NovelToon NovelToon

Tak Sanggup Untuk Di Madu

Nafkah bulanan

"Ma , Untuk uang bulanan sudah Mas transfer ya, seperti biasa. Jangan lupa bayar cicilan mobil sama motor nya Nina." Ucap suami ku saat sarapan. Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan suami ku.

Nafkah bulanan atau uang bulanan yang dia berikan sebenarnya tidaklah banyak, setiap bulan aku menerima uang 8 juta dari suami ku, Mas Raka. Tapi uang itu seperti numpang lewat saja, karena uang 8 juta itu harus aku bagi bagi, 2 juta untuk cicilan mobil mas Raka, 2 juta untuk cicilan bank karena mas Raka meminjam bank untuk biaya Renovasi rumah orang tua nya, 700 ribu untuk cicilan motor adik ipar ku, dan 1,7 juta untuk bayar listrik air dan kebersihan, dan 800 ribu untuk uang bensin adik ipar ku, jadi tiap bulan uang itu tersisa 800ribu untuk biaya sehari hari selama sebulan.

Miris kan?

Aku menikah 2 tahun yang lalu dengan mas Raka, Mas Raka bekerja di salah satu perusahaan besar di kota ku bahkan jabatan sebagai karyawan tetap di bagian keuangan dengan gaji pasti lumayan besar. Tapi selama ini aku tidak tahu berapa gaji suami ku, karena selama ini mas Raka tidak pernah memberitahu berapa gaji nya. Mas Raka hanya bilang kalau sebagian gaji nya dia tabung untuk membeli rumah. Aku hanya di beri uang bulanan 6 juta itupun harus aku bagi bagi tidak murni untuk jatah bulanan ku saja. Bahkan berapa dia memberi jatah bulanan untuk ibu nya aku pun tak tahu.

"Iya mas nanti aku bayar cicilan mobil dan motor nya " jawab ku dengan senyum yang ku buat semanis mungkin. Selama ini Mas Raka tidak tahu berapa sisa uang yang aku terima. Saat uang itu habis jika aku meminta lagi dia pasti marah dan bilang aku ini boros. Padahal uang itu hanya sisa 800 ribu,belum ibu dan nina yang sering kerumah mengambil stok makanan semau nya.

"Ma , nanti pulang kerja Mas mau kerumah ibu . Ibu bilang mintak di antar belanja bulanan. " ucap mas Raka dengan santai nya tanpa memperdulikan ku. Padahal selama ini aku sering minta antar dia untuk belanja tapi dia selalu menolak.

"Iya pergi saja mas. ! Bukan nya dah rutinitas tiap bulan kamu kalau tiap habis gajian belanja sama ibu dan Nina" Jawab ku sambil membereskan meja makan.

"Kamu jangan marah dong Ma, aku kan nganterin ibu dan nina. Mereka keluarga ku loh" Seru mas Raka sambil mengikuti ku ke dapur.

"Ini dah siang mas, sudah sana berangkat kerja nanti telat kena marah sama atasan mu" jawab ku sambil mencuci piring kotor. Aku sengaja tidak menjawab pertanyaan nya, aku tahu pasti jika ku jawab juga pasti akan aku yang disalahkan.

"Ya sudah mas berangkat dulu ya, jangan lupa kamu juga beli keperluan kamu kan mas sudah transfer uang bulanan" ucap mas Raka sambil berlalu menuju ke luar ruamah.

Dia pikir dengan uang segitu bisa untuk belanja keperluan ku. Aneh kamu mas ?

Mas Raka memang mengambil mobil 1 tahun lalu dengan sistim mencicil selama 3 tahun, jadi tinggal 2 tahun lagi selesai.

Dan motor Nina pun baru 6 bulan, ambil jangka 2 tahun berarti tinggal satu setengah tahun lagi selesai.

Belum cicilan bank 2 juta perbulan, selama 3 tahun baru jalan 8 bulan.

Setelah mas Raka berangkat kerja aku pun siap siap untuk pergi ke butik.

Aku memang mempunyai butik tapi aku jarang banget ke butik, mungkin hanya seminggu sekali atau dua kali. Mas Raka dan keluarga nya tidak ada yang tahu jika aku punya butik. Butik ini sudah berjalan sekitar 3 tahun, butik ini aku bangun 1 tahun sebelum aku menikah dengan Mas Raka.

Sebenarnya aku juga mempunyai usaha lain di bidang properti. Usaha ini saat ini di pegang oleh Ayah ku . Usaha property ini memang punya Ayah ku tetapi sudah di wariskan kepada ku, tapi aku meminta tetap Ayah yang menjalankan nya di bantu dengan paman ku,tidak ada yang tahu jika keluarga ku sebenarnya orang kaya, selama ini aku dan keluarga ku hidup sederhana. Sebenarnya aku sudah punya rumah sendiri tapi aku tidak mau menempati nya. Ayah dan Ibu pun memilih rumah yang sederhana.

