NovelToon NovelToon

Ayah Untuk Putriku

Episode 1 "Awal Mula Terjadi"

"Bia, apakah benar Daddy Bisma bukan ayah kandung Atha ? lalu di mana ayah kandung Atha Bia? Atha lelah mendengar kak Abin yang terus menyebut Daddy bisma bukan ayah Atha!!" Rengek seorang Gadis kecil yang berusia sekitar 5 tahun.

"Atha sayang, tak usah bersedih nak, ayah Atha adalah Om . Atha bisa manggil Om dengan sebutan Ayah!!" ucap seorang laki-laki padanya.

...,,,,,,,,,,,,,...

Kembali ke 6 tahun silam , tepat ditahun 2015 Seorang Gadis yang saat itu berusia 18 tahun harus merelakan kesuciannya karena sebuah insiden yang tak terduga . Dia yang kala itu mewakili sang ayah menghadiri penjamuan makan malam bersama kumpulan pebisnis muda di kota C tak sengaja bertemu dengan laki-laki yang lebih tua darinya . Pertemuan itulah yang menjadi awal perubahan dari kehidupan barunya . Dimana Laki laki itulah yang merenggut mahkota berharganya sehingga menghasilkan benih yang tumbuh dalam rahimnya kala itu .

Singkat cerita Laki-laki tersebut adalah Salah satu pebisnis muda yang Perusahaannya sedang naik daun . Dia adalah Arshaka Fawwas Ibrahim , saat itu tengah berusia 23 tahun . Arshaka adalah putra pertama dari Fahmi Ibrahim pemilik perusahaan property sekaligus pemilik yayasan pesantren dan panti asuhan di kota C . Saat kejadian tersebut Arshaka dijebak oleh lawan Bisnis yang sangat tidak menyukainya , karena merasa tersaingi olehnya . Dengan pengaruh minuman beralkohol yang sudah dicampur obat perangsang , arshaka diantar oleh orang suruhan musuhnya tersebut menuju salah satu kamar hotel yang terdapat di tempat penjamuan makan malam berada . Awalnya sang lawan berniat menyewa seorang P*K untuk menjebak arshaka . Namun nahas , sebelum P*K yang dipesan datang tiba-tiba dari arah pintu kamar munculah seorang Gadis muda yang tengah mabuk . Arshaka yang sudah merasa kepanasan ia pun membuka pakaiannya begitu saja hanya menyisakan celana pendeknya . Karena efek obat perangsang semakin kuat akhirnya arshaka lepas kendali , iapun bergegas menghampiri gadis itu menariknya menuju kasur lalu , melepas seluruh gaun yang dikenakannya hingga tak menyisakan sehelai kainpun , selang berikutnya ia mengg*gahiii gadis tersebut guna menuntaskan hasrat yang sudah memuncak. Sialnya pula tak ada perlawanan dari Gadis itu , membuat arshaka semakin g*nas lagi melakukan aksinya . Dengan sedikit kesadaran Arshaka menatap wajah itu , sebetulnya ia masih punya kesadaran bahkan dia melihat siapa orang-orang yang membopongnya tadi menuju kamar , hanya saja tubuhnya tak bisa melawan . Ia tatap lagi wajah gadis itu nampak ada tetesan air mata keluar disudut netranya yang sedang terpejam , terlihat ia yang sedang merasakan kesakitan atas perbuatan arshaka , saat mulutnya menjelajah leher jenjang tercium aroma alkohol yang menyerbak di mulut gadis itu . Arshaka berpikir mungkin gadis tersebut adalah Wanita penghibur yang sengaja dipesan oleh lawannya . Tanpa pikir panjang lagi ia pun segera menuntaskan aksinya . Selepas mengeluarkan semua cai**ran kenikmatannya Arshaka pun tergeletak lemas di kasur dengan tubuh yang sudah berbalut selimut, tak berbeda dengannya gadis itu juga ikut tertidur dalam satu selimut yang sama.

