NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Berondong Kaya

Pesta lajang

Hay para Reader

Di manapun kalian berada semoga sehat selalu 🤗

Cerita ini sebuah imajinasi saja, jika ada kesamaan tempat alur atau hal lainnya. Itu murni tanpa di sengaja. Karena sebuah karya akan terinspirasi dari film atau sebuah karya orang lain.

Sebelum membaca karya ini, saya mau memberi peringatan bahwa karya ini bergenre komedi atau kata kata sedikit menyeleweng, itu semua tidak ada maksud tertentu karena ciri khas seorang penulis itu beragam warna masing-masing dan berharap di terima oleh penikmat karya. Semoga terhibur 🤗🙏

Selamat datang di TCBK.

Happy reading🥰

.....

...

..

.

Di sebuah ruangan, seorang Wanita tengah duduk didepan meja rias. Riasan ringan dan sederhana semakin menambah kecantikan alami wanita itu.

Wajah yang cantik, kulitnya yang putih mulus tak miliki kekurangan sedikit pun. Nyamuk saja terpeleset jika hinggap di atas permukaan kulit yang licin nan kinclong.

Kecantikan alami wanita ini membuat wanita lain iri melihatnya, apa lagi para lelaki tergila-gila kepadanya.

Setelah wajahnya selesai dirias, lantas ia digiring mengganti baju guna menyempurnakan penampilannya.

“Oh Ayam ku sayang! kau begitu cantik." Puji seroang wanita tambun yang tengah memoles wajah gadis itu.

“Aya Ma ada spasi di tengah antara A dengan M Mary Gabine!” Aya MA meralat ucapan si asisten sekaligus sahabatnya.

“Baiklah, Aya MA ku sayang! Apa kau yakin menghadiri pesta lajang mu tanpa diriku ini?” kuatir wanita itu jika bosnya pergi ke tempat ramai sendirian.

“Tidak apa-apa Mary, kan ada Hendry yang akan menemaniku di pesta lajang kami! Lagian ini adalah hari terkahir aku menyandang status lajang." Ucap gadis itu dengan kedua sudut bibirnya yang terangkat. Untuk pertama kalinya ia tersenyum setelah gadis itu mengalami kebutaan serta kaki indahnya pincang.

...----------------...

“Sayang! Bolehkah aku menanyakan pertanyaan ini satu kali lagi ... Aku janji tidak akan bertanya kepadamu lagi. Apakah tekat mu sudah bulat untuk menikahi Hendry Salamone itu?" Tanya Mary.

“Mary dengarkan aku! Pria yang bertahan ketika pasangannya tak lagi sempurna adalah pria yang tulus mencintai. Aku sangat mencintai Handry, dulu sebelum kejadian itu aku susah menerimanya ... tetapi ketika ia menjadi mataku ketika aku gelap maka di sanalah aku yakin jika Hendry mencintaiku apa adanya!” Gadis itu lalu terdiam meratapi nasibnya yang malang.

Tok ... Tok ...Tok pintu kamar Aya MA diketuk.

“Hendry datang!” Aya Ma berdiri sambil meraba meja riasnya.

“Ambillah tongkatmu! Ahh, maafkan aku honey. Aku tak bermaksud mengingatkan mu tentang lukamu yang terdalam," sesal Mary.

"Pergilah bersenang-senang, dan ingat ... kau tak boleh menyentuh minuman keras setetes pun. Jika Nenekku tak berbuat ulah aku akan ikut dengan mu!” ujar Mary kepada bosnya itu.

“Urus saja Nenek, jangan marahi dia Mar. Mungkin beliau merindukan Kakek yang telah tiada, maka dari itu kerjaannya terus minggat suaminya.” Gadis itu menasehati Mary.

“Baiklah ... baiklah,” jawab Mary, perlahan ia menuntun Aya MA keluar dari kamar.

Di kamar seorang pria tampan yang ketampanannya cukup di bilang lumayan, bolehkah kita anggap ukur ketampanan seorang Hendry Salamone ini tingkat Kecamatan.

Mata Hendry tak berkedip melihat calon istrinya yang cantik paripurna, “Cantik banget tapi sayang buta dan pincang,” batin Hendry.

“Sudah siap tuan putri?” Tanya Hendry sambil mengulurkan tangan kepada calon istrinya.

Mary mengalungkan tangan itu ke lengan Hendry, “Jaga dia baik-baik, jika ada yang lecet padanya ... maka kau habis di tanganku,” ujar Mary yang memang dari awal tak menyukai pria itu.

“Baik, Ayo sayang!” ucap Hendry dengan lembut dan penuh cinta kasih.

Pasangan calon suami istri itu pergi kesebuah club' yang terletak di tengah kota, yang mana tempat itu sudah di boking oleh pasangan tersebut.

...----------------...

Jep ... Ajeb ... Ajeb ... Ajeb...

Suara musik disko yang menggetarkan kepala hingga kaki, meresap kedalam dalam. Dan membuat orang yang sakit gigi nyut-nyutan, yang punya sakit jantung langsung Anfal.

