NovelToon NovelToon

SISTEM KULTIVASI MODERN

P1 - Pengkhianatan

Bab 001 - 100 : 500 kata

Bab 101 - 310 : 1000 kata

Bab 001 - 100 : Permasalahan Ibukota

Bab 101 - 200 : Permasalahan Nasional

Bab 201 - 310 : Permasalahan Dunia

... ***...

Di sebuah Jurang yang paling berbahaya di Alam Dewa, terdapat beberapa orang yang sedang melakukan pertarungan, pertarungan itu sangat tidak adil karena satu orang melawan banyak orang, hingga akhirnya satu orang itu terkena banyak tusukan di berbagai bagian tubuhnya, yang menyebabkan dia kesulitan untuk bergerak.

“Jleb, Jleb, Jleb” suara pedang yang saling berhimpitan dan sama-sama ingin menyerang tubuh seorang pemuda yang tampan, “Argh” pemuda itu berteriak kesakitan karena berbagai tusukan itu, dia terlihat berusaha menahan sakit, tapi matanya menyiratkan kebencian yang sangat mendalam kepada beberapa orang yang ada di depannya itu.

“Bajingan kalian semua!” Pemuda itu memaki semua orang yang menyerangnya tadi, “Aku sudah menganggap kalian semua seperti saudara kandung, tapi kalian semua malah mengkhianatiku, apakah memang hal ini begitu penting sampai kalian melakukan pengkhianatan ini?” Pemuda itu bertanya dengan suara yang bergetar, dia tidak menyangka bahwa dia telah dikhianati oleh para saudaranya sendiri.

“Inilah akibatnya jika kamu tidak mau berbagi harta itu dengan kami, sebenarnya kami hanya ingin kamu memberikan harta itu kepada kami” salah satu dari para penyerang itu berkata dengan nada santai dan tidak merasa bersalah sama sekali.

“Dasar Dewa-Dewi sialan, kalian sungguh rakus, harta ini adalah peninggalan dari guru kita semua, kita disuruh untuk menjaganya sampai beliau kembali, kenapa kalian malah ingin mengambil dan menggunakan harta ini, apakah kalian sekarang sudah berani membantah guru kita ha?” Pemuda itu mengingatkan para saudaranya bahwa perbuatan mereka itu salah.

“Apakah kamu bodoh, guru sudah menghilang dan tidak kembali selama 1 juta tahun, mungkin sekarang guru terjebak di suatu tempat atau bahkan sudah meninggal. daripada harta yang ditinggalkan guru itu hanya menjadi rongsokan di pojokan ruangan, bukankah lebih baik kita gunakan saja, siapa tahu bisa memberikan keuntungan untuk kita semua?” Salah satu dari penyerang yang lain membantah pemuda itu.

“Kalian sudah keterlaluan sekali, bahkan sekarang kalian semua sudah berani menyumpahi guru, guru yang telah menjadikan kita memiliki semuanya sekarang, guru yang membuat kehidupan kita lebih baik, guru yang selalu memberikan yang terbaik buat kita, Aku, Fang Chen bersumpah …” pemuda bernama Fang Chen itu bersumpah.

“Aku bersumpah dengan Jiwa dan Ragaku, tidak akan aku biarkan kalian melakukan apapun yang kalian mau, aku akan menggunakan esensi kehidupanku untuk menyegelnya dan saudara-saudariku semua, aku sangat kecewa kepada kalian” selesai Fang Chen mengucapkan sumpah itu, langit bergemuruh menanggapi sumpah Fang Chen.

“Adik sudahi keras kepalamu, apa yang masih kamu harapkan guru kita yang sudah tua itu, bukankah sekarang kakek tua itu sudah juga sudah tidak ada kabar lagi, benar yang dikatakan saudara Ling bahwa kakek tua itu sudah mati, jadi berhentilah seperti itu adik” salah satu penyerang yang terlihat paling tua itu berusaha untuk mengulur waktu dan membujuk Fang Chen.

Karena jika Fang Chen sudah terlanjur menggunakan esensi kehidupannya, mereka akan kesulitan untuk melepaskan segel tersebut, mengingat tingkat kultivasi Fang Chen yang tinggi, terlebih lagi dengan gelarnya sebagai Kaisar Dewa, jika dia sudah bersumpah maka Alam Dewa pun harus menuruti.