Siang itu pada hari yang sama sebelum kejadian malam nahas . Dikediaman salah seorang Pengusaha Kondang di kota C , tengah berkumpul satu keluarga yang sangat harmonis . Ialah Setyo Pamungkas , Pengusaha yang memiliki usaha dibidang Garmen, Restauran dan Perhotelan yang tersebar di beberapa sudut dalam dan luar kota . Memiliki Seorang Istri bernama Nimas ajeng dan juga 3 orang anak diantaranya Bisma septa pamungkas , Ririn dyah ajeng pamungkas , dan Tania putri ajeng pamungkas. Diketahui Setyo mendidik anaknya dengan baik , terbukti dari ketiga anaknya yang sudah sukses diusia muda. Bisma yang menjadi CEO untuk Perusahaan induk menggantikan ayahnya , Ririn menjadi dokter muda yang sudah mengalungi gelar Doktor (Dr) Spesialis , dan terakhir Tania yang masih seorang Mahasiswi semester awal tapi sudah bisa membuka usaha cafenya sendiri . Mereka sendiri memiliki selisih usia yang tidak jauh , antara Bisma dan Ririn hanya berselang 2 tahun sedangkan Ririn dengan Tania berjarak 5tahun . Bisma sendiri sudah menikah dan memiliki seorang putra yang berusia 4 tahun , Ririn pun sudah memiliki tunangan . Menjadi bagian dari keluarga pengusaha tentunya kedua orang tua mendidik mereka dengan ketat , meskipun sedikitnya masih dengan sikap lembut agar anakknya tidak merasa tertekan, mereka berharap agar anak-anaknya memiliki kepribadian baik dan dipandang Hormat bagi orang lain . Saat tengah berkumpul diruang tamu.

"Tania , ayah minta tolong sama kamu nanti kamu datang di hotel XX untuk memenuhi undangan makan malam ya! Gak enak kalau gak datang"

"Kenapa gak kak Bisma aja yah? Biasanya kan kak Bisma yang dateng di acara gituan"

"Kakak ada janji sama Abigail dek buat ajakin dia main , sudah lama kakak gak bawa Abigail dan Kakak ipar mu jalan-jalan . Lagian kamu kan gak lagi ngampus" Ucap Bisma memotong memberi alasan.

"Lagian kamu harus belajar beradaptasi dengan kegiatan macam ini dek , meskipun kamu punya cafe kecil ayah yakin suatu saat kamu pasti bisa menjadi pengusaha besar juga seperti ayah jadi mulai sekarang kamu biasakan menghadiri acara seperti ini , lagian banyak manfaatnya kok salah satunya kamu bisa menambah relasi bisnis" saran ayah.

"Yasudah yah , tania berangkat nanti tapi biarkan tania bawa mobil sendiri ya yah , soalnya tadi terlanjur janji sama Ara nginep dirumahnya, oke yah please" pinta tania memelas.

"Baiklah asal kamu jaga diri! Beri kabar rumah kalau ada apa-apa" jawab ayah tak tahan melihat putrinya yang menampakkan wajah memelasnya .

"Ayo Makan siang semuanya" Seru Bunda yang memecah obrolan mereka.

Merekapun serentak meninggalkan ruang tamu menuju ruang makan yang sudah tersedia berbagai macam makanan . Sudah pasti Bundalah yang memasak semua ini , Bunda Nimas selalu mengerjakan sendiri semua hal yang berhubungan dengan keluarga nya seperti memasak makanan dan mencuci pakaian . Meskipun dia memiliki asisten rumah tangga yang cukup banyak , mereka hanya mengerjakan sisanya . Bunda Nimas adalah sosok ibu penyayang , berbeda dari Ayah yang cenderung tegas kepada anaknya , Ia sangat bersikap lembut apalagi kepada anak bungsunya .

Malam itu Tania yang sudah siap mengenakan dres panjang dengan tas senada serta rambut yang tersanggul rapi

berpamitan kepada kedua orangtuanya dan bergegas pergi menggunakan mobil BMW 3 series miliknya . Mobil baru hadiah ulangtahun ke delapan belas dari ayah dan bundanya . Menyusuri jalanan kota C yang cukup ramai saat ini mengingat malam ini adalah malam minggu . Tak lupa iapun berpesan kepada Ara sahabatnya jika dia sedikit terlambat .

Beberapa saat kemudian mobil pun sampai di pelataran Hotel , iapun turun dan memberi kan kunci kepada Petugas yang biasa memindahkan mobil ke area parkir . Kemudian dia masuk menuju tempat penjamuan tersebut .

Begitu memasuki Pintu , nampak sudah berdiri para undangan yang berpakaian rapi memadati tiap sudut Ballroom Hotel . Banyak mereka diantaranya adalah Kalangan Pengusaha-pengusaha Muda . Terlihat salah satu diantaranya perempuan yang menghampiri Tania .

