Di zaman yang modern ini masih saja ada yang ingin tahu tentang habitat dan kehidupan Gurkha, padahal dia sudah mengatakan bahwa hidupnya penuh sensasional, tidak perlu di contoh, tapi, kebanyakan dari mereka suka usil, suka bertingkah.
Yach, bagaimana lagi, dia terpaksa memberitahu perjalanan hidupnya, semenjak dia di lahirkan ke Bumi sampai dia menjadi seorang manusia sejati. Di angkat oleh keluarga kaya dan di nobatkan sebagai Presiden Direktur di Perusahan Surya Subrata.
Gurkha Gamayo, Pangeran Naga yang di lahirkan oleh seorang Putri Matahari, seorang gadis ningrat yang cantik jelita. Mungkin karena saking saktinya Putri Matahari, sehingga melahirkan anak manusia. Ayahnya adalah seekor Naga Api yang bernama Dacon Gamayo.
Hidupnya tidak seenak seperti Naga lainnya, yang sangat menikmati hasil berburunya. Dia terkadang merasa terkucil di antara Naga-naga yang lain, yang selalu berpesta, terbang tinggi di awan, sekedar mengintip gadis cantik atau rusa yang sedang tersesat. Bisa di bayangkan, Gurkha Gamayo jauh dari kata bahagia. Sebagai putra dari Dracon Gamayo, dia harusnya berbangga diri, tapi kenyataannya dia tidak bisa move on dari penderitaan ibundanya yang di bakar hidup-hidup oleh Ketua Naga Api. Perasaan manusianya menjerit, mengutuk aturan yang telah tersurat dari Trah Naga Api.
Seharusnya Gurkha tetap tinggal di hutan, menjauhi dirinya dari rasa cinta, jauh dari kehidupan manusia. Tapi hasrat nya menghendaki dia bergabung dan memasuki Dunia manusia.
Mampukah Gurkha mengekang lidah apinya, ketika gadisnya duduk bersanding di pelaminan dengan seorang lelaki pilihan nya?
*****
Halo teman-teman, ketemu lagi. Jangan lupa like, vote, komen yang banyak ya. kasih bunga donk.... semoga novel ini mengena dihati. Trimakasih.
Gurkha Gamayo, nama itu membuat penduduk pulau Nusa Dewata ngeri mendengarnya. Mereka ketakutan. Semua Penduduk Nusa memilih pergi ke bilik masing-masing, jika suara Naga berkumandang di atas rumah penduduk. Apabila ada warga yang mempunyai anak gadis, mereka akan berusaha menyembunyikannya di bilik sepanjang waktu, daripada menjadi permaisuri semalam dan mengandung anak Naga.
Siapakah Gurkha Gamayo yang sangat ditakuti oleh seluruh negeri?
Dia adalah seorang pemuda tampan keturunan ke seratus dari Trah Naga Api. Dilahirkan dari rahim seorang putri kerajaan Matahari yang terkenal sangat cantik dan berhilmu tinggi. Ayahnya adalah seorang Raja Naga yang ditakuti oleh seluruh Trah Naga. Nama ayahnya Dracon Gamayo. Sejatinya Gurkha belum pernah mengawini seorang gadis manapun, dia masih perjaka di umur dua puluh lima tahun ini. Padahal Ayah, kakek dan seluruh Trah Naga Api, ingin melihat dia kawin dengan seorang Putri dari Pulau Nusa Dewata. Tapi Gurkha selalu menolak keinginan mereka dan mengatakan lebih baik mati dari pada menculik seorang gadis, lalu mengawini semalam.
Mereka memang menjadi momok yang sangat menakutkan di seluruh negeri, maklumlah para Naga suka mencuri anak gadis dari manusia untuk melanjutkan keturunan. Itulah yang menyebabkan masyarakat Pulau Nusa Dewata menyimpan anak gadisnya, dan mengungsikannya sampai musim kawin para Naga berlalu.
Di Bukit Oktagonal, banyak bangsa Naga Hitam ingin menghabisi jiwa Gurkha. Bagi Naga lain Gurkha adalah sebuah ancaman kepunahan serta kemunduran prilaku Naga. Trah Naga masih menginginkan kawin silang dengan seorang gadis dari bangsa manusia, budaya ini sudah turun temurun dan harus tetap di lestarikan.