Riuh Pasangan menari melenggang lenggok seperti cacing kepanasan. Aroma khas minuman keras yang memabukkan itu tercium di Indra penciuman Aya MA.

Kedatangan sepasang calon suami istri itu disambut kesenyapan agar para tamu memperhatikan orang yang merayakan pesta.

“Halo tuan Hendry. Selamat atas pernikahan kalian,” sapa seorang pria yang merupakan partner bisnis Hendry.

“Halo tuan Samson! Selamat datang, semoga anda menikmati pestanya,” Jawab Hendry menjabat tangan rekan bisnisnya.

“Halo Nona Aya MA. Lama kita tak berjumpa. Selamat atas pernikahan kalian!” pria itu mengulurkan tangannya kepada gadis itu.

Karena di sini si Aya MA kagak bisa melihat, ia hanya terdiam, “Oh maaf saya lupa jika anda saat ini buta Nona!” ujar si Samson.

“Tidak apa-apa tuan! Maafkan saya juga dan terimakasih,” ucap Aya MA menundukkan kepalanya untuk menghormati tamunya, tangannya terkepal di samping gaun yang ia kenakan. Ia sedih dengan apa yang menimpa dirinya.

“Istrimu sangat cantik tuan! Anda beruntung mendapatkan wanita secantik dirinya, tetapi jika di masa mendatang bolehlah saya memilikinya satu malam saja. Bukanya kita sering menjadi partner yang sama di segala bidang,” bisik si Samson. Dan Hendry langsung mengacungkan jempol menyetujui permintaan pria itu.

Tangan Aya MA semakin terkepal, kuku-kukunya yang indah menusuk kulitnya yang selembut kapas, jika ini bukan malam yang spesial untuknya sudah ia pukul pria hidung belang itu menggunakan tongkatnya.

Didalam benaknya ia berkata, ‘Kenapa calon suaminya hanya diam??’ tetapi Aya MA mencoba untuk bersabar.

...----------------...

Langkah demi langkah Hendry menuntun Gadis Buta nan berkaki cacat itu.

“Sayang, kau tunggulah disini. Aku akan menemui rekan bisnisku. Lihatlah di sampingmu ada Margarine!” ucap pria itu.

Aya MA yang mendengar nama sahabatnya ia sungguh bahagia, Margarine yang datang menjadi Sahabatnya setelah ia buta membuat hari hari Aya MA tidak lagi sendiri. Karena wanita itu sering datang kerumahnya menemani dirinya.

“Rin kau kah itu?” tanya Aya MA.

“Ya ini aku! Kau apa kabar Aya?” Wanita itu langsung memeluk tubuh Aya MA dengan erat layaknya sabahat lama tak jumpa.

“Aku baik-baik saja. Kau tak pernah ada kabar!” ujar Aya MA kepada sahabatnya itu.

“Maaf job ku banyak banget, apalagi fashion week sebentar lagi akan di gelar,” ucap Wanita anggun itu.

“Selamat!” ucap Aya MA bernada sedih, ia seakan memiliki luka terdalam jika mengingat panggung besar itu.

“Halo, Nona Rine!” sapa seorang wanita.

“Hay nona Soka SI dan nona Muna Fika,” sapa Rine.

“Wah anda sungguh model papan atas yang tidak sombong dan ramah sekali, padahal kita hanya berjumpa sekali. Memang pantas menjadi model nomer satu 7 bulan lagi,” puji mereka.

“Oh kalian terlalu memuji ku. Aku belum sesukses kak Aya MA,” ujar Rine nada bahasa begitu lemah lembut.

“Aya MA siapa?” tanya Soka Si.

“Kalian lupa jika di dunia modeling ada seorang Anggelina Aya MA yang mampu berdiri di posisi pertama selama 5 tahun,” ucap Rine melihat kearah Aya MA.

“Oh model yang paling mengenaskan itu bukan? Setelah Mendapatkan penghargaan ia harus mengubur kejayaan yang baru ia raih 1 jam lamanya,” ujar Soka Si.

“Hus ... Lihat orangnya ada di depan kita! Jika itu kebenaran jangan kencang-kencang, berpikir kemanusiaan sedikit kenapa sih!" Bisik temannya.

"Halo Nona Aya MA, kenalkan nama saya Muna Fika, maafkan temanan saya yang suka ceplas-ceplos, mari bersulang Nona,” sambung wanita itu kepada Aya Ma.

Tanpa sepengetahuan Aya Ma Rine menukar minumannya dengan gelas yang ia pegang.

Ceting ... Bunyi gelas bertabrakan. Dua wanita itu bersulang.

Ketika cairan itu memasuki tenggorakan Aya MA ia kaget, “Apa yang aku minum ini? Siapa yang menukar gelas ku?” Batin Aya MA.

Jika ia menyemburkan minumannya maka ia di bilang tidak sopan, terpaksa ia menegak alkohol itu hingga tandas.

3 menit kemudian. Kepala Aya MA seakan berputar putar karena pusing, ia mulai mabuk.

“Memang benar kok apa yang aku katakan jika Aya MA itu seorang mantan model yang mengenaskan,” Bisik si Soka Si.