"Selamat Malam , perkenalkan Saya Clara . Boleh bergabung ? Kebetulan saya tidak ada teman mengobrol , itu tunangan saya sedang sibuk dengan rekannya"Sapanya panjang lebar serta menunjuk tunangan yang dimaksut.

"Tentu , Saya Tania" Jawab Nya singkat.

"Kalau boleh tahu apakah anda datang sendiri?" Tanyanya penasaran.

"Ya , saya hanya mewakili ayah saya." ucap tania nampak cuek.

...— bersambung —...

Episode 2 "terjerumus"

(mengandung unsur 21+)

Seorang Pelayan datang dengan nampan ditangan yang berisi beberapa gelas menghampiri Clara dan Tania yang sedang berbincang . Pelayan tersebut membagikan gelas tadi yang sudah berisi minuman beralkohol pada keduanya .

"Silahkan nyonya .."

Tanpa pikir panjang Tania langsung mengambil satu gelas dan langsung meminumnya . Tania yang pada dasarnya belum pernah meminum minuman beralkohol pun sempat tersedak . Tak lama ia menetralkan kembali tenggorokannya. "Minuman macam apa ini?" gumam dalam hati.

"Are you okey?" Tanya Clara yang melihat perubahan wajah pada Tania.

"Don't worry im okey" Jawab Tania.

"Kalau gitu aku kesana dulu ya" pamit clara Seraya menunjuk kearah tunangannya .

"Ok"

Tinggalah Tania sendirian , Akhirnya iapun memutuskan untuk menghampiri sang pemilik acara , bermaksut untuk mengenalkan diri sekalian berpamitan .

Dari kejauhan nampak tiga orang laki-laki yang berdiri berbincang , dua diantaranya adalah seorang pemuda sedangkan satu lainnya sudah cukup berumur , yang diyakini Dialah pemilik acara tersebut .

"Selamat malam" Ucap tania pada ketiganya .

"Selamat malam , apakah anda putri dari Pak Setyo?" tanya orang yang cukup berumur.

"Benar , saya tania." Jawab tania.

Dan saat ini mereka tengah membincangkan seputar dunia usaha , tapi ditengah-tengah perbincangan , Tania merasakan tubuhnya yang mulai kehilangan keseimbangan , sedetik kemudian kepala yang terasa berat dan sedikit gangguan pada penglihata nya . Iapun mengakhiri obrolan dan berpamitan , sebelum keluar dari Hotel ia sempatkan menuju toilet untuk sekedar membasuh mukanya agar terlihat fresh kembali . Namun bukan kesadaran yang ia dapatkan , justru tubuh nya semakin melemas . Pada akhirnya ia memutuskan untuk menyewa sebuah kamar disana , ia berniat menginap semalam karena ia takut terjadi hal buruk jika dia memaksa untuk tetap pulang dengan kondisi yang seperti ini .

Setelah mendapat kunci kamar dari resepsionis hotel , Tania bergegas masuk , namun tanpa ia sadari kamar yang ia masuki bukanlah kamar yang seharusnya .

"Kenapa pintunya sudah terbuka?"gumamnya . Dan tanpa pikir panjang iapun bergegas masuk begitu saja.

Di waktu yang sama disudut hotel yang lain seseorang yang tengah merencanakan hal buruk pada Arshaka sedang menjalankan misinya . Ia menaruh dendam pada arshaka yang dinilai sudah merebut semua pelanggan, sehingga perusahaannya harus menanggung kerugian yang lumayan banyak .

Dia menyuruh seseorang untuk memberikan minuman pada arshaka , Minuman alkohol yang sudah di campur dengan obat perangsang . Arshaka memang sudah terbiasa menenggak alkohol saat menghadiri acara seperti ini , sehingga ia tidak sadar jika minumannya tengah tercampur oleh sesuatu. Setelah meminumnya , tak lama kemudian ia merasakan perbedaan pada tubuhnya , ia merasakan panas pada tubuhnya , kemudian iapun bergegas menuju kamar mandi meninggalkan dua orang yang sedang berbincang dengannya. Sedangkan Seseorang di seberang nampak puas melihat tingkah arshaka , ia yakin bahwa misinya berhasil . Sedetik kemudian ia menelpon anak buahnya untuk menghampiri arshaka ke kamar mandi , dan melanjutkan misi terakhir.