"Selamat pagi Kak Melani" Sapa karyawan butik. Para karyawan memang memanggil ku dengan sebutan Kakak karena usia ku yang masih 25 tahun jadi mereka memilih memanggil ku kakak, tapi saat saat tertentu mereka akan memanggil ku Ibu.

"Pagi juga Put" Jawab ku dengan senyum ramah.

"Yang lain mana Put" tanyaku pada putri yang sedang membereskan meja kasir.

"Riri sama Intan ada di atas kak menyiapkan barang pesanan, terus Tina itu merapikan sebelah sana. Agus sama Budi ada di belakang lagi menyortir bahan kak. " jawab Putri dengan jelas.

"Oh.. Bagaimana penjualan minggu ini Put? pesanan seragam pesta keluarga nya bu Maya sudah selesai belum?" Tanyaku sambil menarik kursi samping putri.

"Sudah selesai kak, Riri sama Intan sedang menyiapkan nya. Jam 10 nanti bisa di antar ke rumah bu Maya" Jawab putri dengan mengacungkan jempol tangan nya.

"Bagus, tetap utamakan kualitas bahan jangan bikin pelanggan kecewa" Ucap ku dengan senyum bahagia.

"Beres kak, sebelum proses menjahit kita selalu cek kualitas bahan . Oh iya kak sepertinya kita perlu menambah satu penjahit lagi kak, ke tiga penjahit kita kualahan sama pesanan yang sering membludak " Ucap putri sambil tertawa .

"Iya sudah kamu atur saja, cari yang profesional ya put jangan asal terima saja. " ucap ku memperingatkan putri.

"Kakak nya Agus bisa menjahit kak, dulu dia pernah kerja menjahit 5 tahun. Sekarang berhenti karena kena PHK" Ucap putri memberitahu jika kakak agus bisa menjahit.

"Ya sudah besok suruh datang ke butik saja, nanti kita coba dulu kalau hasil nya bagus dan rapi kita terima dengan senang hati. " Ucap ku sambil tersenyum.

"Ok Kak " Jawab putri singkat karena butik sudah lumayan ramai jadi aku memilih untuk naik ke lantai dua di ruangan kerja ku.

****

Kulihat jam di tangan ku sudah menunjukan pukul 3 sore, aku keluar dari butik lalu menaiki mobil pribadi ku. Mobil yang ku beli dengan uang pribadiku tanpa sepengetahuan suami ku, mobil ini sebenarnya aku beli 1 bulan sebelum aku menikah. Selama ini mobil kadang aku tarok di butik atau dirumah pribadiku yang tidak jauh dari butik. Belum saat nya aku membawa pulang mobil ku ke rumah yang aku tempati dengan mas Raka.

"Mas Raka pun pasti saat ini masih menemani Ibu dan Nina belanja." Gumam ku saat sudah sampai di rumah. Saat ini aku sedang berbaring di depan Tv .

#Raka

Jam 5 sore Raka sudah sampai di depan rumah orang tuanya.

Ibu dan Nina sudah siap , mereka menunggu mas Raka di halaman rumah. Tanpa menunggu lama mereka langsung masuk kedalam mobil.

"Bapak tidak ikut bu?" Tanya Raka sambil fokus menyetir.

"Bapak mu tadi pergi sama pak karto, katanya ada bisnis jual beli tanah" Jawab ibu dengan bahagia.

"Wahhh bapak hebat juga ya bu, sudah main sama jual beli tanah " Ucap Raka bangga.

"Iya dong Bapak itu kalau urusan begituan mah kecil Ka', tapi ya itu uang yang di terima kecil" Ucap ibu dengan muka kecut.

"Berapapun harus di syukuri bu, kan lumayan untuk nambah nambah uang belanja " Jawab Raka sok bijak.

"Kak, cicilan motor ku sudah di bayar kan kak?" Tanya Nina dengan Tiba tiba.

"Tadi kakak sudah minta Mbak Melani untuk membayar nya, seperti biasa cicilan semua mbak Mel yang ngurus." Jawab Raka.

"Enak banget si jadi Melani, kerjaan cuma duduk saja di rumah tiap bulan rekening terisi terus. " Ucap ibu sewot .

"Iya mas Istri mu itu enak banget si, kerjaan dirumah saja tapi tiap bulan terima uang banyak. " Ucap Nina dengan ketus.

"Kapan Melani punya anak nya Ka?" Tanya ibu secara spontan.

"Bu, aku lagi nyetir jangan bahas itu dulu ya " Jawab ku dengan pelan takut menyinggung ibu. Aku tahu jika membahas anak pasti tidak berujung.

Setelah perjalanan 30 menit kami sampai di pusat perbelanjaan yang kita tuju.