Salah satu ancaman datang dari Naga Hitam Comod, ini kelompok Naga yang tidak bisa berubah menjadi manusia, tapi bisa terbang, melompat tinggi dan sangat lincah. Kelompok ini menguasai daerah Gaskar, sebuah pulau tandus yang berada di utara.
Seperti terlihat siang ini, Gurkha Gamayo berkenan turun dari tebing membawa tombak untuk mencari beberapa ikan di sungai. Ayahnya sangat senang dan berharap Gurkha akan bisa di ajak bersenang-senang. Dacon Gamayo mengikutinya dari belakang. Ada rasa takut menyeruak di hati Dacon, jika musuh datang serta membunuh Gurkha. Maklumlah Gurkha jarang turun dari bukit, dan banyak Naga mengincar nyawanya. Makanya Gurkha jarang ke sungai, kalaupun turun dia lebih sering di kawal oleh empat ekor Naga Api yang sangat setia padanya.
"Gurkha anakku, kamu jangan terlalu jauh mencari ikan. Mengapa kamu tidak memakai kekuatanmu untuk mencari ikan?" kata ayahnya merayap mendekati Gurkha.
"Tidak ayah, aku akan membunuh kekuatanku, aku tidak tega melihat Trah Naga membakar tubuh setiap gadis yang melahirkan anaknya."
"Kekuatan itu alami Gurkha, tidak bisa kamu hilangkan barang sekejap. Kalau kamu melemahkan kekuatan itu, musuh dapat membunuhmu dengan mudah. Kamu akan menjadi Naga di saat kamu membutuhkan jiwa itu, dan kamu bisa berubah menjadi manusia jika kamu hidup di antara manusia dan mendapat kasih sayang dari manusia." tutur Dacon.
"Aku ingin menjadi manusia seutuhnya supaya bisa menikah dan memiliki keturunan. Mata ini tidak kuasa melihat jika istriku di bakar hidup-hidup sehabis melahirkan. Aku lebih baik ikut mati daripada melihat bara api memanggang tubuh ibu dari anakku." sahut Gurkha mulai turun ke Sungai.
Ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Gurkha memang sulit diatur mungkin deoxyribonucleic acid manusianya yang lebih banyak, sehingga mempunyai rasa empaty yang tinggi. Di keluarga Trah Naga Api hanya Gurkha satu-satunya yang gampang merubah tubuhnya dari Naga menjadi manusia, begitu pula sebaliknya.
"Bicaramu memacu sakit hati dari saudaramu yang lain, mereka juga ingin sepertimu, tapi mereka tetap terperangkap di dalam tubuh Naga. Aku sarankan, hati-hati berbicara supaya dendam tidak mengikutimu." ucap ayahnya sambil mengibas ekornya.
"Aku mengerti, maaf ayah." sahut Gurkha hormat.
Kakinya melangkah turun ke sungai, Air sungai sangat jernih, biasanya para Naga akan beristirahat di sungai setelah lelah berperang merebut kekuasaan. Bangsa Naga terkenal sangat solid dengan kaum nya yang kebanyakan berperangai keras. Saat ini jumlah keluarga besar Trah Naga Api sekitar lima puluh ekor. Setiap tahun ada saja yang mati terbunuh, karena ulah manusia yang jahil kerap menembaknya jika Naga 8kelihatan melayang di atas rumah penduduk.
Gurkha mulai memicingkan matanya dan menombak ikan, tapi satupun ikan tidak dia dapatkan. Ayahnya hanya bisa mengelus dada dan memandangnya dari atas batu. Dia miris melihat Gurkha yang selalu berusaha menolak tubuhnya berubah menjadi Naga, menolak kesaktian alami dari Trah Naga yang masuk ke badannya.
Sudah satu jam Gurkha mencoba menombak Ikan tapi tidak satupun ikan di dapat, dia hampir frustasi, sangat berbeda dengan Naga yang lain. Para Naga sangat gampang menangkap ikan, karena tubuh nya adalah seekor Naga, sedangkan Gurkha masih mempertahankan tubuh manusianya.
