Vanie adalah seorang gadis cantik berkehidupan sederhana yang berusia 20 tahun dan bekerja sebagai baker di sebuah toko kue. Dia gadis yang polos, sangat ramah dan baik, dia sangat di sukai oleh rekan-rekan kerjanya dan bahkan bos juga sangat menyukainya.
Ryan adalah seorang lelaki berumur 25 tahun. Tampan dan kaya raya itu lah Ryan. Dia bekerja di perusahaan ayahnya, dengan wajahnya yang tampan, sikapnya yang sopan dan gentlemen pastinya banyak di sukai oleh banyak perempuan. Apa lagi untuk meluluhkan hati seorang Vanie, pastinya itu bukanlah hal yang sulit, mengingat Vanie belum perna berpacaran sebelumnya.
Bermula dengan pertemuan mereka saat Ryan pergi memberi kue ulang tahun untuk ayahnya di toko kue di mana Vanie bekerja.
Vanie yang saat itu terburu-buru keluar dari toko kue karna sudah ada janjian makan siang dengan sahabatnya Tina, tidak sengaja telah menabrak Ryan yang sedang membawa kue dan menyebabkan kue itu terjatuh.
Dengan sikap Vanie yang polos itu sudah pastinya dia terus meminta maaf dan ingin menggantinya dengan yang baru. Ryan yang memang sangat baik, dia tidak lah memperbesarkan masalah dengan Vanie, walau pun mereka tidak saling mengenal saat itu, Ryan hanya berkata aku akan membeli yang baru lagi.
Sebenarnya saat itu juga Ryan terpesona dengan kecantikan dan kepolosan Vanie.
Pada akhirnya pertemuan mereka yang pertama kali ni harus berakhir karna kesibukan mereka mengejar waktu masing-masing.
Tina adalah gadis dari keluarga kaya raya yang berumur 20 tahun Sama dengan Vanie.
Dia adalah sahabat Vanie dari kecil, mereka bersahabat sangat baik sejak SD.
Walau pun dari keluarga yang kaya, Tina tidaklah sombong.
Tina juga adalah satu-satunya sahabat Vanie, persahabatan mereka itu sudah seperti kakak adik yang sudah tidak bisa di pisahkan lagi, pergi kemana pun selalu berdua.
Itu juga lah alasan mengapa mereka berdua belum berpacaran lagi.
Pertemuan kedua kalinya antara Vanie dan Ryan adalah setelah sebulan kemudian Ryan kembali membeli kue ulang tahun, kali ini ibu Ryan yang ulang tahun. Mereka pun bertemu kembali di depan toko kue di mana Vanie sudah siap untuk pulang karna jam kerja sudah habis.
Di situlah Ryan melihat Vanie dan memberanikan diri untuk menegurnya.
Ryan bertanya apakah Vanie masih mengingatnya dan sudah pastinya Vanie lupa.
Ryan pun kembali mengingatkan Vanie pada kejadian pertemuan mereka sebulan yang lalu.
Vanie yang teringat dan pastinya masih merasa bersalah, kembali meminta maaf. Ryan berkata dia pun sudah melupakan hal itu, dan itu bukanlah masalah besar, Ryan bukannya ingin menyulitkan Vanie, sebenarnya dia hanya ingin mengenalnya.
Ternyata Ryan yang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dan dia berusaha mendekati Vanie. Kali ini usaha Ryan tidak lah Sia-Sia.
Tidak seperti hari-hari yang lalu, dia sebenarnya sudah beberapa kali datang ke toko kue dan berharap akan bertemu dengan gadis polos itu lagi, tetapi usahanya selalu sia-sia.
Kali ini Ryan akhirnya bertemu dengan Vanie dan pastinya dia tidak akan sia-siakan kesempatan yang sudah lama dia tunggu.
Ryan pun berusaha menunjukkan niatnya untuk mengenal Vanie dan dengan tingkah Vanie yang polos karna belum perna benar-benar di ajak berkenalan dengan lelaki tampan seperti Ryan sebelumnya, dia pun merasa malu dan sudah pastinya Ryan semakin menyukainya.
Perkenalan itu akhirnya di mulai dengan pertemanan, hari-hari Vanie yang biasanya hanya di isi oleh Tina sahabatnya, kini sudah hadir seorang yang semakin hari semakin special baginya, Ryan yang selalu perhatian, yang selalu mengusir kebosanan di hari-hari Vanie membuat Vanie mulai terbiasa.