Aku, Ibu dan Nina masuk kedalam Mall. Membeli barang barang keperluan ibu dan Nina.

"Bu, uang bulanan ibu sudah Raka transfer ya bu . Seperti biasa 2 juta . Ibu belanja seperlu nya saja dulu tidak usah beli baju dulu. Baju ibu dan Nina juga sudah banyak, bahkan banyak yang belum di pakai. " Ucap ku dengan nada yang lembut agar ibu tidak tersinggung.

"Iya ibu tidak beli baju tapi ibu mau beli tas" jawab ibu semau nya.

"Kak jatah bulanan Nina mana ? Kok belum di transfer kak?" Tanya Intan lagi.

Aku pun merogoh Hanphone di kantong celana ku, ku buka aplikasi untuk mentransfer , ku transfer uang untuk Nina, ku ketik nominal satu juta dan aku transfer ke rekening Nina.

"Jangan boros, ingat itu untuk 1 bulan!! uang semester besok Mas transfer langsung ke Rekening kampus. " Ucap Raka dengan kesal, karena setiap ketemu ibu dan Nina yang dibahas hanya uang dan uang.

Proses belanja pun berlangsung ibu beli ini dan itu begitupun Nina. Itupun masih harus Raka yang membayarkan.

Raka tidak bisa menolak permintaan ibu nya. Dari keperluan sehari hari pun raka yang harus membayarkan, uang bulanan ibu dan nina tidak terpakai sama sekali.

Masih aman dan utuh dalam dompet mereka.

******

Masih mau lanjut tidak nih. Berikan Like nya dong.

Bertemu teman lama

Seperti biasa hari ini Week end Raka dan Melani hanya bersantai dirumah. Menghabiskan waktu untuk berdua.

"Mas , tabungan mas sudah ada berapa juta?" tanya melani saat Raka duduk di samping nya.

Raka terkejut dengan pertanyaan Melani yang tiba tiba menanyakan soal tabungan.

"Kenapa Ma kok tumben tanyak soal tabungan?" Tanya Raka dengan penuh heran.

" Gak apa apa mas cuma pengen tahu aja, soalnya mas bilang tabungan nya untuk beli rumah nanti kalau kurang aku yang tambahin " Jawab Melani spontan.

Hahahahaaaaaaa

Bukan nya menjawab Raka justru tertawa dengan sangat keras, membuat melani terkejut dan heran dengan prilaku suami nya.

"Melani... melani... kamu kira beli rumah itu harga puluhan ribu, kamu mau nambahin pakai apa ? pakai kertas? selama ini kamu cuma mengandalkan uang bulanan dari ku, berlagak mau nambahin uang beli rumah ! kamu itu cuma penganguran Mel !!!" Ucap Raka dengan nada mengejek.

Melani terdiam, dia tidak menyangka jika suami nya akan biacara seperti itu. Kamu belum tahu Raka siapa melani sebenarnya.

"Kok bicaranya seperti itu sih mas, seolah merendahkan aku ?" tanya melani dengan menatap intens sang suami.

"Seharusnya kamu itu sadar diri dong Mel, kamu itu tidak punya penghasilan. Jadi tidak usah bahas soal uang buat beli rumah" jawab Raka dengan masih tertawa.

"Aku bercanda mas! " ucap melani singkat.

Memang belum saat nya melani membuka identitas soal pekerjaan nya. Ditambah lagi ibu mertua dan adik ipar nya selalu merongrong soal duit, bahkan sikap mereka pun sepertinya tidak menyukai melani.

Karena semakin hari ibu mertua dan adik ipar nya selalu ketus saat berbicara dengan melani.

Ibu mertua selalu membahas soal anak dan anak, bahkan tak segan segan ibu mertua ku mengatakan aku wanita yang tidak subur.

"Mas, sudah dong ketawanya aku tadi cuma bercanda. " Seru melani dengan mengerucutkan bibir nya.

"Iya sayang Mas diem nih" Jawab Raka dengan menutup mulutnya dengan tangan nya.

Tok Tok Tok

Pintu rumah ada yang mengetok, sepertinya ada tamu yang datang.

"Ma, sepertinya ada tamu ? Biar Mas yang bukain pintu nya ya " Ucap Raka sambil meletakkan cangkir kopi nya di meja.

Aku hanya menganggukkan kepala sembari fokus nonton Tv sambil makan keripik pisang kesukaan ku. Mungkin teman Mas Raka, seperti biasa saat Week End teman mas Raka memang sering berkunjung untuk sekedar main catur.

Setelah mas Raka membuka kan pintu, terdengar suara orang mengobrol di luar. Aku hanya diam saja tidak mau melihat siapa yang datang.

"Ma, ada ibu sama Nina ?" ucap mas raka tiba tiba. Dan aku pun kaget, pasti ada saja nanti yang ibu bahas dan selalu aku disalahkan.

