dulu."ucap Nadira

"baik mbak."jawab ayu

sesibuk apapun Nadira, ia selalu mengutamakan kewajiban nya sebagai seorang hamba. karena ia tau bahwa apa yang telah ia capai hingga hari ini tak lepas dari kebaikan Allah terhadap diri nya.

setelah mengambil wudhu Nadira dan ayu langsung menuju ruangan yang memang disengaja untuk dijadikan musholah.

selepas sholat, Nadira dan ayu kembali membuka butik nya.

"mbak nggak makan siang dulu mbak?" tanya ayu

"lapar sih Ay tapi mbak males ke seberang."ucap Nadira sembari tertawa

"Oalah mbak, kenapa nggak ngomong sama ayu."jawab ayu

"hahahaha kamu kan tau sendiri mbak seperti apa."ucap Nadira

"iya mbak, tapi kayak baru kenal sama ayu beberapa hari aja."jawab ayu sembari cemberut

"hahahaha iya-iya maaf. ya udah mbak minta tolong beliin mbak nasi ayam ya."ucap Nadira

"oke mbak. minum nya apa mbak?"tanya ayu lagi

"es teh seperti biasa ay."jawab Nadira

"siap mbak."jawab ayu sembari pergi menuju rumah makan di seberang

namun saat Nadira sedang memainkan ponsel nya. tiba-tiba ada seorang laki-laki datang dengan ibu nya.

"permisi mbak."sapa laki-laki itu

"iya mas, ada yang bisa saya bantu."jawab Nadira ramah

"begini mbak saya mau cari seragam buat saya sama ibu saya."ucap laki-laki itu

"oh iya mari saya bantu Bu."ucap Raisa

mereka pun menuju ruangan dimana di dalam nya terdapat begitu banyak gamis-gamis dan juga Koko atau kemeja untuk laki-laki.

"ibu mau yang model seperti apa Bu?"tanya Nadira sopan

"ibu mah mau yang polos aja neng."jawab ibu itu

"oh gitu, sebentar saya ambilkan ya Bu. oh ya maaf silahkan duduk dulu mas, ibu."ucap Nadira

"ini ada beberapa gamis dan Koko yang warna nya sama, boleh di coba dulu mas, ibu."ucap Nadira

"mbak."panggil ayu dari depan

"iya ay, mbak di ruangan sini."jawab Nadira

"kenapa mbak?"tanya ayu

"ini mas sama ibu nya mau cari baju couple tolong bantuin ya ay."ucap Nadira

"siap mbak."jawab ayu

setelah beberapa lama memilih, akhirnya mereka memutuskan untuk memilih gamis couple berwarna maroon.

"yang ini aja neng."ucap ibu itu

"baik ibu, ay tolong di siapin ya. Yang mas nya udah pas?"tanya nadira

"sudah mbak."Jawab laki-laki itu

"baik sebentar ya."ucap Nadira sembari tersenyum

"maaf dengan ibu siapa?"tanya ayu

"Bu Irma."

"baik, ini gamis sama kemeja nya ya Bu. terima kasih sudah berbelanja di butik kami."ucap ayu sembari tersenyum

setelah membayar, mereka pun pergi meninggalkan butik.

di dalam mobil Bu Irma membuka pembicaraan dengan putra nya.

"Masya Allah banget ya za butik itu, oh ya eza tau butik itu dari siapa?"tanya Bu Irma

"dari teman eza ma."jawab eza

"oh gitu, bagus sih, orang nya ramah, sopan, baik lagi mama suka sama dia dech."

"iya ma."jawab eza singkat

di butik, Nadira dan ayu sedang beristirahat sembari makan siang.

"mbak cowok itu ganteng ya."goda ayu

"terus?"jawab Nadira singkat sambil melirik ke arah ayu

"iya nggak apa-apa kayak nya cocok dech sama mbak."ucap ayu sembari tertawa

Nadira terkejut dengan ucapan ayu.