“Aku tidak peduli, aku tidak akan pernah mengkhianati amanah guru, guru juga selalu ada di hatiku, aku benar-benar kecewa pada kalian saudara-saudariku” Fang Chen tertunduk sedih, dia juga sudah mulai menggunakan esensi kehidupannya untuk menyegel harta tersebut.

P2 - Reinkarnasi

“Sepertinya adik kita ini tidak bisa diajak kerjasama, kalau begitu apa boleh buat, kami semua akan membunuhmu dengan kejam adik, aku sudah tidak peduli lagi dengan persaudaraan kita yang kamu banggakan itu” seorang perempuan yang termasuk salah satu penyerang itu langsung membuat gerakan pembunuh untuk mengakhiri nyawa Fang Chen.

“Matilah, hyaaaaaahm….” ketiga orang itu menyerang Fang Chen dengan semua kekuatannya, mereka tidak ingin harta yang telah mereka incar selama ini malah tersegel dan membutuhkan waktu ribuan atau bahkan bisa sampai jutaan tahun untuk membukanya, jika sampai Fang Chen berhasil menyegelnya.

“Guru Ba. .Hen, maafkanlah muridmu yang tidak berbakti ini, aku hanya bisa menyegelnya sementara waktu guru, mungkin jika guru mendengarkanku dimanapun guru berada, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sudah berusaha sekuat mungkin untuk memenuhi tanggung jawabku semoga guru selalu sehat dimanapun guru berada” setelah Fang Chen berhasil menyegel harta itu, sayangnya waktu itu juga bertepatan dengan serangan ketiga orang yang menyerang menghantam tubuhnya.

“ARRRRGGGHHH” Fang Chen berteriak dengan keras, meskipun harta itu sudah berhasil tersegel, tapi dia harus mengorbankan seluruh tubuhnya untuk memastikan keberhasilan segelnya itu, saat ini, kedua tangan dan kakinya sudah putus, perutnya sebagian sudah bolong, seluruh tubuh, wajah dan anggota badan lain mengeluarkan darah yang deras.

Di akhir kesadarannya Fang Chen berteriak dengan keras, “Hong Ling Dewa Perang, Huang Gui Dewa Api, Song Ha Dewi Cahaya, jika aku diberi kesempatan reinkarnasi, akan aku balaskan dendamku saat ini pada kalian, aku harap hingga saat itu tiba kalian semua sudah bersiap-siap untuk matiiii” Fang Chen.

Ketiga orang yang mendengar Fang Chen mengucapkan itu sedikit gemetar, entah kenapa jika sampai perkataan Fang Chen itu terjadi, mereka pasti akan kewalahan untuk menghalaunya, mereka sadar diri, karena kondisi sekarang yang sampai bisa menyebabkan Fang Chen kalah dan terbunuh bukan karena mereka bertiga lebih kuat dari Fang Chen.

Tapi Fang Chen sudah terlebih dulu mereka beri racun neraka, racun yang sampai sekarang belum ada penawarnya, meskipun di Alam Dewa ini, tapi mereka menghentikan pemikiran konyol itu, mereka sekarang sedang mencari harta yang ada dalam genggaman Fang Chen tadi.

Tapi ketika salah satu dari mereka bertiga hendak menyentuh harta itu, harta itu malah retak kemudian pecah serta memunculkan cahaya putih yang sangat menyilaukan mata, cahaya itu dengan cepat menghampiri Jiwa Fang Chen dan menyatu dengannya.

Harta itu bernama ‘Sistem Kultivasi’, sebuah harta yang tidak akan ada lagi di seluruh kehidupan, memang ini adalah garta unik yang hanya bisa dimiliki oleh satu orang, dan orang yang terpilih itu adalah Fang Chen.

Setelah kematian jasad Fang Chen itu, jiwanya terbang ke sebuah tempat, selama terbang itu dia seperti mendengar suara gurunya, gurunya itu berkata “Fang Chen, aku wariskan harta ini kepadamu, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, guru tidak membatasi akan kamu gunakan untuk apa, mau kamu gunakan untuk balas dendam pun juga boleh, guru percaya padamu Fang Chen” suara itu berakhir.

***

Beijing, 01 Maret 2022

“Bajingan…”

“Hah, hah, hah …” Fang Chen terbangun dari mimpinya, mimpi yang terasa sangat nyata, tapi setelah dia berpikir sebentar dia sadar bahwa semuanya itu bukan mimpi, tapi kehidupan aslinya. Dia kemudian melihat sekelilingnya, harapannya terkabul, dia telah kembali ke masa lalu tepatnya ketika dia masih menjadi mahasiswa dan berumur 20 tahun.