Waktu terus berjalan Vanie pun mulai menyadari dirinya menyimpan rasa dalam hati. kehadiran Ryan membuat Vanie merasa bahagia, perasaan yang semakin hari semakin dalam dan mulai menginginkan yang lebih dari pada sekedar pertemanan itu semakin kuat.
6 Bulan telah berlalu Ryan pun memberanikan diri untuk menyatakan cinta yang sudah di pendamnya sejak pertama kali bertemu.
Vanie yang memang sudah menyimpan rasa itu pun merasa bahagia karna Ryan pun menyimpan rasa yang sama dengannya.
Kabar baik ini pun Vanie ceritakan kepada orang tua dan juga sahabatnya Tina. Sebenarnya ada rasa iri dalam hati sahabatnya itu, karna Vanie mungkin tidak dapat sesering biasanya untuk menemaninya lagi.
Hubungan yang di awali dengan penuh kebahagiaan itu menjadi semakin serius.
Ryan yang memperlakukan Vanie dengan penuh kasih sayang, membuat kehidupan Vanie yang sederhana menjadi penuh kejutan di hari-harinya.
Banyak sekali rencana yang di pikirkan Vanie untuk ke masa depannya bersama Ryan.
Vanie sudah sangat mencintai pasangannya itu dan merasa Ryan adalah orang yang tepat untuk masa depannya.
Mereka juga saling mengenalkan pasangan mereka ke orang tua masing-masing.
Hubungan yang begitu serius dan tidak terasa waktu begitu singkat, lebih tak terasa lagi mereka telah menjalani hubungan selama 3 tahun.
Hubungan yang begitu serius ini tampaknya akan berujung di pernikahan, melihat orang tua kedua pihak pun sangat menyetujui hubungan mereka.
Kebahagiaan yang berlanjut dengan adanya rencana pernikahan ini adalah hidup yang sangat sempurna bagi Vanie.
Mempunyai seorang pacar yang tampan, hebat dan kaya memang dambaan setiap gadis.
Vanie yang sudah mencintai Ryan melebihi cintanya kepada diri sendiri dan memimpikan masa depan yang bahagia bersamanya, kini mimpi itu semakin dekat tanpa adanya halangan apa pun.
Vanie pun merasa bangga dan bersyukur atas kisah cintanya yang begitu lancar.
Wajah yang bahagia selalu tampak dari wajah Vanie begitu juga Ryan. Memang mempunyai masa depan dengan orang yang sangat di cintai adalah impian setiap orang dan pastinya begitu juga orang tua selalu mengharapkan yang terbaik untuk anaknya.
Tiga tahun yang begitu bahagia bagi Vanie karna kehadiran seorang Ryan dalam hidupnya.
Di mana kebiasaan hidup sederhana sebelumnya yang cukup membosankan di hari-harinya, hanya bekerja dan mengusir kebosanan saat weekend tiba yang pastinya hanya Tina sahabat satu-satunya yang menemani di kesepian masing-masing.
Cinta, kepercayaan, kebahagiaan yang sudah di bina selama tiga tahun ini semua hancur dalam seketika, masa depan yang juga di impikan, pernikahan yang di rencanakan semuanya menjadi kekecewaan dan mimpi yang tidak akan perna menjadi kenyataan lagi.
Vanie tidak menyangka dalam kebahagiaan itu akan hadirnya orang ketiga, perselingkuhan yang sudah di tutupi begitu lama.
Kebahagiaan yang hancur dalam seketika itu membuatnya sulit untuk terima kenyataan.
Bagaimana kelanjutan kisah Vanie?
Siapakah orang ketiga itu?
Bagaimana juga ceritanya Akan hadirnya seorang raja dalam hidup Vanie?
Ikuti terus kisah Vanie...
Aku dan Ryan sudah satu bulan tidak bertemu karna dia keluar kota untuk mengurus pekerjaannya dan hari ini adalah hari Sabtu, kebetulan adalah hari raya perayaan makan kue bulan.
Hari ini juga Ryan pulang dari luar kota, aku sudah kangen sama dia dan tidak sabar ingin bertemu.
Aku dan Ryan adalah keturunan cina jadi kita sekeluarga akan merayakan Festival makan kue bulan dengan kumpul bersama keluarga terlebih dahulu masing-masing.
Akhirnya kita pun janjian untuk bertemu dan makan malam bersama jam 7 malam.
Ryan bilang dia akan datang menjemput ku.