Belum sempat aku menjawab mas Raka suara ibu sudah membuat ku naik darah.

"Enak ya , duduk santai sambil nonton tv terus ngemil. Duch seperti Ratu hidup kamu Mel. " Seru ibu mertua ku secara tiba tiba.

"Ehh Ibu, maaf bu Mel kira tadi teman mas Raka " Jawab ku sambil menahan emosi. Lalu mengulurkan tangan untuk menyalami ibu. Tapi tangan ku di tepis oleh ibu.

"Gak usah basa basi, siapkan minuman dan cemilan ada tamu kok gak di suguhin apa apa ? jangan lupa buatin jus Mangga 3" Ucap ibu ketus..

Tumben 3 untuk siapa yang satu nya, apa bapak mertua ku juga ikut? Ahhh lebih baik aku buatkan dulu daripada kelamaan nanti pasti ibu marah.

Akhirnya 3 jus mangga dan kue kering aku hidangkan di meja tamu. Saat aku memasuki ruang tamu aku kaget ada seorang wanita muda yang cantik seumuran dengan ku sedang berbicara dengan Mas Raka, dan duduk di samping mas Raka. Siapa dia? Sepertinya mereka akrab sekali?

"Silahkan diminum Bu, Nin dan Mbak....?" Ucapa ku dengan senyum manis.

"Oh iya Mel, ini Vera teman masa kecil nya Raka. Vera ini kerja di perusahaan loh, dia wanita karier dan punya kerjaan yang bagus" ucap ibu mertua ku membanggakan Vera.

"Iya bu . " ku jawab dengan singkat dan jelas.

Ku lihat mas Raka dan Vera makin asik saja mengobrol tanpa menghiraukan ku yang ada di depan nya.

"Mel, kamu kedapur saja sana siapkan makan siang. Kami mau makan siang disini. Ingat masak yang enak enak kamu kan sudah terima uang bulanan dari Raka " Ucap mertuaky dengan ketus, seolah aku seorang pembantunya.

Kulirik Mas Raka yang sedang asik bercerita dengan Vera. Sesekali mereka tertawa entah apa yang mereka bicarakan.

"Iya Ma, kamu masak yang banyak dan enak ya siang ini aku kedatangan teman masa kecil ku " Ucap Mas Raka seenak nya.

Tanpa menjawab aku pun pergi ke dapur untuk memasak makan siang.

Siang ini aku memasak ayam goreng , sambal ati sapi dan cah kangkung lengkap dengan tempe tahu goreng serta sop telur puyuh. Sekitar 45 menit masakan pun sudah selesai dan tinggal aku hidang kan di meja makan.

Setelah selesai aku panggil mas raka dan para tamu nya untuk makan siang, kebetulan ini juga sudah jam nya makan siang.

Kini kami semua sudah berada di meja makan, tanpa sungkan Vera mengambilkan Mas Raka makanan.

"Maaf ya mbak Vera, tolong hargai saya sebagai istri mas Raka. Mbak vera tidak perlu melayani mas Raka, saya istrinya yang lebih berhak " Ucap ku dengan sedikit marah tapi masih ku paksakan tersenyum.

"Ehhh Maaf mbak Melani, tadi aku refleks " jawab Vera dengan malu malu.

"Iya Ver, biar istriku saja yang melayaniku " Seru mas Raka membela ku.

Ku ambil piring yang ada di depan mas Raka yang telah terisi nasi dari tangan vera tadi, ku letakkan piring itu di depan Vera. Dia sedikit terkejut tapi sepertinya dia menahan emosinya.

"Mel, apa yang kamu lakukan ?" Ucap ibu mertua ku sedikit berteriak.

"Aku hanya ingin melayani suamiku dengan baik" jawab ku singkat.

"Lebay banget sih" Seru Nina dengan jutek.

"Sudah sudah gak usah ribut di meja makan, sekarang kita makan dulu" ucap mas Raka menghentikan perdebatan.

Kami pun makan dengan tenang, kulihat sesekali vera melirik dan senyum senyum ke arah mas Raka.

Bibit bibit Pelakor nih.

Disela sela makan, tiba tiba ibu mertua melani berbicara dengan sangat ketus dan merendahkan melani.

"Kamu hidup sama anak saya terjamin kan mel, hidup enak makan pun enak enak dan bergizi. Coba kalau kamu hidup sama orang tuamu, mungkin yang ada kamu hanya makan tahu tempe " Ucap ibu mertua melani dengan senyum sinis.

Rasa nya mendidih emosiku sampai ubun ubun, ingin rasa nya ku tampar mulut ibu mertua ku. Tapi ku tahan, aku redam emosi ku.

"Segitu susah nya hidup mu dulu mbak? " tanya vera dengan sok akrab nya.