“Tuan Hendry itu kasian, seumur hidupnya melayani wanita buta. Karena jika istrinya buta yang jelas hanya tuan Hendri saja bergerak sedangankan istrinya hanya gaya batu.” Bisik si A.

“Ya ialah, memangnya apa yang akan di lakukan oleh wanita buta selain menerima uluran dari orang lain,” dijawab oleh si B bergosip.

“Kau bener wanita buta itu mana bisa melayani kebutuhan suaminya, jika disuruh memasak pasti ia tak bisa, sungguh wanita tak berguna yang beruntung di nikahi seorang CEO A.P.E.S Entertainment,” Si C juga ikut bergosip.

Bisik bisik terdengar jelas di telinga Aya MA karena musik di clubs malam itu mulai senyap.

Karena sudak tak mampu mendengar orang mencemooh kekurangan dirinya, ia mengambil tongkatnya lalu bangun dan melangkah untuk menjauh dari tempat itu.

Baru satu langkah iba-tiba saja Aya Ma tersandung karena dihalangi oleh sebuah kaki, dan membuat tubuh wanita cacat itu jatuh.

Prang .... Seketika minuman keras yang tersusun rapi di atas meja diperuntukan untuk para tamu berserakan.

...

....

Hahahaha .... Hahahaha .... Semua orang tertawa tak satupun orang yang menolong wanita itu.

^^^~to be continued^^^

Penghianatan

...💋Happy Reading..‼️...

...❤️~≈~≈~≈~≈~≈~≈~≈~≈~≈~≈~≈~≈~❤️...

...~≈TBK Story≈~...

Seorang wanita tertidur dengan resah, keringat sebesar biji jagung bercucuran dari keningnya, bibirnya meracau seakan ia tengah ketakutan, mimpi buruk menghantui tidur gadis cantik yang sedang mengenakan piyama panjang bermotif Pukimon itu.

Didalam mimpinya,

“Dimana kah aku saat ini? Kenapa aku bisa melihat dan kakiku bisa berjalan dengan sempurna?” tanya gadis yang berusia 25 tahun itu dalam hati.

Gadis itu mendengar suara ramai sorakan, serta tepukan tangan yang menggema. Gadis itu menjadi penasaran, perlahan kakinya melangkah mendekati pintu dimana suara itu berasal.

Ceklek. Pintu di buka.

Tubuh gadis itu membeku, air matanya luruh seketika. Dia melihat pentas megah 3 tahun yang lalu sebelum dia mengalami tragedi yang telah merubah hidup seorang Angelina Aya MA, sang model peraih piala emas.

Dia melihat dirinya tengah menggunakan gaun yang sama yang ia kenakan di pesta 3 tahun yang lalu, duduk di kursi nomer 4 di barisan nomer dua dari depan.

Suara MC di atas panggung membuat jantung Aya MA luluh lantah, ia semakin yakin jika ia saat ini berada di tempat yang sama, tempat dimana terjadi tragedi 3 tahun yang lalu.

“Tolong! Siapapun disana, tolong aku! Aku tak ingin berada di tempat ini, bukan tempat ini yang ingin kulihat!” jerit gadis itu.Tetapi semua orang seakan tuli dan tidak melihat dirinya. Dia menyentuh tubuhnya yang tengah tersenyum, tetapi hasilnya nihil karena tubuh yang disentuh nya seakan tembus pandang.

Suara ke dua MC di panggung itu yang dengan penampilan nya cetar membahana di depan podium mengumumkan, yang mana terdengar jelas di telinga gadis itu. Dia seakan dipaksa untuk melihat dan mendengar ulang kejadian 3 tahun yang lalu.

Lampu ber kelap kelip dan diiringi musik retro yang diputar sebagai alunan lagu agar suasana terkesan menegangkan, membuat hati Aya MA semakin tercabik-cabik.

“Selamat malam pemirsa, perkenalkan Nama saya Rosmala sintingan.”

Kemudian pembawa acara yang satu lagi menarik Micropone dan berkata, “Saya Royal jeli. Kami dipercaya untuk mengumumkan the best world super model tahun 2018, yang mana jatuh kepada...." (Gadis itu menutup telinganya)

Jreng ... Jeng ... Jeng ...,

“Selamat kepada ...,”

Jreng ... Jeng ... Jeng ...,

“Angelina Aya MA, Model dengan prestasi gemilang selama 5 tahun berturut-turut dengan penghargaan kaki terindah tahun ini, menjadi model nomer 1 di Asia.” Teriak ke dua MC itu bersamaan.

Plok ... Plok ... Plok ... Suara tepuk tangan bergemuruh.

Aya melangkah dengan gerak kakinya yang indah menuju podium, dengan diiringi oleh lampu yang menyoroti wajah gadis 22 tahun itu, di mana gadis itu memiliki wajah cantik paripurna itu. Senyum merekah menghiasai bibir gadis itu tak pudar, semakin menambahkan kecantikan yang hakiki.

“Aku mohon! jangan naik keatas panggung itu!” Ia mengejar dirinya sendiri hingga keatas panggung.