Sebenarnya hari ini Tina menelpon ku, dia ajak bertemu nanti malam, dia bilang ada hal penting yang ingin dia sampaikan, tapi aku bilang aku ada janjian dengan Ryan, jadi pertemuan itu di tunda besok malam.
Fikir ku dalam hati...
Ermmm... kira-kira apa yang ingin dia sampaikan ya? jangan-jangan dia mau kenalin pacarnya.
Tidak terasa waktu sudah menunjuk kearah jam makan malam, aku sudah siap dandan dan tak sabar untuk bertemu dengannya, sudah satu bulan kita tidak bertemu, siapa sih yang gak kangen kalau satu bulan gak ketemu sama orang yang sangat kamu cintai.
Tapi kenapa tak kunjung datang juga, tidak biasanya dia akan terlambat seperti ini.
‘’Ryan belum datang?" tanya mama.
‘’Ya ma aku telpon gak di jawab ni."
‘’Mungkin macet di jalan, orang lagi bawa mobil jangan di telponin terus ya...nanti dia gak fokus, tunggu bentar lagi juga datang...sudah janjian kan?"
‘’Ya ma."
Jawabku yang sudah agak kesal menunggu.
Aku masih terus menunggu dan menunggu seperti orang bodoh, sesekali mama selalu datang tanya dan tak terasa waktu sudah menunjuk ke jam 8 malam.
Orang yang ku tunggu dari tadi tak juga datang padahal kita sudah janjian jam 7 malam, dia sudah terlambat 1 jam dan tiada apa-apa kabar, telpon pun gak di jawab. Karna aku khawatir jadi aku telpon kerumahnya dan mamanya yang menjawab telpon.
‘’Hello…tante, ini Vanie...Ryannya ada?"
‘’Oh...Vanie, Ryan gak ada, tadi pukul 5 sore dia sudah keluar."
‘’Ryan ada bilang pergi kemana gak tante?"
‘’Gak ada, tadi tante liat dia buru-buru keluar, atau kamu coba telpon kehpnya aja."
‘’Sudah aku telponin tante tapi gak di jawab."
‘’Mang kenapa Vanie, kalian berantem ya?"
‘’Gak kok tante, kita udah janjian mau makan malam, tapi sampai sekarang Ryan belum datang."
‘’Aduh ni anak udah janjian kok malah gitu gak kasih kabar, kasian kamu tungguin."
‘’Udah tante gak apa, nanti kalau Ryan sudah pulang bilangin aku cari dia ya."
‘’Ok, nanti tante bilangin sama dia."
‘’Makasih tante."
Lalu ku tutup telepon.
Sebenarnya tidak biasanya Ryan terlambat dan tidak memberi apa-apa kabar seperti ini, biasanya dia selalu tepat waktu. Walaupun aku khawatir, tapi apa yang bisa aku lakukan? selain hanya bisa menunggu dan mendengar penjelasannya nanti.
Aku harus berfikir positif, harap saja tidak ada terjadi apa-apa dengannya, walaupun aku tau dia tidak datang, tapi dalam hati masih terus tunggu.
Setelah tunggu begitu lama dengan di temani perut ku yang mulai terasa lapar akhirnya aku pun menyerah untuk menunggunya.
Aku keluarkan mobil dari garasi dan ku putuskan untuk keluar sendiri untuk mencari makanan.
Sampai lah aku di depan Restoran nasi goreng favorite ku. Aku pun parkir mobil dan belum sempatnya aku matikan mesin dan turun dari mobil aku melihat Ryan bersama dengan seorang perempuan yang sangat aku kenal, mereka keluar dari Hotel yang bersebelahan dengan Restoran.
Mereka terlihat mesra dan bergandengan tangan.
Hati ku hancur tapi aku mencoba untuk berfikir Positif.
Aku turun dari mobil dan aku hampiri mereka.
Mereka berdua terkejut saat melihat aku dan dengan sangat cepat Ryan segera melepaskan tangan sahabatku yang di gandeng mesra sejak tadi.
Aku mencoba untuk tetap bersikap tenang.
‘’Kamu gak lupa kita ada janjian?
kenapa kamu gak kasih kabar kalau gak bisa datang?
kenapa juga Kamu bisa bersama dengan Tina?
kenapa kalian tega?"
Dengan nada pelan aku bertanya
Mereka diam tanpa menjawab pertanyaan ku dengan wajah yang masih bingung Ryan menjawab.
‘’Maafin aku."
Hanya itulah jawaban yang keluar dari mulutnya.
Sedangkan sahabatku Tina masih diam dan menundukkan kepalanya.