"Kalau tidak tahu kehidupan ku tidak usah banyak bicara " jawab ku dengan ketus.

"Gak ada sopan sopan nya kamu mel, sudah tidak punya anak juga tapi belagu" teriak ibu mertua dengan emosi.

"Bu sudah ini di meja makan,jangan ribut !!" Seru mas Raka mencoba menengahi.

Segera kuhabiskan makanan ku , setelah habis aku pergi dari meja makan tanpa sepatah kata pun. Aku masuk kedalam kamar dan aku merebahkan tubuhku di ranjang ku. Tanpa terasa air mata ku pun menetes. Aku pun ingin sekali punya anak, tetapi Allah belum memberikan kami kepercayaan. Padahal sudah 3 kali aku perikasa aku baik baik saja bahkan aku subur.

*****

"Lihat istri mu itu,bukan nya membereskan meja makan malah masuk kedalam kamar " gerutu ibu mertua melani.

"Sudah biarkan bu, nanti juga melani bereskan kok " jawab Raka.

"Raka ! Ibu sudah ingin sekali menggendong cucu.. apa tidak sebaiknya kamu menikah lagi?" ucap ibu mertua melani.

"Apa ???""" Raka kaget dengan pernyataan ibu nya.

"Bu, apa harus dengan menikah lagi? Melani pasti bisa punya anak bu ?" jawab raka sendu.

"Mau sampai kapan? Hari ini ibu membawa Vera kesini dengan tujuan ingin kamu menikah denga Vera, kalian kan sudah saling mengenal dan dulu kalian juga ada hubungan." ucap ibu mertua melani dengan semangat

"Dulu hanya cinta monyet bu" Jawab Raka singkat.

"Ka, kurang apa melani sudah cantik, berpendidikan, punya kerjaan tidak seperti istri mu itu yang cuma dirumah saja ngabisin uang kamu, apa yang mau di banggakan?" seru ibu dengan nada mengejek.

"Tapi bu, aku bahagia dengan melani" ucap Raka meyakinkan.

"Kamu lihat istri mu, tiap hari dirumah saja ngabisin uang kamu untuk belanja ini itu, ibu lihat barang barang melani bermerek semua" ucap ibu dengan kesal.

"Tidak tahu bu, itu urusan melani tiap bulan aku kasih uang itu memang kewajiban ku" jawab Raka.

"Pokok nya ibu tidak mau tahu kamu harus menikah dengan Vera, bila perlu secepat nya? " ucap ibu dengan nada memaksa.

Raka hanya bisa diam, dari lubuk hati nya memang dia masih ada rasa sayang untuk Vera. Vera lah cinta pertamanya.

"Nanti aku fikirkan lagi bu" ucap Raka datar

"Ya sudah ibu pulang dulu, ingat kata kata ibu tadi. Setuju dan tidak setuju nya melani kamu tetap menikah dengan vera. " ucap ibu sambil berlalu dari kamar tamu, berjalan menghampiri Nina dan Vera yang berada di ruang tamu.

"Mas Raka, vera pulang dulu ya.? " Ucap vera dengan tiba tiba mencium bibir raka dengan lembut. Raka terdiam dengan kejutan vera tadi.

Raka pun tersadar dari lamunan nya saat ibu nina dan cera sudah menaiki taxi online nya.

"Untung Melani tidak melihat nya" gumam Raka dalam hati.

*****

#Raka

Sejak pertemuan ku dengan Vera di rumah ku, aku sering ketemuan dengan vera walaupun hanya sekedar makan siang. Bahkan tiap pagi vera selalu ku jemput untuk ku antar ketempat kerja nya.

Saat ini aku dan vera berada di sebuah restorant, sepulang kerja aku langsung menjemput Vera untuk makan malam di sebuah restorant. Aku beralasan lembur sama melani, untung nya melani percaya.

"Ver, kamu yakin mau jadi istri mas yang ke dua? bahkan kita hanya bisa nikah siri dulu?" tanya ku kepada Vera.

"Iya mas gak apa apa aku mau dan siap. Yang penting aku hidup sama mas, itu impianku dari dulu mas" ucap Vera dengan senyum manis nya.

"Baiklah lusa kita menikah, dirumah orang tua ku saja ya Ver" ucap Raka .

"Iya Mas, orang tua vera kan di luar kota. Mereka tidak bisa datang, mereka menyerahkan semua nya sama Vera asal vera bahagia mereka setuju kok" ucap vera.

"Terimakasih ver, untuk sementara kita rahasiakan pernikahan kita dari melani kalau sudah saat nya nanti kita beritahu dia " Ucap Raka dengan memeluk Vera.

"iya Mas " jawab Vera tersenyum manis.

Tanpa memberitahu melani bahkan tanpa persetujuanM Melani, Raka dan Vera hari ini akhirnya melakukan pernikahan siri dirumah orang tua Raka.