Dikamar mandi , arshaka yang sudah nampak lemas dengan kemeja yang sudah terbuka kancing atasnya duduk bersimpuh dengan kepala yang bersandar pada pintu salah satu toilet. Dua orang berpawakan tinggi besar datang menghampirinya dan dengan kasar menarik tubuh arshaka kemudian membopong tubuhnya menuju salah satu kamar hotel .

"Siapa kalian? apa mau kalian?!" Pekik arshaka yang sedikit tersadar tapi sama sekali ia tidak bisa melakukan perlawanan . Para pesuruh tadi tidak menjawab mereka terus berjalan membopong tubuh arshaka menuju kamar yang sudah dipesan oleh Bosnya . Sesampainya di dalam kamar , ia letakkan tubuh arshaka dengan kasar diatas kasur . Mereka pun beranjak pergi meninggalkan arshaka yang sudah lemas .

Dan setelah kepergian kedua pesuruh tadi, Pintu kamar nampak terbuka kembali . Tapi bukan mereka yang berada dibaliknya , melainkan perempuan cantik dengan gaun yang masih melekat . Nampak perempuan tersebut langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam kamar tanpa melihat sekelilingnya .

Arshaka yang melihat Seorang perempuan masuk mendadak menjadi menggila , tubuhnya tidak berasa lemas lagi , bahkan ia nampak lebih bersemangat karena dikuasai oleh Nafsu nya . Tak perlu lama iapun menarik gadis itu keatas kasur . Tania yang mendapat serangan dadakan tidak bisa berulah karena kesadarannya yang kini sudah hilang. Ia pun hanya pasrah oleh perlakuan-perlakuan arshaka , sesaat hanya merasakan perih di bagian kewanita'anya . Karena memang benda arshaka yang masuk sudah cukup memporak porandakan dalamnya , menjebol gawang pertahanannya, dan tanpa tersadar ada cukup banyak darah yang mengalir disela sela p*ha nya .

Keesokan harinya Tania terbangun terlebih dahulu , dia belum menyadari bahwa disampingnya tengah tertidur sosok pria yang tidak dikenalnya. Tania pun mencari ponsel yang berada didalam tas diatas sofa . Ia berdiri dan betapa kagetnya kala mendapati tubuhnya yang polos tanpa sehelai kainpun . Ia mencoba mengingat apa yang terjadi , namun nihil sama sekali dia tidak mengingat apapun . Ia mencoba melangkah menuju sofa namun langkahnya terhenti , karena merasakan sakit yang amat sakit di area kewanita'anya . Ia kini sadar bahwa dia sudah berbuat hal yang amat menjijikan , setetes air mata penyesalan turun membasahi pipinya . Ia raih tasnya dan juga ponsel, nampak beberapa panggilan tak terjawab dari sahabatnya dan beberapa pesan yang menanyakan keberadaanya .

Dari arah belakang nampak suara seseorang yang sedang menggeliat . Tania yang menyadari pun langsung berbalik ke belakang . Wajahnya Kaget mengetahui adanya seseorang yang masih terpejam dengan tubuh yang menghadapnya . Pikiran Tania pun semakin kalut ingin sekali ia memarahi dan menamparnya tapi sekelebat bayangan orangtua terlintas di pikiran nya.

Seketika itu juga tania pun memunguti baju yang berserakan di lantai , bergegas menuju toilet untuk berpakaian , setelahnya ia mengemasi barang-barangnya dan pergi meninggalkan sosok yang masih tertidur dalam lelapnya. Di dalam mobil Tania bergelut pada pikirannya . Mobilpun i tepikan terlebih dahulu dipinggir jalan , tak lama Tangis nya pun pecah menandakan rasa penyesalan yang teramat dalam , ia tak tahu harus pergi kemana , iapun tak mungkin harus pulang dengan keadaan seperti ini , yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana cara menjelaskan semua ini pada orangtuanya , apalagi dia sama sekali tidak mengingat kejadian semalam , ia pun tidak mengenal sosok laki-laki semalam , sungguh ia tidak memiliki keberanian .

Dirasa cukup lama menghabiskan waktu di pinggir jalan, dia memutuskan untuk menghampiri Ara dirumahnya , hanya sekedar menenangkan diri . Untuk bercerita mungkin belum saat nya , tapi entahlah lihat nanti , pikirnya .

...— bersambung —...