“Saya dengan tulus berterimakasih kepada pihak yang telah memberi saya kepercayaan, yaitu sebuah penghargaan yang begitu besar ini. Sejujurnya ini terasa seperti mimpi kalau saya bisa sampai di tahap ini, saya ucapakan terimakasih kepada seluruh tim yang sudah mendukung saya hingga saat ini, piala yang ada di tangan saya tak lain dan tak bukan berkat dukungan kalian semua. Terimakasih.” ujar Aya Ma sambil mengangkat piala emas itu di depan kamera.

Tiba-tiba Piala yang Aya Ma pegang berubah menjadi botol jamu Temu lawak, lalu Pyarrr ... Botol itu langsung pecah, dan pecahan kaca itu langsung mengenai tubuh Aya Ma asli.

Bersamaan itu tubuh Aya Ma seakan melayang, lalu seperti di hempaskan ke suatu tempat di mana saat ini ia berada di sebuah Mobil LAMBORGINI berwarna merah melaju dengan kecepatan tinggi.

BUK ... Gerabak ... Gerabak... Bruk .... Duar ... Mobil mewah itu langsung terguling, menabrak truk tronton yang berada didepan. Beruntung wanita itu terhempas keluar, jika tidak ia akan tewas bersama ledakan dahsyat mobil mewah itu.

Pecahan kaca melukai mata serta tubuh indahnya, gaun putih berubah menjadi wana merah darah.

Brrruuuuuk ... Tubuh Aya MA jatuh ke lantai, membuat mimpi mengerikan itu terhenti.

“Terimakasih Tuhan, kau membangunkan ku dari mimpi buruk itu, meski pinggang ku harus encok. Kenapa aku bisa memimpikan kejadian 3 tahun lalu, dan ini terasa nyata, mungkin karena mabuk dan kejadian di pesta lajang aku, aku jadi teringat tentang dunia permodelan," ujar gadis itu bersyukur, walaupun harus ber susah payah ia bangun dan kembali berbaring di atas ranjangnya.

Setelah mimipi itu, mata gadis itu terpejam, tetapi pikirannya tengah mengembara mengingat semua kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya 3 tahun yang lalu.

Dimana ia adalah seorang model peraih penghargaan bergengsi yang tidak beruntung. karena satu jam setelah meraih penghargaan yang diimpikan oleh semua model dalam negeri, ia harus mengubur kesuksesan serta karirnya yang gemilang di usianya 22 tahun itu. Akibat kecelakaan tragis itu akhirnya membuat dia harus kehilangan penglihatan dan kecacatan pada kaki indahnya.

Ceklek.. Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka.

“Wah ada yang membuka pintu kamarku! Sepertinya Hendry mau ngecek keadaan ku yang tidak sadar tadi. Eneng jadi baper bang! Kira kira mulutku bau jigong atau bau parfum ya? Siapa tau si Abang mau mencium bibirku yang sekseh di saat aku tertidur seperti di Novel-Novel!” Batin Aya MA.

Pintu terbuka, terdengar langkah dua pasang kaki memasuki kamar itu tergesa gesa.

“Kaki yang masuk jumlahnya ada empat kaki, apa Sapi tetangga ikut masuk kedalam rumah atau malah babi ngepet yang mau mencuri karena banyak hadiah pernikahan dirumah ku ini?” Batin gadis itu. Ia berniat bangun, tetapi dia kembali mengurungkan kembali niatnya, ketika mendengar suara yang sangat ia kenal.

“Sayang kenapa harus disini?” tanya Hendry tunangan Aya Ma.

“Aku ingin melakukan didepannya bebi!” ucap seorang wanita dengan suara yang di buat seseksi mungkin. Aya Ma dengan mudah mengenali suara yang tak asing di telinganya itu.

Dalam hati Aya Ma berkata, “Suara ini adalah suara Margarin Demita?”

“Disini hanya ada tempat tidur saja! Tak ada kursi karena Aya MA buta dan pincang, ruangan sengaja dikosongkan, agar tak ada benda benda yang akan tertabrak olehnya, kalau tengah malam ia ingin ke kamar mandi!” ucap Hendry.

“Siapa bilang aku mau main di sofa, aku mau main di atas kasur itu, dimana calon istri mu itu tidur!” Wanita itu menunjuk ranjang king Size milik Aya Ma.

“Sayang! Bagaimana jika wanita itu terbangun? Bisa gawat kalau kita ketahuan sedang kuda-kudaan di sampingnya?” bisik Hendri.

“Bukankah kita sering memilih tempat ekstrim ketika bercinta, mari kita berikan alunan Nina Bobo untuk calon istrimu itu! Aku sudah bersedia menjadi simpanan mu, masak kau tak mau menghibur ku dengan kenangan yang membara sih!” rayu si wanita.

“Ok ...apapun untukmu Honey!” jawab Hendry akhirnya terpancing dan langsung mengangkat tubuh kekasihnya keatas ranjang king Size milik Aya Ma.

Duar ... Kretek ... Kretek ... Jantung Aya Ma seakan mau meledek, mengetahui penghianatan dan kenyataan pahit yang sudah menimpa dirinya.