Yang hanya di hadiri Orang tua Raka, Nina, Paman Vera, pak Rt dan penghulu.

Hari ini Raka dan Vera sudah sah menikah secara siri. Dan mulai hari ini Vera tinggal dengan orang tua Raka .

Ibu Raka tidak setuju jika vera harus ngontrak. Jadi di putuskan Vera tinggal dengan orang tua Raka.

******

Apa salah ku ?

Raka dan keluarga nya sedang jalan jalan ke salah satu tempat wisata, tentunya tanpa mengajak melani. Raka hanya membawa orang tua nya, Nina dan istri baru nya , Vera.

Mereka terlihat sangat bahagia, tanpa mereka sadari ada hati yang mereka sakiti.

Awalnya Ayah Raka sangat tidak menyetujui pernikahan Raka dan Vera, karena dia kasihan Melani bagaimanapun dia sangat menyayangi melani seperti anak nya sendiri. Ayah Raka tidak ada pilihan lain, karena ibu Raka mengancam akan bunuh diri jika Ayah Raka tidak menyetujui pernikahan Raka dan Vera.

"Raka, mau sampai kapan kamu menyembunyikan semua ini dari Melani? Kasihan dia Raka, bapak tidak mau kamu menyakiti hati Melani?" Ucap pak Suryo ayah Raka.

"Belum tahu pak, Raka belum berani memberitahu melani. " jawab Raka dengan wajah sendu.

"Sudah dua minggu kamu menikahi Vera, tapi melani kau abaikan. Jangan seperti ini Raka, kamu harus jujur sama Melani dan jangan sampai dia tahu dari orang lain, itu akan membuat hati nya semakin sakit" Ucap pak Suryo dengan bijak.

Raka hanya bisa terdiam, dia bingung harus bagaimana memulai membicarakan sama melani. Dia tidak mau kehilangan Melani, dia juga tidak mau kehilanga Vera lagi. Raka sangat mencintai kedua nya. Bagi Raka Melani itu istri yang penurut dan sabar, Dan Vera istri yang bisa di banggakan.

Senja pun sudah beranjak Raka dan keluarga nya pun beranjak pulang, setelah puas ber foto foto mereka pulang ke rumah.

Sampai rumah sudah pukul 7 malam, malam ini raka mau pulang kerumah melani karena sudah 2 hari dia tidak bertemu melani,dengan beralasan ikut meninjau proyek luar kota.

"Sayang, malam ini mas pulang kerumah melani ! kamu baik baik dirumah sama ibu" ucap raka sambil membelai rambut Vera.

"Iya mas, tapi kita olah raga sekali lagi ya aku masih pengen?" ucap Vera dengan tak tahu malu. Vera memang selalu agresif inilah salah satu kelebihan Vera, selalu bikin Raka puas di atas ranjang.

"Ok sayang" Mereka pun bergulat lagi di atas ranjang, peluh sudah membanjiri tubuh mereka berdua. Setelah 30 menit mereka menyudahi permainan nya.

Vera terlelap dalam tidur nya, dan Raka pun bersiap untuk pulang ke rumah melani.

Jam sepuluh malam Raka pulang kerumah melani, jarak rumah orang tua Raka dan rumah nya tidak terlalu jauh hanya sekirar 20 menit.

Saat Raka sampai di halaman rumah, rumah terlihat sepi dan lampu di dalam rumah pun sudah mati. Pasti melani sudah tidur.

Raka membuka pintu dengan kunci serep yang selalu dia bawa. Lalu Raka masuk kedalam kamar, dilihat nya Melani tidur dengan sangat pulas, ada rasa bersalah yang menyelimuti hati Raka.

Raka pun membaringkan tubuh nya di samping Melani sambil memeluk melani dengan erat.

*****

Hari sudah pagi dan saat ini Raka dan Melani sedang sarapan di meja makan.

"Mas semalam pulang jam berapa? kok gak bangunin aku ?" Tanya Melani sambil memakan sarapan nya.

"Sekitar jam setengah sebelas, mama dah tidur dan Mas gak tega mau membangunkan" jawab Raka dengan sedikit merasa bersalah.

Melani hanya menganggukkan kepala nya pertanda dia mengerti ucapan suaminya.

Setelah sarapan Raka berangkat bekerja menggunakan mobil nya. Tapi sebelum berangkat ke kantor Raka mampir dulu ke rumah orang tua nya untuk menjemput Vera.

Melani merasa ada yang aneh dengan sikap suami nya, kenapa dia harus buru buru berangkat ke kantor padahal jam tujuh pun belum ada, biasanya Raka berangkat jam setengah delapan. Dan berangkatpun pagi ini tidak mencium kening melani.

"Apa ada yang mas Raka sembunyikan?." gumam melani pada dirinya sendiri.