P3 - Kisah Kelam

“Hahaha, aku mendapat berkah dari tuhan, aku bahkan sekarang mendapatkan kesempatan reinkarnasi, tunggu saja kalian Dewa-Dewi sialan, ketika nama Fang Chen atau Kaisar Dewa terdengar kembali di Alam Dewa, maka pada saat itu juga nyawa kalian sudah dipastikan akan musnah” Fang Chen menyumpahi para pengkhianat itu.

Setelah Fang Chen meredam emosinya itu, kemudian dia mengingat-ingat kembali tentang masa lalunya itu, dia dulu adalah seorang anak dari keluarga yang kaya, tapi semua itu harus sirna ketika ayah dan ibunya berpisah, dia hidup dengan ibunya.

Orang tua Fang Chen yang berpisah ini berawal dari teman ibunya sendiri, teman ibunya itu menjadi pelakor di dalam hubungan ibu dan ayahnya itu, padahal ibunya sendiri sudah menganggap teman itu sebagai saudara sendiri, tapi ya begitulah kehidupan, ketika kita tidak mampu mengubah dengan tangan kita, maka yang bisa kita lakukan hanya diam dan menerima takdir itu.

Yang ibunya tidak disangka adalah teman dan suaminya itu sudah ‘bermain’ dibelakang ibu Fang Chen, hingga akhirnya teman ibunya itu hamil dan menyuruh ayahnya untuk menceraikan ibunya, dia ingin menjadi nyonya utama di keluarga Fang.

Ayah Fang Chen menuruti hal itu, ibunya hanya bisa pasrah ketika suaminya itu menyodorkan surat perceraian, tapi yang paling menyayat hati ibunya adalah ketika proses perceraian itu dia sedang mengandung satu bulan.

Padahal satu hari sebelumnya itu ibu Fang Chen berhadap berita yang akan dibeberkan ke suaminya itu akan menjadi berita bahagia, tapi malah kebalikannya, dia malah mendapatkan takdir yang bahkan tidak membiarkan dia untuk bisa menerimanya sampai kematian.

Fang Chen waktu itu masih berumur 12 tahun tidak bisa berbuat apa-apa ketika ibunya dan dia diusir dari rumah keluarga Fang, dia sangat membenci ayahnya itu, bahkan saat itu dia sempat terpikir untuk membunuh ayahnya itu dengan sebuah balok kayu, tapi untungnya ibu menahannya.

Meski begitu Fang Chen tetap bertekad suatu hari nanti akan membalas semua perbuatan ayah dan pelakor itu, karena telah membuat ibunya yang sangat baik hati itu tersingkirkan dan harus menanggung beban yang sangat berat ini.

Singkat cerita, Fang Chen dan ibunya tinggal di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota Beijing, mereka berdua tinggal di sebuah rumah susun dengan biaya sewa yang murah, mereka berdua tinggal dengan cukup bahagia, Fang Chen sangat menyayangi ibunya.

Tapi lagi-lagi takdir kejam menghampiri mereka berdua, sejak perceraian dan tinggal di rumah susun itu ibu Fang Chen sering sekali sakit, beban yang ada di hati dan pikirannya berangsur membuat tubuh ibunya semakin kurus dan batuk berdarah.

Hingga puncaknya kandungan yang dirawat dengan susah payah oleh ibu Fang Chen itu mengalami keguguran, sebagai seorang ibu dan wanita, kehilangan anaknya yang telah sembilan bulan dia rawat sungguh rasa sakit yang tidak pernah diinginkan.

Sejak saat itu, ibu Fang Chen semakin sakit-sakitan, bahkan untuk duduk dari ranjang pun ibunya tidak sanggup, tapi Fang Chen sebagai anak berbakti selalu merawat ibunya dengan penuh kasih sayang, dia tidak mengeluh mengenai keadaanya sekarang, hatinya sudah mengeras.

Fang Chen setiap hari juga selalu berharap agar ibunya cepat sembuh dan bisa tersenyum seperti dulu ketika waktu dia kecil, dia selalu berharap akan hal itu. Tapi takdir seakan mengejek Fang Chen, takdir tidak membiarkan ibunya hidup untuk waktu yang lama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!