...----------------...

Aya MA seakan tersambar petir Mendengarkan sepasang penghianat dengan tak tau malunya bercumbu di samping dirinya, di kasur yang selama ini menjadi tempat ternyaman bagi seorang Aya MA mengistirahatkan tubuhnya dari kepenatan dunia yang nestapa.

Saat ini ranjang itu seakan seperti di taburi beling yang menusuk dirinya hingga hancur tak tersisa. Kemarahan hati Aya Ma Mulai mendidih.

“Rine jangan terlalu bergoyang ... Aahhhhh ... Si buta ini hanya tertidur bagaimana jika guncangan kita membuat nya terbangun? Oohhhh, kau nakal Beby ...,” Desahhhhh pria itu, desakan itu seperti jarum yang menusuk telinga Aya Ma.

“Ahhhh .... Apakah kau takut tunangan mu bangun? Kau akan menikah besok,” Rine Merespon dengan nada jengkel, “Kamu akan menikah besok, Kenapa kau tak memberikan dirimu pada diriku seutuhnya malam ini, besok aku akan menyandang status Pelakor dan kau harus memberikan kompensasi tubuhmu malam ini?!” Wanita itu berada di atas tubuh prianya mengehentikan aktifitasnya.

“Sayang, kau sungguh pembuat onar, jika kau ingin gempa ranjang yang dahsyat aku akan memberikannya padamu! Tetapi di kamar kita,” si pria tersenyum menggoda.

“Tidak aku ingin melakukannya disini! Didepan istrimu ini, aku heran kenapa sih kau menikahinya! Bukanya dia hanya seonggok sampah yang hanya akan menyulitkan mu di masa depan!” Rine dengan sigap membuka baju Hendry sambil berciuman.

“Tenang sayang! Aku menikahi wanita ini untuk kemakmuran hidup kita di masa depan. Meski dia cacat tapi latar belakang keluarganya membuat ku semakin sukses kedepannya. Dan aku memiliki tujuan lain dari dirinya sehingga aku menikahi wanita ini. Sungguh bagus bukan sayang dia buta tak tahu apa yang kita lakukan hingga air hayatnya nanti.” bisik pria itu di telinga kekasihnya.

Handry Salmone adalah pria 30 tahun yang hanya memiliki latar belakang keluarga biasa biasa wajahnya tampan tapi masih standar Kecamatan.

Sedangkan Margarine demita adalah model baru pada saat Aya Ma masih di puncaknya, entah apa yang terjadi ketika Aya Ma sang model superstar jatuh, job modeling milik Aya Ma jatuh kepada Rine sang modeling baru, dan wanita itu berdiri di publik dengan julukan Kecantikan murni sang Dewi dan wanita ini mendekati Aya MA ketika wanita itu buta dan menjadi sahabat yang menolong ketika wanita itu kesusahan.

Aya MA berusaha menahan tangisannya agar ia tak meraung-raung, akan tetapi ia tak bisa menahannya air mata mengalir dari kelompok matanya. Siapa sangka Pria yang akan ia nikahi besok tega berselingkuh di sampingnya tepat di atas ranjangnya dan memiliki tujuan tidak baik kepada dirinya.

Suara kecupan dan lenguhan dari sepasang kekasih itu terdengar jelas di telinga Aya Ma. Seakan pertanda bom yang siap kapan akan meledak.

Suara percintaan yang sudah dimulai seakan menguliti kulit Aya Ma hingga tak tersisa. Jiwanya yang nestapa seakan di cabut seketika dari raganya.

Dunia Aya Ma hancur luluh lantah hingga tak tersisa, ia sudah tak tahan ketika pasangan itu hampir puncak nirwana dengan sekuat tenaga Aya Ma membalikkan tubuhnya lalu menendang sepasang penghianat hingga jatuh.

Buk.

Pasangan itu kaget dan merasakan dihempaskan dari atas nirwana langsung kedalam neraka terdalam.

“Brengsek!” maki Handry ketika pisang masnya langsung berubah menjadi cacing keremi.

Sedangkan wajah Rin langsung pucat karena kaget atas tendangan si Madun yang ia rasakan, bagaimana tidak karena pada saat itu ia berada di posisi women Toktok dimana ia mengambil kendali.

Aya MA menendang dirinya yang di atas, otomatis yang di bawah juga ikut berguling karena mereka melebur menjadi satu.

Entah kekuatan dari mana wanita buta itu dapatkan, seakan kaki kanan wanita buta itu memiliki jurus bela diri yang hebat, yang mampu menggulingkan musuhnya dengan sekali tendangan.

Dalam hati Aya MA berkata, “Rasakan tendangan dari si buta dari gua hantu! Hanya tendangan dari satu kakiku yang tidak cacat kalian sudah jatuh, bagaimana jika kakiku ini normal,” Batin Aya MA.

Hendry kaget Karena, jantungnya seakan melompat, ketakutan menggerogoti jiwanya, misi dari kakaknya akan hancur jika Aya MA mengetahui jika dirinya tengah bermain Api.

“Aya Ma! Sayang” panggil Hendry mengguncang pelan tubuh Aya MA.