Kata maaf itu adalah penjelasan yang Sudah tidak perlu aku tanya lagi.
Hancur sehancur hancurnya, kecewa, sedih, marah.
Apa lagi yang bisa aku lakukan selain hanya menangis.
Tina yang melihat aku mulai menangis langsung datang memeluk aku dan meminta maaf.
Tapi aku sudah terlanjur merasa jijik dengannya.
"Vanie, Aku bisa jelasin semuanya."
"Apa lagi yang ingin kalian jelaskan? semua Sudah tampak jelas di depan mataku.
Kamu itu sahabat aku, bahkan aku sudah menganggap kamu seperti saudaraku sendiri."
"Maafin aku...a...ku tidak bermaksud buat begini."
Tina pun mulai menangis dan terus meminta maaf.
Lalu aku bertanya kepada Tina.
"Apa ini hal penting yang ingin kamu sampai kan?
tolong kalian beritahu aku bagaimana cara aku untuk terima semua ini? apa salahku pada kalian?"
Belum sempat mereka menjawab semua pertanyaan ku, aku pun melangkahkan kaki pergi dari situ meninggalkan mereka.
Aku mencoba untuk menenangkan diri, walaupun sepanjang jalan Ryan dan Tina terus menelpon.
Apa lagi yang mereka inginkan?
Aku tidak tahu berapa lama sudah mereka melakukan ini padaku.
Dalam hati aku terus bertanya pada diriku sendiri?
apa salahku? kenapa mereka begitu tega? pacar dan sahabat ku berbuat begitu padaku. Terlebih lagi mereka keluar dari Hotel, apa yang mereka lakukan?
aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya.
Aku tidak perna mencintai seseorang sampai seperti ini, aku mencintai Ryan melebihi aku mencintai diriku sendiri, aku menyayangi sahabatku seperti saudaraku sendiri.
Pada akhirnya aku pun tidak menyangka aku akan terluka seperti ini dan aku di khianati oleh pacar dan sahabatku sendiri.
Apa salahku? Apa salahku? kenapa begitu tega?
Apa yang harus aku lakukan sekarang? dadaku sesak, air mataku tidak dapat berhenti mengalir.
Ya Tuhan tolong aku, ini rasanya sakit sekali.
Aku tidak bisa terima semua ini, bagaimana aku harus mencoba menerimanya?
Rasa sedih ini membuat aku tidak sadar lagi seberapa jauh sudah aku telah membawa mobilku.
Dengan kecepatan tinggi aku tidak dapat mengawalnya lagi.
Di jalan yang begitu gelap, ku lihat lampu sebuah mobil lain melaju dari arah depan dan aku sadar saat itu juga aku tak dapat menghentikan mobilku lagi, lalu aku pasrah saja dan ku pejamkan mata.
Semuanya gelap...
Aku tak bisa bernapas...
Tolong… tolong… tolong aku
hati ku menjerit...
Dalam keadaan yang lemas, aku melihat seorang lelaki berpakaian aneh mendekatiku dan menolong ku. Tetapi aku terlalu lemah untuk bangun melihat wajahnya. Aku tidak dapat membuka mata.
Kepala ku terasa sangat sakit, lalu terdengar suara seorang perempuan, sepertinya suara itu memanggilku hingga aku tersadar dari kejadian yang ternyata hanya lah mimpi.
‘’Xiao Ying... bangun…"
‘’Xiao Ying... bangun…"
Perlahan aku buka mata, cahaya menyulitkan ku membuka mata dan dalam samar-samar aku melihat seorang wanita berpakaian aneh lagi di depan ku.
Dia lah yang memanggilku sejak tadi.
‘‘Xiao Ying bangun..."
Panggilan itu mengejutkan ku dan aku langsung terbangun, benar saja yang aku lihat seorang wanita berpakaian aneh.
Aku bingung, aku tak ingat apa pun.
Aku pikir aku sudah mati.
‘’Xiao Ying…adik ku… akhirnya kamu bangun, kamu sudah pingsan selama 3 hari dan semua orang sangat mengkhawatirkan kamu."
Dalam hati aku berkata…
Huh...aku pingsan 3 hari? lalu ku lihat sekitar ku, tempat apa ini? kenapa semua orang berpakaian aneh? apa aku sudah mati? tanya ku dalam hati.
Melihat aku yang terbangun dalam kebingungan dan ketakutan, perempuan yang memanggilku dengan name Xiao Ying itu berusaha menenangkan ku.