"mulai ngawur kamu ay."ucap Nadira kesal

"hahahaha, maaf mbak, tapi benar kok mbak ."ucap ayu

drrrt

bunyi ponsel Nadira

"hallo assalamu'alaikum mbak."ucap suara di seberang

"wa'alaikumussalam, iya kenapa vik?"tanya Nadira

ternyata itu telpon dari Viko adik Nadira

"nggak apa-apa mbak, cuma kangen aja."ucap Viko

"hmm, kamu ini. gimana kuliah nya?"tanya Nadira

"alhamdulillah lancar mbak, doain ya tahun depan aku wisuda."ucap Viko

"aamiin, selalu kok, kamu fokus aja kuliah nya jangan lupa sholat dan jangan macem-macem disana."ucap Nadira

"iya mbak. ya udah mbak Viko mau pergi dulu sama teman ya."ucap viko

"teman apa pacar?"tanya nadira

"teman mbak, kan kata mbak nggak boleh pacaran."jawab Viko

"good, ya udah hati-hati ya. Assalamu'alaikum."ucap Nadira

"wa'alaikumussalam mbak."jawab viko

_Bersambung_

PART 2. Kembali Nya Seorang Sahabat

hari semakin sore, Nadira dan ayu masih membereskan butik sebelum mereka pulang. Nadira sudah menganggap ayu seperti adik nya sendiri karena semangat dari ayu membuat Nadira merasa kagum dengan nya. wajar saja ayu yang masih berusia 18 tahun sudah harus menjadi tulang punggung keluarga karena ayah nya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

"ay."panggil Nadira

"iya mbak, ada apa?"tanya ayu

"kamu nggak mau lanjut kuliah ay?"tanya Nadira

"nggak mbak."jawab ayu singkat

"kenapa?"tanya Nadira lagi

"hmm, ayu rasa lebih baik ayu kerja aja mbak."jawab ayu

"iya kan maksud mbak umur ayu masih muda, sayang kan kalau nggak kuliah."ucap Nadira

"iya sih mbak, tapi ayu mau kerja aja biar bisa bantu ibu mbak."ucap ayu sopan

"hmm ya udah nggak apa-apa, semoga ayu jadi anak yang lebih sukses lagi nanti ya."ucap Nadira

"Aamiin, terima kasih banyak ya mbak."ucap ayu

"terima kasih untuk apa?"tanya Nadira bingung

"atas kebaikan mbak sama ayu, sama keluarga ayu."jawab ayu

"hmm, nggak usah berterima kasih sama mbak ay, mbak ini cuma perantara aja, kan Allah yang mengatur segala nya."ucap Nadira

"iya mbak."jawab ayu tersenyum

setelah selesai, mereka pun menutup butik tersebut. kedua nya kemudian pergi menuju ke tempat parkiran

"mau bareng sama mbak ay?"tanya Nadira

"nggak usah mbak, ayu pulang naik taxi aja. kasihan kalau mbak harus bolak balik."tolak ayu

"nggak apa-apa kok."ucap Nadira lagi

"nggak usah mbak, mbak pulang duluan aja."ucap ayu

"Yo wes kalau gitu mbak duluan ya, kamu hati-hati."ucap Nadira

"iya mbak, mbak juga hati-hati ya."ucap ayu sembari tersenyum

mereka pun berpisah, dan ayu masih duduk di depan butik sembari menunggu taxi datang.

***

di tempat lain, seorang laki-laki sedang duduk di sebuah taman belakang rumah sembari menikmati secangkir teh.

dia adalah Muhammad Eza Pratama seorang laki-laki tampan dan merupakan seorang dokter muda di salah satu rumah sakit yang ada di kota tersebut.

"za."panggil Bu Irma

"iya ma, ada apa?"tanya Eza

"nggak apa-apa, gimana hari ini?"tanya Bu Irma

"Alhamdulillah lancar ma."jawab eza sembari tersenyum

Eza begitu sangat menyayangi mama nya apalagi semenjak kepergian papa nya beberapa tahun yang lalu membuat eza  semakin sayang dengan wanita yang telah melahirkan nya itu.

"oh ya eza belum ada rencana buat nikah?".tanya Bu Irma

uhuk...uhuk

"eh pelan-pelan dong za."ucap Bu Irma panik

"maaf ma, mama sih buat Eza kaget aja."ucap Eza sembari membersihkan celana nya yang terkena semburan teh

"hahaha, lagian mama cuma nanya aja kok."ucap Bu Irma

"sabar ya ma, Eza udah mau nikah kok tapi mungkin belum sekarang."jawab eza

"terus kapan dong?"tanya Bu Irma

"iya nanti kalau kata Allah sudah waktu nya ya eza pasti nikah ma."jawab eza sembari tertawa kecil

"iya sih za, mama sebenarnya nggak terlalu memaksa sih kan memang Allah yang mengatur segala nya tapi kamu juga harus usaha."ucap Bu Irma

"iya ma."jawab eza singkat

"atau mau mama jodohkan?"