Air mata Aya Ma terlihat oleh Hendry, “Apakah Aya MA mimpi buruk tetang tiga tahun yang lalu ya?” tanya Hendry dalam hati.

Selama ini Hendry tidak pernah tidur dengan Aya MA karena Mary Manager Aya MA berkata jika tidur dengan Aya MA maka siap-siap lah terkena samsak dari gadis cacat itu.

“Sepertinya ia mendengar kegiatan panas kita sayang!” bisik Rine pada kekasihnya itu.

“Tidak Rine, Aku berhubungan dengannya sudah Lima tahun dan aku tau jika ia meminum alkohol ia langsung tak sadarkan diri. Aku pernah sekali berniat tidur di kamar ini tetapi aku sudah terkena tonjokan dari wanita yang setiap malam mimpi buruk tetang kecelakaan yang menimpanya! Itu juga aku di beritahu oleh si Mary Gabine asistennya, katanya setiap malam ia akan mengigau dan menendang, lihatlah kasur ini besar karena si Mary itu takut bosnya jatuh ketika malam.” Pria itu mengelus pipi sang kekasih lalu menciumnya dengan penuh sensual.

Karena dulu juga Hendri pernah mau mengambil kesempatan dalam kesempitan kepada gadis cacat itu tetapi yang ada ia terkena tinju mentah akibat mengusik tidur Aya MA.

“Lanjut yuk! Bukankah bak mandi adalah tempat kesukaanmu?” bisik si pria yang sudah mode On.

“Baiklah kau masuklah dulu dan isi bak mandinya...” Rine mendorong halus dada pria itu agar keluar dari kamar.

Setelah pria itu keluar dari ruangan tersebut, dia berjalan menuju ranjang dimana Aya Ma berbaring. Sambil bersandar tersenyum dingin, dia berbisik, “Angelina Aya MA aku tak akan membiarkan kamu dengan Handry menandatangani kertas pernikahan mu besok. Aku hamil, dan dia adalah milikku. Bermimpi lah menjadi pengantin besok pagi, karena kau tak akan pernah merasakan pernikahan itu seperti apa!.”

“Aku ingin lihat besok kau jadi menikah atau aku yang berhasil menahan Hendry di pelukan ku!.”

“Orang-orang bersimpati kepadamu karena kau menjadi manusia paling menyedihkan sepanjang masa, dan sediakan kotak kecil agar kau mendapatkan santunan sebagai tuna wisma.”lalu wanita itu meninggalkan kamar itu untuk menyusul sang kekasih kekamar dimana mereka selalu memadu kasih.

Aya MA mengencangkan kepalan tangannya Emosi yang ia tahan agar tak menimbulkan suara, ia sangat benci dengan dirinya karena lemah. kejadian semalam ini sangatlah melukai jiwa dan raganya.

“Besok aku akan menikah dan menadatangani surat pernikahan dengan atau tanpa Hendry sekalipun, siapapun aku akan nikahi besok meski itu orang gila. Aku Angelina Aya MA akan melangsungkan pernikahan ku!”

^^^~To be continued^^^

Pertemuan tak sengaja.

Hay para Reader

Di manapun kalian berada semoga sehat selalu🤗

Selamat datang di TCBK.

Happy reading🥰

......

.....

...

..

.

~02:00 dini hari.

seorang wanita tengah berjalan menggunakan tongkat meniggalkan rumah dengan segala keterbatasannya.

Bagaimana dengan perasaannya?

Jangan di tanya lagi, yang jelas perasaan wanita itu hancur tak tersisa. Suara petir menyambar tak membuat gadis itu gentar untuk melangkahkan kaki pincangnya menjauh dari rumah. Tak berselang lama hujan besar menerpa bumi membasahi tubuh si Wanita yang sedang berjalan tak tentu arah.

Tangis kepedihan melebur menjadi satu dengan derasnya air hujan, seakan bumi ikut menangis nan terluka , beberapa kali tubuh wanita itu terjatuh kedalam kubangan air karena kakinya yang cacat tersandung bebatuan serta kubangan di tengah jalan.

Akan tetapi wanita itu tetap bangun dan berjalan melawan derasnya hujan dalam keterbatasannya. Darah segar dari lutut serta tangannya sudah tak terasa.

Di setiap langkahnya, Bayangan bayangan akan masa masa sulit yang ia hadapi terputar seperti kaset nyata di benaknya.

Hinaan yang mendalam membuatnya sadar selama ini perundungan yang ia alami adalah kontroversi dari seseorang tak lupa hinaan yang selama ini ia terima terdengar jelas di telinganya seakan semua terulang menyakiti batinya.

“Lihat itu si model cacat, kasian sekali hidupnya! Apa tuan Hendry tidak sakit telinganya mendengar suara tongkat dan suara kaki pincangnya itu setiap harinya.”

“Jika aku tak memiliki misi yang di berikan oleh keluargaku, aku tak akan menikahi wanita cacat ini, sayang. Cintaku hanya untuk mu!” ucapan Hendry tadi masih jelas di telinga Aya MA.