‘’Xiao Ying… jangan takut, ini aku kakak kamu?
sekarang sudah tidak apa, kamu selamat di sini.
kakak tidak akan biarkan kamu sendiri, kakak akan menjaga kamu."
Semakin dia berusaha menenangkan ku semakin aku merasa ketakutan dan aku mulai menangis, aku mulai menyadari kenyataan itu.
Aku dimana? aku kenapa? mana mama dan papa?
Tanyaku dalam hati.
Lalu wanita berpakaian aneh itu menenangkan ku lagi.
‘’Xiao Ying… ini aku kakak kamu, jangan takut lagi."
Dalam keadaan yang masih bingung aku hanya bisa menangis dan perempuan yang mengaku adalah kakak ku ini terus menenangkan ku dengan lemah lembut.
aku menyadari juga pakaian ku pun sudah berubah.
Pakaian ini aneh, seperti di jaman kerajaan Cina, pakaian yang seperti di dalam drama Cina yang selalu ku tonton.
Karna badan yang masih lemah aku tak sanggup menahan rasa lelah dengan pikiran yang kacau dan kebingungan ini membuat kepalaku semakin sakit dan akhirnya aku pingsan.
.
.
.
.
Terdengar suara berisik di luar dan aku terbangun dalam keadaan bersendirian di kamar yang asing itu, lalu aku turun dari tempat tidur dan membuka pintu untuk keluar.
Ya, apa yang aku lihat...semua benar-benar kembali ke jaman kuno…ada yang sedang memotong rumput, ada juga yang sedang memotong kayu, banyak perempuan cantik dan muda berlalu lalang, semua pakaian dan tempat benar-benar kembali ke jaman kuno, yang aku tak pasti tahun berapa.
Lalu seorang perempuan cantik menghampiriku membawakan semangkuk obat.
‘’Nona sudah bangun… ini saya bawakan obat, Nona harus meminumnya karna obat ini Nona besar sendiri yang memasaknya. Nona besar sangat mengkhawatirkan Nona, jadi minum lah obat ini dan jangan buat orang khawatir lagi."
‘’Nona besar? kamu siapa? dan Nona besar itu siapa?"
‘'Nona tidak mengenali saya? saya Pelayan Lee...saya pelayan pribadi Nona dan Nona besar itu adalah kakak Nona. Nona tidak ingat?"
‘’Aku tidak ingat... tidak ingat apa pun. Apa yang terjadi?"
‘’Nona benar tidak ingat saya siapa?"
Aku hanya menggelengkan kepala dan wajah Pelayan Lee terlihat sedih.
Lalu dia menjelaskan padaku
"Nona sudah hilang 3 hari dan di temukan di pinggir sungai dalam keadaan pingsan dan Putra mahkota lah yang menolong Nona, dia menemukan Nona di sungai saat sedang berburu."
‘’Putra mahkota?" Tanya ku.
"Ya, Putra Mahkota yang Nona suka itu."
Semakin di jelaskan semakin aku kebingungan tapi
dalam kebingungan ini aku hanya bisa mencoba untuk mengerti.
"Aku hanya ingat aku kecelakaan dan semuanya telah gelap, tetapi anehnya kenapa aku terbangun di tempat ini?"
Pelayan Lee bingung mendengar perkataan ku.
lalu dia menjawab.
"Apa yang Nona katakan, ini memang tempat tinggal anda."
.
.
.
.
Tiba-tiba...
‘’Xiao Ying..."
‘’Nona besar…"
Aku melihat Pelayan Lee memberi hormat.
‘’Kamu sudah merasa baikan? kamu minum obat ini ya."
Dia mengambil obat yang di bawa Pelayan Lee dan memberikannya padaku.
"Kenapa kamu memanggilku Xiao Ying? namaku Vanie."
"Apa yang kamu katakan, nama kamu Xiao Ying dan kamu adalah adikku. Cepat minum obat ini dan kembali beristirahat."
Aku pun menurut saja, melihat betapa lemah lembut dia berbicara padaku dan aku melihat penuh kasih sayang dengan perhatiannya.
Lalu aku minum obat itu dan aku melihat wajah yang lega dari orang yang di panggil Nona besar yang juga mengaku adalah kakak ku itu, dia tersenyum dan Pelayan Lee pun tersenyum dengan wajah yang lega.