#Rumah orang tua Raka

"Mas, yuk kita berangkat aku sudah siap ?" ajak Vera kepada Raka.

"Wahhh istriku cantik banget kalau seperti ini aku jadi semangat kerja cari duit nya" ucap Raka sambil membelai pipi vera dengan lembut.

"Iya dong , aku harus tampil cantik tidak seperti istri mu melani sudah jelek, kucel dan gak bisa dandan" Vera merendahkan melani didepan Raka.

"Tentu dong kamu tetap yang paling cantik . Mas jadi makin cinta sama kamu" ucap raka dengan senyum bahagia.

"Mas , mulai sekarang aku mau kalau aku yang mengatur keuangan mu. Dan secepat nya kamu ceraikan melani" Ucap Vera dengan senyum manja nya.

"Benar apa yang dikatakan Vera, ibu juga tidak suka kalau Melani menghambur hamburkan uang mu. Enak sekali dia kamu yang kerja dia yang menghabiskan uang nya. " seru ibu lasmini yang baru saja keluar dari kamar.

"Iya nanti kita bicarakan dengan melani, sore ini kamu ikut Mas pulang kerumah kita tinggal bareng melani" ucap Raka dengan tegas.

"Terimakasih mas " ucap vera sambil memeluk Raka dengan erat.

Raka dan Vera pun berangkat kerja bersama, Raka mengantar Vera ke tempat kerja nya terlebih dahulu. Vera bekerja sebagai staff di Bank swasta.

#Melani

"Put bagaimana kakak nya Agus , apakah kerja dia bagus dan hasil jahitan nya rapi?" Tanya melani kepada putri.

"Alhamdulillah Kak semua nya bagus , jahitan nya juga rapi banget gak kalah sama pekerja yang lain " Jawab Putri dengan mengacungkan ke dua jempol nya.

"Baguslah kalau begitu, oh iya Put laporan keuangan sudah ada belum, ?" tanya melani.

Setiap tanggal 1 melani selalu meminta laporan keuangan butik kepada Putri.

"Ini kak sudah selesai " ucap putri sambil memberikan map laporan keungan butik.

"Bulan ini omset butik naik 35% kak, kita juga banyak menerima orderan baju untuk seragaman , kalau begini terus butik bisa makin maju kak dan gaji kita bisa naik dong ?" ucap putri ceplas ceplos.

"Alhamdulillah, itu bisa di atur yang penting kalian semua kerja dengan sungguh sungguh dan teliti gaji pasti Kak Mel naikan" tegas melani kepada karyawan nya.

Hari ini jadwal para karyawan melani untuk menerima gaji. Melani memberi mereka gaji yang cukup besar. Para karyawan butik sangat senang bisa bekerja dengan melani.

Sebelum pergi melani membagikan uang gaji kepada para karyawan nya lengkap dengan bonus nya. Tiap bulan nya melani bisa menerima penghasilan bersih dari butik nya sekitar 75 juta.

"Terimakasih Kak Melani" Seru para karyawan melani.

"Sama sama, oh iya ini gaji nya kakak nya Agus , mbak Susi walaupun baru kerja 3 hari saya tetap berikan gaji selama 3 hari nya, jadi untuk bulan depan bisa gajian full tiap tanggal 1 bareng semua nya" ucap Melani kepada susi.

"Terimakasih mbak melani" jawab susi dengan bahagia.

"Sama sama, Semua silahkan istirahat dan untuk makan siang seperti biasa sudah ada yang mengantar." ucap melani.

Melani memang tadi mengumpulkan karyawan butik di saat jam istirahat, Setiap jam istirahat butik melani memang tutup selama 1 jam. Melani sangat menghargai para pekerja nya.

#Rumah melani

Saat sore hari Raka pulang kerumah melani bersama Vera , bu lasmini dan adik nya nina. Rencana Raka malam ini akan memberitahu melani soal pernikahan nya dengan Vera.

Tepat jam lima sore Raka dan keluarga nya sampai dirumah nya.

"Assalamualaikum " seru Raka dari luar

"Waalaikumsalam, Mas sudah pulang " Jawab melani tergopoh gopoh dari arah dapur.

Degh

Melani kaget dengan kedatangan Raka beserta Vera dan ibu mertuanya. Melani melirik dua koper yang berada di samping Vera.

"Mas ada apa ini, kok ada koper segala? Ibu mau menginap ya, kenapa gak bilang si mas ? Jadi aku bisa siapkan keperluan ibu?" Tanya melani dengan heran.

"Nanti Mas jelaskan Ma. Apakah kamu sudah selesai memasak nya?" Tanya Raka mengalihkan pembicaraan.

"Ya sudah kamu teruskan dulu memasaknya Mas mau mandi, Oh iya Bu ajak Vera dikamar tamu biar dia istirahat pasti dia juga capek habis pulang kerja langsung kesini" Ucap Raka dengan tenang nya .