Eza langsung menatap mama nya.

"hahahaha just kidding honey."ucap Bu Irma sembari tertawa karena melihat kecemasan dari wajah putra semata wayang nya itu

mereka pun tertawa bersama, kemudian Eza memeluk wanita yang sangat ia sayangi itu.

***

matahari sudah kembali ke peraduannya, rona merah sudah menyebar di langit. suara adzan Maghrib sudah berkumandang. Nadira yang sedang duduk di ruang tamu bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, kemudian Nadira menuju musholah yang ada di rumah nya.

"papa sama Mama mana Vin?"tanya Nadira

"ngambil wudhu mbak."jawab vino

setelah beberapa menit pak Ahmad dan Bu Alya datang. mereka pun sholat berjamaah. selepas sholat Nadira langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk kedua orang tua nya serta adik nya.

"ma, pa, vin.ayo makan."panggil Nadira

tak lama kemudian pak ahmad dan Bu Alya serta vino datang dan duduk di kursi meja makan.

"kamu nggak makan ra?"tanya Bu Alya

"nggak ma, tadi Nadira sudah makan sama ayu di butik."jawab Nadira

"oh gitu."jawab Bu Alya singkat

"iya ma, papa mau kopi?"tanya Nadira

"boleh Ra ."jawab pak Ahmad

Nadira pun membuat secangkir kopi untuk papa nya. setelah selesai Nadira pamit untuk pergi ke kamar nya.

di dalam kamar Nadira membaringkan tubuh nya di atas kasur empuk milik nya. karena tubuh nya terasa lelah seharian di butik. namun tiba-tiba ada pesan masuk dari ponsel nya

ternyata itu pesan dari Mira sahabat nya.

"Assalamu'alaikum nad, apa kabar? sebentar lagi aku akan pulang ke Indonesia."isi pesan itu

tanpa pikir panjang Nadira langsung menelpon Mira

"hallo assalamu'alaikum mir."ucap Nadira senang

"wa'alaikumussalam nad, kamu apa kabar? aku kangen tau."jawab Mira

"aku Alhamdulillah baik mir, kamu apa kabar?"tanya Nadira

"Alhamdulillah baik juga nad."jawab Mira

"Alhamdulillah, serius sebentar lagi kamu akan pulang ke Indonesia."tanya Nadira lagi

"iya nad kalau nggak ada halangan bulan depan aku pulang ke Indonesia."ucap Mira

"syukurlah, kamu pulang nya lama atau bentar?"tanya Nadira lagi

"ins syaa Allah lama nad, karena rencana nya aku mau...?ucap Mira terhenti

"mau apa?"tanya Nadira bingung

"aku mau married."jawab Mira sembari tertawa

"hah, serius mir?"tanya Nadira terkejut

"iya nad."jawab Mira

"sama siapa?"tanya Nadira kepo

"sama someone.hahahah."jawab Mira

"ih kamu mah kebiasaan bikin aku penasaran."ucap Nadira kesal

"hahaha nanti kamu juga bakalan tau nad."ucap Mira

"ya udah dech, kamu cepat pulang ya aku juga kangen sama kamu."ucap Nadira

"iya nad."jawab Mira

tak lama kemudian panggilan pun terputus, karena suara adzan isya sudah berkumandang. Nadira langsung bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan sholat isya.

selepas sholat Nadira memanjatkan doa kepada sang khalik.

"ya Allah Terima kasih atas segala apa yang sudah Allah berikan untuk Nadira, Nadira tak bisa berkata apa-apa lagi selain bersyukur kepada mu. ya Allah Nadira tidak tau apakah seseorang yang sedang Nadira tunggu dan Nadira harapkan ini adalah yang terbaik atau bukan. tapi Nadira percaya bahwa engkau lebih tau bahkan sangat tau apa yang terbaik untuk Nadira. berikan lah yang terbaik menurut pilihan mu ya Robb."ucap Nadira

kemudian Nadira terdiam sejenak ada rasa ragu di hati nya ketika ia harus mengingat seseorang yang sudah memberikan harapan kepada nya.