Sedang asyik-asyiknya memburu ikan, tiba-tiba saja ada bayangan hitam berkelebat di atas kepala mereka. Reflek Gurkha mendongak ke atas, seekor Naga hitam Comod melarikan anak manusia. Gurkha yakin pasti Naga Hitam mau kawin dengan gadis manusia.
Kemarahannya meluap, Gurkha naik dari sungai, selera untuk mencari ikan sudah lenyap. Dengan matanya yang memerah, Gurkha memandang tajam ke atas. Terlihat Naga Hitam terbang di atas pohon menuju daerah Gaskar. Kaki naganya menjepit tubuh seorang gadis. Kurang ajar!!
"Ayah, aku akan membunuh keluarga Naga Hitam Comod sampai ke akar- akarnya, mereka melanggar aturan yang sudah aku sampaikan, kembali berani menculik seorang gadis untuk dikawinin. Aku tidak terima Ayah, lebih baik mereka punah, tidak usah punya keturunan yang sempurna, kalau untuk dibunuh, buat apa semua itu!" ketus Gurkha.
"Gurkha, itu bukan urusan kita, Naga Hitam pasti ingin memiliki banyak keturunan untuk menguasai Bumi, mereka sangat licik. Biarkan mereka, Aku tidak ingin kehilanganmu. Kamu adalah pemimpin perang yang paling di takuti abad ini, jadi hati-hati kalau bertindak."
"Aku tidak perlu memimpin pasukan untuk menggempurnya, Ayah. Aku cukup datang sendiri dan mencabut jiwanya. Mereka sudah keterlaluan, tidak mau mengindahkan perintahku, jika mereka melawan aku pasti akan membunuhnya, tapi bila mereka patuh, aku akan mengampuninya." geram Gurkha mendongak ke atas.
"Naga Hitam Comod juga ingin sakti seperti kita, dia ingin merubah wujud anaknya menjadi manusia. Jadi, dengan mengawini seorang putri raja dari kerajaan manusia, membuat kesempurnaan ilmu mereka. Konon ada putri dari Pulau Nusa Dewata yang akan menikah dengan seorang pangeran dari Balaraja. Putri itu sangat cantik, anggun dan modern. Aku yakin semua Trah Naga kesana. Jika putri itu yang diambil oleh Naga Hitam Comod saat ini, aku minta kamu merebut atau mengambil paksa putri itu."
"Tidak ayah, aku tidak sudi menculik dan menyakiti gadis dari bangsa manusia." tolak Gurkha tegas.
"Sebagai keturunan Naga Api hanya kamu yang paling pantas kawin dengan putri itu. Fisikmu sudah bisa berubah seratus persen menjadi manusia dan kamu juga sudah pantas mempunyai keturunan." kata Dracon Gamayo kepada anaknya.
"Ayah, aku tidak mau meneruskan keturunan Naga Api, cukup aku terakhir yang melihat ibuku di bakar hidup-hidup." sahut Gurkha Gamayo.
Dia ingat kejadian itu, waktu cincin api melingkari rembulan, ibunya berteriak kesakitan melahirkannya ke Dunia. Bukit seolah bergoyang saat itu, letusan larva dari Gunung berapi menyembur hebat. Air laut tiba-tiba menyerbu naik ke pantai, angin datang bergemuruh.
*****
GURKHA GAMAYO
Detik itu dia keluar dari perut ibunya sebagai Naga Api yang sempurna. Semuanya melongo dan kemudian bersorak riang. Pekikan melengking datang dari mulut Aing Damballa, Ketua Naga Api, yang juga kakeknya. Peristiwa yang sangat di tunggu oleh Trah Naga Api setelah seratus tahun berlalu.
Ketika Gurkha mengeluarkan lidah Api dari mulutnya untuk pertama kali, terjadi fenomena alam yang ganjil. Kilatan petir menyambar tebing, sisi tebing terbakar, sebuah keajaiban terjadi, tubuh Gurkha berubah cepat menjadi manusia, tapi masih bersisik dan bola matanya tetap memerah seperti buah Saga.
"Astaga!! kesaktian ibumu telah mengalir dalam darahmu, semoga Pertiwi memberkati lidahmu!!" teriak Dracon Gamayo berteriak girang.