“Kau tak lihat Meski ia buta tapi wajahnya cantik dan kau tak mampu menyaingi seorang super model yang memiliki penghargaan yang kaki terindah selama lima tahun berturut-turut. Tapi sayang kaki indahnya sekarang menjadi pincang, sehingga aku gemas ingin menjegal langkahnya itu!” ucap orang lain.

“wajah cantiknya dan semua yang ia punya hanyalah menjadi barang tak berharga. Hanya orang bodoh saja yang mau hidup dengan wanita itu, mending jelek seperti diriku, tapi aku pandai memuaskan pasangan dan memberikan makanan yang enak dengan hasil jerih payah ku di dapur.” ejek wanita lain.

“Apa dimalam pengantin ia bisa memuaskan suaminya?” tanya orang dramatis.

Hahahahahahaha ... Hahahahahaha ...

Gelak tawa dari kaum sosialita itu terasa menusuk jiwanya. (Aya MA menutup telinganya)

Tetapi derasnya hujan tak mampu membuat perkataan orang-orang yang selama ini menyakitinya itu lenyap, malahan suara semakin bertambah ketika salah seorang tamu memuji rivalnya.

“Saat ini calon super star kita adalah Margarine Demita yang selama tiga tahun ini menggantikan ketenaran si model cacat.” ucap seorang lagi.

“Ia Rine adalah model yang sudah ditakdirkan oleh Dewi, jiwanya yang polos dan ramah kepada kita para juniornya, wanita ini hanya sampah” ucap wanita yang mengejek pertama.

Aaaaaaaaahhhhhhhhh ... Diaaaammmmm.... Diiiiiiaaaaaamm...,

Jerit gadis itu, tangannya tak henti-henti memukuli dadanya yang sesak, jeritan menyayat hati gadis itu mengundang perhatian seorang pemuda yang berteduh di sebuah pondok kecil tempat istirahat para pejalan kaki jika lelah.

Dalam hati Aya MA berkata.

Tuhan apakah aku tak pantas bahagia?

Apakah gadis seperti ku ini hanya ditakdirkan merasakan kepedihan karena ditipu oleh kegelapan.

Aku rapuh, aku tak mampu untuk bertahan kali ini! Apa kah ada cinta yang sesungguhnya disunia ini

Cinta? ...

Malam ini hatiku mati akan cinta. Cinta yang tulus seperti yang aku rasakan selama dunia ini gelap hanya kepalsuan semata yang ingin memanfaatkan ku karena ketidak mampuan hamba mu ini.

Jiwaku seakan sirna diterpa badai hingga menenggelamkan hidupku. ******* sepasang penghianat menjadi alunan musik yang meluluh lantakkan jiwa ku.

Disini aku sadar, betapa aku tak di inginkan, betapa aku hanya di anggap seperti sampah, pernikahan hanya sebagai kedok belaka.

Hahahaha ... Aku sungguh bodoh. Gadis itu menangis dan tertawa memukul dadanya, kakinya mendekati pagar pembatas jembatan, lalu melampiaskan kekesalannya pada si pagar.

“Astaga, Ada yang mau bunuh diri!” ujar pemuda Tampan berusia 18 tahun yang sedang termenung di tempat itu, ia tanpa sengaja mendengarkan isi hati dan pikiran wanita yang menjerit menggoyangkan pagar pembatas jembatan itu.

Memang hujan sedang lebat, tetapi kemampuan membaca pikiran manusia yang diturunkan oleh ibu si pira membuat pria itu memiliki keistimewaan bisa mendengar apa yang di pikirkan manusia biasa.

Karena ia adalah seorang pria yang tak bisa membiarkan ada manusia mati sia sia di depan matanya, dengan gagah berani pria itu membuka payungnya lalu menghampiri sang gadis yang jiwanya terluka.

...----------------...

Langkah demi langkah kaki pria itu mendengar kepedihan dari wanita tersebut, entah mengapa rasa simpati dan empati membawa sang pemuda semakin mendekati wanita yang menangis layaknya anak kecil.

“Hem ... Nona kau ingin bunuh diri disini? Aku sarankan jika ingin bunuh diri jangan disini, karena tarifnya mahal. Sekali melompat jika anda mati anda disuruh bayar 100 juta, jika anda masih hidup hanya ditarif 75 juta!” ucap pria itu dengan suara datarnya.

“Sudah naik rupanya. Tarif untuk bunuh diri di tempat ini dulu tak semahal itu, sekali mati hanya membayar 10 juta saja.” jawab Aya MA.

“Apa anda buta? Jika mau bunuh diri lihat dulu plang itu.” Teriak pria itu, tangannya menunjuk plang udang-udang bunuh diri di tempat itu.

Sebuah papan besar yang di pasang di atas jempata dalam ketinggian 50 KM dari bawah.

“Ia aku buta dan cacat! Setiap orang melihatku akan meledekku dan menertawakan ketidak kemampuan ku ini,” jawab Aya MA dengan nada sedih yang mendalam.

Deg ...

Ucapan Aya MA membuat hati pria yang berusia 18 tahun itu tercubit dan merasakan perasaan bersalah telah mengatai wanita itu buta.