_Bersambung_

PART 3. Sebuah Janji

*flashback on

di sebuah acara pengajian, tak sengaja Nadira bertemu dengan teman semasa ia kuliah dulu, di samping itu mereka berdua memang sama-sama merasa tertarik satu sama lain. namun rasa itu mereka simpan sebaik mungkin karena mereka takut rasa itu justru membawa mereka pada sebuah kemaksiatan

"assalamu'alaikum, maaf kamu Nadira kan?"tanya laki-laki itu

"wa'alaikumussalam, iya. kamu?"ucap Nadira terhenti

laki-laki itu adalah Muhammad Rangga Ardiansyah. Rangga merupakan seorang ustadz dan penulis.

"kamu Rangga kan?"tanya Nadira

"iya Ra. kamu apa kabar?"tanya Rangga

"Alhamdulillah baik ga, ternyata sekian lama kita nggak ketemu eh ketemu lagi disini, kamu sendiri apa kabar?"

"Alhamdulillah saya baik."jawab Rangga

"syukurlah, apa kegiatan sekarang ga?"tanya Nadira

"sekarang ngajar di pondok pesantren Ra, tapi rencana nya bulan depan saya akan pergi ke Turki untuk kuliah disana."jawab Rangga

"Masya Allah."ucap Nadira kagum

"oh ya Ra, apakah kamu sudah punya calon?"tanya Rangga

"calon?"tanya Nadira bingung

"iya calon. kamu sudah ada calon pendamping belum?"tanya Rangga

"Hmm, belum, kenapa ga?"tanya Nadira

"boleh kah kalau saya berbicara dengan mu sebentar."tanya Rangga

Nadira mengangguk, mereka pun pergi ke taman yang ada di masjid itu.

"kamu mau ngomong apa ga?"tanya Nadira kepo

"baik langsung saja Ra, aku tidak pernah tau sejak kapan rasa ini ada, tapi terus terang saja saat pertama kali kita bertemu di bangku perkuliahan aku sudah jatuh cinta dengan mu Ra, tapi semua itu aku jaga karena aku tidak ingin membawa mu pada kemaksiatan."ucap Rangga

Nadira masih terdiam mendengar perkataan Rangga

"maksud ku adalah apakah kamu ingin menjadi pendamping hidup ku Ra?"tanya Rangga

Nadira sangat terkejut dengan dengan ucapan Rangga

"sebenarnya aku juga dari dulu sudah mengagumi mu ga, tapi aku juga tidak ingin membawa mu pada kemaksiatan."ucap Nadira gugup

Rangga tersenyum mendengar pengakuan Nadira.

"Nadira aku punya niat baik dengan mu, tapi aku minta dengan mu bersabar lah sebentar lagi sebab aku harus menyelesaikan pendidikan ku terlebih dahulu. apa kah kamu merasa keberatan Ra?"tanya Rangga

"tidak aku tidak merasa keberatan ga, pergilah tuntutlah ilmu terlebih dahulu sebelum kamu menjadi kan aku sebagai penyempurna agama mu." ucap Nadira sembari tersenyum

"terima kasih Ra, tunggu aku ya. bismillah semoga niat baik kita Allah ridhoi."ucap Rangga

"Aamiin."ucap Nadira sembari tersenyum

tak lama kemudian mereka pun kembali berpisah, ada kebahagiaan di hati kedua nya. perasaan yang sudah lama di pendam akhirnya tersampaikan juga.

*flashback off

dua tahun telah berlalu sedikit pun Nadira tak pernah mendengar bagaimana kabar Rangga begitupun sebaliknya.

malam semakin larut Nadira membaringkan tubuhnya nya di atas kasur empuk nya. tak lama kemudian Nadira terlelap dalam tidur nya.

ke esokan hari nya, selepas sholat subuh Nadira membantu mama nya di dapur.