Gurkha kecil yang baru lahir berdiri di samping ibunya yang terkulai lemah di atas batu besar, di Bukit Thunder. Bau anyir darah menyebar membuat hidung Naga Api kembang kempis dan sangat sensitif. Ibunya menoleh tersenyum lelah, memandang Gurkha dengan wajah sendu.
Tangannya mencoba menggapai tangan Gurkha yang mungil. Gurkha kecil tersenyum, mendekati ibunya, dia nyaris memeluk Ibunya. Pada saat bersamaan empat ekor Naga Api mengambilnya. Gurkha berontak setelah dia dipindahkan dari sisi ibunya.
Gurkha ksget ketika kobaran api keluar dari mulut Aing Damballa, membakar tubuh Ibunya. Terdengar suara jeritan ibunya yang tidak berdaya terpanggang api. Tubuh cantik putri Matahari itu hangus terbakar.
Gurkha menjerit histris dan marah besar, kepada Aing Damballa yang juga kakeknya. Dia mengutuk Aing Damballa atas perbuatannya. Gurkha mengamuk, tanpa sadar mulutnya melengking sangat dasyat. Bukit Thunder terbelah menjadi dua, batu karang menggelinding jatuh ke jurang. Gurkha berlari ke celah bukit yang terbelah, bersembunyi disitu, dan membiarkan tubuhnya terhimpit di antara batu besar yang terbelah.
"Buat apa aku di lahirkan ke Bumi kalau untuk melihat Ibuku dibunuh di depan mataku. Apa salah Ibuku kakek?! aku benci padamu." teriak Gurkha marah. Suaranya menggema membuat ayahnya sangat khawatir, atas mental anaknya.
"Ayah!! kenapa kau membisu, kau diam dan membiarkan ibuku dibunuh kau suami macam apa. Kau banci, kau pengecut, aku benci padamu."
Sumpah serapah Gurkha dan caci makinya tidak membuat para Naga Api marah, mereka memaklumi perasaan Gurkha yang sensitif. Ini kejadian pertama kali setelah seratus tahun berlalu, ada seorang manusia Naga telah lahir di Bukit Thunder.
Saking marahnya, Gurkha akhirnya memilih tinggal di himpitan batu yang terbelah. Badannya semakin besar dan semakin menghimpit tubuhnya, ayah dan kakeknya sangat khawatir dengan keadaan Gurkha. Setelah himpitan batu itu semakin membuat Gurkha tersiksa, akhirnya Gurkha mau keluar.
Aing Damballa sangat senang, ketika Gurkha mau keluar dari batu itu. Dia
adalah seekor naga raksasa yang juga Ketua Trah Naga Api. Bertugas membunuh setiap wanita yang habis melahirkan anak Naga. Jika wanita itu melahirkan anak naga betina maka anak naga itu juga harus dibunuh, tapi jika melahirkan anak naga jantan, akan dipelihara dan diajarkan ilmu perang dan berburu.
Walaupun harapan mereka supaya Trah Naga Api bisa berkembang, tapi semakin lama jumlah Naga semakin sedikit. Semua kelompok Naga Api, Naga Hitam, Naga merah, berlomba untuk bisa menculik gadis perawan dari manusia. Mereka membuat keturunan yang sakti. Jika seorang Naga dapat menculik Putri Raja dari manusia, dia akan di utamakan, keturunannya pasti berderajat dan sakti.
"Aku pergi ayah." kata Gurkha berlari. Dia tidak menunggu jawaban dari ayah nya. Langkahnya cepat menuju tempat bersarangnya Naga Hitam Comod.
Laki-laki tampan itu berlari semakin cepat. Tubuhnya yang tinggi tegap dengan kulit merah ke coklatan dan sedikit bersisik membuat sensasi tersendiri bagi yang memandang. Setiap wanita pasti akan terbius melihat Gurkha, tidak ada orang yang tahu dia adalah keturunan ke seratus Naga Api yang sangat melegenda.
Mengetahui Gurkha Gamayo sudah pergi, ayahnya memanggil empat orang Naga Goreon, Naga Api yang bertugas menjaga Gurkha. Perlu di ingat semua keturunan Naga Api adalah naga yang bisa merubah diri menjadi setengah manusia, hanya Gurkha yang sempurna.
"Ada apa Dracon? kau memanggil kami?" tanya Goreon One mendekati Dracon.