‘’Xiao Ying… kamu ni paling susah di suruh minum obat, kakak sekarang merasa lega lihat kamu minum obat. Tapi kamu masih harus banyak istirahat ya. Sebenarnya kepala kamu terbentur dan ingatan kamu akan sedikit terganggu. Tapi kamu jangan khawatir, Tabib berkata ingatan kamu akan pulih kembali."
Oh…ternyata orang yang bernama Xiao Ying ini susah minum obat dan hilang ingatan. Kataku dalam hati. Jadi aku pun tak heran lagi lihat wajah lega dari mereka saat ku telan semangkuk obat Cina yang pahitnya bukan main itu.
‘’Nona besar… Jenderal Meng mencari anda."
Pelayan lainnya yang datang memanggilnya.
‘’Baiklah..."
‘’Xiao ying… Kakak harus pergi sibuk sekarang. Kamu harus istirahat dan minum obat ya.
Kakak akan mengunjungi kamu kalau kakak sudah tidak sibuk lagi."
‘’Pelayan Lee… tolong jaga Nona ya… aku harus pergi sekarang."
Lalu kakak cantik itu pun pergi.
‘’Jenderal Meng itu siapa?"
Tanya ku kepada Pelayan Lee
"Nona benar-benar hilang ingatan, tapi tidak apa, Nona boleh menanyai apa saja denganku.
Aku akan membantu Nona mengingat Kembali semuanya.
Jadi Jenderal Meng adalah suami Nona besar yang
berarti adalah abang ipar anda.
Dia itu seorang Jenderal besar kerajaan yang sangat gagah, hebat , memimpin prajurit negeri ini dan juga adalah orang kepercayaan Kaisar.
Baiklah, Nona sekarang harus kembali istirahat ya…"
‘’Aku tak merasa ingin istirahat, mau kah kamu temani aku jalan jalan."
‘’Tapi nona kan masih sakit, nanti bisa di marah Nona besar."
‘’Nona besar sekarang lagi sibuk, jadi dia tidak akan tau."
Aku paksa Pelayan Lee menemani aku jalan-jalan.
Aku ingin mengenal tempat ini, aku tidak ingin terperangkap dalam kesedihan.
Tuhan memberikan aku hidup kedua kali di dunia yang berbeda,mungkin semua ini ada hikmahnya.
.
.
.
.
Di sisi lainnya, Nona besar pergi menemui suaminya…mereka membahas tentang politik kerajaan dan Jenderal Meng juga menanyai keadaan Xiao Ying yang hilang ingatan dan juga harus berterima kasih kepada Putra Mahkota dan Kaisar karna telah menyelamatkan Xiao Ying.
‘’Bagaimana keadaan Xiao Ying?"
‘’Dia sudah baikan dan juga sudah nurut untuk minum obat. Tabib berkata dia akan pulih kembali, tetapi perlu waktu, jadi tidak perlu begitu khawatir lagi selama kesehatannya membaik."
‘’Bagus, kalau tidak aku pun akan mengkhawatirkan kamu."
‘’Xiao Ying adalah adik kesayanganku.
Dia di manja ayah dan ibu sejak kecil, sekarang ayah dan ibuku sudah tiada, jadi saya lah yang harus menjaganya."
‘’Saya mengerti, tapi kamu juga harus memperhatikan kesehatan dirimu sendiri."
‘’Baiklah, anda jangan khawatir, saya tau apa yang harus saya lakukan."
‘’Putra Mahkota yang telah menyelamatkan Xiao Ying jadi kita harus berterima kasih kepadanya dan juga Kaisar.
5 hari lagi adalah ulang tahun Kaisar, mungkin saya akan sedikit sibuk, kita akan pergi ke istana dan berterima kasih kepada Putra Mahkota dan Kaisar secara langsung di hari ulang tahun Kaisar nanti."
"Baik lah, saya akan membuat persiapan."
.
.
.
.
Setelah aku paksa akhirnya Pelayan Lee setuju untuk menemani aku berjalan-jalan di pasar, pastinya wajah Pelayan Lee ketakutan, tapi aku begitu penasaran, begitu banyak hal baru yang tidak perna aku lihat, pastinya aku seperti orang kampung yang tak perna ke kota.
Rasanya bingung tapi ada rasa bersyukur dan bahagia saat aku mencoba menerima semua ini, karna aku pun tidak tau bagaimana aku bisa kembali pulang ke dunia ku.
Aku rindu papa dan mama, tapi saat aku ingat kembali bagaimana Ryan dan Tina mengkhianati ku...aku Kembali sedih.
Tiba-tiba…
"Awhhhh....."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!