Episode 3 "Kebingungan"

Selang beberapa waktu , mobil yang dikendarai Tania tiba di sebuah halaman rumah yang terlihat sederhana . Tania bergegas memarkirkan mobilnya di sudut halaman , kemudian ia berlari menuju pintu rumah yang sudah terbuka .

"Assalamualaikum , Araa !!" Sahutnya .

Tak lama seseorang yang dicari pun keluar dari dalam rumah .

"Walaikumsalam !! Tania ??? apa yang terjadi ya Allah !!" Nampak Keterkejutan Ara melihat keadaan tania yang benar-benar kacau . Mata yang membengkak karena terlalu lama menangis , baju yang kusut , rambut yang tak tersisir rapi , dan sedikit tercium sisa bau alkohol .

Tania tak menjawab , ia langsung menghamburkan dirinya kedalam dekapan Ara . Ara yang mendapat perlakuan seperti itu lantas tidak ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Tania , ia pun membawa tubuh tania ke dalam pelukannya yang semakin ia eratkan , serta mengelus rambut tania guna memberi kenyamanan .

"Ayo masuk dulu , kita bicarakan didalam" Ajak Ara kemudian menarik tangan tania menuju kedalam rumah.

Nampak rumah yang sedang sepi karna kedua orangtua Ara memang berada di luar kota . Ara pun mengajak Tania masuk kedalam kamarnya . Terlihat dari penampilan Tania yang berantakan , Ara menyuruhnya untuk membersihkan diri terlebih dahulu .

Di dalam kamar mandi , Tania mengguyur tubuhnya dibawah derasnya air shower , air yang terasa dingin menambah rasa sakit disekujur tubuhnya . Tidak hanya tubuh, kini jiwa dan raganya seakan-akan telah mati. Disela lamunan Ia kembali berpikir bagaimana cara menjelaskan semua pada Orangtuanya. Terlintas pikiran ia mencari laki-laki tersebut untuk meminta pertanggungjawaban kepadanya tapi kembali lagi ia urungkan karena iapun sebenarnya takut mengingat bagaimana semalam terjadi, bagaimana jika laki-laki itu tidak mempercayainya , dia belum siap menanggung semua rasa kecewa apalagi rasa kecewa kedua orangtuanya . Sempat terpikir pula untuk mengakhiri hidupnya , Tapi ia hapus pikiran buruk itu mengingat Bunuh diri adalah dosa besar , ia tak ingin dosanya semakin bertambah.

Cukup lama Tania berada di dalam kamar mandi , Ara yang semakin khawatir padanya pun bergegas memanggil nya .

Pintu kamar mandi terbuka , nampaklah Tania yang sudah memakai bathrobe yang disediakan Ara dengan rambut yang terurai basah . Tanpa bicara , Tania mendudukan badan nya disebuah kursi yang ada di meja rias kamar Ara . Ara pun melihat dengan seksama wajah sahabatnya itu , nampak sangat kasihan .

"Sebenarnya apa yang terjadi semalam tan? Kenapa ponselmu susah banget aku hubungi?" Tanya ara membuka suara.

"Aku .. Akuu" Ucap Tania diselingi air mata yang kembali turun.

"Ada apa ini tan ? Semalam om dan tante bahkan menelpon ku menanyakan keberadaan mu , dengan berat aku mengatakan pada mereka berbohong bahwa kamu bersamaku , agar mereka tidak khawatir"

"Ara , bolehkah aku cerita ? Terlalu sakit rasanya memendam ini semua sendirian" Lanjutnya.

"Iya Tan , ceritalah jika memang membuat sedikit beban dan sakit mu berkurang"

Tania pun beralih duduk disamping Ara .

"Ra maafkan aku , aku kotor ra , aku berdosa , aku sudah gak suci lagi ra!!" Ucapnya dengan air mata semakin deras.

"Maksut kamu tan?" Tanya Ara terkejut.

"Aku sudah berzina ra !! aku sudah tidur dengan laki-laki Ra !! Aku pezina"

"Apa yang sebenarnya terjadi tan ? Jujur sama aku , Aku tahu kamu dan aku yakin kamu bukan orang yang seperti itu"

"Aku melakukannya tanpa kesadaran tan , aku melakukannya karna pengaruh alkohol !! ..........." Panjang lebar Tania yang akhirnya menjelaskan kejadian malam itu kepada Ara . ( Aku skip aja ya readers biar gak kepanjangan )

"Astagfirullohalaadzim , Siapa laki-laki itu tan? Brengsek sekali!! Kamu mengenalnya?" Tanya Ara sendu.