"Awasi Gurkha, dia pergi ke utara untuk membunuh Naga Hitam Comod yang menculik seorang gadis manusia. Pastikan jika Gurkha selamat dari tipu muslihat Naga Hitam Comod." titah Dracon kepada ke empat pengawal Gurkha.
"Baik Dracon."
Ke empat Naga Api itu terbang di langit melayang menembus awan, mereka mengawasi Gurkha dari balik awan.
Gurkha terus berlari di tanah tandus wilayah utara. Sampai disana dia disambut oleh raungan Naga Hitam yang menghadangnya.
"Gurkha!!, pangeran Naga Api yang terhormat, kenapa kau menginjak wilayah kami tanpa meminta izin dari kami. Disini ada peraturan yang bisa memenjarakanmu." kata pengawal Naga Hitam yang masih berjalan melata. Sedangkan Gurkha sudah sempurna menjadi manusia tampan.
"Aku kesini akan membunuh tuanmu yang berani menculik seorang gadis untuk mencari keturunan yang sempurna." kata Gurkha marah besar. Suaranya melengking terdengar sejauh 10 kilometer, membuat Naga Hitam yang lain serempak mengintip dari puncak tebing mencari sumber suara.
"Comod, sepertinya suara Naga Api menembus tebing, keluarlah. Kami tidak bisa melawannya." kata salah satu pengawal Naga Hitam ketakutan yang berada di atas tebing.
"Aku belum sempat menggarap gadisku, bagaimana aku bisa turun, lebih baik kalian duluan turun, kalian tidak akan kalah melawan seorang Naga Api." geram Comod. Dia sangat terganggu atas kedatangan Naga Api.
"Bagaimana kalau yang datang Gurkha Gamayo, kami bisa habis. Dia manusia yang gampang membunuh kami. Tubuhnya sudah hampir sempurna."
"Sebentar lagi aku akan turun, kalian turunlah dulu." kata Comod memandang gadisnya yang sangat cantik. Gadis itu belum sadar dari pingsannya. Comod merasa bahagia bisa menculik gadis itu dan membawanya kesini.
"Tidak usah takut, Gurkha ilmunya sudah punah, dia sudah menjadi manusia."
"Itu rumor, tidak mungkin Gurkha berani datang kalau tidak berilmu, aku yakin dia sangat sakti."
"Diam kau Bandit, dasar pengecut!" gerutu Comod kepada pengawalnya.
Langkah kaki Gurkha yang berat terdengar menembus tebing, Comod menyadari apa yang akan terjadi. Dia harus hati-hati bertindak, karena tidak tahu kekuatan Gurkha Gamayo. Menurut rumor Gurkha sudah hilang ilmunya, tapi tetap saja Comod takut. Bukankah Gurkha bertubuh manusia yang belum pernah bertanding? pikir Comod menyeringai, menghibur hati.
"Comod keluarlah kau, aku sudah mengatakan jangan ada yang menculik gadis untuk menambah keturunan, kalian kejam. Kita sudah di musuhi oleh seluruh negeri gara-gara dari ribuan tahun menculik gadis-gadis." teriak Gurkha berdiri di atas batu besar menghadap tebing. Tubuhnya menjulang tinggi dengan garis wajah yang khas.
"Bukankah nenek moyang kau yang mengajarkan supaya kita bangsa Naga kawin dengan seorang gadis?" kata Comod menohok, dian keluar menampakan diri. Wajahnya yang hitam dengan mata mencorong ke dalam, menatap Gurkha dengan kebencian yang membara.
"Itu dulu Comod, mulai sekarang kita harus menghormati bangsa manusia. Kita tidak boleh menculik gadis lagi untuk mencari keturunan." kilah Gurkha tegas.
"Apa kau ingin bangsa Naga punah, bicaramu tidak masuk akal, Gurkha. Kita tidak mempunyai betina, yang bisa meneruskan keturunan bangsa Naga. Kau pikirlah, bagaimana bisa mempunyai keturunan?" bentak Comod emosi.
Gurkha tetap dalam pendiriannya, dia sangat teguh. Apapun alasannya, kaum Naga tidak boleh menculik gadis, dari bangsa manusia untuk di kawini. Stop!!.
*****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!