Payung di tangan pria itu lepas terbawa angin malam yang begitu kencang.

“Tuan Apakah kau pak malaikat yang mencatat orang-orang yang bunuh diri ditempat ini?” tanya Aya MA.

Aya MA langsung terduduk di tanah, lalu memeluk pinggang Manusia yang ia kira malaikat.

“Malaikat bolehkah aku curhat kepada dirimu? Dan sampaikan kepada Tuhan bahwa ada aku manusia nya yang hidup menderita akan kepedihan dunia, bisakah aku mati tapi tak usah bayar?” tanya Aya Ma.

“Hem!” jawab si Pria.

Hujan langsung berhenti, membuat seorang Aya MA semakin yakin yang di peluk oleh dirinya adalah malaikat yang tanpa sengaja datang karena teriakannya tadi.

“Tuan malaikat, jujur tadi aku datang kesini untuk bunuh diri! Tetapi datangnya dirimu aku tak jadi mau bunuh diri, karena tarifnya semakin mahal, apalagi diriku buta dan pengangguran, mana sanggup aku membayar mana saat ini biaya sebuah makam sangatlah mahal, jika ku hitung-hitung aku akan mati membawa hutang. Tetapi bisakah aku menitipkan pesan kepadamu untuk Tuhan!” Wanita itu memeluk tubuh hangat pria itu.

Sedangkan yang mendapatkan pelukan tiba-tiba itu kaget, hingga dada si pira berdetak lebih cepat apalagi posisi kepala si gadis buta berada di tempat yang tak seharusnya berada.

Dalam hati Ken berkata, “Duh Tante! Kenapa harus bersandar di kawasan terlarang. Jadi Traveloka kan aku!”

“Katakan apa yang kau inginkan?!” tanya pria tanpan dengan nada datar yang sudah turun temurun dari sang deddy.

“Bilang kepada Tuhan! Hadirkan seseorang yang membuatku merasakan hidup kembali, menganggap ku barang paling berharga. Semua permintaan ku sangatlah serakah dan tak mungkin Tuhan mengabulkannya .... Huhuhuhu ...,” Tangis Aya MA lagi lagi pecah ketika tangan hangat mengelus rambutnya yang basah.

“Pulanglah, kau akan mendapatkan mata dan kakimu kembali! Itu adalah janjiku untuk mu.” ucap Pria seakan ia mendalami peran sebagai malaikat penunggu jembatan.

“Oh malaikat kau bisa membaca semua pikiran ku, terimakasih sudah datang kepadaku yang rapuh nan putus asa ini ... Akan aku tunggu janjimu pak malaikat! Aku aku harus pulang karena besok adalah hari pernikahanku.” ucap Aya Ma.

Tuling .. Ting... Ting... jreng ... jeng... jeng ... begitu lah nada panggilan di ponsel Aya MA.

Membuat sang pemilik langsung melepaskan pelukannya, tangannya membuka kancing Piyama di bagian atasnya lalu mengambil ponselnya yang ia simpan dalam baju.

Sedangkan si pria muda seakan tak rela wanita itu melepaskan pelukannya.

Glek ... Pria itu menelan Saliva ketika melihat secara Live balon kembar masih terbungkus kresek dengan rapi.

“Sebentar pak malaikat, asistenku memanggil!” ucap Aya MA.

“Ia Mary?” jawab Aya MA.

“Sayang! Apakah kau baik-baik saja, aku tak bisa tidur memikirkan mu, tadi setelah mengganti bajumu aku langsung pulang karena Nenek lagi sakit.” ujar seseorang di seberang sana.

“Mary dengarkan aku baik-baik! Sekarang kau carikan aku suami yang mau memberikan status pernikahannya dengan ku! Bayar dia berapapun yang ia mau, bagiamana pun aku akan menikah besok. Buat perjanjian di atas hitam dan putih untuk kami. Daftarkan operasi ku lagi! Jika harus keluar negeri aku akan terbang besok, aku ingin membalas semua orang-orang yang telah menyakitiku.” gadis itu langsung menutup panggilannya.

“Terimakasih tuan Malaikat! Sudah mau mendengar keluh kesah ku. Jika aku sudah bisa melihat dan berjalan kembali maka aku akan membawakan buah persembahan untukmu, dan aku akan membawakan bunga kuburan untuk mu juga.” ujar gadis itu dengan cerita, entah kemana hilangnya kesedihan yang membuat para Reader ku galau.

Aya MA berdiri, lalu Cup ... Tanpa sadar bibirnya menempel dengan bocah 18 tahun itu, yang tengah menundukkan kepalanya mencerna pembicaraan si wanita asing.

“Hendry Salmone, Margarine Demita tunggu aku! Aku akan membalas semua rasa sakit yang kalian berikan kepada ku!” ucap Aya MA dalam hati.

Ia pergi dari tempat itu melupakan tongkat saktinya.

Buk ... Aya MA menabrak tong sampah.

Pria muda itu memanggil Aya MA, tetapi Aya MA tidak mendengar panggilan itu.

^^^~To be continued.^^^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!