"pagi ma."sapa Nadira

"pagi Ra."jawab Bu Alya

"mama masak apa?"tanya Nadira

"biasa nasi goreng."jawab Bu Alya

"Nadira bantuin ya ma."ucap Nadira

"boleh, tolong bantu mama kupas mentimun aja ya."ucap Bu alya

"oke siap ma."jawab Nadira

"oh ya nanti Nadira ke butik nggak?"tanya Bu Alya

"iya ma, kenapa ma?"tanya Nadira

"nggak apa-apa kok."ucap Bu Alya

"bener ma?"tanya Nadira lagi

"iya Ra."ucap Bu Alya sembari tersenyum

Nadira mengangguk

tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, Nadira kembali ke kamar nya untuk bersiap-siap. dengan menggunakan gamis berwarna mocca serta dengan jilbab yang senada, Nadira terlihat begitu anggun. kemudian Nadira turun ke lantai bawah.

"selamat pagi."sapa Nadira

"pagi, Masya Allah anak mama kok cantik banget sih."ucap Bu Alya

"hmm mama bisa aja."ucap Nadira malu

"ih beneran kan pa?"tanya Bu Alya

"iya bener kok kata mama."jawab pak Ahmad

"hmmm, terima kasih."ucap Nadira sembari melambaikan tangan nya layak nya Seorang Miss universe

"hahaha mbak ada-ada aja dech."ucap vino

"hahahaha, udah ayo sarapan nanti telat lho."ucap bu Alya

mereka pun menikmati sarapan pagi itu dengan nikmat, serta di iringi dengan canda tawa. tak terasa makanan pun sudah habis.

"sudah selesai belum Vin, mbak tinggalin lho nanti."goda Nadira

"sudah mbak."jawab vino

"ya udah ayo kita berangkat, nanti kamu telat lagi."ucap Nadira

mereka pun berpamitan dengan kedua orang tua mereka.

"kami pergi dulu ya ma, pa."ucap Nadira

"iya nak kalian hati-hati ya."ucap Bu Alya

"iya ma, Assalamu'alaikum."ucap kedua nya

"wa'alaikumussalam."jawab Bu Alya dan pak Ahmad

****

sesampainya di sekolah vino, terlihat seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah untuk menyambut anak-anak.

"selamat pagi mbak Nadira."sapa laki-laki itu

"pagi pak."jawab Nadira sembari tersenyum

"udah dech pak nggak usah gangguin mbak nya vino."ucap vino tiba-tiba

laki-laki itu merasa salah tingkah dan Nadira pun tertawa melihat nya.

"ya udah mbak pergi dulu ya Vin, Assalamu'alaikum. Mari pak.!"ucap Nadira

"wa'alaikumussalam hati-hati mbak."ucap vino

Nadira pun pergi menuju butik nya, di lampu merah Nadira melihat bapak-bapak tua yang sedang berjualan minuman di pinggir jalan, Raisa yang melihat nya merasa iba lalu Raisa pun memanggil bapak itu.

"pak sini."panggil Nadira

"iya neng, mau beli apa?"tanya bapak itu

"saya mau beli air mineral nya satu pak."ucap Nadira

"oh iya ini neng."ucap bapak itu sembari memberikan sebotol air mineral.

"terima kasih ya pak, ini uang nya."ucap Nadira sembari memberikan dua lembar uang seratusan.

"harga nya cuma lima ribu neng."ucap bapak itu

"nggak apa-apa ini rezeki buat bapak, di ambil ya pak."ucap Nadira

"tapi neng."

"nggak apa-apa pak, ambil ya."ucap Nadira

"terima kasih banyak ya neng, semoga rezeki neng terus bertambah."ucap bapak itu

"Aamiin, bapak minggir ya sebentar lampu hijau nanti bapak ketabrak."ucap Nadira

bapak itu pun menurut dengan ucapan Nadira, tak lama kemudian lampu hijau sudah menyala Nadira kembali melajukan mobil nya. Nadira sangat bersyukur karena Allah sudah mengabulkan doa nya untuk bisa menjadi wanita yang mampu untuk menolong orang lain.

"ya Allah terima kasih."ucap Nadira sembari tersenyum

tak lama kemudian Nadira tiba di butik, terlihat begitu ramai.

"Alhamdulillah, pasti ayu merasa kewalahan."ucap Nadira sembari menuju pintu butik

"ay, maaf ya mbak baru Dateng."ucap Nadira

"nggak apa-apa mbak."ucap ayu sembari tersenyum

Nadira pun langsung membantu ayu untuk melayani para pembeli di butik nya.

_Bersambung_

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!