Banyak pertanyaan yang ingin Melani tanyakan , tapi dia mengurungkan niat nya. Dia memilih melanjutkan memasak nya, biar nanti setelah makan malam dia akan membicarakan kejadian sore ini dengan suami nya Raka.

Makan malam pun tiba , di meja makan sudah banyak tertata menu yang banyak. Ada Sop daging, semur ayam , cumi asam manis dan tumis brokoli bakso, serta perkedel kentang. Setiap hari Melani memang memasak menu yang banyak macam, karena Raka memang mau nya makan dengan menu macam macam tentunya harus ada daging

"Wahhh... Kalau menu setiap hari seperti ini bisa cepat gemuk aku tinggal disini" Ucap Vera dengan senang nya.

"Maksud nya ? kamu mau tinggal disini?" tanya melani dengan ketus.

Vera hanya diam dan melirik ke arah Raka. Raka pun hanya bisa diam.

"Kita makan dulu Ver, kamu harus makan yang banyak biar sehat " Ucap Bu Lasmini sembari mengambilkan Vera makanan dan mengisi piring Vera.

Kami semua makan dalam diam, banyak sekali pertanyaan dalam kepala ku. Sehingga nafsu makan ku pun hilang.

Setelah selesai makan malam, mereka semua duduk di ruang keluarga sambil menonton Tv dan bercanda. Tak ada satu pun dari mereka yang ingin membantu melani untuk membereskan meja makan.

Melani membereskan semuanya sendiri.

Melani juga membuatkan mereka teh dan menyiapkan cemilan untuk teman nonton Tv dan mengobrol.

"Ini teh dan cemilan nya untuk teman nonton Tv" ucap melani sambil meletak kan nampan isi teh dan cemilan di meja.

"Cocok banget kamu jadi pembantu Mel" seru bu Lasmini sambil melirik melani.

"Pekerjaan seperti itu memang cocok untuk kak melani" tambah Nina dengan sombong nya.

Melani hanya diam, dia tidak mau berdebat dengan mertua dan ipar nya. Mana dia melihat suami nya hanya diam membisu.

"Mel , duduk sini ada yang ingin kami sampaikan kepada mu!" seru ibu Lasmini.

"Ada apa bu?" Tanya melani sambil duduk di seberang mertuanya.

"Raka, kamu yang bicara!" ucap bu Lasmini dengan tegas.

Huuufffttt

Raka terlihat membuang nafas dengan berat.

"Ma, mulai malam ini Vera akan tinggal dengan kita " Ucap Raka dengan serius tanpa ada rasa penyesalan.

"Maksut nya apa mas? kenapa harus tinggal dengan kita , apa kata tetangga nanti mas?" Melani bertanya secara beruntun.

"Karena Vera sekarang tanggung jawab ku Ma" jawab Raka.

"Kenapa harus mas menanggung Vera? ada apa ini mas?" tanya melani semakin bingung.

"Karena vera juga istriku " Jawab Raka tegas.

Degh

Melani diam mematung setelah mendengar ucapan dari Raka. Melani berharap dia hanya salah dengar, tapi kenyataan nya benar itulah yang terjadi.

"Mas sudah dua minggu yang lalu menikah secara siri dengan Vera, Mas harap kamu bisa menerima nya. Karena kamu tak kunjung hamil, jadi mas memilih menikahi Vera" ucapan Raka bagai belati yang di tusuk kan kejantung Melani.

Melani tidak menyangka jika Suami nya yang selama ini dia cintai, suami yang selalu dia sayangi tega menghianatinya.

"Tega kamu Mas, soal anak itu urusan Allah mas !! Aku pun juga ingin punya anak, tapi Allah belum kasih kita kepercayaan, Salah apa aku mas ?!!" Melani bicara sedikit keras .

"Aku harus kuat, jangan sampai aku meneteskan air mata. " gumam melani.

"Salah mu karena kamu tidak bisa punya anak!" bentak sang ibu mertua.

"Aku bukan tidak bisa punya anak bu, tapi belum ? aku sehat bu , mas. Sudah 3 dokter aku datangi semua bilang aku sehat, atau jangan jangan mas Raka yang mandul" teriak melani.

PLLAAKK

Tamparan keras mendarat di pipi Melani, bahkan tamparan itu berasal dari tangan sang suami, Raka.

"Jaga mulut mu Melani!!" teriak Raka penuh emosi.

"Aku tak tahu setan apa yang merasuki mu mas , sehingga kamu sejahat ini " ucap melani sambil memegah pipi yang di tampar Raka.

Melani lari ke kamar nya dan menutup pintu kamar dengan sangat keras. Melani mengunci kamar dari dalam.

*****

Yukk Like, komen dan Vote

kita lanjut ya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!