"Aku tidak mengenalnya , hanya saja aku tahu namanya . Dia adalah Arshaka putra dari Pak Fahmi Ibrahim"

"Pak Arsha ?? Ya Allah Dia bos aku tan. Lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya ?"tanya Ara yang sempat kaget mengetahui Kelakuan Arsha yang tidak lain adalah Bos tempat ia bekerja.

"Entahlah Ra , aku bingung ! Saat ini aku belum siap menghadapi kekecewaan keluargaku , terutama Bundaku" Jawab Tania sedih.

"Bagaimana dengan Pak Arsha ? bagaimana reaksi dia dengan kejadian ini"

"Entahlah aku pikir Kemungkinan dia juga tidak mengenalku , karena begitu menyadari semuanya aku langsung pergi , aku lihat dia masih tertidur saat aku pergi"

"Bagaimanapun juga dia harus bertanggung jawab atas perbuatanya Tan !!" seru Ara.

"Aku tidak tahu ra , Posisinya kita sama-sama salah , aku melakukannya tanpa sadar dan tanpa perlawanan . Aku takut dia mengelak dan menolak bertanggungjawab"

"Kalau dia tidak mau bertanggungjawab , Kamu harus datangi orangtuanya ra , kamu ceritakan semuanya !! Kamu ini korban , ini juga termasuk pel*ecehan dan pe*merko*saan !! Udah tahu kalau kamu tidak sadar kenapa dia melakukannya !!" Tegas Ara.

"Aku tidak ada bukti jika dia memang memp*erkos*aku , bagaimana jika dia menuntut balikku Ra ? sekarang yang ada dalam pikiranku bagaimana jika orangtuaku tahu? Aku takut ra , takut !!"

"Kalau begitu kamu harus ceritakan semuanya lebih dulu pada mereka tan , jangan sampai mereka tahu terlebih dahulu dari orang lain"

"Bagaimana caraku mengatakannya ra ?"

Ara hanya terdiam , iapun sebenarnya bingung bagaimana cara membantu sahabat nya tersebut . Kembali ia berikan pelukannya untuk menenangkan Tania .

Di Kamar hotel , Arshaka yang baru saja terbangun dikagetkan kala melihat Tubuhnya yang masih polos hanya tertutup selimut , ia mengingat ingat apa yang sudah terjadi pada dirinya . Lama ia mengingat namun nihil , sama sekali tidak terpintas bayangan malam itu diotaknya .

Ia pun bangun untuk beranjak menuju kamar mandi , Namun ia tak menyadari adanya noda darah yang terdapat pada sprei .

Di dalam kamar mandi , ia rendamkan tubuhnya yang terasa sakit di dalam bathtub yang sudah berisi air hangat dan essensial oil.

Lama ia berendam , iapun bangun lalu memakai bathrobe nya dan menuju ke dalam kamar nya . Ia mencari cari keberadaan bajunya , setelah ketemu dan ia kenakan . Ia bergegas keluar kamar hotel . Dan parahnya lagi ia juga tidak sempat melihat noda itu , dan hanya melewatinya begitu saja.

Di dalam Mobil Arshaka .

"Cari tahu siapa dalang yang sudah mencampuri minumanku" Ucap Arshaka kepada seseorang di telpon.

"Apa yang terjadi sebenarnya ?" gumam arshaka setelah telpon terputus .

Tidak menunggu lama , ponselnya kembali berdering.

"Siapa ?" tanyanya .

"Benar dugaan anda Pak , Dia adalah Robby !! Tapi menurut informasi yang saya dapat ternyata Robby tidak hanya mencampuri minuman anda . Bahkan Robby juga sudah menyewa seorang P*K untuk menjebak anda . Tapi masih belum diketahui siapa wanita itu"

Deg.. "Ternyata benar aku sudah meniduri seseorang" gumamnya dalam hati .

"Kamu yakin wanita itu seorang P*K?" tanya nya lagi.

"Saya yakin Pak . Karena itulah informasi yang saya dapat dari orang suruhan Robby ."

"Baiklah , jika ada yang mencurigakan segera hubungi saya!"

"Baik pak. Lalu bagaimana dengan wanita itu"

"Biarkan saja jika memang benar P*K"

Panggilan pun terputus..

...— bersambung —...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!